Sign Test
Sign Test
• Uji yang digunakan untuk mengetahui apakah
terdapat perbedaan yang nyata atau tidak dari
pasangan
• Data yang akan dianalisis dinyatakan dalam
bentuk tanda, positif dan negatif. Biasanya
digunakan pada kasus “sebelum-sesudah”
• Hanya melihat arah & adanya perbedaan nyata
atau tidak untuk setiap pasangan data, tanpa
memperhatikan besarnya perbedaan
Langkah – Langkah Penyelesaian
Sign Test
1. Bandingkan nilai pasangan data yang tersedia, beri tanda +
atau -
2. Hitung jumlah data yang masuk ke setiap tanda +
maupun - , lalu ambil data “+” = T
3. Tentukan Hipotesis
Uji Dua Pihak Uji Pihak Kiri Uji Pihak Kanan
Ho : P (+) = P (-) Ho : P (+) ≥ P (-) Ho : P (+) ≤ P (-)
Ha : P (+) ≠ P (-) Ha : P (+) < P (-) Ha : P (+) > P (-)
4. Menentukan nilai t pada tabel distribusi binomial
5. Menentukan kriteria pengujian
Uji Dua Pihak Uji Pihak Kiri Uji Pihak Kanan
Ho Diterima t < T < n-t T>t T < n-t
T≤t
Ho Ditolak T≥n–t T ≤t T ≥ n-t
6. Kesimpulan
Contoh
STA Survey ingin mengetahui pengaruh adanya
Bantuan Langsung Tunai yang dilakukan
pemerintah terhadap kesejahteraan pada daerah
Bandung. Untuk menunjang penelitiannya STA
Survey mengambil 10 sampel sebelum dan sesudah
adanya Bantuan Langsung Tunai.
Nilai Andi Budi Cica Dodi Emi Farah Gina Harry Indah Jack
Sebelum 3 2 2 4 3 5 3 4 2 4
Sesudah 4 3 1 5 5 5 5 2 1 4
+
4. Sejahtera
3 5 5. Sangat
U Farah 5 5 0 Sejahtera
Gina 3 5 +
A Hari 4 2 -
Jumlah :
+(T)= 5
L Indah
Jack
2 1 -
0 0
– =3
=2
4 4
•
Penyelesaian dengan SPSS
1. Bukalah software SPSS
2. Pada lembar variable view ketik Sebelum pada baris 1 dan
Sesudah pada baris ke 2, pada Measure pilih Ordinal
3. Kemudian pada lembar Data View Masukkan data seperti
di soal
4. Klik Analyze Non Parametric Test 2 Related Sampels,
pada Menu Bar
5. Blok Sebelum dan sesudah, pindahkan ke kotak Test Pairs
dengan tombol panah
6. Pada Test Type beri tanda Centang pada Sign Ok
Frequencies
Test Statisticsb
N
Sesudah - Negative Differencesa 3
Sebelum Positive Differencesb
Tiesc
5 Sesudah -
Sebelum
2
Total 10 Exact Sig. (2-tailed) .727a
a. Sesudah < Sebelum
b. Sign Test
c. Sesudah = Sebelum
Kriteria
Exact sig. ≥ α Ho tidak dapat ditolak
Exact sig. < α Ho ditolak
Ternyata, Exact sig. > α atau 0,727 > 0,05 maka Ho tidak dapat ditolak
Kesimpulan
Jadi, dengan tingkat signifikansi 5%, tidak ada perubahan
kesejahteraan masyarakat Bandung setelah adanya BLT.
Wilcoxon Rank Test
Wilcoxon Rank Test
Wilcoxon signed rank test pertama sekali
diperkenalkan oleh Frank wilcoxon pada tahun 1949
sebagai penyempurnaan Uji Tanda.
Selain memperhatikan tanda perbedaan, Wilcoxon
signed rank test memperhatikan besarnya beda dalam
menentukan apakah ada perbedaan nyata antara data
pasangan yang diambil dari sampel atau sampel yang
berhubungan.
1
Sebelum
23
Sesudah
33
2 26 26
Agar produksi rakitan harian meningkat, 3 24 30
diusulkan agar dipasang lampu penerangan yang 4 17 25
lebih baik serta musik, kopi, dan donat gratis 5 20 19
setiap hari, pihak manajemen setuju untuk 6 24 22
mencoba pola tersebut dalam waktu yang 7 30 29
terbatas. Jumlah rakitan yang diselesaikan oleh 8 21 25
kelompok pekerja adalah sebagai berikut (lihat 9 25 22
di soal). 10 21 23
Dengan menggunakan Uji Wilcoxon Rank Test, 11 16 17
Apakah usul tersebut dapat meningkatkan 12 20 15
produksi perakitan ? 13 17 9
14 23 30
•
Penyelesaian dengan SPSS
1. Bukalah software SPSS
2. Pada lembar variable view ketik Sebelum pada baris 1 dan
Sesudah pada baris ke 2, pada Measure pilih Ordinal
3. Kemudian pada lembar Data View Masukkan data seperti
di soal
4. Klik Analyze Non Parametric Test 2 Related Sampels,
pada Menu Bar
5. Blok Sebelum dan sesudah, pindahkan ke kotak Test Pairs
dengan tombol panah
6. Klik Option dan beri tanda centang Exclude Cases Listwise
7. Pada Test Type beri tanda centang Wilcoxon Ok
Ranks
Mean Sum of Test Statisticsb
N Rank Ranks
Sesudah - Negative Ranks 6a 5.67 34.00
Sebelum Sesudah - Sebelum
Positive Ranks 7b 8.14 57.00 Z -.805a
Ties 1c Asymp. Sig. (2-tailed) .421
Total 14
a. Based on negative ranks.
a. Sesudah < Sebelum
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Sesudah > Sebelum
c. Sesudah = Sebelum
Kriteria
Asymp sig. (2-tailed) ≥ α maka Ho tidak dapat ditolak
Asymp sig. (2-tailed) < α maka Ho ditolak
Ternyata, Asymp sig. (2-tailed) > α atau 0,421 > 0,05, maka Ho tidak
dapat ditolak
Kesimpulan
Jadi dengan tingkat signifikansi 5%, maka usul tersebut tidak dapat
meningkatkan produksi perakitan.
UJI CHI SQUARE
Uji χ2 hanya digunakan untuk data diskrit. Uji ini adalah uji independensi,
dimana suatu variable tidak dipengaruhi atau tidak ada hubungan dengan
variable lain.χ2 bukan merupakan ukuran derajat hubungan. Uji ini hanya
digunakan untuk mengestimate barangkali bahwa beberapa factor,
disamping sampling error, dipandang mempengaruhi adanya hubungan.
Selama hipotesa nihil menyatakan bahwa tidak ada hubungan(variable-
variabelnya independen), uji ini hanya mengevaluasi kemungkinan bahwa
hubungan dari nilai pengamatan disebabkan oleh sampling error. Hipotesa
nihil ditolak bila nilai χ2 yang dihitung dari sampel lebih besar dari nilai χ2
dalam tebel berdasarkan level of significance tertentu.
• Ho diterima apabila: χ2(hitung) < χ2(tabel); derajat
bebas tertentu
• Ho ditolak apabila: χ2(hitung)> χ2 (tabel); derajat
bebas tertentu
Catatan:
nilai χ2 yang signifikan belum tentu menunjukkan adanya hubungan sebab akibat (seperti halnya pada korelasi).
nilai χ2 yang signifikan menunjukkan bahwa variabel-variabelnya dependen
Contoh:
Dari 200 pelajar putri di suatu sekolah tertentu diketahui mempunyai warna kulit: hitam, putih dan sawo matang.
Apakah variabel warna kulit ada hubungan dengan banyaknya kunjungan pelajar-pelajar itu kesalon kecantikan,
selama periode tertentu yang diselidiki.hipotesa nihil mengatakan bahwa warna kulit tidak ada hubungan dengan
frekuensi kunjungan ke salon kecantikan. Atau dinyatakan bahwa warna kulit dan frekuensi kunjungan ke salon
kecantikan adalah independen.
Keterangan:
IA = indeks nilai yang tidak ditimbang
Pn = nilai yang dihitung angka indeksnya
Po = nilai pada tahun dasar
Keterangan:
IA = indeks harga yang ditimbang
Pn = nilai yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
W = faktor penimbang Berapa Angka Indeksnya?
Contoh Angka Indeks
• Indeks Berantai
Angka indeks rantai adalah penghitungan angka indeks dengan
menggunakan tahun sebelumnya sebagai tahun dasar. Misalnya
menghitung angka indeks tahun 2000 dengan tahun dasar 1999,
angka indeks tahun 2001 dengan tahun dasar 2000, dan angka
indeks tahun 2002 dengan tahun dasarnya 2001.