Anda di halaman 1dari 8

BAB V

MORFOLOGI KHAMIR DAN KAPANG

Tujuan
Mengamati morfologi fungi: khamir dan kapang

Pendahuluan
Khamir dan kapang dapat dikenal (diidentifikasi) dengan pemeriksaan secara
makroskopis untuk melihat bentuk dan sifat koloninya dan dilanjutkan dengan pemeriksaan
secara mikroskopis untuk melihat bentuk dan bagian-bagian dari sel khamir / kapang.
Untuk pemeriksaan mikroskopis khamir dibuat preparat hidup dengan larutan iodium-
Gram sedangkan untuk pemeriksaan mikroskopis kapang digunakan larutan Lactophenol.
Khamir = ragi = yeast adalah jamur yang berbentuk 1 sel (uniseluler). Bentuk sel :
bulat, lonjong dll. Terdiri dari kelas:
1. Ragi yang membentuk askospora: kelas Ascomycetes, contoh: Saccharomyces
cerevisiae, dll
2. Ragi yang tidak membentuk askospora kelas fungi imperfecti, contoh: Candida
albicans, dll.
Reproduksi / Pembiakan khamir
1. Vegetatif (aseksual) : dengan pembentukan tunas (budding), setelah proses
pertunasan selesai maka akan terjadi sel tunas yang terlepas dari sel induknya.
Tetapi sel tunas tidak selalu terlepas dari sel induknya sehingga sering ditemukan
rantai dari sel-sel ragi. Contoh : Saccharomyces cerevisiae.
2. Generatif (seksual) : dengan peleburan dua sel gamet yang berbeda membentuk
askus. Didalam askus terbentuk 2 – 4 buah askospora. Masing-masing askospora
kemudian akan bergerminasi membentuk sel vegetatif.

Kapang = Jamur = Fungi tergolong eukariota yang berbentuk thallus, terdiri dari
filamen / benang yang bercabang (hifa). Kumpulan dari hifa disebut miselium. Menurut
strukturnya ada hifa bersekat dan tidak bersekat. Menurut fungsinya, ada 2 macam :
1. Hifa vegetatif : di dalam substrat, berfungsi untuk menyerap sari makanan.
2. Hifa fertil : diatas substrat / terbentang di udara, berfungsi melakukan reproduksi.

Reproduksi / pembiakan Kapang.


1. Vegetatif (aseksual) : dapat berlangsung dengan fragmentasi thallus, budding
blastospora, pembentukan spora aseksual. Contoh : sporangiospora, konidiospora.

41
Spora ini berukuran kecil dan penting untuk identifikasi kapang karena mempunyai ciri-ciri
yang spesifik dalam bentuk / warnanya. Selain dari spora yang berukuran kecil juga
dibentuk spora berukuran besar, yaitu makrokonidia.
2. Generatif ( seksual) : dengan peleburan dari dua thallus yang berbeda, menghasilkan
zigospora, askospora dan basidiospora.
Pembagian kapang menjadi 4 kelas berdasarkan struktur hifa dan ada/tidaknya
reproduksi seksual :
1. Phycomycetes, contoh: Mucor, Rhizopus, dll.
2. Ascomycetes, contoh: Aspergillus, dll.
3. Basidiomycetes, contoh: Volvariella volvacea (Agaricaceae) dll.
4. Fungi imperfecti, contoh Penicillium, Aspergillus, dll.

Alat – alat :
- kaca obyek & kaca penutup - mikroskop
- loupe - ose lurus, berkolong dan bengkok
- brander spiritus - korek
- tissue - alkohol 96%

Bahan - bahan :
1. Kultur Saccharomyces cerevisiae. 6. Kultur Fusarium sp.
2. Kultur Candida albicans. 7. Kultur Alternariae sp.
3. Kultur Rhizopus stolonifer. 8. Larutan iodium (gram).
4. Kultur Penicillium sp 9. Larutan lactofenol
5. Kultur Aspergillus niger.

Cara kerja :
1. Pemeriksaan makroskopis.
Baik kultur khamir dan kapang ditumbuhkan pada media selektif SDA.
* Pengamatan makroskopis khamir dilakukan seperti pengamatan koloni bakteri
* Pengamatan makroskopis kapang meliputi:
a. Tipe koloni :
- yeast colony (koloni ragi).
- yeast like colony (koloni menyerupai ragi).
- filamentous colony (koloni filamen).
b. Sifat permukaan koloni :
- seperti kapas (cottony colony)

42
- seperti puyer ( powdery colony)
- seperti beludru (velvety colony)
- seperti lilin (waxy colony)
- seperti kapur (chalky colony)
c. Warna koloni : putih, abu-abu, hitam, hijau, merah-ungu, merah, dll ( berasal dari
warna spora dan bergantung umur).
d. Ukuran koloni : diameter koloni dalam range terkecil sampai terbesar
e. Usia koloni

2. Pemeriksaan mikroskopis.
- Bersihkan kaca obyek dari debu dan lemak dan keringkan dengan pemanasan.
- Sterilkan / pijarkan kawat ose berkolong (untuk preparat khamir); sedangkan ose siku
dan berkolong (untuk preparat kapang)
- Letakkan 1 tetes larutan iodium (pemeriksaan khamir) atau larutan lactofenol
(pemeriksaan kapang) di atas kaca obyek.
- Pindahkan koloni khamir dengan ose berkolong keatas tetesan larutan iodium;
sedangkan kapang dengan ose siku dan ose berkolong keatas tetesan lactofenol.
Jangan diusap.
- Tutup preparat dengan kaca penutup, bersihkan sisa larutan dengan tissue.
- Tulis nama preparat, nama regu, tanggal pembuatan pada kaca obyek.
- Amati bagian yang spesifik di bawah mikroskop dengan pembesaran maksimum 15x
40 (untuk khamir) atau 10x10 (untuk kapang).

Skema kerja :

43
Tugas
o Buatlah skema kerja dari pengamatan morfologi kapang-khamir !
o Pengamatan apa saja yang dilakukan ?
o Buatlah skema kerja dari pemeriksaan mikroskopis kapang-khamir !

44
Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan Khamir

Nama & Makroskopis Koloni Mikroskopis Gambar & Keterangan


Umur
No Klasifikasi
(Hari)
Khamir B W K Te U Tk Gambar Keterangan

Keterangan : B = bentuk, W = warna, K = kenaikan permukaan, Te = Tepi, U = ukuran, Tk = tekstur

45
Tabel Pengamatan Kapang

No. Makroskopis koloni Mikroskopis


Nama & Klasifikasi Umur
Kapang (hari)
Tipe Sifat permukaan Warna Gambar Keterangan

1.

2.

46
No. Makroskopis koloni Mikroskopis
Nama & Klasifikasi Umur
Kapang (hari)
Tipe Sifat permukaan Warna Gambar Keterangan

3.

4.

47
No. Nama & Klasifikasi Umur Makroskopis koloni Mikroskopis

Kapang (hari) Tipe Sifat permukaan Warna Gambar Keterangan

5.

6.

Pustaka :
Alexopoulos, C.J., Introductory Mycology, 3rd Ed., CW Mims Jon Wiley & Sons, 19

48

Anda mungkin juga menyukai