Anda di halaman 1dari 14

Tugas Makalah Tanaman Asparagus

Oleh
Dio Ariza Kelana
H0417022

PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pemuliaan tanaman merupakan kegiatan untuk mengubah susunan genetik
tanaman secara tetap sehingga memiliki sifat atau penampilan sesuai dengan
tujuan yang diinginkan pelakunya. Pemuliaan tanaman umumnya mencakup
tindakan penangkaran, persilangan, dan seleksi. Produk pemuliaan tanaman
adalah kultivar dengan ciri-ciri yang khusus dan bermanfaat bagi penanamnya.
Dalam kerangka usaha pertanian (agribisnis), pemuliaan tanaman merupakan
bagian awal/hulu dari mata rantai usaha tani dan memastikan tersedianya benih
dan bahan tanam yang baik dan bermutu tinggi (Anonim, 2008).
Tujuan dalam pemuliaan tanaman secara umum diarahkan pada dua hal:
peningkatan kepastian terhadap hasil yang tinggi dan perbaikan kualitas produk
yang dihasilkan diantaranya menghasilkan tanaman yang haploid melalui kultur
anther dan transformasi genetik dari tanaman satu ke tanaman lain yang umumnya
secara seksual sering mengalami hambatan alamiah seperti:(i) inkompabilitas; (ii)
sterilitas, baik dari polen maupun ovul; atau (iii) sifat tanaman yang diinginkan
tidak terdapat dalam populasi tanaman yang cross-fertile.
Sayur merupakan jenis tumbuhan yang bisa dimakan yang kaya dengan
manfaat bagi tubuh manusia. Sayuran merupakan bahan pangan penting untuk
memperoleh keseimbangan konsumsi makanan, karena kandungan zat gizinya
seperti provitamin A dan vitamin C, sumber kalsium dan zat besi, sedikit kalori,
serta sumber serat pangan dan antioksidan alami.
Salah satu jenis sayuran yang memiliki banyak manfaat adalah asparagus
(Asparagus officinalis L). Selain lezat diolah menjadi beragam masakan,
asparagus juga mempunyai kandungan gizi yang sangat baik. Sayuran ini rendah
kalori dan memiliki kandungan serat (dietary fiber) yang sangat tinggi. Kekayaan
nutrisi, serat dan natrium yang sangat rendah dan kandungan kalori membuat
asparagus pilihan gizi yang bijak bagi konsumen yang sadar kesehatan saat ini.
Oleh karena itu, penting untuk kita ketahui pengetahuan bahan tentang asparagus.
B. Tujuan
Tujuan dari makalah ini agar kita dapat mengetahui:
1. Pengertian Asparagus
2. Struktur dari Asparagus
3. Kandungan asparagus
4. Penanganan panen Asparagus
5. Penanganan pasca panen Asparagus
C. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui Pengertian Asparagus
2. Untuk mengetahui struktur dari Asparagus
3. Untuk mengetahui kandungan gizi Asparagus
4. Untuk mengetahui penangan panen Asparagus
5. Untuk mengetahui penangan pasca panen Asparagus

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian asparagus
Asparagus, dalam pengertian umum, adalah suatu jenis sayuran dari satu
spesies tumbuhan genus Asparagus, terutama batang muda dari Asparagus
officinalis. Asparagus telah digunakan sejak lama sebagai bahan makanan karena
rasanya yang sedap dan sifat diuretiknya. Dengan adanya sifat diuretik tersebut,
asparagus berkhasiat untuk memperlancar saluran urin sehingga mampu
memperbaiki kinerja ginjal. Asparagus merupakan sumber terbaik asam folat
nabati, sangat rendah kalori, tidak mengandung lemak atau kolesterol, serta
mengandung sangat sedikit natrium. Tumbuhan ini juga merupakan sumber rutin,
suatu senyawa yang dapat memperkuat dinding kapiler.
Tanaman asparagus termasuk keluarga bawang-bawangan (Liliaceae).
Beberapa spesies terkenal seperti Asparagus officinalis L. sering dikonsumsi
sebagai sayuran. Menurut Suhardiman kedudukan tanaman ini dalam sistematika
tumbuhan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Angiospermae

Ordo : Liliales

Famili : Liliaceae

Genus : Asparagus

Spesies : Asparagus officinalis L.

Aparagus mempunyai banyak spesies, baik yang tumbuh liar maupun yang
sudah dibudidayakan. Di Cina dan India terdapat jenis asparagus liar, antara lain
A. Filicinus, A. Crispus, A. Scanded. Di beberapa negara, asparagus telah banyak
dimanfaatkan sebagai tanaman hias, antara lain jenis A. Plumosus dan A. Spingeri.
Jenis asparagus yang sudah umum dibudidayakan secara komersial adalah
asparagus officinalis. Dewasa ini berbagai varietas asparagus sayur berkembang
pesat di seluruh dunia.
Asparagus adalah tanaman perennial (tahunan) herbaceous berbentuk
semak berumpun yang tumbuh tegak atau menjalar. Tingginya bisa mencapai 2 m,
berbatang silinder dengan bentuk daun hasil modifikasi batang yang menyerupai
jarum (cladophyl). Bunga asparagus tumbuh soliter atau berpasangan dan muncul
di ketiak cladophyl, bunga tersebut akan mengasilkan buah berbentuk berry yang
berwarna merah dan memiliki biji yang berwarna hitam (Siemonsma dan Piluek,
1994). Asparagus adalah tanaman monokotil dioecious yang ditanam untuk tunas
batang lembut yang belum berkembang, umumnya dinamakan rebung (spear) dan
dapat dimakan.
Asparagus memiliki tanaman jantan dan betina yang terpisah. Tanaman
betina menghasilkan biji dan memiliki rebung dengan diameter yang lebih besar,
tetapi hasil panen yang diproduksi lebih rendah. Tanaman jantan memiliki hasil
panen yang lebih tinggi, masa produktif yang lebih lama, dan memproduksi
rebung lebih awal. Hal ini disebabkan tanaman jantan tidak menghasilkan biji
sehingga dapat mengatur lebih banyak karbohidrat yang tersimpan untuk
mengatur pertumbuhan rebung.
1. Varietas Asparagus

Gambar.2 Rebung asparagus putih-hijau

Varietas asparagus yang ditanam di Indonesia umumnya diintroduksi dari


beberapa negara produsen benih atau bibit asparagus dunia, diantaranya Amerika
Serikat, Belanda, Jerman, Jepang, Thailand, dan Taiwan.
Di antara varietas asparagus (seperti UCI F-1, Franklim F-1, Venlim,
Jersey Giant, TS Seed, Mary Washington Yates, Imperial, Backlim, Locullus,
Mary Washington Cia Thai, Jersey Giant USA, dan Swetzinger) yang diteliti di
Indonesia, hanya ada beberapa varietas saja yang berkembang baik di beberapa
daerah.
B. Bagian-bagian dari Asparagus
1. Akar

Asparagus mempunyai 2 macam akar, yaitu ::


a. Akar yang lunak dan berdaging
b. Akar biasa, sebagai penghisap unsur hara.
Akar yang lunak dan berdaging mempunyai ukuran sebesar pensil,
umumnya tumbuh mendatar dengan panjang 20-35 cm setiap tahun, berkembang
selama 3-4 tahun. Akar-akar ini, merupakan penyimpanan bahan makanan berupa
sukrosa disamping sebagai akar penghisap. Akar ini tumbuh dari bagian akar yang
lunak. Terutama dari bagian yang muda, sehingga akar tanaman Asparagus yang
telah dewasa (masak), mempunyai penyebaran akar sampai 90-150 cm lebih.
2. Batang dan daun

Pada Asparagus, batangnya juga mempunyai 2 bagian yaitu :


a. Batang yang berada dalam tanah (rhizoma)
b.Batang yang tumbuh di atas tanah, merupakan tempat tumbuh cabang/ranting
beserta daunya.
Rhizoma umumnya berukuran pendek, tebal dan gemuk. Rhizoma tumbuh
kira-kira 5 cm setiap tahun dan membentuk kuncup (lembaga) yang berkembang
menjadi batang. Batang yang dipotong sebelum dipasarkan disebut rebung. Bila
rebung ini dibiarkan tumbuh akan menjadi individu baru yang bercabang dan
berdaun. Pada umumnya, rebung dipotong pada waktu setinggi 15-20 cm. Daun
asparagus berukuran kecil, berbentuk seperti jarum. Daun ini tidak digunakan
sebagai pengolahan makanan seperti daun pada tanaman umumnya (untuk
asimilasi). Asimilasi karbohidrat ini dilakukan oleh batang karena punya klorofil.
3. Bunga, buah, dan biji
Tanaman Asparagus adalah tanaman berbentuk herba tahunan dan
termasuk tanaman berumah 2. Perbedaan tanaman dengan bunga jantan dan
tanaman dengan bunga betina, terutama terlihat pada hasil dan ukuran rebungnya.
Tanaman yang berbunga jantan, biasanya menghasilkan rebung dengan ukuran
yang lebih kecil, tetapi jumlahnya lebih banyak dan lebih cepat tumbuh dari pada
tanaman bunga betina. Bunga dari keduanya berukuran sangat kecil, banyak dan
lembut. Penyerbukan dibantu oleh lebah. Buahnya kecil berwarna hijau sewaktu
belum masak dan merah setelah masak. Biji relatif besarnya, dengan dilapisi kulit
yang berwarna hitam. Buah merupakan tempat cadangan dari karbohidrat
(hemicellulose). Perkecambahan biji, bisa dipercepat dengan merendamnya dalam
air hangat terlebih dahulu pada suhu 40-45 oC, selama kurang lebih 84 jam. Air
direndam kerapkali diganti, karena diperlukan sebagai pergantian oksigen.
C. Kandungan Gizi Asparagus
Komposisi Gizi
Jumlah Satuan
Asparagus

Protein 4,2 Gram


Lemak 4 Gram
Karbohidrat 6,3 Gram
Kalsium 33 Miligram
Fosfor 93 Miligram
Zat Besi 1,8 Miligram
Vitamin A 1.820 Miligram
Tiamin 23 Miligram
Riboflavin 30 Miligram
Niasin 2,1 Miligram
Vitamin C 40 Miligram
Asparagus komersial di Michigan biasanya berlangsung antara 12 dan 15
tahun, tetapi dalam tanah yang belum tumbuh tanaman sebelum dan terisolasi dari
bidang lain asparagus harapan hidup bisa lebih lama. Asparagus adalah salah satu
sayuran yang paling bergizi yang seimbang yang ada. Ini menyebabkan hampir
semua menghasilkan item dalam beragam nutrisi itu persediaan dalam jumlah
yang signifikan untuk diet sehat.
Asparagus adalah pemasok terkemuka di antara sayuran asam folat. 5,3
ons porsi menyediakan 60% dari uang saku harian yang direkomendasikan untuk
folacin yang diperlukan untuk pembentukan sel darah, pertumbuhan, dan
pencegahan penyakit hati. Folacin telah ditunjukkan untuk memainkan peran
penting dalam pencegahan cacat tabung saraf, seperti spina bifida, yang
menyebabkan kelumpuhan dan kematian pada 2.500 bayi setiap tahun. Kekayaan
nutrisi, serat dan natrium yang sangat rendah dan kandungan kalori membuat
asparagus pilihan gizi yang bijak bagi konsumen yang sadar kesehatan saat ini.

D. Budidaya Asparagus

Persiapan Lahan
Sama halnya dengan budi daya tanaman lainnya, persiapan lahan ini
penting untuk dilakukan. Sebelumnya, lahan perlu dibersihkan dari gulma dan
dilakukan pembajakan secara merata. Lahan diolah sedemikian rupa dan
ditambahkan pupuk organik seperti pupuk kandang atau pupuk kompos.
Selanjutnya dibuat bedengan ukuran lebar 120cm, tinggi 20cm dan kedalaman
parit 40cm.
Persiapan Benih/Bibit
Pembibitan asparagus dapat dilakukan melaui dua cara yaitu dengan cara
vegetatif (kultur jaringan, tunas atau stek) dan generatif (melalui biji). Dari
semua cara tersebut, pembibitan menggunakan biji adalah yang paling sering
digunakan. Dalam persiapnnya, benih/bibit yang akan disemai perlu direndam
terlebih dahulu dalam air dingin pada suhu 27oC selama 24-48 jam. Selama
perendaman, air diganti sebanyak 2-3 kali sembari membuang biji yang
mengambang.
Persemaian
Benih asparagus disemai pada tanah dengan jarak tanam 15x10cm
dengan kedalaman 2,5cm. Setiap lubang tanam diisi dengan satu biji benih
yang kemudian ditutup dengan tanah dan jerami di bagian atasnya. Sewaktu di
persemaian, bibit perlu dirawat agar terhindar dari serangan hama penyakit.
Selain itu, perlu dilakukan pemupukan setiap 20-30 hari sekali menggunakan
pupuk organik, kompos maupun urea.
Seleksi dan Pindah Tanam
Seleksi bibit yang baik dan pemindahan bibit dilakukan setelah bibit
berumur 5-6 bulan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pindah tanam ini
adalah diantaranya, bibit yang dipindahkan adalah bibit yang sehat, bibit yang
sudah dicabut harus segera ditanam, akar dipotong dan disisakan sekitar 20cm
serta pucuk tanaman dipangkas hingga tinggi tanaman menjadi 20cm saja.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada pagi hari sekitar jam 9 atau sore hari
sekitar jam 4. Jarak tanam yang digunakan dalam penanaman adalah berkisar
40-50cm untuk jarak antar tanaman dan 25cm-1,5m untuk jarak antar baris.
Pemeliharaan
Tahap pemeliharaan yang tidak boleh dilewatkan dalam budi daya
asparagus adalah pemangkasan dan pemupukan susulan. Pemangkasan
dilakukan setelah induk tanaman asparagus bertunas sekitar 8-10 tunas,
selebihnya dipangkas. Setelah mendekati masa panen, batang yang dipelihara
cukup 3-5 batang saja. Sementara itu, untuk pemupukan susulan dilakukan
rutin setiap bulan menggunakan pupuk kimia dan setiap 3 bulan sekali
menggunakan pupuk kandang
E. Penanganan Panen
1. Kriteria Panen
Panen dapat dilakukan mulai umur 8-9 bulan atau 2 – 3 bulan setelah
pemindahan. Panen dilakukan dengan memotong rebung dan kemudian
menimbun kembali sekeliling tanaman dengan tanah/kompos.
2. Cara Panen, Interval Panen, dan Frekuensi Panen
Cara panen dengan memotong batang muda merupakan cara yang lebih
baik, karena cara tersebut tidak merusak sistem perakaran tanaman yang dijadikan
indukan. Pemanenan daun Asparagus (juga rebungnya), dilakukan dengan interval
1 sd. 1,5 bulan di kawasan tropis, sementara di kawasan sub tropis antara 1,5 sd. 2
bulan. Biasanya sampai dengan umur 9 bulan rebungnya masih kecil-kecil dan
produksinya hanya 10 kg per hektar. Tapi apabila sudah berumur 2,5 – 4 tahun
produksi sudah 50 kg per hektar. Jika panen pertama dilakukan pada umur 3 bulan
setelah pemindahan, maka penen kedua pada umur 4 bulan dengan interval panen
2 hari sekali, bulan kelima dan seterusnya dapat dipanen setiap hari.
F. Penanganan Pasca Panen
a. Penanganan Pascapanen Asparagus pada Pasar Lokal
1. Pengelasan ukuran rebung
- Rebung hasil panen diklasifikasikan berdasarkan kriteria mutu
permintaan pasar sambil melakukan sortasi (pemisahan) rebung yang
tidakmasuk nominasi kelas kualitas pasar.
- Cara melakukan pengklasifikasian dapat menggunakan alat bantu
sederhana yakni berupa mol.
2. Pencucian
- Rebung dicuci dalam bak khhusus yang airnya mengalir atau
disemprotkan, hingga keadaan rebung benar-benar bersih dari kotoran.
3. Penirisan
- Rebung yang telahh dicuci bersih segera ditiriskan di tempat yang
kering dan dingin atau teduh.
4. Pengemasan (Packaging)
- Rebung asparagus diikat masing-masing sebesar 500 gram / ikat atau
tergantung permintaan pasar, kemudian dimasukkan ke dalam kantong
plastik (polyethylen) yang telah dilubangi kecil-kecil sebagai pentilasi.
-Bungkusan rebung asparagus dimasukkan ke dalam kardus karton
ataupun kotak (kontainer), untuk selanjutnya diangkut ke pasar atau
tempat penjualan.
- Untuk mempertahhankan kesegaran rebung selama dalam
pengangkutan dan penyimpanan sementara di tempat pemasaran,
sebaiknya ditempatkan dalam wadah atau ruang pendingin yang
suhunya antara 2-4o C. Pada keadaan suhu dingin ini, kesegaran rebung
dapat mencapai 10-20 hari.
b. Penanagan Pascapanen Asparagus untuk Sasaran Ekspor
1. Pengkelasan mutu rebung
- Rebung yang baru dipanen diklasifikasikan berdasarkan sstandar
mutu yang diminta pasar / ekspor.
- -Untuk mempertahankan kesegaran rebung, maka cara
peletakkannya dalam wadah harus berdiri (bagian pucuk rebung di
sebela atas).
2. Pencucian
- Rebung yang sudah diklasifikasikan menurut standar mutunya,
segera disemprot dengan air bersih ( pencucianawal).
- Rebung yang telah dicuci segera dimasukkan ke dalam mesin
pencuci yang bersikat, sehingga hasil pencucian ini diperoleh
rebung yang bersih sekali.
3. Pemanasan Awal
- Rebung asparagus yang bebas dari kotoran, sselanjutnya direndam
dalam air hangat bersuhu 40 C selama 2 – 4 menit.
- Kemudian rebung diangkat dan dimasukkan kembali ke dalam
keranjang aluminium. Dalam keranjang ini, posisi rebung diatur
letakna berdiri.
4. Penirisan dan Pewadahan
- Rebung yang telah diblanching segera didinginkan dan ditiriskan.
- Rebung asparagus diisikan ke dalam kaleng (pewadahan), sehingga
tiap kontainer yang berisi rebung yang berukuran dan beratnya
seragam.
5. Sterilisasi
- Ke dalam kaleng yang telah diisi rebung asparagus diisikan air
garan 4 %, kemudian dipanaskan (disterilisasikan) pada suhu 100 –
115o C selama 5 – 15 menit. Tujuan sterilisasi 1 ini adalah untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam bahan (rebung),
menghilangkan kontaminasi, memperkecil terjadinya korosi dan
memudahkan penutupan kaleng.
- Kaleng yang berisi rebung hasil sterilisasi segera ditutup rapat,
kemudian dimasukkan ke dalam keranjang.
- Bersama dengan kalengnya, dilakukan sterilisai 2 pada suhu 115o C
selama kurang lebih 10 menit secara cepat.
6. Pendinginan
- Kaleng-kaleng yang berisi asparagus tadi segera diangin-anginkan
(didinginkan) di suatu ruangan (gugdang) uuntuk dibiarkan selama
1 – 2 minggu. Tujuan pendinginan dan penyimpanan ini adalah
untuk mengevaluasi ada tidaknya perubahan pada kontainer
(kaleng).
7. Pelabelan
- Kontainer (kaleng) yang tidak mengalami perubahan, langsung
diberi label (etiket) yang menarik.
8. Pemasaran
- Proses pengalengan rebung asparagus berakhir, selanjutnya siap
dipasarkan (ekspor).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
- Asparagus (asparagus officinalis) merupakan jenis sayuran rebung (spear).
Tanaman ini berasal dari Yunani masuk ke Indonesia pada tahun 1980-an.
- Asparagus terdiri dari akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.
- Proses respirasi dari asparagus sangat tinggi.
- Kandungan gizi asparagus yaitu Protein, Lemak, Karbohidrat, Kalsium,
Fosfor, Zat Besi, Vitamin A, Tiamin, Riboflavin, Niasin, dan Vitamin C.
- Penangan asparagus pasca panen meliputi Pengelasan ukuran rebung,
Pencucian, Penirisan, Pengemasan.
DAFTAR PUSTAKA

Rukmana, Rahmat. 1994. Budidaya Asparagus. Yogyakarta : Kanisius.

Restu, Wida F. 2013. Makalah Asparagus. http://www.gardengrow.co.nz/plants/


Asparagus diakses pada tanggal 09 Maret 2016.

Kartika. Manfaat Asparagus. http://kartika.xyz/kesehatan/manfaat-kesehatan-


dari-tanaman-asparagus/ di akses pada tanggal 09 Maret 2016.

Anonim. 2015. Asparagus. https://ms.wikipedia.org/wiki/Asparagus di akses pada


tanggal 09 Maret 2016

Anda mungkin juga menyukai