DISUSUN OLEH
1. YENNY OKTAVIASARI A510170042
2. SRIYANI A510170051
3. AZKA DINA SAFITRI A510170056
PANDAHULUAN
Distribusi frekuensi persediaan buah hari X Data nilai UTS peserta didik kelas 4 SDN Baru
2013
62 64 68 63 64 65 69 65 66 61
63 65 67 61 66 66 68 63 68 65
70 67 69 66 65 63 64 61 64 62
65 63 67 64 65 67 61 66 63 68
69 67 65 64 66 65 64 62 64 70
Dari data di atas setelah disusun ke dalam tabel distribusi frekuensi tunggal menjadi :
• Menentukan interval kelas (I) atau panjang kelas (p), dengan rumus :
k = 1 + 3,3 log n
• Menetukan skor kelas interval pertama, dengan cara memilih skor terkecil atau sekitar skor
terkecil. Jika yang dipakai bukan skor terkecil, maka skor terbesar harus masuk pada kelas
interval tertinggi dan sesuai dengan jumlah kelas interval yang ditetapkan.
• Menentukan batas bawah kelas interval, abatas bawah terletak diantara dua buah batas kelas
interval. Batas bawah kelas interval atas berhimpitan dengan batas atas kelas interval atas.
• menuliskan frekuensi kelas dalan kolom frekuensi sesuai dengan banyaknya data.
3. Tabel Frekuensi Data Kumulatif
∑f = 48 100 %
5. Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif
43 – 47 1 0,021 1 48 0,021 1
48 – 52 6 0,125 7 47 0,146 0,979
53 – 57 13 0,271 20 41 0,417 0,854
Total harus 1
Bagian Dalam Kelas Interval Tabel Distribusi Frekuensi Berkelompok
1. Batas Kelas
Contoh
Batas Kelas adalah nilai-nilai
10 - 19 batas bawah 10
ujung yang terdapat pada suatu
batas atas 19
kekas interval.
20 - 29 batas bawah 20
Batas atas 29
2. Tepi Kelas
Contoh
setiap kelas interval memiliki tepi 10 - 19 : Tepi Bawah (tb)
kelas atas dan repi kelas bawah. 10 - 0,5 = 9,5
• Tepi atas kelas (ta) adalah batas Tepi Atas (ta)
atas ditambah setengah 19 + 0,5 = 19,5
• Tepi nawah kelas (tb) adalah 20 - 29 : Tepi Bawah (tb)
batas bawah dikurangi 20 - 0,5 = 19,5
setengah. Tepi Atas (ta)
29 + 0,5 = 29,5
3. Panjang Kelas
Panjang kelas disebut juga
lebar kelas atau interval Contoh
kelas, yaitu selisih antara 10 - 19 19,5 - 9,5 = 10
tepi atas dan tepi bawah 20 - 29 29,5 - 19,5 = 10
dari tiap kelas dalam kelas
interval yang sama.
Contoh
Nilai titik tengah kelas 10 - 19 19,5 + =14,5
adalah setengah dari jumlah
tepi bawah kelas dan tepi 20 - 29 29,5 + = 24,5
atas kelas
DIAGRAM
• Selain dapat disajikan dalam bentuk tabel
distribusi, data juga dapat disajikan dalam
bentuk diagram/grafik. Penyajian data dalam
bentuk grafik akan lebih mudah dibuat apabila
data telah disajikan dalam bentuk tabel
distribusi. Maksud dan tujuan penyajian data
statistic dalam bentuk diagram adalah untuk
memudahkan pembaca laporan untuk
mendapatkan informasi secara visual.
Beberapa diagram yang akan dibahas:
1. Diagram batang
Dalam menyajikan data dalam bentuk diagram
batang, data disajikan dalam bentuk batang persegi
panjang yang digambarkan vertikal atau horizontal
dengan lebar sama.
Contoh: sekelompok mahasiswa PGSD mengadakan
penelitian tentang kecenderungan mahasiswa dalam
mengakses media social. Lebih sering manakah media
sosial yang diakses mahasiswa PGSD antara facebook
dan instagram?
Daftar dibawah ini adalah hasil
penelitian tersebut:
Instagram Facebook
3
2.5
1.5
0.5
0
Kelas A Kelas B Kelas C Kelas D Kelas E Kelas F
2. Diagram Garis
• Diagram garis biasa digunakan untuk menyajikan
data yabg menunjukkan perkembangan suatu
data dari waktu ke waktu.
• Dalam memperkirakan nilai yang belum diketahui
ini ada dua macam pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan Linear yaitu menafsirkan atau
memperkirakan suatu nilai data yang berada diantara
dua titik berdekatan.
2. Ekstrapolasi Linear yaitu menaksir atau
memperkirakan suatu nilai data yang terletak sesudah
titik data terakhir yang diketahui.
3. Diagram Lingkaran
• Diagram lingkaran biasa digunakan untuk
menunjukkan perbandingan antar item data
dengan cara membagi lingkaran dalam juring-
juring lingkaran dengan sudut pusatnya sesuai
dengan perbandingan tersebut.
4. Histogram
• Data ukuran (data kontinyu) yang telah
disusun dalam daftar distribusi frekuansi
dapat disajikan kedalam bentuk diagram yang
disebut histogram. Gambar histogram
berbentuk diagram batang dimana antara dua
batang yang berdampingan saling berimpit.
5. Poligon
• Poligon adalah grafik yang dibuat dengan menggabungkan
titik-titik tengah dari sisi atas tiap persegi panjang yang
berdekatan pada histogram. Selain dengan cara tersebut,
polygon distribusi frekuensi dapat dibuat dengan langkah-
langkah berikut:
-Menambahkan satu kelas interval sebelum kelas pertama dan satu
kelas interval sesudah kelas terakhir.
-Menentukan titik tengah setiap kelas.
-Menggambar sumbu horizontal dan sumbu vertical.
-Menggambar titik-titik dengan titik tengah kelas interval sebagai
absis dan frekuensi kelas interval sebagai ordinat.
-Menghubungkan titik-titik yang berdekatan dengan suatu garis
lurus.
6. Ogive
• Tabel distribusi frekuensi kumulatif yang disajikan
dalam bentuk kurva, disebut polygon distribusi
frekuensi kumulatif atau ogive. Terdapat dua jenis
ogive yaitu, ogive positif(ogive kurang dari) dan
ogive negative(ogive lebih dari).
-Ogive positif dibentuk dengan menghubungkan titik-
titik, dengan tepi atas sebagai absis dan frekuensi
kumulatif sebagai ordinat.
-Ogive negative dapat dibentuk dengan cara
menghubungkan titik-titik, dengan tepi bawah sebagai
absis dan frekuensi kumulatif sebagai ordinat.