PEMIMPIN
PNS TNI AD
OLEH
Dedi Hendiana,
10
APA YANG DIINGINKAN SETELAH MENJADI
PNS GOL III ?
11
6
APAKAH YG ANDA INGINKAN SETELAH
MENJADI PNS ?
TAHUN I
Ya a... minimal 50 th
DIKLAT ALIH GOLONGAN PNS TNI AD 2019 11
TUJUAN
Mampu Menganalisis
Wawasan
Kebangsaan dalam
kerangka NKRI
RULING
1. PENDAHULUAN
4. EVALUASI
4. TUTUP
4
UNDANG-UNDANG DASAR 1945
BATAS WILAYAH
BATAS ZEE
Pengantar PENDIDIKAN
Pengantar PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
KEWARGANEGARAAN
..
NKRI HARGA
NKRI HARGA MATI
MATI
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM KONTEKS
PENDIDIKAN NASIONAL
( UU RI 20/2003)
“Pendidikan kewarganegaraan
dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang
memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air”
HISTORIS
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA
SEJAK 1960-AN SAMPAI SAAT INI
1) UUD 1945
a) Pembukaan UUD 1945, alinea kedua dan keempat (cita-
cita tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia tentang
kemerdekaanya).
b) Pasal 27 (1), kesamaan kedudukan warga negara di dalam
hukum dan pemerintahan.
c) Pasal 27 (3), hak dan kewajiban warga negara dalam upaya
pembelaan negara.
d) Pasal 30 (1), hak dan kewajiban warga negara dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
e) Pasal 31 (1), hak warga negara mendapatkan pendidikan.
2) UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
NASIONALISME
Wilayah
Bahasa
Adat Istiadat
Kesamaan Politik
Perasaan
Agama
FREDERIK HERTZ -JERMAN
Dalam bukuNationality In History And
Poltics
Pengertian Negara
Kata Negara berasal dari :state (Inggris),staat (Belanda dan
Jerman),etat (Perancis),statum (Latin), yang berarti
keadaan yang tegak dan tetap.
TINJAUAN
NEGARA
Bentuk Negara
PLATO POLYBIOS
MACHIAVELLI LEON DUGUIT
ARISTOTELES
JELLINEK
TRIPARTIT
Kriteria Plato & Aristoteles
Kuantitatif jumlah yang memerintah
Kualitatif Tujuan yang hendak dicapai
Mobok Mon
Siklus
Demok Polybios
Tirani
Oligarkhi Arist
PLATO
Bentuk Negara :
1.Negara kesatuan (unitaris)
2. Negara Sertikat (federasi )
Ada juga Serikat negara
Bentuk Pemerintahan:
1. Monarkhi
2. Republik
Kriteria membedakan Republik dan Monarkhi
BENTUK BENTUK
NEGARA PEMERINTAHAN SENTRALISASI DESENTRALISASI
KESATUAN SERIKAT
MONARKHI REPUBLIK OTONOMI
(UNITARIS) (FEDERASI) TERPUSAT
DAERAH
50
Bentuk Pemerintahan RI
65
KELEBIHAN NEGARA KESATUAN DENGAN SISTEM SENTRALISASI
Sebagai bukti bahwa negara kita menganut sistem desentralisasi dapat dilihat dalam
hal-hal berikut.
1) Selain ada pemerintahan pusat, terdapat pemerintahan daerah provinsi dan
kabupaten/kota;
2) Pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota memiliki kewenangan untuk
mengatur dan mengurus urusan rumah tangganya sendiri;
3) Pemerintahan daerah memiliki otonomi yang seluas-luasnya, kecuali 6 (enam)
urusan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, yaitu politik luar negeri,
pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, dan agama;
4) Dalam melaksanakan kewenangannya, pemerintahan daerah berhak menetapkan
peraturan daerah dan peraturan lainnya.
66
Kelebihan negara kesatuan dengan sistem sentralisasi antara lain:
67
1. Tipe-tipe Negara
1. Tipe-tipe Negara menurut sejarah
5. Tipe
1. Tipe Negara
Negara Modern
3. Tipe
Timur
Negara
Purba
Romawi
4. Tipe
2. Tipe Negara
Negara Abad
Yunani Kuno Pertengaha
n
1. Tipe-tipe Negara Menurut
Sejarah
Warga Negara
• Setiap negara memiliki warga negara, warga
negara adalah orang-orang sebagai bagian dari
suatu penduduk yang menjadi unsur suatu
negara.
• Mereka mempunyai hubungan yang tidak
terputus dengan tanah airnya, dengan UUD
negaranya sekalipun yang bersangkutan
berada di luar negeri
Dalam Undang-undang 12 Tahun 2006,
tentang Kewarganegaraan
• pasal 1 ayat 1 Warga negara adalah warga suatu
negara yang di tertapkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan Warga negara adalah
warga suatu negara yang di tertapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan
• pasal 1 ayat 3 dikatakan pewarganegaraan
adalah tata cara bagi orang asing untuk
memperoleh kewarganegaraan republik
Indonesia melalui permohonan.
A. Asas Kewarganegaraan
Pada umumnya, asas dalam menentukan
kewarganegaraan dibedakan antaraIus Sanguis
Ius Soli .
dan
Ius Soli
Asas ius soli adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang menurut daerah atau
Negara tempat dimana ia dilahirkan. Contoh :
Orang tua Robert warga negara amerika
melahirkan di negara Inggris, maka anak tersebut
menjadi warga negara Inggris. Negara yang
menganut asas tersebut antara lain, Inggris, Mesir,
Amerika.
Ius Sanguinis
Ius Sanguinis adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang menurut pertalian darah
atau keturunan dari orang tua yang bersangkutan.
Jadi yang menentukan kewarganegaraan seseorang
ialah kewarganegaraan orang tuanya, dengan tidak
mengindahkan dimana ia sendiri dan orang tuanya
berada dan dilahirkan. Contoh : Orang tua Aviscena
warga negara Indonesia melahirkan di negara China.
Aviscena dinyatakan sebagai warga negara Indonesia,
karena Indonesia dan China menganut asas Ius
sanguinis.
B. APATRIDE DAN BIPATRIDE
Adanya perbedaan dalam menentukan kewarganegaraan di
beberapa negara, baik yang menerapkan asas ius soli
maupun ius sanguinis, dapat menimbulkan 2 (dua)
kemungkinan, yaitu:
Apatride (tidak mempunyai kewarganegaraan)
Contoh: Seorang keturunan bangsa A (ius soli) lahir di negara
B (ius sanguinis). Maka orang tersebut tidak mempunyai
kewarganegaraan.
Bipatride (mempunyai kewarganegaraan rangkap)
Contoh: Seorang keturunan bangsa B (ius sanguinis) lahir di
negara A (ius soli). Maka orang tersebut mempunyai 2 (dua)
kewarganegaraan.
C. Stesel dan Hak Menentukan
Stelsel Aktif
Seseorang harus melakukan tindakan hukum tertentu
untuk memperoleh kewarganegaraan.
Stelsel Pasif
Seseorang memperoleh kewarganegaraan tanpa
melakukan tindakan hukum tertentu.
Hak Opsi
Hak untuk memilih suatu kewarganegaraan (dalam
stelsel aktif)
Hak Repudiasi
Hak untuk menolak suatu kewarganegaraan (dalam
stelsel pasif)
D. CARA MEMPEROLEH KEWARGANEGARAAN
Berdasarkan Undang-undang
Nomor 12 Tahun 2006
ATAU
PROSES
Output/
keadaan
Input/kondisi 1.isi/materi yang
saat ini: diharapkan
-murid
2. Pendekatan/
metode/cara -murid
-Mahasiswa -Mahasiswa
-Pejabat 3.SDM (murid-guru)
-Pejabat
-Akademisi 4.sarana/prasarana -Akademisi
-Masyakat 5.Peraturan -Masyakat
-Dll 6.Evaluasi -Dll
7.Dll
PEMBANGUNAN KARAKTER
.
PROSES
Output/
Input/kondisi keadaan yang
saat ini: Unkwon activities diharapkan
-murid -murid
-Mahasiswa -Mahasiswa
-Pendidikan -Pejabat
-Pejabat
-Pelatihan -Akademisi
-Akademisi
-Masyakat -Pembimbingan -Masyakat
-Dll -Pembiasaan -Dll
-Dll
PENDAHULUAN (Latar belakang)
Karakter bangsa merupakan aspek penting dari kualitas SDM karena turut
menentukan kemajuan suatu bangsa. Karakter yang berkualitas perlu
dibentuk dan dibina sejak usia dini. Usia dini merupakan masa emas
namun kritis bagi pembentukan karakter seseorang.
Thomas Lickona (seorang profesor pendidikan dari Cortland University)
mengungkapkan bahwa ada sepuluh tanda jaman yang kini terjadi, tetapi
harus diwaspadai karena dapat membawa bangsa menuju jurang
kehancuran. 10 tanda jaman itu adalah:
R E S
C E nan EM
(Se
S I N a s
hl guh
– )
B gB U
AK ulus -sung
I k uda asa
I D T uh
T (TidaSungg
k
ya B
Ab asi &
s)
da k
Ti
AKIBATNYA:
DATA TIDAK AKURAT, KEBIJAKAN TIDAK TEPAT,
TIDAK RELEVAN, DLL
BANGSA INDONESIA
MENGALAMI KRISIS
KEPRIBADIAN ?
1. Transendensi: Menyadari bahwa manusia merupakan ciptaan Tuhan yang maha Esa. Darinya
akan memunculkan penghambaan semata-mata pada Tuhannya yang Esa. Kesadaran ini
juga berarti memahami keberadaan diri dan alam sekitar sehingga mampu
memakmurkannya.
2. Humanisasi: Setiap manusia pada hakekatnya setara di mata Tuhan kecuali ilmu dan
ketakwaan yang membedakannya. Manusia diciptakan sebagai subjek yang memiliki potensi.
3. Kebinekaan: Kesadaran akan ada sekian banyak perbedaan di dunia. Akan tetapi, mampu
mengambil kesamaan untuk menumbuhkan kekuatan
4. Liberasi: Pembebasan atas penindasan sesama manusia. Olehnya, tidak dibenarkan adanya
penjajahan manusia oleh manusia.
5. Keadilan: Keadilan merupakan kunci kesejahteraan. Adil tidak berarti sama, tetapi proporsional.
Nilai-nilai yang perlu diajarkan pada anak
(Dr Sukamto)
1.Kejujuran
2.Loyalitas dan dapat diandalkan
3.Hormat
4.Cinta
5.Ketidak egoisan dan sensitifitas
6.Baik hati dan pertemanan
7.Keberanian
8.Kedamaian
9.Mandiri dan Potensial
10.Disiplin diri dan Moderasi
11.Kesetiaan dan kemurnian
12.Keadilan dan kasih sayang
MANUSIA PROFETIK
Seorang intelektual profetik tidak memikirkan dirinya sendiri, tetapi berpikir bagaimana dapat memberikan sebanyak-
banyaknya bagi lingkungan.
1.Sadar sebagai makhluq ciptaan Tuhan. Sadar sebagai makhluq muncul ketika ia mampu memahami keberadaan dirinya,
alam sekitar, dan Tuhan YME. Konsepsi ini dibangun dari nilai-nilai transendensi.
2.Cinta Tuhan. Orang yang sadar akan keberadaan Tuhan meyakini bahwa ia tidak dapat melakukan apapun tanpa
kehendak Tuhan. Oleh karenanya memunculkan rasa cinta kepada Tuhan. Orang yang cinta Tuhan akan
menjalankan apapun perintah dan menjauhi larangan-Nya.
3.Bermoral. Jujur, saling menghormati, tidak sombong, suka membantu, dll merupakan turunan dari manusia yang
bermoral.
4.Bijaksana. Karakter ini muncul karena keluasan wawasan seseorang. Dengan keluasan wawasan, ia akan melihat
banyaknya perbedaan yang mampu diambil sebagai kekuatan. Karakter bijaksana ini dapat terbentuk dari adanya
penanaman nilai-nilai kebinekaan.
5.Pembelajar sejati. Untuk dapat memiliki wawasan yang luas, seseorang harus senantiasa belajar. Seorang pembelajar
sejati pada dasarnya dimotivasi oleh adanya pemahaman akan luasnya ilmu Tuhan (nilai transendensi). Selain itu,
dengan penanaman nilai-nilai kebinekaan ia akan semakin bersemangat untuk mengambil kekuatan dari sekian
banyak perbedaan.
6.Mandiri. Karakter ini muncul dari penanaman nilai-nilai humanisasi dan liberasi. Dengan pemahaman bahwa tiap
manusia dan bangsa memiliki potensi dan sama-sama subjek kehidupan maka ia tidak akan membenarkan adanya
penindasan sesama manusia. Darinya, memunculkan sikap mandiri sebagai bangsa.