Anda di halaman 1dari 29

PENGUKURAN VISKOSITAS

Materi Rheologi
2
Mata Kuliah
Farmasi Fisik
ISI MATERI

 SISTEM NEWTON
 SISTEM NON-NEWTON
SISTEM NEWTON
 Viskometer kapiler
 Viskometer bola jatuh
SISTEM NON-NEWTON
Viskometer Cup and Bob
Viskometer Cone and Plate
VISKOMETER KAPILER
 Viskometer kapiler digunakan untuk mengukur
viskositas cairan Newton.
 Prinsip kerja: viskositas cairan Newton dapat
ditentukan dengan mengukur waktu yang
dibutuhkan oleh cairan tersebut untuk lewat di
antara dua tanda ketika cairan mengalir akibat
gravitasi melalui suatu tabung kapiler vertikal.
 Viskometer yang digunakan disebut viskometer
Ostwald.
GAMBAR VISKOMETER OSTWALD
Persamaan
ƞ𝟏 𝝆𝟏 𝒕𝟏
=
ƞ𝟐 𝝆𝟐 𝒕𝟐
 Ƞ1 = viskositas cairan uji
 Ƞ2 = viskositas cairan yang sudah diketahui nilai
viskositasnya (misalnya air)
 ρ1 = kerapatan cairan uji
 ρ2 = kerapatan cari cairan yang sudah diketahui
nilai kerapatannya (misalnya air)
 t1 dan t2 = waktu alir kedua cairan (detik)
Soal
 Waktu yang dibutuhkan aseton untuk
mengalir antara kedua tanda pada
viskometer kapiler adalah 45 detik, dan
untuk air waktu yang dibutuhkan adalah 100
detik pada suhu 25oC. Pada temperatur ini
kerapatan aseton 0,788 gram/cm3,
kerapatan air 0,997 g/cm3 pada suhu 25oC,
viskositas air 0,8904 cp. Berapakah
viskositas aseton pada suhu 25oC?
VISKOMETER BOLA JATUH
 Berdasarkan hukum Stokes pada kecepatan bola maksimum,
terjadi keseimbangan sehingga gaya gesek = gaya berat –
gaya Archimedes.
 Prinsip kerja: menggelindingkan bola (yang terbuat dari
kaca) melalui tabung gelas yang hampir vertikal berisi zat
cair yang diselidiki.
 Jenis viskometer dengan prinsip ini yaitu Viskometer
Hoeppler. Sampel dan bola ditempatkan dalam tabung gelas
dalam dan dibiarkan mencapai temperatur keseimbangan dengan
air yang berada dalam jaket di sekelilingnya pada temperatur
konstans. Tabung dan jaket air tersebut kemudian di balik, yang
akan menyebabkan bola berada pada puncak.
Rumus
Ƞ = t(Sb –Sf)B

 Dimana:
t =waktu internal (detik)
Sb = bobot jenis bola pada suhu t
Sf = bobot jenis cairan pada suhu t
B = tetapan bola
 Kegiatan ini identik dengan cara sederhana yaitu
menjatuhkan suatu bola logam misalnya, dalam
sebuah wadah yang berisi cairan, kemudian
dijatuhkan. Waktu dihitung sejak bola dijatuhkan
hingga bola mencapai dasar wadah.
C. VISKOMETER CUP AND BOB
 Prinsip kerja dari viskometer Cup and Bob
adalah sample digeser dalam ruangan antara
dinding luar dari bob dan dinding dalam
dari cup ketika bob masuk persis di tengah-
tengah.
Gambar Viskometer Cup and Bob
 Kelemahan viskometer ini adalah terjadinya
aliran sumbat yang disebabkan geseran yang
tinggi di sepanjang keliling bagian tube
sehingga menyebabkan penurunan konsentrasi.
 Penurunan konsentrasi ini menyebabkan
bagian tengah zat yang ditekan keluar
memadat.
 Hal ini disebut aliran sumbat.
 Salah satu jenis viskometer yang berprinsip
dengan tipe ini adalahViskometer Stomer.
 Di mana pemberat jatuh menyebabkan rotor
berputar dalam mangkok yang diam.
 Kecepatan rotor diperoleh dengan
menggunakan stopwatch dan penghitung
putaran
 Selain viskometer Stomer, dikenal juga
Viskometer Brookfiled yang menggunakan
spindle.
 Spindle yang digunakan disesuaikan dengan
jenis bentuk sediaan yang akan diukur.
Gambar Viskometer Brookfield
Persamaan Viskometer Cup and Bob
1) Viskositas aliran Newton
𝑻 𝒘
ƞ = 𝑲𝒗 atau ƞ = 𝑲𝒗
Ω 𝒗

Di mana:
 Kv = konstanta alat
 T = putaran
 Ω = kecepatan sudut
 w = berat (g)
 v = kecepatan (rpm)
2. Viskositas Pastis
RUMUS:
𝑤 − 𝑤𝑓
𝑈 = 𝐾𝑣
𝑣
 Dimana:
U = viskositas plastis
wf = intersep yield value (gram)
3. Nilai Yield Value
 f = 𝐾𝑓 𝑥 𝑤𝑓
SOAL
 Suatu sampel gel dianalisis dalam viskometer
Stormer, berat w sebesar 450 g menghasilkan
kecepatan rotor v 350 rpm. Harga wf = 225
gram, konstanta alat Kv = 52,0 dan Kf =
20,0. Berapakah viskositas plastis dan yield
value dari sampel tersebut?
D. VISKOMETER CONE AND PLATE
 Disebut juga viskometer kerucut dan lempeng
 Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan
ditengah-tengah papan, kemudian dinaikkan hingga
posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh
motor dengan bermacam kecepatan dan sampelnya
digeser didalam ruang sempit antara papan yang
diam dan kemudian kerucut yang berputar.
 Jenis viskometer yang berdasarkan prinsip ini yaitu
Viskometer Ferranti-Shirley.
GAMBAR
VISKOMETER CONE AND PLATE
GAMBAR VISKOMETER FERRANTI-
SHIRLEY
KEUNTUNGAN
 Menghemat waktu dalam membersihkan dan
mengisi.
 Kestabilan suhu sampel selama pengukuran
terjaga.
 Hanya memerlukan volume sampel 0,1 – 0,2 ml.
PERSAMAAN
VISKOMETER CONE AND PLATE
 Viskositas (dalam poise) dari cairan Newton.
 Rumus:
𝑻
ƞ=𝑪
𝒗
 Dimana:
η = viskositas cairan Newton
C = konstanta alat
T = puntiran (torque) yang terbaca
v = kecepatan kerucut berputar per menit
 Viskositas plastis untuk bahan yang menunjukkan
aliran plastis
𝑻 −𝑻𝒇
Rumus: 𝐔 = 𝑪
𝒗

 Nilai yield value


Rumus: f = Cf x Tf
 Di mana:
Tf = puntiran (torque) pada sumbu shearing stress
Cf = konstanta alat
KESIMPULAN
 Alat yang digunakan untuk mengukur
viskositas disebut viskometer.
 Jenis-jenis viskometer yang digunakan yaitu:
1) Viskometer Kapiler.
2) Viskometer Bola Jatuh.
3) Viskometer Cup and Bob.
4) Viskometer Cone and Plate.
 Viskometer kapiler dan viskometer bola
jatuh hanya bisa digunakan untuk mengukur
aliran Newton,
 sedangkan viskometer Cup and Bob serta
viskometer Cone and Plate digunakan untuk
mengukur aliran Non Newton.
sepeda

Anda mungkin juga menyukai