SUPREMASI HUKUM
Dr. MUHLIS, M.Ag
PERKENALAN
Profil Pendidikan Jabatan
B - WASBANG - TANNAS
- KEARIFAN LOKAL - KEPEMIMPINAN
UUD 1945
Pasal 27 Ayat 3
DASAR
Pasal 30 Ayat 1.
01
UU NO 39/1999, Pasal 68
HUKUM
Setiap warga negara wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
02 UU NO 3 /2002, Pasal 9 (1)
Setiap warga negara berhak dan wajib
undangan.
ikut serta dalam upaya Bela Negara yang
diwujudkan dalam Penyelenggaraan
03 Pertahanan Negara.
07
08
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta mengerti dan dapat menjelaskan tentang Integritas Moral, Etika, dan Supremasi
Hukum
INDIKATOR KEBERHASILAN
POKOK BAHASAN
1. PENDAHULUAN
4. PENUTUP
9
INTEGRITAS MORAL, ETIKA, & SUPREMASI HUKUM
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kemerdekaan Indonesia tidak diperoleh sebagai hadiah.
Para pejuang seperti KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy‟ari serta para
pengikutnya berjuang dan rela mengorbankan harta, kesehatan, keluarga dan
bahkan nyawa mereka demi kemajuan dan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Jiwa patriotik atau patriotisme kedua pahlawan inilah yang harusnya ditiru
oleh generasi penerus bangsa.
(1) Setiap Warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha Bela Negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan
Pertahanan Negara.
(2) Keikutsertaan Warga Negara dalam usaha Bela Negara
diselenggarakan melalui:
a. Pendidikan kewarganegaraan.
b. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib.
c. Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia
secara sukarela atau secara wajib.
d. Pengabdian sesuai dengan profesi.
13
Indikator
Jelaskan alasannya!
1
7 18
Bentuk-bentuk patriotisme
2. Patriotisme konstruktif
Keterikatan kepada bangsa dan negara dengan ciri khas mendukung adanya kritik dan
pertanyaan dari anggotanya terhadap berbagai kegiatan yang dilakukan/terjadi.
Patriotisme konstruktif juga tetap menuntut kesetiaan dan kecintaan anggota (rakyat)
kelompoknya (bangsa), namun tidak meninggalkan nilai-nilai kemanusiaan. Dalam
pandangan ini, pemimpin tidak selamanya benar.
17
Indikator RELA BERKORBAN
BAGI BANGSA DAN NEGARA
ANCAMAN MILITER
• Agresi ( invasi, bombardmen, blockade)
• Pelanggaran wilayah
• Spionase
• sabotase
• aksi teror bersenjata
RELA BERKORBAN WAKTU,
• pemberontakan bersenjata RAGA & JIWA UNTUK
NEGARA
• perang saudara menggunakan senjata
TNI sebagai Komponen Utama
2
4 24
ANCAMAN NON-MILITER
1. Imigrasi gelap.
2. illegal fishing.
3. Perdagangan dan penyalahgunaan
narkotika.
4. Korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN).
5. Berbagai penyelunduan, baik ke
dalam maupun ke luar negeri.
6. Kemiskinan, kebodohan dan lain
sebagainya.
2
5 25
Ancaman Berdimensi
Ideologi
Komunisme
Komunis adalah ideologi ekonomi dan politik
yang menerapkan sistem tanpa kelas, dimana
alat produksi dimiliki secara komunal yang diatur
oleh negara. Totaliter dan pemerintah
menentukan segalanya. Biasanya penganut
komunis adalah ateis.
Liberalisme
Liberalisme adalah sebuah ideologi atau paham
yang mengutamakan dan menjunjung tinggi
kebebasan individu serta hak-hak yang dimiliki
setiap individu dalam berbagai aspek kehidupan
baik agama, politik, ekonomi, sosial, dll.
2
8 28
Ancaman berdimensi
politik
Ancaman berdimensi
Ekonomi
Internal: inflasi, pengangguran,
infrastruktur yang tidak memadai, sistem
ekonomi yang tidak cukup jelas.
Ancaman berdimensi
Sosial Budaya
Ancaman dari dalam:
Didorong isu-isu kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan, serta ketidakadilan ► mendorong
terjadinya separatism, terorisme, kekerasan, bencana,
►mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Ancaman berdimensi
Keselamatan Umum
Bencana alam:
Gempa bumi, gunung meletus, tsunami)
Ulah manusia:
Pembuangan limbah industri,
penggunaan bahan kimia,
kecelakaan transportasi.
3
3 33
STRATEGI MENGHADAPI
ANCAMAN DIMENSI IDEOLOGI
STRATEGI MENGHADAPI
ANCAMAN BERDIMENSI SOSBUD
STRATEGI MENGHADAPI
ANCAMAN BERDIMENSI TIKOM
PERTANYAAN ?
43
IMPLEMENTASI
RELA BERKORBAN UNTUK
BANGSA DAN NEGARA
4
4 44
IMPLEMENTASI
DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
kemampuan peserta didik yang harus dikembangkan melalui proses pendidikan itu mencakup tiga ranah yaitu, ranah
kognisi, afeksi dan psikomotorik. Oleh karena itu, sebuah proses pendidikan tidak hanya harus mampu menyentuh ranah
kognisi saja tetapi juga harus mampu menyentuh ranah afeksi yang kemudian akan bermuara dan terefleksi pada ranah
psikomotorik atau perilaku.
cara-cara untuk meningkatkan rasa cinta tanah air di lingkungan pendidikan sebagai berikut;
a. Mempelajari sejarah perjuangan para pahlawan pejuang kemerdekaan kita serta menghargai jasa para
pahlawan kemerdekaan.
b. Melakukan upacara bendera setiap hari senin dengan menghormati bendera merah putih, menyanyikan
lagu nasional “Indonesia Raya”, membacakan pembukaan UUD 1945, serta membacakan Pancasila
c. Menghormati simbol-simbol negara seperti memasang di kelas gambar presiden dan wakilnya, lambang
burung garuda, bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, peta Indonesia dan lain-lain.
Memasang bendera merah putih di saku peserta didik.
d. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri agar pengusaha lokal bisa maju sejajar dengan
pengusaha asing.
4
5 45 IMPLEMENTASI
DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN (lanjutan)
e. Membantu mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia kepada warga negara ásing baik di dalam maupun di luar
negeri serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang mencoreng nama baik Indonesia.
f. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada acara - acara resmi dalam negeri.
g. Beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk kemajuan bangsa dan negara.
h. Membantu mewujudkan ketertiban dan ketentraman baik di lingkungan sekitar kita maupun secara nasional.
u. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu memiliki bangsa, bahasa persatuan, dan tanah air
Indonesia, serta memiliki Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan sang saka merah putih. Kebersamaan dapat
diwujudkan dalam bentuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
v. Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, yaitu semangat mewujudkan persatuan dan
kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik alamiah maupun aspek sosial yang menyangkut kehidupan
bermasyarakat. Wawasan nusantara meliputi kepentingan yang sama, tujuan yang sama, keadilan, solidaritas,
kerjasama, dan kesetiakawanan terhadap ikrar bersama.
w. Mentaati peraturan, agar kehidupan berbangsa dan bernegara berjalan dengan tertib dan aman. Jika peraturan
saling dilanggar, akan terjadi kekacauan yang dapat menimbulkan perpecahan.
48
ADA
PERTANYAAN???
49
SEKIAN
&
TERIMA KASIH
50