Anda di halaman 1dari 17

JENIS- JENIS VISKOMETER

DAN CARA KERJANYA

RYAN MAULIDDIYAH,.Amd,.Farm
1. Viscometer Hoppler

Viskometer ini
mengukur waktu yang
dibutuhkan oleh sebuah bola
logam untuk melewati cairan
setinggi tertentu.
Prosedur Kerja Dengan Viskosimeter
Hoppler
– Ukur diameter bola
– Timbang massa bola
– Ukur panjang tabung viskometer dari batas atas - batas  bawah
– Tentukan massa jenis masing- masing cairan
–  Ukur temperatur alat viskositas Hoppler
– Isi tabung dengan aquades dan dimasukkan bola
– Pada saat bola diatas, stopwatch dihidupkan
– Pada saat bola dibawah, stopwatch dimatikan
– Catat waktu bola jatuh dari batas atas sampai batas bawah
– Tabung dibalik
– Ulangi prosedur 3 – 6 sebanyak 3 kali berturut- turut, pada temperature
lain dan cairan yang lain
2. Viskometer Cup and Bob
Prinsip kerja dalam
viskometer ini yaitu sampel
digeser dalam ruangan antara
dinding luar dari bob dan
dinding dalam dari cup
dimana bob masuk persis
ditengah tengah.
Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran
sumbat yang disebabkan geseran yang tinggi
disepanjangkeliling bagian tube sehingga
menyebabkan penurunan konsentrasi. Sehingga
menyebabkan bagian tengah zat yang ditekan keluar
memadat
3.   Viskometer Cone and Plate
(Brookefield)
Merupakan alat
ukur kekentalan yang
memberikan peneliti suatu
instrumen yang canggih
untuk menentukan secara
rutin viskositas absolut
cairan dalam volume
sampel kecil.
Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan
ditengah-tengah papan, kemudian dinaikkan hingga posisi
dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor dengan
bermacam kecapatan dan sampelnya digeser didalam ruang
semit antara papan yang diam dan kemudian kerucut yang
berputar.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi
akurasi dari alat ini, misalnya:
Prosedur Kalibrasi untuk
Cone/Plate Viscometer

2.    Pilih viscosity standard yang akan


1.    Atur jarak antara cone spindle dengan plate memberikan nilai pembacaan antara 10% hingga
sesuai dengan Instruction Manual 100% dari Full Scale Range (FSR). Sebaiknya
pilih standard dengan nilai mendekati 100% FSR.

3.    Masukkan sample ke dalam cup dan biarkan 4.    Lakukan pengukuran dan catat hasilnya baik
selama 15 menit untuk mencapai suhu setting % Torque dan cP. 
4.Viskometer Piston Osilasi

Pengukuran diambil dimana sampel pertama kali diperkenalkan ke


ruang pengukuran termal terkendali di mana piston berada.

Elektronik drive piston ke gerak berosilasi dalam ruang pengukuran


dengan medan magnet dikendalikan. Sebuah tegangan geser
dikenakan pada cairan (atau gas) karena perjalanan piston dan
viskositas ditentukan dengan mengukur waktu tempuh piston.
Parameter konstruksi untuk jarak annular antara piston dan ruang
pengukuran, kekuatan medan elektromagnetik, dan jarak perjalanan
piston digunakan untuk menghitung viskositas menurut UU
Viskositas Newton.
5. Piston jatuh Viskometer (Norcross In-
Tank Viscometer)
Juga dikenal sebagai viskometer Norcross karena
penemu, Austin Norcross.
Prinsip pengukuran viskositas dalam industri
perangkat kasar dan sensitif didasarkan pada piston
dan silinder perakitan
6. Viskometer Lehman

Prinsip viskometer lehman adalah mengukur


waktu dari kecepatan alir dari fluida. Nilai
viskositasnya melalui perbandingan waktu kecepatan
alir air dan viskositas air.
Nilai viskositas Lehman didasarkan pada waktu
kecepatan alir cairan yang akan diuji.
7. Viskometer Stormer
Viskometer stormer merupakan alat yang digunakan
untuk mengukur viskositas suatu fluida bersifat non-
Newton yang terdiri dari 2 buah silinder konsentris
dengan diameter berbeda sehingga terdapat celah
sebagai tempat cairan yang akan diukur nilai
viskositasnya.
Contoh pendalam kehidupan sehari-hari adalah pada
penentuan viskositas cat tembok.
Cara Kerja Viskometer Stormer

1. Penghitungan jumlah putaran rotor dilakukan oleh


alat sensor yang dihubungkan kealat pembaca digital
yang dapat ditentukan jumlah putaran sesuai metode
pengujian
2. Penghitung waktu putaran rotor (Timer) dilakukan
oleh alat automatic digital timer
3. Penghitung Jumlah putaran rotor bekerja otomatis
menetapkan waktu yang ditempuh sesuai jumlah
putaran rotor yang ditetapkan.
4. Pembaca putaran rotor dan Timer dapat digunakan sesuai
fungsi viskometer analog (jika diperlukan) sesuai kondisi
pengujian.
5. Hasil putaran rotor dan waktu putaran rotor dibaca pada panel.
6. Perubahan kecepatan putaran rotor dan waktu yang ditempuh
diperoleh dengan penambahan dan pengurangan beban berat
pada tali pemberat.
7. Kalibrasi [Kv] konstanta alat menggunakan fluid yang sudah
diketahui [µ] viskositasnya dengan[W] beban dan (rpm)
kecepatan sudut rortor dengan menerapakan berbagai rumus
untuk mendapatkan viskositas fluid.
8. Viskometer Kerucut dan
Lempeng

Prinsip kerjanya adalah sampel ditempatkan di


tengah lempeng, kemudian dinaikkan posisinya
sampai di bawah kerucut. Kerucut dikemudikan oleh
motor dengan keceptan yang dapat diubah-ubah.
Sampel tersebut di shear di antara lempeng yang
diam dan kerucut yang berputar. 
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai