Anda di halaman 1dari 132

TEKNOLOGI PENGELOLAAN DAN

PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN


LATAR BELAKANG
Hasil pertanian mudah mengalami kerusakan secara
fisik, kimiawi dan biokimiawi. Perlu pengelolaan
kadang kala perlu pengolahan.

Manusia dengan akal budinya berusaha untuk


merubah hasil pertanian menjadi produk baru guna
memenuhi kebutuhannya.
• Perubahan dari hasil pertanian menjadi
produk yang dikehendaki memerlukan
aktivitas tangan-tangan manusia

• Perkembangan peradaban, ilmu dan


teknologi serta peralatan yang canggih dan
baru, akan menghasilkan produk hasil olahan
yang makin banyak dan beraneka ragam.
ARTI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
Pengolahan hasil pertanian adalah berbagai cara
pengubahan hasil-hasil pertanian oleh akal budi
manusia baik secara fisik, kimiawi dan biokimiawi
menjadi produk-produk guna memenuhi
kebutuhannya

Hasil olahan :
- Dapat langsung memenuhi kebutuhan manusia disebut
hasil jadi (final product)
- Diolah lebih lanjut lagi untuk langsung memenuhi
kebutuhannya disebut hasil setengah jadi (semi final
product).
PROSES
HASIL PERTANIAN PRODUK
OPERASI

Pengolahan
FISIK KIMIAWI BIOKIMIAWI

BAHAN MENTAH HASIL OLAH

ALAT PERALATAN DAN MESIN


Sarana
Faktor-faktor pokok dalam pengolahan
Faktor-faktor Pokok Dalam Pengolahan
Terdapat 4 faktor yang selalu berkaitan erat dan berjalan
bersamaan dalam pengolahan hasil pertanian :
1. Hasil pertanian sebagai bahan mentah pengolahan.
2. Terjadinya proses sehingga terjadi perubahan bahan
mentah baik secara fisik, kimiawi maupun biokimiawi.
3. Terdapatnya peristiwa-peristiwa sehingga terjadi
perubahan yang dibantu alat bantu, peralatan dan
mesin-mesin.
4. Produk-produk yang dihasilkan, sebagai hasil
perubahan.
HASIL PERTANIAN SEBAGAI BAHAN
BAKU PENGOLAHAN

PENGGOLONGAN HASIL-HASIL PERTANIAN


A. Penggolongan Atas Dasar Pandangan
Pertanian
Berdasar : sifat kehidupan, tempat
hidup dan kesesuaian hdup.
Sifat Tempat Kesesuaian
kehidupan hidup hidup

Dataran tinggi
Tanaman DARATAN
(Nabati )
Dataran rendah
Hasil
Pertanian
Air tawar
Hewan AIR
(Hewani)
Air laut
• Penggolongan hasil pertanian dibagi
2 golongan :
- Golongan nabati
- Golongan hewani

Berdasar tempat hidup :


- Didaratan (dataran tinggi dan dataran
rendah)
- Air (air tawar dan air laut)
Bahan Baku Nabati : Bahan Baku Hewani :
a. Biji padi-padian (serealia a. Susu
b. Kacang-kacangan b. Daging
c. Buah-buahan c. Unggas
d. Sayur-sayuran d. Telur
e. Umbi-umbian e. Ikan
f. Jenis madu f. Udang-udangan
g. Fungi (jamur)
h. Tanaman bergula
i. Bijian berminyak
j. Ganggang
 Penggolongan atas fungsi kimia penyusun tanaman dan
hewan.
Pada tanaman :
a. Hasil pertama dari fotosintesa : glukosa
b. Zat cadangan : pati, inulin
c. Jaringan penguat : selulosa
d. Hasil degradasi : gum
e. Hasil lain : glukosida, alkaloid
Pada hewan :
a. Komponen gula dalam darah : glukosa
b. Komponen gula dalam susu : laktosa
c. Zat cadangan : glikogen
d. Komponen dalam asam nukleat : ribosa
B. Penggolongan Atas Dasar Kepentingan Manusia
Tanaman dan produk-produknya dibagi 4 golongan :
a. Golongan tanaman dan hasil tanaman untuk
industri
b. Golongan tanaman obat-obatan
c. Golongan tanaman stimulant
d. Golongan tanaman pangan
•Golongan tanaman untuk industri :
- Golongan bahan serat dan tanaman serat
- Golongan tanaman hasil hutan
- Golongan tannin dan bahan cat
- Golongan karet dan hasil lateks
- Golongan gum dan resin
- Golongan minyak eteris
- Golongan minyak/lemak dan lilin
- Golongan gula, tepung dan bahan selulosa
• Golongan tanaman obat-obatan :
Kina
Pyretum (pembasmi serangga)

• Golongan tanaman stimulan :


Golongan bahan untuk bumbu dan flavor
Golongan bahan minuman
• Golongan tanaman pangan :
Golongan serealia
Golongan biji-bijian lain
Golongan kacang-kacangan
Golongan sayur-sayuran
Golongan buah-buahan
Menurut FAO bahan pangan :
• Golongan serealia
• Golongan umbi-umbian
• Golongan kacang-kacangan
• Golongan bijian lainnya
• Golongan daging
• Golongan ikan
• Golongan telur
• Golongan kerang-kerangan dan udang
• Golongan sayur-sayuran
• Golongan buah-buahan
• Golongan susu
• Golongan lemak dan minyak
• Golongan yeast
C. Penggolongan atas dasar komponen kimia
• Hasil pertanian sebagai sumber karbohidrat
Monosakarida, disakarida, polisakarida
• Hasil pertanian sebagai sumber lemak
• Golongan lemak sederhana dan majemuk
• Hasil pertanian sumber protein
• Golongan protein sederhana dan majemuk
• Hasil pertanian sumber vitamin dan mineral
• Vitamin A,B,C,D,E,K
• Mineral Ca, Fe, dll
• Hasil pertanian komponen lain : alkaloida
Arti Penting Penggolongan Hasil Pertanian
Penggolongan bahan memudahkan dalam
pengolahan
Perubahan-perubahan selama pengolahan
menunjukkan sifat pokok hasil pertanian
Satu golongan :
• Punya sifat sama
• Perubahan sifat sama
• Perlakuan pengolahan sama
Satu golongan akan diperlakukan dengan cara sama
dalam sistem pengolahannya, merupakan kesatuan
pengolahan (unit proses)
PERLAKUAN DALAM PENGOLAHAN HASIL
PERTANIAN
A. Perlakuan –perlakuan dalam Pengolahan
Perlakuan-perlakuan (operasi) yang hampir selalu
dilakukan dalam pengolahan hasil pertanian ;
1. Penanganan bahan (material handling)
2. Pembersihan,pemisahan,sortasi
(cleaning,separation,sortation)
3. Pengolahan dengan suhu tinggi :
• Sterilisasi (Sterilization)
• Pasteurisasi ( Pasteurization)
4. Pengolahan dengan suhu rendah
• Pendinginan (Cooling)
• Pembekuan ( Freezing)
5. Pengeringan (drying)
6. Pengentalan, pengkristalan (Concentrating, crystalizing),
susu kental, pasta cabe, gula
7. Ekstraksi, distilasi (extraction,distillation)
8. Pengecilan ukuran (size reduction)
9. Penggilingan (milling)
10. Pencampuran (mixing), margarin
11. Pembungkusan (packaging)
12. Penyimpanan dan penggudangan (storage and
ware housing)
B. Langkah-langkah Pengolahan

Langkah-langkah pengolahan hasil pertanian dibagi


dalam 3 tahapan (fase) pengolahan :

HASIL PRODUKSI KONSUMEN

BAHAN I.PRE II. III.FINAL HASIL


MENTAH PROCESSING PROCESSING PROCESSING OLAH

Perlakuan Pengolahan Perlakuan


pendahuluan pokok akhir
I. Fase Pre processing
Fase pendahuluan atau perlakuan pendahuluan
sebelum hasil pertanian sebagai bahan baku
mengalami pengolahan pokok.
Yang termasuk pre processing al :
 Pemungutan hasil, Panen
 Pemilihan, sortasi
 Pembersihan
II. Fase Processing
Adalah perlakuan pokok yang penting dan perlu
diperhatikan juga selalu diadakan pengawasan secara
teliti.
Fase processing ini a.l :
 Pengeringan
 Pemanasan
 penggilingan
III. Fase Final processing
Adalah perlakuan akhir setelah bahan yang diolah
telah merupakan produk selesai.
Fase final processing ini a.l :
 Pembungkusan
 Penyimpanan
 Pemberian label
PENGOLAHAN PADI
Pengolahan padi adalah perlakuan-perlakuan dari
mulai panen sampai menjadi beras
Panen
Panen dikerjakan dilapangan, setelah masak
- Disawah
- Di tegal
Kriteria padi masak :
- Menguningnya sebagian besar butir-butir padi
pada malainya (80%)
- Diperhitungkan umur dari tanaman
Menurut umur dikenal 3 macam jenis padi :
- Padi berumur pendek (genjah) : 70-90 hari
- Padi berumur sedang (tengahan) ; 90-110 hari
- Padi berumur panjang (dalam) : lebih 110 hari

Pada keadaan masak, butir padi punya kandungan karbohidrat


optimum

Kadar air pada saat panen : 25-27 %

Panen yang terlalu awal :


- Hasil penggilingan rendah
- Banyak butir berkapur (chalky grains)
- Butir belum masak ( immatur grains)
Panen lambat, hasil gilingan jelek.
- Banyak butir beras pecah (broken rice)
Panen lambat butir padi telah lama masak kena
sinar matahari maka akan cukup keras dan mudah
rusak ( sun cracks)

Panen padi dikerjakan di sawah/tegal :


- alat : ani-ani, sabit (pembabatan)
- jangan sampai banyak kehilangan, dapat mencapai
5%
Diagram alir pengolahan Padi

Padi

PENGGABAHAN
gabah

PENGERINGAN
gabah kering

PENYIMPANAN
PEMBERSIHAN kotoran
gabah bersih

PEMECAHAN KULIT sekam


beras pecah kulit

PENYOSOHAN bekatul
beras sosoh

PENGAYAKAN beras pecah


DAN PEMISAHAN menir
butir tepung
Beras kepala

PENGEPAKAN

PENGGUDANGAN
Penggabahan (threshing)
- Adalah memisahkan bagian tangkai padi dari butiran
gabah. Operasi perlakuan dengan cara merontokkan,
maka sering disebut perontokan (threshing)
- Alatnya disebut thresher.
Sekarang banyak dikenal mesin perontok padi
(thresher) dengan berbagai kapasitas, model dan
kombinasinya.

Pengeringan.
> Setelah panen padi cepat mengalami kerusakan
karena faktor :
- kadar air tinggi (25-27%)
- respirasi masih tinggi
- suhu masih tinggi
- kegiatan m.o. masih tinggi
Sehingga perlu pengeringan
Pengeringan
- Dengan sinar matahari (penjemuran)
Suatu cara pengeringan alami (natural drying),
banyak digunakan karena mudah dan murah.
Waktu pengeringan : 2-3 hari
- Dengan alat pengering (Dryer), macam :
Flat Bed Type Dryer
Circulation Dryer waktu : 2-4 jam
Continuous Flow Dryer
- pengeringan k.a. turun dari 25% jadi 12-16%

Penggilingan
Adalah memisahkan beras dari bagian lain yang tidak
dikehendaki.
Peralatan pengglingan yang lengkap terdiri :
- Cleaner : membersihkan kotoran dari biji
- Huller/Husker : memecah sekam dari padi
PENGERINGAN
GABAH
Husker Padi Cleaner
- Pearler : menghilangkan lapis luar dari beras al.
Katul
- Polisher : menghilangkan sebagian dari lapis
endosperm beras, sehingga didapat beras
putih dan bersih
- Separator : memisahkan bagian-bagian hasil
penggilingan
Dikenal 2 tipe pokok penggilngan :
- Kiskisan type.
Penggilingan dimana penggilingan dan penghilangan
lapisan jadi satu
- Cono type
Penggilingan dan pemisah lain terpisah
separator
Hasil penggilingan :
1. Beras kepala (whole kernel)
Beras utuh sebagai produk utama
2. Beras pecah ( broken kernel)
Berukuran ½ - ¾ beras utuh
3. Menir
Berukuran lebih kecil
4. Tepung (Brewer Yeast)
Beras halus berupa tepung

Pengepakan dan Penggudangan


- Keluar dari pemisah beras dilakukan pembungkusan
dalam karung dengan ukuran tertentu
- Siap dikonsumsi atau disimpan dalam gudang
penyimpanan
PEMBUATAN TEPUNG BERAS

Tepung beras adalah produk pengolahan beras dengan cara


penggilingan dengan hammer mill sehingga menjadi tepung.

Beras

PENGAYAKAN

PENCUCIAN
beras bersih

PERENDAMAN
Na Bisulfit 1 ppm, 6 jam

PENIRISAN DAN
PENGERINGAN AWAL
Beras lembab

PENGGLINGAN

PENGERINGAN

Tepung beras

Diagram alir pembuatan tepung beras

PENGAYAKAN
Beras diayak untuk menghilangkan kotoran seperti kerikil, sekam
dan gabah.

PENCUCIAN
Beras dapat dicuci terlebih dahulu, supaya beras menjadi lebih
bersih
DISC MILL

HUMMER MILL
PERENDAMAN
Beras direndam dalam air yang mengandung Natrium Bisulfit 1
ppm selama 6 jam

PENIRISAN DAN PENGERINGAN AWAL


Beras ditiriskan dan dikeringkan sehingga dihasilkan beras
lembab

PENGGILINGAN
Beras lembab kemudian digiling sampai halus. Beras lembab ini
lebih mudah dihaluskan sehingga pengglingannya lebih cepat
dan hemat energi

PENGERINGAN
Setelah digiling, tepung beras dikeringkan sampai kadar air
dibawah 14%
PENGOLAHAN JAGUNG

PANEN DAN PASCAPANEN

Jagung tua

PEMANENAN

PENGERINGAN AWAL

PEMIPILAN

PENGERINGAN AKHIR
Jagung kering

GRADING

PENGEMASAN

PENYIMPANAN
Diagram alir panen dan pascapanen jagung
PEMANAENAN
- Dilakukan pada umur 3,5 bulan.
Ciri fisik daun-daun buah jagung (kelobot) telah
kering, atau dilakukan pengupasan bila biji telah
keras.
- cara pemanenan
Pemetikan dengan dipuntir
Dengan sabit (memotong tangkai buah)
Sekaligus memotong batang

PENGUPASAN
Mengupas (memisahkan) daun buah jagung (kelobot)
dari tongkolnya. Kelobot dan batang ditinggal
dilapang (sebagai pupuk)
PENGERINGAN AWAL
Tujuannya untuk mempermudah pekerjaan pemipilan
Tanpa pengeringan awal saat dilakukan pemipilan banyak
butiran rusak, terkelupas kulit, luka, cacat dan pekerjaan
lambat
Pada pengeringan awal kadar air turun menjadi 18-20%
Pengeringan dilakukan :
- Alami dengan penjemuran(sun drying)
- Dengan alat pengering (dyer)
PEMIPILAN
Adalah usaha memisahkan butir-butir jagung dari
tongkolnya
Cara :
- dengan alat sederhana, sepotong lembar kayu yang
diberi lubang bergerigi. Jagung dimasukkan dalam lubang
dan diputar kekiri dan kekanan dengan tangan, sehingga
butiran jagung terlepas dari tongkol.
- Dengan alat pemipil yang lebih maju(corn sheller)
yang dijalankan dengan motor. Jagung dimasukkan
dalam lubang pemipil (hopper), karena ada gerakan
dan tekanan pemutaran maka butir-butir biji akan
terlepas dari tongkol.

PENGERINGAN AKHIR
Butir-butir yang telah terpipil dikeringkan lagi.
Tujuan : menurunkan kadar air dari 18-20% menjadi
12%
Pengeringan:
- Alami dengan penjemuran (sun drying) Mencegah
- Dengan alat pengering (dryer) aplotoksin

GRADING
Jagung yang telah kering dilakukan pembersihan dan
pemisahan berdasarkan grade atau kualitas.
Standar kualitas jagung menurut Departemen
Perdagangan
Karakteristik Syarat-syarat
Kualitas I II III
Kadar Air (%) 14,0 15,5 15,5
Biji pecah (%) 3,0 5,0 9,0
Kadar kotoran (%) 3,0 4,0 5,0
Rusak/berkutu (%) 5,0 8,0 11,0

PENGEMASAN
Jagung pipilan setelah dikelompokkan dalam keadaan
kering segera dilakukan pengemasan
Pengemasan dilakukan dengan plastik/karung
Diberi label yang berisi : jenis jagung, kadar air dan
kualitas
PENYIMPANAN
Penyimpanan dilakukan ditempat penyimpanan atau
gudang.
Untuk kemasan karung dapat disusun secara teratur
Kadar air harus tetap dipertahankan 12 %

PENGGILINGAN JAGUNG
Pengolahan jagung operasionalnya berupa penggilingan,
terlihat pada diagram alir berikut.

Jagung

PEMBERSIHAN
Biji bersih

CONDITIONING
PENGGILINGAN

PEMISAHAN DAN
PENGAYAKAN
tepung jagung

PENGEPAKAN

PENYIMPANAN

Diagram alir penggilingan jagung


PEMBERSIHAN
Pembersihan dimaksudkan untuk memisahkan benda-
benda asing seperti kertas, kayu, batu logam dan
kotoran dari butiran biji sehingga diperoleh biji bersih
Peralatan yang digunakan :
- Milling separator : menghilangkan material asing
(kertas, kayu, batu, logam)
- Magnetic separato : menghilangkan kotoran yang
berupa logam
- Pneumatic separator : memisahkan bagian bagian
halus seperti kulit, debu,
butiran pecah.
CONDITIONING
Tujuannya adalah untuk memudahkan perlakuan selanjutnya
yaitu penggilingan.
Caranya: yaitu dengan pengaturan penambahan air
dan pengaturan panas sehingga biji dalam
keadaan tertentu, yaitu terjadi perubahan
tekstur dan struktur endosperm biji sehingga
siap untuk digiling
Dengan conditioning akan diperoleh biji-biji dengan
kekerasan dan kadar air yang lebih seragam, sehingga
memudahkan dalam penggilingan.

PENGGILINGAN
Penggilingan berupa rol-rol, dilengkapi dengan pemisah butir
yang dihasilkan
Untuk mendapatkan keseragaman fraksi tepung, unit roller
tidak hanya satu , tetapi dipasang beberapa yang merupakan
seri baterei.
Bagian butir kasar melalui rol kasar dan bagian halus digiling
lewat rol halus.
Setelah keluar dari rol-rol maka tepung jagung dipisahkan
melalui sifter-sifter.

PEMISAHAN DAN PENGAYAKAN


Pemisahan dan pengayakan sebagai sistem aspirator, yang
disebut air classifier. Melaui clasifier dipisahkan fraksi
tepung.

PENGEPAKAN
Pengepakan dapat menggunakan karung-karung pastik
Diberi label
PENYIMPANAN
Dilakukan ditempat penyimpanan atau gudang
Kemasan karung disusun secara teratur
Kadar air harus tetap dipertahankan

PEMBUATAN KERIPIK JAGUNG

Jagung

PEREBUSAN
larutan kapur

PERENDAMAN
larutan kapur

PENCUCIAN
PEMBUMBUAN

PENGGLINGAN

PENCETAKAN
kripik jagung basah

PENGERINGAN
kripik jagung mentah

PENGGORENGAN
Kripik jagung

PENGEMASAN
Diagram alir pembuatan keripik jagung
KERIPIK JAGUNG
Keripik jagung adalah makanan khas Meksiko, makanan ini
disebut tortila.
Cara pembuatan :
Larutan kapur.
Untuk membuat 10 liter larutan kapur, dilakukan dengan
menambahkan 50 gram kapur sirih ke dalam 10 liter air.
Setelah itu dilakukan pengadukan sampai semua kapur
larut dan ditambahkan garam 50 gram dan minyak goreng
1 sendok.

PEREBUSAN (dalam larutan kapur)


Bji jagung direbus dalam larutan kapur selama 2-2,5 jam
Setiap 1kg jagung membutuhkan sampai 10 liter larutan
kapur
PERENDAMAN (dng larutan kapur)
Setelah perebusan, jagung dibiarkan terendam didalam
larutan kapur selama 16-24 jam
Selama perendaman dilakukan pengadukan beberapa kali
PENCUCIAN
Setelah perendaman , jagung dicuci berulang–ulang (5-7
kali) dengan air bersih untuk menghilangkan sisa kapur.
Setelah bersih, biji ditiriskan.

PEMBUMBUAN
Jagung yang telah ditiriskan ditambah dengan bawang putih
dan merica halus
Setiap 1 kg jagung dibumbui dengan 3-5 gram
merica halus.
PENGGILINGAN
Jagung yang telah dibumbui digiling sampai diperoleh
adonan yang halus dan rata.

PENCETAKAN
Adonan ditipiskan sehingga membentuk lembaran tipis.
Penipisan dapat dilakukan dengan menggunakan ampia,
atau dengan menggiling adonan dengan botol diatas meja
yang dilapisi plastik

Lembaran tipis adonan dipotong-potong dengan ukuran 1-


3 cm berbentuk persegi. Hasil yang diperoleh disebut
keripik basah jagung.
PENGERINGAN
Keripik basah jagung dijemur sampai kering, atau
dikeringkan dengan alat pengering sampai kadar air 8%.
Hasil yang diperoleh disebut keripik mentah jagung

PENGGORENGAN
Keripik jagung mentah digoreng dengan minyak panas
selama 10 – 15 detik

PENGEMASAN
Keripik jagung yang telah digoreng dapat dikemas di
dalam kantong plastik yang tertutup rapat.
PENGOLAHAN GANDUM

Panen,Pascapanen dan Pengglingan


Gandum tua

PEMANENAN

PERONTOKAN

PENGERINGAN

PENGGILINGAN

PENGEPAKAN

PENYIMPANAN
Diagram alir panen, pascapanen dan penggilingan
PEMANENAN
Kriteria :
- Umur : 3,5-4 bulan
- Fisis : melalui penggigitan (digigit) biji, bila sudah
terasa keras dan penuh berisi tepung
- Analisa kadar air : 16-20%
Cara pemanenan :
- Menggunakan sabit, dengan memotong tangkai
malainya
- Dengan mesin, sekaligus menghasilkan bahan yang
telah rontok

PERONTOKAN
Dilakukan untuk memisahkan butir-butir gandum pada
malainya
Alat yang dilakukan adalah thresher. Banyak dikenal
thresher :
- pedal thresher
- motor thresher
Butir-butir biji yang telah rontok selanjutnya
ditampung dan dibersihkan dari kotoran.

PENGERINGAN
Dilakukan dengan sinar matahari dan alat pengering,
- Dengan Sinar Matahari, dihamparkan pada lantai
pengering, tikar atau anyaman bambu.
- Dengan pengeringan kadar air akan turun jadi 12 –
13%
PENGGILINGAN
Pengglingan sorgum menjadi beras sorgum bertujuan
memisahkan endosperm dari sekam
Pada industri pengglingan sorgum digunakan roller milling
(alat penggiling)

PENGEPAKAN
Beras sorgum selanjutnya dikemas dalam karung-karung

PENYIMPANAN
Beras sorgum selanjutnya disimpan diruang penyimpanan
atau gudang
Ruang penyimpanan hendaknya memenuhi persyaratan yang
baik seperti RH, suhu, ventilasi
Penyimpanan karung juga harus teratur.
PEMBUATAN ROTI
Roti adalah salah satu produk olahan yang bahan
dasarnya adalah gandum

Bahan Utama :
- Tepung gandum - Gula
- Tepung malt - Garam
- Susu - Yeast/ragi
- Gluten - Air
- Lemak

Pada prinsipnya ada tiga tahapan dalam pembuatan


roti, seperti terlihat pada diagram berikut
Bahan – bahan

PENCAMPURAN
ADONAN

PERAGIAN
ADONAN

PEMANGGANGAN
Roti

PENGEMASAN

Diagram alir pembuatan roti


Kedele tua

PANEN

PENGERINGAN 1

PERONTOKAN

PEMBERSIHAN

PENGERINGAN 2

SORTASI

PENYIMPANAN
Diagram alir panen dan pascapanen kedele
PANEN
 Panen adalah usaha pemutusan hubungan biji dari media
pertumbuhan
 Biji masih terus hidup dengan memanfaatkan bahan
makanan yang telah ditimbun slama prtumbuhannya
Waktu Panen
 Panen dilakukan pada waktu pagi dengan cuaca cerah
 Panen dilakukan pada saat matahari bersinar ( jam 9.00)
Kriteria Panen
 Tanda tanda fisik :
- Daun telah menguning dan mulai rontok.
- Warna polong coklat dan kering
Menurut Umur :
- Umur 75-110 hari :
Thaicung (75-80 hari), TK 5 (80-85 hari), Orba (85
hari), Ringgit (85-95 hari), No 29 (80-110 hari)

- Daun telah menguning, polong mengering, warna


coklat
Cara panen :
Dengan cara disabit, keuntungan bintil-bintil akar tertinggal
dalam tanah dan akan menambah kesuburan tanah.

PENGERINGAN
- Penjemuran : diatas alas anyaman bambu, anyaman plastik
atau lantai jemur
PERONTOKAN
- Dengan alat perontok padi /threser
PEMBERSIHAN
Biji dibersihkan dengan ayakan berblower

PENGERINGAN II
Tujuannya untuk menurunkan kadar air 12-14%

SORTASI
Untuk memisahkan biji bersih dan biji kotor dan rusak

PENYIMPANAN
- Kadar air biji 12%
- Simpan dalam karung di gudang yang bersih dan tidak
lembab
Kedele

PEMBERSIHAN

PERENDAMAN
1 malam

PENGUPASAN kulit

PENCUCIAN

PENGUKUSAN
1 jam

PENDINGINAN

jamur tempe PENCAMPURAN


PEMBUNGKUSAN

FERMENTASI/
PERAGIAN
1 malam

TEMPE

Diagram alir pembuatan tempe


Kedele

PENCUCIAN

PERENDAMAN

PENCUCIAN

PENIRISAN

Air hangat PENGGILINGAN

PEMASAKAN

PENYARINGAN Ampas tahu

PENGENDAPAN (dng cuka)

PENCETAKAN

tahu
Kedele

PEMBERSIHAN

PENCUCIAN

PEREBUSAN ( 15 meni)

PERENDAMAN (12-24 jam)

PENCUCIAN

PENGUPASAN
PENGGILINGAN

PENGADUKAN

PENYARINGAN
Filtrat

PEMANASAN

Susu Kedele

Diagram alir pembuatan susu kedele


Kacang tanah tua

PEMANENAN

PEMETIKAN

PENGERINGAN

PEMBIJIAN

PENGEPAKAN

PENYIMPANAN

Diagram alir Panen dan Pascapanen Kacang tanah


PEMANENAN
Umur :
- Berumur pendek : 3 -4 bulan
- Berumur panjang : 5 – 6 bulan
Tanda-tanda fisik :
- Batang mulai mengeras
- Daun menguning dan sebagian mulai berguguran
- Polong sudah berisi penuh dan keras
- Warna polong kecoklatan
Cara panen :
- Dengan pencabutan
- Untuk tanah yang padat, dengan alat bantu (pengungkit)

PEMETIKAN
- Memisahkan polong dari bagian-bagian yang lain
- Untuk jumlah sedikit dapat dilakukan dengan tangan, untuk
jumlah banyak dengan alat kacip
- Dengan kacip, dipisahkan batang bagian bawah
tanaman beserta polong-polongnya dengan batang
bagian atas
- Bagian atas yang masih segar dapat digunakan
makanan ternak, sedang bagian bawah dijemur
sampai kering baruilakukan pemisahan dengan akar

PENGERINGAN
- Hasil petikan segera dilakukan pengeringan dengan
penjemuran selama 7-8 hari
- Agar keringnya merata dilakukan pembalikan
- Pengeringan agar polong betul-betul menjadi kering
PEMBIJIAN
- Kacang tanah dapat disimpan alam bntuk biji
- Untuk kacang tanah yang disimpan dalam bentuk biji, maka
polong dilakukan pmisahan kulit/pngulitan
PENGEPAKAN
- Sebelum dilakukan penyimpnan maka dilakukan
pengepakan
- Pengepakan dapat dilakukan dengan
menggunakan karung

PENYIMPANAN
- Kacang tanah dapat disimpan dalam bentuk
berkulit atau biji
- Tempat penyimpanan harus dalam keadaan
bersih dan ering
- Kadar air biji yang disimpan kurang lebih 12 %
Kacang tanah

PENCUCIAN

PEREBUSAN

PENIRISAN

PENJEMURAN

RENYANGRAIAN

PENDINGINAN

PENGEMASAN

Kacang Asin
Sayuran

PEMANENAN

PEMBERSIHAN

SORTASI

GRADING
(pengelasan)

PENGEMASAN

PENYIMPANAN

PENGANGKUTAN

PENGOLAHAN

Diagram alir Panen dan Pascapanen Sayur-sayuran


Buah-buahan

PEMANENAN

PENYORTIRAN

PENCUCIAN/
PEMBERSIHAN

PENIRISAN/PENGELAPAN

PEMERAMAN

PENGEPAKAN

PENGANGKUTAN
Diagram alir Panen dan Pascapanen Buah-buahan
PEMANENAN
Dilakukan di lapang dengan melihat tanda 2 fisik dan
umur dari buah yang dipanen

PENYORTIRAN
Dilakukan untuk memisahkan :
- buah yang baik dan yang jelek
- bentuk normal dan tidak
- baik dan yang cacat
- dll

PENCUCIAN /PEMBERSIHAN
Pencucian/pembersihan dilakukan untuk
menghilangkan kotoran yang menempel pada buah,
sehingga buah jadi bersih
PENIRISAN/PENGELAPAN
Untuk buah yang dicuci, maka air yang menempel pada kulit
dilakukan penirisan atau pengelapan

PEMERAMAN
Untuk buah klimakterik, maka buah tersebut bisa dilakukan
pemeraman sebelum dilakukan pengepakan, tapi untuk
buah yang akan dikirim ke tempat jauh dan buah non
klimakterik tidak perlu dilakukan pemeraman.

PENGEPAKAN
Pengepakan dilakukan untuk melindungi buah agar tidak
rusak selama pengangkutan dan pengiriman ketempat lain

PENGANGKUTAN
Pengangkutan dilakukan dengan cepat dan hati-hati
Sayur-sayuran

PEMANENAN

SORTASI

PENCUCIAN

PEMOTONGAN

BLANCHING

PENGISIAN
EKSHAUSTING

PENUTUPAN KALENG

STERILISASI

PENDINGINAN

LABELLING

PENYIMPANAN
Diagram alir pengalengan sayuran
1. Pemanenan :
Dilakukan di lapangan, terhadap sayuran bila
saatnya tiba
2. Sortasi (pemilihan) :
Agar didapatkan bahan mentah yang baik dalam
hal keseragaman, ukuran, bentuk, warna, tidak cacat
3. Pencucian :
Menghilangkan kotoran, noda, debu dan
mengurangi jumlah mikroba
4. Pemotongan :
Membuang bagian yang tidak perlu untuk
mengecilkan ukuran
5. Blanching :
Pemasakan penahuluan dengan panas
Cara :
- pencelupan air panas
- pemberian uap panas
- 3-5 menit, suhu 82-93 C
Tujuan :
- mengurangi besar volume bahan
- menghilangkan flavor yang tidak dikehendaki
- mengurangi gas dalam bahan
- menginaktifkan enzim-enzim
- mengurangi kontaminasi mikroba
- memperbaiki citarasa,warna
- memudahkan perlakuan selanjutnya
6. Pengisian :
Saat pengisian harus diperhatikan agar masih ada tempat
dibagian atas kaleng (head space), sehingga waktu
ekshausting ada tempat pengembangan isi kaleng.
Setelah itu ditambahkan bahan tambahan untuk
memperbaiki kualitas, gizi, pengawet : larutan garam,
food aditif.

7. Ekshausting
Mengeluarkan gelembung udara yang ada dalam,
sehingga menjadi Vacum
Tujuan :
Mengurangi tekanan dari dalam kaleng yang
disebabkan karena pengembangan pada waktu proses
pemanasan.
Cara :
- memberikan panas pada kaleng
- memasukkan uap panas
Keuntungan :
- mencegah reaksi oksidatif pada bahan
- mencegah korosi kaleng
- mencegah pertumbuhan bakteri aerobik
- memudahkan penutupan kaleng
8. Penutupan kaleng
Dilakukan dengan cepat, segera setelah Eksausting. Penutpan
secara hermitis, yaitu kaleng tidak bisa dilalui gas, uap air,
bakteri, ragi,kapang
9. Sterilisasi
Bertujuan membunuh semua mikroba yang masih terdapat
pada kaleng (pembusuk, patogen)
Faktor yang mempengaruhi sterilisasi :
- jenis mikroba yang dibunuh - suhu sterilisasi yang diinginkan
- kecepatan penetrasi panas - tekanan
- suhu awal bahan - keasaman bahan
- ukuran dan jenis wadah
Kondisi sterilisasi : tergantung bahan
- T : 212ᴼF, makanan yg pH nya <4,5---buah/sayur
- T 212⁰F, makanan yang pHnya > 4,5-----daging, ikan
10. Pendinginan
Setelah proses sterilisasi, harus segera dilakukan
pendinginan
Tujuan :
Agar tidak terjadi pemanasan berkelebihan (over
cooking) yang dapat merusak tekstur/struktur bahan
Cara :
- dicelupkan air dingin
- penyemprotan degan air dingin
11. Pemberian label
Dilakukan setelah pendinginan (penirisan)
12. Penyimpanan : pada suhu kamar atau suhu rendah
Kerusakan makanan dalam kaleng, disebabkan :
- proses pengolahan yang tidak baik
- kebocoran kaleng
Kaleng yang isinya mengalami kebusukan
- Flat sour :
Disebabkan terbentuknya asam oleh bakteri tertentu
Bacillus stearothermophilus makanan pH rendah < 4,5
Bacillus coagulans pada makanan asam (pH 4,0 – 4,5)
Pada kebusukan ini kaleng tidak cembung tapi isinya sangat
asam
- Flipper :
Kaleng yang kelihatanya normal tetapi jika salah satu
ujung kaleng ditekan akan cembung ke bagian yang
berlawanan
- Springer :
Salah satu ujung kaleng datar sedang ujung yang lain
cembung dan jika salah satu ujung ditekan maka akan
cembung ke bagian yang berlawanan
- Swell :
Kaleng yang cembung disebabkan oleh adanya
bakteri pembentuk gas
Clostridium botulinum
Clostridium sporogenes
Clostridium thermosaccharolyticum
Clostridium pasteurianum
Cl. botulinum dapat mengeluarkan racun yang
disebut botulinin yang dapat menyebabkan kematian
pada manusia
- Makanan kaleng berasam rendah kadang berwarna
hitam disebabkan adanya FeS( reaksi Fe kaleng dgan H2S)
Kebusukan ini diakibatkan oleh adanya bakteri Cl.
nitrifigans yang dapat menguraikan asam amino
mengandung sulfida dari protein menjadi H2S.
Kebusukan tidak kelihatan dari luar, kaleng tidak cembung
Kebusukan karena pemanasan yang kurang lama
Buah-buahan

PEMANENAN

SORTASI

PENCUCIAN

PEMOTONGAN

BLANCHING

PENGISIAN
EKSHAUSTING

PENUTUPAN KALENG

STERILISASI

PENDINGINAN

LABELLING

PENYIMPANAN
Diagram alir pengalengan buah-buahan
Buah-buahan

PENGUPASAN

PENCUCIAN
DAN PEMBERSIHAN

PENGAMBILAN
DAGING BUAH

PENGHANCURAN
DAN PENGGILINGAN
Gula pasir PEMBUATAN ADONAN
Gula merah
Tepung ketan PEMASAKAN
Santan DAN PENGADUKAN
Na Benzoat
PENCETAKAN

PENGERINGAN

PEMOTONGAN

PELAPISAN LEMAK

PENGEMASAN

Dodol buah
Diagram alir pembuatan dodol buah-buahan
Pisang

PENJEMURAN
5-7 jam

PENGUPASAN

PENGIRISAN TIPIS
1-2 mm

Minyak goreng PENGGORENGAN

Keripik pisang

Diagram alir pembuatan keripik pisang


Buah segar

PEMILIHAN DAN
PENENTUAN KEMASAKAN
buah terpilih

PENCUCIAN DAN SORTASI


buah bersih

EKSTRAKSI

PENCAMPURAN

PEMISAHAN
centrifugasi
PENYARINGAN
air buah

DEAERASI

KARBONATASI

PENGAWETAN

PEMBOTOLAN
(Bottling)

PENYIMPANAN
Diagram alir pembuatan sari buah
PEMILIHAN DAN PENENTUAN KEMASAKAN
Pemilihan
- bentuknya (morfologi) : bulat, lonjong
- ukuran (sizing) : besar,kecil
- warna (color) : merah, kuning
- noda (spot) : sedikit noda, yang banyak tidak dipakai
- berair banyak (> 85%) : semangka, nenas, jambu,
jeruk dll
- buah dengan flavor lezat

Kemasakan
- buah masak otimal
- hindari buah kurang masak atau lewat masak/busuk
- melihat periode masak : ada yang cepat ada yang
lambat, cepat (tomat), lambat (apel, 2-3 bulan)
Pencucian dan pemilihan (sortasi)
Tujuan pencucian :
- menghilangkan kotoran, noda, debu dan kotoran
- pencucian dilakukan dengan air bersih
- air dialirkan atau pencucian dengan washing machin
atau sistem penyemprotan lewat pipa-pipa

Sortasi
- sambil diadakan pencucian , dilakukan sortasi.
- sebagai pemilihan lanjutan untuk mendapatkan hasil
yang seragam

Ekstraksi
Tujuan :
- mengeluarkan air buah dari buah
- sebelum ekstraksi bagian lain yang tidak diinginkan perlu
dihilangkan seperti kulit, biji dan lain-lain
Peralatan yang digunakan :
- harus tahan terhadap korosi (Stainless steel,gelas dll)
- tidak membahayakan (misal bereaksi dengan asam)

Operasi ekstraksi :
- dilakukan dalam waktu pendek, menghindari
aktfitas enzim, oksigen dan mikroorganisme
- perlakuan dilakukan dengan pemecahan (crushing),
diikuti dengan penekanan (pressing)
- bahan tertentu perlu diadakan pemanasan sebelum
pengepresan untuk memudahkan keluarnya cairan
buah (anggur)
Pemisahan
- pemisahan cairan buah dengan bagian-bagian yang tidak
larut (kulit-serat/pulp) dengan penyaringan.
- penyaringan dengan ayakan berputar/bergetar
- dijaga cairan buah jangan sampai mengalami perubahan
- perubahan : komposisi, warna, bau dan flavor
- O2 menyebabkan reaksi oksidatif, sehingga terjadi
browning, tidak stabilnya Vit C, perubahan flavor
- pengeluaran udara dilakukan dalam tangki vakum,
dengan cara ditekankan dengan tekanan tinggi
- dengan tekanan, udara akan didesak keluar

Karbonatasi
- pemberian CO2 pada air buah untuk mendapatkan
rasa yang diinginkan
- pemberian dapat dilakukan dengan penekanan gas
CO2 ke dalam air buah
- karbonatasi tidak selalu dilakukan
Pencampuran (homogenisasi)
- pengepresan tidak sekali
- hasil pengepresan tidak seragam, perlu
pencampuran untuk mendapatkan keseragaman
komposisi, bau dan citarasa
- selalu diadakan pemeriksaan : keasaman, zat padat
terlarut, zat asing

Pemisahan atau penyaringan


- air buah yang didapat kadang masih mengandung
partikel padat
- partikel ini perlu dihilangkan dengan cara pemusingan
(sentrifugasi) atau pemisahan dengan penyaringan.

Pengeluaran udara (deaerasi)


- udara yang mengandung oksigen dalam air buah
mengakibatkan perubahan
PENGAWETAN AIR BUAH
1. penggunaan suhu tinggi
2. penggunaan suhu rendah
3. penambahan bahan kimia (preservativ)
4. sterilisasi penyaringan

Penggunaan suhu tinggi


- mencegah kerusakan/pembusukan
- dg pasteurisasi
- suhu : 135 F, 1-2 jam
150 F, 30 menit
175 F, 1-5 menit
Penggunaan suhu rendah
- tidak semua mikroorganisme perusak mati
- dengan menggunakan freezer
- suhu : 0-15 F
Penambahan bahan pengawet
- Zat pengawet kimia yang dapat digunakan : Na-
benzoat, asam benzoat, asam salisilat, garam sulfat
atau gas SO2
- konsentrasi Na-Benzoat 0,1 – 0.3 %
konsentrasi SO2 0,02 – 0,1

Penyaringan
Cairan buah dialirkan melalui saringan steril yang
mampu menahan semua mikroorganisme yang
menyebabkan kerusakan tanpa pemanasan

Pembotolan
1. pemanasan pendahuluan/pasteurisasi
2. Pengisian
3. Ekshausting
4. Penutupan
5. Sterilisasi.
6. Pendinginan

Penyimpanan
- Sebelum penyimpanan dilakukan labelling dan
pengepakan
- Penyimpanan di tempat penyimpanan
Ikan segar

PENYIANGAN kepala, isi perut

PENCUCIAN

PEMISAHAN
DAGING

Bumbu PENGHANCURAN

PENGHALUSAN PENCAMPURAN

PENCETAKAN
( dlm loyang)
PENGUKUSAN

PEMOTONGAN

PENCELUPAN
(dalam telur)

PEMBALUTAN
tepung panir

PENGGORENGAN

Nugget ikan
Diagram alir pembuatan Nugget ikan
PENYIANGAN
Ikan dibersihkan dari isi perut, sirip, tulang dan bagian
lain yang tidak diinginkan

PENCUCIAN
Ikan yang sudah disiangi dicuci dengan menggunakan
air yang bersih

PEMISAHAN DAGING
Daging dipisahkan (fillet) secara hati-hati

PENGHANCURAN
Daging ikan yang sudah dipisahkan kemudian
dihaluskan dengan cara digliing atau diblender
PENCAMPURAN
Daging hasil gilingan dicampur dengan seluruh bahan,
lalu diuleni hingga merata

PENCETAKAN
Adonan dimasukkan kedalam loyang atau cetakan

PENGUKUSAN
Pengukusan dilakukan kurang lebih selama 25 menit,
lalu didinginkan

PEMOTONGAN
Adonan yang telah dingin dilakukan pemotongan
sesuai dengan selera
PENCELUPAN
Potongan adonan kemudian dicelupkan dalam
telur

PEMBALUTAN
Setelah dicelupkan dalam telur, adonan
digulingkan ke tepung panir beberapa kali

PENGGORENGAN
Potongan adonan digoreng dalam minyak
goreng sampai kering
Ikan segar

PENYIANGAN

PENCUCIAN

FILLETING

PENGGILINGAN

PENCAMPURAN
DAN PENGADUKAN
PENCETAKAN

PERENDAMAN
dalam air panas

PENGANGKATAN

PENIRISAN

Baso ikan
Diagram alir pembuatan baso ikan
Ikan segar

kulit PENYIANGAN
kepala
ekor PEMOTONGAN
isi perut
PENCUCIAN

PENGUKUSAN Bumbu halus

PENGHANCURAN PENCAMPURAN

PENGGORENGAN

PENGEPRESAN

PENGEPAKAN
PENYIANGAN
Ikan disiangi dengan cara membersihkan sisik, membuang
kepala, isi perut dan sirip

PEMOTONGAN
Dipotong menjadi bagian yang lebih kecil

PENCUCIAN
Kemudian dicuci dengan air bersih yang mengalir untuk
menghilangkan darah, lendir, dan kotoran yang masih
menempel

PENGUKUSAN
Daging ikan kemudian dikukus selama 20 – 40 menit agar
menjadi lunak dan mudah dihancurkan , ditiriskan pada
peniris agar airnya berkurang
PENGHANCURAN
Daging ikan dipisahkan dari kulit dan tulang. Kemudian
dilakukan pengepresann untuk mengurangi kadar air.
Kemudian daging ikan dihancurkan, dicabik cabik
hingga diperoleh daging ikan dengan serat yang halus
dan seragam

PEMBUATAN BUMBU
Dicampur dan dilumatkan baewang merah, bawang
putih, gula, ketumbar, garam dan asam, kecuali laos,
salam dan sereh.

PENCAMPURAN
Daging ikan dicampur dengan bumbu-bumbu ,
dibiarkan sebentar supaya bumbu meresap
PENGGORNGAN
Daging ikan dimasukkan sedikit demi sedikit ke dalam
wajan yang telah diisi minyak goreng sambil terus
diaduk hingga rata

PENGEPRESAN
Dilakukan pengepresan abon ikan alam kaaan hangat
untuk mmisahkan minyak gorng yang masih mnmpel.

PENGEPAKAN
Setelah pengprsan selesai, kemudian abon ikan
dimasukkan kdalam kmasan plastik dengan takaran
ssuai kebutuhan
PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN

Sebagai tulang punggung perekonomian ,


usaha perkebunan terutama memberikan andil
dalam penyediaan sumber devisa,
sumberbahan kebutuhan konsumsi dan bahan
baku industri, dalam penyediaan
kesempatan kerja dan penghasilan. Disamping
itu usaha perkebunan merupakan pula sarana
bagi pemerataan wilayah pembangunan, dan
dapat memberikan andil yang positif dalam
pelestarian sumbe alam dan lingkungan
PANEN, PASCAPANEN, DAN PENGOLAHAN TEH
Panen, pascapanen dan pengolahan teh dapat dilihat
pada diagram alir berikut

Pucuk teh

PENGHAMPARAN
daun sedikit layu

PELAYUAN DAUN
daun layu

PENGGULUNGAN
daun tergulung
PENGERINGAN
teh hijau kering

SORTASI

PENGEPAKAN

Diagram alir pengolahan teh hijau


Pengolahan Kopi
Urut-urutan pengolahan kopi cara OIB dpt dilihat pada diagram alir berikut

Kopi masak

PEMETIKAN
kopi glondong

PENGERINGAN
kopi glondong kering

PENGGERBUSAN
kopi glondong terkupas

PEMISAHAN KULIT kulit


kopi beras

SORTASI
kopi beras terpilih

PENGEMASAN
Tebu adalah tanaman industri yang strategi dan
penting artinya di Indonesia. Sebagai bahan dasar
untuk pembuatan gula, tebu menempati urutan
pertama selain bahan lainnya.

Panen, Pascapanen dan Pengolahan tebu menjadi gula


terlihat pada diagram alir berikut

Tanaman tebu

PENEBANGAN
batang tebu

PENGANGKUTAN
ke pabrik
Air PENGGILINGAN Ampas
nira mentah

susu kapur PENJERNIHAN blotong


gas SO2 nira jernih

PENGUAPAN air
nira pekat

bibit gula PENGKRISTALAN air


masakan, kristal

PEMUSINGAN tetes
kristal gula
PENGERINGAN air

GULA SHS
Cara pengolahan kakao dengan fermentasi seperti terlihat
pada diagram alir dibawah ini

Coklat

PEMETIKAN
buah coklat

PEMBUKAAN KULIT BUAH


biji coklat berlendir

PEMERAMAN
(fermentasi)
bijicoklat tak berlendir

PENCUCIAN
biji coklat bersih
PENIRISAN

PENJEMURAN
biji coklat bersih,kering

SORTASI
biji coklat kering,terpilih

PENGEMASAN

Diagram alir pengolahan kakao (coklat) cara fermentasi

Cara pengolahan kakao tanpa fermentasi seperti terlihat


pada diagram alir dibawah ini
Coklat

PEMETIKAN
buah coklat

PEMBUKAAN KULIT BUAH


biji coklat berlendir

PENGHILANGAN LENDIR

PENCUCIAN
biji coklat bersih

SORTASI
biji coklat kering, terpilih

PENGEMASAN
PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN
KELAPA SAWIT

Kelapa sawit merupakan salah satu sumber minyak


nabati yang penting. Produksi yang dihasilkan berupa
minyak kelapa sawit dan minyak inti kelapa sawit
yang dapat dipergunakan untuk pembuatan minyak
goreng, margarin, kosmetika sabun dll

Diagram alir panen, penanganan pascapanen dan


pengolahan buah kelapa sawit dapat dilihat pada
diagram alir dibawah ini
Kelapa sawit

PEMANENAN DAN PENGANGKUTAN


KE PABRIK
tandan buah kelapa sawit

STERILISASI

THRESHING tandan kosong


buah kelapa sawit

DIGESTION

PENGEPRESAN biji,serat
minyak kotor
PEMANASAN

KLARIFIKASI

PURIFIKASI sludge

PENGERINGAN VAKUM

minyak kasar
(crude oil)

Diagram alir pengolahan buah kelapa sawit


PENGOLAHAN KELAPA

Kelapa merupakan salah satu komoditi perkebunan


penghasil minyak yang penting selain kelapa sawit.
Komoditi ini telah lama dikenal dan sangat berperan
bagi kehidupan bangsa Indonesia baik ditinjau dari
aspek ekonomi maupun aspek sosial budaya

Salah satu hasil olahan kelapa yang banyak dusahakan


oleh masyarakat Indonesia adalah kopra. Komoditi ini
umumnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan
minyak kelapa.

Cara pembuatan kopra seperti terlihat pada diagram


alir berikut ini.
Buah kelapa

PENGUPASAN
Butir kelapa

PEMBELAHAN BUTIR KELAPA

PENGERINGAN PENDAHULUAN

PEMISAHAN TEMPURUNG
daging buah

PENGERINGAN LANJUTAN

Kopra

Diagram alir pembuatan kopra

Anda mungkin juga menyukai