Anda di halaman 1dari 5

PERBANDINGAN

No Perbedaan Permendukbud No 24 tahun Permendikbud No 37 tahun


2016 2018
1. Latar Belakang dan Berdasarkan pada perkembangan Guna memenuhi kebutuhan
Tujuan dan kebutuhan pendidikan maka dasar peserta didik dalam
diperlukan perbaikan kemampuannya di era digital
Kompetensi Inti (KI) dan juga maka pada bidang pendikan
Kompetensi Dasar (KD) yang perlu menambahkan dan
mengakomodasikan prinsip- mengintegrasikan muatan
pinsip untuk memperkuat proses informatika pada kompetensi
pembelajaran. Untuk itu dasar dan sturktur kurikulum
pemerintah perlu menetapkan 2013 pada jenjang
Peraturan Mentri Pendidikan dan pendidikan dasar dan juga
Kebudayaan menegnai KI dan menengah. Berdasarkan
KD yang berlaku pada pertimbangan diatas maka
Kurikulum 2013 pada pemerintah perlu menetapkan
pendidikan dasar dan menengah. Peraturan Mentri Pendidikan
dan Kebudayaan tentang
perubahan atas Peraturan
Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 24 tahun
2016 tentang KI dan KD
pada Kurikulum 2013 di
jenjang pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.
2. Landasan Kebijakan 1. Undang-Undang Nomor 20 1. Undang-Undang Nomor
Tahun 2003 tentang Sistem 20 Tahun 2003 tentang
Pendidikan Nasional. Sistem Pendidikan
2. Undang-Undang Nomor 17 Nasional.
Tahun 2007 tentang Rencana 2. Undang-Undang Nomor
Pembangunan Jangka 39 Tahun 2008 tentang
Panjang Nasional 2005-2025. Kementerian Negara.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 3. Peraturan Pemerintah
19 Tahun 2005 tentang Nomor 19 Tahun 2005
Standar Nasional Pendidikan tentang Standar Nasional
sebagaimana telah diubah Pendidikan yang telah
dengan Peraturan Pemerintah diubah dalam Peraturan
Nomor 32 Tahun 2013. Pemerintah Nomor 13
4. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Tahun 2015 tentang Rencana Perubahan Kedua atas
Pembangunan Jangka Peraturan Pemerintah
Menengah Nasional Tahun Nomor 19 Tahun 2005.
20152019. 4. Peraturan Presiden Nomor
5. Peraturan Menteri 14 Tahun 2015
Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana telah diubah
Nomor 22 Tahun 2015 dengan Peraturan
tentang Rencana Strategis Presiden Nomor 101
Kementerian Pendidikan dan Tahun 2018 tentang
Kebudayaan Tahun 2015- Perubahan atas Peraturan
2019. Presiden Nomor 14 Tahun
2015.
5. Peraturan Menteri
Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 11
Tahun 2018 tentang
Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.

3. Peraturan yang 1. Kurikulum 2013 pada 1. Muatan Informatika pada


ditetapkan pendidikan dasar dan Sekolah Dasar dan
pendidikan menengah Madrasah Ibtidaiyah
mencakup SD atau MI, SMP dapar digunakan sebagai
atau MTs, dan SMA atau alat pembelajaran dan
MA serta SMK atau MAK. atau dipelajari melalui
2. Kurikulum 2013 pada ekstrakurikuler atau
pendidikan dasar dan muatan lokal.
pendidikan menengah 2. Mata Pelajaran
sebagaimana dimaksud pada Informatika pada Sekolah
ayat (1) terdiri atas: Menengah Pertama
a. kerangka dasar kurikulum; (SMP) dan Madrasah
b. struktur kurikulum. Tsanawiyah (MTs) dan
3. Pelaksanaan pembelajaran Sekolah Menengah Atas
pada Sekolah dan Madrasah Aliyah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (MA) dimuat dalam
(SD/MI) dilakukan dengan Kompetensi Dasar yang
pendekatan pembelajaran digunakan sebagai acuan
tematik-terpadu, kecuali pembelajaran.
untuk mata pelajaran
Matematika dan Pendidikan
Jasmani Olahraga dan
Kesehatan (PJOK) sebagai
mata pelajaran yang berdiri
sendiri untuk kelas IV, V,
dan VI.
4. Pelaksanaan pembelajaran
pada SMP/MTs, SMA/MA,
dan SMK/MAK dilakukan
dengan pendekatan
pembelajaran sebagai mata
pelajaran yang berdiri
sendiri.
KESIMPULAN

Perbandingan antara Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016
yang direvisi dengan mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 37 Tahun 2018 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran di
Kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah yakni terletak pada perubahan
berupa penambahan mata pelajaran Informatika yakni pada jenjang sekolah dasar muatan
informatika dapat dipelajari melalui kegiatan ekstrakurikuler sedangkan pada jenjang sekolah
menengah mata pelajaran informatika dimuat dalam Kompetensi Dasar yang digunakan sebagai
acuan pembelajaran. Namun secara keseluruan isi dari Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasarnya masih tetap sama. Penambahan muatan Informatika ini dilakukan oleh kementrian
pendidikan dan kebudayaan sebagai langkah strategis dalam mempersiapkan generasi muda
untuk mengadapi tantangan revolusi industri 4.0 hal ini seiring dengan perkembangan zaman
secara global dimana Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berkembang dengan sangat pesat hal ini
membuat persaingan semakin sengit sehingga generasi muda dituntut untuk meningkatkan
ketrampilannya salah satunya yang di tetapkan oleh pemerintah Indonesia bahwa mata pelajaran
informatika menjadi bagian ilmu yang wajib dikuasai oleh peserta didik mulai dari jenjang
sekolah dasar hingga menengah sebagai bekal dan ketrampilan dasar dalam menghadapi
tantangan revolusi industri dan globalisasi. Mapel infornatika ini berbeda dengan TIK yang
sempat menjadi mata pelajaran wajib pada kurikulum 2016, perbedaannya yakni siswa tidak
hanya mempelajari mengenai aneka ragam perengkat komputer melainkan juga dapat
memecahkan masalah dan membuat aplikasi dengan berpikir kritis. Dimana siswa dituntut untuk
berpikir komputasional dengan mempelajari berbagai disiplin ilmu baik informatika dan non
informatika. Tahun ajaran 2019/2020 merupakan tahap awal atau tahun pertama dimana muatan
informatika akan diterapkan secara terstruktur kepada peserta didik. Sebagai tahap awal maka
mata pelajaran informatika pada jenjang menengah pertama dijadikan sebagai mata pelajaran
pilihan yakni “ prakarya atau informatika” hal ini sesuai dengan amanat yang dimuat dalam
Permendikbud No 35 tahun 2018. Sedangkan dijenjang SMA sederajat, informatika akan
dilaksanakan sebagai mata pelajaran pilihan atau lintas minat mengacu pada Permendikbud No
36 tahun 2018. Mata pelajaran informatika dirancang untuk dapat dilaksanakan secara terstruktur
dan serentak mulai tahun 2021 pada seluruh jenjang pendidikan, hal ini guna menyambut era
revolosi industri 4.0 dan sebagai basic skill ke 4 yang harus dikuasai peserta didik selain
membaca, menulis, dan berhitung.

Asosiasi Guru Teknologi Informasi Indonesia sebagai salah satu organisasi profesi guru
TIK/KKPI, produktif kelompok TIK SMK dan Insan TIK menyambut dengan baik kebijakan
mata pelajaran informatika ini dan terus mendukung agar informatika dapat menjadi mata
pelajaran wajib pada kelompok umum di semua jenjang pendidikan. Dimana saat ini juga tengah
menyiapkan turunan dari Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dari Permendikbud No 37
Tahun 2018. Kehadiran mata pelajaran informatika sebagai muatan baru ini menuntut agar guru
dan sekolah terus beradaptasi dan terus mempersiapkan dengan matang. Informatika merupakan
mata pelajaran yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan generasi muda saja
namun lebih dari itu, informatika merupakan upaya untuk memperkuat kedaulatan dan ketahanan
nasional Indonesia di bidang teknologi dan informasi yang sangat besar pengaruhnya pada
bidang-bidang kehidupan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai