ACARA 1
● Uji CMT
Tujuan :
Prinsip Kerja :
Larutan CMT yang digunakan mengandung alkil aryl sulfonate, NaOH dan
brom kresol purple, Khoirani (2015) menambahkan :
• Alkyl-arylsulfonate mengandung pH indikator. Reaksi antara
alkyl-arylsulfonate dengan deoksiribo nucleic acid dalam inti sel akan
menentukan jumlah sel somatik yang ada dengan menarik inti sel
keluar.
• NaOH akan bereaksi dengan sel-sel somatik dalam air susu
termasuk leukosit untuk dipecah, sebagai akibat dari reaksi tersebut
adalah terjadi kenaikan konsentrasi air susu menjadi lebih kental
(viscous) dan membentuk gel.
• Brom kresol purple pada uji CMT akan berperan sebagai
indikator warna ketika pengujian.
Materi
Bahan. Bahan yang digunakan adalah susu dan larutan CMT yang
berisikan alkil aryl sulfonate, NaOH dan brom kresol purple
Metode
Uji CMT menggambarkan jumlah sel somatik yang terkandung dalam susu.
Peningkatan skor CMT mengindikasikan jumlah sel somatik yang tinggi
(Durr dkk., 2008).
Tambahan :
● Uji alkohol
Tujuan
Uji alkohol bertujuan untuk mengetahui kualitas susu yang dilihat melalui
adanya gumpalan pada pengujian kadar alkohol tertentu.
Prinsip
Prinsip uji alkohol yaitu susu yang berkualitas kurang baik (misalnya susu
asam) akan pecah atau menggumpal jika ditambahkan alkohol 70%.
Alkohol memiliki daya dehidrasi yang akan menarik gugus H + dari ikatan
mantel air protein, sehingga protein dapat melekat satu dengan yang lain
(protein berkoagulasi). Akibatnya, kestabilan protein akan terganggu dan
mengakibatkan susu pecah (Soejoedono et al., 2005).
Materi
Alat. Alat yang digunakan dalam uji alkohol adalah gun test
Metode
Tambahan :
Kondisi susu yang menyebabkan hasil positif pada uji alkohol yaitu kondisi
susu yang telah asam, adanya kolostrum dan permulaan berkembangnya
bakteri penyebab mastitis pada susu (Murti, 2016).
● Uji BJ
Tujuan :
Uji berat jenis susu (Uji BJ) bertujuan untuk mengetahui berat jenis susu
dan pemalsuan susu dengan angka bandingan massa dan volume.
Prinsip Kerja :
Materi
Alat. Alat yang digunakan pada uji berat jenis adalah lactodensimeter dan
gelas ukur
Bahan. Bahan yang digunakan pada uji berat jenis adalah susu segar 250
ml
Metode
Keterangan:
Keterangan =
T = suhu terbaca
Cara membaca :
Murti (2016) menyatakan bahwa :
• Berat jenis susu segar tanpa penambahan bahan cair
maupun padat berkisar antara 1,026 sampai dengan 1,032.
Tambahan :
● Penentuan BJ sebisa mungkin dihindari tepat setelah diperah,
karena suhu belum stabil.
● Ismanto et al. (2013) menyatakan bahwa suhu berpengaruh
terhadap berat jenis susu, pada kondisi suhu yang tinggi berat jenis
susu akan turun, sedangkan pada suhu yang relatif rendah berat
jenis susu cendurung naik atau tinggi.
• Uji PH
Uji pH dilakukan untuk menentukan keasaman susu dengan menghitung
log konsentrasi ion hidrogen (asam) dalam susu. Pada prinsipnya Susu
segar mempunyai pH netral. Tingkat keasaman susu menurun karena
fermentasi laktose menjadi asam laktat oleh mikroba (Suardana dan
Swacita, 2009).
Materi
Alat. Alat yang digunakan pada uji pH adalah pH meter. tissue, dan gelas
kimia
Bahan. Bahan yang digunakan pada uji pH adalah susu dan aquades
Metode
Tambahan :
• Kerusakan susu menyebabkan pH susu menurun karena terjadi
fermentasi laktosa menjadi asam laktat oleh mikrobia.
• Konsentrasi H+ > OH- = material bersifat asam (pH < 7)
• Konsentrasi H+ < OH- = material bersifat basa (pH > 7)
● Uji Organoleptik
Tujuan :
Uji organoleptik bertujuan untuk mengetahui keadaan susu, baik susu segar
maupun susu yang telah mengalami proses pengolahan. Uji organoleptik
meliputi pungujian terhadap warna, bau dan cita rasa susu.
Uji warna dilakukan untuk mengetahui adanya cemaran pada susu seperti
penambahan zat warna tertentu atau susu yang berasal dari ternak yang
terkena mastitis.
Uji bau dilakukan untuk mengetahui cemaran susu yang dapat berasal dari
pakan maupun cemaran kotoran kandang yang akan mempengaruhi bau
susu.
Uji rasa dilakukan untuk mengetahui apakan susu tercemar bakteri atau
kuman lain maupun adanya anomali lainnya melalui rasa yang ditimbulkan
dari susu yang diuji (Murti, 2016).
Prinsip Kerja :
● Warna
Susu sapi memiliki warna putih kekuningan, sedangkan pada
kambing berwarna putih. Susu kambing memiliki ukuran globula
lemak yang lebih kecil. (Warna itu karena lemaknya atau kandungan
vitamin A nya lurr?)
● Rasa
Rasa gurih pada susu disebabkan karena adanya komponen
lemak dan protein susu, sedangkan rasa manis bersumber dari
laktosa susu.
● Bau koordinasi
Bau susu yang normal cenderung sedap dan enak. Aroma susu
yang khas timbul karena susu mengandung asam volatile dan
adanya kandungan lemak (Sawitri et al., 2010).
Alat. Alat yang digunakan pada uji organoleptik adalah Beacker glass,
lampu spirtus, dan sendok.
Bahan. Bahan yang digunakan pada uji organoleptik adalah susu segar 100
ml
Metode
Tambahan :
● Faktor yang mempengaruhi bau dan rasa susu antara lain
pemberian pakan, macam bahan pakan yang diberikan dan
persiapan ternak (sanitasi) yang akan diperah.
● Mengapa susu mudah mengikat bau dari lingkungan?
● Kadar protein dan mineral susu pada akhir masa laktasi yang
relatif tinggi, memungkinkan rasa susu yang dihasilkan sedikit asin.
● Susu murni mempunyai rasa sedikit manis ini disebabkan oleh
laktosa dan kadar Cl yang rendah.
● Kuman yang mengkontaminasi susu menjadi salah satu faktor
yang juga berpengaruh pada hasil uji organoleptik (Diastari dan
Kadek, 2013).
Tujuan :
Lemak susu sapi normalnya berkisar 3-4%, ketika lemak susu tidak
memenuhi standar dapat dinaikan kadar lemaknya oleh penambahan
minyak atau santan (adanya pemalsuan). Cloth On Boiling Test bertujuan
untuk mendeteksi adanya pemalsuan penambahan minyak.
Prinsip :
Minyak atau santan yang biasa dijadikan bahan pemalsu ketika diuji cloth
on boiling test, lemak dari minyak akan memisahkan diri dari susu dengan
timbulnya globula-globula lemak pada permukaan susu yang dipalsu. Hal
ini terjadi karena santan memiliki molekul lemak yang lebih besar
dibandingkan lemak susu karena molekul lemak nabati lebih besar
dibanding molekul lemak hewani. Selain itu dapat diindikasikan juga bahwa
susu dicampur dengan susu kemarin (sisa), hal ini disebabkan kondisi susu
yang sudah mulai rusak akan terlihat globula-globula lemak di permukaan.
Tujuan :
Prinsip Kerja :
Prinsip pengujian clot and boiling test yaitu susu yang memiliki kualitas tidak
bagus, akan pecah atau menggumpal bila melalui proses pemanasan. Susu
yang asam memiliki kestabilan kasein yang rendah, koagulasi kasein ini
yang akan mengakibatkan pecahnya susu, tetapi apabila susu dalam
keadaan baik maka hasil uji menunjukkan kondisi susu masih dalam
keadaan homogen atau tidak pecah (Dwitania dan Ida, 2013). Penyebab
positifnya uji didih atau Clot on Boiling Test dapat disebabkan karena susu
yang mengandung kolostrum, ketidakstabilan kasein susu, dan adanya
kontaminasi mikroba (Saleh, 2004).
MATERI DAN METODE
Materi
Alat. Alat yang digunakan pada Clot on Boiling Test adalah sendok
teh, lilin atau bunsen, dan korek api.
Metode
Tambahan :
● Murti (2016) menyatakan bahwa uji masak atau Clot on Boiling
Test digunakan untuk mengetahui keadaan cemaran pada susu
melalui pemanasan.
Uji penambahan pati pada susu dilakukan dengan penetesan iodin pada
sampel susu. Penambahan pati pada susu segar bertujuan untuk
meningkatkan padatan total ataupun meningkatkan berat jenis susu agar
lolos dalam pemeriksaan standar komposisi susu. Standar SNI Berat Jenis
(BJ) susu sapi adalah 1,027.
Tujuan dari uji ini adalah untuk mendeteksi adanya pemalsuan susu
dengan penambahan pati yang mana untuk menaikkan BJ susu.
Prinsip :
Pati terdiri dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin (dalam
komposisi berbeda-beda). Susu yang dipalsukan dengan pati akan
berwarna biru atau ungu kehitaman (ungu tua) ketika ditetesi Lugol. Hal ini
disebabkan iodin (Lugol) bereaksi dengan amilosa akan berwarna biru dan
dengan amilopektin akan berwarna ungu.
Tujuan : Uji kadar air bertujuan untuk mengetahui kadar air pada susu.
Prinsip penentuan Kadar Air (KA) yaitu menentukan jumlah air pada susu
dengan cara mengetahui jumlah penguapan air yang ada pada suatu
bahan
Metode
1. Uji kadar air dilakukan sesuai AOAC (1995) yaitu dengan Sampel
sebanyak 1 gr ditimbang
2. Sampel dimasukkan dalam cawan yang telah dikeringkan dan
diketahui bobotnya
3. Sampel dan cawan dioven dengan suhu 1050 C selama 12 jam
4. Cawan didinginkan dan ditimbang, kemudian dioven kembali
hingga diperoleh bobot konstan.
Uji kadar abu merupakan pengujian kadar mineral pada susu. Tujuan uji
kadar abu adalah untuk mengetahui kadar abu dalam susu. Prinsip kerja
dari uji kadar abu adalah pada proses pembakaran pada suhu 550 ○C, zat-
zat organik diuraikan menjadi air dan CO, tetapi bahan anorganik tidak dan
menjadi abu.
Materi
Metode
Sampel yang telah dioven 105oC selama 6 jam pada pengujian kadar air
dimasukkan tanur yang bersuhu 550oC selama 6 jam, kemudian setelah
tanur dingin, dimasukkan desikator 1 jam setelah dingin ditimbang.
Tujuan : Uji kadar lemak bertujuan untuk mengetahui kadar lemak pada
susu.
Prinsip :
Materi
Alat. Alat-alat yang digunakan dalam uji kadar lemak susu metode
babcok yakni tabung babcok, sentrifugator, pipet tetes, coolpad, lemari
asam, gelas kimia, baskom
Metode
Rumus L BKTL = BK – L
Prinsip analisis proksimat untuk protein kasar ada tiga tahap yaitu
destruksi dimana terjadi pemecahan ikatan polipertida dan mengubahnya
menjadi senyawa sederhana seperi air, CO2, dan ammonia, kemudian
penambahan asam sulfat pekat menyebabkan senyawa organik teroksidasi
dan melepaskan ion ammonium. Tahap destilasi dilakukan dengan
menambahkan NaOH. Pada tahap ini amonium sulfat dipecah menjadi
amonia. Amonia yang dibebaskan ditampung dalam larutan asam standar
biasanya HCl atau asam borat 4% yang jumlahnya berlebihan. Titrasi yaitu
larutan asam borat berisi NH3 dititrasi dengan H2SO4 yang telah ditentukan
normalitasnya. Warna larutan diakhir destilasi berubah menjadi hijau
karena adanya indikator mix yang berupa gabungan antara metil red
dengan brom kresol green dan menimbulkan warna hijau.
Reaksi pada Uji Protein Kjeldahl :
2NH3 2H2O
Prinsip :
Titrasi : Proses titrasi sebagai tahap akhir dilakukan dengan HCl. Titik akhir
titrasi sampel yang diuji dicapai ketika telah terjadi perubahan warna pada
sampel dari hijau menjadi warna perak. Titrasi dilakukan untuk mengetahui
kadar N yang terdestilasi dengan melihat volume.
Destilasi :
Titrasi :
A. Pengolahan susu
Tujuan :
Materi
Metode
1. Cek kualitas susu (uji alkohol, BJ, dll)
2. Pengkondisian alat, sterilisasi alat dengan air panas, pemasangan
stiker pada botol kemasan
3. Perisa melon & gula ditimbang (melon ? ml/L ; gula 3% dari total
susu)
4. Air diisikan ke dalam tangki double layer -> pemanasan indirect ; air
diisikan ke tangki bawah (jalur susu)
5. Tuang susu 20L ke dalam tangki pasteurizer dan dipanaskan hingga
suhu 60°C lalu hidupkan agitator dan ditunggu suhunya naik sampai
80°C
6. Saat mencapai suhu 80°C api dikecilkan dan dipanaskan selama 10
menit menggunakan timer dan gula ditambahkan dalam susu
Tambahan :
● Pasteurisasi tidak mematikan semua mikroorganisme, tetapi
hanya yang bersifat patogen dan tidak membentuk spora. Oleh
sebab itu, proses ini sering diikuti dengan teknik lain misalnya
pendinginan atau pemberian gula (sukrosa) dengan konsentrasi
tinggi.
Tujuan: Mengetahui dan menerapkan aturan pada label yang berlaku dan
memilih kemasan yang baik
MATERI DAN METODE
Materi
Metode
1. Nama Produk;
2. Daftar bahan yang digunakan;
3. Berat bersih atau isi bersih;
4. nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan
pangan ke dalam wilayah Indonesia;
B. Pemasaran
TAMBAHAN:
HPP atau Harga Pokok Produksi adalah segala biaya yang diperlukan untuk
membuat suatu produk. HPP terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik untuk membuat satu buah
produk. Secara perhitungan, HPP merupakan selisih antara harga jual
dengan margin atau keuntungan.
Materi
Metode