Anda di halaman 1dari 5

Viscometer

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ostwald viscometers measure the viscosity of a fluid with a known density.

Viskometer (juga disebut Viscosimeter) adalah alat yang digunakan untuk mengukur viskositas
fluida. Untuk cairan dengan viskositas yang berbeda dengan kondisi aliran, alat yang disebut
Rheometer yang digunakan. Alat ukur kekentalan hanya mengukur dengan satu syarat aliran.

Secara umum, baik cairan tetap diam dan benda bergerak melalui itu, atau objek diam dan
bergerak fluida melewatinya. Hambatan yang disebabkan oleh gerakan cairan dan permukaan
adalah ukuran viskositas. Kondisi aliran harus memiliki nilai yang cukup kecil bilangan
Reynolds untuk itu menjadi aliran laminar.

Pada 20.00 derajat Celcius viskositas air 1,002 MPas dan viskositas kinematik nya (rasio
viskositas kepadatan) adalah 1,0038 mm2/s. Nilai-nilai ini digunakan untuk kalibrasi beberapa
jenis viskometer.

https://id.wikipedia.org/wiki/Viscometer
Viscositas adalah suatu cara untuk menyatakan berapa daya tahan dari aliran yang diberikan oleh
suatu cairan. Kebanyakan viscometer mengukur kecepatan dari suatu cairan mengalir melalui
pipa gelas (gelas kapiler), bila cairan itu mengalir cepat maka berarti viskositas dari cairan itu
rendah (misalnya air). Dan bila cairan itu mengalir lambat, maka dikatakan cairan itu viskositas
tinggi. Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung silinder.
Cara ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan
maupun gas. Menurut poiseulle, jumlah volume cairan yang mengalir melalui pipa per
satuan waktu. Macam- macam viskositas

menurut Lewis (1987):


1. Viskositas dinamik, yaitu rasio antara shear, stress, dan shear rate. Viskositas dinamik disebut
juga koefisien viskositas.
2. Viskositas kinematik, yaitu viskositas dinamik dibagi dengan densitasnya. Viskositas ini
dinyatakan dalam satuan stoke (St) pada cgs dan m/s pada SI.
3. Viskositas relatif dan spesifik, pada pengukuran viskositas suatu emulsi atau suspensi biasanya
dilakukan dengan membandingkannya dengan larutan murni.
Untuk mengukur besarnya viskositas menggunakan alat viskometer. Berbagai tipe viskometer
dikelompokkan menurut prinsip kerjanya (Bourne,1982):

Viskometer Brookfield

Pada viscometer ini nilai viskositas didapatkan dengan mengukur gaya puntir sebuah rotor
silinder (spindle) yang dicelupkan ke dalam sample. Viskometer Brookfield memungkinkan
untuk mengukur viskositas dengan menggunakan teknik dalam viscometry. Alat ukur kekentalan
(yang juga dapat disebut viscosimeters) dapatmengukur viskositas melalui kondisi aliran
berbagai bahan sampel yang diuji. Untuk dapat mengukur viskositas sampel dalam viskometer
Brookfield, bahan harus diam didalam wadah sementara poros bergerak sambil direndam dalam
cairan.

Pada metode ini sebuah spindle dicelupkan ke dalam cairan yang akan diukur viskositasnya.
Gaya gesek antara permukaan spindle dengan cairan akan menentukan tingkat viskositas cairan.

Seperti tampak pada gambar di atas, sebuah spindle dimasukkan ke dalam cairan dan diputar
dengan kecepatan tertentu. Bentuk dari spindle dan kecepatan putarnya inilah yang menentukan
Shear Rate. Oleh karena itu untuk membuat sebuah hasil viskositas dengan methode pengukuran
Rotational harus dipenuhi beberapa hal sbb. :

Jenis Spindle
Kecepatan putar Spindle
Type Viscometer
Suhu sample
Shear Rate (bila diketahui)
Lama waktu pengukuran (bila jenis sample-nya Time Dependent)
Viskometer Brookfield merupakan salah satu viscometer yang menggunakan gasing atau
kumparan yang dicelupkan kedalam zat uji dan mengukur tahanan gerak dari bagian yang
berputar. Tersedia kumparan yang berbeda untuk rentang kekentalan tertentu, dan umumnya
dilengkapi dengan kecepatan rotasi. (FI IV,1038). Prinsip kerja dari viscometer Brookfield ini
adalah semakin kuat putaran semakin tinggi viskositasnya sehingga hambatannya semakin besar.
Adapun beberapa viscometer yang sering digunakan untuk mengatur viskositas suatu larutan,
yaitu:

1. Viskometer Oswald : Pada viscometer ini yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan
oleh sejumlah cairan tertentu untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang
disebabkan oleh berat cairan itu sendiri. Didalam percobaan diukur waktu aliran untuk
volume V (antara tanda a dan b) melalui pipa kapiler yang vertical. Jumlah tekanan (P)
dalam hokum Poiseuille adalah perbedaan tekanan antara permukaan cairan, dan
berbanding lurus dengan r.
2. Viskometer Hoppler : Yang diukur adalah waktu yang diperlukan oleh sebuah bola untuk
melewati cairan pada jarak atau tinggi tertentu. Karena adanya gravitasi benda yang jatuh
melalui medium yang berviskositas dengan kecepatan yang semakin besar sampai
mencapai kecepatan maksimum. Kecepatan maksimum akan dicapai jika gaya gravitasi
(g) sama dengan gaya tahan medium (f) besarnya gaya tahan (frictional resistance) untuk
benda yang berbentuk bola stokes.
3. Viskometer Cup dan Bob : Prinsip kerjanya sample digeser dalam ruangan antaradinding
luar dari bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah.
Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan geseran yang
tinggi di sepanjangkeliling bagian tube sehingga menyebabkan penurunan konsentrasi.
Penurunan konsentras ini menyebabkab bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat.
Hal ini disebut aliran sumbat (Moechtar,1990)
4. Viskometer Cone dan Plate : Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-
tengah papan, kemudian dinaikkan hingga posisi di bawah kerucut. Kerucut digerakkan
oleh motor dengan bermacam kecepatan dan sampelnya digeser di dalam ruang
semitransparan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar (Moechtar,1990).

Pembahasan

https://himka1polban.wordpress.com/laporan/kimia-instrumen/laporan-penentuan-viskositas/
https://nichotech.wordpress.com/2014/10/08/fungsi-viscometer/

UNGSI VISCOMETER

Viscometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur viscositas atau kekentalan suatu
larutan. Kebanyakan viscometer mengukur kecepatan dari suatu cairan mengalir melalui pipa
gelas (gelas kapiler), bila cairan itu mengalir cepat maka viskositas cairan itu rendah (misalnya
cair) dan bila cairan itu mengalir lambat maka dikatakan viscositasnya tinggi (misalnya madu).

Viscositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk
silinder. Ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk
cairan maupun gas.

Ada beberapa viscometer yang sering digunakan untuk menentukan viskositas suatu larutan,
yaitu :

1. Viscometer ostwald
2. Viscometer Hoppler
3. Viscometer Cup and Bo
4. Viscometer Cone and Plate (Brookefield)

Viscometer Cone and Plate (Brookefield)

Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan, kemudian dinaikkan


hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan bermacam kecapatan dan
sampelnya digeser didalam ruang semit antara papan yang diam dan kemudian kerucut yang
berputar.

Viscometer Cone/ Plate adalah alat ukur kekentalan yang memberikan peneliti suatu instrumen
yang canggih untuk menentukan secara rutin viskositas absolut cairan dalam volume sampel
kecil. Cone dan plate memberikan presisi yang diperlukan untuk pengembangan data rheologi
lengkap.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi akurasi dari alat ini, misalnya:

1. Dipakai pada cone dan plate


2. Ukuran sample
3. Waktu yang dibutuhkan untuk memungkinkan sampel untuk menstabilkan pada pelat sebelum
terbaca
4. Kebersihan kerucut dan plat
5. Jenis bahan, tinggi atau rendah viskositas, ukuran partikel
6. Tipe cone, cone rentang yang lebih rendah memberikan akurasi yang lebih tinggi
7. Shear rate ditempatkan untuk sampel

Prosedur Kalibrasi untuk Cone/Plate Viscometer


1. Atur jarak antara cone spindle dengan plate sesuai dengan Instruction Manual
2. Pilih viscosity standard yang akan memberikan nilai pembacaan antara 10% hingga 100% dari
Full Scale Range (FSR). Sebaiknya pilih standard dengan nilai mendekati 10% FSR.
3. Masukkan sample ke dalam cup dan biarkan selama 15 menit untuk mencapai suhu setting
4. Lakukan pengukuran dan catat hasilnya baik % Torque dan cP.

Catatan :

Spindle harus berputar minimum 5 putaran sebelum pengukuran diambil.


Penggunaan standard pada rentang 5 cP s.d 5.000 cP dianjurkan untuk instrument cone/plate.
Jangan gunakan viscsity standard diatas 5.000 cP. Toleransi dari viscometer Brookfield adalah
1% dari Full Scale Range (FSR). FSR adalah nilai maksium yang mampu diukur oleh alat dengan
kombinasi setting Spindle dan Kecepatan putar spindle yang kita tetapkan. Sedangkan toleransi
dari cairan standard adalah 1% dari nilai viscosity cairan yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai