SELAMAT PAGI
DI KAMPUS TERCINTA
BAHAN KULIAH 1 - 4
DASAR DASAR PENYULUHAN DAN
KOMUNIKASI
Oleh :
Hery Bachrizal Tanjung dan Tim Dosen Mata Kuliah DDPK
BAHAN KULIAH 1
DASAR DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI
di FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
Oleh :
Hery Bachrizal Tanjung dan Tim Dosen Mata Kuliah DDPK
SAYA MENGUNDANG
SAUDARA-SAUDARA
UNTUK MEMBERIKAN PENDAPAT
TENTANG
BEBERAPA GAMBAR/FOTO
BERIKUT INI
BEBERAPA PROFIL TANAMAN PANGAN
BEBERAPA PROFIL HORTIKULTURA - SAYURAN
BEBERAPA PROFIL HORTIKULTURA –
BUAH dan BUNGA
BEBERAPA PROFIL PERKEBUNAN
BEBERAPA PROFIL PERKEBUNAN
BEBERAPA PROFIL USAHA
PERIKANAN dan PETERNAKAN
BEBERAPA PROFIL USAHA PENGOLAHAN HASIL
PERTANIAN/PETERNAKAN/PERIKANAN/PERHUTANAN
DIMANAKAH PETANI / FARMER
(SEBAGAI PENGELOLA PERTANIAN)
DI DALAM
GAMBAR-GAMBAR TERSEBUT ?
MENGAPA MEREKA
TIDAK NAMPAK ?
APA PERAN MEREKA ?
PADAHAL TIDAK ADA KEGIATAN PERTANIAN dan
PERKEBUNAN TANPA SDM PETANI PELAKU
PADAHAL TIDAK ADA KEGIATAN PETERNAKAN
dan PERIKANAN TANPA SDM PELAKU
Profil Petani
Kebanyakan petani Indonesia memiliki / meng-
garap lahan yang sempit, bermodal kecil, dan
sering produktivitasnya rendah ; namun sejarah
membuktikan bahwa masyarakat petani adalah
lembaga yang mantap dan tangguh sebagai
produsen utama segala komoditas pertanian.
SISTEM AGRIBISNIS
APAKAH PERAN DAN TANTANGAN
PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI
PERTANIAN
DI DALAM
PEMBANGUNAN PERTANIAN
DAN AGRIBISNIS
??
Peran Penyuluhan
dalam Pembangunan Pertanian
Penyuluhan dan komunikasi pertanian yang berbasis
pengembangan SDM berperan
meningkatkan mutu SDM petani yang berkemampuan
teknis, manajerial, berkewirausahaan, dan
berwawasan kewilayahan; serta memperkuat
kelembagaan petani,
sehingga petani mampu meningkatkan dayasaing dan
kemandiriannya,
dalam rangka menggerakkan pembangunan pertanian
berkelanjutan / agribisnis kerakyatan
[Abbas, 1995 ; FAO, 1990 dan 2004 ; Slamet, 1987 dan 1995 ; Rivera and Qamar, 2003].
TANTANGAN PENYULUHAN : Meningkatkan Produksi
TANTANGAN PENYULUHAN : Meningkatkan Daya-saing
TANTANGAN PENYULUHAN :
Meningkatkan Modal Sosial (Kelembagaan dan Kemitraan)
Oleh karena itu sangat perlu diusahakan secara lebih
sungguh-2 untuk memberdayakan petani agar mereka
mampu, mau dan bergairah bertindak meningkatkan
pertanian secara berkelanjutan yang akan berdampak
pada pengembangan dirinya dan keluarganya.
Prasarana dan sarana pertanian memang harus tersedia,
teknologi baru selalu perlu diciptakan, transportasi
diperlancar, permintaan pasar diciptakan, dan lain se-
bagainya. Tetapi jika petani merasa tak berdaya untuk
bertindak maka tak akan ada peningkatan pertanian.
Memberdayakan petani / pelaku utama dan
memperkuat kelembagaannya, itulah tantangan
utama Penyuluhan Pertanian.
Margono Slamet
Tantangan Penyuluhan Pertanian
Tantangan penyuluhan pertanian saat ini adalah :
(1) Memfasilitasi terjadinya perubahan perilaku petani /
pelaku utama / pelaku usaha, menuju lebih produktif
dan mandiri, melalui proses pembelajaran bersama dan
penguatan kapasitas organisasi / kelembagaan petani.
(2) Mengembangkan partisipasi aktif petani dalam upaya
mewujudkan kesejahteraan diri , keluarga dan masya-
rakatnya; partisipasi dalam tahap perencanaan, pelak-
sanaan, monitoring /evaluasi, serta menikmati hasilnya.
TERIMA
KASIH
ATAS
PERHATIAN
CATATAN
DEFINISI, PARADIGMA, dan PERAN
PENYULUHAN PERTANIAN
BAHAN KULIAH 2
DASAR DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI
di FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
Oleh :
Hery Bachrizal Tanjung dan Tim Dosen Mata Kuliah DDPK
(a) penyadaran
(b) menunjukkan adanya masalah
(c) membantu pemecahan masalah
(d) menunjukkan penting perubahan
(e) melakukan pengujian dan demonstrasi
(f) memproduksi publikasi informasi
(g) melakukan pemberdayaan / penguatan kapasitas,
baik individu maupun kelompok/kelembagaan.
Peran/Fungsi Penyuluhan Pertanian
• UU SP3K menyatakan fungsi / peran penyuluhan adalah :
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN
CATATAN
PENDEKATAN dan STRATEGI
KEBERHASILAN
PENYULUHAN PERTANIAN
BAHAN KULIAH 3
DASAR DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI
di FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
Oleh :
Hery Bachrizal Tanjung dan Tim Dosen Mata Kuliah DDPK
PENELITI/
PETANI PENYULUH
Model Diffusi menekankan pentingnya transfer teknologi
untuk satu wilayah ekonomi luas tertentu dalam rangka
(berorientasi) meningkatkan produksi nasional,
namun akhirnya justru menimbulkan ketergantungan petani.
DINAS PERTA-BUN-HUT-KAN
Fungsi :
Pengaturan/Perencanaan (Makro)
Pelayanan & Pengawasan
Promosi dan investasi (?)
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN
CATATAN
KELEMBAGAAN dan ORGANISASI
PENYULUHAN PERTANIAN
BAHAN KULIAH 4
DASAR DASAR PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI
di FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS
Oleh :
Hery Bachrizal Tanjung dan Tim Dosen Mata Kuliah DDPK
UNTUK MELAKSANAKAN
PERAN dan FUNGSI serta
MENJAWAB TANTANGAN
PENYULUHAN PERTANIAN tersebut
DIPERLUKAN
KELEMBAGAAN PENYULUHAN
YANG MANTAP !
Definisi Kelembagaan
• dlsb
HUBUNGAN PETANI-PENYULUH-PENELITI
SELAMA INI
Model Diffusi / Supply-driven
PENELITI/
PETANI PENYULUH
PETANI ~ KELOMPOK TANI ~ PELAKU AGRIBISNIS
DINAS PERTA-BUN-HUT-KAN
Fungsi :
Pengaturan/Perencanaan (Makro)
Pelayanan & Pengawasan
Promosi dan investasi (?)
Tk. Provinsi
DINAS
BAKORLUH
SEKRETARIAT BPTP
(Eselon IIa)
Tk. Kab/Kota
BADAN PELAKSANA
PENYULUHAN DINAS
Tk. Kecamatan
BALAI CAB DINAS/
PENYULUHAN MANTAN
Tk. Desa
POS
PENYULUHAN PERTANIAN
DESA
Badan Koordinasi Penyuluhan
Badan Koordinasi Penyuluhan, diketuai oleh Gubernur, dengan tugas :
• Ciri-ciri kelompok :
(a) memiliki ikatan dan medan sosial yg nyata,
(b) memiliki interaksi sesama anggota,
(c) memiliki struktur dan pembagian tugas,
(d) memiliki kaidah /norma yang disepakati,
(e) memiliki keinginan dan tujuan bersama.
• Dinamika Kelompok :
(a) tujuan kelompok (b) struktur kelompok
(c) fungsi tugas (d) pembinaan kelompok
(e) kekompakan kelompok (f) suasana kelompok
(g) tekanan kelompok (h) prestasi kelompok
(i) agenda terselubung
Jejak Peran /Kelembagaan Penyuluhan Pertanian
(2) Ketenagaan
(a) Mendorong penyebaran penyuluh yang seimbang pada semua
sektor.
(b) Mengukuhkan penyuluh sebagai pejabat fungsional.
(c) Mendorong peningkatan kapasitas dan kompetensi penyuluh.
(d) Memfasilitasi perkembangan penyuluh swadaya dan swasta.
Beberapa Issu Penting Penyuluhan
(3) Penyelenggaraan dan Program
(a) Memfasilitasi strategi penyuluhan yang memuat prinsip : pendidikan
orang dewasa, penyuluhan sebagai gerakan masyarakat, dinamika
organisasi dan kepemimpinan, keadilan dan kesetaraan gender, serta
peningkatan kapasitas
(b) Memfasilitasi bahan programa penyuluhan yang berorientasi / sesuai
dengan kebutuhan lapangan pelaku.
(c) Mendorong penyelenggaraan penyuluhan yang sesuai dengan prinsip-
prinsip partisipatif dan sejauh mungkin tidak lagi berorientasi
keproyekan.
(d) Memfasilitasi pengembangan materi dan metode penyuluhan yg
mendukung pengembangan agribisnis dan komoditas unggulan daerah.
(e) Memfasilitasi peningkatan koordinasi, kemitraan, dan jejaring
kerjasama antar para pemangku kepentingan penyuluhan.
(4) Pembiayaan dan Sarana
(a) Memfasilitasi peningkatan alokasi anggaran dan ketersediaan sarana dan
prasarana penyelenggaraan penyuluhan di tingkat provinsi dan kab/kota.
(b) Mendorong peningkatan kontribusi dana penyuluhan yang berasal dari
petani/pelaku.
DEMIKIAN Topik Kuliah :
KELEMBAGAAN dan ORGANISASI
PENYULUHAN PERTANIAN INDONESIA
Pustaka :
(1) Anonim. 2005. RPJMN 2004 – 2009. Penerbit Sinar Grafika. Jakarta.
(2) Mardikanto, Totok. 2009. SISTEM PENYULUHAN PERTANIAN. Penerbit LPP dan UNS Press. Surakarta.
(3) Padmanagara, Salmon. 2004. PENYULUHAN PERTANIAN ALAT PETANI UNTUK MEMPERBAIKI SENDIRI
NASIBNYA. Pidato Ilmiah penerimaan Doktor Kehormatan. Universitas Padjajaran, Bandung.
(4). Rivera, W. M. and Gustafson, D. J. 1991. AGRICULTURAL EXTENSION : Worldwide Institutional Evolution
and Forces for Change. Elsevier Science Publishing Company Inc. New York.
(5) Rivera, W. M. and Qamar, M. K. 2003. A NEW EXTENSION VISION FOR FOOD SECURITY : Challenge to
Change. FAO – UN. Rome.
(6) Slamet, M. 1987. MEMANTAPKAN PENYULUHAN PERTANIAN DI INDONESIA. dalam Yustina dan Sudrajat.
2003. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Penerbit IPB Press. Bogor.
(7) Slamet, M. 1989. PENYULUHAN PERTANIAN DALAM PROSES TINGGAL LANDAS. dalam Yustina dan
Sudrajat. 2003. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Penerbit IPB Press. Bogor.
(8) Slamet, M. 1999. MENATA SISTEM PENYULUHAN PERTANIAN MENUJU PERTANIAN MODERN. dalam
Yustina dan Sudrajat. 2003. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Penerbit IPB Press. Bogor.
(9) van den Ban, A. W dan Hawkins, H. S. 1999. PENYULUHAN PERTANIAN. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN