D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 2
2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kita kesehatan
serta kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul
“Identifikasi Komponen RPP sesuai dengan Standar Proses dan Standar Penilaian pada
Kurikulum 2013 Revisi“
Tugas ini disusun berdasarkan hasil referensi dan berbagai pertimbangan yang kami buat agar
nantinya tugas ini dapat menjadi bahan acuan pengajaran atau referensi yang di percaya dan
bermanfaat di kemudian harinya bagi banyak orang.
Kami mengetahui bahwa tugas ini masih banyak kekurangan dalam segi pengerjaan dan isi,
jadi kami berharap ada kritik atau saran yang membangun dari para pembaca agar kami dapat
menjadi lebih baik ke depannya
Mungkin ini saja yang dapat kami sampaikan sebagai kata pengantar
Sekian, terima kasih
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan nasional kita masih menghadapi berbagai macam persoalan. Persoalan itu
memang tidak akan pernah selesai, karena substansi yang ditransformasikan selama
proses pendidikan dan pembelajaran selalu berada di bawah tekanan kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan kemajuan masyarakat. Salah satu persoalan pendidikan kita
yang masih menonjol saat ini adalah adanya kurikulum yang silih berganti dan terlalu
membebani anak tanpa ada arah pengembangan yang betul-betul diimplementasikan
sesuai dengan perubahan yang diinginkan pada kurikulum tersebut.
Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan kurikulum selalu mengarah pada perbaikan
sistem pendidikan. Perubahan tersebut dilakukan karena dianggap belum sesuai dengan
harapan yang diinginkan sehingga perlu adanya revitalisasi kurikulum. Usaha tersebut
mesti dilakukan demi menciptakan generasi masa depan berkarakter, yang memahami
jati diri bangsanya dan menciptakan anak yang unggul, mampu bersaing di dunia
internasional.
Kurikulum sifatnya dinamis karena selalu berubah-ubah sesuai dengan perkembangan
dan tantangan zaman. Semakin maju peradaban suatu bangsa, maka semakin berat pula
tantangan yang dihadapinya. Persaingan ilmu pengetahuan semakin gencar dilakukan
oleh dunia internasional, sehingga Indonesia juga dituntut untuk dapat bersaing secara
global demi mengangkat martabat bangsa. Oleh karena itu, untuk menghadapi tantangan
yang akan menimpa dunia pendidikan kita, ketegasan kurikulum dan implementasinya
sangat dibutuhkan untuk membenahi kinerja pendidikan yang jauh tertinggal dengan
negara-negara maju di dunia.
B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah
1. Bagaimana mengidentifikasi komponen RPP berdasarkan standar proses dan standar
penilaian kurikulum 2013?
2. Bagaimana rekonstruksi model-model pembelajaran kurikulum 2013 di abad 21?
1
C. Manfaat
Berdasarkan tujuan di atas, maka manfaat dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui mengidentifikasi komponen RPP berdasarkan standar proses dan
standar penilaian kurikulum 2013
2. Untuk mengetahui rekonstruksi model-model pembelajaran kurikulum 2013 di abad
21
2
BAB II
PEMBAHASAN
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan
penjadwalan di satuan pendidikan.
2. Standar kompetensi
Merupakan kualifikasi kemam¬puan minimal peserta didik yang menggambarkan
penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada
setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
3. Kompetensi dasar,
Adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran
ter¬tentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompe¬tensi dalam suatu pelajaran.
3
5. Tujuan pembelajaran,
Menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik
sesuai dengan kompetensi dasar.
6. Materi ajar,
Memuat fakta, konsep, prinsip, dan pro¬sedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk
butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
7. alokasi waktu,
Ditentukan sesuai dengan keperluan un¬tuk pencapaian KD dan beban belajar.
8. Metode pembelajaran,
Digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembela¬jaran
agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah
ditetapkan. Pemi¬lihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situ¬asi dan kondisi
peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak
dicapai pada setiap mata pelajaran.
9. kegiatan pembelajaran :
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan
setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan
a. pendahuluan/pembuka,
b. kegiatan inti terdiri atas, eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi
c. kegiatan penutup.
4
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
C. Blended Learning
6
Blended learning adalah sebuah kemudahan pembelajaran yang menggabungkan
berbagai cara penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran, memperkenalkan
berbagai pilihan media dialog antara fasilitator dengan orang yang mendapat pengajaran.
Blended learning juga sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan
pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial.
Blended learning ialah pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara
penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran yang berbeda serta ditemukan pada
komunikasi terbuka diantara seluruh bagian yang terlibat dengan pelatihan”. Sedangkan
untuk keuntungan dari penggunaan blended learning sebagai sebuah kombinasi
pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai
elemen dari interaksi sosial yaitu:
D. E-Learning
E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam
proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai
sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Beberapa ahli mencoba
menguraikan pengertian e-learning menurut versinya masing-masing, diantaranya :
1. Jaya Kumar C. Koran (2002)
E-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan
rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi
pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
2. Dong (dalam Kamarga, 2002)
E-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik
komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.
7
Rosenberg (2001)
menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk
mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan
E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana,
misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan
perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan
tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
E. Model-Model Pembelajaran K- 13
Pada kurikulum 2013 diharapkan dapat diimplementasikan pembelajaran abad 21. Hal
ini untuk menyikapi tuntutan zaman yang semakin kompetitif. Adapun pembelajaran
abad 21 mencerminkan empat hal.
8
A. Communication
Pada karakter ini, peserta didik dituntut untuk memahami, mengelola, dan
menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan,
dan multimedia. Peserta didik diberikan kesempatan menggunakan kemampuannya
untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat berdiskusi dengan teman-temannya
maupun ketika menyelesaikan masalah dari pendidiknya.
Abad 21 adalah abad digital. Komunikasi dilakukan melewati batas wilayah negara
dengan menggunakan perangkat teknologi yang semakin canggih. Internet sangat
membantu manusia dalam berkomunikasi. Saat ini begitu banyak media sosial yang
digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi. Melalui smartphone yang dimilikinya,
dalam hitungan detik, manusia dapat dengan mudah terhubung ke seluruh dunia.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian komunikasi adalah pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita dari dua orang atau lebih agar pesan yang dimaksud dapat
dipahami. Sedangkan Wikipedia dinyatakan bahwa komunikasi adalah “suatu proses
dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat
menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang
lain”.
Komunikasi tidak lepas dari adanya interaksi antara dua pihak. Komunikasi
memerlukan seni, harus tahu dengan siapa berkomunikasi, kapan waktu yang tepat untuk
berkomunikasi, dan bagaimana cara berkomunikasi yang baik. Komunikasi bisa
dilakukan baik secara lisan, tulisan, atau melalui simbol yang dipahami oleh pihak-pihak
yang berkomunikasi. Komunikasi dilakukan pada lingkungan yang beragam, mulai di
rumah, sekolah, dan masyarakat. Komunikasi bisa menjadi sarana untuk semakin
merekatkan hubungan antar manusia, tetapi sebaliknya bisa menjadi sumber masalah
ketika terjadi miskomunikasi atau komunikasi kurang berjalan dengan baik. Penguasaan
bahasa menjadi sangat penting dalam berkomunikasi. Komunikasi yang berjalan dengan
baik tidak lepas dari adanya penguasaan bahasa yang baik antara komunikator dan
komunikan.
Kegiatan pembelajaran merupakan sarana yang sangat strategis untuk melatih dan
meningkatkan kemampuan komunikasi siswa, baik komunikasi antara siswa dengan
guru, maupun komunikasi antarsesama siswa. Ketika siswa merespon penjelasan guru,
bertanya, menjawab pertanyaan, atau menyampaikan pendapat, hal tersebut adalah
merupakan sebuah komunikasi.
B. Collaboration
9
bekerja secara produktif dengan yang lain, menempatkan empati pada tempatnya,
menghormati perspektif berbeda. Peserta didik juga menjalankan tanggungjawab pribadi
dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan masyarakat, menetapkan
dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain,
memaklumi kerancuan.
Sukses bukan hanya dimaknai sebagai sukses individu, tetapi juga sukses bersama,
karena pada dasarnya manusia disamping sebagai seorang individu, juga makhluk sosial.
Saat ini banyak orang yang cerdas secara intelektual, tetapi kurang mampu bekerja dalam
tim, kurang mampu mengendalikan emosi, dan memiliki ego yang tinggi. Hal ini
tentunya akan menghambat jalan menuju kesuksesannya, karena menurut hasil penelitian
Harvard University, kesuksesan seseorang ditentukan oleh 20% hard skill dan 80% soft
skiil. Kolaborasi merupakan gambaran seseorang yang memiliki soft skill yang matang.
Pada karakter ini, peserta didik berusaha untuk memberikan penalaran yang masuk
akal dalam memahami dan membuat pilihan yang rumit, memahami interkoneksi antara
sistem. Peserta didik juga menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha
menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri, peserta didik juga
memiliki kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan, menganalisa, dan
menyelesaikan masalah.
Guru jangan risih atau merasa terganggu ketika ada siswa yang kritis, banyak
bertanya, dan sering mengeluarkan pendapat. Hal tersebut sebagai wujud rasa ingin
tahunya yang tinggi. Hal yang perlu dilakukan guru adalah memberikan kesempatan
secara bebas dan bertanggung bertanggung jawab kepada setiap siswa untuk bertanya
dan mengemukakan pendapat. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan dan membuat
refleksi bersama-sama. Pertanyaan-pertanyaan pada level HOTS dan jawaban terbuka
pun sebagai bentuk mengakomodasi kemampuan berpikir kritis siswa.
10
Guru perlu membuka ruang kepada siswa untuk mengembangkan kreativitasnya.
Kembangkan budaya apresiasi terhadap sekecil apapun peran atau prestasi siswa. Hal ini
bertujuan untuk memotivasi siswa untuk terus meningkatkan prestasinya. Tentu kita
ingat dengan Pak Tino Sidin, yang mengisi acara menggambar atau melukis di TVRI
sekian tahun silam. Beliau selalu berkata “bagus” terhadap apapun kondisi hasil karya
anak-anak didiknya. Hal tersebut perlu dicontoh oleh guru-guru masa kini agar siswa
merasa dihargai.
Peran guru hanya sebagai fasilitator dan membimbing setiap siswa dalam belajar,
karena pada dasarnya setiap siswa adalah unik. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan
oleh Howard Gardner bahwa manusia memiliki kecerdasan majemuk. Ada delapan jenis
kecerdasan majemuk, yaitu; (1) kecerdasan matematika-logika, (2) kecerdasan bahasa,
(3) kecerdasan musikal, (4) kecerdasan kinestetis, (5) kecerdasan visual-spasial, (6)
kecerdasan intrapersonal, (7) kecerdasan interpersonal, dan (8) kecerdasan naturalis.
PEMBELAJARAN ABAD 21
Lalu bagaimana peran sekolah? Peranan sekolah dalam penerapan pembelajaran Abad 21
antara lain: a) Meningkatkan kebijakan & rencana sekolah untuk mengembangkan
keterampilan baru; b) Mengembangkan arahan baru kurikulum; c) Melaksanakan strategi
pengajaran yang baru dan relevan, dan d) Membentuk kemitraan sekolah di tingkat
regional, nasional dan internasional
Bagaimana ciri guru Abad 21 ? Menurut Ragwan Alaydrus, S.Psi setidaknya ada 7
Karakteristik Guru Abad 21
11
digital dan online media. Pada pembelajaran abad 21, teknologi bukan sesuatu yang
sifatnya additional, bahkan wajib.
6. Reflektif. Guru yang reflektif adalah guru yang mampu menggunakan penilaian hasil
belajar untuk meningkatkan kualitas mengajarnya. Guru yang reflektif mengetahui
kapan strategi mengajarnya kurang optimal untuk membantu siswa mencapai
keberhasilan belajar. Ada berapa guru yang tak pernah peka bahkan setelah mengajar
bertahun-tahun bahwa pendekatannya tak cocok dengan gaya belajar siswa. Guru
yang reflektif mampu mengoreksi pendekatannya agar cocok dengan kebutuhan
siswa, bukan malah terus menyalahkan kemampuan siswa dalam menyerap
pembelajaran
7. Kolaboratif. Ini adalah salah satu keunikan pembelajaran abad 21. Guru dapat
berkolaborasi dengan siswa dalam pembelajaran. Selalu ada mutual respect dan
kehangatan sehingga pembelajaran akan lebih menyenangkan. Selain itu guru juga
membangun kolaborasi dengan orang tua melalui komunikasi aktif dalam memantau
perkembangan anak.
8. Menerapkan student centered. Ini adalah salah satu kunci dalam pembelajaran kelas
kekinian. Dalam hal ini, siswa memiliki peran aktif dalam pembelajaran sehingga
guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Karenanya, dalam kelas abad 21 metode
ceramah tak lagi populer untuk diterapkan karena lebih banyak mengandalkan
komunikasi satu arah antara guru dan siswa.
9. Menerapkan pendekatan diferensiasi. Dalam menerapkan pendekatan ini, guru akan
mendesain kelas berdasarkan gaya belajar siswa. pengelompokkan siswa di dalam
kelas juga berdasarkan minat serta kemampuannya. Dalam melakukan penilaian guru
menerapkan formative assessment dengan menilai siswa secara berkala berdasarkan
performanya (tak hanya tes tulis). Tak hanya itu, guru bersama siswa berusaha untuk
mengatur kelas agar menjadi lingkungan yang aman dan suportif untuk pembelajaran.
Lalu bagaimana kompetensi siswa pada abad 21 ? Setidaknya ada empat yang harus
dimiliki oleh generasi abad 21, yaitu: ways of thingking, ways of working, tools for
working and skills for living in the word. Bagaimana seorang pendidik harus mendesain
pembelajaran yang akan menghantarkan peserta didik memenuhi kebutuhan abad 21.
Berikut kemampuan abad 21 yang harus dimiliki peserta didik, yaitu:
5. Way of thinking, cara berfikir yaitu beberapa kemampuan berfikir yang harus dikuasai
peserta didik untuk menghadapi dunia abad 21. Kemampuan berfikir tersebut
diantaranya: kreatif, berfikir kritis, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan
pembelajar.
6. Ways of working. kemampuan bagaimana mereka harus bekerja. dengan dunia yang
global dan dunia digital. beberapa kemampuan yang harus dikuasai peserta didik
adalah communication and collaboration. Generasi abad 21 harus mampu
berkomunikasi dengan baik, dengan menggunakan berbagai metode dan strategi
komunikasi. Juga harus mampu berkolaborasi dan bekerja sama dengan individu
maupun komunitas dan jaringan. Jaringan komunikasi dan kerjasama ini
memamfaatkan berbagai cara, metode dan strategi berbasis ICT. Bagaimana
12
seseorang harus mampu bekerja secara bersama dengan kemampuan yang berbeda-
beda.
7. Tools for working. Seseorang harus memiliki dan menguasai alat untuk bekerja.
Penguasaan terhadap Information and communications technology (ICT) and
information literacy merupakan sebuah keharusan. Tanpa ICT dan sumber informasi
yang berbasis segala sumber akan sulit seseorang mengembangkan pekerjaannya.
8. Skills for living in the world. kemampuan untuk menjalani kehidupan di abad 21,
yaitu: Citizenship, life and career, and personal and social responsibility. Bagaimana
peserta didik harus hidup sebagai warga negara, kehidupan dan karir, dan tanggung
jawab pribadi dan sosial.
Melalui pembelajaran abad 21, setidanya ada dua keterampilan inti yang harus
dkembangkan oleh para para guru yakni: a) Kemampuan menggunakan pengetahuan
matematika, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan, Kewarganegaraan dan lainnya untuk
menjawab tantangan dunia nyata; dan b) Berpikir kritis dan menyelesaikan masalah,
komunikasi dan kerjasama, kreatifitas, kemandirian, dan lainnya.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan
prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar
yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup Rencana
Pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu
indicator atau beberapa indicator untuk satu kali pertemuan atau lebih. RPP merupakan
persiapan yang harus dilakukan guru sebelum mengajar. Persiapan disini dapat diartikan
persiapan tertulis maupun persiapan mental, situasi emosional yang ingin dibangun,
lingkungan belajar yang produktif, termasuk meyakinkan pembelajar untuk mau terlibat
secara penuh.
Sistem penilaian di kurikulum 2013 pada standar proses pendidikan meliputi beberapa
aspek mulai dari sahih sampai dengan edukatif yang berjumlah 9 buah. Pembelajaran
dengan model blended learning learning ialah pembelajaran yang didukung oleh
kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran yang
berbeda serta ditemukan pada komunikasi terbuka diantara seluruh bagian yang terlibat
dengan pelatihan. Sedangkan E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning,
merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media
elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. Model pembelajaran di
kurikulum 2013 di abad 21 meliputi Critical Thinking and Problem Solving, Creativity
and Innovation, Communication dan Collaboration.
B. Saran
Demikian penyusunan makalahh ini kami persembahkan sebagai wadah untuk
menambah wawasan kita, tulisan ini diharapkan menjadi salah satu bahan yang dapat
membantu dalam untuk menanamkan pemahamannya terhadap materi tersebut. Masih
banyak kekurangan dalam penyajian makalah ini, sangat di perlukan kritik dan saran dari
para pembaca sekalian untuk terus meningkatkan kinerja pengerjaan makalah ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://ainamulyana.blogspot.com/2017/03/pembelajaran-abad-21-dan-kuikulum-
2013.html?m=1
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://juliancreative.blogs.uny.ac
.id/wp-content/uploads/sites/1984/2017/03/KMP-Belajar-dan-Pembelajaran-di-Abad-
21.pdf&ved=2ahUKEwiPte2ogKHdAhXKPI8KHWIxA-
AQFjAAegQIBRAB&usg=AOvVaw2zLHjD0LwBDdhu9FhsJy6C
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/p
ublications/94559-ID
https://www.google.co.id/amp/s/endahsulistyowati.wordpress.com/2009/07/16/prosedur-
penyusunan-rpp-sesuai-standar-proses/amp/
http://novehasanah.blogspot.com/2016/02/komponen-rpp-kurikulum-2013.html?m=1
15