PENDAHULUAN
energi yang lebih banyak. Kondisi atau keadaan energi saat ini sekali
lagi mengajarkan kepada kita bahwa usaha serius dan sistematis untuk
hari masih bersumber dari energi dari bahan bakar fosil seperti batu bara
ketersediaannya hingga 50 tahun yang akan datang akan habis dan untuk
1
bisa dikonsumsi. Indonesia sebagai Negara yang subur dan kaya
buah mangga muda yang memiliki kandungan zat kimia asam sitrat
bahwa tegangan yang dihasilkan buah belimbing yaitu 1 volt dan tidak
daya sebesar 1 volt dan hampir setara dengan batrai kecil yang banyak
2
Beberepa buah diantaranya juga bisa menghantarkan listrik
seperti pada buah apel, nanas, dan buah lainnya, dapat juga
semakin banyak kandungan asam sitrat pada buah akan semakin baik
buah rambai ini terbuang begitu saja disebabkan karena buah rambai
rasanya asam manis dan merupakan salah satu buah kas Kalimantan
dan Kalimantan). Buah rambai ini masih berkerapat dekat dengan buah
tersebut hanya berada pada buah dan bunga, pada buah menteng bunga
dan buah berada pada ujung dahan sedangkan buah rambai bunga dan
buahnya berwarna kuning atau coklat muda, berisi 3 sampai 5 biji yang
memiliki berat rata-rata sekitar 19 gram, terdiri dari 5,5 gram kulit
buahnya, 12 gram daging buahnya dan 1,5 gram biji buah rambai. Setiap
3
100 gram buah rambai mengandung 82,3 gram air, 0,4 gram protein, 7,5
gram sakarosa, 0,2 gram serat, 5 gram vitamin C, dan serta 0,5 gram
abu.(https://id.wikipedia.org/wiki/Rambai?
penelitian pada buah rambai sebagai energi listik alternatif tentang Uji
4
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka masalah yang
listrik?
2. Berapakah besar tegangan listrik yang akan dihasilkan oleh buah
5 volt ?
1.3. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, penelitian
5
Diharapkan dalam penelitian ini buah rambai dapat menjadi
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Energi Dan Energi Alternatif
I.1.1. Energi
Energi adalah ukuran dari kesanggupan benda tersebut
6
suatu objek mampu untuk melakukan gerakan, maka obyek
Climate Change.
2.2. Buah Rambai ( Baccaurea Motleyana )
Provinsi Kalimantan memiliki potensi energi terbarukan yang
adalah bahwa bunga dan buah menteng tumbuh di ujung dahan. Selain
itu, rambai relatif lebih asam manis (Sub Balai KSDA Kalbar, 1996).
7
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Baccaurea
karena banyaknya jenis buah yang lebih bagus membuat buah rambai
tidak diminati lagi. Buah rambai yang masak bisa langsung dimakan
atau dibuat bahan minuman yang dicampur sirup. Buah rambai yang
penyakit tertentu. Selain itu, kulit tersebut dipakai untuk mewarnai kain.
8
Pohon rambai sering dimanfaatkan sebagai pohon pelindung atau
peneduh. Pohon rambai menghasilkan kayu yang keras dan awet yang
sama mutunya dengan jenis meranti yang terbaik (kelas awet I-II).
Kayunya dipakai untuk tiang dan termasuk kayu bakar yang baik.
terhadap sifat fisika kayu rambai menunjukkan bahwa nilai kadar air
kayu normal 12,57% dan kerapatan kayu kering tanur 0,593 gr/cm3.
dalam bentuk logam bebas, akan tetapi lebih banyak ditemukan dalam
Tembaga adalah logam merah muda yang lunak, dapat ditempa, liat, dan
9
logam tembaga mempu-nyai bilangan valensi yang dibawanya. Logam
tembaga juga dinamakan cupro untuk yang bervalensi +1 dan cupri yang
dalam bentuk hidrat, padat, maupun dalam larutan air (Vogel, 1985).
CuO, CuCO3, Cu(OH)2, dan Cu(CN)2 tidak dapat larut dalam air dingin
atau air panas, tetapi dapat dilarutkan dalam asam. Logam tembaga itu
sendiri dapat dilarutkan dalam senyawa asam sulfat panas, dan dalam
(Ag), kadmium (Cd), timah putih dan seng (Zn) (Dharmono, 1995).
korosi pada pipa, sambungan dan peralatan dapur (Palar, 1994). Selain
mempunyai daya hantar listrik yang tinggi, daya hantar panasnya juga
tinggi dan tahan karat. Oleh karena itu tembaga juga mempunyai sifat
yang dapat dirol, ditarik, ditekan dan dapat ditempa (meleable). Titik
cair tembaga adalah 1083 0C, titik didihnya 2593 0C massa jenisnya 8,9
kekuatan tariknya 160 N/mm2. Kegunaan lain dari tembaga ialah sebagai
bahan untuk buat penyolder, untuk kawat-kawat jalan traksi listrik, unsur
hantaran listrik diatas tanah, hantaran penangkal petir, untuk lapis tipis
10
merupakan unsur yang relatif tidak reaktif sehingga tahan terhadap
memiliki kadar 97,75 % Zn. Warna abu-abu muda dengan titik cair 419
0
C dan titik didih 906 0C. Daya mekanis tidak kuat seng dipakai sebagai
pelindung dari karat, karena lebih tahan terhadap karat daripada besi.
tembaga.
seng dijual dalam bentuk pelat yang rata atau bergelombang,juga dalam
pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian dihasilkan dari
aktivitas panas bumi. Dilihat dari endapannya tanah lait dibedakan atas 2
tipe, yaitu
11
2.5.1. Residual clay, terbentuk karena pelapukan kimia dan atau
diendapkan.
pembentukkan tanah liat yang minimum dapat terjadi pada daereh yang
iklimnya kering dan panas. Tanah liat yang dipisahkan berisi partikel-
rendah (Sari dkk., 2007; Bhattacharyya dan Gupta,2008; Ali dkk., 2012).
Bhattacharyya, 2008).
12
Larutan elektrolit untuk sel (aki) dibuat dari 220 cm3 sulfat pekat
yang ditambahkan 750 cm3 air suling samkel, diaduk lalu diencerkan
molekul asam sulfat (H2S04) pecah menjadi dua ion hidrogen yang
bermuatan positif (2H+) dan ion sulfat yang bermuatan negatife (SO4-).
Tiap ion S04 yang berada dekat lempeng Pb akan bersatu dengan satu
(charging) terjadi setelah aki melemah ( tidak dapat memasok arus listrik
pada saat kendaraan hendak dihidupkan). Pada proses ini, tiap molekul
air terurai dan tiap pasang hidrogen yang dekat dengan lempeng negatif
bersatu dengan ion S04 pada lempeng negatif membentuk molekul asam
sulfat. Sedangkan ion oksigen yang bebas bersatu dengan tiap atom Pb
biasa disebut Aki zuur. Air didalam botol warna merah dilabel atau
ditutupnya itu untuk isi pertama aki, karena mengadung assam sulfat .
dan mengantarkan arus listrik. Namun air ini bisa menimbulkan gatal
yang berlebih jika mengenai kulit bahkan bisa membuat kulit bolong .
Karena memiliki unsur elektrolit yang begitu tinggi , maka harus diisi
13
pertama kali. Hal ini karena unsur sulfur yang begitu kuat, biasanya
elektronik
Rangkaian listrik ( Inggris: Elektrical Circuit ) adalah
berbagai cara. Dua tipe paling sederhana adalah rangkaian seri dan
14
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir
dimaksud di sini adalah electron. Jenis arus listrik terbagi menjadi dua,
yakni arus searah atau DC (Diret Current) dan arus listrik bolak-balik
dengan jalan mengalirkan arus listrik melalui larutan antara logam atau
material lain yang konduktif. Dua buah plat logam merupakan anoda
dan katoda dihubungkan pada kutub positif dan negatif terminal sumber
arus searah (DC). Logam yang terhubung dengan kutub positif disebut
(Abrianto ,2008)
Hubungan antara beda potensial dalam elektrolit dan kekuatan
arus listrik yang mengalir menurut Hukum Ohm yaitu (Sukardjo, 1985):
V
I= R (1)
15
Besarnya listrik yang mengalir yang dinyatakan dengan
Q = I.t ....(2)
t = Waktu (detik)
kelistrikan dan ilmu kimia pada semua reaksi elektrokimia. Dua Hukum
Faraday ini adalah (Sukarjo, 1985). Untuk perak telah diperoleh bahwa
III
METODE PENELITIAN
16
3.1. Jenis Penelitian
cara yang paling efektif yaitu dengan melengkapi format yang disusun
Tanjung Salor
3.3. Alat dan Bahan
3.3.1. Alat Peneitian
a. Pisau
b. Kabel
c. Gelas Plastik bekas dari minuman yang sudah dibersihkan
d. Blender buah
e. Penjepi buaya
f. Gelas lukar
g. Lempengan tembaga (Cu) sebagai elektroda positif
h. Lempengan seng (Zn) sebagai elektroda negatif
i. Lampu LED bertegangan 5 volt
3.3.2. Bahan Penelitian
17
a. Buah Rambai (Baccaurea Motleyana)
b. Tanah liat
c. Garam dapur (NaCl)
d. Air aki
3.4. Prosedur Penelitian
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Membuang kulit buah rambai (Baccaurea Motleyana) bagian luar
menggunakan pisau
3. Memblender buah rambai (Baccaurea Motleyana) yang sudah
dibuang kulitnya
4. Menuangkan buah rambai (Baccaurea Motleyana) yang sudah
sudah disiapkan.
6. Memindahkan jus buah rambai (Baccaurea Motleyana) dari gelas
ukur kedalam gelas-gelas plastik bekas yang sudah diisi tanah liat
terebih dahulu.
7. Menancapkan lempengan tembaga (Cu) sebagai kutub positif dan
yang sudah diisi dengan tanah liat dan jus buah rambai (Baccaurea
digital.
9. Merangkai beberapa gelas plastik yang sudah siap secara seri dan
persamaan
Q = V.I.t
18
12. Mengulagi kegiatan 3-11 pada buah rambai (Baccaurea Motleyana)
DAFTAR PUSTAKSA
19
Vogel, G., 1985, Analisa Anorganik Kuantitaif Makro dan Semi Mikro.
Longman Scientific & Technical, Vol. 1, London.
Palar, H., 1994, Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat, Rineka
Cipta, Jakarta.
Dharmono, 1995, Logam dalam Sistem Biologi Mahluk Hidup, Univer-
sitas Indonesia Press, Jakarta.
Sukardjo. 1985. Kimia Fisika. Bina Aksara, Jakarta.
Anonim, 2008c. Baccaurea motleyana ( Muell.Arg ) florataxon.Html
http://www.efloras.org [ 13 september 2008 ]
Anonim, 2008a. Baccaurea motleyana Muell Arg.
http://www.iptek.apiji.or.id/artikel/ttg.tanaman.obat/depkes/buku
2/2035.pdf [ 13 september 2008 ]
Torambung Ak, Dayadi I, 2005. Sifat-sifat dan mekanika kayu rambai
(Baccaurea motleyana) berdasarkan letak ketinggian dalam
batang. Prosiding Seminar Nasional Mapeki VIII.Tenggarong 3-
5 September, Tenggarong: Perhimpunan masyarakat peneliti
kayu hal. 131-138
Zalukhu, 2012. Asetilasi kayu Rambutan (Nephelium Lapppaceum L)
cempedak (Artocarpus integer merr) dan Rambai (Baccaurea
Motleyana).Teknologi Hasil Kehutanan Program Studi
Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara
Resnick, Robert and Halliday, David (1966), Physics, Vol I and II,
Combined edition, Wiley International Edition, Library of
Congress Catalog Card No. 66-11527
Smith, R.J. (1966), Circuits, Devices and Systems, Wiley International
Edition, New York. Library of Congress Catalog Card No. 66-
17612.
Sari, A., Tuzen, M., Citak, D., and Soylak, M., (2007), Equilibrium,
Kinetic and Thermodynamic Studies of Adsorption of Pb (II)
from Aqueous Solution onto Turkish Kaolinite Clay, Journal of
Hazardous Materials 149, pp. 283-291.
Bhattacharyya, K.G. and Gupta, S.S., (2006), Pb (II) by Kaolinite and
Montmorillonite in Aqueous Medium-Influence of Acid
20
Activation of The Clays, Colloids and Surfaces A: Physicochem.
Eng Aspect 277, pp. 191-200.
Bhattacharyya, K.G. and Gupta, S.S., (2008), Adsorption of a few heavy
metals on natural and Modified Kaolinite and Montmorillonite :
A Review, Advances in Colloid and Interface Science 140, pp.
114-131.
Ali, I., Asim, M., and Khan, T.A., (2012), Low Cost Adsorbents for The
Removal of Organic Pollutants from Wastewater, Journal of
Environmental Management 113, 170-183.
Tanabe, K., (1981), Solid Acid and Base Catalysis, In : Anderson, J.R.,
Boudart, M. (Eds). New York: Spinger.
Pinnavia, T.J., (1983), Intercalated Clay Catalysis, Science 220, pp. 365-
371.
Baccaurea Motleyana
MULAI
PERUMUSAN
MASALAH 21
LANDASAN METODE
TEORI OBSERVASI
PERENCANAAN
DAN
IMPLEMENTASI
PENGAMBILAN
DATA
ANALISIS DATA
KESIMPULAN
22