Anda di halaman 1dari 86

EDISI KHUSUS BELANEGARA

www.kemhan.go.id

BELA NEGARA DAN SEMANGAT BELA NEGARA:


MENILIK MODEL PENDIDIKAN
ANCAMAN BUDAYA DI SPARTA
KEKERASAN
BELA NEGARA DAN
MEMBANGUN JEJARING
KETAHANAN EKONOMI
STRATEGIS UNTUK
MEMPERKUAT KETAHANAN
BELA NEGARA DALAM
NASIONAL
PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK
STRATEGI SOSIAL BUDAYA
BERITA FOTO: MENUJU 100
BAGI BELA NEGARA :
JUTA KADER BELA NEGARA
SUATU PERBINCANGAN
KONSEPTUAL

BELA NEGARA
DAN
KEBIJAKAN PERTAHANAN

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 1


EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016
EDISI KHUSUS BELANEGARA

MENHAN RI
BESERTA STAF KEMENTERIAN PERTAHANAN

Mengucapkan

SELAMAT
HARI BELA NEGARA
TAHUN 2016

2 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

DEWAN REDAKSI

BELA NEGARA Pelindung/Penasihat:

Menteri Pertahanan
Jenderal (Purn.) TNI Ryamizard Ryacudu

Sekjen Kemhan
Laksdya TNI Widodo, M.Sc
EDISI KHUSUS 2016
Pemimpin Umum:

Kapuskom Publik Kemhan


Brigjen TNI Djundan Eko Bintoro, M.Si(Han)

Pemimpin Redaksi:
EDISI KHUSUS BELANEGARA

www.kemhan.go.id

Kabid Kermainfo Puskompublik


BELA NEGARA DAN
ANCAMAN BUDAYA
SEMANGAT BELA NEGARA:
MENILIK MODEL PENDIDIKAN Kolonel Inf. Drs. Silvester Albert Tumbol, M.A.
DI SPARTA
KEKERASAN
BELA NEGARA DAN
MEMBANGUN JEJARING

Redaksi:
KETAHANAN EKONOMI
STRATEGIS UNTUK
MEMPERKUAT KETAHANAN
BELA NEGARA DALAM
NASIONAL
PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK
STRATEGI SOSIAL BUDAYA
BERITA FOTO: MENUJU 100

Letkol Arm. Joko Riyanto, S.Sos, M.Si.


BAGI BELA NEGARA :
JUTA KADER BELA NEGARA
SUATU PERBINCANGAN
KONSEPTUAL

Pns Mutiara Silaen, S.Kom, M.AP.


BELA NEGARA
DAN Desain Grafis:
KEBIJAKAN PERTAHANAN

Lettu Sus Farah Merila S, S.Kom.


Pns Imam Rosyadi

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 1 Foto:


EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016

Fotografer Puskom Publik Kemhan

Percetakan & Sirkulasi:

Diterbitkan oleh: Pns Nadia Maretti, S.Kom, M.M.


Puskom Publik Kemhan
Jl. Merdeka Barat 13-14 Jakarta

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 3


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Salam hangat dari Tim Redaksi WIRA,

Pembaca yang budiman, semoga pembaca selalu dalam keada-


an sehat dan bahagia. Pada edisi khusus kali ini tim redaksi me-
nyajikan artikel yang berkaitan dengan hari bela negara. Adapun
artikel tersebut diantaranya Bela negara dan kebijakan pertahan-
Serambi an, Bela negara dan ancaman budaya kekerasan, Strategi sosial
budaya bagi bela negara: suatu perbincangan konseptual, Mem-
Redaksi bangun jejaring strategis untuk Memperkuat ketahanan nasi-
onal, Semangat bela negara: Menilik model pendidikan di sparta,
dan Bela negara dan ketahanan ekonomi serta Bela negara da-
lam perspektif kebijakan publik dan Berita foto: Menuju 100 juta
kader bela. Artikel tadi diharapkan mampu menambah wawasan
para pembaca pada umumnya.

Para Pembaca WIRA yang kami banggakan,

Guna memperkaya isi majalah WIRA ini, kami senantiasa meng-


harapkan partisipasi pembaca untuk mengirimkan tulisan, baik
berupa artikel, opini, informasi, tanggapan ataupun kritik dan sa-
ran, silahkan menghubungi tim redaksi kami melalui email redaksi.
wira@kemhan.go.id. Majalah WIRA juga dapat diakses dalam Ja-
ringan Online di laman www.kemhan.go.id.

Akhir kata, semoga sajian tim redaksi ini dapat memperkaya in-
formasi dan memberikan manfaat bagi para pembaca, dan tak
lupa tim redaksi mengucapkan:

"SELAMAT HARI BELA NEGARA! Mari bangun karakter


bangsa Indonesia yang memiliki jiwa nasionalisme dan
patriotisme serta memiliki ketahanan nasional yang tangguh
guna menjamin tetap tegaknya NKRI yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945."

4 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

6 18 26
BELA NEGARA BELA NEGARA DAN STRATEGI SOSIAL BUDAYA
DAN KEBIJAKAN ANCAMAN BUDAYA BAGI BELA NEGARA :
PERTAHANAN KEKERASAN SUATU PERBINCANGAN
KONSEPTUAL

Daftar Isi

Tanggal 19 Desember, meru- Orang Jepang terkenal peker- Secara historis, Indonesia ada-
pakan tanggal bersejarah, yaitu ja keras, penuh inovasi, Tidak lah negara bangsa (nation state),
tanggal didirikannya Pemerin- heran kalau Jepang kini men- yaitu suatu negara yang tersu-
tah Darurat Republik Indonesia duduki peringkat Nomor 2 di sun dari banyak suku bangsa,
di Sumatera Barat, tepatnya dunia dalam bidang ekonomi. ras, agama, dan golongan sosial
19 Desember 1948. Peristi- Di bidang high-tech, reputasi yang secara keseluruhan diikat
wa bersejarah tersebut, pada Jepang juga sangat diakui di oleh rasa kebangsaan (nasi-
akhirnya ditetapkan sebagai manca negara. Cinta Tanah Air, onalisme) yang memiliki tiga
hari Bela negara. Hal tersebut sikap ksatria, dan rasa malu sa- sendi, yakni kesadaran identi-
menunjukkan kepada kita se- ngat kuat. Nilai-nilai positif ini tas bersama, kesadaran historis
mua, pentingnya rakyat Indo- membuat Jepang sulit ditem- yang sama, dan gerakan sosial
nesia, membela negara dalam bus oleh kelompok atau aksi- bersama untuk menghadapi
rangka menjaga kelangsungan -aksi teroris dari mana pun. kekuatan dari luar yang diang-
hidup bangsa dan negara. gap mengancam.

34 40 SEMANGAT BELA NEGARA:


MENILIK MODEL PENDIDIKAN DI SPARTA

Dalam masyarakat kuno Yunani, mengingat setiap Negara harus


mempertahankan dirinya, dan perang begitu sering terjadi antara
MEMBANGUN JEJARING
polis-polis Yunani, maka setiap Warga Negara laki-laki adalah ten-
STRATEGIS UNTUK
tara.
MEMPERKUAT

54
KETAHANAN NASIONAL
BELA NEGARA DAN KETAHANAN
Membangun jejaring strategis EKONOMI
antara negara-pemerintah de-
ngan masyarakat baik secara Bentuk Bela Negara lain yang dapat dilakukan oleh warga negara
nyata dan maya akan mengha- dalam mendorong ketahanan ekonomi adalah dengan memilih des-
silkan sinergi yang akan mem- tinasi dalam negeri sebagai tujuan wisata.
perkuat Ketahanan Nasional.

62
Kader Bela Negara dan war- BELA NEGARA DALAM PERSPEKTIF
ga, terutama mahasiswa dan KEBIJAKAN PUBLIK
siswa, dapat berperan dalam Bela negara adalah sebuah keharusan bagi setiap warga negara In-
menghadapi ancaman nasional donesia. Kebijakan bela negara adalah sebuah konsekuensi logis
baik militer maupun non militer bagi keharusan tersebut.
(KKN, narkoba, dan terorisme-

68
-radikalisme). BERITA FOTO: MENUJU 100 JUTA KADER
BELA NEGARA

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 5


EDISI KHUSUS BELANEGARA

BELA NEGARA DAN KEBIJAKAN


PERTAHANAN
Oleh :
Dr. Timbul Siahaan
Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kemhan.

PENDAHULUAN pemuda, berjuang bersama-sama untuk memper-


oleh kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
Latar Belakang.
Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda me-
Perjalanan sejarah bangsa Indonesia tidak ter- laksanakan agresi II untuk merebut ibukota Indo-
lepas peristiwa Kebangkitan Nasional pada tahun nesia di Yogyakarta. Belanda menangkap Presiden,
1908, Ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Ok- Wakil Presiden yaitu Sukarno-Hatta. Sebelum pe-
tober 1928, kemudian dilanjutkan dengan Prokla- nangkapan Sukarno-Hatta sempat mengadakan
masi Kemerdekaan tahun 1945. Bung Karno dan rapat untuk membentuk pemerintahan darurat
Bung Hatta yang mendapat dukungan dari para di Sumatera. Sebagai Presiden pemerintah daru-

sumber: militanindonesia.org

6 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

rat ditunjuk Syarifudin Prawira Negara. Peristiwa ligus sebagai simbol pengikat integrasi bangsa di
tersebut yang selanjutnya diperingati sebagai hari tingkat nasional sekaligus menghidupkan kembali
Bela negara. tali persaudaraan solidaritas di tingkat lokal bela-
kangan ini cenderung makin kabur dalam memori
Peristiwa bersejarah tersebut, menunjukkan kolektif generasi bangsa.
kepada rakyat Indonesia, bahwa membela negara
dalam rangka menjaga kelangsungan hidup bang- Artikel Bela Negara dan Kebijakan Pertahanan
sa dan negara, tidak hanya diwujudkan dengan dimaksudkan untuk memberikan gambaran ten-
mengangkat senjata atau kekuatan militer (hard tang hal-hal yang mendasar mengenai bela nega-
power) semata, akan tetapi juga dapat diwujud- ra dan kebijakan pertahanan dan bertujuan untuk
kan melalui bidang lain yaitu dengan kekuatan membekali para pembaca dengan nilai-nilai bela
non militer (soft power) seperti perjuangan politik negara dan kebijakan pertahanan dalam rangka
dan diplomasi sebagaimana yang terjadi pada 19 membentuk karakter bangsa yang ulet tangguh,
Desember 1948. Peringatan Hari Bela Negara ini berwawasan kebangsaan dan memiliki kesadaran
bukanlah hanya untuk rakyat Sumatera Barat saja, bela negara sebagai prasyarat dalam membangun
akan tetapi untuk seluruh rakyat Indonesia. sistem pertahanan semesta.

Mengingat pentingnya peran sejarah PDRI da- Dasar Hukum dan Peraturan tentang wajib Bela
lam perjalanan sejarah bangsa, sudah selayaknya- Negara di Indonesia.
lah sejarah perjuangan era PDRI dijadikan sebagai
hari bersejarah nasional. Pengukuhkan yang seka- a. UUD Tahun 1945 pasal 27 ayat (3) yang me-

sumber: kolektorsejarah.files.wordpress.com

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 7


EDISI KHUSUS BELANEGARA

nyatakan bahwa Setiap warga negara berhak (sishanta) yang melibatkan seluruh warga negara,
dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan wilayah, dan sumber daya nasional lainnya, serta
negara. dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan di-
selenggarakan secara total, terpadu, terarah, dan
b. UUD Tahun 1945 Pasal 30 ayat (1) dan (2) berlanjut untuk menegakkan kedaulatan nega-
yang menyatakan bahwa Tiap-tiap warga ne- ra, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap
gara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha bangsa dari segala ancaman.
pertahanan dan keamanan negara dan Usaha
pertahanan dan keamanan negara dilaksana- UU No. 34 Tahun 2004 Tentang TNI mengama-
kan melalui sistem pertahanan dan keamanan natkan bahwa tugas pokok TNI adalah menegak-
rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indone- kan kedaulatan negara, mempertahankan keutuh-
sia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, an wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta
kekuatan pendukung. melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia dari ancaman dan gangguan ter-
c. Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 1999 Pa- hadap keutuhan bangsa dan negara. Tugas pokok
sal 68 tentang Hak Asasi Manusia yang dida- tersebut dilakukan dengan operasi militer untuk
lamnya memuat setiap warga negara wajib ikut perang (OMP) dan operasi militer selain perang
serta dalam upaya pembelaan negara. (OMSP).

d. Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002, Dalam rangka mendukung sistem pertahanan


mengamanatkan bahwa sistem pertahanan ne- semesta, pengelolaan potensi pertahanan me-
gara diselenggarakan dengan memberdayakan rupakan sebuah keharusan. Pengelolaan potensi
seluruh sumber daya nasional, yang setiap saat pertahanan dirancang secara dini untuk menyiap-
siap didayagunakan. kan rakyat sebagai komponen cadangan dan kom-
ponen pendukung pertahanan negara sehingga
KEBIJAKAN PERTAHANAN TENTANG BELA dapat mendukung komponen utama pertahanan
NEGARA negara. Tanpa adanya pengelolaan potensi per-
tahanan, maka niscaya upaya untuk mewujudkan
Dalam pembukaan UUD 1945 menyatakan sistem pertahanan semesta akan mengalami ken-
bahwa tujuan nasional adalah melindungi sege- dala dan hambatan. Berdasarkan hal tersebut di
nap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, atas, makalah ini akan menyoroti tentang perma-
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan salahan yang dihadapai oleh TNI, khususnya TNI
kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan AD, dalam melakukan pengelolaan potensi perta-
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, hanan.
perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Untuk men-
capai tujuan tersebut, pertahanan negara dilaksa- PENGERTIAN POTENSI PERTAHANAN
nakan melalui sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta (sishankamrata), yang menempat- Hakekat Pertahanan Negara adalah segala upa-
kan TNI sebagai kekuatan utama dan rakyat se- ya Pertahanan bersifat semesta yang penyeleng-
bagai komponen cadangan dan pendukung, di- garaannya didasarkan pada kesadaran atas hak
mana setiap warga negara mempunyai kewajiban dan kewajiban warga negara serta keyakinan ter-
untuk ikut serta dalam usaha pertahanan negara. hadap kekuatan sendiri. Sifat semesta penyeleng-
UU No. 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Nega- garaan itu meliputi seluruh warga negara, wilayah
ra menegaskan bahwa sistem pertahanan negara dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiap-
adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta kan secara dini oleh pemerintah dan diselengga-

8 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

rakan secara total, terpadu, terarah dan berlanjut baran dari kebijakan penyelenggaraan pertahanan
untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan negara tahun 2016 dan menjadi acuan Kemhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari se- dan TNI dalam menyelenggarakan pertahanan
gala ancaman. Segala sumber daya nasional yang negara selama tahun 2016. Kebijakan tersebut
berupa sumber daya manusia, sumber daya alam meliputi bidang strategi, regulasi, penganggaran,
dan buatan, nilai-nilai, teknologi, sarana prasarana sumber daya manusia, pencapaian MEF, sarana
dan dana dapat didayagunakan untuk meningkat- prasarana dan pengelolaan potensi pertahanan
kan kemampuan pertahanan negara. Potensi sum- negara, termasuk pengembangan industri perta-
ber daya nasional adalah segala sumber daya yang hanan yang didasari semangat bela negara guna
dapat didayagunakan melalui proses transforma- mewujudkan pertahanan negara yang tangguh.
si menjadi potensi kekuatan pertahanan negara
yang pada saatnya diperlukan dapat digunakan Ada 9 (sembilan) pokok-pokok kebijakan Men-
untuk meningkatkan kekuatan pertahanan negara. teri Pertahanan yang menjadi Prioritas Kemen-
Transformasi dari sumber daya nasional menjadi terian Pertahanan Tahun 2016. Pokok-pokok
potensi kekuatan pertahanan negara salah satu- kebijakan tersebut diarahkan untuk memperce-
nya dimaksudkan untuk membangun komponen pat implementasi kebijakan pertahanan maritim.
cadangan dan komponen pendukung, dalam rang- Pokok-pokok kebijakan pertahanan yang menja-
ka memperkuat dan memperbesar komponen uta- di prioritas Kemhan tahun 2016 diarahkan pada
ma pertahanan negara. pencapaian percepatan implementasi kebijakan
pertahanan maritim dalam sistem pertahanan ne-
KEBIJAKAN PERTAHANAN NEGARA T.A. 2016 gara guna mendukung perwujudan Indonesia se-
bagai poros maritim dunia, kesembilan itu dianta-
Kementerian Pertahanan telah merumuskan ke- ranya adalah:
bijakan pertahanan negara tahunan sebagai penja-

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 9


EDISI KHUSUS BELANEGARA

a.
Melanjutkan program pemberdayaan dan erah dalam bidang pertahanan.
pengamanan wilayah perbatasan darat di
Kalimantan dan pembangunan sarana dan e. Memperkuat kebijakan pertahanan maritim
prasarana pengamanan wilayah di perbatas- yang merupakan salah satu pilar dari lima
an darat di Papua dan Nusa Tenggara Timur pilar kebijakan poros maritim dunia meliputi
dan pulau-pulau kecil terluar/terdepan. pembangunan kekuatan yang memiliki ke-
mampuan penangkalan dan pemberdayaan
b. Kedua, melanjutkan pembangunan wilayah seluruh kekuatan dan potensi maritim nasi-
perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar/ onal secara terpadu dan pengerahan dalam
terdepan (PPKT) khususnya di Natuna dalam menghadapi ancaman maritim sesuai pera-
mengantisipasi perkembangan lingkungan turan perundang-undangan baik pada masa
strategis. damai maupun pada masa perang.

c.
Menjabarkan kebijakan nasional mengenai f. M
elanjutkan kebijakan pembangunan postur
Laut China Selatan baik kebijakan eksternal pertahanan negara yang diarahkan sesuai
maupun internal. skala prioritas khususnya guna mengantisi-
pasi dan menghadapi ancaman nyata.
d. Menindaklanjuti proses legislasi rencana
pembentukan instansi vertikal Kemhan se- g. Kebijakan modernisasi Alutsista diprioritas-
bagai kepanjangan tangan pemerintah di da-

10 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

kan untuk menghadapi ancaman nyata dan esensial dan wajib dimiliki oleh setiap warga nega-
belum nyata serta menghadapi ancaman ra Indonesia (WNI), sebagai wujud penunaian hak
nyata dan belum nyata serta penguatan po- dan kewajibannya dalam upaya bela negara. Kesa-
ros maritim. daran bela negara menjadi modal dasar sekaligus
kekuatan bangsa, dalam rangka menjaga keutuh-
h.
Menjabarkan kebijakan umum dan penye- an, kedaulatan serta kelangsungan hidup bangsa
lenggaraan pertahanan negara tahun 2015- dan negara Indonesia. Undang-Undang Dasar Ne-
2019 dengan menyusun produk-produk gara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945)
strategis diantaranya doktrin, strategi, pos- mengatur tentang Upaya Bela Negara yaitu keten-
tur, MEF, Buku Putih dan konsep pertahanan tuan Pasal 27 Ayat (3): Setiap warga negara ber-
maritim guna mendukung visi, misi dan pro- hak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
gram pemerintah Kabinet Kerja, termasuk Negara, dan Pasal 30 Ayat (1): Tiap-tiap warga
kebijakan poros maritim dunia dengan me- negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
manfaatkan sistem drone. pertahanan dan keamanan negara.

i. P
embangunan kelembagaan untuk pengu- Upaya bela negara wajib dilakukan dalam ke-
atan pengelolaan pertahanan negara secara rangka pembinaan kesadaran bela negara sebagai
sinergi dan terintegrasi dalam mengantisipa- sebuah upaya untuk mewujudkan WNI yang me-
si ancaman. mahami dan menghayati serta yakin untuk menu-
naikan hak dan kewajibannya. Bangsa Indonesia
BELA NEGARA SEBAGAI PENGUATAN PERTA- ingin pula mempunyai peradaban yang unggul dan
HANAN NEGARA mulia. Peradaban demikian dapat dicapai apabila
masyarakat dan bangsa kita juga adalah masya-
Kesadaran bela negara adalah satu hal yang rakat dan bangsa baik (good society and nation),
damai, adil dan sejahtera, sebagaimana yang te-
lah diwasiatkan oleh para pendiri bangsa (founding
fathers) dalam Pembukaan UUD 1945. Di sisi lain,
bahwa UUD 1945 memberikan landasan serta
arah dalam pengembangan sistem dan penyeleng-
garaan pertahanan negara. Substansi pertahanan
negara yang terdapat dalam UUD 1945 dianta-
ranya adalah pandangan bangsa Indonesia dalam
melihat diri dan lingkungannya, tujuan negara, sis-
tem pertahanan negara, serta keterlibatan warga
negara. Hal ini merefleksikan sikap bangsa Indo-
nesia yang menentang segala bentuk penjajahan,
yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusia-
an, keadilan dan kesejahteraan.

Selanjutnya, UUD 1945 menetapkan Sistem


Pertahanan Negara (Sishanneg) yang menem-
patkan rakyat sebagai pemeran yang vital, dan
pertahanan negara dilaksanakan dengan Sistem
Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sis-
hankamrata). Kemudian Sishankamrata dijabarkan
dalam Sishanneg, menjadi Sishanneg yang bersifat

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 11


EDISI KHUSUS BELANEGARA

semesta. Pertahanan Negara adalah segala usaha tapi dapat juga secara tidak langsung, yakni dalam
untuk mempertahankan kedaulatan negara, ke- profesinya masing-masing yang memberikan kon-
utuhan wilayah NKRI, dan keselamatan segenap tribusi pada pertahanan negara (termasuk pendi-
bangsa dari ancaman dan gangguan pada keutuh- dik), atau menjadi prajurit wajib.
an bangsa dan negara. Makna yang terkandung
dalam Sishankamrata: rakyat adalah yang utama Bela negara sesungguhnya adalah salah satu
dan dalam kesemestaan, baik dalam semangat pembentuk jati diri dan kepribadian bangsa In-
atau dalam mendayagunakan segenap kekuatan donesia yang bertanggung jawab, sadar hak dan
dan sumber daya nasional, untuk kepentingan kewajiban sebagai warga negara, cinta tanah air,
pertahanan dalam membela eksistensi NKRI. Kei- sehingga mampu menampilkan sikap dan perilaku
kutsertaan rakyat dalam Sishanneg pada dasarnya patriotik dalam wujud bela negara. Jiwa patriotik
adalah perwujudan dari hak dan kewajiban setiap demi bangsa dan negara yang tampil dalam sikap
warga Negara untuk ikut serta dalam usaha-usaha dan perilaku warga negara, yang sadar bela Ne-
pertahanan negara. Keikutsertaan warga negara gara adalah bangun kekuatan bela negara dalam
dalam pertahanan negara adalah wujud kehormat- Sishanneg.
an warga negara untuk merefleksikan haknya. Kei-
kutsertaan warga negara dalam upaya pertahanan HAKEKAT PERTAHANAN NEGARA
negara dapat secara langsung, yakni menjadi pra-
jurit sukarela Tentara Nasional Indonesia (TNI), te- Sejarah pertahanan negara, adalah bagian yang

12 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

tidak dapat dipisahkan dari penghayatan aspirasi dan keadilan sosial.


perjuangan bangsa Indonesia dalam mewujudkan
cita-cita kemerdekaan dan tujuan nasionalnya se- Pertahanan negara pada hakikatnya adalah
bagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan segala upaya pertahanan yang bersifat semesta,
UUD 1945, yaitu: yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesa-
daran akan hak dan kewajiban seluruh warga ne-
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan gara serta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk
seluruh tumpah darah Indonesia, mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan
Negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat
b. Memajukan kesejahteraan umum, (survival of the nation and survival of the state). Se-
dangkan kesemestaan mengandung makna pe-
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan libatan seluruh rakyat dan segenap sumber daya
nasional, sarana dan prasarana nasional, serta se-
d. Ikut serta melakukan ketertiban dunia yang luruh wilayah negara sebagai satu kesatuan perta-
berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi hanan yang utuh dan menyeluruh.

Upaya pertahanan yang bersifat semesta ada-


lah model yang dikembangkan sebagai pilihan
yang paling tepat untuk pertahanan Indonesia
yang diselenggarakan dengan keyakinan pada ke-
kuatan sendiri serta berdasar atas hak dan kewa-
jiban warga negara dalam usaha pertahanan ne-
gara. Meskipun Indonesia telah mencapai tingkat
kemajuan yang cukup tinggi nantinya, model itu
tetap menjadi pilihan strategis untuk dikembang-
kan, dengan menempatkan warga negara sebagai
subjek pertahanan negara sesuai dengan peran-
nya masing-masing.

Sistem Pertahanan Negara yang bersifat se-


mesta bercirikan kerakyatan, kesemestaan, dan
kewilayahan. Ciri kerakyatan mengandung makna
bahwa orientasi pertahanan diabdikan oleh dan
untuk kepentingan seluruh rakyat. Ciri kesemes-
taan mengandung makna bahwa seluruh sumber
daya nasional didayagunakan untuk upaya perta-
hanan. Sedangkan ciri kewilayahan mengandung
makna bahwa gelar kekuatan pertahanan dilaksa-
nakan secara menyebar di seluruh wilayah NKRI,
sesuai dengan kondisi geografi sebagai negara
kepulauan. Usaha untuk menjaga dan memperta-
hankan keutuhan wilayah (territorial integrity) sesu-
atu negara sangat erat hubungannya dengan hak
keberadaan suatu negara (the right of national or
state existence) yang dijamin dalam hukum inter-
nasional.

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 13


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Hak utama dari suatu negara adalah keutuhan keutuhan wilayahnya. Negara mempunyai kedau-
(integrity) dari personalitasnya (kepribadian dan latan dan yurisdiksi sepenuhnya pada wilayahnya
entitasnya) sebagai negara, sebab keberadaan su- sebagai satu kesatuan yang menyeluruh. Dengan
atu negara adalah kondisi yang sangat penting dari demikian, maka negara itu mempunyai hak penuh
hak apa pun yang dituntut oleh negara itu. Kemu- di dalam mempertahankan keutuhan wilayahnya
dian, sesuai dengan prinsip-prinsip hukum inter- dari segala ancaman, baik yang datangnya dari
nasional yang berlaku, negara juga mempunyai dalam atau dari luar. Oleh sebab itu, dikatakan
hak sepenuhnya untuk menjaga dan memperta- bahwa apa yang dilakukan kekuasaan negara atau
hankan kemerdekaan, kedaulatan dan keutuhan yurisdiksinya pada berbagai wilayahnya itu adalah
wilayahnya. Pemahaman arti hak keberadaan su- kelengkapan dan eksklusif. Dikatakan lengkap se-
atu negara termasuk hak untuk dapat mengambil bab negara itu dapat mempunyai akses pada se-
tindakan-tindakan yang dianggap perlu, bahkan mua wilayah negara itu, termasuk semua pendu-
tindakan dengan resiko apapun, seperti tindakan duk yang berada di wilayah itu tanpa memandang
refresif, apabila cara-cara melalui perundingan, nasionalitasnya.
penyelesaian secara hukum atau cara-cara damai
lainnya memang tidak lagi dapat berhasil dilaku- Yurisdiksi negara pada wilayahnya yang bersifat
kan. Tindakan semacam itu, adalah tindakan ter- eksklusif itu diartikan bahwa tidak ada fihak ma-
akhir (the last resort) dapat saja dilakukan dalam napun termasuk negara lain yang mempunyai hak
rangka hak suatu negara untuk membela diri (the untuk memaksakan yurisdiksinya pada wilayah
right to self defence), sebab adanya ancaman yang itu. Dengan demikian, tanpa mengurangi prin-
dapat mengancam kedaulatan, kemerdekaan dan sip-prinsip hukum internasional yang berlaku, wi-

14 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

layah suatu negara tidak bisa diganggu gugat (the dan negara. Kondisi ini menjadi penting, mengi-
inviolability of territories of states). Kewajiban untuk ngat bangsa Indonesia sangat plural dan hetero-
menghormati keutuhan wilayah sesuatu negara gen, jumlah penduduk yang besar dan tersebar
juga telah dicantumkan dalam Deklarasi Prinsip- luas membutuhkan ruang hidup (lebens raum) yang
-prinsip tentang Hukum Internasional yang telah memadai.
disetujui oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-
-Bangsa pada tanggal 24 Oktober 1970 (General Kesadaran dan tuntutan akan ruang hidup ini,
Assembly Declaration on Principles of International wajib diposisikan dalam konteks nasional, regional,
Law Concerning Friendly Relations and Co-operation atau global, dan wajib dicegah kecenderungan di-
Among States in Accordance with the Charter of the posisikan dalam konteks lokal. Apabila yang ter-
United Nations). Istilah keutuhan wilayah ini juga akhir ini terjadi, dalam arti beberapa bagian lokal
telah dimasukkan sebagai prinsip tidak diganggu- tertentu secara bebas mengembangkan geopolitik
gugatnya perbatasan antar negara (principle of in- masing-masing, maka bukan tidak mungkin NKRI
violability of frontiers). akan mengalami ancaman disintegrasi. Oleh se-
bab itu, sekalipun seluruh rakyat dan penyeleng-
GEOGRAFI NEGARA INDONESIA gara negara serta segenap potensi bangsa telah
berusaha menegakkan dan melestarikan NKRI,
Geografi Indonesia yang luas dan pada posisi tentunya masih ada ancaman dan gangguan pada
yang strategis (posisi silang) dengan jumlah pendu- kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI. Maka ne-
duk yang besar, dan mempunyai sumber kekayaan gara kita memerlukan adanya Ketahanan Nasional
alam yang berlimpah-ruah. Karena itu, dengan mo- yang tangguh dalam upaya menjamin kelangsung-
dal dasar pembangunan itu, Indonesia mempunyai an hidup dan kejayaan bangsa dan negara.
potensi untuk menjadi bangsa dan negara besar.
Persepsi pada kemampuan dan kekuatan suatu Era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai per-
bangsa dan negara dilakukan dengan mengamati kembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mo-
faktor-faktor obyektif, yaitu hal-hal yang bersi- dern khususnya teknologi informasi, komunikasi
fat kongkret (tangible) atau berwujud fisik mate- dan transportasi, dunia seakan-akan sudah me-
rial serta faktor non-fisik (intangible). Dalam hidup nyatu menjadi kampung dunia (global vilage) tanpa
bernegara, bangsa Indonesia telah mempunyai mengenal batas negara. Kondisi itu berakibat pada
ideologi dan wawasan bangsa. Ideologi memberi- aspek kehidupan bangsa dan negara yang dapat
kan visi yang lebih luas, dengan memperhitungkan memengaruhi pola pikir, pola sikap, dan pola tin-
faktor non-fisik, yaitu kondisi mental psikologis dak bangsa Indonesia. Era globaliasi akan mem-
atau kejiwaan. Dalam upaya mengadaptasi kondisi buka dan meluasnya hubungan antarnegara yang
geografi, bangsa Indonesia secara politik menen- bersifat bilateral atau multilateral, memosisikan
tukan bentuk negara sebagai NKRI, yang lalu dike- Indonesia untuk segera melaksanakan langkah-
nal sebagai Wawasan Nusantara. langkah konkret dalam pembangunan nasional,
guna mengantisipasi dan merebut posisi pasar
Realisasi Wawasan Nusantara itu di satu pihak bebas sesuai keunggulan yang dimiliki. Kondisi itu
menjamin persatuan nasional, keutuhan wilayah akan sangat berpengaruh pada pola ancaman yang
nasional dan terlindunginya sumber-sumber ke- membahayakan kedaulatan NKRI yang semula
kayaan alam beserta eksploitasinya. Di pihak lain, bersifat konvensional (fisik) baik berasal dari da-
realisasi itu wajib dapat menjadi bukti kapabilitas lam dan/atau luar negeri. Ancaman yang bersifat
stratejik dalam bidang kesejahteraan, keamanan multi-dimensional itu dapat berasal dari permasa-
nasional (termasuk di dalamnya bidang pertahan- lahan ideologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya
an negara), dalam rangka menjamin identitas, in- atau permasalahan pertahanan dan keamanan.
tegritas, kelangsungan hidup dan kejayaan bangsa

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 15


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Upaya mengatasi ancaman itu menjadi tang- Latar belakang konflik antara lain berasal dari
gung jawab seluruh warga negara baik sipil atau konflik politik, sosial, pertentangan etnis, agama
militer. Oleh sebab itu, hubungan yang harmonis atau perebutan sumber kekayaan nasional dan
antara otoritas sipil dan militer dalam rangka pe- masalah lokal lainnya. Contohnya konfrontasi fisik
nyelenggaraan pertahanan negara perlu lebih di- dengan menggunakan kekerasan senjata seperti
tingkatkan. Saat ini ancaman pada kedaulatan terjadi di Aceh, Papua atau Maluku tidak terlepas
dan keutuhan wilayah Negara dalam bentuk invasi dari isu-isu itu di atas. Di daerah itu muncul ge-
atau agresi dari luar pada NKRI kecil kemungkin- rakan atau organisasi yang memiliki tujuan untuk
annya. Walaupun kemungkinan ancaman itu tetap memisahkan diri dari NKRI seperti Gerakan Aceh
ada, hal ini bisa dicermati saat muncul sengketa Merdeka di Nanggroe Aceh Darussalam, dan Or-
batas wilayah (delimitasi) Blok Ambalat di Kaliman- ganisasi Papua Merdeka di Papua, dan juga Re-
tan Timur dengan Malaysia yang sampai sekarang publik Maluku Selatan. Oleh sebab itu, Negara
masih bermasalah. Sebaliknya, ancaman yang ber- memerlukan pendekatan pertahanan yang kom-
asal dari dalam negeri mendominasi konflik yang prehensif dalam menghadapi setiap ancaman de-
terjadi di Indonesia dewasa ini. ngan memadukan seluruh kekuatan bangsa, baik

16 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

sumber: pipib Indonesia

kekuatan militer atau non militer. Keterpaduan daya tangkal dalam menghadapi berbagai tantang-
kekuatan militer dan non militer adalah pengeja- an, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang
wantahan sistem pertahanan yang dianut bangsa datang dari luar maupun datang dalam negeri.
Indonesia, yakni sistem pertahanan yang bersifat HalHal lain yang belum dijelaskan dalam tulisan/
semesta. Upaya pertahanan negara adalah tang- artikel ini dan bila diperlukan perbaikan demi ke-
gung jawab dan kehormatan setiap warga negara lancaran pelaksanaan kegiatan Bela Negara dan
Indonesia yang diselenggarakan melalui fungsi pe- Kebijakan Pertahanan akan diperbaiki kemudi-
merintah. an.***

PENUTUP

Tulisan Artikel Bela Negara dan Kebijakan Per-


tahanan ini diharapkan dapat mempercepat upaya
penanaman dan penghayatan bela Negara kepada
masyarakat Indonesia. Sehingga mereka memiliki

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 17


EDISI KHUSUS BELANEGARA

sumber: i.ytimg.com

BELA NEGARA DAN ANCAMAN


BUDAYA KEKERASAN
Hari Rabu sekitar pukul 11:00 di pelataran
Oleh :
Monumen Children Peace, Hiroshima, hujan tu-
Prof. Tjipta Lesmana
run rintik-rintik. Ratusan anak sekolah berke-
Dosen Sesko TNI
lompok-kelompok dengan pakaian seragam ma-
sing-masing berdatangan ke monumen tersebut.
Sebagian membawa bunga, sebagian lagi mem-
bawa dus-dus berisikan bangao kertas kecil-kecil
dan berwarna-warni. Mereka sedang mengadakan
upacara mengenang kematian Sadako Sasaki, ga-
dis kecil yang baru berumur 2 (dua) tahun ketika

18 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

bom atom dijatuhkan Amerika ke kompleks pu- dahsyat bom atom di Hiroshima. Monumen diba-
sat pemerintahan kota Hiroshima pada tanggal 6 ngun dengan dana yang disumbangkan oleh ribu-
Agustus 1945. Sama seperti ratusan ribu rakyat an sekolah di Jepang, termasuk teman-teman se-
Jepang korban bom atom Hiroshima, Sadako ter- kolah Sadako sendiri. Pada monumen itu terdapat
kena radiasi bom atom, bahkan kemudian mende- sebuah patung yang diberikan nama Atomic Bomb
rita leukemia. Hidupnya sangat menderita, meski Children.
masih bisa sekolah, keluar-masuk Rumah Sakit se-
belum akhirnya menghembuskan nafasnya yang Sadako simbol pahlawan anak-anak Jepang.
terakhir 8 tahun kemudian. Setiap hari ada saja grup-grup anak sekolah yang
berkunjung. Satu per satu grup menggelar upacara
Monumen Perdamaian Anak-anak dibangun yang terdiri atas pembacaan riwayat hidup Sadako
untuk mengenang Sadako Sasaki dan ribuan anak- oleh guru, sumpah setia pada perjuangan Sadako,
-anak tidak berdosa yang tewas akibat ledakan janji menolak perang dalam segala bentuknya se-

sumber: tipsartikeldanpengetahuan.files.wordpress.com

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 19


EDISI KHUSUS BELANEGARA

kaligus tekad anak-anak Jepang untuk menegak- Orang Jepang terkenal pekerja keras, penuh
kan perdamaian dunia serta meminta kepada Tu- inovasi, selalu berjuang untuk menjadi nomor 1
han untuk memberikan kebahagiaan abadi kepada dalam bidang apa saja. Tidak heran kalau Jepang
Sadako di surga. Seorang wakil peserta kemudian kini menduduki peringkat Nomor 2 di dunia da-
maju ke depan, melakukan semacam percakap- lam bidang ekonomi. Di bidang high-tech, reputasi
an antara para peserta upacara dengan Sadako. Jepang juga sangat diakui di manca negara, meski
Lantunan beberapa lagu juga dinyanyikan bersa- Korea Selatan mulai menyalipnya. Cinta Tanah Air,
ma Banyak peserta upacara ritual yang tidak bisa sikap ksatria, dan rasa malu sangat kuat. Nilai-nilai
menahan air matannya. positif ini membuat Jepang sulit ditembus oleh ke-
lompok atau aksi-aksi teroris dari mana pun.
Ritual singkat di monumen perdamaian anak-
-anak, menurut saya, mencerminkan jiwa nasio- Di negara kita, cukup banyak anak muda yang
nalisme Jepang. Mengenang pahlawan dan mem- jatuh cinta pada nilai-nilai kekerasan dan teroris-
perbaharui tekad juang untuk perdamaian dan
kemajuan bangsa merupakan nilai-nilai yang sa-
ngat positif untuk kemajuan sebuah bangsa.

Jepang pasca perang Dunia II dikenal sebagai


bangsa yang sangat nasionalistis. Begitu tinggi
jiwa nasionalisme Jepang, mereka bahkan tidak
mau mengakui segala kekejaman yang dilakukan
para serdadunya terhadap rakyat negara-nega-
ra yang dijajah. Jika Jepang kerap mendramatisir
ratusan ribu korban bom atom di Hiroshima dan
Nagasaki yang dijatuhkan oleh pesawat tempur
Amerika dalam Perang Dunia II, mereka tidak per-
nah bertanya sendiri mengapa Amerika terpaksa
menjatuhkan bom atom atas Jepang? Bukankah
Amerika pun sangat geram karena tiba-tiba ribuan
pesawat tempur Jepang menyerang dan menghu-
jani Pearl Harbor dengan bom-bom maut?

Yang hendak kami garisbawahi dalam tulisan


ini adalah nilai patriotik dan nasionalisme yang di-
coba ditanamkan pemimpin Jepang kepada anak-
-anak didik mereka sejak usia dini. Dan upaya itu
sangat berhasil. Seluruh dunia kini mengakui ku-
atnya semangat nasionalisme pada rakyat Jepang.
Di Tokyo dan kota-kota besar Jepang, jarang kita
lihat mobil-mobil buatan Amerika atau Eropa. Pa-
pan nama bertulisan bahasa asing jarang ditemui.
Orang Jepang, di mana pun mereka berada, selalu
masuk ke supermarket Jepang atau membeli pro-
duk-produk buatan Jepang. Makan pun mereka
memilih restoran Jepang.

20 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

me. Pelaku-pelaku aksi-bom di Indonesia selama nesia berikrar: Kami putra dan putri Indonesia
10 tahun terakhir, rata-rata, dibawah usia 30 ta- mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air
hun. Ribuan anak muda kita, diam-diam, diyakini Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia meng-
sudah menjadi pejuang ISIS setelah mendapat aku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami
pelatihan rahasia di beberapa negara Timur Te- putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa per-
ngah. Ancaman aksi teror mereka di negara kita satuan, bahasa Indonesia.
tidak bisa diremehkan. Kenapa pemuda Indonesia
bisa terpikat dengan nilai-nilai kekerasan, bahkan Satu Tanah Air, Satu Bangsa dan Satu Bahasa,
terorisme, padahal nilai-nilai tersebut sangat ber- sesungguhnya mengandung arti yang dalam dan
tentangan dengan nilai-nilai asli bangsa kita? sakral. Makna yang terkandung, antara lain, sege-
nap komponen bangsa harus mencintai Tanah Air
Delapan puluh tahun yang lalu, 28 Oktober dan harus menjaga keutuhan Indonesia. Keutuhan
1928, wakil-wakil pemuda kita di seluruh Indo- NKRI harus dijaga mati-matian. NKRI adalah har-

sumber: stat.ks.kidsklik.com

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 21


EDISI KHUSUS BELANEGARA

ga mati. Bukankah para pendahulu sudah berikrar: Konsekuensi logis lain dari ikrar pertama tang-
Satu Tanah Air, Tanah Air Indonesia? Siapa pun, gal 28 Oktober 1928: Kita harus tutup rapat-rapat
kelompok mana pun, kekuatan politik mana pun, kemungkinan munculnya ideologi lain diluar Pan-
tidak boleh bermimpi untuk menciptakan Indo- casila. Sumpah Pemuda, Pancasila dan UUD 1945
nesia yang lain, Indonesia yang bukan Tanah Air adalah rangkaian peristiwa historis yang tidak bisa
Indonesia. dipisahkan satu sama lain. Maka, jika benar-benar

22 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Indonesia, hal itu berarti semua pihak harus be-


kerja keras menjaga keutuhan bangsa, melawan
mati-matian kelompok mana pun yang hendak
mencabik-cabik persatuan dan kesatuan bangsa
kita. Semua komponen bangsa juga harus beker-
ja keras untuk memajukan bangsa supaya bang-
sa Indonesia perlahan tapi pasti bisa berdiri sama
tegak dengan bangsa-bangsa lain di mana pun.
Tapi, bagaimana kita mampu memajukan bangsa
jika mental kita memble, jika anak didik kita malas
belajar sungguh-sungguh dan senang menyontek
waktu ujian? Bagaimana kita dapat meningkatkan
kualitas pendidikan dari pendidikan dasar hing-
ga pendidikan tinggi - jika ternyata masih cukup
banyak guru/dosen yang juga bermental cheating
(dalam beragam bentuk) dan berbudaya matre?

Sumpah ke-3, menjunjung bahasa persatuan,


bahasa Indonesia, terkait erat dengan budaya. Bu-
daya bangsa Indonesia, sejujurnya, saat ini nyaris
rusak berat. Kalau kita kembali menengok bang-
sa Jepang, apa yang kita temukan dengan budaya
orang Jepang? Budaya nasionalistis, cinta Tanah
Air, kolektivitas tinggi, budaya santun, kerja keras,
pantang menyerah, budaya malu dan budaya stri-
ve for progress.

Sebaliknya, bangsa Indonesia dewasa ini nyaris


didominasi oleh budaya malas, budaya instan (se-
kolah enggak mau, tapi gelar Doktor diincar), nilai
cinta Tanah Air nyaris hancur (banyak sekali maha-
siswa kita yang tidak kenal siapa sesungguhnya Ir.
Soekarno), budaya korupsi (Sudah korupsi masih
berani berkoar,saya salah apa?!), tuna rasa malu
(sudah jelas salah, tetap enggak mau mundur), pola
hidup yang boros dan konsumtif dan senang ber-
kiblat pada hal-hal berbau budaya asing (orangtua
sumber: arifromdoni.files.wordpress.com kita, misalnya, bangga anaknya yang masih TK se-
hari-hari berbahasa Inggris).

menghayati butir I Sumpah Pemuda, kita harus Ryamizard Ryacudu, Menteri Pertahanan, amat
menolak dan melawan aksi-aksi teroris yang da- prihatin dan sedih melihat dekandensi moral, dan
tang dari mana pun, termasuk ISIS. lunturnya rasa Cinta Tanah Air dan Nasionalisme,
terutama di kalangan generasi muda. Maka, selama
Terkait Butir ke-2, Kami putra dan putri In- setahun lebih ia mengkampanyekan wacana Bela
donesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Negara. Seluruh bangsa kita, khususnya generasi

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 23


EDISI KHUSUS BELANEGARA

muda, harus ditanamkan nilai-nilai Bela Negara. Muda karena, menurut Pak Ryamizard, mengan-
dung nilai-nilai Cinta Tanah Air, sadar berbangsa
Jika kita simak dalam-dalam, wacana Bela Ne- dan bernegara, yakin pada Pancasila sebagai ideo-
gara, sesungguhnya, tidak berbeda jauh dari nilai- logi negara dan rela berkorban untuk bangsa dan
-nilai Sumpah Pemuda, yaitu menanamkan ethos: negara. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan
(a) Cinta Tanah Air; (b) Cinta Bangsa; dan (c) cinta ketahanan bangsa yang mencakup ketahanan ide-
Bahasa dan Budaya kita. Bela Negara, boleh dika- ologi, politik, ekonomi (termasuk ketahanan pa-
takan, semacam REVITALISASI semangat Sumpah ngan), sosial, budaya dan militer. Semua lini keta-

24 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

hanan bangsa Indonesia saat ini, sejujurnya, makin sia pun sejak dini seyogianya ditanamkan 4 nilai
merosot hingga pada tingkat yang sungguh meng- Bela Negara itu. Mungkin saja ada pihak-pihak
khawatirkan. yang meragukan keberhasilan penanaman nilai-
-nilai Bela Negara karena sejak 20 tahun terakhir
Jika bangsa Jepang sejak duduk di bangku SD bangsa kita dicekoki habis-habisan oleh nilai-nilai
sudah ditanamkan nilai-nilai Cinta Tanah Air dan destruktif yang sebagian berasal dari budaya luar.
Patriotisme, antara lain, melalui hormat dan cin- Akan tetapi, jika tidak ada yang berani melakukan
ta mereka kepada Sadoko Sasaki, bangsa Indone- gerakan nasional merevitalisasi nilai-nilai Sumpah
Pemuda, Indonesia hampir dipastikan akan sema-
kin terpuruk.

Kecuali korupsi, narkoba dan kemiskinan, an-


caman terbesar yang dihadapi bangsa kita dewasa
ini adalah budaya kekerasan dan terorisme. Sum-
ber intelijen mengungkapkan gerakan ISIS sudah
mulai melirik kawasan Asia Tenggara. Mereka pun
dikabarkan sudah mulai membangun basis kekuat-
an di Filipina bagian selatan yang amat dekat de-
ngan pulau-pulau di utara Sulawesi. Pihak intelijen
Singapura belum lama ini berhasil menggagalkan
rencana operasi kekuatan yang berasal dari Timur
Tengah. Kalau Singapura saja sudah dicoba-coba
untuk digoyang, bagaimana dengan Indonesia ?

Satu-satunya langkah untuk menghalau dan


melawan ancaman kekerasan ISIS, menurut Men-
teri Pertahanan RI adalah dengan senjata Bela
Negara. Jika semangat Cinta Tanah Air, sadar ber-
bangsa dan bernegara, serta rela berkorban untuk
bangsa dan negara berhasil ditanamkan di hati
sanubari pada setiap masyarakat Indonesia, keta-
hanan bangsa Indonesia tentu akan kuat. Ideologi
apapun yang bertentangan dengan Pancasila pasti
tidak laku dibuat eksperimen di Tanah Air.

Meski tidak mudah pada tataran implementasi,


program Bela Negara harus mendapat dukungan
semua pemangku kepentingan Negara. Sekali lagi,
kita mendambakan Indonesia yang kuat, adil dan
makmur.***

sumber: pusatamalpancasila.files.wordpress.com

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 25


EDISI KHUSUS BELANEGARA

STRATEGI SOSIAL BUDAYA


BAGI BELA NEGARA :
SUATU PERBINCANGAN KONSEPTUAL
Oleh :
Achmad Fedyani Saifuddin
Guru Besar Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Depok.

ma menegangnya politik ekonomi sumber daya di


Laut Cina Selatan yang dapat berujung pada kon-
flik bersenjata negara-negara di kawasan, sedikit
banyak berdampak pada Indonesia. Semua masa-
lah ini, apabila kita kurang menyadari dan kurang
tepat dalam menyikapi dan mengambil kebijakan,
dapat mengganggu keutuhan negara kesatuan Re-
publik Indonesia.

Secara historis, Indonesia adalah negara bang-


sumber: kompasiana.com
sa (nation state), yaitu suatu negara yang tersusun
dari banyak suku bangsa, ras, agama, dan golong-
an sosial yang secara keseluruhan diikat oleh rasa
kebangsaan (nasionalisme) yang memiliki tiga sen-
NEGARA-BANGSA di, yakni kesadaran identitas bersama, kesadaran
historis yang sama, dan gerakan sosial bersama
Tahun 2016 yang hampir selesai kita jalani ma- untuk menghadapi kekuatan dari luar yang diang-
sih diwarnai oleh masalah-masalah sosial-budaya gap mengancam. Nasionalisme berfungsi sebagai
yang penting. Setidaknya ada tiga kategori masa- semacam ideologi ketika ketiga sendi itu bekerja
lah sosial budaya pokok yang kita hadapi sebagai bersama-sama. Ahli antropologi Clifford Geertz
bangsa kini: Pertama, masalah internal bangsa & David Apter (1969), mencatat bahwa negara-
yakni kemiskinan, kesenjangan sosial-ekonomi, -bangsa adalah bentuk negara baru merdeka yang
kerentanan hubungan antar etnik dan agama, pri- paling banyak muncul pasca Perang Dunia Kedua,
mordialisme kedaerahan, resistensi dan konflik, dan salah satunya adalah Indonesia. Negara-nega-
kemelut partai-partai politik, separatisme, hing- ra yang baru merdeka ini memiliki semangat ide-
ga radikalisme; kedua, masalah perubahan global ologi kebangsaan yang dibentuk oleh perjuangan
sebagai akibat perkembangan pesat teknologi heroik melawan kolonialisme, dan semangat itu
dan komunikasi yang mengakibatkan tidak hanya terpelihara hingga kira-kira akhir abad ke dua-
semakin intensifnya hubungan antar manusia di puluh. Banyak ahli ilmu sosial yang sependapat
muka bumi, tetapi juga menciptakan kesenjangan- bahwa abad ke duapuluh adalah masa ideologi
-kesenjangan dan kerentanan-kerentanan baru; di mana idealisme, nilai-nilai kebangsaan, dan ke-
dan ketiga, yang lebih konkrit, masalah yang da- banggaan akan identitas bangsa mendominasi pi-
tang dari luar negara juga mengemuka seumpa- kiran warga negara-bangsa.

26 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Abad ke-21 seringkali disebut sebagai abad Eksistensi negara-bangsa nampaknya tergan-
perubahan dan keterbukaan. Perubahan itu me- tung pada kehendak global (yang tak lain adalah
libatkan semua aspek kehidupan manusia di se- negara-negara yang menguasai teknologi dan eko-
luruh dunia seperti ekonomi, sosial, komunikasi, nomi) tidak lagi kehendak negara-bangsa itu sen-
politik, dan kebudayaan. Kemajuan teknologi ada- diri. Menguatnya materialisme global berarti eko-
lah unsur kebudayaan yang disebut-sebut seba- nomisasi dunia. Efisiensi menjadi semakin penting.
gai penyebab perubahan semua aspek kehidup- Dunia semakin menyukai bangsa yang berpostur
an. Para antropolog menemukan bahwa bahkan ramping namun demokratis daripada bangsa be-
masyarakat-masyarakat yang tinggal di pedesaan sar yang otoritarian. Logikanya adalah bahwa me-
yang jauh ternyata mengetahui apa yang terjadi di ngelola dan memakmurkan bangsa yang lebih kecil
dunia luar mereka. Ternyata pengetahuan masya- lebih mungkin daripada negara besar yang sarat
rakat lokal dapat melampaui batas-batas teritorial dengan masalah internal. Bangsa yang ramping
di mana mereka tinggal. Gejala translokal, transna- lebih gesit bergerak dalam perubahan yang kian
sional, atau transkultural mulai merambah ke ra- cepat (Bell, 1991)
nah ideologi nasionalisme yang secara tradisional
menjadi jiwa dari suatu negara-bangsa seperti In- Peta politik ekonomi dunia telah berubah. Se-
donesia. Perubahan tersebut memberikan dampak bagai penentu politik ekonomi dunia, kedudukan
dan menentukan arah negara-bangsa selanjutnya. negara bergeser ke tangan korporasi-korporasi
raksasa. Negara kini diposisikan sebagai fasilitator,
TEKNO-MATERIALISASI NEGARA-BANGSA suatu keadaan yang tak terbayangkan pada abad
yang lalu. Francis Fukuyama (1997) mengemukakan
Proses globalisasi yang mengandung ciri-ciri bahwa salah satu ciri ekonomi dunia pada abad ke
translokal, transnasional, dan transkultural pada dua puluh satu adalah beralihnya kekuasaan eko-
abad ini menuntut masyarakat di seluruh dunia nomi ke tangan jaringan korporasi raksasa secara
untuk menyelaraskan diri dengan perubahan yang lintas bangsa, sedangkan negara hanya menjadi
semakin cepat dan intens. Banyak ahli ilmu sosial tukang stempel atau pemadam kebakaran apa-
menengarai terjadinya kemerosotan ideologi yang bila terjadi persengketaan. Negara-bangsa yang
berbasis idealisme, nilai-nilai, dan
kebanggaan bangsa digantikan oleh
liberalisme, materialisme, dan prag-
matisme. Nilai-nilai pengorbanan dan
perjuangan tanpa pamrih pada masa
ideologi kebangsaan mulai luntur, dan
digantikan oleh materi yang menjadi
nilai kompensasi suatu kegiatan. Tin-
dakan konkrit lebih penting daripada
nilai-nilai yang tersimpan dalam pi-
kiran. Yang perlu kita cermati adalah
bahwa perubahan paradigma ini ter-
jadi karena meningkatnya dorongan
kebebasan, demokrasi, hak-hak indi-
vidu, hak asasi manusia, harkat kaum
minoritas, dan tuntutan kesetaraan
manusia, yang pada hakikatnya meng-
ubah posisi manusia dari sebagai ob- sumber: neovera.com
yek menjadi subyek.

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 27


EDISI KHUSUS BELANEGARA

besar kerapkali ambivalen karena di satu pihak laku secara khas dalam masyarakat atau bangsa
harus memelihara kesatuan unsur-unsur yang be- yang bersangkutan.
ragam di wilayah yang sangat luas, dan pada saat
yang sama harus menghadapi tuntutan dunia agar Logika seperti ini tentu dapat diterima apabila
bergerak cepat dan efisien. kebudayaan dianggap mengikuti (menuruti) ke-
hendak wilayah. Orang yang menarik garis batas
PERTARUHAN PADA MASA DEPAN wilayahnya biasanya juga membangun perangkat-
-perangkat aturan yang ditaati oleh orang-orang
Secara historis, negara bangsa seperti Indone- yang hidup di wilayah itu, dan dalam jangka pan-
sia diintegrasikan oleh dua unsur pengikat: Perta- jang akan menjadikannya budaya dan nilai-nilai.
ma, kekuasaan yang mengendalikan beragam un- Salah satu bentuk yang dapat kita ambil sebagai
sur penyusun bangsa di wilayah yang sangat luas; contoh adalah wilayah adat dan hukum adat, yang
dan, kedua, ideologi yang berintikan kesadaran dalam hal ini hukum adat dipandang sebagai kebu-
bersama, nilai-nilai, dan pengorbanan untuk me- dayaan (Van Vollenhoven 1938).
melihara negara bangsa.
Wilayah (hukum) adat adalah sebuah indikasi
Penggunaan kekuasaan otoriter untuk meme- kuat dari kecenderungan orientasi di atas. Seba-
lihara kesatuan bangsa bukan lagi pilihan yang gai contoh, orang menggambarkan adat Minang-
relevan karena penerapan kekuasaan sentralis- kabau (sebagai kebudayaan) sebagai suatu wi-
tik itu akan berhadapan dengan kekuatan global layah yang berada pada daerah Sumatra Barat.
yang menghendaki sebaliknya. Dari teori-teori Selama berabad-abad orang hampir tidak pernah
evolusi masyarakat kita belajar bahwa kekuasaan mempersoalkan budaya Minangkabau yang diba-
demokratis itu bekerja lebih efektif pada bangsa yangkan tumpang-tindih dengan daerah barat Su-
yang berskala kecil karena komunikasi yang efek- matra, atau yang kadang disamakan saja dengan
tif paling dimungkinkan pada bangsa yang kecil Sumatra Barat.
populasinya (lihat, Robert Tainter 1991). Memang
ada contoh negara demokratis yang besar seperti Ahli hukum adat dari Universiteit van Leiden,
Amerika Serikat, tetapi faktor-faktor seperti ke- Negeri Belanda, Van Vollenhoven (1938) membuat
miskinan, kesenjangan sosial-ekonomi, dan sulit- peta hukum adat di Hindia Belanda dengan orien-
nya komunikasi tidak lagi menjadi kendala domi- tasi di atas. Tentu saja peta hukum adat itu absah
nan bagi bangsa itu. pada jamannya, yakni ketika masyarakat hidup da-
lam komunitas-komunitas yang jauh terpisah satu
KEDAULATAN BANGSA DAN KEDAULATAN sama lain secara teritorial, sehingga komunikasi
KEBUDAYAAN antar komunitas adalah hal yang langka terjadi.
Kondisi ini mendorong berkembangnya kebuda-
Suatu negara-bangsa tidak akan terwujud tan- yaan setiap komunitas sendiri-sendiri dan khas.
pa kedaulatan dirinya. Pada abad-abad lampau Dalam konteks ini kebudayaan dan wilayah me-
tidak sulit orang menyamakan kedaulatan bangsa mang tumpang-tindih, dan cara pandang seperti
dengan kedaulatan kebudayaan, sehingga ketika Van Vollenhoven tentu absah. Dalam antropologi
orang menyebut kedaulatan bangsa maka sudah kita juga menemukan hal yang analog. Antropo-
barang tentu yang dimaksudnya adalah juga ke- log Amerika Serikat Clark Wissler (1943) membuat
daulatan kebudayaan. Logikanya adalah bahwa peta wilayah kebudayaan orang Indian Amerika
orang membuat garis batas wilayah suatu masya- Utara yang metodenya mirip dengan yang dibuat
rakat atau bangsa, dan menganggap orang-orang Van Vollenhoven. Antropolog Indonesia, Koentja-
yang hidup dalam wilayah itu akan berfikir dan raningrat (1964) membuat peta daerah kebudaya-
bertindak sesuai dengan aturan-aturan yang ber- an Indonesia yang mengadopsi pendekatan peta

28 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

hukum adat Van Vollenhoven tersebut,


misalnya melukiskan daerah kebudayaan
Aceh adalah sama dengan hukum adat
Aceh, daerah kebudayaan Minangkabau
adalah hukum adat Minangkabau, daerah
kebudayaan Dayak adalah hukum adat
Dayak, dan seterusnya.

KEDAULATAN BANGSA - KEDAULAT-


AN KEBUDAYAAN

Marilah kita perluas diskusi kita ten-


tang wilayah dan kebudayaan itu ke da-
lam konteks politik, yakni klaim politik
atas suatu wilayah, dan untuk memper-
tegas klaim itu orang menetapkan dan
memasang atribut-atribut tertentu seba-
gai simbolisasi kekuasaan. Klaim politik
kekuasaan dan pengakuan pihak luar atas
keabsahan klaim tersebut disebut kedau-
latan suatu masyarakat atau bangsa yang
konotasinya adalah teritorial atau wila-
yah. Untuk menandai teritorial kekuasaan
tertentu, orang menempatkan prasasti,
bendera, atau pos-pos di lingkaran batas
terluar wilayah yang bersangkutan, yang
secara simbolik merepresentasi batas-
-batas kekuasaan dan aturan-aturan yang
berlaku di situ. Meski konsep kedaulatan
itu bersifat abstrak, namun tanda-tanda-
nya bersifat fisik dan konkrit. Membela sumber: Wikiwand
kedaulatan negara (yang biasanya berarti
kedaulatan teritorial) dengan sendiri-
nya diasosiasikan dengan simbol-simbol
kedaulatan itu. Pemindahan patok batas,
pencabutan bendera, atau pembongkar-
an pos-pos perbatasan dianggap pelang-
garan kedaulatan suatu masyarakat atau bangsa. atau bangsa, tetapi juga menciptakan jaringan-
-jaringan sosial baru yang berbasis kepentingan,
Sebagai entitas yang cair dan dinamik kebuda- meskipun orang-orang yang membentuk jaring-
yaan pada masa kini dan mendatang rentan ber- an itu berasal dari masyarakat, kebudayaan, atau
ubah. Penyebab utamanya adalah proses globali- bangsa yang berbeda. Membicarakan kedaulatan
sasi, yakni proses komunikasi antar manusia yang teritorial sama dengan kedaulatan kebudayaan
semakin intensif sebagai akibat dari semakin maju- tidak lagi semudah masa lampau, ketika setiap
nya ekonomi dan teknologi. Proses globalisasi itu masyarakat atau bangsa masih relatif bersifat ter-
tidak hanya mendekatkan jarak antar masyarakat ritorially bounded unit. Oleh karena itu, kedaulat-

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 29


EDISI KHUSUS BELANEGARA

an kebudayaan kita menjadi semakin rentan pada harus mengakomodasi perubahan lokal, nasional,
masa yang akan datang, sehingga perlu diberikan dan global yang semakin cepat. Strategi pendidik-
ruang, dan diperlakukan sebagai ranah tersendiri an kognitif nampaknya harus dikaji ulang karena
yang sarat persoalan. Di dalam ranah kedaulatan hanya akan menghasilkan pengetahuan tentang
kebudayaan ini terkandung berbagai isyu mulai kebangsaan. Pendekatan pendidikan perilaku dan
dari nasionalisme, ideologi, kebanggaan nasional, tindakan harus diposisikan di depan, sedangkan
kebebasan, demokrasi, keunggulan bangsa, hingga pemaknaannya adalah proses internalisasi dan en-
isu-isu yang melunturkannya seperti kemiskinan, kulturasi yang menjadi implikasi kelakuan dan tin-
ketergantungan, pengangguran, kesenjangan so- dakan itu.
sial-ekonomi, dan sebagainya.
PATRIOTISME BELA NEGARA
PERLUNYA PENDEKATAN BARU
Patriotisme secara definisi berarti gagasan,
Bela negara paling tepat diinteralisasikan mela- keyakinan, prinsip, dan sikap yang tegas membe-
lui proses pendidikan, yaitu sebagai proses trans- la kolektif, masyarakat, atau bangsa tanpa mem-
misi kebudayaan, atau proses belajar kebudayaan. perhitungkan untung-rugi (Kamus Besar Bahasa
Pada masa konstruktif ini, pendekatan pendidikan Indonesia, 2007). Dengan kata lain, patriotisme
bela negara telah berubah. Pada masa positivisme adalah modal dasar bagi bela negara. Meski ter-
yang lampau, pendidikan siswa diposisikan seba- dapat konotasi yang kuat bahwa secara spesifik
gai pihak yang sepenuhnya menerima pelajaran yang diacu dalam definisi ini adalah militer, patriot-
yang sudah baku dari guru atau otoritas pendidik- isme sesungguhnya meliputi semua orang dalam
an. Keaktifan yang mandiri pada siswa minimal, se- lapangan pekerjaan dan pengabdian mana pun.
dangkan pengendalian pengetahuan berada di ta- Pegawai, mahasiswa, guru, tenaga kesehatan, dan
ngan para pendidik dan otoritas pendidikan. Pada lain-lain tentu dapat menjadi patriot.
abad kini sumber informasi bagi siswa tidak lagi
terbatas pada apa yang diberikan para pengajar. Patriotisme bukanlah nilai yang hadir di ruang
Para siswa dengan bebas mengakses berbagai je- hampa. Sebagaimana nilai-nilai budaya lainnya, ni-
nis informasi dari sumber-sumber lain, khususnya lai patriotisme terbentuk dalam perjalanan sejarah
melalui internet, yang mungkin tak terperhatikan perjuangan suatu bangsa agar eksis dan bertahan
oleh pengajar. Sejauh para siswa aktif dan cerdas, di dunia yang penuh perubahan dan tantangan.
mereka mungkin akan memperoleh informasi yang Persoalan kebertahanan suatu nilai patriotisme
lebih kaya daripada gurunya. Ini juga merupakan dalam suatu masyarakat yang berubah menuntut
akibat langsung dari globalisasi teknologi. Faktor eksplanasi teori dan metodologi ilmu-ilmu sosial,
ini harus diperhatikan agar proses pemberian ma- khususnya antropologi dan sosiologi. Apabila pat-
teri bela negara disesuaikan dengan kondisi siswa riotisme dipandang sebagai kebudayaan, maka un-
sebagai subyek pembelajaran. sur-unsur yang terdapat dalam definisi kebudaya-
an tersebut berlaku pula bagi budaya patriotisme.
Banyak gagasan baru dari luar (negara) yang me- Maka, definisi kebudayaan versi struktural-fungsi-
masuki pikiran siswa, yang mungkin bertentangan onalisme, yakni sistem gagasan, tindakan, keya-
atau tidak produktif terhadap materi yang dipel- kinan, dan nilai yang dimiliki oleh suatu kolektif
ajari di sekolah. Gejala semacam ini tidak hanya yang ditransmisikan dari generasi ke generasi
terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara .. (Beals & Hoijer 1949; lihat juga, Koentjaraningrat
lain. Generasi muda sekarang cenderung lebih sa- 1984), memiliki validitas tertentu untuk menjelas-
dar global daripada sadar nasional. Sebagai kon- kan budaya patriotisme. Dengan definisi ini kita
sekuensi, kita membutuhkan strategi pendidikan pun meyakini bahwa budaya dan nilai-nilai patriot
kesadaran kebangsaan yang baru. Strategi baru itu itu dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya,

30 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

meski pun generasi yang lebih muda itu tidak per- berasal dari mereka sehingga lebih memungkinkan
nah mengalami suasana perjuangan heroik yang untuk mengendalikan perubahan itu. Tidak demi-
penuh dedikasi tanpa pamrih dari generasi penda- kian halnya masyarakat (bangsa) yang belum maju,
hulu mereka. mereka harus menghadapi dua gelombang besar,
yakni gelombang perubahan dari luar yang datang
Penting kita catat bahwa ko-eksistensi buda- bertubi-tubi, dan gelombang perubahan dari da-
ya patriotisme dan mekanisme sosial itu sangat lam bangsanya sendiri yang tak kalah gencarnya.
kuat dalam konteks realitas masyarakat sederhana
atau tradisional yang relatif homogen. Persoalan- STRATEGI SOSIAL BUDAYA BELA NEGARA
nya adalah bahwa masyarakat bertipe sederhana
itu sendiri nyaris tidak ditemukan lagi di seluruh Sebagaimana sudah kita ketahui, bela negara
dunia. R.M. Keesing & A.J. Strathern (1998) men- terdiri dari dua dimensi besar : Pertama, dimensi
catat bahwa menjelang akhir abad ke 20 yang yang nyata, bersifat fisik dan tindakan terhadap an-
lalu, hanya terdapat 0.01 persen saja dari seluruh caman dan/atau serangan atas kedaulatan bangsa
masyarakat suku bangsa di dunia yang masih me- dan negara. Dimensi ini kerapkali dilekatkan pada
menuhi syarat sederhana. Selebihnya, sebagian perjuangan fisik mempertahankan kedaulatan ne-
besar masyarakat di dunia mengalami perubahan gara dan bangsa yang biasa disebut sisi militer
besar dan cepat. Berbagai kajian sosial menun- bela negara; dan kedua, proses penanaman dan
jukkan bahwa dunia pada abad kini sarat dengan pengejawantahan pengetahuan, keyakinan, dan
muatan materi, kesejahteraan hidup, dan kebe- nilai cinta tanah air yang tidak bersifat fisik mela-
basan individual. Masyarakat (bangsa) yang maju inkan abstrak namun berada di dalam benak yang
beruntung karena perubahan itu sebagian besar mendalam setiap warga negara. Dimensi yang ke-

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 31


EDISI KHUSUS BELANEGARA

rapkali disebut juga sisi non-militer bela negara ini daya yang seyogyanya diketahui oleh setiap orang
biasanya tidak nyata karena tersimpan dalam alam Amerika. Setiap istilah diberikan penjelasan sing-
fikiran warga bangsa, tetapi bilamana bangsa ber- kat dan maknanya bagi orang Amerika. Maka, buku
ada dalam suatu konteks yang relevan, misalnya ini nyaris seperti ensiklopedia pribadi bagi setiap
hadirnya ancaman terhadap eksistensi bangsa dan warga AS. Tentu saja tidak ada jaminan bahwa se-
negara (baca: tanah-air) maka keyakinan dan nilai tiap orang Amerika pasti memiliki dan membaca
cinta tanah air itu akan digugah dan diaktifkan un- buku ini, dan menjadikannya pengetahuan seba-
tuk membela. gai warga negara. Melainkan, tujuan penulisan
buku yang dicetak handy untuk memperkaya dan
Tulisan ini lebih menekankan dimensi yang memperkuat wawasan setiap orang Amerika Se-
kedua. Pada dimensi ini kita bicarakan dua stra- rikat akan kebangsaan mereka. Kesadaran nasio-
tegi sosial budaya apa yang seharusnya kita ba- nal itulah yang seyogyanya juga kita kembangkan.
ngun demi menanamkan dan mengejawantahkan Mengapa kita tidak mencoba membuat semacam
bela-negara pada masa kini. Ketiga tema terse-
but dibicarakan mulai dari konsepsi umum hingga
yang spesifik, yaitu dari proses belajar kebudayaan
hingga pendidikan di sekolah.

CULTURAL LEARNING BY DOING : MELEK BU-


DAYA, MELEK KEBANGSAAN

Melek budaya berarti mewujudkan yang ide-


al menjadi aktual, dari gagasan menjadi kelakuan
yang konkrit. Melek kebangsaan artinya strategi-
-strategi yang harus dikembangkan agar konsep
kebangsaan itu operasional dalam kehidupan se-
hari-hari. Pengetahuan tentang Indonesia dan
keIndonesiaan itu bekerja dalam kehidupan yang
nyata, tidak hanya dalam tataran kognisi. Apakah
gagasan selalu dapat dikonkritkan menjadi kelaku-
an? Apakah ideal selalu dapat diterjemahkan men-
jadi aktual? Tentu tidak selalu. Selain kemungkin-
an bersinergi, keduanya dapat pula berada dalam
dimensi yang berlainan. Kita pasti sudah pernah
memperoleh pelajaran atau kuliah, mengikuti pe-
nataran, menempuh ujian-ujian tentang Pancasila.
Namun dalam kehidupan sehari-hari kita mene-
mukan bahwa banyak kebaikan Pancasila yang ti-
dak hadir dalam kelakuan dan perbuatan kita.

Antropolog Amerika Serikat, J.H.Hirsch (1987),


menulis buku yang menarik dan penting untuk di-
cermati dan menjadi inspirasi bagi kita. Buku yang
berjudul Cultural Literacy: What every American
should know ini berisikan daftar istilah sosial bu-

32 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Buku Putih sosial-budaya yang isinya adalah suatu dan pendidikan memegang peranan besar dalam
daftar panjang konsep sosial budaya kita yang pa- pembentukan pengetahuan, namun tidak dapat
ling tidak harus diketahui oleh setiap warga negara memberikan pengalaman langsung. Pendidikan
Indonesia? dapat memberikan simulasi pengalaman terbatas
mengenai suatu hal. Misalnya, pergaulan antar sis-
Melek budaya dapat juga dimaksudkan sebagai wa di kelas dianalogikan dengan pengalaman yang
pandangan dunia seseorang atau kolektif yang akan diperoleh siswa kelak apabila bergaul dengan
absah. Pandangan dunia itu memberikan jiwa bagi orang lain dalam masyarakat yang lebih luas. Tata
individu atau kolektif tersebut dalam memandang cara dan sopan santun yang diajarkan dan dipera-
lingkungannya. Melek budaya tergantung pada gakan di kelas merupakan simulasi tata pergaulan
pengetahuan dan pengalaman. Terdapat variasi dalam masyarakat yang lebih luas apabila para sis-
luas pengetahuan dan pengalaman setiap individu, wa kelak terjun ke masyarakat.

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 33


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Berbeda halnya dengan pengalaman yang justru Seharusnya telah terjadi perubahan besar keti-
diperoleh dari interaksi langsung antara seseorang ka masa beranjak ke masa baru yang kita sebut era
dengan orang lain, antara suatu kelompok dengan reformasi. Ternyata tidak mudah. Terdapat banyak
kelompok lain. Dengan kata lain pengalaman sa- variasi karena wilayah nusantara yang sangat luas.
ngat tergantung pada seberapa jauh setiap orang Perubahan proses pendidikan menuntut syarat-
bergaul dan berinteraksi sosial dengan orang atau -syarat yang harus dipenuhi. Otonomi pendidikan
pihak lain. Secara asumptif keluasan pergaulan se- diharapkan dapat menghasilkan sistem pendidikan
seorang akan turut menentukan seberapa luwes yang lebih mandiri, terbuka, demokratis, dan maju
ia memahami dunia di lingkungannya. Kita banyak
memperoleh pelajaran dari generasi-generasi ter-
dahulu yang meski tanpa pendidikan formal yang
memadai, toh dapat menyikapi lingkungan dengan
arif dan bijak. Konsep kearifan lokal yang kita ke-
nal dan bicarakan pada masa kini adalah hasil kar-
ya dan karsa pada pendahulu kita dalam berbagai
kebudayaan. Namun, masalahnya adalah bahwa
sejatinya transfer pengalaman itu tidak mungkin
terjadi. Yang terjadi adalah transfer pengetahuan
tentang pengalaman, ketika para pendahulu kita
menceritakan suatu kejadian, gejala, atau peris-
tiwa kepada kita, anak cucunya, dan isi cerita itu
seolah hadir nyata di hadapan kita. Maka, adalah
sangat penting bahwa penuturan suatu pengalam-
an yang disampaikan sedemikian rupa mendekati
realita kejadian, gejala, atau peristiwa tersebut,
sehingga pesan-pesan yang hendak disampaikan
relatif utuh.

PENDIDIKAN BELA NEGARA

Tak dapat disangkal pendidikan memegang


peranan kunci dalam menanamkan pengetahuan
tentang kebangsaan dan cinta tanah air sejak usia
dini. Semua bangsa di dunia memanfaatkan waha-
na pendidikan untuk menumbuhkan rasa cinta ta-
nah air, bangsa, dan bela negara dengan berbagai
model dan metode. Di Indonesia kita sejak lama
mengenal metode belajar-mengajar yang lebih
berorientasi kognisi. Dalam praktek pendidikan di
tanah air, dimensi pengetahuan memperoleh per-
hatian lebih besar dari afeksi. Hal ini antara lain
terlihat dari buku-buku teks yang digunakan siswa
semenjak di tingkat sekolah dasar hingga perguru-
an tinggi yang dilaksanakan satu arah, guru meng-
gunakan buku sebagai pedoman dan sekaligus ba-
han bacaan bagi siswa sepanjang tahun.

34 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

masih jauh dari tercapai. Dalam otonomi pendi- bertentangan dengan pendapat guru. Begitu ba-
dikan guru diharapkan meramu materi ajar sendiri, nyak yang diharapkan dari para guru, dan sebegitu
membuat modul-modul, mengkreasikan teknik- banyak pula yang belum terlaksana. Selalu harus
-teknik belajar-mengajar dua arah yang dialogis, ditemukan metode yang paling tepat untuk me-
dan bahkan menulis buku ajar. Guru diharapkan nanamkan dan mengaktualisasikan gagasan dan
mengembangkan metode belajar-mengajar aktif kesadaran kebangsaan bela negara.***
yang membuka kesempatan seluas-luasnya bagi
para siswa untuk mengemukakan pendapat, meski

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 35


EDISI KHUSUS BELANEGARA

MEMBANGUN JEJARING STRATEGIS UNTUK


MEMPERKUAT KETAHANAN NASIONAL
Oleh:
Iwan Gardono Sujatmiko, Sakti Wira Yudha, Surya Adiputra
Ketiga penulis adalah: 1. Profesor Sosiologi FISIP-UI, 2.Dosen Sosiologi FISIP-UI,
dan 3.Peneliti di Sosiologi FISIP-UI

ABSTRAK

Membangun jejaring strategis


antara negara-pemerintah dengan
masyarakat baik secara nyata dan
maya akan menghasilkan sinergi yang
akan memperkuat Ketahanan Nasional.
Kader Bela Negara dan warga, terutama
mahasiswa dan siswa, dapat berperan
dalam menghadapi ancaman nasional baik
militer maupun non militer (KKN, narkoba,
dan terorisme-radikalisme).

PENGANTAR Papua). Selain itu sistem politik parlementer yang


menghasilkan seringnya pergantian pemerintah-
Ketahanan bangsa Indonesia saat ini relatif an dan instabilitas politik.
rapuh dimana Indeks Ketahanan Nasional yang
terdiri dari 8 Gatra adalah Kurang Tangguh (skor Saat ini terdapat upaya untuk memperkuat Gat-
> 1,80 s.d. 2.60 dalam Skor 1 s.d. 5) (www.lemhan- ra Hankam dengan program bela negara Kemhan
nas.go.id). Demikian juga berbagai indeks internasi- yang telah menghasilkan 1,58 juta kader bela ne-
onal menunjukkan peringkat Indonesia yang relatif gara yang tersebar di seluruh propinsi di Indone-
lemah, misalnya Fragile State Index yang masuk ka- sia (http://belanegara.kemhan.go.id). Walaupun de-
tegori High Warning (rangking 117 dari 178/ter- mikian penguatan Gatra Hankam ini belum dapat
buruk); Human Development Index (HDI) (rangking mendukung secara nyata ke 7 Gatra yang ada.
HDI 110: dari 188/terendah); Gallup Well-being In- Hal ini disebabkan karena banyaknya permasalah-
dex: 73 dari 145/terendah); Rendahnya berbagai an sosial (KKN, Narkoba, Terorisme, Kemiskinan,
indeks ini disebabkan oleh beragam faktor seperti Pencurian Sumber Kekayaan Alam) yang membu-
faktor negara baru setelah dekolonisasi, adanya tuhkan strategi yang lebih komprehensif. Semen-
perang mempertahankan kemerdekaan (1945- tara itu proses globalisasi dan revolusi informa-
1949), konflik horizontal (DI/TII, SARA), vertikal- si menghasilkan masyarakat informasi Indonesia
-horizontal (PKI), regional (Permesta, PRRI, Aceh, yang lebih kompleks.

36 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Pembahasan dalam makalah ini bertujuan un- Dalam buku Castells (2009: 24): Network so-
tuk membantu memperkuat Ketahanan Nasional ciety is a society whose social structure is made
Indonesia dengan: pertama, mengidentifikasi an- around networks activated by microelectronic-based,
caman-tantangan bangsa Indonesia; kedua, men- digitally processed information and communication
jelaskan kondisi baru masyarakat Indonesia yang technologies. Selain itu dibahas juga (2009: 418-
mengalami revolusi informasi; dan ketiga, mem- 429) bahwa networked power merupakan jejaring
bangun jejaring strategis dalam ruang nyata dan kelompok yang berkuasa yakni Programmers dan
maya antara negara dan masyarakat untuk mem- Switchers dan menghadapi Mass-self Communica-
perkuat Ketahanan Nasional. Makalah ini meng- tion atau pengguna media sosial. jejaring ini dapat
hasilkan Model Penguatan Ketahanan Nasional di konstruksi atau rekonstruksi oleh mereka yang
dengan melakukan sinergi secara nyata dan maya berkuasa atau Programmer, misalnya korporasi
antara negara dengan masyarakat dalam tata kelo- atau negara; keempat, jejaring dapat dihubungkan
la pemerintahan berbasiskan Teknologi Informasi dengan jejaring lain oleh mereka yang berkuasa
dan Komunikasi (TIK/ICT) atau E-Co-Governance. atau Switcher.
Konsep dan teori dalam makalah ini didasarkan
pada kekuasaan (Sosiologi Politik) yang diguna- Berdasarkan pada teori Mann dan Castells ter-
kan untuk menjelaskan hubungan bela negara- lihat peran jejaring nyata dan maya yang sema-
-pertahanan dan masyarakat (Sosiologi Militer) kin meningkat karena kompleksitas globalisasi dan
serta peran TIK dalam transformasi masyarakat perkembangan TIK. Hubungan negara-pemerin-
informasi (Sosiologi Masyarakat Informasi). tah dengan masyarakat dalam jejaring nyata dan
maya atau E-Co-Governance akan menghasilkan
KERANGKA TEORETIK empat pola seperti terlihat pada tabel berikut:

Untuk membahas jejaring strategis dapat di- Berdasarkan matriks di atas dapat di konstruksi
gunakan teori Michael Mann tentang jejaring model berikut:
kekuasaan dan teori Manuel Castells tentang
masyarakat sebagai jejaring dalam era informasi. Sinergi antara pemerintah dan masyarakat da-
Teori Mann (1986, 1993, 2012, 2013) menyata- lam jejaring nyata (silaturahmi, forum, kolaborasi)
kan bahwa ciri masyarakat yang utama adalah jeja- dan maya (email, teleconference, skype) ini akan
ring yang didasarkan ideologi, militer, ekonomi dan memperkuat Ketahanan Nasional (tipe 4) dalam
politik (IMEP). Sementara itu Castells dalam buku- menghadapi kerjasama, konflik dan kompetisi baik
nya tentang era informasi (1996,1997, 1998) dan secara nasional dan global.
peran identitas dan masyarakat jejaring. Selain itu
dia juga membahas dinamika kekuasaan dalam era KONDISI MASYARAKAT INDONESIA
informasi dengan menganalisis Kekuasaan komu-
nikasi (2009). Dengan adanya Teknologi Informasi Era informasi di Indonesia ditandai dengan
Komunikasi maka masyarakat menjadi lebih berda- meningkatnya TIK yang dalam 10 tahun terakhir
ya dalam berkomunikasi dan berinteraksi, karena semakin meningkat dan jika diukur dengan ICT
dapat lebih ekstensif dan intensif. Dalam realita- Development Index 2015 (Access, Use, Skills) maka
nya kedua teori tersebut saling melengkapi dimana peringkat Indonesia adalah 108/167 terendah
Mann lebih menekankan pada jejaring nyata (real (www.itu.int). Kondisi masyarakat informasi Indo-
network), sementara Castells menekankan pada nesia dapat dilihat dalam tabel berikut:
jejaring maya (virtual network). Kedua jejaring di
atas dapat membentuk jejaring strategis yang ter- Dalam tabel berikut terlihat variasi kepemilikan
diri negara dan masyarakat baik secara nyata ma- HP dan penggunaan internet-smartphone di kelom-
upun maya. pok-kelompok masyarakat yang merupakan ciri

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 37


EDISI KHUSUS BELANEGARA

lam satu jejaring maya. Pembuatan jejaring maya


atau Programmer pada jejaring nyata Bela nega-
ra ini dapat menghasilkan sinergi antara jejaring
nyata dengan maya. Mereka ini sebagai pasukan
cadangan dalam konflik konvensional dapat ber-
fungsi sekaligus sebagai cyber troops sebanyak
1,58 juta orang dalam jejaring maya. Selain itu
jejaring bela negara dapat diperluas oleh Kemhan
yang berfungsi sebagai Switcher, misalnya diper-
bantukan di jejaring maya atau Urun daya (crowd-
sourcing) untuk mengatasi ancaman non militer
seperti KKN (membantu KPK), mencegah teror-
isme-radikalisme (membantu BNPT), dan narkoba
(membantu BNN).

Pada kasus BNPT telah terbangun jejaring maya


dengan masyarakat (www.dutadamai.id; gatranews.
com) dalam lomba pembuatan video untuk tang-
kal radikalisme dengan tema Kita boleh beda
dimana dapat dijaring sekitar 640 video dari 32
propinsi yang diunggah di You tube. Setiap video
tersebut ditonton oleh 20,000 penonton atau to-
talnya telah mengundang 1,240,800 penonton.
Dalam kasus ini terlihat bahwa jejaring maya Pusat
Media Damai BNPT-RI sebagai Programmer telah
dari masyarakat jejaring dan berimplikasi pada ke- terkoneksi dengan masyarakat luas dan akan men-
giatan ekonomi, sosial budaya dan politik mereka. jadi lebih luas lagi jika berfungsi sebagai Switcher

ANCAMAN DAN JEJARING STRATEGIS

Berdasarkan teori Castells tentang Program-


mer dan Switcher maka jejaring kekuasaan dalam
masyarakat Indonesia dalam berbagai dimensi
(Asta Gatra) dapat dibangun oleh pemerintah dan
berkolaborasi dengan masyarakat (organisasi dan
individu). Dalam tabel 4 terlihat 12 isu yang meng-
ancam yang selama ini coba diatasi dengan jejaring
nyata dan sebagian sudah dalam jejaring maya.

Berikut ini akan dibahas dua kasus yang ter-


kait dengan Programmer dan Swicther dalam jeja-
ring maya yakni Bela Negara-Kemhan dan BNPT.
Pada kasus Bela negara, pemerintah (Kemhan) te-
lah membangun jejaring nasional yang tersebar di
seluruh Indonesia. Namun jejaring ini masih me-
rupakan jejaring nyata dan belum terintegrasi da-

38 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

yang terkoneksi dengan berbagai jejaring mahasis-


wa di universitas dan siswa di SMA-SMP. Para ma-
hasiswa dan siswa yang berjumlah sekitar 18 juta
orang dimana 64% memiliki smartphone dan 54%
pengguna internet (Kemenkominfo 2015b: 20,16)
dapat membantu aparat keamanan dalam mela-
kukan cyber patrol dan cyber war (Jejaring Prota-
gonis) melawan radikalisme dan kelompok radikal
(Jejaring Antagonis).

Selain itu, para mahasiswa dan siswa dalam je-


jaring itu dapat pula berfungsi sebagai cyber police
melawan Narkoba dan membantu BNN. Demi-
kian juga mereka dapat berfungsi sebagai cyber
auditor yang melakukan kontrol, misal untuk
mencegah KKN dengan mengawasi e-budgeting
dan e-procurement. Hal ini akan dapat terlaksana
karena berbagai data mengenai pembangunan In-
donesia sudah digitalisasi sehingga dapat diakses
oleh publik.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pembahasan masalah Ketahanan Nasional da-


lam makalah ini menunjukkan bahwa pengguna-
an teori jejaring nyata dan maya dari Mann dan jakan jangka panjang (RPJP) maupun menengah
Castells dapat meningkatkan pemahaman kita me- (RPJM) oleh negara-pemerintah serta masyarakat.
ngenai potensi sinergi negara-pemerintah dengan Dalam hal ini data pembangunan perlu tercantum
masyarakat. Model E-Co Governance ini dapat dalam Portal Transparansi dan disertai ancaman
memperkuat Ketahanan Nasional dan memper- yang lebih keras bagi yang tidak melaksanakan ke-
kokoh kerjasama (Gotong Royong), mendukung terbukaan informasi publik (UU KIP). Sejalan de-
konflik konstruktif serta meningkatkan daya saing ngan itu kebijakan eksternal dengan pihak luar ne-
Indonesia di era globalisasi. geri (negara maupun lembaga internasional) perlu
dibangun dan dikembangkan dengan memperha-
Berdasarkan Analisis dan model di atas maka tikan nilai dan kepentingan nasional Indonesia.***
sangat diperlukan dan diperkuat berbagai kebi-

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 39


EDISI KHUSUS BELANEGARA

SEMANGAT BELA NEGARA:


MENILIK MODEL PENDIDIKAN DI SPARTA
Oleh:
Dr. A. Setyo Wibowo
Rohaniwan Katolik, Dosen dan Kepala Program Studi Filsafat S1
di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarakara, Jakarta

PENDAHULUAN laju Persia di sebuah celah sempit bernama Ther-


mophylae (selebar 70-an meter, yang diapit oleh,
Kata sifat spartan dalam bahasa Inggris merujuk di satu sisi, jurang menganga ke lautan, dan di sisi
pada sifat yang tidak peduli dengan kemewahan lain, tebing vertikal yang tak bisa didaki).
atau kenyamanan. Istilah yang merujuk pada po-
lis (Negara-Kota) Sparta di Yunani Kuno (abad 5 Ekspedisi Xerxes ke Yunani adalah menjalankan
Sebelum Masehi) merangkumi idealisme sifat-sifat misi balas dendam ayahnya (Raja Darius yang se-
tentara yang disiplin, berani, tahan menderita dan puluh tahun sebelumnya, 490 SM, dikalahkan oleh
patuh pada polis. tentara Athena di pantai Marathon). Pada tahun

Tulisan tentang model pendidikan di Sparta


ini merupakan tawaran untuk melihat bagaimana
spirit seorang Warga Negara dalam membela Ne-
gara-Kota (polis) bisa dibentuk. Tawaran ini ten-
tu juga menyadari batas-batasnya karena kondisi
kita saat ini (yang wilayahnya sangat besar, sangat
majemuk, berwilayah lautan sangat luas, serta
mengadopsi demokrasi modern) sangat berbeda
dengan Sparta (wilayah yang sangat kecil, beru-
jud daratan, dan memiliki rejim politik aristokrasi
di Yunani Kuno abad 5 Sebelum Masehi). Kajian
ini tidak mengajak pembaca mencontoh praktek
Negara Totaliter la Sparta, melainkan menim-
bang bagaimana spirit semacam itu bisa dipikirkan
dalam konteks kekinian kita yang secara niscaya
harus hidup dalam demokrasi berlandaskan peng-
hormatan akan martabat manusia.

PERTEMPURAN THERMOPHYLAE

Pada tahun 480 SM, 300 hoplit (tentara infan-


teri) Sparta menahan laju 300 ribu pasukan darat
dan kavaleri Imperium Persia di bawah pimpinan
Xerxes. Leonidas, salah seorang raja Sparta, me-
mimpin 300 hoplit yang terlatih untuk menahan

40 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

490 SM itu, delapan ribu hoplit Athena di bawah Hanya kecurangan dan pengkhianatan yang mem-
pimpinan Miltiades mampu menahan dan memu- buat pasukan Persia menemukan jalan belakang,
kul balik 30 ribu tentara Darius. Untuk merayakan sehingga bisa menjepit Leonidas dari belakang
dan mengingat kemenangan gemilang ini, Athena dan dari depan. Semua prajurit Sparta mati, na-
membangun Parthenon yang megah. Di mata Im- mun kegagahberanian 300 tentara Sparta ini kekal
perium Persia, ini adalah penghinaan tambahan ! dikenang sejarah sampai hari ini sebagai contoh
Namun belum kesampaian niat Darius mengek- kepahlawanan Yunani yang lebih suka mati ber-
sekusi rencana kedua untuk menyerbu Athena, ia kalang tanah daripada hidup dijadikan budak oleh
meninggal. Maka Xerxes anaknya untuk memba- bangsa Persia. Hoplit Sparta diabadikan namanya,
laskan dendam orang tuanya. ditakuti dan disegani. Ideal keutamaan (arete)
Sparta dikagumi di mana-mana dan menjadi objek
Athena tidak menyangka bahwa Xerxes akan keingintahuan.
mengirimkan pasukan sebesar itu. Dengan ter-
paksa Athena meminta bantuan kepada rival aba- Bagaimana menciptakan petempur seperti hop-
dinya, polis Sparta. Leonidas menerima permin- lit Sparta yang dijuluki delta force of the antiqui-
taan itu, dan pada tahun 480 SM ia berangkat ty, first professionals of war, ruthless warrior Lebih
memimpin 300 hoplitnya ke Thermophylae meski tepatnya, bagaimana mendidik anak-anak menjadi
ia tahu bahwa perjalanannya adalah misi bunuh Warga Negara yang wujudnya adalah hoplit yang
diri. Selama beberapa hari, tigaratus prajurit me- pemberani, tahan banting, dan di atas segalanya
nahan gempuran ribuan pasukan infanteri Xerxes. memiliki ethos rela berkorban demi Negaranya?

Dalam masyarakat kuno Yunani, mengingat se-


tiap Negara harus mempertahankan dirinya, dan
perang begitu sering terjadi antara polis-polis Yu-
nani, maka setiap Warga Negara laki-laki adalah
tentara. Iklim persaingan (kompetisi, agon) terjadi
tidak hanya antara satu polis dengan polis lainnya,
melainkan juga di dalam sistem budaya sebuah
polis (sebagaimana tampak dalam debat publik,
perlombaan-perlombaan, juga sistem pengadilan
yang dibangun). Pesta penghormatan pada dewa
atau dewi pelindung polis kadang dirayakan lewat
adu gulat atau bela diri bersenjatakan batu. Spirit
kompetisi (agon) dan perang saudara (stasis) ada-
lah kondisi eksistensial polis Yunani. Itu makanya,
sistem pemerintahan sering tidak berbeda dengan
sistem militer, karena tiap Warga Negara adalah
tentara (Claude Orrieux dan Pauline Schmitt Pantel,
Histoire grecque, Paris: PUF, 1995, hlm. 175-176).

SUMBER INFORMASI

Orang Sparta memiliki sistem pendidikan (pai-


deia) bernama agg. Model orisionil ini sangat
sumber: i.yting.com berbeda dengan banyak polis Yunani di era klasik
karena di Sparta pendidikan bersifat wajib dan di-

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 41


EDISI KHUSUS BELANEGARA

jalankan oleh polis. Agge menjadi syarat mutlak Negara. Saat diterima itulah, polis (Negara) akan
seseorang untuk mendapatkan status Warga Ne- memberikan kepadanya kleros (sebuah porsi ta-
gara. Lewat agg, anak-anak disiapkan menjadi nah) lengkap beserta petani-petani penggarapnya
Warga Negara sekaligus tentara. Hal seperti ini (yang disebut hilotes, kaum budak yang bekerja
tidak ada di polis-polis Yunani lainnya. untuk Warga Negara Sparta). Kleros adalah milik
Negara, pada saat seseorang meninggal, maka ta-
Sumber yang bisa dipercaya untuk membica- nah dikembalikan kepada Negara untuk dibagikan
rakan pendidikan model Sparta tidak banyak. Ke- kepada warga lainnya lagi. Kaum Setara (homoioi)
hati-hatian dituntut supaya tidak menggambar- pekerjaan utamanya adalah menjadi prajurit. Ta-
kan Sparta secara terlalu idealis, atau sebaliknya, nah mereka dikerjakan para budak, dan mereka
menganggap Sparta sebagai sekedar legenda re- tidak memiliki banyak peran politik di polis. Sparta
kaan belaka (Edmond Lvy, Sparte : Histoire politique diatur oleh dua Raja (dari dua keluarga yang seca-
et sociale jusqu la conqute romaine, Paris : Editi- ra tradisional menguasai Sparta), institusi gerousia
ons du Seuil, 2003, hlm. 7-8). Yang terlalu meng- (kaum tetua yang jabatannya seumur hidup) dan
idealkan Sparta adalah beberapa pemikir Jerman 5 ephores (eksekutif, yang dipilih setahun sekali).
seperti K.O. Mller dan W. Jaeger, sementara yang Oleh karena itu peran Warga Negara dipusatkan
terang-terangan mengatakan pendidikan Sparta pada peran militer (Bdk. Claude Orrieux dan Pauline
sebagai mirage (fatamorgana di gurun pasir) adalah Schmitt Pantel, 1995, hlm. 105).
Henri-Irne Marrou. Di kalangan pemuja Adolf
Hitler, kisah Sparta dijadikan manual untuk dipela- Platon dan Aristoteles memuji model pendidik-
jari secara serius, sementara bagi kaum anti-fasis, an wajib di Sparta, apalagi mereka melihat bahwa
Sparta adalah setan gelap yang harus ditengking ! kebanyakan polis di Yunani tidak memedulikan
Singkatnya, Sparta adalah objek studi yang mem- pendidikan bagi Warga Negaranya. Meski Aristo-
buat pihak kanan maupun kiri sama-sama keras teles mengritik bahwa model pendidikan Sparta
posisinya (Bdk. Claude Orrieux dan Pauline Schmitt terlalu terpusatkan pada latihan berperang, toh ia
Pantel, hlm. 101). menggarisbawahi sisi positifnya karena model ini
memberikan pendidikan yang terarah sesuai de-
Sumber terpenting tentang pendidikan Sparta ngan rejim politik yang diharapkan akan diterus-
berasal dari abad keempat SM, yaitu dari Xeno- kan. Meski pujian pada Sparta bisa ditemukan da-
phon, Platon dan Aristoteles. Sumber lain yang lam tulisan Platon dan Aristoteles, kritikan mereka
banyak berbicara tentang Sparta, dari Plutarchus, juga tajam kepada model ini.
berasal dari era yang lebih jauh lagi (yaitu abad I
dan II Masehi). Mengikuti informasi Xenophon, AGGE: PENDIDIKAN KHAS SPARTA
model di Sparta sangat unik karena pendidik-
an menjadi syarat mutlak agar seorang anak bisa Xenophon memuji pendidikan Sparta karena
menjadi Warga Negara resmi (dan terutama bisa polis-polis Yunani lainnya saat itu memprakte-
masuk ke kelompok elit pengawal Raja, kaum hip- kan pendidikan privat, artinya orang-orang tua
peis). Seorang anak yang gagal dalam proses agg mengirimkan anak-anak mereka sesuai keinginan
(pendidikan) dianggap warga kelas dua dan tidak masing-masing kepada para pedagog. Dan pada
akan pernah menduduki jabatan pemerintahan. zaman itu, para pedagog (pendidik) tidak lain ada-
lah kaum budak yang mengajari hal-hal praktis ke-
Menjadi Warga Negara artinya menjadi homoioi pada anak-anak. Di Sparta, mengingat pendidikan
(dari kata homo artinya sama, setara). Hanya sete- adalah urusan Negara, maka Negara memberikan
lah melalui proses agge, dan telah mampu mem- orang-orang yang terlatih dalam bidangnya untuk
beri kontribusi untuk makan bersama (syssition), mendidik anak-anak muda sesuai dengan tujuan
pada usia 30 tahun seseorang bisa disebut Warga Negara. Para pendidik diberi nama pedonom (pai-

42 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

sumber: Obstacle Racing Media

des-nomos, petugas resmi yang mengawasi pen- Pada era itu memang ada perubahan cara ber-
didikan anak-anak), dan mereka ditemani seorang perang (sebagaimana dicatat Aristoteles di Politik
asisten bersenjatakan cambuk (mastigophores) IV 1297b 16-25). Peperangan tidak lagi dilaga-
(Bdk. Edmond Lvy, 2003, hlm. 53). kan seperti kisah Homeros (Illias dan Odysseos),
di mana ksatria jagoan masing-masing kubu turun
Agge Sparta terutama adalah pendidikan mi- dan bertarung satu lawan satu, melainkan menja-
liter: secara langsung atau tidak langsung, anak- di benturan massal antar prajurit infanteri (hoplit)
-anak dibawa tahap demi tahap bertumbuh men- yang berbaris rapi dalam formasi phalank (baris-
jadi prajurit petempur yang tangguh. Bila pada an berbentuk persegi panjang, 8 orang berderet
era Homeros anak muda dididik supaya menjadi di baris depan, dan ke belakang sedalam 4orang;
ksatria (bangsawan dengan ethos aristokratisnya), kadang 16 x 16). Akibat perubahan taktik bertem-
maka di Sparta atmosfernya lain: anak-anak dia- pur, idealisme individu tidak lagi menjadi ksatria
jari teknik bertempur maupun teknik politik me- aristokratis, melainkan bagaimana sepenuhnya ia
menangkan peperangan (Bdk. Henri-Irne Marrou, berdedikasi secara kolektif bersama individu lain-
1948, hlm. 41). nya kepada Negara.

sumber: penulis

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 43


EDISI KHUSUS BELANEGARA

sumber: penulis

Sebuah ideal totaliter lahir: Negara adalah se- belum ada konsep pendidikan bagi anak-anak usia
galanya bagi individu, Negaralah yang memeliha- 0-7 tahun, maka mereka sekedar dipelihara dan
ra, menjaga dan menjadikan individu menjadi se- dibesarkan.
seorang, sehingga logis kalau tiap Warga Negara
memberikan dirinya sepenuhnya kepada polis. Ti- Seperti umumnya di Yunani, pendidikan da-
dak ada yang lebih indah daripada mati di barisan sar dimulai ketika anak menginjak usia 7 tahun.
paling depan, sebagai orang gagah berani, demi Anak-anak usia 7-12 atau 14 tahun (paides) diajari
membela polis, demikian nyanyi Tyrtaios. Arte membaca, menulis, menyanyi dan puisi. Bila ke-
(optimalnya manusia) tidak lagi terujud dalam et- banyakan polis Yunani tidak mengurusi lagi anak-
hos seorang ksatria, melainkan disempitkan sepe- -anak di atas usia 12 atau 14 tahun, maka sistem
nuhnya dalam tindak keberanian seorang prajurit pendidikan Sparta akan berlanjut terus sampai
untuk mati di garis terdepan. Individu dilatih dan seseorang mencapai usia 30 tahun. Sejak usia
dibentuk secara militer supaya siap mengorbankan sedini 7 tahun, anak-anak dididik dalam kelom-
dirinya di garis terdepan bagi kolektivitas (polis); pok-kelompok kecil (ila, agla atau boua), mereka
dalam kematian di medan laga seorang individu diajak bermain dan berlatih bekerja sama dalam
mendapatkan penghargaan tertinggi dari polisnya kelompok-kelompok di bawah asuhan pedonom
(Werner Jaeger, Paideia : The Ideals of Greek Culture, yang ditunjuk Negara. Dan mulai usia 12 tahun
Oxford : Basil Blackwell, 1954, hlm. 91-93). (atau 15 tahun) mereka akan dimasukkan ke as-
rama, tidur dan hidup bersama dalam kelompok-
TAHAP-TAHAP AGGE -kelompok. Mereka harus membuat tempat tidur
mereka sendiri, dengan memotong alang-alang air
Sparta menganut sistem eugenisme (pemuliaan dengan tangan telanjang sebagai alas untuk tidur
ras): begitu seorang anak lahir, ia harus dibawa ke Model pendidikan Sparta bertumpu pada tiga hal:
komisi para tua-tua untuk diperiksa apakah bayi disiplin, hidup keras, dan kompetisi (rivalitas tanpa
itu cukup sehat, kuat dan tampan (atau cantik). henti). Untuk anak-anak usia 7-14 tahun (paides)
Bila bayi itu kelihatan buruk atau cacat, maka ia Xenophon mengisahkan bahwa kaum Sparta me-
harus segera dibuang (dibunuh) (Claude Orrieux nekankan pentingnya disiplin (peitho) dan sopan
dan Pauline Schmitt Pantel, 1995). Bayi yang se- santun (rasa malu, aids). Pendidikan Sparta pada
hat diberikan kepada keluarga, dan sepenuhnya tahap dini bermaksud menciptakan anak yang pa-
dipelihara oleh keluarga. Mengingat pada usia itu tuh, sopan, dan memiliki disiplin batin yang keras

44 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

sumber: militanindonesia.org

(enkratesteroi). Menurut Xenophon, karakter seper- reka halus), pakaian yang berbeda-beda sesuai
ti itu bisa dicapai karena anak-anak dididik bukan pergantian musim, serta membiarkan anak-anak
oleh kaum budak atau oleh para pengajar berbayar makan apa pun yang mereka maui, maka menurut
(misalnya kaum sofis) melainkan oleh sesama war- Xenophon, anak-anak (paides) Sparta harus berja-
ga negara yang lebih senior dan lebih dihormati. lan kaki tanpa alas, hanya memiliki satu pakaian
Para pedonom yang didampingi asisten pembawa untuk satu tahun, dan mendapatkan jatah makan-
cambuk berhak memerintahkan apa pun kepada an yang sangat terbatas. Sejak muda anak-anak
anak-anak, mereka juga boleh menghukum setiap dilatih menahan lapar dan sakit, berpakaian bu-
bentuk pelanggaran (dengan hukuman fisik atau ruk, tanpa sepatu, kepala dicukur plontos, tidur di
larangan makan). Anak-anak dididik juga untuk tempat seadanya, melewati musim dingin dengan
taat kepada siapa pun Warga Negara yang lebih penghangat minimal, dan makanan yang mepet
tua. Selain itu, dalam kelompok usiapun anak-anak sehingga dipaksa mencuri supaya bisa kenyang.
harus taat kepada pemimpin (archon) yang ditun-
juk (Bdk. Edmond Lvy, 2003, hlm. 56). Salah satu episode yang banyak diceritakan
adalah tentang seorang anak yang menyembunyi-
Sejak usia awal, pendidikan diujudkan dalam kan musang tangkapan di balik jubahnya. Saking
latihan kedisiplinan supaya nantinya mereka men- disiplinnya ia menyembunyikan musang tersebut,
jadi prajurit-prajurit yang patuh kepada pimpinan. ia bahkan tidak berteriak atau mengeluh ketika
Dalam hidup bersama di kelompok-kelompok, dan perutnya mulai digigiti binatang itu. Ia bertahan
nantinya di barak-barak, anak-anak Sparta beru- berdiam diri, karena kalau ketahuan orang lain, ia
sia 12 atau 14 tahun mulai dididik menjalani hi- dan kelompoknya akan menerima hukuman yang
dup keras. Berbeda dengan kecenderungan umum memalukan. Hidup yang keras dilatihkan lewat
orang-orang Yunani yang memanjakan anak-anak- pemberian tugas yang banyak kepada anak-anak.
nya, Xenophon memuja-muji sistem pendidikan Bila tidak mampu menjalankannya, mereka dian-
Sparta yang melatih anak-anak secara keras. Bila cam tidak akan mendapat kehormatan menjadi
kebanyakan orang tua Yunani memberikan sandal Warga Negara penuh !
kepada anak-anaknya (sehingga telapak kaki me-

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 45


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Pada usia lebih lanjut (usia remaja, paidiskos, di sumber: penulis


atas 14 tahun, tetapi belum mencapai 20 tahun),
pendidikan sopan santun (tahu malu, aidos) tetap
menjadi tekanan. Di jalan, anak-anak dilatih untuk
berjalan (dengan diam, tangan disembunyikan di
balik mantel, dan matanya tidak jelalatan ke kanan
kiri melainkan fokus melihat kaki mereka sendiri,
Bdk. Edmond Lvy, 2003, hlm. 58). Pada usia se-
lanjutnya, anak-anak dimasukkan dalam kondisi
untuk saling berkompetisi, saling berkelahi dan
menunjukkan siapa yang terbaik, supaya mereka
bisa dipilih menjadi satu dari 300 anggota hippeis
(pasukan elit pendamping raja). Spirit kejantanan
dan insting bertempur diasah lewat perkelahian-
-perkelahian antar anak-anak muda tersebut.

Pada usia muda (neoi), katakanlah sebagai pun-


cak pendidikan, salah satu latihan keras yang se-
ring dibicarakan adalah praktek kryptie (latihan
bertahan hidup dengan bersembunyi) di mana
anak-anak dilepaskan di alam terbuka, tanpa be-
kal dan harus bersembunyi di gunung dan hutan
sedemikian rupa sehingga mereka tidak dipergoki
oleh seorang warga. Mereka harus bertahan hi-
dup selama setahun, survival. Bila sampai diketa-
hui keberadaannya, maka anak ini akan menerima
hukuman keras. Latihan kryptie bertujuan mem-
bentuk supaya anak-anak terbiasa hidup survival
dalam situasi bahaya perang. Demi hidupnya, me-

46 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

reka harus mencuri untuk makan. Mirip dengan latihan pa-


Dan menurut informasi lainnya lagi, sukan komando, anak-anak
pada saat inilah anak-anak diwajib- dilatih melakukan operasi di
kan membunuh (tanpa diketahui) belakang garis musuh, sam-
kaum hilotes (para budak yang di- bil bertahan hidup mereka
pekerjakan orang-orang Sparta di harus meneror musuh (kaum
perkebunan dan pertanian mereka). hilotes, kaum budak, selalu
dianggap sebagai ancaman
Selama setahun persembunyi- potensial bagi Sparta). Anak-
an, mereka diperbolehkan mem- -anak muda dilatih hidup
bunuh hilotes sebanyak mungkin, keras dan memiliki kreati-
yang penting tindakan itu tidak vitas untuk bertahan hidup
dipergoki oleh siapa pun (Bdk. Ed- dalam situasi sulit. Pem-
mond Lvy, 2003, hlm. 64-65). Le- bunuhan para hilotes yang
wat inisiasi semacam ini, anak-anak menjadi bagian dari agge
muda Sparta diajari art of evasion, merupakan konsekuensi lo-
art of being stealthy, seni kamufla- gis dari model pendidikan
se diri untuk survival maupun untuk Sparta yang sejak dini bersi-
menghabisi musuh. fat brutal, keras, dan penuh
ancaman hukuman fisik.
Bagi Aristoteles, pendidik-
an semacam ini tidak akan
memunculkan orang-orang
gagah berani, melainkan ha-
nya melahirkan prajurit yang
perilakunya seperti hewan
buas (Aristoteles, Politik VIII 4
1338b17-19) (Bdk. Edmond
Lvy, 2003, hlm. 66.

Secara skematis Henri-


-Irne Marrou meringkas-
kan proses agge anak-anak
Sparta dalam tiga siklus
pendidikan. Pertama, usia
8-11 tahun berisi pendi-
dikan lewat permainan dan
latihan-latihan fisik; kedua,
usia 12-15 tahun anak-
-anak dimasukkan asrama
dengan pendidikan disiplin
yang lebih keras. Mulai usia
12 tahun praktis mereka di-
masukkan ke barak militer,
sumber: penulis
dan tidak akan pernah me-
ninggalkan barak itu sam-

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 47


EDISI KHUSUS BELANEGARA

sumber: penulis

pai nanti berusia 30 tahun. Dan terakhir, ketiga, Setelah proses agge selesai, nilai kesetaraan
adalah siklus pendidikan untuk usia 16-20 tahun. dan rasa memiliki polis dilanjutkan lewat lemba-
Dan terhadap kaum wanita pun, Sparta menerap- ga syssition (makan bersama). Setiap Warga Nega-
kan pendidikan yang mirip. Henri-Irne Marrou ra wajib membawa bagian sumbangannya untuk
menyebut bahwa pendidikan kaum wanita ini keperluan makan bersama. Di sini tiap warga, se-
nyaris mirip dengan apa yang dijargonkan oleh panjang hidupnya, diingatkan bahwa ia membawa
kaum Fasis di abad keduapuluh yang memandang makanan hasil dari kleros pemberian polis. Dengan
satu-satunya tugas wanita adalah menjadi subur berpartisipasi pada makan bersama, tiap homoioi
dan melahirkan anak-anak yang sehat dan kuat . juga diingatkan bahwa mereka adalah satu tubuh
Pendidikan musik, tarian atau nyanyian kalah oleh dalam polis dan memiliki hak dan kewajiban so-
tekanan pendidikan fisik. Kehalusan yang berbau sial-politis yang sama bagi polisnya. Dan secara
feminin ditinggalkan. Para perempuan Sparta di- ideologis, dengan makan bersama, sambil men-
harapkan memiliki tubuh yang kuat berkat latih- dengarkan kisah warga lain yang bertindak heroik
an fisik, siap kawin dengan prajurit-prajurit muda demi polisnya, ikatan Warga Negara dikokohkan.
Sparta guna menghasilkan keturunan yang lebih Praktek ini di satu sisi mengentalkan ikatan Warga
baik dan lebih kuat, mirip eugenisme khas ideologi Negara, namun juga menjadikan diri mereka ke-
Fasis (Bdk. Henri-Irne Marrou, 1948, hlm. 51). lompok ekslusif tertutup yang merasa diri berbeda

48 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

sumber: penulis

dari orang-orang yang tidak layak di sebut homo- para Warga Negara biasa sesuai kebutuhan yang
ioi (Bdk. Claude Orrieux dan Pauline Schmitt Pantel, muncul, tentara Sparta mirip pasukan profesio-
1995, hlm. 107). nal yang terlatih, berdisiplin tinggi dan memiliki
kecepatan manuver yang mengagumkan (phalank
KRITIK: KEPATUHAN BUTA DAN BRUTAL Sparta mampu berubah posisi dengan teratur dan
cepat.
Pendidikan gimnastik yang umum dipraktekkan
di Yunani, meliputi atletik serta berburu, di Sparta Pendidikan Sparta sepenuhnya diarahkan demi
tidak lagi dilakukan sebagai gaya hidup bangsa- pembentukan karakter tertentu: rasa memiliki po-
wan, melainkan untuk mengembangkan kekuatan lis yang kuat dan disiplin. Keutamaan yang dipuja-
fisik. Anak-anak juga diajari latihan menggunakan -puji dan hendak dicangkokkan adalah disiplin.
senjata (pedang, tombak), bermanuver dalam for- Untuk itu anak-anak tidak pernah dididik secara
masi phalank. Tidak mengherankan bahwa di era sendiri-sendiri, mereka selalu ada dalam kelompok
klasik Yunani, pasukan Sparta dikenal sebagai (pa- dengan hierarki jelas, dengan superior yang harus
sukan komando) yang membuat polis-polis Yunani ditaati. Sejak kecil anak-anak tunduk kepada pe-
lainnya terkagum-kagum. Berbeda dengan keba- donom yang dibantu asisten tukang cambuknya
nyakan Negara lain di mana prajurit diambil dari untuk menegakkan disiplin. Kalau ada moral yang

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 49


EDISI KHUSUS BELANEGARA

dicetakkan pada Warga Negara, maka itu terujud -Undang sangat mendetail (bahkan sampai mengatur relasi
dalam sikap hidup yang serba sederhana dan tun- seksual pasangan dewasa), namun di sisi lain, entah bagai-
duk sepenuhnya pada polis dan hukumnya. Dan mana, tulisan bahasa Yunani di Sparta anarkis dan tidak se-
jelas dengan sendirinya, karakter moral seperti ini ragam. Ini menjadi petunjuk bahwa pendidikan yang terlalu
rentan disalahgunakan oleh kelas penguasa (para pragmatis-militer melalaikan bahasa dan sastra. Semacam
pemimpin Sparta). puisi dan musik tentu diberikan, tetapi hanya sekedar lagu
dan musik mars yang dipakai guna mengomando pergerak-
Di mata Henri-Irne Marrou agge yang dip- an pasukan. Saat sastra dilupakan, seperti kata Aristoteles,
raktekkan Sparta melalaikan pendidikan sastra. pendidikan Sparta hanya menghasilkan prajurit yang efisi-
Pendidikan Sparta memang melanjutkan tradisi en dan berdisiplin, tetapi brutal dan buta.
aristokratik yang mengagungkan nilai kegagahan
ksatria di medan pertempuran. Namun model ini Pada titik ini, meski mengagumi Sparta, Platon jelas me-
juga pragmatis: sekedar untuk membentuk prajurit lihat bahwa sebuah polis tidak bisa begitu saja diserahkan
tempur. Akibatnya muncul hal kontradiktif: di satu kepada kelas tentara. Polis ideal yang diwacanakan Platon
sisi, Sparta adalah polis yang memiliki Undang- dalam Politeia (The Republic) memberi tempat pada kera-

sumber: penulis

50 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

gaman profesi Warga Negara. Sesuai bakat ma- it, dengan perisai ini (artinya pulang menang perang
sing-masing, tiap Warga Negara menempati kelas dan dalam kondisi hidup) atau diusung dengan perisai
pedagang dan petani, kelas prajurit, dan kelas fil- ini (artinya pulang mati mulia di medan perang).
suf raja dan ratu. Kelas terakhir bertugas membuat
Undang-Undang yang akan menjaga supaya tiap Maka muncul pertanyaan: bagaimana mungkin po-
kelas menjalankan fungsi masing-masing dengan lis yang terbentuk secara disiplin dan kompak seperti
optimal. Lewat proses paideia (pendidikan) yang itu bisa hancur ? Jawabannya tidak misterius. Setelah
panjang dan seleksi berjenjang, kelas filsuf raja di- kemenangan 404 SM atas Athena (dalam episode pe-
harapkan mampu menentukan Kebaikan macam rang saudara antara koalisi di bawah Athena melawan
apa yang harus diupayakan bagi setiap kelas dalam koalisi di bawah Sparta), pelan-pelan Sparta menga-
masyarakat supaya Negara adil tercipta. Pendidik- lami korupsi (proses pembusukan). Penyakit yang pe-
an bukan hanya untuk menanamkan rasa malu dan lan-pelan menggerogoti dan melemahkan Sparta ada-
kepatuhan, namun lebih dari itu, kelas pemimpin lah berlimpahnya kekayaan yang membuat mereka
harus belajar banyak ilmu teoretis dan menjalani serakah dan akhirnya meninggalkan nilai-nilai moral
tes lapangan sehingga hanya setelah berusia 50 tradisionalnya. Kemenangan atas Athena membuat
tahun mereka bisa diseleksi masuk ke kelas filsuf Sparta menjadi kaya raya, selain dari harta jarahan,
raja dan ratu. mereka juga menerima pajak dari polis-polis yang tun-
duk kepada mereka. Werner Jaeger menulis dengan
Kekurangan pokok rejim tentara khas Sparta tegas: Uang, yang semula tidak dikenal di Sparta,
adalah tiadanya kepemimpinan yang memiliki pe- mengalir masuk ke polis. (sebuah orakel kuno yang
ngetahuan cukup akan Kebaikan. Sistem ini hanya ditemukan telah mengingatkan bahwa ketamakan, iya
menciptakan alat bernama tentara, namun membi- hanya ketamakan, yang akan menghancurkan Sparta).
arkan raja-raja Sparta bergerak dengan instingnya
sendiri, yang tak jauh dari ketamakan akan uang.

KRITIK: UANG DAN HILANGNYA SPIRIT

Selain jauh dari apa-apa yang bersifat penge-


tahuan (episteme), sistem pendidikan Sparta me-
langgengkan arete (excellence) khas militer. Yang
optimal bagi manusia adalah mati di medan per-
tempuran (bukan dalam arti sembarang mati ka-
rena nekat maju menyongsong musuh, melainkan
kematian karena tetap teguh di baris terdepan,
setia pada posisinya, berdiri dengan kaki gagah, di
samping temannya, dalam formasi phalank, mena-
han gempuran musuh). Itulah kematian mulia yang
dipuja-puji Sparta dan menjadi idaman tiap Warga
Negara. Dengan cara itu, seseorang menggapai
imortalitas, karenanya namanya hidup dan terus
diingat serta dikisahkan turun temurun oleh ko-
munitasnya (Bdk. Edmond Lvy, 2003, hlm. 42-43;
Werner Jaeger, 1954, hlm. 93). Dikisahkan bahwa
ketika ibu-ibu Sparta melepas anak lelaki atau sua-
minya ke medan perang, mereka memberikan pe- sumber: zerosumo.net
risai (hoplon) sambil berkata, with this shield or on

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 51


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Akumulasi harta benda menciptakan kesen- lebar. Di abad keempat SM, ambisi macchiavelik
jangan yang memperlemah ikatan sosial. Makin raja Sparta membuat para prajurit sekedar menja-
banyaknya orang miskin di kalangan Warga Ne- di alat bagi ketamakan mereka (Bdk. Werner Jaeger,
gara membuat mereka tidak bisa membayar iuran 1954, hlm. 81). Spirit Sparta dimatikan justru oleh
wajib untuk syssition (makan bersama), sehingga para pemimpinnya yang tak pernah merenungkan
lama kelamaan orang-orang miskin tidak dianggap Kebaikan dan menyalahgunakan pasukannya demi
sebagai Warga Negara. Konsekuensinya, jumlah ambisi-ambisi jangka pendek (harta kekayaan). Ke-
resmi Warga Negara, dan dengan demikian tenta- tika keteladanan pemimpin hilang, maka kohesi
ra, berkurang drastis. Lebih dalam lagi, proses itu sosial pun luntur, masing-masing Warga Negara
membuat ideal homoioi (kesetaraan) juga luntur. lantas memikirkan keselamatan diri sendiri tanpa
peduli pada nasib Negara.
Visi polis Sparta yang dilandaskan pada homoioi
membuat mereka membangun hidup bermasya-
rakat seperti barak: anak-anak dan remaja dididik
bersama lewat proses yang sama, dan setelah be-
sar, kesatuan warga dipelihara lewat makan ber-
sama. Dengan cara itu terciptalah Warga Negara
sekaligus tentara yang mengabdikan diri mereka
sepenuhnya pada polis. Saat ideal itu hilang, maka
hilang pula keindahan arete Sparta untuk rela mati
di medan tempur. Jika di pertempuran Thermoph-
ylae (480 SM) 300 hoplit Sparta memberikan diri
mereka mati demi mempertahankan Yunani, maka
pada tahun 371 SM (saat Sparta kalah dalam per-
tempuran di Leuktra), dari 700 tentara Sparta yang
bertempur, 400 yang tewas. Bila dari jumlah kor-
ban ini ada 300 hippeis dan 100 hoplit yang gu-
gur, maka masih ada sisa 300 hoplit yang anehnya
tidak mati sesuai dengan ethos tradisional pra-
jurit Sparta. Bila 300 tentara Sparta yang hidup
ini ternyata tinggal gelanggang colong playu (lari
meninggalkan medan pertempuran), artinya spirit
Sparta telah menguap pada tahun 371 SM.

Platon melihat bahwa ujung dari pemerintahan


militeristik (atau dalam bahasa Platon rejim timok-
rasi) seperti Sparta tidak jauh-jauh amat dari keta-
makan akan harta kekayaan. Di Politeia VIII 548a-
b, Platon mengatakan bahwa ciri rejim timokrasi
adalah ketamakan akan harta dan cinta diam-diam
kepada uang.

Bila uang menjadi inti politik, dan para war-


ga tentara Sparta tidak pernah memiliki hak un-
tuk bertanya mengenai kebijakan para pemimpin
mereka, maka jalan ke penyalahgunaan terbuka

52 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

PENUTUP katan lain. Athena menekankan demokrasi (keter-


bukaan) dan kokohnya angkatan laut. Baik Athena
Pendidikan model Sparta sangat menarik, tetapi maupun Sparta keduanya telah hancur. Rejim mili-
harus disadari batasnya karena model ini mencip- teristik Sparta jatuh karena ketamakan uang. Rejim
takan orang-orang yang patuh dan mudah diku- demokratis Athena jatuh karena anarkisme dalam
asai, hanya menciptakan alat, dan jauh dari ide- demokrasi yang tak bisa mereka bendung. Ma-
alisme memanusiakan manusia. Sebagai sebuah sing-masing telah mewariskan model cara mem-
tahapan khusus dalam pendidikan bagi Warga bentuk semangat membela Negara. Untuk kita
Negara, spirit Spartan berguna untuk mengingat- saat ini, dalam konstelasi global saat ini, saat de-
kan para Warga Negara bahwa jatuh bangunnya mokrasi dan HAM menjadi keniscayaan, semangat
Negara tergantung dari mereka. Namun dalam ke- bela Negara seperti apa yang tepat bagi Negara
rangka lebih luas, pendidikan sebuah bangsa ten- kita yang wilayah udara dan lautnya begitu luas,
tu harus tunduk pada tujuan yang lebih humanis: yang begitu besar jumlah penduduk dan keragam-
memanusiakan manusia sepenuhnya. Tantangan annya? Banyak Negara Barat telah menghentikan
global yang kompleks tidak bisa dijawab sekedar sistem wajib militer, sebaliknya Singapura dan Ko-
dengan spirit Spartan. Hanya manusia-manusia rea Selatan masih mewajibkan anak-anak muda-
merdeka, kreatif, humanis dan patriotik yang bisa nya menjalani wajib militer untuk menanamkan
membantu bangsa ini hidup dan terus memiliki ek- semangat patriotik. Bagaimana dengan kita? Yang
sistensinya. jelas, sejak zaman kuno, sejarah mengajarkan bah-
wa urusan Negara adalah urusan Warga Negara.
Sparta adalah Negara daratan, sehingga mere- Jatuh bangunnya Negara bukan hanya urusan
ka menekankan pembentukan prajurit tempur in- tentara, tetapi seluruh Warga Negara. Ketahanan
fanteri dan sistem politik totaliter. Negara Athena pangan, ketahanan energi, ketahanan industri, ke-
yang lebih terbuka pada lautan memiliki pende- tahanan kebudayaan, ketahanan intellektual, atau
singkatnya ketahanan ipoleksosbud (ideologi, po-
litik, sosial dan budaya) adalah urusan kita semua.

Di dunia internasional, kita bukan Negara adi-


daya. Dalam segala bidang kita justru sering ti-
dak berdaya, namun tak ada kata terlambat untuk
membangun spirit bela Negara. Cara-cara pena-
taran la Orde Baru sudah terbukti tidak efek-
tif. Apakah pembentukan spirit tempur yang me-
lalaikan konteks kekinian (demokrasi dan HAM)
yang marak saat ini di sekolah-sekolah dasar
dan menengah yang menawarkan kursus latih-
an memanah sudah tepat? Aapa malah justru
membahayakan NKRI yang sangat majemuk dan
berlandaskan pada Pancasila? Kita perlu menca-
ri cara dan sarana secara kreatif agar Warga Ne-
gara mencintai Negaranya dengan sepenuh hati.
Bila hal ini tidak kita upayakan, insting-insting pri-
Hoplit (pasukan infanteri)
berasal dari kata hoplon (tameng bulat)
mordial yang SARU (Suku, Agama, Ras, dan Uang)
akan mengurai bangsa yang besar ini menjadi ke-
lompok-kelompok kecil yang saling membinasakan
sumber: penulis
satu melawan lainnya.***

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 53


EDISI KHUSUS BELANEGARA

BELA NEGARA DAN


KETAHANAN EKONOMI
Oleh :
Prof. Dr. Ir. Bondan Tiara Sofyan, M.Si.
Staf Ahli Kementerian Pertahanan Bidang Ekonomi

PENDAHULUAN konsumsi pemerintah sebesar 8,97 %, investasi


sebesar 31,98 %, perubahan inventori dan per-
Kita saat ini berada di bulan terakhir tahun bedaan statistik 1,5 % serta pertumbuhan ekspor
2016. Sejauh ini, suasana optimis di kalangan du- sebesar 17,74 %. Artinya, konsumsi rumah tangga
nia usaha sangat terasa. Memang bila kita lihat yang berperan besar pada pertumbuhan ekonomi
data dalam Berita Resmi Statistik tanggal 7 No- tersebut. Sementara, sumber dari konsumsi terse-
vember 2016 yang dikeluarkan oleh Badan Pusat but, dapat berasal dari produksi dalam negeri ma-
Statistik (BPS), selama Triwulan ke-III tahun 2016 upun diimpor dari luar negeri, sehingga kita perlu
ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,02 %, cukup melihat neraca ekspor impor negeri ini.
baik bila dibandingkan dengan negara-negara te-
tangga di kawasan. Apalagi dibandingkan dengan Ternyata, selama 2016 terjadinya kontrak-
negara-negara besar lain, karena secara keselu- si ekspor yang dalam yaitu sebesar 6,00 % (yoy),
ruhan, ekonomi dunia melambat. Bila dilihat lebih memburuk dibandingkan kontraksi pada triwulan
dalam, pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung sebelumnya sebesar 2,42 % (yoy), berdasarkan la-
oleh konsumsi rumah tangga sebesar 55,32 %, poran Kebijakan Moneter Bank Indonesia Triwulan

54 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

III 2016. Ekspor pertanian turun utamanya dido- tember 2015 sebesar 0,402, dikutip dari laporan
rong oleh penurunan ekspor bahan makanan, khu- Bulanan Data Sosial Ekonomi Badan Pusat Statis-
susnya CPO (Crude Palm Oil). Ekspor manufaktur tik, Oktober 2016.
juga menurun, utamanya karena penurunan tajam
ekspor pakaian ke Amerika. Dari kelompok migas, Angka-angka di atas menunjukkan bahwa kon-
penurunan ekspor dipengaruhi oleh kebijakan un- disi ekonomi Indonesia cenderung membaik, na-
tuk memenuhi kebutuhan gas dalam negeri. Saat mun belum terlalu stabil. Target pendapatan ne-
ini, neraca ekspor impor Indonesia masih negatif, gara, khususnya pajak, sejauh ini belum tercapai.
artinya, kita mengimpor jauh lebih banyak dari Untuk mencapai target pendapatan, telah banyak
mengekspor. Mengingat potensi pasar Indonesia upaya yang dilakukan pemerintah, antara lain de-
yang demikian besar, pemenuhan kebutuhan de- ngan mengeluarkan 14 paket kebijakan ekonomi,
ngan produk impor merupakan kehilangan kesem- utamanya untuk menciptakan iklim investasi yang
patan yang sangat besar yang perlu dibalik dengan kondusif. Juga telah dilakukan program amnesti
segera. pajak yang telah berhasil membukukan uang te-
busan sebesar Rp. 95,3 triliun, namun nilai ini baru
Di sisi lain, angka pertumbuhan ekonomi di mencapai 57,75 % dari target. Akibatnya, terjadi
atas, selain positif, juga memiliki kualitas yang baik defisit anggaran tahun 2016 sebesar 2,35 %. Hal
bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. Hal ini ter- ini kemudian diikuti dengan kebijakan pemotong-
cermin dari menurunnya angka kemiskinan dari an anggaran negara sebesar Rp. 137,6 triliun.
28,51 juta orang (11,13 %) pada September 2015 (Berita: PR Tersisa Kabinet Kerja, Shortfall Pajak
menjadi 28,01 juta orang (10,86 %) pada Maret Menganga, Anggaran Beresiko, Dashboard Peng-
2016. Selain itu, tingkat ketimpangan yang diukur ampunan Pajak, dimuat di harian Bisnis Indonesia
dengan Gini Ratio pada bulan Maret 2016 sebesar tanggal 5 Desember 2016).
0,397, menurun dari Gini Ratio pada bulan Sep-

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 55


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Lantas, apa kaitan angka-angka indikator eko- batan dan gangguan, baik yang datang dari luar
nomi tersebut dengan Bela Negara? Bukankah maupun dari dalam, untuk menjamin identitas, in-
Bela Negara terkait upaya pertahanan negara da- tegritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara,
lam menghadapi ancaman, baik ancaman militer serta perjuangan mencapai tujuan nasionalnya.
maupun non militer? Tulisan ini mencoba mene- Aspek kehidupan nasional pada definisi di atas di-
ropong bagaimana semangat Bela Negara yang bagi menjadi Trigatra, yang terdiri dari tiga gatra
dimiliki oleh warga negara dapat berkontribusi alamiah yang dimiliki bangsa Indonesia, yaitu: ge-
secara langsung maupun tidak langsung terhadap ografi, demografi dan sumber kekayaan alam; ser-
ketahanan ekonomi Indonesia. ta Pancagatra yang terdiri dari lima gatra dinamis,
yaitu: ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
KETAHANAN EKONOMI pertahanan keamanan. Artinya, bila bangsa dan
negara Indonesia dapat mendayagunakan secara
Ketahanan ekonomi merupakan salah satu ba- optimal ketiga gatra alamiah untuk menciptakan
gian dari Ketahanan Nasional. LEMHANNAS RI kondisi kelima gatra dinamis menjadi baik, maka
(Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia) Indonesia akan ulet dan tangguh menghadapi se-
mendefinisikan Ketahanan Nasional sebagai kon- gala ancaman yang ada. Pada tulisan ini, kondisi di-
disi dinamik bangsa Indonesia yang meliputi sege- namis yang menjadi fokus adalah bidang ekonomi,
nap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, walau tentunya aspek ini tidak dapat dipisahkan
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengan- atau dilepas dari aspek lainnya. Bagaimana Indo-
dung kemampuan memanfaatkan serta mengem- nesia dapat memberdayakan seluruh potensi yang
bangkan kekuatan nasional dalam menghadapi ada, untuk memiliki ketahanan ekonomi yang baik?
dan mengatasi segala tantangan, ancaman, ham-

56 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Laboratorium Pengukuran Ketahanan Nasional Permintaan domestik yang besar ini menyebabkan
LEMHANNAS RI telah merilis Indeks Ketahanan ekonomi kita terus berputar, bagaimanapun kon-
Nasional Indonesia Tahun 2015, dimana secara ag- disi dunia berubah. Artinya, kita sudah memiliki
regat, Ketahanan Nasional Indonesia dinilai kurang faktor inheren yang menjadi modal kekuatan eko-
tangguh dengan skor 2,54 . Untuk gatra ekonomi, nomi kita yaitu jumlah kita yang sangat besar ini.
ketahanan nasional pada tahun 2015 berada pada Bagaimana kita dapat lebih jauh memberdayakan
tingkat tangguh dengan skor 2,63. Skor ini turun modal ini untuk Indonesia yang jauh lebih baik?
dari tahun sebelumnya sebesar 2,68. Hasil peng- Jawabannya adalah dengan menjadikan seluruh
ukuran ini sejalan dengan data yang dirilis oleh warga negara memiliki kecintaan yang besar pada
berbagai pihak, bahwa secara umum, kondisi per- negaranya. Menjadikan seluruh warga negara me-
ekonomian Indonesia relatif baik, ditengah kondisi miliki keberpihakan untuk membela negaranya da-
perekonomian dunia yang lesu namun volatil. lam berbagai wujud.

Untuk mudahnya, ketahanan ekonomi berda- BELA NEGARA UNTUK KETAHANAN EKONO-
sarkan definisi dan skor LEMHANNAS RI di atas MI
dapat diartikan sebagaimana kuatnya Indonesia
untuk dapat tetap tegak dan berdiri dalam kondi- Seperti telah disampaikan di atas, pertumbuhan
si ekonomi dunia separah apa pun. Bila Indonesia ekonomi Indonesia utamanya disumbang oleh kon-
kuat, maka skornya tinggi atau disebut memiliki sumsi rumah tangga. Indonesia juga tetap dapat
ketahanan ekonomi yang tangguh. Bila kita melihat ulet dan tangguh menghadapi berbagai krisis eko-
ke belakang, pada saat krisis global tahun 1998, nomi dunia, adalah dengan permintaan domestik
ketika terjadi jatuhnya nilai mata uang yang demi- yang tinggi. Artinya, ketika konsumsi domestik ini
kian hebat dan efek domino keruntuhan ekonomi terus meningkat, dan dapat dipasok oleh produk
terjadi dari negara ke negara, Indonesia ternyata dalam negeri, maka ketahanan ekonomi Indonesia
dapat tetap eksis. Krisis finansial global kemudian akan semakin tangguh.
kembali terjadi di tahun 2008, dengan runtuhnya
Lehman Brothers yang memicu hancurnya capital Bagi seluruh individu warga negara, wujud se-
market dan kebangkrutan bank secara masif. In- mangat Bela Negara untuk mendukung ketahanan
donesia ternyata tetap eksis dan berhasil kembali ekonomi adalah dengan mencintai dan mengguna-
pulih walau berangsur-angsur dan banyak bekas kan produk dalam negeri. Dengan menggunakan
yang terus menjadi pekerjaan rumah hingga se- produk dalam negeri, artinya kita sudah membeli
karang, ditengah perlambatan
ekonomi dunia yang ditandai
dengan menurun tajamnya volu-
me perdagangan internasional,
meningkatnya pengangguran
dan jatuhnya harga komoditas.
Rangkaian peristiwa ini menun-
jukkan bahwa Indonesia me-
miliki ketahanan ekonomi yang
tangguh. Apa faktor yang me-
nyebabkan ketahanan ekonomi
yang tangguh ini? Ternyata, fak-
tor utamanya adalah perminta-
an domestik yang besar karena sumber: nasionalisme.co
jumlah penduduk yang besar.

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 57


EDISI KHUSUS BELANEGARA

jam kerja bangsa sendiri, kita sudah membantu Bagi anda para guru, anda berkesempatan un-
mendorong penciptaan lapangan kerja di dalam tuk menggelorakan semangat Bela Negara da-
negeri, seperti yang acap kali disampaikan oleh lam bentuk membeli produk Indonesia, bagi para
Presiden ke-3 Bapak B.J Habibie: Kalau Anda murid. Murid-murid, dimulai dari jenjang terdini,
mengimpor gelas (sambil mengangkat gelas), PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) serta TK (Ta-
mengimpor meja (sambil menggebrak meja) dan man Kanak-Kanak) harus telah mulai dikenalkan
mengimpor mic (sambil menunjuk mikrofon) maka bagaimana mengenal produk Indonesia. Hal ini
Anda membayar jam kerja orang sana. Bayarlah perlu terus dilakukan pada jenjang berikutnya,
jam kerja rakyat agar semua bisa mandiri!. SD hingga SMA bahkan perguruan tinggi. Sete-
lah dapat membaca, para murid perlu dibiasakan
Sudah banyak gerakan yang mengkampanye- untuk membaca label barang sebelum membeli,
kan penggunaan produk dalam negeri, misalnya sehingga dapat mengetahui yang mana produk
Gerakan 100 % Cinta Indonesia yang diluncurkan Indonesia, sebelum memutuskan untuk membeli.
tahun 2009. Tinggal sekarang bagaimana kita me- Anak tentunya merupakan subjek yang powerful
laksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal untuk mempengaruhi orang tua dalam memutus-
sederhana, ketika kita berbelanja, baik di pasar, kan pembelian.
toko maupun supermarket, pastikan untuk mem-
baca label mencari tau dimana produk tersebut Bentuk Bela Negara lain yang dapat dilakukan
dibuat. Pilihlah produk yang dibuat di Indonesia. oleh warga negara dalam mendorong ketahanan
Pastikan juga hal ini dilakukan oleh seluruh ang- ekonomi adalah dengan memilih destinasi dalam
gota keluarga, dimulai dari keluarga inti. Kemudian negeri sebagai tujuan wisata. Indonesia adalah ne-
tularkan pada keluarga besar lainnya, tetangga, ko- gara yang indah alamnya dan kaya dengan bera-
munitas di kantor, dan komunitas lainnya. gam budaya. Indonesia yang besar dan indah, saat

58 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

ini hanya bisa menarik 9 juta wisatawan mancane- Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), semangat 100
gara (wisman). Jauh lebih sedikit dari jumlah wis- % Cinta Indonesia dapat diwujudkan dalam skala
man yang mengunjungi Malaysia (23 juta orang) yang lebih masif, yaitu dengan mengutamakan ke-
dan Thailand (27 juta orang). Namun, jumlah ini berpihakan terhadap produk dalam negeri ketika
sangat kecil bila dibandingkan dengan perjalanan melakukan pengadaan barang dan jasa, baik itu
wisata dalam negeri, yang pada tahun 2015 men- pengadaan rutin maupun pengadaan untuk inves-
capai 255 juta perjalanan! Total uang yang dibe- tasi. Sudah ada Peraturan Menteri Perindustrian
lanjakan oleh wisatawan nusantara ini mencapai Nomor 02 Tahun 2014 yang mewajibkan penggu-
Rp. 224,68 triliun, merupakan sumbangan be- naan produk dalam negeri pada proses pengadaan
sar untuk ekonomi Indonesia (Data Kementerian barang dan jasa pemerintah. Bahkan bagi produk
Pariwisata 2015). Bila setiap warga negara yang barang atau jasa buatan dalam negeri diperkenan-
berwisata di nusantara mengunggah perjalanan kan untuk dipilih (preferensi) walau harganya lebih
indahnya di media sosial, hal ini akan menjadi kam- tinggi hingga 15 % dari produk impor. Wujud se-
panye untuk menarik wisman datang ke Indonesia. mangat Bela Negara oleh para ASN adalah dengan
Menjaga destinasi wisata tetap indah dan bersih, melaksanakan peraturan ini secara konsisten. Pas-
juga merupakan suatu catatan yang perlu dilaku- tikan untuk memilih produk atau penyedia jasa da-
kan oleh wisatawan nusantara. Hal ini semua me- lam negeri sebagai pemasok kebutuhan.
rupakan bagian dari kontribusi kita sebagai warga
negara untuk meningkatkan jumlah wisman untuk Bagi Kementerian Pertahanan sebagai peng-
meningkatkan pendapatan negara dan mengge- gagas dan motor utama gerakan Bela Negara,
rakkan ekonomi nasional. penggunaan produk dalam negeri dalam proses

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 59


EDISI KHUSUS BELANEGARA

pengadaan khususnya pengadaan alutsista yang ta pesawat CN-235 buatan PT. DI telah menjadi
nilainya miliaran hingga triliunan rupiah, tentunya bagian kekuatan pertahanan udara. Bersama PT.
menjadi prioritas. Hal ini bahkan menjadi salah DI, Kementerian Pertahanan saat ini sedang mem-
satu sasaran strategis Kementerian Pertahanan, bangun kemampuan untuk membuat pesawat
yaitu untuk memajukan industri pertahanan dalam tempur, bekerja sama dengan Korea Selatan. Se-
negeri. Produk senjata dan munisi buatan PT. Pin- lain alutsista, kebutuhan personel tentara seperti
dad telah menjadi andalan bagi seluruh matra TNI. Pakaian Dinas Harian/Lapangan, ransel, sepatu,
Selain itu, berbagai bom dan roket produksi da- helm, payung udara, dan lain-lain, juga sudah dipa-
lam negeri juga menjadi pesanan rutin. Produk PT. sok oleh produsen dalam negeri. Bagi produk yang
PAL, seperti Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) dan belum dapat dibuat di dalam negeri, Kementerian
Landing Platform Dock (LPD) telah melengkapi ja- Pertahanan telah menggagas UU Nomor 16 Tahun
jaran kapal perang TNI AL, bersama-sama dengan 2012 mengenai Industri Pertahanan, yang mewa-
Kapal Cepat Rudal (KCR) dan Fast Patrol Boat (FPB) jibkan kandungan dalam negeri, imbal dagang atau
produksi berbagai galangan kapal dalam negeri. Di transfer teknologi sebagai syarat dan bagian inte-
darat, kendaraan taktis Badak, Komodo dan Anoa gral impor produk pertahanan. Hal ini semua me-
produksi PT. Pindad mengisi barisan alutsista TNI. rupakan wujud nyata dari semangat Bela Negara.
Sementara di udara, helikopter EC-725 yang me- Dapat dibayangkan efek berlapis (multiplier effects)
rupakan produksi kolaborasi PT. DI dan Airbus ser- dari kebijakan ini terhadap perputaran ekonomi

60 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

nasional. Setiap kendaraan khusus saja, terdiri le- produk dalam negeri. Di sisi lain, pengusaha
bih dari 10.000 komponen, ini hanya komponen juga perlu memastikan bahwa distribusi dan
untuk kendaraannya saja, belum termasuk kom- pemasaran dilakukan sesuai dengan norma
ponen avionik dan persenjataannya. Artinya ada yang berlaku. Dengan melakukan hal terse-
sekian banyak perusahaan lagi yang bergerak un- but, para pengusaha telah menunjukkan se-
tuk memproduksi seluruh komponen tersebut. Di mangat Bela Negara yang mendorong keta-
dalam setiap perusahaan, terdapat puluhan hingga hanan ekonomi secara nyata.
ratusan bahkan ribuan karyawan. Sehingga, demi-
kian besar volume ekonomi yang bergerak dengan Dari berbagai ulasan di atas, secara jelas
keputusan untuk memakai produksi dalam negeri dapat kita lihat bahwa wujud paling mudah
pada sektor pertahanan. Bila ini dapat terjadi pada dari Bela Negara untuk mendukung keta-
seluruh kementerian, rasanya ekonomi Indonesia hanan ekonomi adalah dengan mencintai
akan bergerak sangat kencang hanya untuk me- dan membeli produk dalam negeri, serta
masok kebutuhan negara yang notabene diwakili mengunjungi destinasi wisata nusantara. Se-
oleh seluruh Kementerian/Lembaga. luruh warga negara, dalam kapasitas dan pe-
rannya masing-masing dapat berkontribusi
Bentuk Bela Negara lain yang dapat dilakukan untuk menggelorakan semangat beli produk
oleh ASN untuk mendukung ketahanan ekono- dalam negeri ini. Produk dalam negeri dalam
mi, adalah dengan memberikan pelayanan prima, bentuk barang dan jasa, telah tersedia dalam
khususnya dalam administrasi dan pengurusan berbagai bentuk, model, kualitas dan harga.
izin usaha dan investasi. Pemerintah telah melun- Tinggal kita yang harus lebih jeli dan lebih
curkan berbagai paket kebijakan ekonomi untuk akrab mengenalinya dan kemudian membe-
mempermudah izin dan memperbaiki iklim inves- linya. Aparatur Sipil Negara memiliki kesem-
tasi di Indonesia. Pada akhirnya, pelaksana dan patan lebih besar dan masif serta terstruktur
garda terdepan dari pelaksanaan program ini ada- untuk mendukung produk dalam negeri, me-
lah para ASN yang melayani pelaku usaha dan pe- lalui peraturan, layanan serta kebijakan. Para
bisnis. Pengurusan izin usaha yang telah diringkas produsen perlu mengedepankan inovasi dan
dan dibuat online, harus dapat diwujudkan tanpa kreativitas sehingga produk dalam negeri da-
harus bertemu muka dan sesuai dengan tenggat pat bersaing dengan produk impor. Kemen-
waktu yang telah dijanjikan. Layanan terhadap ak- terian Pertahanan telah secara konsisten
ses dan kualitas infrastruktur, seperti lahan, listrik, memberikan preferensi bagi produk dalam
gas, jalan harus dipastikan prima, sehingga inves- negeri bagi alutsista dan kebutuhan harian
tor yakin dan percaya untuk membangun industri tentara. Mari kita wujudkan ekonomi Indo-
dan usaha di Indonesia. Dengan demikian, inves- nesia yang lebih baik lagi, dengan membeli
tasi akan mengalir masuk ke Indonesia, membuka produk Indonesia!***
lapangan kerja dan menjadi faktor penggerak eko-
nomi Indonesia.

Bagi kalangan dunia usaha sendiri, wujud Bela


Negara adalah dengan mengedepankan inovasi
dan kreativitas serta meningkatkan efisiensi dan
produktivitas, sehingga produknya dapat bersaing
dengan produk luar negeri, baik dalam hal kuali-
tas, harga maupun penampilan serta kemasan. Bila
produk sudah dapat bersaing, maka masyarakat
dengan lebih mudah dan percaya untuk memakai

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 61


EDISI KHUSUS BELANEGARA

BELA NEGARA DALAM


PERSPEKTIF KEBIJAKAN PUBLIK
Oleh :
Dr. Riant Nugroho A
Pengajar Kebijakan Publik pada Universitas Indonesia, Universitas Pertahanan,
dan Universitas Ahmad Yani.

Cita ke 8 dari Nawa Cita, atau sembilan agen-


da prioritas Presiden Jokowi dan Wakil Presiden
Jusuf Kalla, menyebutkan bahwa pemerintah
memberikan prioritas melakukan revolusi karakter
bangsa melalui kebijakan penataan kembali kuri-
kulum pendidikan nasional dengan mengedepan-
kan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang me-

62 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

nempatkan secara proporsional aspek pendidikan, dikan acuan secara nasional dalam penye-
seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, lenggaraan PKBN oleh K/L dan Pemda;
nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, sema-
ngat bela negara dan budi pekerti di dalam kuriku- b) Pembentukan pusat pendidikan dan pela-
lum pendidikan Indonesia. tihan bela negara untuk membentuk kader
bela negara dan membantu K/L dan Pemda
Kebijakan bela negara adalah hal yang wajar, dalam memberikan pendidikan kewargane-
baik, dan mutlak diperlukan oleh semua nega- garaan dengan tujuan membina, memper-
ra yang mereka dan berdaulat, dan berkehendak baiki, dan atau membentuk aparatur negara
untuk terus merdeka dan berdaulat. Indonesia dan masyarakat yang memiliki nilai-nilai bela
adalah negara yang mereka dan berdaulat, dan negara;
berkehendak untuk terus merdeka dan berdaulat.
Mempunyai kebijakan bela negara adalah sebuah c) Pembentukan kader bela negara dengan
keharusan. Agenda kita adalah kebijakan bela ne- mengikutsertakan warga negara dalam upa-
gara yang bagaimana yang harus kita miliki? ya bela negara yang diselenggarakan mela-
lui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan
Pada tahun 2015, Menteri Pertahanan mener- dasar kemiliteran secara wajib, pengabdian
bitkan Permenhan No19/2015 tentang Penye- sebagai prajurit TNI secara sukarela atau se-
lenggaraan Pertahanan Negara Tahun 2015-2019 cara wajib, dan pengabdian sesuai profesi;
dengan dasar UUD 1945 Pasal 30 Ayat 1 dan Un-
dang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Per- d) Membantu K/L terkait dalam pengembang-
tahanan Negara Pasal 16 ayat (3). an pendidikan kewarganegaraan dan pe-
ningkatan peran media masa dalam pem-
Pada bagian bela negara pada Kepmenhan bentukan karakter bangsa;
ini dinyatakan bahwa tugas dari Kemhan adalah
membantu K/L/Pemda dalam pembinaan kesa- e) Mendorong K/L terkait dalam perbaikan
daran bela negara dan pembinaan kemampuan regulasi, perbaikan dan penataan sistem
pertahanan non militer meliputi kemampuan ke- sosial, budaya, politik, hukum, dan ekono-
waspadaan dini, kemampuan bela negara, kemam- mi sebagai salah satu dorongan yang kuat
puan diplomasi, kemampuan ilmu pengetahuan bagi terjadinya perubahan mental di tataran
dan teknologi, kemampuan ekonomi, kemampuan masyarakat Indonesia yang pada hakikatnya
sosial, kemampuan moral, dan kemampuan du- mendasari proses nation and character build-
kungan penyelenggaraan pertahanan negara. ing.

Secara khusus, hal bela negara dinyatakan pada TIGA AGENDA KEBIJAKAN
bagian Pembangunan Karakter Bangsa yang me-
nyatakan bahwa pembangunan karakter bangsa Kebijakan publik adalah strategi dari Pemerin-
sebagai bagian dari revolusi mental diselenggara- tah utuk mengarahkan kehidupan bangsa untuk
kan melalui pembinaan kesadaran dan kemampu- mencapai cita-cita bersama, di mana cita-cita
an bela negara bagi setiap warga negara Indonesia jangka panjang atau selamanya ada pada konstitu-
di lingkungan pemukiman, lingkungan pendidikan, si dan cita-cita jangka terbatas ada pada visi Presi-
dan lingkungan pekerjaan. Pembangunan karakter den atau Kepala Pemerintahan. Strategi dimaksud
bangsa dilaksanakan dengan: mencakup strategi politik-ideologi, ekonomi-bis-
nis, sosial-budaya, dan pertahanan-keamanan.
a) Penyusunan disain induk Pembinaan Kesa- Jadi, kebijakan publik adalah pekerjaan pertama
daran Bela Negara (PKBN) yang dapat dija- dan utama dari setiap Pemerintah sebagai penye-

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 63


EDISI KHUSUS BELANEGARA

lenggara negara. Karena itu, perlu disadari bahwa 1. menumbuhkan rasa percaya diri
ini bukan pekerjaan mudah. Demikian juga berke-
naan dengan kebijakan bela negara. Setidaknya 2. menumbuhkan optimisme
ada tiga agenda yang perlu dicermati agar kebijak-
an ini menjadi berhasil. 3. membangun disiplin
4. menumbuhkan semangat go-
tong royong

5. menumbuhkan jiwa nasional-


isme dan patriotisme

Pemahaman yang sama disam-


paikan oleh Menteri Pertahanan
Ryamizard Ryacudu, bahwa bela
negara yang diusulkan Kementerian
Pertahanan bukanlah dengan wajib
militer. Menhan menegaskan da-
lam konsep bela negara, pemerintah
ingin mengubah pemikiran warganya
agar bangsa terhadap Indonesia, ya-
Agenda pertama dengan pemahaman Bela itu bangga sebagai bangsa Indonesia. Sesuai de-
Negara. Presiden Jokowi menjawab saat menja- ngan Permenhan No19/2015, salah satu bentuk
wab pertanyaan Antara dalam wawancara khusus bela negara di dalam pendidikan adalah dikem-
dengan Antara, RRI, dan TVRI yang berlangsung bangkannya kurikulum bela negara mulai TK hing-
di Istana Merdeka Jakarta (19/10/2015) mene- ga perguruan tinggi dengan komponen inti adalah
gaskan konsep bela negara saat ini harus memiliki mengenal sejarah Indonesia, khususnya sejarah
paradigma dan pendekatan yang baru dan tidak perjuangan merebut dan mempertahankan ne-
diartikan sebagai wajib militer. Presiden menge- gara kesatuan Republik Indonesia. Program bela
mukakan bahwa bela negara itu jangan diartikan negara merupakan program inisiatif Kementerian
kayak yang dulu wajib militer. Pertahanan. Menurut menhan, bela negara bukan
wajib militer, namun sebagai perwujudan hak dan
Menurut Presiden, pendekatan pemaham- kewajiban negara yang perlu disiapkan.
an bela negara saat ini yaitu bagaimana mengu-
bah pola pikir dari semula berpandangan pesimis Dengan demikian, agenda dalam hal pemaham-
menjadi optimistis. Beliau mengemukakan bah- an sudah sama, antara Presiden, Kementerian Per-
wa selain untuk menumbuhkan rasa percaya diri, tahanan, dan masyarakat Indonesia secara umum,
optimisme, gotong royong, nasionalisme, juga ini yaitu bahwa bela negara bukan wajib militer dan
menyangkut nantinya yang paling penting ada- bela negara bertujuan membangun soft-skill dari
lah mengubah pola pikir bangsa. Jadi, bela negara bangsa.
berfungsi untuk mengalahkan pesimisme dalam
melihat masa depan. Bela negara bertujuan untuk Agenda ke dua berkenaan kebijakan formal.
mengembangkan rasa percaya diri, kedisiplinan Bela negara ada dalam UUD 1945 Pasal 30 Ayat 1
dan juga nasionalisme serta patriotisme. Dengan yang berbunyi Tiap-tiap warga negara berhak dan
demikian, mengikuti Presiden Jokowi, terdapat wajib ikut serta dalam usaha pertahanan Negara.
lima pemahaman tentang tujuan bela negara yang Ayat 5 pasal 30 tersebut juga dijelaskan, syarat-
harus dijadikan acuan:

64 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

gara, kemudian PP dan Perpresnya. Dari UUD ke


Kepmen dapat dinilai sebagai isu pelompatan ke-
bijakan, hal yang berbeda dengan kelaziman. Jadi,
bagaimana? Disarankan kepada Pemerintah untuk
menyegerakan penyelesaian PP tentang Bela Ne-
gara agar payung hukum Permenhan dipenuhi.

Agenda ke tiga berkenaan dengan kebutuhan


pembiayaan untuk pelaksanaan kebijakan bela ne-
gara. Pada kesempatan awal, pernah disampaikan
bahwa program ini akan membentuk 4.500 kader
Pembina Bela Negara di 45 kabupaten/kota selu-
ruh Indonesia. Program Bela Negara berkelanjutan
digelar hingga tahun 2025. Ditargetkan 100 juta
rakyat yang wajib ikut dalam program ini. Pada ta-
hun 2016 program ini dapat diselenggarakan oleh
Pemda yang bekerjasama dengan TNI dan Polri.
-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha Target ini dengan pertimbangan, bela nega-
pertahanan dan keamanan diatur dengan undang- ra bersifat wajib, tanpa batasan umur dan profe-
-undang. Masalahnya, Indonesia sudah memilih si warga dalam bela negara, dengan syarat fisik
model hukum yang non-self-implemented, maka sehat, tidak di bawah umur, dan kurang dari 50
pasal di dalam UUD 1945 tersebut tidak dapat tahun. Rancangan awal proyek bela negara dilak-
dilaksanakan sebelum ada kebijakan turunannya, sanakan dalam bentuk pelatihan masyarakat sipil
yaitu UU, PP, Perpres, hingga Permen. Ini adalah selama sebulan. Kepala Badan Pendidikan dan Pe-
kecelakaan sejarah di mana secara sadar kita latihan Kementerian Pertahanan, Mayjen Hartind
memilih sistem kontinentalis yang membuat kita Asrin menambahkan, materi bela negara meliputi
bertele-tele dalam melaksanakan setiap kebijak- pemahaman empat pilar negara, sistem pertahan-
an, sehingga harus ada kebijakan makro, messo, an semesta, dan pengenalan alutsista TNI. Juga
mikro, bahkan mungkin sub-mikro. ditambah lima nilai cinta tanah air, sadar bangsa,
rela berkorban, dan Pancasila sebagai dasar nega-
Kebijakan bela negara diatur dengan kebijak- ra. Tempat-pelatihan kader bela negara di Rindam
an Menteri Pertahanan menerbitkan Permenhan (Resimen Induk Kodam), Kodam, Korem dan tem-
No19/2015 tentang Penyelenggaraan Pertahan- pat lain yang ditentukan Kemhan. Usai mendapat
an Negara Tahun 2015-2019. Program bela ne- latihan, peserta akan mendapat sebuah kartu ang-
gara merupakan salah satu dari upaya kebijakan gota bela negara, meski tidak memiliki nilai khusus.
pemerintah dalam pemberdayaan pertahanan ne- Pada perkembangannya, pernah berkembang wa-
gara yang diatur pada Peraturan Presiden nomor cana, pemegang kartu bela negara mendapatkan
97 tahun 2015 tentang Kebijakan Umum Perta- keistimewaan pada saat mendaftar menjadi pega-
hanan Negara. wai negeri.
Untuk melaksanakan suatu kebijakan, maka dari Akhirnya, yang menjadi tantangan adalah im-
Konstitusi (UUD 1945), perlu diturunkan menjadi plementasi kebijakannya. Pertama, dari segi jumlah
UU, menjadi PP, Perpres, dan kemudian Kepmen. peserta bela negara. Jika hingga 2025 dilatih 100
Agenda kebijakannya adalah bahwa belum ada juta, berarti 10 juta orang per tahun atau 833 ribu
UU yang secara khusus menerjemahkan bela ne- orang per bulan. Bandingkan saja dengan sarana

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 65


EDISI KHUSUS BELANEGARA

pelatihan Badan Pendidikan dan Latihan (Badik- implementasi kebijakan sebenarnya adalah bagi-
lat) Kemhan yang hanya mampu menampung 600 an tersulit dalam kebijakan publik. Sehingga, jika
orang. Dengan demikian pemusatan pelatihan bela masih terkendala, Pemerintah tidak perlu menjadi
negara di lokasi-lokasi militer akan bertemu de- tertekan. Implementasi kebijakan.
ngan kendala pengelolaan manusia dalam jumlah
sangat besar. Ke dua adalah anggaran untuk mem- Untuk itu, perlu difahami strategi merancang
biayai implementasi kebijakan bela negara. Perhi- implementasi kebijakan yang berhasil. Pertama,
tungan sementara, jika 5 tahun ke depan dilatih bahwa implementasi kebijakan berbentuk pro-
sebanyak 50 juta orang, bila biaya pelatihan per gram-program yang kemudian diturunkan menjadi
orang Rp10 juta saja, maka dibutuhkan anggaran proyek-proyek dan kemudian kegiatan-kegiatan.
Rp 500 triliun. Sementara biaya pembangunan in- Dengan demikian implementasi kebijakan perlu
frastruktur yang disiapkan Pemerintah selama lima benar dari tiga aspek, yaitu aspek teknis, artinya
tahun adalah Rp 1.400 trilyun. Dengan demikian, kebijakan dapat dikelola atau dimanajemen; aspek
agenda terkini adalah merancang proyek-proyek empatis, artinya penerima kebijakan bersedia me-
pelaksanaan kebijakan bela negara yang masuk nerima karena pembuat kebijakan mau mengerti
dalam kemampuan negara untuk membiayainya. (atau empati) dengannya; dan aspek etis, dalam
arti proyek-proyek tersebut dapat dipertanggung-
Jadi, tantangannya adalah merancang imple- jawabkan secara moral.
mentasi kebijakan bela negara. Untuk difahami,

66 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

KESIMPULAN Menyamakan persepsi harus dilakukan secara


berkesinambungan, sehingga penyamaan persepsi
Bela negara adalah sebuah keharusan bagi seti- tentang bela negara tetap menjadi pekerjaan ru-
ap warganegara Indonesia. Kebijakan bela negara mah kita yang pertama.
adalah sebuah konsekuensi logis bagi keharus-
an tersebut. Tantangan terkini adalah bagaimana Pekerjaan rumah bersama ke dua adalah mera-
membangun kebijakan bela negara yang berhasil, pikan kebijakan bela negara. Untuk itu, perlu dise-
sejak pada taraf gagasan, rumusan hingga pelak- gerakan pembuatan UU Bela Negara, atau karena
sanaannya. Dari diskusi di depan, secara gagasan segera bisa dalam bentuk Perpu, atau setidaknya
tentang bela negara sudah final. Semua warga, dalam bentuk PP. Dengan demikian, persyaratan
semua umur, semua profesi, semua strata wajib legal dari kebijakan bela negara yang ada pada
menjadi bagian dari bela negara dalam bentuk saat ini dapat diselesaikan. Pekerjaan rumah ke
tumbuhnya rasa percaya diri, optimisme, disiplin, tiga, adalah merumuskan rencana implementasi
semangat gotong royong, dan jiwa nasionalisme- kebijakan bela negara. Tetap dapat dilaksanakan
-patriotisme. Itu pun masih ditambah dengan pe- dengan baik dengan mencermati syarat-syarat
ngetahuan dan pemahaman yang mantap akan teknis, empatis, dan etis. Dalam kerangka kehi-
empat pilar negara, sistem pertahanan semesta, dupan bersama bangsa Indonesia yang menyong-
lima nilai cinta tanah air, sadar bangsa, rela berkor- song abad XXI, maka kebijakan bela negara harus
ban, dan Pancasila sebagai dasar negara. Namun berhasil, sejak gagasan, kebijakan, dan pelaksana-
demikian, bukan berarti masalah menjadi selesai. annya.***

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 67


EDISI KHUSUS BELANEGARA

68 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

BERITA FOTO: MENUJU 100


JUTA KADER BELA NEGARA

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 69


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Pelatihan kader pembina bela negara wilayah DKI Jakarta

70 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Pelatihan kader pembina bela negara wilayah Gorontalo

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 71


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Pelatihan kader pembina bela negara Jawa Timur

72 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Pelatihan kader pembina bela negara Bangka Belitung

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 73


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Pelatihan kader pembina bela negara Maluku

74 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Pelatihan kader pembina bela negara Kalimantan Timur

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 75


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Pelatihan kader pembina bela negara Kalimantan Utara

76 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Pelatihan kader pembina bela negara Lampung

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 77


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Pelatihan kader pembina bela negara Sulawesi Tengah

78 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Pelatihan kader pembina bela negara Sulawesi Utara

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 79


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Pelatihan kader pembina bela negara Sumatera Selatan

80 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Pelatihan kader pembina bela negara Sumatera Utara

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 81


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Pelatihan kader pembina bela negara Jawa Tengah

82 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Pelatihan kader pembina bela negara Kepulauan Riau

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 83


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Pelatihan kader pembina bela negara Kepulauan Riau

84 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016


EDISI KHUSUS BELANEGARA

Pelatihan kader pembina bela negara Palu

EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016 85


EDISI KHUSUS BELANEGARA
MENHAN RI
BESERTA STAF KEMENTERIAN PERTAHANAN

Mengucapkan

SELAMAT NATAL
DAN
TAHUN BARU 2017
86 EDISI KHUSUS BELA NEGARA 2016

Anda mungkin juga menyukai