Anda di halaman 1dari 50

INTEGRITAS MORAL, ETIKA, DAN

SUPREMASI HUKUM
Dr. MUHLIS, M.Ag
PERKENALAN
Profil Pendidikan Jabatan

Nama Dr. Muhlis, M.Ag Widyaiswara BDK Smg , 2021


S3 Manaj Pendidikan Pelatihan Bela Negara 2021
Pangkat Pembina Tk. 1, UNNES, 2016
(IV/b) Pendiri & Ketua YAUMINA, 2015 –
S2 Pemiki Pend. Islam sekarng
Jabatan Widyaiswara UIN Walisongo,
Muda Tim Inti Nasionl, MEQR-WB, 2021
2003 DLB (S2 MPI) UIN Surakarta, 2018 – Sek
Unit Kerja BDK Semarang S1 Pend. Ag. Islam DLB (S1 FIT) UIN Surakarta, 2017 –
Alamat UIN Walisongo, 2020
Kantor : Jl. Temugiring 1998. DLB (S1 FAB) UIN Surakarta, 2019 –Sek.
Banyumanik
Dosen Tetap, STAI IC Demak, 2017 – sek
Semarang Dosen PAI STIKES Annur Purwodadi,
Rumah RT 002/Rw 005 2010 - 2018
Ringinharjo
Kepala MTs/ Guru Muda 1999 – 2006
Gubug Grobogan
0852 2514 8993 Chelish.2005@gmail.com Kepala MA/ Guru Madya 2006 –
2012
3

1. SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA


2. EMPAT KONSENSUS DASAR NEGARA
- PANCASILA
P - UUD 1945
- NKRI
- BHINNEKA TUNGGAL IKA
3. TATANAN DASAR BELA NEGARA
K (NILAI-NILAI DASAR BELA NEGARA)
- WASNUS

B - WASBANG - TANNAS
- KEARIFAN LOKAL - KEPEMIMPINAN

4. SISTEM PERTAHANAN SEMESTA


N - GAHGUL TERORISME dan RADIKALISME
- GAH KORUPSI
- PENG CYBER 3
4
4

3. TATANAN DASAR BELA NEGARA (NILAI-NILAI DASAR BELA


NEGARA)

Penekanan konten pada ranah “menyadarkan” dan


“membangun sikap” warga negara agar terdorong untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dasar bela negara.
6

UUD 1945
Pasal 27 Ayat 3

DASAR
Pasal 30 Ayat 1.
01
UU NO 39/1999, Pasal 68

HUKUM
Setiap warga negara wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
02 UU NO 3 /2002, Pasal 9 (1)
Setiap warga negara berhak dan wajib
undangan.
ikut serta dalam upaya Bela Negara yang
diwujudkan dalam Penyelenggaraan
03 Pertahanan Negara.

UU NO 23/ 2019, Pasal 5 ( 1a)


Pengelolaan Sumber daya Negara untuk
Pertahanan Negara dilaksanakan melalui 04 PP NO 3 / 2021
Usaha Bela Negara.
Peraturan pelaksanaan Undang
Undang No. 23 Tahun 2019, tentang
PSDN untuk Pertahanan Negara.
05

PERMENHAN NO.32 / 2016


Pedoman Pembinaan Kesadaran Bela
Negara .
06

07

08
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta mengerti dan dapat menjelaskan tentang Integritas Moral, Etika, dan Supremasi
Hukum

INDIKATOR KEBERHASILAN

Mengerti dan dapat menjelaskan rela mengorbankan waktu,


1 tenaga dan pikiran untuk membela bangsa dan negara

Mengerti dan dapat menjelaskan rela berkorban jiwa dan raga


2 demi membela bangsa dan negara
8

POKOK BAHASAN
1. PENDAHULUAN

2. Rela mengorbankan waktu, tenaga


dan pikiran untuk bangsa dan
negara.

3. Implementasi Rela berkorban jiwa


dan raga demi
membela bangsa dan
negARA

4. PENUTUP
9
INTEGRITAS MORAL, ETIKA, & SUPREMASI HUKUM
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kemerdekaan Indonesia tidak diperoleh sebagai hadiah.
Para pejuang seperti KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy‟ari serta para
pengikutnya berjuang dan rela mengorbankan harta, kesehatan, keluarga dan
bahkan nyawa mereka demi kemajuan dan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Jiwa patriotik atau patriotisme kedua pahlawan inilah yang harusnya ditiru
oleh generasi penerus bangsa.

Pengorbanan generasi-generasi terdahulu berjuang dan berkorban harta, raga,


dan jiwanya ► tercapainya kemerdekaan bangsa dari belenggu penjajah.
1
2 12

Pasal 6 UU No. 23 Tahun 2019 tentang


PSDN

(1) Setiap Warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha Bela Negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan
Pertahanan Negara.
(2) Keikutsertaan Warga Negara dalam usaha Bela Negara
diselenggarakan melalui:
a. Pendidikan kewarganegaraan.
b. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib.
c. Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia
secara sukarela atau secara wajib.
d. Pengabdian sesuai dengan profesi.
13

Integritas Moral, Etika & Supremasi


Hukum
Kapan dilakukan?
Di bidang apa?
Apa bentuknya?
1
4 14

Indikator

Bersedia korbankan waktu,


tenaga, pikiran & materi utk 1
kemajuan bangsa
Siap membela bangsa dan
2
negara dari berbagai ancaman
Miliki kepedulian terhadap
keselamatan bangsa 3
dan negara
Miliki jiwa patriotisme
4 thd bangsa dan negara
mendahulukan kepentingan
bangsa dan negara di atas 5
kepentingan pribadi/gol
15

Indikator Integritas Moral, Etika & Supremasi Hukum

1. Bersedia mengorbankan waktu, tenaga pikiran dan materi


untuk kemajuan bangsa dan negara.
Nilai ikhlas
Nilai komitmen
Nilai Kesetiakawanan Sosial/Solidaritas Sosial

2. Siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman.


Nilai Setia/Loyal dan Patuh.
Nilai Kesatuan Wilayah
1
6 16

Nilai Setia/Loyal dan Patuh

RIGHT OR WRONG IS MY COUNTRY


Arti kata Right or wrong is my country dalam Kamus Politik Online adalah
sebuah ucapan yang terkenal dari Lord Palmerston pada abad XIX dari
Inggris yang artinya benar atau salah adalah negara saya. Negara harus
selalu dibela.

Apakah saudara setuju dengan pandangan tersebut?

Jelaskan alasannya!
1
7 18

Bentuk-bentuk patriotisme

1. Patriotisme buta (Blind patriotism)


Keterikatan kepada negara dengan ciri khas tidak mempertanyakan segala sesuatu,
loyal dan tidak toleran terhadap kritik.
"Right or wrong is my country!“

2. Patriotisme konstruktif
Keterikatan kepada bangsa dan negara dengan ciri khas mendukung adanya kritik dan
pertanyaan dari anggotanya terhadap berbagai kegiatan yang dilakukan/terjadi.
Patriotisme konstruktif juga tetap menuntut kesetiaan dan kecintaan anggota (rakyat)
kelompoknya (bangsa), namun tidak meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan. Dalam
pandangan ini, pemimpin tidak selamanya benar.
17
Indikator RELA BERKORBAN
BAGI BANGSA DAN NEGARA

3. Memiliki kepedulian terhadap keselamatan bangsa dan negara.


Nilai Peduli
Nilai kewaspadaan dini

4. Memiliki jiwa patriotism terhadap bangsa dan negaranya.


Nilai berani
Nilai rela berkorban
1
9 19

Sikap yang tidak sesuai dengan patriotisme


• EGOISME: Sikap mementingkan diri sendiri.

• EKSTRIMISME: Sikap keras mempertahankan pendirian dgn menghalalkan segala cara


untuk mencapai tujuan pribadi.

• TERORISME: Adalah tindakan sistematis yang bertujuan menciptakan kepanikan,


keresahan dan suasana tidak aman dalam masyarakat.

• PRIMORDIALISME: sikap mementingkan daerah, suku, agama, ras, antar golongan


sendiri.

• SEPARATISME: Sikap yang ingin memisahkan diri dari NKRI.


• PROPINSIONALISME: Sikap yang hanya mementingkan propinsinya sendiri dan tidak


mempedulikan kepentingan propinsi lain.
20
Indikator RELA BERKORBAN
BAGI BANGSA DAN NEGARA

5. Mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan


pribadi dan golongan.
Nilai Menonjolkan Kewajiban daripada Hak
Nilai Musyawarah mufakat
Nilai rendah hati
21
PENGERTIAN BELA NEGARA

UU NO 23 TAHUN 2019 TTG


PENGELOLAAN SUMBER DAYA NASIONAL

”Tekad, sikap dan perilaku serta tindakan


warga negara, baik secara perseorangan
maupun kolektif dalam menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah,
dan keselamatan bangsa dan negara yg
dijiwai oleh kecintaannya kpd NKRI yg
berdasarkan Pancasila dan UUD RI Tahun
1945 dalam menjamin kelangsungan
hidup bangsa Indonesia dan Negara dari
berbagai ancaman.”
2
2 22

ANCAMAN TERHADAP NEGARA

• Ancaman militer (tradisional)


• Ancaman non-militer (non-tradisional)
• Ancaman Hibrida
2
3 23

ANCAMAN MILITER
• Agresi ( invasi, bombardmen, blockade)
• Pelanggaran wilayah
• Spionase
• sabotase
• aksi teror bersenjata
RELA BERKORBAN WAKTU,
• pemberontakan bersenjata RAGA & JIWA UNTUK
NEGARA
• perang saudara menggunakan senjata
TNI sebagai Komponen Utama
2
4 24

ANCAMAN NON-MILITER
1. Imigrasi gelap.
2. illegal fishing.
3. Perdagangan dan penyalahgunaan
narkotika.
4. Korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN).
5. Berbagai penyelunduan, baik ke
dalam maupun ke luar negeri.
6. Kemiskinan, kebodohan dan lain
sebagainya.
2
5 25

CONTOH ANCAMAN HIBRIDA


• Terorisme internasional yang memiliki jaringan lintas negara.
• Gerakan separatis yang berusaha memisahkan diri dari NKRI.
• Konfik horisontal antarsuku, agama, ras, dan antar golongan (SARA)
• Aksi unjuk rasa atau demonstrasi yang anarkhis, arogan, dan radikal atau
amuk masa.
• Wabah penyakit menular yang cepat dan meluas
2
6 26

BENTUK ANCAMAN NON-


MILITER
●Ancaman Berdimensi Ideologi,
●Ancaman Berdimensi Politik
●Ancaman Berdimensi Ekonomi
●Ancaman Berdimensi Sosial
budaya
●Ancaman Berdimensi Teknologi
informasi
●Ancaman Berdimensi
Keselamatan umum
2
7 27

Ancaman Berdimensi
Ideologi
Komunisme
Komunis adalah ideologi ekonomi dan politik
yang menerapkan sistem tanpa kelas, dimana
alat produksi dimiliki secara komunal yang diatur
oleh negara. Totaliter dan pemerintah
menentukan segalanya. Biasanya penganut
komunis adalah ateis.

Liberalisme
Liberalisme adalah sebuah ideologi atau paham
yang mengutamakan dan menjunjung tinggi
kebebasan individu serta hak-hak yang dimiliki
setiap individu dalam berbagai aspek kehidupan
baik agama, politik, ekonomi, sosial, dll.
2
8 28

Ancaman berdimensi
politik

Instrument utama dalam menggerakkan


perang.

Bisa menumbangkan suatu rezim


pemerintahan, bahkan bisa
menghancurkan suatu negara.

Intervensi internasional melalui HAM,


demokratisasi, penanganan lingkungan
hidup, good governance.
2
9 29

Ancaman berdimensi
Ekonomi
Internal: inflasi, pengangguran,
infrastruktur yang tidak memadai, sistem
ekonomi yang tidak cukup jelas.

Eksternal: kinerja ekonomi yang buruk,


daya saing rendah, ketergantungan
terhadap pihak asing.
3
0 30

Ancaman berdimensi
Sosial Budaya
Ancaman dari dalam:
Didorong isu-isu kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan, serta ketidakadilan ► mendorong
terjadinya separatism, terorisme, kekerasan, bencana,
►mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Ancaman dari luar:


Penetrasi nilai-nilai budaya asing ► benturan tata nilai ► nilai-
nilai kearifan lokal menjadi semakin terdesak, misalnya
individualisme, konsumerisme, dan hedonisme.
Nilai luar yang positif: kedisiplinan, keuletan dalam bekerja dan
belajar, pemanfaatan waktu secara produktif, inilah yang perlu
diadopsi.
3
1 31

Ancaman berdimensi Teknologi


Informasi
Kemajuan Ilpengtek
memberikan manfaan yang
besar, namun kejahatan juga
mengikuti perkembangan
tersebut.
Contoh: kejahatan cyber,
kejahatan perbankan
3
2 32

Ancaman berdimensi
Keselamatan Umum
Bencana alam:
Gempa bumi, gunung meletus, tsunami)

Ulah manusia:
Pembuangan limbah industri,
penggunaan bahan kimia,
kecelakaan transportasi.
3
3 33
STRATEGI MENGHADAPI
ANCAMAN DIMENSI IDEOLOGI

KONSEP PERTAHANAN BERLAPIS:


Lapis terdepan unsur-unsur K/L yang membidangi ideologi.

Kemlu mendukung penguatan diplomasi dalam menangkal


usaha pihak lain yang mengancam ideologi Pancasila.

Kemenkominfo melakukan operasi informasi imbangan untuk menangkal pengaruh asing.

Kemendikbud ristek melaksanakan proses pembelajaran dan kesadaran akan ideologi


Pancasila secara bertingkat dan berlanjut.

Kemenag memberdayakan para pemimpin agama untuk membentengi masyarakat dari


penetrasi ideologi asing.

TNI melakukan Komsos dalam format meningkatkan kesadaran bela negara.


3
4 34
STRATEGI MENGHADAPI
ANCAMAN BERDIMENSI POLITIK

1. Pendekatan ke dalam, penataan sistem


politik dalam negeri yang sehat dan
dinamis ► terciptanya stabilitas politik
yang memberikan efek penangkal yang
tinggi. Penguatan 3 pilar:
penyelenggaraan pemerintah, penguatan
legislatif, pemberdayaan masyarakat.

2. Pendekatan ke luar: membangun


kerjasama dan saling percaya, memainkan
peran secara maksimal melalui GNB, OKI,
Forum Regional ASEAN (ARF).
3
5 35
STRATEGI MENGHADAPI
ANCAMAN BERDIMENSI EKONOMI

1. Memelihara stabilitas ekonomi yang


sehat dan dinamis
2. Menciptakan kemandirian ekonomi
nasional berdaya saing tinggi
3. Penciptaan lapangan kerja yang
padat karya, penciptaan iklim usaha
yang kondusif, pemilihan teknologi
tepat guna, program Bhakti TNI,
3
6 36

STRATEGI MENGHADAPI
ANCAMAN BERDIMENSI SOSBUD

Memelihara keseimbangan dan


keselarasan fundamental yaitu
keseimbangan antara manusia
dengan alam semesta, manusia
dengan masyarakat, manusia
dengan Tuhan.
3
7 37

STRATEGI MENGHADAPI
ANCAMAN BERDIMENSI TIKOM

1. Membatasi diri dalam


mengakses internet.
2. Meningkatkan pemahaman
terhadap agama dan Pancasila.
3
8 38
STRATEGI MENGHADAPI
ANCAMAN BERDIMENSI
KESELAMATAN UMUM

1. Menjaga keseimbangan alam.


2. Menjaga kebersihan
lingkungan.
3. Penegakan hukum.
4. Membuat kebijakan peraturan
yang jelas dan tegas.
39
4
0 40
Hak WNI menurut UUD
1945
• (1) “Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).
• (2) “setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.” (pasal 28A).
• (3) Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
• (4) “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang”.
• (5) Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak mendapat pendidikan,
ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup
manusia. (pasal 28C ayat 1).
• (6) Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat,
bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
• (7) Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan
hukum. (pasal 28D ayat 1).
• (8) Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati
nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak.
• (9) hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku
surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
4
1 41

Kewajiban warga negara


(1) Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi: “segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.
2) Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan: “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.
(3) Pasal 28J ayat 1 mengatakan: Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain.
(4) Pasal 28J ayat 2 menyatakan: “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan
pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis.”
(5) Pasal 30 ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.
42

PERTANYAAN ?
43

IMPLEMENTASI
RELA BERKORBAN UNTUK
BANGSA DAN NEGARA
4
4 44
IMPLEMENTASI
DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
kemampuan peserta didik yang harus dikembangkan melalui proses pendidikan itu mencakup tiga ranah yaitu, ranah
kognisi, afeksi dan psikomotorik. Oleh karena itu, sebuah proses pendidikan tidak hanya harus mampu menyentuh ranah
kognisi saja tetapi juga harus mampu menyentuh ranah afeksi yang kemudian akan bermuara dan terefleksi pada ranah
psikomotorik atau perilaku.

cara-cara untuk meningkatkan rasa cinta tanah air di lingkungan pendidikan sebagai berikut;

a. Mempelajari sejarah perjuangan para pahlawan pejuang kemerdekaan kita serta menghargai jasa para
pahlawan kemerdekaan.
b. Melakukan upacara bendera setiap hari senin dengan menghormati bendera merah putih, menyanyikan
lagu nasional “Indonesia Raya”, membacakan pembukaan UUD 1945, serta membacakan Pancasila
c. Menghormati simbol-simbol negara seperti memasang di kelas gambar presiden dan wakilnya, lambang
burung garuda, bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, peta Indonesia dan lain-lain.
Memasang bendera merah putih di saku peserta didik.
d. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri agar pengusaha lokal bisa maju sejajar dengan
pengusaha asing.
4
5 45 IMPLEMENTASI
DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN (lanjutan)

e. Membantu mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia kepada warga negara ásing baik di dalam maupun di luar
negeri serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang mencoreng nama baik Indonesia.

f. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada acara - acara resmi dalam negeri.
g. Beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk kemajuan bangsa dan negara.

h. Membantu mewujudkan ketertiban dan ketentraman baik di lingkungan sekitar kita maupun secara nasional.

i. Membiasakan menyanyikan lagu wajib pada awal atau akhir pelajaran


j. Memperingati atau mengadakan kegiatan pada hari besar nasional seperti hari kartini atau hari kemerdekaan.
k. Memberi nama ruang di sekolah dengan nama-nama pulau atau pahlawan. Misal aula Nusantara, kelas 1 ruang Sumatera.
I. Mengadakan cerdas cermat tentang bela negara atau UUD 1945 .
m. Guru memberi tugas membuat laporan untuk membaca buku atau menonton acara televisi yang bisa menambah
kecintaan pada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
n. Sekolah mengadakan kunjungan ke tempat - tempat bersejarah untuk menambah kecintaan terhadap tanah air Indonesia.
o. Jika guru harus memberikan sanksi, maka hendaknya sanksi diberikan dengan memberikan manfaat yang bisa menambah
kecintaan anak terhadap negara Indonesia, seperti menghafal sejumlah lagu wajib atau menyanyikannyi di depan kelas.
4
6 46
IMPLEMENTASI
DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
Perwujudan dalam kehidupan sehari-hari dapat dimaknai dengan berbagai cara,antara lain :

a. Bercerita tentang sejarah bangsa di waktu senggang.


b. Biasakan mengajak anak måndungarkan lagu-lagu nasional, bukan hanya lagu populer saja.
c. Melatih anak untuk bersikap baik sesuai dengan amalan Pancasila seperti cinta tanah air .
d. Belajar dengan giat.
e. Menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi
g. Merawat dan membersihkan bendera negara.
i. Mencintai produk dalam negeri.
k. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
n. Tidak membuang sampah sembarangan.
p. Tidak menebang pohon sembarangan.
q. Melakukan kegiatan sosial seperti menyantuni anak yatim,
s. Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, artinya menjaga seluruh kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya. seperti menghemat air dan mematikan listrik setelah digunakan,
t. Menghormati perbedaan suku, budaya, agama, dan warna kulit, artinya perbedaan yang ada akan menjadi indah
jika terjadi kerukunan, bahkan tenjadi sebuah kebanggaan karena merupakan salah satu kekayaan bangsa.
4
7 47
IMPLEMENTASI
DI LINGKUNGAN MASYARAKAT
(lanjutan)

u. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu memiliki bangsa, bahasa persatuan, dan tanah air
Indonesia, serta memiliki Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan sang saka merah putih. Kebersamaan dapat
diwujudkan dalam bentuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

v. Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, yaitu semangat mewujudkan persatuan dan
kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik alamiah maupun aspek sosial yang menyangkut kehidupan
bermasyarakat. Wawasan nusantara meliputi kepentingan yang sama, tujuan yang sama, keadilan, solidaritas,
kerjasama, dan kesetiakawanan terhadap ikrar bersama.

w. Mentaati peraturan, agar kehidupan berbangsa dan bernegara berjalan dengan tertib dan aman. Jika peraturan
saling dilanggar, akan terjadi kekacauan yang dapat menimbulkan perpecahan.
48

ADA
PERTANYAAN???
49

SEKIAN
&
TERIMA KASIH
50

Anda mungkin juga menyukai