1 1 Kebijakan Pembangunan
3.1.1 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Rembang Tahun
2005-2025
Pemerintah Kabupaten Rembang dihadapkan pada berbagai isu strategis daerah. Isu-isu
tersebut antara lain kemiskinan, pengangguran dan rendahnya kualitas SDM, belum optimalnya
pengelolaan SDA, kualitas dan kuantitas infrastruktur belum memadai, rendahnya minat
investasi, globalisasi dan perdagangan bebas, krisis energi, serta degradasi lingkungan. Adapun
upaya pemerintah dalam mengatasi isu-isu tersebut termuat dalam RPJPD Kabupaten Rembang
Tahun 2005-2025, yang merupakan pedoman bagi segenap pemangku kepentingan di dalam
penyelenggaraan pembangunan daerah Kabupaten Rembang. Kebijakan tersebut dibuat untuk
mewujudkan SDM yang berkualitas, mewujudkan perekonomian daerah yang maju dan
berdaya daya saing, mewujudkan pembangunan infrastruktur yang memadai, mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang baik, serta mewujudkan pengelolaan SDA yang berkelanjutan.
3.1.2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah Tahun
2018-2023
Provinsi Jawa Tengah dikembangkan ke dalam 8 wilayah pengembangan utama. Salah
satunya adalah wilayah Banglor (Rembang-Blora). Wilayah Banglor akan dikembangkan menjadi
wilayah berbasis industry dan agroforesty yang didukung kepariwisataan melalui
pengembangan infrastruktur wilayah yang memadai. Pembangunan pengembangan wilayah
diupayakan untuk meningkatkan pemerataan wilayah timur Jawa Tengah dengan
mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan baru dengan membangun kawasan industri di
Rembang.
Kawasan perkotaan Rembang akan didorong untuk menjadi PKW. Produksi perikanan
tangkap akan ditingkatkan dengan membangun sarana prasarana pendukung, terutama di
wilayah pantura. Pada Kabupaten Rembang akan dilakukan pembangunan Terminal Tipe B,
fasilitasi revitalisasi Jalur Rel KA Non Aktif pada Jalur Semarang-Demak-Kudus-Pati-Rembang,
meningkatkan Jalan Nasional Kabupaten Rembang-Kabupaten Blora-Batas Jatim. Selain itu,
untuk menjaga keberlanjutan air tanah, maka dilakukan Konservasi CAT Pati-Rembang dan
penanganan kerusakan pesisir Rembang. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air baku
dilakukan perbaikan dan pembangunan sarana prasarana pendukung dan pembangunan
Bendungan Randugunting.
3.1.3 Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Rembang Tahun 2011-2031
Pembangunan wilayah memiliki fungsi strategis untuk meningkatkan pemerataan
manfaat pembangunan daerah agar dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
Pembangunan kewilayahan di Kabupaten Rembang berpedoman pada rencana tata ruang
wilayah. Tujuan penataan ruang wilayah daerah yang termuat dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Rembang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Rembang Tahun 2011-2031 adalah untuk mewujudkan penataan ruang wilayah Daerah
Rembang sebagai kawasan pantai unggulan yang didukung pengembangan sektor kelautan dan
perikanan, pertanian, pertambangan dan industri dalam keterpaduan pembangunan wilayah
utara dan selatan serta antar sektor yang berwawasan lingkungan.
Kebijakan yang membahas mengenai sektor fisik alam terdapat pada pasal 11 ayat 5
mengenai rencana jalur dan ruang evakuasi bencana. Jalur evakuasi ditujukan pada bencana
gelombang pasang, banjir, dan tanah longsor. Pada pasal 18 mengenai kawasan rawan bencana
alam. Menurut bunyi pasal tersebut wilayah perencanaan memiliki rawan bencana banjir,
longsor, abrasi, dan kekeringan.
Kebijakan yang membahas mengenai sektor penggunaan lahan pada pasal 16 mengenai
kawasan perlindungan setempat (kawasan sempadan, waduk, sumber mata air, RTH), pasal 22
tentang kawasan hutan produksi tetap, pasal 23 tentang kawasan hutan rakyat, pasal 24
tentang kawasan peruntukan pertanian, pasal 25 tentang kawasan peruntukan perikanan
tangkap, pasal 26 tentang kawasan peruntukan pertambangan, pasal 27 mengenai kawasan
peruntukan industri.
Pembahasan mengenai sarana prasarana terdapat pada kebijakan pasal 10 tentang sistem
jaringan prasarana utama (pengembangan Jalan Pantura dan jaringan lalu lintas), pasal 11
mengenai sistem prasarana lainnya (pengembangan jaringan pipa bahan bakar, stasiun pengisi
bahan bakar, dan jaringan air baku serta air bersih), pasal 25 mengenai pengembangan sarana
dan prasarana perikanan (TPI), pasal 37 mengenai peningkatan dan pengembangan kapasitas
pelayanan sistem jaringan jalan nasional serta pembangunan jalan lingkar luar perkotaan
Rembang.
Kebijakan mengenai struktur ruang dibahas pada pasal 8 mengenai sistem pusat kegiatan.
PPK perkotaan Kaliori sebagai pusat pemerintahan Kecamatan Kaliori, pusat permukiman,
pengembangan pertanian, industri, perikanan dan kelautan, dan pariwisata. PPK perkotaan
Sumber sebagai pusat pemerintahan Kecamatan Sumber, pusat permukiman, pengembangan
pertanian dan kehutanan, dan industri berbasis pertanian. Sistem pedesaan PPL di Desa
Mojorembun, Desa Krikilan, Desa Kedungasem, dan Desa Tlogotunggal.
Pembahasan mengenai aspek sosial terdapat pada pasal 31 yang membahas mengenai
kawasan pertahanan dan keamanan (KORAMIL dan Polisi) di wilayah perencanaan. Untuk
sistem aktivitas dibahas mengenai kebijakan pengembangan wisata pada pasal 28.
Pengembangan ditujukan pada wisata alam di Kecamatan Kaliori.
Tabel 3. 1 Kebijakan Pembangunan di Wilayah Perencanaan
Berdasarkan RTRW Kabupaten Rembang Tahun 2011-2031