Anda di halaman 1dari 23

Modul SEKOLAH INSPEKTUR POLISI

Modul KONSEP BELA NEGARA

4
4 JP (180 menit)

Pengantar

Dalam bagian ini dibahas tentang , Pengertian Bela Negara,Unsur unsur


Bela Negara, Tujuan Bela Negara, Fungs Bela Negarai,Arti penting Bela
Negara,Dasar Hukum Bela Negara dan Dilanjutkan dengan konsep
tatacara berpartisipasi dalam bela Negara.
Tujuan diberikan materi ini agar peserta didik dapat memahami konsepsi
bela negara.

Kompetensi Dasar

Memahami konsepsi Bela Negara

Indikator hasil belajar :

1. Menjelaskan pengertian bela negara.


2. Menjelaska unsur unsur dasar bela negara.
3. Menjelaskan tujuan bela negara.
4. Menjelaskan Fungsi/alasan bela negara.
5. Menjelaskan arti penting bela negara.
6. Menjelaskan dasar/landasan hukum bela Negara.
7. Menjelaskan manfaat bela negara.
8. Menjelaskan Azas demokrasi dalam bela negara.
9. Menjelaskan motifasi dalam bela negara.
10. Menjelaskan wujud bela negara.
11. Menjelaskan menumbuhkan semangat bela negara.
12. Menjelaskan contoh bentuk bentuk usaha bela negara.

BELA NEGARA 69
Modul SEKOLAH INSPEKTUR POLISI

Materi Pokok

Konsepsi Bela Negara

1. Pengertian bela negara


2. Unsur unsur dasar bela negara
3. Tujuan bela begara
4. Fungsi/alasan bela negara
5. Arti penting bela negara
6. Dasar/landasan hukum bela negara
7. Manfaat bela negara
8. Azas demokrasi dalam bela negara
9. Motifasi dalam bela negara
10. Wujud bela negara
11. Menumbuhkan semangat bela negara
12. Contoh bentuk bentuk usaha bela negara.

Metode Pembelajaran

1. Ceramah digunakan untuk menjelaskan materi tentang :


a. Pengertian, tujuan dasar hukum dan tatacara berpartisipasi
dalam bela Negara.
b. Manfaat ,motifasi dan wujud bela negara
c. Menumbuhkan semangat bela negara
d. Contoh bentuk bentuk usaha bela negara

2. Tanya jawab dengan peserta didik berkaitan materi yang di


sampaikan oleh Gadik.
3. Curah pendapat.

Bahan dan Alat

1. Bahan :

a. Naskah / bahan ajaran.

b. ARMAWI, ARMAEDI, 2006, Geostrategi Indonesia, makalah


pelatihan dosen kewarganegaraan, Dikti, Surabaya.

c. H. KAELAN dan H. ACHMAD ZUBAIDI, 2010, pendidikan


BELA NEGARA 69
Modul SEKOLAH INSPEKTUR POLISI

kewarganegaraan untuk perguruan tinggi, Paradigma,


Yogyakarta.

d. MAYASARI, MEIKE, 2005, persengketaan daerah


perbatasan di wilayah ambalat kaitannya dengan konsep dan
implementasi wawasan nusantara, makalah, UGM,
Yogyakarta.

2. Alat :

a. Lap Top
b. LCD / Proyektor dan Screen
c. White Board
d. Flichart
e. Alat tulis dan penghapus
f. Lasser point

Proses Pembelajaran

1. Tahap awal : 15 menit

a. Gadik memperkenalkan diri kepada para peserta didik.


b. Gadik melakukan pencairan suasana kelas agar tercipta
interaksi antara gadik dan peserta didik.
c. Gadik melakukan apersepsi dengan menanyakan kepada
peserta didik tentang materi yang akan dipelajari.

2. Tahap inti : 160 menit

a. Gadik menjelaskan materi Konsep Bela Negara :

1) menjelaskan pengertian bela negara;


2) menjelaska unsur unsur dasar bela negara
3) menjelaskan tujuan bela Negara;
4) menjelaskan Fungsi/alas an Bela negara
5) menjelaskan arti penting bela negara
6) menjelaskan dasar/landasan hukum bela Negara;
7) menjelaskan manfaat bela negara
8) menjelaskan Azas demokrasi dalam bela negara
9) menjelaskan motifasi dalam bela negara
10) menjelaskan wujud bela negara
11) menjelaskan menumbuhkan semangat bela negara
12) menjelaskan contoh bentuk bentuk usaha bela negara.

b. Gadik melakukan tanya jawab dengan peserta didik berkaitan


dengan materi yang di sampaikan.
3. Tahap akhir : 15 menit

BELA NEGARA 69
Modul SEKOLAH INSPEKTUR POLISI

a. Penguatan materi :
Gadik memberikan ulasan secara umum terkait dengan
materi pembelajaran yang diberikan.

b. Cek penguasaan materi :


Gadik mengecek penguasaan materi pelatihan dengan cara
bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.

Tagihan / Tugas

1. Peserta didik mengumpulkan resume materi pelajaran yang telah


diterima.
2. Laporan hasil tugas diserahkan kepada gadik pada saat
pertemuan berikutnya.

Lembar Kegiatan

Resume materi pelajaran yang telah diterima peserta didik

Bahan Bacaan

KONSEP BELA NEGARA


1. pengertian bela negara;

Pembelaan negara atau bela negara merupakan tekad,sikap dan


tindakan warganegara yang teratur,menyeluruh,terpadu dan
berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta
kesadaran hidup berbangsa dan bernegara.

Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada


negara dan kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela
negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling
BELA NEGARA 69
Modul SEKOLAH INSPEKTUR POLISI

keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai


bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.
Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi
bangsa dan negara.

Upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI, berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan
bernegara. Upaya bela negara, selain kewajiban dasar manusia, juga
merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang harus
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela
berkorban dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.
Bagi warganegara Indonesia, usaha pembelaan negara dilandasi
oleh kecintaan pada tanah air dan kesadaran berbangsa dan
bernegara Indonesia dengan keyakinan pada pancasila sebagai
dasar negara serta berpijak pada UUD 1945 sebagai konstitusi
negara.

Secara Fisik Bela negara dapat diartikan sebagai usaha pertahanan


menghadapi serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam
keberadaan negara tersebut, sedangkan secara nonfisik konsep ini
diartikan sebagai upaya untuk serta perperan aktif dalam memajukan
bangsa dan negara baik melalui pendidikan moral,sosial,maupun
peningkatan kesejahtraan orang orang yang menyusun bangsa
tersebut

Wujud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap
warganegara untuk berkorban demi mempertahankan
kemerdekaan,kedaulatan negara,persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia,keutuhan wilayah Indonesia dan yuridiksi nasional serta
nilai nilai pancasila dan UUD 1945.

Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat


perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme
seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu
negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
tersebut.

Berdasarkan UUD 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa tiap tiap warga
negara berhak dan wajib ikutserta dalam usaha pembelaan negara.
Dan syarat syarat tentang pembelaan negara diatur oleh UU. Jadi
sudah jelas,mau tidak mau kita wajib ikut serta dalam membela
negara dari segala macam ancaman,gangguan,dan hambatan baik
yang dating dari dalam maupun dari luar.

2. Unsur Dasar Bela Negara

a. Cinta Tanah Air

BELA NEGARA 69
Modul SEKOLAH INSPEKTUR POLISI

b. Kesadaran Berbangsa & bernegara;


c. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara;
d. Rela berkorban untuk bangsa & negara; dan
e. Memiliki kemampuan awal bela negara

3. Tujuan bela Negara

a. Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara


b. Menjaga identitas dan integritas bangsa/ Negara;
c. Melestarikan budaya;
d. Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
e. Mejalankan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945

4. Fungsi / Alasan Bela Negara

a. Menghormati dan menghargai para pahlawan yang telah


berjuang merebut kemerdekaan
b. Ingin memajukan Negara
c. Menjaga keutuhan wilayah negara
d. Mempertahankan negara dari berbagai ancaman
e. Meningkatkan harkat dan martabat bangsa dimata dunia
internasional.
f. Merupakan kewajiban setiap warga negara
g. Merupakan Panggilan sejarah

5. Arti Penting Bela Negara

a. Sebagai Syarat berdirinya suatu negara


b. Untuk melindungi kedaulatan negara
c. Untuk mempertahankan keutuhan wilayah negara
d. Untuk semua warga negara agar memiliki kewajiban dan hak
yang jelas dalam ikut serta pembelaan terhadap negara.

6. Dasar/Landasan Hukum Bela Negara

Dasar Hukum dan Peraturan Bela Negara

a. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep wawasan


nusantara dan keamanan Nasional,
b. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok
Perlawanan Rakyat,
c. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok
Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1988

d. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI


dengan POLRI, dan
e. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI

BELA NEGARA 69
Modul SEKOLAH INSPEKTUR POLISI

danPOLRI.

Landasan Hukum Bela Negara

Landasan konsep Belanegara adalah wajib militer, subyek dari


konsep ini adalah tentara atau perangkat pertahanan negara
lainnya,baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari
rancangan tanpa sadar( wajib militer). Beberapa negara misalnya
Israel,iran,singapur memberlakukan wajib militer bagi warga yang
memenuhi syarat ( kecuali denan dispensasi untuk alas an tertentu
seperti gangguan fisik,mental ).
Dibeberapa negara seperti Amerika,Jerman,Sepanyol dan Ingris,
bela negara dilaksanakan pelatihan militer,mereka dapat
melakukannya sebagai individu atau sebagai anggota resimen,
misalnya tentara teritotialbritania raya dalam beberapa kasus milisi
bisa merupakan bagian dari pasukan cadangan militer, seperti
Amerika serikat national guard.dinegara lain seperti
RRC(Taiwan)republic korea dan Israel,wajib untuk beberapa tahun
setelah seseorang menyelesaikan dinas nasional.

Landasan Hukum belanegara di Indonesia antara lain :

a. UUD 1945 Pasal 27 Ayat (3) : “Setiap warga negara berhak


dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara”
b. UUD 1945 Pasal 30 Ayat (1),(2),(3),(4),(5) :

(1). “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
pertahanan dan keamanan negara”
(2). “Usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan
melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan pendukung”
(3). ” Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat,
Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara
bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara”
(4). “Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara
yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat
bertugas melindungi, melayani masyarakat, serta
menegakan hukum”
(5). “Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia,
Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan
kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia didalam menjalankan tugasnya,
syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha
pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang

c. UU No. 3  Tahun 2002 Tentang Pertahanan   Negara Pasal


9 Ayat (1) dan (2) /landasan operasional :

BELA NEGARA 69
Modul SEKOLAH INSPEKTUR POLISI

(1).“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta   dalam


upaya       Bela Negara yang diwujudkan dalam  
Penyelenggaraan Pertahanan Negara”
(2).“Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela   negara
dimaksud ayat (1) diselenggarakan melalui :

- Pendidikan Kewarganegaraan,
- Pelatihan dasar Kemiliteran,
- Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela      atau
wajib, dan
- Pengabdian sesuai dengan profesi

d.   UU No 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia   Pasal 6B :


“Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya   pembelaan
negara, sesuai dengan ketentuan yang   berlaku”  

7. Manfaat Bela Negara

a. Membentuk sikap disiplin waktu,aktivitas dan pengaturan


kegiatan lain
b. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesame
rekan seperjuangan
c. Membentuk mental dan fisik yang tangguh
d. Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotism sesuai
dengan kemampuan diri
e. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun
kelompok
f. Membentuk iman dan takwa pada agama yang di anut oleh
individu
g. Berbakti pada orang tua bangsa dan agama
h. Membentuk prilaku jujur,tegas,adi,dan kepedulian antar sesama

8. Azas Demokrasi dalam Bela Negara

Berdasarkan pasal 27 ayat (3) dalam perubahan kedua UUD


1945,bahwa usaha bela negara merupakan hak dan kewajiban
setiap warganegara.hal ini menunjukan adanya asas demokrasi
dalam pembelaan negara yang mencakup dua arti.

Pertama, bahwa setiap warganegara turutserta dalam menentukan


kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga lembaga
perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang undangan yang
berlaku.

Kedua, bahwa setiap warganegara harus turut serta dalam setiap


usaha pembelaan negara sesuai dengan kemampuan dan

BELA NEGARA 69
Modul SEKOLAH INSPEKTUR POLISI

propesinya masing masing.

9. Motivasi dalam Bela Negara

Usaha Pembelaan negara bertumpu pada kesadaran setiap


warganegara akan hak dan kewajibannya, kesadarannya demikian
perlu ditumbuhkan melalui proses motivasi untuk mencintai tanah air
dan untuk ikutserta dalam pembelaan negara.
Proses motivasi untuk membela negara dan bangsa akan berhasil
jika setiap warga memahami keunggulan dan kelebihan negara dan
bangsanya. Setiap warganegara hendaknya memahami kemun
gkinan segala macam ancaman terhadap eksistensi bangsa dan
negara Indonesia.

Adabeberapa hal yang dapat dijadikan dasar pemikiran sebagai


motivasi setiap warga negara untuk ikut serta membela negara
Indonesia
a. Pengalaman sejarah perjuangan RI
b. Kedudukan wilayah geografis Nusantara yang strategis
c. Keadaan penduduk (demografis)yang besar
d. Kekayaan sumberdaya alam
e. Perkembangan dan kemajuan IPTEK dibidang persenjataan
f. Kemungkinan timbulnya bencana perang.

10. Wujud Bela Negara ( Bentuk-Bentuk Usaha Bela Negara )

Mengingat tidak mudahnya kemerdekaan yang diperoleh oleh


bangsa Indonesia, sudah selayaknya kita sebagai warga negara
Indonesia bersatu menjalin persatuan dan kesatuan untuk
membangun bangsa dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat.
Salah satu upaya warga negara Indonesia dalam mengisi
kemerdekaan adalah upaya pembelaan terhadap negara meskipun
tidak harus dengan kekuatan senjata dan fisik.
Hak dan kewajiban warga negara dalam upaya bela negara diatur
lebih lanjut dalam undang-undang. Seperti diatur dalamUndang-
Undang No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, Pasal 9 Ayat
(1) menerangkan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam
penyelenggaraan pertahanan negara. Hal ini lebih dipertegas lagi
dengan Pasal 9 Ayat (2) yang menerangkan bahwa keikutsertaan
warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana dimaksud
dalam Ayat (1), diselenggarakan melalui:
1.         a. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan merupakan kemampuan warga
negara dalam usaha meningkatkan hubungan antara warga negara
dan negara. Pendidikan kewarganegaraan dapat memupuk jiwa
patriotik, rasa cinta kepada tanah air, semangat kebangsaan,

BELA NEGARA 69
Modul SEKOLAH INSPEKTUR POLISI

kesetiakawanan sosial, kesadaran akan sejarah perjuangan bangsa


Indonesia, dan sikap menghargai jasa para pahlawan.
Melalui pendidikan kewarganegaraan, setiap warga negara harus
mampu memahami, menganalisis, dan menjawab masalah-
masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan negara
secara berkesinambung an dan konsisten dengan cita-cita dan
sejarah nasional. Seperti yang digariskan dalam pembukaan UUD
1945. Pendidikan kewarga negaraan diberikan disemua jenjang
pendidikan dari SD sampai dengan Perguruan Tinggi.
Banyak bentuk yang dapat kita lakukan sebagai usaha pembelaan
negara, salah satu upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan
mengikuti pendidikan bela negara. Mengikuti pendidikan bela
negara adalah suatu bentuk upaya bela negara yang dapat kita
lakukanpadamasasekarang.

2.        b.  Pelatihan Dasar Kemiliteran

Pelatihan dasar kemiliteran ini diberikan dalam bentuk latihan sikap


kepribadian, seperti militer. Hal ini bertujuan untuk membentuk
sikap dan jiwa patriotisme. Salah satu contohnya adalah Resimen
Mahasiswa (Menwa). Dalam organisasi kemahasiswaan, seperti
Menwa menerapkan dasar-dasar kemiliteran. Pelatihan yang
dilakukan oleh Menwa merupakan salah satu upaya bela negara.
Selain Menwa, ada organisasi lain yang dapat diikuti oleh siswa
SMP yang dapat menerapkan pelatihan dasar kemiliteran, seperti
Pramuka, Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Palang Merah Remaja
(PMR), dan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra).
3.        c.  Pengabdian sebagai Prajurit TNI dan POLRI
Dalam UUD 1945 pasal 30 Ayat (2) dinyatakan “Usaha pertahanan
dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan yang dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI)
dan kepolisian negara Republik Indonesia sebagai kekuatan
pendukung.” Pasal tersebut mengisyaratkan bahwa menjadi prajurit
TNI merupakan pelaksana an dan kekuatan utama dalam usaha
pertahanan dan keamanan. Setiap warga negara berhak untuk
mengabdi sebagai prajurit TNI melalui syarat-syarat tertentu.
TNI dan Polri mempunyai peran penting bagi NKRI, untuk
mempertahankan dan memelihara keamanan NKRI.
Menjadi anggota TNI atau Polri merupakan upaya bela negara yang
dapat kita lakukan pada masa sekarang.

Tugas TNI sebagai Bentuk Usaha Pembelaan Negara


Kesatuan RepublikIndonesia yaitu Menegakkan kedaulatan &
mempertahankan keutuhan NKRI
BELA NEGARA 69
Modul SEKOLAH INSPEKTUR POLISI

Melindungi bangsa, misalnya menjaga keutuhan bangsa dengan


cara melindungi bangsa Indonesia dari ancaman atau gangguan.

Tugas Polri sebagai Bentuk Usaha Pembelaan Negara Kesatuan


Republik Indonesia yaitu Menegakkan hukum yang berlaku dan
menjaga masyarakat agar tetap tertib dan aman.
Memberi keamanan kepada masyarakat agar tetap terlindungi dan
memberikan pengayoman serta pelayanan untuk masyarakat.
Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai komponen utama
dalam keamanan dalam negri telah melakukan upaya membela
negara terutama yang berkaitan dengan ancaman yang
mengganggu keamanan dan keter tiban masyarakat, seperti
kerusuhan, penyalahgunaan narkotik, dan konflik antarmasyarakat.
Ancaman keamanan pada saat ini yang paling utama dan harus
dihadapi Polri adalah ancaman teroris, baik dari dalam negeri
maupun luar negeri.

Contoh lain yang dilakukan Polri dalam upaya bela negara, antara
lain:

a. mendukung tetap tegaknya negara kesatuan RI yang


berdasarkan Pancasila dan UUD 1945;
b. Melakukan penyuluhan kesadaran hukum bagi warga
negara;
c. melakukan pengaturan lalu lintas dan memberikan
pengayoman keamanan bagi warga negara;
d. memberikan perlindungan keamanan dari berbagai tindak
kejahatan terhadap warga negara;
d. Melakukan proses penyidikan dan penyelidikan terhadap
berbagai tindak kejahatan.

d. Pengabdian Sesuai dengan Profesi


Untuk melakukan usaha penyelenggaraan pembelaan negara dapat
dilakukan pula dengan cara mengabdi kepada negara sesuai bidang
atau profesi kita. Untuk itu diharapkan kepada kita agar kita bekerja
dengan baik terhadap pekerjaan kita. 

Melakukan pekerjaan dengan baik merupakan salah satu upaya


bentuk pembelaan negara. Lalu apa contoh mengabdi kepada
negara sesuai bidang ? Banyak bidang yang menjadi pekerjaan
atau profesi yang dapat kita jalani, sebagai contoh pada bidang
pendidikan, pada bidang ini guru sangat berperan penting, seorang
yang berprofesi sebagai guru diharapkan dapat memberikan
pengajaran yang baik kepada murid - muridnya.

Sebagai pelajar usaha yang dapat dilakukan adalah mengharumkan


nama bangsa Indonesia dengan prestasi dibidang akademik
maupun nonakademik. Juga tidak sedikit para siswa Indonesia yang
BELA NEGARA 69
Modul SEKOLAH INSPEKTUR POLISI

berprestasi ditingkat internasional, seperti mengikuti Olimpiade


Fisika. Prestasi lainnya dapat dijadikan contoh dalam upaya bela
negara, seperti ilmuwan yang menemukan teknologi komunikasi,
dokter yang membantu pengobatan bagi prajurit TNI yang sakit, dan
banyak lagi profesi lainnya yang dapat mendukung dalam upaya
bela negara.
Wujud / Bentuk Upaya bela Negara lainnya antara lain
keterlibatan warga negara dalam upaya pertahanan negara
merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Republik
Indonesia. Contoh pelaksanaan yang dapat dilakukan dalam upaya
bela negara di antaranya melalui Rakyat Terlatih (Ratih) yang terdiri
atas berbagai unsur berikut.
1) Perlawanan Rakyat (Wanra) berfungsi membantu TNI dalam
keadaan darurat perang dan terlibat langsung di medan perang.
2) Keamanan Rakyat (Kamra) adalah kelompok rakyat yang berada
di bawah binaan Polri yang bertugas membantu tugas-tugas
polisi dalam menjaga keamanan.
3)  Pertahanan Sipil (Hansip) berfungsi menjaga keamanan
masyarakat dalam lingkungan-lingkungan di daerah.

Upaya Bela Negara pada Ancaman KKN

Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) juga adalah ancaman bagi


bangsa dan negara, bukan saja dapat merusak perekonomian
negara, tetapi juga merusak moral dan mental bangsa. oleh sebab
itu, KKN juga harus diberantas. Pemerintah juga harus tegas pada
orang-orang yang terlibat korupsi, kolusi dan nepotisme itu.
Demikian juga masyarakat, baik melalui LSM (Lembaga Swadaya
Masyarakat), ORMAS (Organisasi Masyarakat), Partai Politik,
Lembaga perwakilan Rakyat, Lembaga Pendidikan, perorangan,
atau kelompok-kelompok masyarakat yang lain, harus terus aktif
menanamkan semangat anti KKN pada masyarakat, memberi
informasi adanya praktik KKN yang diketahuinya pada aparat
penegak hukum, dan terus menerus mendorong serta mengawal
pemerintah untuk melakukan upaya pemberantasan KKN secara
terus menerus.

Upaya Bela Negara pada Ancaman Perusakan Lingkungan

Antara manusia dengan lingkungan adalah dua hal yang saling


berhubungan, berkaitan dan saling pengaruh-mempengaruhi. Jika
manusia menjaga dan merawat lingkungannya dengan baik, maka
lingkungan itu akan memberikan pengaruh dan manfaat yang positif
bagi manusia. Tetapi sebaliknya, apabila manusia tidak menjaga
dan bahkan merusaknya, maka lingkungan itu akan mendatangkan
bencana bagi manusia. lingkungan yang rusak juga adalah
ancaman bagi bangsa dan negara. Oleh sebab itu, perlu upaya
BELA NEGARA 69
Modul SEKOLAH INSPEKTUR POLISI

yang sungguh-sungguh dari semua pihak untuk senantiasa menjaga


lingkungan hidup. Hal ini juga adalah bagian dari upaya pembelaan
negara. Sebab, dengan lingkungan hidup baik, akan berakibat
kepada kualitas hidup warga negaranya menjadi lebih baik.

Upaya Bela Negara pada Ancaman Kemiskinan

Salah satu tujuan negara kita adalah memajukan kesejahteraan


umum, itulah sebabnya pemerintah harus berusaha sekuat tenaga
untuk memberantas kemiskinan di negeri kita. Upaya pemerintah ini
harus didukung oleh semua pihak, baik oleh pelaku ekonomi
(pengusaha) atau oleh masyarakat, harus bekerja keras untuk
meningkatkan kesejahteraan dan memberantas kemiskinan.
Pemerintah membuat berbagai peraturan, menyediakan berbagai
fasilitas, memberikan arahan dan bimbingan, menciptakan iklim
usaha baik, dan lain- lain sesuai kewenangannya. Pengusaha
bekerja keras agar dapat menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja.
Sedangkan masyarakat bekerja keras untuk terus meningkatkan
kemampuan dan ketrampilannya agar dapat bekerja dengan sebaik-
baiknya, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan
kesejahteraannya.

Upaya Bela Negara pada Ancaman Kebodohan

Bangsa yang bodoh akan mudah dipermainkan dan diombang-


ambingkan oleh bangsa yang pintar (maju). Oleh sebab itu, kita juga
harus memberantas kebodohan. Untuk itu, pemerintah harus
mampu menyelenggarakan pendidikan baik bagi rakyatnya. Negara
yang sekarang ini berhasil menjadi negara yang maju, ternyata
pada biasanya disebabkan oleh pendidikan mereka baik. Oleh
sebab itu tidak dapat ditawar-tawar lagi, kalau kita ingin
memberantas kebodohan maka kita harus memperbaiki kualitas
pendidikan di negara kita sendiri. Upaya pemerintah untuk
meningkatkan kualitas pendidikan itu diimbangi dengan upaya yang
keras pula dari semua pelaku pendidikan, termasuk pendidik dan
pelajarnya, untuk terus meningkatkan kualitas belajar mengajarnya.

Upaya Bela Negara pada Lunturnya Persatuan Bangsa

Lunturnya persatuan dan kesatuan jelas akan mengancam


keutuhan dan keselamatan bangsa dan Negara kesatuan republik
Indonesia. sejarah perjuangan untuk merebut dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia adalah persatuan dan kesatuan. Jadi,
apabila semangat persatuan dan kesatuan bangsa luntur, maka
akan mengancam keutuhan dan keselamatanbangsa. Terlebih
bangsa kita adalah bangsa yang majemuk (heterogen), yakni
bangsa yang terdiri dari berbagai ragam suku bangsa, agama,
budaya, bahasa dan adat istiadat. Oleh sebab itu, semua pihak
harus menjaga semangat persatuan dan kesatuan bangsa ini,
dengan cara tidak menonjolkan dan memperuncing perbedaan,

BELA NEGARA 69
Modul SEKOLAH INSPEKTUR POLISI

tetapi kita tonjolkan dan perkuat persasamaan diantara kita.


Sehingga dengan demikian akan terwujud kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang harmonis, rukun,
bersatu, dan damai.

Upaya Bela Negara pada ancaman Budaya Asing yang Negatif

Salah satu akibat dari adanya globalisasi adalah masuknya budaya


asing ke Indonesia yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya
bangsa Indonesia berdasar Pancasila. Budaya asing yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti pola hidup individualis
dan hedonis yang dapat merusak dan mangancam keutuhan dan
kelangsungan hidup bangsa.

Upaya Bela Negara untuk Mengharumkan Nama Bangsa di Mata


Dunia

Di samping upaya bela negara untuk menghadapi berbagai


ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan di atas, upaya
pembelaan negar juga dapat dilakukan dalam rangka
mengharumkan nama bangsa di mata internasional. Di bidang olah
raga misalnya, perjuangan tim bulu tangkis Indonesia untuk merebut
dan mempertahankan piala Thomas dan Uber adalah uapaya bela
negara untuk mengharumkan nama bangsa di bidang olah raga.
Demikian juga di bidang seni budaya, keikutsertaan beberapa
penyanyi Indonesia dalam festifal tingkatn dunia misalnya, adalah
wujud upaya bela negara. begitu pula halnya dalam festifal film, baik
di tingkat Asia atau dunia, semua itu adalah wujud bela negara di
bidang seni budaya.

Selain itu, upaya bela negara demi mengharumkan nama bangsa di


bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dapat dilihat dari
kegigihan pelajar- pelajar Indonesia dalam olympiade matematika
atau fisika tingkat dunia. mereka semua adalah pejuang-pejuang
yang membela keharuman nama bangsa dan negara.

Upaya membela negara warga negara sebenarnya tidak hanya


berhubungan dengan upaya mempertahankan Negara kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman dan serangan musuh,
melinkan adalah upaya warga negara untuk mempertahankan dan
memajukan bangsa Indonesia di segala bidang. Contoh tindakan
yang menunjukkan upaya membela negara dapat dilihat dari
perjuangan putra dan putrid Indonesia, baik di bidang pertahanan
keamanan atau di bidang lain.
11. Menumbuhkan semangat Bela Negara

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang menjunjung tinggi


semangat kekeluargaan, selalu mengedepankan musyawarah
dalam mengambil suatu keputusan, dan memiliki kepercayaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, sikap-sikap seperti

BELA NEGARA 69
Modul SEKOLAH INSPEKTUR POLISI

ramah tamah, suka menolong, gotong royong, tenggang rasa, dan


toleransi merupakan hal yang selalu dipertahankan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk dapat menumbuhkan
semangat-semangat tersebut yang pada gilirannya akan
meningkatkan semangat kebangsaan, perlu ditanamkan hal-hal
berikut.

a. Menumbuhkan semangat dan sikap hidup lebih baik dan lebih


maju. Sikap tersebut dapat diwujudkan dengan cara giat belajar
dan giat bekerja, optimis terhadap masa depan, tidak boros dan
tidak bergaya hidup mewah, serta menumbuhkan semangat
gemar menabung.
b. Menumbuhkan semangat dan sikap ingin berperan serta dalam
usaha-usaha pembangunan. Sikap tersebut dapat diwujudkan
dengan cara taat membayar pajak, taat hukum, ikut serta dalam
menjaga keamanan, serta menjaga kehormatan dan martabat
bangsa di hadapan dunia internasional.
c. Menumbuhkembangkan semangat dan sikap rela berkorban
dalam masa pembangunan. Sikap tersebut dapat diwujudkan
dengan cara sehat jasmani dan rohani, tahan derita dan tahan
uji, selalu tegar menghadapi masalah, cekatan dalam bertindak,
berpendirian teguh, siap menanggung risiko, bertanggung
jawab, serta berani membela kebenaran dan keadilan.
d. Menumbuhkan semangat dan sikap untuk mengembangkan
inovasi (pembaruan) dalam berbagai hal. Sikap tersebut dapat
diwujudkan dengan cara terbuka terhadap perubahan,
menerima dengan selektif budaya asing, menolak tegas
kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa Indonesia, mengubah pola hidup dan tingkah laku yang
tidak sesuai dengan sendi-sendi kehidupan yang baik, serta
selalu bangga sebagai bangsa dan warga negara Indonesia.
e. Menumbuhkan mental spiritual di kalangan masyarakat agar
dapat menangkal pengaruh-pengaruh budaya asing yang tidak
sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa Indonesia.

f.   Menumbuhkan perasaan cinta tanah air (patriotisme) melalui


pemahaman dan penghayatan (bukan sekadar penghafalan)
sejarah perjuangan bangsa.

g. Menumbuhkan kan semangat juang untuk membela negara,


bangsa, dan tanah air serta mempertahankan Pancasila
sebagai ideologi negara dan UUD 1945 sebagai landasan
berbangsa dan bernegara.

12. Menumbuhkan rasa cinta tanah air

BELA NEGARA 69
Modul SEKOLAH INSPEKTUR POLISI

Cinta tanah air ialah perasaan cinta terhadap bangsa dan negaranya
sendiri.Usaha membela bangsa dari serangan penjajahan.Dalam
cinta tanah air terdapat nilai-nilai kepahlawanan ialah:Rela dengan
sepenuh hati berkorban untuk bangsa dan Negara.
Cinta Tanah Air merupakan pengalaman dan wujud dari sila
Persatuan Indonesia yang dapat diwujudkan dalam kehidupan
sehari-hari di keluarga, sekolah dan masyarakat.
Cinta tanah air adalah sama saja rela berkorban demi kepentingan
Negara.Memajukan kehidupan bangsa, mencerdaskan diri demi ikut
berpartisipasi dalam rangka proses pembangunan tanah air atau
negaranya dari Negara yang kecil, berkembang sampai menjadi
Negara yang maju.
Cara Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air
a. Mempelajari sejarah perjuangan para pahlawan pejuang
kemerdekaan kita serta menghargai jasa para pahlawan
kemerdekaan.
b. Menghormati upacara bendera sebagai perwujudan rasa cinta
tanah air dan bangsa Indonesia.
c. Menghormati simbol-simbol Negara seperti lambang burung
garuda, bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia raya dll.
d. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri agar
pengusaha local bisa maju sejajar dengan pengusaha asing.
e. Ikut membela serta mempertahankan kedaulatan kemerdekaan
bangsa dan Negara Indonesia dengan segenap tumpah darah
secara tulus dan iklhas.
f. Turut serta mengawasi jalannya pemerintahan dan membantu
meluruskan yang salah sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
g. Membantu mengharumkan nama bangsa dan Negara Indonesia
kepada warga Negara asing baik di dalam maupun di luar negeri
serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang mencoreng nama
baik Indonesia.
h. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada acara-
acara resmi dalam negeri.
i. Beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk
kemajuan bangsa dan Negara.
j. Membantu mewujudkan ketertiban dan ketemtraman baik di
lingkungan sekitar kita maupun secara nasional.
13. Contoh bentuk bentuk usaha bela Negara
Keikutsertaan setiap warga negara dalam usaha pembelaan
negara bukan hanya merupakan hak tetapi juga kewajiban.
Dalam usaha pembelaan negara atau pun tindakan bela negara
terbagi :

1.   Bela Negara Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan

BELA NEGARA 69
Modul SEKOLAH INSPEKTUR POLISI

Tindakan bela negara sebelum dan sesudah kemerdekaan


yang paling nampak di perankan oleh TNI/POLRI sejak perang
kemerdekaan sampai masa reformasi ini. Diantaranya
menghadapi Menghadapi Kaum Penjajah, selanjutnya
menghadapi ancaman agresi Belanda paska kemerdekaan
Indonesia dan ,menghadapi ancaman federalis dan separatis
APRA, RMS, PRRI/PERMESTA, Papua Merdeka, Separatis
Aceh (GSA),Melawan DI/TII,Kelaskaran yang kemudian
dikembangkan menjadi barisan cadangan pada periode perang
kemerdekaan.

Peran serta masyarakat dalam upaya pembelaan negara


berlangsung sejak masa awal kemerdekaan. Keterlibatan
warga negara dalam pembelaan negara adalah sebagai
berikut.

a. Dibentuknya kelaskaran rakyat, kemudian dikembang kan


menjadi barisan cadangan pada periode perang
kemerdekaan.
b. Pasukan Perang Gerilya Desa (Pager Desa) termasuk
mobilisasi Pelajar (Mobpel) sebagai bentuk per kembangan
dari barisan cadangan.
c. Pada 1958-1960, muncul Organisasi Keamanan
Desa (OKD) dan Organisasi Perlawanan Rakyat (OPR)
yang merupakan bentuk kelanjutan Pager Desa.
d. Pada 1961 dibentuk pertahanan sipil (Hansip), Wanra, dan
Kamra sebagai bentuk penyempurnaan dari OKD/OPR.
e. Perwira cadangan yang dibentuk sejak 1963.
f. Kemudian, berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun
1982, ada organisasi yang disebut rakyat terlatih yaitu
Wanra yang membantu pertahanan dan Kamra yang
membantu keamanan & perlindungan masyarakat.

2. Bela Negara untuk Mengisi Kemerdekaan

Agar dapat berpartisipasi untuk melakukan bela negara secara


konkrit sesuai kapasitas seseorang, berikut ini diberikan
beberapa contoh:
a. Upaya Bela Negara pada Ancaman Penyalahgunaan
Narkotika Jauhi Narkoba, belajarlah yang rajin dan
bersungguh-sungguh itu sudah adalah bentuk nyata bela
negara yang bisa kalian lakukan.
Generasi muda sebagai generasi penerus bangsa harus
diselamatkan dari ancaman ini. Sebab, merekalah harapan
bangsa, yang akan menggantikan generasi tua memimpin
dan membawa bangsa ini kearah kemajuan. Jika generasi
muda hancur, maka hancur pulalah bangsa dan negara
Republik Indonesia yang telah diperjuangkan para pejuang
dengan berbagai pengorbanan yang luar biasa ini. Kita

BELA NEGARA 69
Modul SEKOLAH INSPEKTUR POLISI

tidak ingin negara kita hancur.


Oleh sebab itu, kita bela negara kita dari ancaman
narkoba. Upaya bela negara yang dapat dilakukan dalam
menghadapi ancaman penyalahgunaan norkoba ini, antara
lain:

1) Terus menerus secara gencar melakukan sosialisasi


dan penyuluhan masyarakat mengenai bahaya
narkoba;
2) Terus menerus secara gencar melakukan kampanye
anti narkoba;
3) Tindakan yang tegas dari Pemerintah pada setiap
pelaku yang membawa, memakai, terlebih yang
mengedarkan narkoba;
4) Masyarakat mendukung penuh pada sikap tegas
Pemerintah dalam memberantas setiap tindakan yang
mengarah pada penyalahgunaan narkoba, antara lain
dengan memberikan informasi kepada aparat
keamanan;
5) Pemerintah, segenap aparatur negara, pemimpin dan
tokoh masyarakat, guru dan dosen, orang tua dan
setiap orang yang dituakan, harus memberi contoh
dan teladan baik melalui setiap tutur kata, sikap, dan
perlakunya;
6) Perhatian, kepedulian, dan kasih sayang yang penuh
dari orang tua pada anaknya, dari pemimpin pada
yang dipimpin, dan juga dari sesama anggota
masyarakat.

b. Pengawasan yang ketat terhadap eksploitasi sumber


daya alam nasional dan terciptanya suatu pemerintahan
yang bersih dan berwibawa (legitimate), bebas KKN, dan
konsisten melaksanakan peraturan atau undang-undang).

c. Pengawasan yang ketat terhadap eksploitasi sumber


daya alam nasional dan terciptanya suatu pemerintahan
yang bersih dan berwibawa (legitimate), bebas KKN, dan
konsisten melaksanakan peraturan atau undang-undang).

d. Taat dalam Membayar Pajak,setiap warga negara


Indonesia wajib membayar pajak. karena pajak merupakan
hal wajib yang perlu kita bayar, karena dengan melakukan
pembayaran pajak sesuai dengan aturan yang telah di
tetapkan, pembangunan dan kesejahteraan rakyat
tentunya dapat segara tercapai. 
Pembayaran pajak yang kita lakukan digunakan untuk
keperluan pembangunan dan keperluan negara lainnya.
Oleh karena itu setiap warga negara diwajibkan untuk
membayar pajak yang telah di tetapkan oleh negara,

BELA NEGARA 69
Modul SEKOLAH INSPEKTUR POLISI

membayar pajak juga salah - satu usaha pembelaan


negara.  

e. Ikut berpartisipasi dalam membela negara di lingkungan


keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Dilingkungan Keluarga

Anggota keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, anak, serta


orang lain yang menjadi bagian dari keluarga harus
melaksanakan kewajiban nya dengan baik dan
sungguhsungguh agar mendapatkan haknya sesuai
kewajiban yang telah dilakukannya. Misalnya, ayah/ibu
mencari nafkah dan mengurus rumah tangga, anak-anak
belajar dengan sungguh-sungguh, serta pembantu
mengerjakan pekerjaan di rumah dengan baik.

Dilingkungan Sekolah

Warga sekolah(civitas akademika)menghormati


kepemimpinan kepala sekolah dengan cara melak
sanakan kewajibannya, antara lain sebagai berikut :
Siswa belajar dengan baik dan memenuhi unsur wajib
belajar secara akademik.siswa menaati tata tertib sekolah
atau berdisiplin,Guru mendidik siswa dengan baik, di
antaranya pendidikan damai dan penyelesaian konflik
tanpa kekerasan, serta mengacu pada tujuan yang akan
dicapai, baik kompetensi siswa maupun kurikulum.
Staf tata usaha melaksanakan tugas dengan baik dengan
men dokumen tasikan administrasi dengan tertib.
Penjaga sekolah melaksanakan tugasnya dengan baik.

Dilingkungan Masyarakat dan Negara

Perilaku di masyarakat memperlihatkan bela negara


disesuaikan dengan tuntutan dan kebiasaan masyarakat
setempat. Misalnya, mengikuti segala kegiatan dengan
berpartisipasi mengelola lingkungan yang kondusif dan
mendukung kebijakan pemerintah setempat.
Bidang hukum, yaitu taat hokum dan aturan aturan negara
dengan cara berperilaku yang tidak melanggar tata tertib
yang berlaku.
Dalam bidang ekonomi dapat berpartisipasi meningkatkan
kemakmuran di lingkungan masyarakat dengan cara
mencintai produk produk dalam negri, menjadi anggota
koperasi dan tidak melakukan kecurangan dalam
perekonomian.
Di bidang sosial budaya, mampu melestarikan budaya dan
dapat menunjukkan nilai budaya terbaik sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia.

BELA NEGARA 69
Modul SEKOLAH INSPEKTUR POLISI

Bidang pertahanan dan keamanan dapat berbentuk


menjaga keamanan lingkungan, seperti ikut ronda malam.
Kepedulian terhadap alam, di antaranya tidak mela kukan
perbuatan yang dapat merusak keseim bangan alam,
seperti penebangan pohon sewenang-wenang dan
mendirikan bangunan seenaknya.
Advertisements

Rangkuman

1. pengertian bela negara;

Pembelaan negara atau bela negara merupakan tekad,sikap dan


tindakan warganegara yang teratur,menyeluruh,terpadu dan
berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta
kesadaran hidup berbangsa dan bernegara.

Bagi warganegara Indonesia, usaha pembelaan negara dilandasi


oleh kecintaan pada tanah air dan kesadaran berbangsa dan
bernegara Indonesia dengan keyakinan pada pancasila sebagai
dasar negara serta berpijak pada UUD 1945 sebagai konstitusi
negara.

Wujud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap
warganegara untuk berkorban demi mempertahankan
kemerdekaan,kedaulatan negara,persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia,keutuhan wilayah Indonesia dan yuridiksi nasional serta
nilai nilai pancasila dan UUD 1945.

Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat


perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme
seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu
negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
tersebut.

Berdasarkan UUD 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa tiap tiap warga
negara berhak dan wajib ikutserta dalam usaha pembelaan negara.
Dan syarat syarat tentang pembelaan negara diatur oleh UU.
Jadi sudah jelas,mau tidak mau kita wajib ikut serta dalam membela
negara dari segala macam ancaman,gangguan,dan hambatan baik
yang dating dari dalam maupun dari luar.

2. Unsur Dasar Bela Negara


a. Cinta Tanah Air
b. Kesadaran Berbangsa & bernegara;

BELA NEGARA 69
Modul SEKOLAH INSPEKTUR POLISI

c. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara;


d. Rela berkorban untuk bangsa & negara; dan
e. Memiliki kemampuan awal bela negara

3. Tujuan bela Negara

a. Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara


b. Menjaga identitas dan integritas bangsa/ Negara;
c. Melestarikan budaya;
d. Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
e. Mejalankan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945

4. Fungsi / Alasan Bela Negara

a. Menghormati dan menghargai para pahlawan yang telah


berjuang merebut kemerdekaan
b. Ingin memajukan Negara
c. Menjaga keutuhan wilayah negara
d. Mempertahankan negara dari berbagai ancaman
e. Meningkatkan harkat dan martabat bangsa dimata dunia
internasional.
f. Merupakan kewajiban setiap warga negara
g. Merupakan Panggilan sejarah

5. Arti Penting Bela Negara

a. Sebagai Syarat berdirinya suatu negara


b. Untuk melindungi kedaulatan negara
c. Untuk mempertahankan keutuhan wilayah negara
d. Untuk semua warga negara agar memiliki kewajiban dan hak
yang jelas dalam ikut serta pembelaan terhadap negara.

6. Tatacara partisipasi dalam bela negara

a. POLRI merupakan alat negara yang berperan dalam Kamdagri.


b. TNI berperan sebagai alat pertahanan NKRI.
c. Masyarakat umum; Pengabdian sesuai profesi; Pengabdian
sesuai profesi adalah pengabdian warga negara.

7. Dasar/Landasan Hukum Bela Negara

Dasar Hukum dan Peraturan Bela Negara

a. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep wawasan


nusantara dan keamanan Nasional,
b. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok
Perlawanan Rakyat,

BELA NEGARA 69
Modul SEKOLAH INSPEKTUR POLISI

c. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok


Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1988,
d. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI
dengan POLRI, dan
e. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI
danPOLRI.

Landasan Hukum belanegara di Indonesia antara lain :

a. UUD 1945 Pasal 27 Ayat (3) : “Setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”
b. UUD 1945 Pasal 30 Ayat (1),(2),(3),(4),(5) :

(1). Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
pertahanan dan keamanan negara”
(2). Usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan
melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan pendukung”
(3). Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat,
Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara
bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara”
(4). Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara
yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat
bertugas melindungi, melayani masyarakat, serta
menegakan hukum”

(5). “Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia,


Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan
kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia didalam menjalankan tugasnya,
syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha
pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang

c. UU No. 3  Tahun 2002 Tentang Pertahanan   Negara Pasal 9


Ayat (1) dan (2) /landasan operasional :

(1).“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta   dalam


upaya       Bela Negara yang diwujudkan dalam  
Penyelenggaraan Pertahanan Negara”
(2).“Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela   negara
dimaksud ayat (1) diselenggarakan melalui :

- Pendidikan Kewarganegaraan,
- Pelatihan dasar Kemiliteran,
- Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela      atau
wajib, dan
- Pengabdian sesuai dengan profesi

BELA NEGARA 69
Modul SEKOLAH INSPEKTUR POLISI

d.   UU No 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia   Pasal 6B :


Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya   pembelaan
negara, sesuai dengan ketentuan yang   berlaku”  

Latihan

1. jelaskan pengertian bela negara ?


2. jelaskan tujuan bela Negara ?
3. jelaskan dasar hukum bela Negara ?
4. jelaskan tata cara berpartisipasi dalam bela negara ?
5. Jelaskan cara mempertahankan kelangsungan hidup
bangsa dan negara ?
6. Jelaskan cara menjaga identitas dan integritas bangsa/
Negara ?
7. Jelaskan cara melestarikan budaya ?
8. Jelaskan cara berbuat yang terbaik bagi bangsa dan
negara ?
9. Jelaskan cara menjalankan nilai-nilai pancasila dan UUD
1945 ?
10. Jelaskan arti penting Bela Negara ?

BELA NEGARA 69

Anda mungkin juga menyukai