Anda di halaman 1dari 43

Peringkasan dan Penyajian Data

Pengantar Statistika dan Rancangan Percobaan


(PTUP2113018)

Oleh : Team Teaching


PERINGKASAN
DAN PENYAJIAN
DATA

• Kata statistik dalam penggunaan sehari-


hari diartikan sebagai data kuantitatif
atau data angka, baik yang belum
disusun ataupun sudah disusun dalam
bentuk tabel.
• Metode statistik adalah metode untuk
mengumpulkan, mengolah, menyajikan
dan menganalisis data angka secara
deskriptif untuk dapat menggambarkan
suatu peristiwa.
METODE STATISTIK

Metode Metode
statistik statistik
deskriptif inferensi
Metode
statistik
deskriptif

• adalah metode mengumpulkan, mengolah, menyajikan


dan menganalisa data angka secara deskriptif untuk dapat
menggambarkan suatu peristiwa secara jelas apa adanya.
Metode
statistik
inferensi

• adalah metode mengumpulkan, mengolah, menyajikan,


menganalisa dan menginterpretasikan data angka yang
terbatas jumlahnya, sehingga menghasilkan suatu inferensi
tentang ciri-ciri karakteristik suatu populasi
Array (Jajaran)
Penyusunan
Data
Tabel Distribusi
Frekuensi
• data disusun secara berurutan dari nilai terkecil
Array (jajaran) sampai dengan nilai yang terbesar
Data Nilai Statistik (ARRAY)
Tabel Distribusi Frekuensi
• data disusun dalam bentuk kelas-kelas atau
dalam bentuk golongan-golongan tertentu
Contoh
• Tabel 1. Ukuran lingkar dada (cm) dari 40 ekor
sapi perah PFH
• Secara langsung data pada Tabel 1 tidak besar
kegunaannya untuk mengambarkan suatu
gejala yan bersifat kuantitatif. Sebelum data
tersebut dapat dipergunakan sesuai dengan
tujuannya, dan dipergunakan sebagai inferensi
untuk gejala yang sedang diselidiki maka data
tersebut perlu disusun sedemikian rupa
sehingga dapat ditarik keterangan-keterangan
yang berarti.
• Cara penyusunan data:
Penyusunan data dalam bentuk array (jajaran):
data disusun dari nilai yang terkecil sampai nilai
yang terbesar. Kelemahan penyajian data dalam
bentuk array bila datanya banyak akan sulit
(kecuali menggunakan software spt Excel dan
SPSS), dan membuang banyak waktu, dan
kurang dapat mengambarkan suatu peristiwa
sacara jelas.
Penyusunan data secara berkelompok ke dalam
sebuah tabel (tabel frekuensi):
Dengan distribusi frekuensi ini:
-pertama dicari jarak (range)
-dibagi ke dalam beberapa kelas
-dihitung berapa banyak observasi
dalam tiap-tiap kelas.
• Tujuan pengelompokan data dalam ke dalam
distribusi frekuensi adalah untuk memperoleh
gambaran yang sederhana, jelas, dan
sistematis tentang peristiwa yang dinyatakan
dalam angka-angka.
• Ukuran lingkar dada (cm) dari 40 ekor sapi
perah disusun dalam bentuk array
Distribusi frekuensi ukuran lingkar dada
(cm) dari 40 ekor sapi perah PFH
• Distribusi Frekuensi Empiris Data yang
diperoleh dari hasil sensus, pengamatan sampel atau
penelitian umumnya merupakan data kasar serta
merupakan catatan yang tidak tersusun.
• Distribusi Frekuensi Empiris adalah suatu daftar yang
menunjukkan penggolongan kumpulan data dimana
termasuk penentuan berapa bilangan yang termasuk ke
dalam setiap golongan tersebut.
• Tujuan dari penentuan Distribusi Frekuensi adalah untuk
menyajikan data dalam bentuk yang lebih teratur dan
ringkas sehingga lebih mudah untuk dipahami
• Kemudian distribusi frekuensi disusun dengan
menenentukan tiga hal pokok sebagai berikut:
1. Menentukan jumlah kelas.
2. Menentukan interval kelas dan batas
kelas
3. Menentukan titik tengah interval kelas
1. Menentukan Jumlah Kelas
• Sturges menyajikan suatu pedoman untuk
menentukan jumlah kelas sebagai berikut :

K = 1 + 3,3 log n K = Jumlah kelas


n = jumlah
observasi
Contoh: Tentukan jumlah kelas dari tabel
berikut :
163 165 172 182
145 165 165 185 K = 1 + 3,3 log n
158 168 178 189
= 1 + 3,3 log 40
164 169 167 151
168 167 179 153
= 1 + 5,287
158 175 161 191 = 6,287
170 165 162 185 Dibulatkan menjadi 6
168 193 158 147 kelas.
159 188 157 170
165 164 145 178
Penggunaan Excel

Data kasar Data Array


2. Menentukan interval kelas dan batas
kelas
Interval kelas dan jumlah kelas berhubungan erat. Interval kelas
hendaknya dibuat sama dan dalam bilangan yang praktis.
Batas kelas (class limit) adalah nilai batas tiap kelas dalam
sebuah distribusi dan dipakai sebagai pedoman untuk
memasukkan angka-angka hasil observasi dalam kelas-kelas
yang sesuai.
• Batas kelas atas
• Batas kelas bawah.
• Tepi kelas (class boundaries)
Cara menentukan lebar /
interval kelas
Tentukan interval kelas dari tabel
diatas
Batas bawah pertama = 140
Batas kelas atas = 146
Tepi kelas bawah = 139,5
Tepi kelas atas = 146,5
Interval kelas = 146,5 – 139,5
=7
• Batas kelas adalah nilai batas dari masing-masing
kelas
• Batas kelas bawah : angka terbawah dari suatu
kelas yang membatasi kelas yang bersangkutan
dengan kelas sebelumnya
• Batas kelas atas : nilai/angka teratas dari suatu
kelas yang membatasi kelas yang bersangkutan
dengan kelas diatasnya
• MENENTUKAN TEPI KELAS

• Tepi Kelas :nilai batas yang terletak pada


pertengahan batas kelas suatu kelas
dengan batas kelas dari kelas berikutnya
atau kelas sebelumnya
• Tepi Kelas Atas: angka yang terletak di
tengah-tengah batas kelas atas suatu
kelas dengan batas kelas bawah dari
kelas berikut
• Tepi kelas bawah: yang terletak di
tengah-tengah batas kelas atas suatu
kelas dengan batas kelas bawah dari
kelas berikut
• Jadi
• Tepi Kelas Bawah suatu kelas
merupakan
• Tepi Kelas Atas dari kelas
sebelumnya
atau sebaliknya
3. Menentukan titik tengah interval kelas

Titik tengah ditentukan dengan jalan


merata-ratakan nilai kedua batas
kelas atau kedua tepi kelas. Interval
kelas adalah adalah beda antara dua
titik tengah dari dua kelas yang
berurutan.
Titik Tengah interval kelas dari tabel
diatas
Batas bawah pertama = 140
Batas kelas atas = 146
Tepi kelas bawah = 139,5
Tepi kelas atas = 146,5
Interval kelas = 146,5 – 139,5
=7
Titik Tengah IK = 143
Istilah-istilah lain yang perlu diketahui:

• Frekuensi kelas adalah banyaknya


observasi dalam tiap kelas.
• Frekuensi relatif adalah banyaknya
observasi pada suatu kelas dibagi jumlah
observasi seluruhnya.
• Persen distribusi didapat dengan jalan
mengalikan frekuensi relatif dengan
100%.
Distribusi Frekuensi Kumulatif

Distribusi Frekuensi Kumulatif


dipergunakan bila pada suatu analisis
statistik diperlukan keterangan akan
berapa banyaknya observasi yang
mempuyai nilai kurang dari suatu
harga tertentu.
Tabel 4. Distribusi frekuensi (kurang dari)
kumulatif ukuran lingkar dada dari 40 ekor
sapi perah PFH
Ukuran (cm) Jumlah
Kurang dari 140 0
Kurang dari 147 2
Kurang dari 154 5
Kurang dari 161 10
Kurang dari 168 22
Kurang dari 175 29
Kurang dari 182 33
Kurang dari 189 37
Kurang dari 196 40
Penggolongan data di atas dilakukan dengan
mempergunakan batas kelas. Frekuensi untuk
tiap-tiap kelas dihitung dengan
mengakumulasikan secara berturut-turut
frekuensi kelas-kelas sebelumnya yang
terdapat dalam tabel distribusi frekuensi.
Frekuensi kumulatif
Ukuran Lingkar Data

45
40
Jumlah (ekor)

35
30
25
20
15
10
5
0
40 47 54 61 68 75 82 89 96
ri 1 ri 1 ri 1 ri 1 ri 1 ri 1 ri 1 ri 1 ri 1
da da da da da da da da da
ng ng ng ng ng ng ng ng ng
ura ura ura ura ura ura ura ura ura
K K K K K K K K K
Ukuran (cm)
Penyajian Grafik
• Penyajian data statistik dengan grafik frekuensi
bertujuan untuk memberikan Gambaran yang
jelas tentang suatu peristiwa kuantitatif secara
visual.
Histogram
Histogram merupakan serangkaian segi empat
panjang yang memiliki alas sepanjang interval
antara kedua tepi kelas dan memiliki luas yang
sebanding dengan frekuensi yang terdapat
dalam kelas-kelas yang bersangkutan.
Poligon Frekuensi
Poligon frekukuensi digunakan apabila akan
dilakukan perbandingan antara dua atau lebih
beberapa distribusi frekuensi. Cara
mengambarkan poligon frekuensi adalah dengan
jalan menentukan titik tengah dari tiap-tiap segi
empat panjang serta kemudian menghubungan
dangan garis atau garis terputus-putus
(menghubungkan semua titik tengah interval
kelas).
Kurva Ogive
Poligon distribusi frekuensi kumulatif acapkali
disebut ogive dan apabila diratakan maka
didapat kurva frekuensi kumulatif atau kurva
ogive. Cara untuk menggambarkan poligon
distribusi frekuensi kumulatif adalah dengan
menghubungkan semua titik ordinat dari tepi
kelas dan dimulai dari titik 0 (nol) yang terdapat
pada tepi kelas bawah dari interval kelas
pertama
HISTOGRAM/DIAGRAM BATANG

60

50

40
Jumlah (Orang)

30

20

10

0
18-19 20-21 22-23 24-25 26-27

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Kelas 5

Umur (Tahun)
Poligon Frekuensi

60

50

40
Jumlah (Orang)

30

20

10

0
18-19 20-21 22-23 24-25 26-27

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Kelas 5

Umur (Tahun)
Kurva Ogive

120

100

80
Jumlah (Orang)

60

40

20

0
Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang Kurang
dari 18 dari 20 dari 22 dari 24 dari 26 dari 28

Umur (Tahun)

Anda mungkin juga menyukai