id
Pelindung/Penasihat:
Menteri Pertahanan
Jenderal (Purn.) TNI Ryamizard Ryacudu
Sekjen Kemhan
Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja
NOVEMBER-DESEMBER 2017
Pemimpin Umum:
Pemimpin Redaksi:
Redaksi:
Desain Grafis:
Foto:
Diterbitkan oleh:
Puskom Publik Kemhan
Jl. Medan Merdeka Barat 13-14, Jakarta
Telp. 021-3829151
Kami kembali menyapa para pembaca WIRA pada edisi keenam tahun
2017 ini.
6 13
MEMPERKOKOH IDENTITAS NASIONAL UNTUK TNI DAN PENANGANAN KONFLIK
MENINGKATKAN NASIONALISME SOSIAL MASYARAKAT
Sekilas Berita
PERUSAHAAN AS LOCKHEED
27
GEO-EKONOMI POLITIK
21
MARTIN DUKUNG INDONESIA NASIONALISME, BUDAYA
NUNUKAN DALAM
DALAM PENGEMBANGAN KONSUMERISME, DAN BELA NEGARA
KONSTELASI PERBATASAN
PESAWAT TEMPUR KFX/IFX STUDI KASUS PEMBANGUNAN
NUNUKAN, KALIMANTAN UTARA DAN
IMPLIKASINYA PADA KEMAMPUAN
HUBUNGAN PERTAHANAN BELA NEGARA
RI – RUSIA KOMPONEN
Luas Wilayah Indonesia tidak hanya
PENTING DALAM HUBUNGAN
sekadar wilayah daratan, namun
BILATERALPENGEMBANGAN
mencakup juga wilayah lautan
PESAWAT TEMPUR KFX/IFX
yang luas. Dalam konteks wilayah Nasionalisme menurut pandangan
RI – KOREA TINGKATKAN perbatasan, beberapa wilayah Anthony Smith (1998) pada hakekatnya
KERJASAMA PEMBANGUNAN Indonesia berbatasan dengan laut adalah salah satu karakteristik yang penting
KAPAL SELAM namun di saat bersamaan juga untuk tumbuh dan berkembangnya suatu
berbatasan dengan daratan. bangsa.
SEKJEN KEMHAN TINJAU
35
PEMBANGUNAN PABRIK
NITROGLISERIN DI PT
DAHANA (PERSERO)
KEMHAN ADAKAN
PERTEMUAN UNTUK JAGA CAPAIAN 3 TAHUN KABINET Kebijakan Pertahanan Negara disusun
STABILITAS KAWASAN KERJA KEMENTERIAN sesuai dengan Nawa Cita yang telah
PERTAHANAN dicanangkan oleh Bapak Presiden Jokowi.
Sumber:wordpress.com
Sumber: Nina Andriana, 2017, “Relasi Nasionalisme dan Sentimen Religi pada Era Globalisasi”, dalam Wasisto Raharjo Jati (Ed),
Relasi Nasionalisme dan Globalisasi Kontemporer, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 94.
Sumber: Jroehl, List of Countries Ranked by Ethnic and Cultural Diversity Level, List based on Fearon’s Analysis, Commons
Wikimedia, 23 Oktober 2016.
Nasionalisme dan patriotism perlu diukur dengan Pamela Conover dan Stanley Feldman, mengukur
jelas untuk mengetahui seberapa besar nasionalisme patriotisme melalui survei terhadap responden
masyarakat Indonesia. Ukuran nasionalisme tentu dengan menyatakan pendapat mereka baik setuju
sangat luas, baik secara definisi, konsep, maupun ataupun tidak, atas pertanyaan yang berkaitan dengan
menghormati negara, bangga menjadi warga negara,
marah terhadap pembakaran bendera, mencintai
negara, menjual rahasia negara, bangga terhadap lagu
kebangsaan, dan lain sebagainya.
KESIMPULAN
Sumber:riaupos.co
Sumber:bidikdata.com
Sumber: lenteraswaralampung.com
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Namun tingkat pemahaman bangsa Indonesia. Namun hal ini
demikian, budaya konsumerisme dapat membantu tetap harus diperjuangkan.
pengembangan produk-produk warisan Indonesia
untuk meningkatkan nasionalisme di berbagai bidang. GLOBALISASI DAN PERKEMBANGAN BUDAYA
Produk-produk kreatif pun dapat dipergunakan KONSUMERISME
untuk mendorong timbulnya rasa nasionalisme dan
mengukuhkan ideologi bangsa. Pengembangan Perkembangan dunia ke arah globalisasi di segala
produk kreatif yang dilakukan secara strategis, dapat bidang kehidupan baik politik, teknologi, ekonomi,
dipergunakan untuk membendung budaya global yang sosial, dan budaya, memang telah membawa banyak
kurang baik. Dalam hal ini, budaya global telah begitu dampak baik positif maupun negatif. Globalisasi
cepat dan tanpa sekat memengaruhi kehidupan sampai dapat memacu kemajuan yang sangat pesat terhadap
pada ruang-ruang privat masyarakat. Apabila pengaruh perkembangan suatu negara yang dapat menyentuh
ini dibiarkan saja tanpa terbendung, maka sendi-sendi segala bidang kehidupan. Sebaliknya, globalisasi akan
bangsa pun dapat terpengaruh dan mungkin mengubah dirasa memberikan dampak buruk bagi negara yang
wajah bangsa Indonesia menjadi tidak baik. kurang memiliki kesiapan dalam menerima proses
globalisasi. Salah satunya hal yang penting adalah
Aksi nasionalisme untuk mencintai produk budaya diperlukannya filter (saringan) yang kuat untuk ideologi
bangsa sendiri menjadi hal strategis yang diperlukan budaya. Dalam hal ini, unsur-unsur asing yang dibawa
sebagai capaian pembangunan budaya Indonesia. oleh globalisasi seperti kebudayaan, gaya hidup,
Pencapaian ini dirasa jauh lebih sulit dibandingkan ideologi baru, perekonomian, unsur keamanan (seperti
dengan pencapaian di bidang politik ataupun ekonomi, penggunaan senjata secara bebas), politik, kehidupan
berkenaan dengan luasnya ruang lingkup serta variasi sosial, dan lain-lain, dapat masuk dan merusak tatanan
Pembangunan budaya Indonesia tidak terlepas dari Membangun budaya Indonesia tidak bisa dibebankan
pembangunan manusia yang “melek” terhadap akar pada sekelompok orang belaka, namun adalah gerakan
budaya dan warisan kebudayaan yang ada di Indonesia. kolektif dan partisipatif. Gerakan pembangunan
Perkembangan bangsa Indonesia pun tidak terlepas semacam ini memerlukan dukungan penuh pemerintah
dari rasa nasionalisme yang ada. Akar dan budaya etnik sebagai peletak struktur pembangunan. Di sisi lain, hal
warisan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sudah ini perlu pula mendapat dorongan dari media massa
sangat beraneka ragam, belum lagi ditambah pengaruh yang ada, karena media massa terutama media sosial
globalisme yang terus mewarnai eksistensi yang ada. tidak bisa dipungkiri memberikan pengaruh terhadap
Hal inilah yang perlu terus ditumbuhkembangkan, konsumerisme dan gaya hidup masyarakat Indonesia.
Sumber: indonesiamengajar.org
Sultan Sulu sebagai ucapan terima kasih atas bantuan penyebaran pemulihan otoritas di Jawa pada
yang diberikan untuk mengakhiri pemberontakan tahun 1816. Serangkaian perjanjian dengan Sultan
di kesultanan Brunei pada 1658. Akibatnya terlihat Banjarmasin kemudian berpuncak pada perjanjian
hingga sekarang dengan pembagian wilayah geografis tahun 1817. Pada tahun 1830-an, Belanda mengklaim
Sabah dan Kalimantan Utara yang terletak di bagian wilayah Tidung yang lebih utara. Atas dasar kesepakatan
timur tengah dan timur Borneo utara. dengan Inggris pada tahun 1824 dan 1871, Belanda
membatasi bidang kepentingan mereka di wilayah
Masa kolonialisme barat bermula saat Inggris ini. Sebagian besar Kalimantan dialokasikan ke Hindia
mendapatkan pijakan di Kalimantan pada awal abad ke- Belanda, sedangkan wilayah bagian utara, termasuk
17. Persaingan dagang dari barat terlihat saat Belanda Sarawak, Kesultanan Brunei, dan Kalimantan Utara,
memulai perdagangan di pantai barat pada tahun 1604, dikelola Inggris.
dan Inggris yang turut muncul sekitar tahun 1609.
Pada tahun 1698, Inggris memiliki permukiman di Jalur perdagangan antarwilayah perbatasan
Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Namun, kedudukan telah dimulai sejak zaman Kerajaan Tidung/Tarakan,
Inggris tersebut tergeser oleh Belanda yang kemudian Kesultanan Sulu dan Bulungan. Kesultanan Bulungan
mendominasi wilayah pesisir selatan dan barat diawali dengan pemerintahan Datuk Mencang. Beliau
Kalimantan. Inggris mengalihkan pengaruhnya ke adalah seorang bangsawan Brunei yang menikah
utara, dan pada tahun 1756 Inggris menguasai Pulau dengan Asung Luwan, suku bangsa Kayan keturunan
Balangbangan di timur laut. Pos Militer Inggris didirikan Jauwiru. Pada tahun 1850, Sultan Bulungan,
pada saat itu, tetapi pada tahun 1775 diruntuhkan oleh Muhammad Alimuddin Amirul Muminin Kahharuddin
penduduk setempat. bin Sultan Alimuddin, menandatangani kontrak politik
dengan Belanda. Selanjutnya pola perdagangan
Penyebaran pengaruh pengaruh Belanda di sangat terkait dengan aspek keagamaan, dan hal ini
Kalimantan bagian selatan dan timur dimulai dengan berdampak pada pengembangan Islam di wilayah
Menhan RI menyatakan bahwa hubungan Pada kesempatan kali ini, Dubes Rusia untuk
pertahanan Indonesia-Rusia merupakan komponen Indonesia menyampaikan kepada Menhan mengenai
yang sangat penting dalam hubungan bilateral kedua kerja sama industri pertahanan kedua negara khususnya
negara. Karena itu, Menhan RI berharap dapat pesawat militer Sukhoi yang merupakan produksi Rusia.
melanjutkan hubungan baik dan kerja sama-kerja sama Selain itu dibicarakan juga mengenai kelanjutan state
penting yang telah terjalin antara kedua negara saat loan, procurement, maintenance facility center dan
menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Rusia simulator.
untuk Indonesia HE. Mr Mikhail Y Galuzin, di kantor
Kemhan Jakarta. Menhan memberikan saran agar kerja sama
pertahanan yang ditandatangani diperluas tidak hanya
Hubungan pertahanan antara Kementerian dalam bidang logistik pertahanan tetapi juga kegiatan
Pertahanan RI dan Kementerian Pertahanan Rusia telah pertahanan secara meluas.
memberikan banyak manfaat terutama dalam bidang
pengadaan Alutsista untuk TNI. ***
Pertemuan Sekjen Kemhan RI dan Direktor General pertahanan yang sudah terjalin cukup lama perlu
For KF-X/IF-X Korea membicarakan berbagai upaya dipelihara dan terus ditingkatkan. Selain kerja sama
untuk meningkatkan hubungan kerja sama bilateral pembangunan kapal selam, masih banyak potensi kerja
kedua negara khususnya kerja sama di bidang sama yang harus dilakukan oleh kedua negara.
pertahanan. Beberapa hal diantaranya terkait kerja
sama di bidang industri pertahanan khususnya dalam “Mudah-mudahan kerja sama kedua negara dalam
pembangunan kapal selam. pembangunan kapal selam ini berjalan dengan baik.
Kedepan kedua negara juga ingin membuat pesawat
Diungkapkannya, kerja sama kapal selam ini sangat tempur, yang saat ini dalam proses dan diharapkan
penting sekali bagi Indonesia, karena bukan hanya berjalan lancar. Inilah kepercayaan Indonesia kepada
membeli kapal selam, tapi di kemudian hari Indonesia Korea”, ungkapnya.
juga diharapkan akan mampu membuat kapal selam
sendiri. Disamping dukungan transfer teknologi, Korsel
melalui Angkatan Laut Korsel juga siap memberikan
Direktor Korea menyampaikan bahwa Korea siap dukungan sepenuhnya untuk meningkatan kemampuan
mendukung keinginan Indonesia untuk membuat dan personil TNI AL dalam hal operasional kapal selam.
membangun kapal selam sendiri, khususnya melalui “Angkatan Laut Korea akan siap mendukung untuk
dukungan kerja sama transfer teknologi dengan melatih dan meningkatkan kemampuan TNI AL untuk
kemampuan teknologi yang dimiliki Korsel. mengoperasikan kapal selam tersebut.
Sekretaris Jenderal Kemhan RI Marsdya TNI Hadiyan lokasi NG (Nitro Griserin), CE (Catride Emulsion) dan
Sumintaatmadja melakukan kunjungan kerja ke PT Nonel (Non Electric Detonator).
Dahana yang berada di kecamatan Cibogo, Subang,
untuk meninjau secara langsung perkembangan akhir Sekjen berharap, langkah awal ini sangat berarti
pembangunan pabrik Nitrogliserin (Ng) yang berada di untuk menentukan langkah selanjutnya menuju hasil
dalam kawasan Energetic Material Center (EMC) milik PT akhir yang gemilang dalam menunjang kemandirian
Dahana. industri pertahanan. Ini merupakan nilai strategis
pemenuhan kebutuhan nitrogliserin (Ng) sebagai bahan
Dalam kunjungan kerja sehari tersebut, Sekjen dasar propelan. “Kita mampu dan bisa, yang penting
Kemhan mendapat penjelasan singkat tentang maket kita selalu bekerja keras. melalui kerja keras, saya yakin
dan produk oleh Dirut PT Dahana Budi Antono. kita semua mampu mewujudkan penguatan alutsista
Dilanjutkan dengan penayangan safety induction TNI,” tegas Sekjen.
(induksi keselamatan), penayangan kemajuan
pembangunan pabrik Nitro Griserin (NG) oleh “Selama ini industri senjata, khususnya isian peluru
Dirtekbanghan dan diakhiri dengan plan tour meninjau masih didatangkan dari luar negeri, padahal untuk
Kementerian Pertahanan RI mengadakan pertemuan Hal ini diperkuat dengan kerjasama trilateral mengenai
dalam rangka untuk bertukar informasi antara Menteri Laut Sulu yang berlangsung beberapa waktu lalu.
Pertahanan Republik Indonesia, Brunei Darussalam, Dalam kerjasama tersebut ketiga negara sepakat
Malaysia, Singapura, Kerajaan Thailand dan Republik untuk mendorong kerjasama informasi dan pertukaran
Philipina. Acara yang berlangsung di Jakarta, Kamis intelijen serta mekanisme pengembangan database.
(30/11), antara lain dihadiri perwakilan dari Bais TNI
dan Mabes Angkatan. Diranstra menambahkan bahwa belahan Asia saat
ini menjadi pusat, pertumbuhan dan perkembangan
Direktur Analisa Strategi Pertahanan Kemhan (Diranstra) ekonomi global. Seiring dengan itu terdapat
Marsma TNI Ponang Djawoto mengatakan acara ini kekhawatiran akan munculnya berbagai ancaman baik
diselenggarakan mengacu pada komitmen bersama ancaman tradisional maupun non-tradisional seperti
untuk menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan Asia terorisme, radikalisme, dan ekstremisme kekerasan.
Tenggara sebagai prasyarat untuk menjaga perdamaian Ancaman tersebut apabila tidak diantisipasi tentu dapat
dan kemakmuran di wilayah regional dan sekitarnya. menghambat dan mengganggu jalannya pemerintahan
Advisors:
Minister of Defense
General (Ret.) Ryamizard Ryacudu
Managing Editor:
Editors:
Graphic Designer:
Imam Rosyadi
Mandiri Triyadi
Photo:
Circulation Staff:
Nadia Maretti,M.M.
Published by:
Public Communication Center of MoD,
Jl. Medan Merdeka Barat No. 13-14 Jakarta
Telp. 021-3829151
6 21
NATIONALISM, CONSUMERISM
STRENGTHENING NATIONAL IDENTITY TO INCREASE NATIONALISM
CULTURE, AND STATE DEFENSE
13
BORDER CONSTELATION:
THE DEVELOPMENT OF NUNUKAN
DISTRICT, NORTH KALIMANTAN AND
ITS IMPLICATIONS ON STATE DEFENSE
CAPABILITIES
Source: :wordpress.com
Source: Nina Andriana, 2017, “Relasi Nasionalisme dan Sentimen Religi pada Era Globalisasi”, dalam Wasisto Raharjo Jati (Ed),
Relasi Nasionalisme dan Globalisasi Kontemporer, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 94.
Source: Jroehl, List of Countries Ranked by Ethnic and Cultural Diversity Level, List based on Fearon’s Analysis, Commons
Wikimedia, 23 Oktober 2016.
2013 - 2015 803 967 The values of Pancasila should also be the unifying
principle of the nation. Diversity should be a tool of
Total 2321 3109 national harmonization, the basis for the collective
identity that gives birth to cultural nationalism, and not
Source: Liputan6, Kasus Korupsi di Indonesia Menggila, just political nationalism.
news.liputan6.com/read/2477341/kasus-korupsi-di-
indonesia-menggila, 7 April 2016. Ultimately, Indonesia government needs to
reformulate, redefine and review Indonesian nation
Other indicators, for example by measuring the level identity concept, and measuring nationalism level of
of corruption through the number of cases and the Indonesian society. It is necessary, since national unitary
number of suspects, show that corruption in Indonesia bonds based on historical fate will not be relevant if
is still quite high. This certainly raises questions related every entity in Indonesia no longer has the same vision
to nationalism of the perpetrators of corruption. for the future, nor the same values of society, nation
Corruption takes place on almost all lines and levels, and state life.
from the elites to the bottom of society, as well as in
judiciary, legislative, and executive body. Public figures, ***
political figures, or religious leaders seem to take part
in corruption. Is this also the national identity and
character of the nation?
Sumber:riaupos.co
b. Political Aspects. The political situation is closely c. Economic Aspects. In reference to Handling of
related to the stipulation of government policy in Social Conflict as stated in Law No. 7 of 2012,
regulating various sectors of national and state social conflict or conflict is “Any disputes and/or
life. Using in-depth analysis, the existence of physical clashes with violence between two or
Indonesian citizen in positioning its involvement more groups within the society that take place
in community life is strongly influenced by within a certain time and have a wide impact
existing political system. TNI only moves under resulting insecurity and social disintegration
the umbrella of state law that upholding civil that disrupts national stability and impedes
supremacy principle. TNI, with its functions as national development.” In its explanation, there
deterrent, prosecution and restorer, respects the are several factors that cause conflict, including
right and limits TNI’s ability to handle every social individual disparity, cultural disparity, as well
conflict. Therefore, the law as political product as conflict of interest and social changes. If
of House of Representative strongly influences it is being analyzed carefully, the economic
the existence of TNI’s functions and patterns of factor gives color to almost all of these factors.
Source: bidikdata.com
Sumber: lenteraswaralampung.com
The act of nationalism, such as to love national globalization such as culture, lifestyle, new ideology,
cultural products should become a strategic thing economy, security elements (such as free use of
that is needed as a target result of the development weapons), politics, social life, etc., can enter and destroy
of Indonesian culture. This achievement is much more the order of local and national life. Therefore, those
difficult than achievement in politics or economics, negative things should be managed from the start of
with respect to the breadth of scope and variation in their entry. The consumerism culture is also regarded
the level of understanding of the Indonesian nation. as one of globalization impacts that need to be wary of.
However, it is worth to be fought for.
The influence of globalization does have complicated
GLOBALIZATION AND DEVELOPMENT OF consequences for every country, especially developing
CONSUMERISM CULTURE countries (Latief, 2000: 32). Economic globalization
is one of the most visible processes that can impact
The world development towards globalization on other spheres of life. Globalization is a reality that
in all aspects of life, such as political, technological, cannot be denied, unless a country deliberately isolates
economic, social, and cultural, has brought many itself from the fast growing world economy. However,
positive and negative impacts. Globalization can spur specifically on cultural issues, local culture can be a
enormous progress on the development of a country good filter against the influx of foreign cultures. In the
that can touch all areas of life. On the contrary, field of economics, the flow of globalization requires
globalization will be perceived as having an adverse the readiness of a country to receive it, especially the
impact on countries lacking readiness in accepting the support of human resources as the creative economy,
process of globalization. One of the important things especially in the application of technology and art that
is the need for a powerful filter for cultural ideology. competent and can be competitive.
In this case, the foreign elements brought about by
For art practitioners and creative economy activists, The meaning of state defense in the current
the sense of nationalism is an important notion in consumerism culture can be reflected on the use of
developing their artworks. These art objects should consumer facilities in a very creative way. Quoting
not only being accepted locally or nationally, but can Chaney (1996), “...the meaning of lifestyle practices
also be sold well abroad. The sense of nationalism and is not wholly determined by ‘forces’ in a wider society
the love of the homeland also need to be fought to (of any kind). It further points out that in the practical
avoid being lost due to the culture of consumerism negotiations of a particular world of life, the meaning of
that emphasizes the importance of foreign products. ways of using symbolic resources of mass consumption
is transformed into invisible objects or practices which
Building Indonesian culture cannot be imposed on are metaphors for themselves.” Such idea may underlie
a group of people, but it should be a collective and the practice of state defense by art practitioners and
participatory movement. This kind of development economic creative industries activists, in where the
movement requires full government support as the practice of commodification is more focused on the
layers of development structures. On the other hand, it narrative of Indonesian nationalism.
Sumber: indonesiamengajar.org
Brunei, trade has been developed and cultural links The spread of Dutch influence in southern and
have flourished between communities in the region eastern Kalimantan was began with the spread of
due to strengthening marital links between indigenous the restoration of authority in Java in 1816. A series
people and immigrants. The Sultanate gave the east of of treaties with the Sultan of Banjarmasin then
Sabah to Sultan of Sulu as appreciation gift for help to culminated in a treaty of 1817. In the 1830s, the Dutch
end insurrection in the Sultanate of Brunei in 1658. claimed the northern Tidung region. On the basis of
The result is left up to day, with geographical division an agreement with the British in 1824 and 1871, the
of Sabah and North Borneo located in eastern and Dutch limited their area of interest in the region. Most
northeastern parts of northern Borneo. of Kalimantan has been allocated to the Netherlands
Indies, while the British managed to rule the northern
The period of western colonialism that began when region including Sarawak, the Sultanate of Brunei, and
the British gained a foothold in Borneo in early 17th North Kalimantan.
century. There was trade rivalry especially when the
Dutch began trading on the west coast in 1604, and The trade routes between border regions have been
England appeared in about 1609. In 1698, Britain started since the days of Tidung/Tarakan Kingdom,
had settlements in Banjarmasin, South Kalimantan. Sulu Sultanate and Bulungan Sultanate. The Sultanate
The Dutch’s displaced the British’s position with their of Bulungan began with the reign of Datuk Mencang,
domination in southern and western coastal areas of a Brunei nobleman who married Asung Luwan of
Borneo. The British then turned its influence to the Kayan tribe from Jauwiru descent. In 1850, Sultan
north, and in 1756 the British controlled Balangbangan of Bulungan, Muhammad Alimuddin Amirul Muminin
Island in the northeast. The British Military Post was Kahharuddin bin Sultan Alimuddin, signed a political
established on that time, but in 1775 was destroyed contract with the Dutch. From that date, the trade
by the locals. patterns were closely related to religious aspects, and