Anda di halaman 1dari 23

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN POLRI

Modul BELA NEGARA

06
6 JP (270 menit)

Pengantar

Dalam bagian ini dibahas tentang , Pengertian Bela Negara,Unsur unsur


Bela Negara, Tujuan Bela Negara, Fungs Bela Negarai,Arti penting Bela
Negara,Dasar Hukum Bela Negara dan Dilanjutkan dengan konsep
tatacara berpartisipasi dalam bela Negara.
Tujuan diberikan materi ini agar peserta didik dapat memahami konsepsi
bela negara.

Kompetensi Dasar

Memahami konsepsi Bela Negara

Indikator hasil belajar:

1. Menjelaskan pengertian bela negara.


2. Menjelaska unsur unsur dasar bela negara.
3. Menjelaskan tujuan bela negara.
4. Menjelaskan Fungsi/alasan bela negara.
5. Menjelaskan arti penting bela negara.
6. Menjelaskan dasar/landasan hukum bela Negara.
7. Menjelaskan manfaat bela negara.
8. Menjelaskan Azas demokrasi dalam bela negara.
9. Menjelaskan motifasi dalam bela negara.
10. Menjelaskan wujud bela negara.
11. Menjelaskan menumbuhkan semangat bela negara.
12. Menjelaskan contoh bentuk bentuk usaha bela negara.

BELA NEGARA 71
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN POLRI

Materi Pelajaran

Pokok Bahasan:
Konsepsi Bela Negara
Sub Pokok Bahasan:
1. Pengertian bela negara
2. Unsur unsur dasar bela negara
3. Tujuan bela begara
4. Fungsi/alasan bela negara
5. Arti penting bela negara
6. Dasar/landasan hukum bela negara
7. Manfaat bela negara
8. Azas demokrasi dalam bela negara
9. Motifasi dalam bela negara
10. Wujud bela negara
11. Menumbuhkan semangat bela negara
12. Contoh bentuk bentuk usaha bela negara.

Metode Pembelajaran

1. Metode Ceramah.
Metode ceramah digunakan untuk menjelaskan materi tentang
konsepsi wawasan kebangsaan.

2. Metode Tanya Jawab.


Metode ini digunakan untuk tanya jawab tentang materi yang
disampaikan.

3. Metode Diskusi.
Metode ini digunakan untuk mendiskusikan materi tentang
keterkaitan substansi empat konsensus dasar negara.

4. Metode Pemberian Tugas.


Metode ini digunakan pada saat Pendidik meminta peserta
Pendidikan untuk mencari contoh-contoh yang terkait dengan materi
yang didiskusikan.

BELA NEGARA 72
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN POLRI

Alat/Media, Bahan dan Sumber Belajar

1. Alat/Media:
a. Laptop.
b. LCD.
c. Power point.
d. Laser point.
e. Sound system.
f. Flip chart.
g. Alat tulis sesuai kebutuhan (spidol, dll).

2. Bahan:
a. Kertas origami.
b. Kertas flip chart.
c. Selotip.

3. Sumber belajar:
a. Buku:
Hanjar Kewarganegaraan AKPOL 2014
b. Naskah / bahan ajaran.
c. ARMAWI, ARMAEDI, 2006, Geostrategi Indonesia, makalah
pelatihan dosen kewarganegaraan, Dikti, Surabaya.
d. H. KAELAN dan H. ACHMAD ZUBAIDI, 2010, pendidikan
kewarganegaraan untuk perguruan tinggi, Paradigma,
Yogyakarta.
e. MAYASARI, MEIKE, 2005, persengketaan daerah perbatasan
di wilayah ambalat kaitannya dengan konsep dan implementasi
wawasan nusantara, makalah, UGM, Yogyakarta.

Kegiatan Pembelajaran

1. Tahap awal : 15 menit


a. Pendidik memperkenalkan diri kepada para peserta didik;
b. Para peserta didik memperkenalkan diri secara singkat kepada
Pendidik dan peserta lainnya;
c. Pendidik melakukan pencairan suasana kelas agar tercipta
interaksi antara Pendidik dan peserta didik;

BELA NEGARA 73
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN POLRI

2. Tahap inti : 195 menit


a. Pendidik menyampaikan materi tentang Konsepsi Bela
Negara.
b. Pendidik memberi kesempatan peserta didik untuk memberi
komentar/bertanya.

3. Tahap akhir : 15 menit


a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan
materi pembelajaran yang diberikan.
b. Cek penguasaan materi :
Pendidik mengecek penguasaan materi pendidikan dengan
cara bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.
c. Learning Point
Cek penguasaan materi/pembulatan.

Tagihan / Tugas

1. Peserta didik mengumpulkan resume materi pelajaran yang telah


diterima.
2. Laporan hasil tugas diserahkan kepada gadik pada saat
pertemuan berikutnya.

Lembar Kegiatan

Resume materi pelajaran yang telah diterima peserta didik

BELA NEGARA 74
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN POLRI

Bahan Bacaan

KONSEP BELA NEGARA

1. PENGERTIAN BELA NEGARA

Pembelaan negara atau bela negara merupakan tekad,sikap dan


tindakan warganegara yang teratur,menyeluruh,terpadu dan
berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air serta
kesadaran hidup berbangsa dan bernegara.
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada
negara dan kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela
negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling
keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai
bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.
Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi
bangsa dan negara.
Upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI, berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan
bernegara. Upaya bela negara, selain kewajiban dasar manusia,
juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang harus
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela
berkorban dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.
Bagi warganegara Indonesia, usaha pembelaan negara dilandasi
oleh kecintaan pada tanah air dan kesadaran berbangsa dan
bernegara Indonesia dengan keyakinan pada pancasila sebagai
dasar negara serta berpijak pada UUD 1945 sebagai konstitusi
negara.
Secara Fisik Bela negara dapat diartikan sebagai usaha pertahanan
menghadapi serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam
keberadaan negara tersebut, sedangkan secara nonfisik konsep ini
diartikan sebagai upaya untuk serta perperan aktif dalam memajukan
bangsa dan negara baik melalui pendidikan moral,sosial,maupun
peningkatan kesejahtraan orang orang yang menyusun bangsa
tersebut
Wujud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap
warganegara untuk berkorban demi mempertahankan
kemerdekaan,kedaulatan negara,persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia,keutuhan wilayah Indonesia dan yuridiksi nasional serta
nilai nilai pancasila dan UUD 1945.

Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat


BELA NEGARA 75
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN POLRI

perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme


seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu
negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
tersebut.
Berdasarkan UUD 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa tiap tiap warga
negara berhak dan wajib ikutserta dalam usaha pembelaan negara.
Dan syarat syarat tentang pembelaan negara diatur oleh UU. Jadi
sudah jelas,mau tidak mau kita wajib ikut serta dalam membela
negara dari segala macam ancaman,gangguan,dan hambatan baik
yang dating dari dalam maupun dari luar.

2. UNSUR DASAR BELA NEGARA


a. Cinta Tanah Air;
b. Kesadaran Berbangsa dan bernegara;
c. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara;
d. Rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
e. Memiliki kemampuan awal bela negara.

3. TUJUAN BELA NEGARA


a. Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
b. Menjaga identitas dan integritas bangsa/ Negara;
c. Melestarikan budaya;
d. Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
e. Mejalankan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945

4. FUNGSI / ALASAN BELA NEGARA


a. Menghormati dan menghargai para pahlawan yang telah
berjuang merebut kemerdekaan;
b. Ingin memajukan negara;
c. Menjaga keutuhan wilayah negara;
d. Mempertahankan negara dari berbagai ancaman;
e. Meningkatkan harkat dan martabat bangsa dimata dunia
internasional;
f. Merupakan kewajiban setiap warga negara;
g. Merupakan panggilan sejarah.

5. ARTI PENTING BELA NEGARA


a. Sebagai Syarat berdirinya suatu negara
b. Untuk melindungi kedaulatan negara
c. Untuk mempertahankan keutuhan wilayah negara
d. Untuk semua warga negara agar memiliki kewajiban dan hak
yang jelas dalam ikut serta pembelaan terhadap negara.

6. DASAR/LANDASAN HUKUM BELA NEGARA


Dasar Hukum dan Peraturan Bela Negara
BELA NEGARA 76
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN POLRI

a. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep wawasan


nusantara dan keamanan Nasional;
b. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok
Perlawanan Rakyat;
c. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok
Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1988;
d. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan
POLRI, dan
e. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
Landasan Hukum Bela Negara
Landasan konsep Belanegara adalah wajib militer, subyek dari
konsep ini adalah tentara atau perangkat pertahanan negara
lainnya,baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari
rancangan tanpa sadar (wajib militer). Beberapa negara misalnya
Israel,iran,singapur memberlakukan wajib militer bagi warga yang
memenuhi syarat (kecuali denan dispensasi untuk alas an tertentu
seperti gangguan fisik,mental).
Dibeberapa negara seperti Amerika,Jerman, Spanyol dan Ingris, bela
negara dilaksanakan pelatihan militer,mereka dapat melakukannya
sebagai individu atau sebagai anggota resimen, misalnya tentara
teritotialbritania raya dalam beberapa kasus milisi bisa merupakan
bagian dari pasukan cadangan militer, seperti Amerika serikat
national guard.dinegara lain seperti RRC (Taiwan) Republic Korea
dan Israel, wajib untuk beberapa tahun setelah seseorang
menyelesaikan dinas nasional.
Landasan Hukum belanegara di Indonesia antara lain :
a. UUD 1945 Pasal 27 Ayat (3) : “Setiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara”
b. UUD 1945 Pasal 30 Ayat (1),(2),(3),(4),(5) :
(1). “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
pertahanan dan keamanan negara”
(2). “Usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan
melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan pendukung”
(3). ”Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat,
Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagai alat negara
bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara
keutuhan dan kedaulatan negara”
(4). “Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara
yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat
bertugas melindungi, melayani masyarakat, serta
menegakan hukum”
(5). “Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia,
Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan
kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia didalam menjalankan
BELA NEGARA 77
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN POLRI

tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam


usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-
undang
c. UU No. 3  Tahun 2002 Tentang Pertahanan   Negara Pasal 9
Ayat (1) dan (2) /landasan operasional :
(1). “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta   dalam
upaya       Bela Negara yang diwujudkan dalam  
Penyelenggaraan Pertahanan Negara”
(2). “Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela   negara
dimaksud ayat (1) diselenggarakan melalui:
- Pendidikan Kewarganegaraan,
- Pelatihan dasar Kemiliteran,
- Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela  
atau wajib, dan
- Pengabdian sesuai dengan profesi.
d. UU No 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia   Pasal 6B:
“Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya   pembelaan
negara, sesuai dengan ketentuan yang   berlaku”  

7. MANFAAT BELA NEGARA


a. Membentuk sikap disiplin waktu,aktivitas dan pengaturan
kegiatan lain
b. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama
rekan seperjuangan
c. Membentuk mental dan fisik yang tangguh
d. Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotism
sesuai dengan kemampuan diri
e. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun
kelompok
f. Membentuk iman dan takwa pada agama yang di anut oleh
individu
g. Berbakti pada orang tua bangsa dan agama
h. Membentuk prilaku jujur,tegas,adi,dan kepedulian antar sesama

8. AZAS DEMOKRASI DALAM BELA NEGARA


Berdasarkan pasal 27 ayat (3) dalam perubahan kedua UUD
1945,bahwa usaha bela negara merupakan hak dan kewajiban
setiap warganegara.hal ini menunjukan adanya asas demokrasi
dalam pembelaan negara yang mencakup dua arti.

Pertama, bahwa setiap warganegara turutserta dalam menentukan


kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga lembaga
perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang undangan yang
berlaku.
Kedua, bahwa setiap warganegara harus turut serta dalam setiap
usaha pembelaan negara sesuai dengan kemampuan dan
BELA NEGARA 78
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN POLRI

propesinya masing masing.

9. MOTIVASI DALAM BELA NEGARA

Usaha Pembelaan negara bertumpu pada kesadaran setiap


warganegara akan hak dan kewajibannya, kesadarannya demikian
perlu ditumbuhkan melalui proses motivasi untuk mencintai tanah air
dan untuk ikutserta dalam pembelaan negara.
Proses motivasi untuk membela negara dan bangsa akan berhasil
jika setiap warga memahami keunggulan dan kelebihan negara dan
bangsanya. Setiap warganegara hendaknya memahami kemun
gkinan segala macam ancaman terhadap eksistensi bangsa dan
negara Indonesia.
Ada beberapa hal yang dapat dijadikan dasar pemikiran sebagai
motivasi setiap warga negara untuk ikut serta membela negara
Indonesia
a. Pengalaman sejarah perjuangan RI;
b. Kedudukan wilayah geografis Nusantara yang strategis;
c. Keadaan penduduk (demografis) yang besar;
d. Kekayaan sumber daya alam;
e. Perkembangan dan kemajuan IPTEK dibidang persenjataan;
f. Kemungkinan timbulnya bencana perang.

10. WUJUD BELA NEGARA (BENTUK-BENTUK USAHA BELA


NEGARA)

Mengingat tidak mudahnya kemerdekaan yang diperoleh oleh


bangsa Indonesia, sudah selayaknya kita sebagai warga negara
Indonesia bersatu menjalin persatuan dan kesatuan untuk
membangun bangsa dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat.
Salah satu upaya warga negara Indonesia dalam mengisi
kemerdekaan adalah upaya pembelaan terhadap negara meskipun
tidak harus dengan kekuatan senjata dan fisik.
Hak dan kewajiban warga negara dalam upaya bela negara diatur
lebih lanjut dalam undang-undang. Seperti diatur dalamUndang-
Undang No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, Pasal 9 Ayat
(1) menerangkan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam
penyelenggaraan pertahanan negara. Hal ini lebih dipertegas lagi
dengan Pasal 9 Ayat (2) yang menerangkan bahwa keikutsertaan
warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana dimaksud
dalam Ayat (1), diselenggarakan melalui:
a. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan merupakan kemampuan warga
negara dalam usaha meningkatkan hubungan antara warga
negara dan negara. Pendidikan kewarganegaraan dapat
memupuk jiwa patriotik, rasa cinta kepada tanah air, semangat
BELA NEGARA 79
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN POLRI

kebangsaan, kesetiakawanan sosial, kesadaran akan sejarah


perjuangan bangsa Indonesia, dan sikap menghargai jasa para
pahlawan.
Melalui pendidikan kewarganegaraan, setiap warga negara
harus mampu memahami, menganalisis, dan menjawab
masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan
negara secara berkesinambung an dan konsisten dengan cita-
cita dan sejarah nasional. Seperti yang digariskan dalam
pembukaan UUD 1945. Pendidikan kewarga negaraan
diberikan disemua jenjang pendidikan dari SD sampai dengan
Perguruan Tinggi.
Banyak bentuk yang dapat kita lakukan sebagai usaha
pembelaan negara, salah satu upaya yang dapat kita lakukan
adalah dengan mengikuti pendidikan bela negara. Mengikuti
pendidikan bela negara adalah suatu bentuk upaya bela negara
yang dapat kita lakukan pada masa sekarang.
b. Pelatihan Dasar Kemiliteran
Pelatihan dasar kemiliteran ini diberikan dalam bentuk latihan
sikap kepribadian, seperti militer. Hal ini bertujuan untuk
membentuk sikap dan jiwa patriotisme. Salah satu contohnya
adalah Resimen Mahasiswa (Menwa). Dalam organisasi
kemahasiswaan, seperti Menwa menerapkan dasar-dasar
kemiliteran. Pelatihan yang dilakukan oleh Menwa merupakan
salah satu upaya bela negara. Selain Menwa, ada organisasi
lain yang dapat diikuti oleh siswa SMP yang dapat menerapkan
pelatihan dasar kemiliteran, seperti Pramuka, Patroli Keamanan
Sekolah (PKS), Palang Merah Remaja (PMR), dan Pasukan
Pengibar Bendera (Paskibra).
c. Pengabdian sebagai Prajurit TNI dan POLRI
Dalam UUD 1945 pasal 30 Ayat (2) dinyatakan “Usaha
pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan yang dilakukan oleh Tentara
Nasional Indonesia (TNI) dan kepolisian negara Republik
Indonesia sebagai kekuatan pendukung.” Pasal tersebut
mengisyaratkan bahwa menjadi prajurit TNI merupakan
pelaksanaan dan kekuatan utama dalam usaha pertahanan dan
keamanan. Setiap warga negara berhak untuk mengabdi
sebagai prajurit TNI melalui syarat-syarat tertentu.
TNI dan Polri mempunyai peran penting bagi NKRI, untuk
mempertahankan dan memelihara keamanan NKRI.
Menjadi anggota TNI atau Polri merupakan upaya bela negara
yang dapat kita lakukan pada masa sekarang.
Tugas TNI sebagai Bentuk Usaha Pembelaan Negara
Kesatuan RepublikIndonesia yaitu Menegakkan kedaulatan
dan mempertahankan keutuhan NKRI.
Melindungi bangsa, misalnya menjaga keutuhan bangsa
BELA NEGARA 80
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN POLRI

dengan cara melindungi bangsa Indonesia dari ancaman atau


gangguan.
Tugas Polri sebagai Bentuk Usaha Pembelaan Negara
Kesatuan Republik Indonesia yaitu Menegakkan hukum yang
berlaku dan menjaga masyarakat agar tetap tertib dan aman.
Memberi keamanan kepada masyarakat agar tetap terlindungi
dan memberikan pengayoman serta pelayanan untuk
masyarakat.
Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai komponen
utama dalam keamanan dalam negri telah melakukan upaya
membela negara terutama yang berkaitan dengan ancaman
yang mengganggu keamanan dan keter tiban masyarakat,
seperti kerusuhan, penyalahgunaan narkotik, dan konflik
antarmasyarakat. Ancaman keamanan pada saat ini yang
paling utama dan harus dihadapi Polri adalah ancaman teroris,
baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Contoh lain yang dilakukan Polri dalam upaya bela negara,
antara lain:
1) mendukung tetap tegaknya negara kesatuan RI
yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945;
2) Melakukan penyuluhan kesadaran hukum bagi
warga negara;
3) Melakukan pengaturan lalu lintas dan
memberikan pengayoman keamanan bagi warga
negara;
4) Memberikan perlindungan keamanan dari berbagai
tindak kejahatan terhadap warga negara;
5) Melakukan proses penyidikan dan penyelidikan
terhadap berbagai tindak kejahatan.
d. Pengabdian Sesuai dengan Profesi
Untuk melakukan usaha penyelenggaraan pembelaan negara
dapat dilakukan pula dengan cara mengabdi kepada negara
sesuai bidang atau profesi kita. Untuk itu diharapkan kepada
kita agar kita bekerja dengan baik terhadap pekerjaan kita. 
Melakukan pekerjaan dengan baik merupakan salah satu upaya
bentuk pembelaan negara. Lalu apa contoh mengabdi kepada
negara sesuai bidang ? Banyak bidang yang menjadi pekerjaan
atau profesi yang dapat kita jalani, sebagai contoh pada bidang
pendidikan, pada bidang ini guru sangat berperan penting,
seorang yang berprofesi sebagai guru diharapkan dapat
memberikan pengajaran yang baik kepada murid - muridnya.
Sebagai pelajar usaha yang dapat dilakukan adalah
mengharumkan nama bangsa Indonesia dengan prestasi
dibidang akademik maupun nonakademik. Juga tidak sedikit
para siswa Indonesia yang berprestasi ditingkat internasional,
seperti mengikuti Olimpiade Fisika. Prestasi lainnya dapat
BELA NEGARA 81
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN POLRI

dijadikan contoh dalam upaya bela negara, seperti ilmuwan


yang menemukan teknologi komunikasi, dokter yang membantu
pengobatan bagi prajurit TNI yang sakit, dan banyak lagi profesi
lainnya yang dapat mendukung dalam upaya bela negara.
Wujud / Bentuk Upaya bela Negara lainnya antara lain
keterlibatan warga negara dalam upaya pertahanan negara
merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Republik
Indonesia. Contoh pelaksanaan yang dapat dilakukan dalam
upaya bela negara di antaranya melalui Rakyat Terlatih (Ratih)
yang terdiri atas berbagai unsur berikut.
1) Perlawanan Rakyat (Wanra) berfungsi membantu TNI
dalam keadaan darurat perang dan terlibat langsung di
medan perang.
2) Keamanan Rakyat (Kamra) adalah kelompok rakyat yang
berada di bawah binaan Polri yang bertugas membantu
tugas-tugas polisi dalam menjaga keamanan.
3) Pertahanan Sipil (Hansip) berfungsi menjaga keamanan
masyarakat dalam lingkungan-lingkungan di daerah.
Upaya Bela Negara pada Ancaman KKN
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) juga adalah ancaman
bagi bangsa dan negara, bukan saja dapat merusak
perekonomian negara, tetapi juga merusak moral dan mental
bangsa. oleh sebab itu, KKN juga harus diberantas. Pemerintah
juga harus tegas pada orang-orang yang terlibat korupsi, kolusi
dan nepotisme itu. Demikian juga masyarakat, baik melalui
LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), ORMAS (Organisasi
Masyarakat), Partai Politik, Lembaga perwakilan Rakyat,
Lembaga Pendidikan, perorangan, atau kelompok-kelompok
masyarakat yang lain, harus terus aktif menanamkan semangat
anti KKN pada masyarakat, memberi informasi adanya praktik
KKN yang diketahuinya pada aparat penegak hukum, dan terus
menerus mendorong serta mengawal pemerintah untuk
melakukan upaya pemberantasan KKN secara terus menerus.

Upaya Bela Negara pada Ancaman Perusakan Lingkungan


Antara manusia dengan lingkungan adalah dua hal yang saling
berhubungan, berkaitan dan saling pengaruh-mempengaruhi.
Jika manusia menjaga dan merawat lingkungannya dengan
baik, maka lingkungan itu akan memberikan pengaruh dan
manfaat yang positif bagi manusia. Tetapi sebaliknya, apabila
manusia tidak menjaga dan bahkan merusaknya, maka
lingkungan itu akan mendatangkan bencana bagi manusia.
lingkungan yang rusak juga adalah ancaman bagi bangsa dan
negara. Oleh sebab itu, perlu upaya yang sungguh-sungguh
dari semua pihak untuk senantiasa menjaga lingkungan hidup.
BELA NEGARA 82
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN POLRI

Hal ini juga adalah bagian dari upaya pembelaan negara.


Sebab, dengan lingkungan hidup baik, akan berakibat kepada
kualitas hidup warga negaranya menjadi lebih baik.
Upaya Bela Negara pada Ancaman Kemiskinan
Salah satu tujuan negara kita adalah memajukan kesejahteraan
umum, itulah sebabnya pemerintah harus berusaha sekuat
tenaga untuk memberantas kemiskinan di negeri kita. Upaya
pemerintah ini harus didukung oleh semua pihak, baik oleh
pelaku ekonomi (pengusaha) atau oleh masyarakat, harus
bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraan dan
memberantas kemiskinan. Pemerintah membuat berbagai
peraturan, menyediakan berbagai fasilitas, memberikan arahan
dan bimbingan, menciptakan iklim usaha baik, dan lain- lain
sesuai kewenangannya. Pengusaha bekerja keras agar dapat
menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja. Sedangkan
masyarakat bekerja keras untuk terus meningkatkan
kemampuan dan ketrampilannya agar dapat bekerja dengan
sebaik- baiknya, sehingga dapat meningkatkan produktivitas
dan kesejahteraannya.
Upaya Bela Negara pada Ancaman Kebodohan
Bangsa yang bodoh akan mudah dipermainkan dan diombang-
ambingkan oleh bangsa yang pintar (maju). Oleh sebab itu, kita
juga harus memberantas kebodohan. Untuk itu, pemerintah
harus mampu menyelenggarakan pendidikan baik bagi
rakyatnya. Negara yang sekarang ini berhasil menjadi negara
yang maju, ternyata pada biasanya disebabkan oleh pendidikan
mereka baik. Oleh sebab itu tidak dapat ditawar-tawar lagi,
kalau kita ingin memberantas kebodohan maka kita harus
memperbaiki kualitas pendidikan di negara kita sendiri. Upaya
pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan itu
diimbangi dengan upaya yang keras pula dari semua pelaku
pendidikan, termasuk pendidik dan pelajarnya, untuk terus
meningkatkan kualitas belajar mengajarnya.

Upaya Bela Negara pada Lunturnya Persatuan Bangsa


Lunturnya persatuan dan kesatuan jelas akan mengancam
keutuhan dan keselamatan bangsa dan Negara kesatuan
republik Indonesia. sejarah perjuangan untuk merebut dan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia adalah persatuan
dan kesatuan. Jadi, apabila semangat persatuan dan kesatuan
bangsa luntur, maka akan mengancam keutuhan dan
keselamatanbangsa. Terlebih bangsa kita adalah bangsa yang
majemuk (heterogen), yakni bangsa yang terdiri dari berbagai
ragam suku bangsa, agama, budaya, bahasa dan adat istiadat.
Oleh sebab itu, semua pihak harus menjaga semangat
BELA NEGARA 83
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN POLRI

persatuan dan kesatuan bangsa ini, dengan cara tidak


menonjolkan dan memperuncing perbedaan, tetapi kita
tonjolkan dan perkuat persasamaan diantara kita. Sehingga
dengan demikian akan terwujud kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara yang harmonis, rukun, bersatu, dan
damai.
Upaya Bela Negara pada ancaman Budaya Asing yang Negatif
Salah satu akibat dari adanya globalisasi adalah masuknya
budaya asing ke Indonesia yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
budaya bangsa Indonesia berdasar Pancasila. Budaya asing
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, seperti pola
hidup individualis dan hedonis yang dapat merusak dan
mangancam keutuhan dan kelangsungan hidup bangsa.
Upaya Bela Negara untuk Mengharumkan Nama Bangsa di
Mata Dunia
Di samping upaya bela negara untuk menghadapi berbagai
ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan di atas, upaya
pembelaan negar juga dapat dilakukan dalam rangka
mengharumkan nama bangsa di mata internasional. Di bidang
olah raga misalnya, perjuangan tim bulu tangkis Indonesia
untuk merebut dan mempertahankan piala Thomas dan Uber
adalah uapaya bela negara untuk mengharumkan nama
bangsa di bidang olah raga. Demikian juga di bidang seni
budaya, keikutsertaan beberapa penyanyi Indonesia dalam
festifal tingkatn dunia misalnya, adalah wujud upaya bela
negara. begitu pula halnya dalam festifal film, baik di tingkat
Asia atau dunia, semua itu adalah wujud bela negara di bidang
seni budaya.
Selain itu, upaya bela negara demi mengharumkan nama
bangsa di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),
dapat dilihat dari kegigihan pelajar- pelajar Indonesia dalam
olympiade matematika atau fisika tingkat dunia. mereka semua
adalah pejuang-pejuang yang membela keharuman nama
bangsa dan negara.

Upaya membela negara warga negara sebenarnya tidak hanya


berhubungan dengan upaya mempertahankan Negara
kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman dan
serangan musuh, melinkan adalah upaya warga negara untuk
mempertahankan dan memajukan bangsa Indonesia di segala
bidang. Contoh tindakan yang menunjukkan upaya membela
negara dapat dilihat dari perjuangan putra dan putrid Indonesia,
baik di bidang pertahanan keamanan atau di bidang lain.

11. MENUMBUHKAN SEMANGAT BELA NEGARA

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang menjunjung tinggi


BELA NEGARA 84
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN POLRI

semangat kekeluargaan, selalu mengedepankan musyawarah dalam


mengambil suatu keputusan, dan memiliki kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, sikap-sikap seperti ramah
tamah, suka menolong, gotong royong, tenggang rasa, dan toleransi
merupakan hal yang selalu dipertahankan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Untuk dapat menumbuhkan semangat-
semangat tersebut yang pada gilirannya akan meningkatkan
semangat kebangsaan, perlu ditanamkan hal-hal berikut.
a. Menumbuhkan semangat dan sikap hidup lebih baik dan lebih
maju. Sikap tersebut dapat diwujudkan dengan cara giat belajar
dan giat bekerja, optimis terhadap masa depan, tidak boros dan
tidak bergaya hidup mewah, serta menumbuhkan semangat
gemar menabung.
b. Menumbuhkan semangat dan sikap ingin berperan serta dalam
usaha-usaha pembangunan. Sikap tersebut dapat diwujudkan
dengan cara taat membayar pajak, taat hukum, ikut serta dalam
menjaga keamanan, serta menjaga kehormatan dan martabat
bangsa di hadapan dunia internasional.
c. Menumbuhkembangkan semangat dan sikap rela berkorban
dalam masa pembangunan. Sikap tersebut dapat diwujudkan
dengan cara sehat jasmani dan rohani, tahan derita dan tahan
uji, selalu tegar menghadapi masalah, cekatan dalam bertindak,
berpendirian teguh, siap menanggung risiko, bertanggung
jawab, serta berani membela kebenaran dan keadilan.
d. Menumbuhkan semangat dan sikap untuk mengembangkan
inovasi (pembaruan) dalam berbagai hal. Sikap tersebut dapat
diwujudkan dengan cara terbuka terhadap perubahan,
menerima dengan selektif budaya asing, menolak tegas
kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa Indonesia, mengubah pola hidup dan tingkah laku yang
tidak sesuai dengan sendi-sendi kehidupan yang baik, serta
selalu bangga sebagai bangsa dan warga negara Indonesia.
e. Menumbuhkan mental spiritual di kalangan masyarakat agar
dapat menangkal pengaruh-pengaruh budaya asing yang tidak
sesuai dengan norma-norma kehidupan bangsa Indonesia.

f. Menumbuhkan perasaan cinta tanah air (patriotisme) melalui


pemahaman dan penghayatan (bukan sekadar penghafalan)
sejarah perjuangan bangsa.
g. Menumbuhkan semangat juang untuk membela negara,
bangsa, dan tanah air serta mempertahankan Pancasila
sebagai ideologi negara dan UUD 1945 sebagai landasan
berbangsa dan bernegara.

12. MENUMBUHKAN RASA CINTA TANAH AIR


Cinta tanah air ialah perasaan cinta terhadap bangsa dan negaranya
sendiri.Usaha membela bangsa dari serangan penjajahan.Dalam
cinta tanah air terdapat nilai-nilai kepahlawanan ialah:Rela dengan
BELA NEGARA 85
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN POLRI

sepenuh hati berkorban untuk bangsa dan Negara.


Cinta Tanah Air merupakan pengalaman dan wujud dari sila
Persatuan Indonesia yang dapat diwujudkan dalam kehidupan
sehari-hari di keluarga, sekolah dan masyarakat.
Cinta tanah air adalah sama saja rela berkorban demi kepentingan
Negara.Memajukan kehidupan bangsa, mencerdaskan diri demi ikut
berpartisipasi dalam rangka proses pembangunan tanah air atau
negaranya dari Negara yang kecil, berkembang sampai menjadi
Negara yang maju.
Cara Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air:
a. Mempelajari sejarah perjuangan para pahlawan pejuang
kemerdekaan kita serta menghargai jasa para pahlawan
kemerdekaan.
b. Menghormati upacara bendera sebagai perwujudan rasa cinta
tanah air dan bangsa Indonesia.
c. Menghormati simbol-simbol Negara seperti lambang burung
garuda, bendera merah putih, lagu kebangsaan Indonesia raya.
d. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri agar
pengusaha local bisa maju sejajar dengan pengusaha asing.
e. Ikut membela serta mempertahankan kedaulatan kemerdekaan
bangsa dan Negara Indonesia dengan segenap tumpah darah
secara tulus dan iklhas.
f. Turut serta mengawasi jalannya pemerintahan dan membantu
meluruskan yang salah sesuai dengan mekanisme yang
berlaku.
g. Membantu mengharumkan nama bangsa dan Negara Indonesia
kepada warga Negara asing baik di dalam maupun di luar
negeri serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang
mencoreng nama baik Indonesia.
h. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar pada acara-
acara resmi dalam negeri.
i. Beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk
kemajuan bangsa dan Negara.
j. Membantu mewujudkan ketertiban dan ketemtraman baik di
lingkungan sekitar kita maupun secara nasional.
13. CONTOH BENTUK BENTUK USAHA BELA NEGARA
Keikutsertaan setiap warga negara dalam usaha pembelaan negara
bukan hanya merupakan hak tetapi juga kewajiban.
Dalam usaha pembelaan negara atau pun tindakan bela negara
terbagi :
a. Bela Negara Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan
Tindakan bela negara sebelum dan sesudah kemerdekaan
yang paling nampak di perankan oleh TNI/POLRI sejak perang
kemerdekaan sampai masa reformasi ini. Diantaranya
menghadapi Menghadapi Kaum Penjajah, selanjutnya
menghadapi ancaman agresi Belanda paska kemerdekaan
BELA NEGARA 86
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN POLRI

Indonesia dan ,menghadapi ancaman federalis dan separatis


APRA, RMS, PRRI/PERMESTA, Papua Merdeka, Separatis
Aceh (GSA),Melawan DI/TII,Kelaskaran yang kemudian
dikembangkan menjadi barisan cadangan pada periode perang
kemerdekaan.
Peran serta masyarakat dalam upaya pembelaan negara
berlangsung sejak masa awal kemerdekaan. Keterlibatan
warga negara dalam pembelaan negara adalah sebagai berikut:
1) Dibentuknya kelas rakyat, kemudian dikembangkan
menjadi barisan cadangan pada periode perang
kemerdekaan.
2) Pasukan Perang Gerilya Desa (Pager Desa) termasuk
mobilisasi Pelajar (Mobpel) sebagai bentuk per
kembangan dari barisan cadangan.
3) Pada 1958-1960, muncul Organisasi Keamanan
Desa (OKD) dan Organisasi Perlawanan Rakyat (OPR)
yang merupakan bentuk kelanjutan Pager Desa.
4) Pada 1961 dibentuk pertahanan sipil (Hansip), Wanra, dan
Kamra sebagai bentuk penyempurnaan dari OKD/OPR.
5) Perwira cadangan yang dibentuk sejak 1963. Kemudian,
berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 1982, ada
organisasi yang disebut rakyat terlatih yaitu Wanra yang
membantu pertahanan dan Kamra yang membantu
keamanan dan perlindungan masyarakat.

b. Bela Negara untuk Mengisi Kemerdekaan


Agar dapat berpartisipasi untuk melakukan bela negara secara
konkrit sesuai kapasitas seseorang, berikut ini diberikan
beberapa contoh:
1) Upaya Bela Negara pada Ancaman Penyalahgunaan
Narkotika Jauhi Narkoba, belajarlah yang rajin dan
bersungguh-sungguh itu sudah adalah bentuk nyata bela
negara yang bisa kalian lakukan.
Generasi muda sebagai generasi penerus bangsa harus
diselamatkan dari ancaman ini. Sebab, merekalah
harapan bangsa, yang akan menggantikan generasi tua
memimpin dan membawa bangsa ini kearah kemajuan.
Jika generasi muda hancur, maka hancur pulalah bangsa
dan negara Republik Indonesia yang telah diperjuangkan
para pejuang dengan berbagai pengorbanan yang luar
biasa ini. Kita tidak ingin negara kita hancur.
Oleh sebab itu, kita bela negara kita dari ancaman
narkoba. Upaya bela negara yang dapat dilakukan dalam
menghadapi ancaman penyalahgunaan norkoba ini,
antara lain:
a) Terus menerus secara gencar melakukan sosialisasi
dan penyuluhan masyarakat mengenai bahaya
BELA NEGARA 87
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN POLRI

narkoba;
b) Terus menerus secara gencar melakukan kampanye
anti narkoba;
c) Tindakan yang tegas dari Pemerintah pada setiap
pelaku yang membawa, memakai, terlebih yang
mengedarkan narkoba;
d) Masyarakat mendukung penuh pada sikap tegas
Pemerintah dalam memberantas setiap tindakan
yang mengarah pada penyalahgunaan narkoba,
antara lain dengan memberikan informasi kepada
aparat keamanan;
e) Pemerintah, segenap aparatur negara, pemimpin
dan tokoh masyarakat, guru dan dosen, orang tua
dan setiap orang yang dituakan, harus memberi
contoh dan teladan baik melalui setiap tutur kata,
sikap, dan perlakunya;
f) Perhatian, kepedulian, dan kasih sayang yang penuh
dari orang tua pada anaknya, dari pemimpin pada
yang dipimpin, dan juga dari sesama anggota
masyarakat.
2) Pengawasan yang ketat terhadap eksploitasi sumber daya
alam nasional dan terciptanya suatu pemerintahan yang
bersih dan berwibawa (legitimate), bebas KKN, dan
konsisten melaksanakan peraturan atau undang-undang).
3) Pengawasan yang ketat terhadap eksploitasi sumber daya
alam nasional dan terciptanya suatu pemerintahan yang
bersih dan berwibawa (legitimate), bebas KKN, dan
konsisten melaksanakan peraturan atau undang-undang).
4) Taat dalam Membayar Pajak,setiap warga negara
Indonesia wajib membayar pajak. karena pajak
merupakan hal wajib yang perlu kita bayar, karena dengan
melakukan pembayaran pajak sesuai dengan aturan yang
telah di tetapkan, pembangunan dan kesejahteraan rakyat
tentunya dapat segara tercapai. 
Pembayaran pajak yang kita lakukan digunakan untuk
keperluan pembangunan dan keperluan negara lainnya.
Oleh karena itu setiap warga negara diwajibkan untuk
membayar pajak yang telah di tetapkan oleh negara,
membayar pajak juga salah - satu usaha pembelaan
negara.  
5) Ikut berpartisipasi dalam membela negara di lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Dilingkungan Keluarga
Anggota keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, anak, serta
orang lain yang menjadi bagian dari keluarga harus
melaksanakan kewajiban nya dengan baik dan sungguh-
sungguh agar mendapatkan haknya sesuai kewajiban
BELA NEGARA 88
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN POLRI

yang telah dilakukannya. Misalnya, ayah/ibu mencari


nafkah dan mengurus rumah tangga, anak-anak belajar
dengan sungguh-sungguh, serta pembantu mengerjakan
pekerjaan di rumah dengan baik.
Dilingkungan Sekolah
Warga sekolah (civitas akademika) menghormati
kepemimpinan kepala sekolah dengan cara melak
sanakan kewajibannya, antara lain sebagai berikut :
Siswa belajar dengan baik dan memenuhi unsur wajib
belajar secara akademik.siswa menaati tata tertib sekolah
atau berdisiplin,Guru mendidik siswa dengan baik, di
antaranya pendidikan damai dan penyelesaian konflik
tanpa kekerasan, serta mengacu pada tujuan yang akan
dicapai, baik kompetensi siswa maupun kurikulum.
Staf tata usaha melaksanakan tugas dengan baik dengan
men dokumen tasikan administrasi dengan tertib.
Penjaga sekolah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Dilingkungan Masyarakat dan Negara
Perilaku di masyarakat memperlihatkan bela negara
disesuaikan dengan tuntutan dan kebiasaan masyarakat
setempat. Misalnya, mengikuti segala kegiatan dengan
berpartisipasi mengelola lingkungan yang kondusif dan
mendukung kebijakan pemerintah setempat.
Bidang hukum, yaitu taat hokum dan aturan aturan negara
dengan cara berperilaku yang tidak melanggar tata tertib
yang berlaku.
Dalam bidang ekonomi dapat berpartisipasi meningkatkan
kemakmuran di lingkungan masyarakat dengan cara
mencintai produk produk dalam negri, menjadi anggota
koperasi dan tidak melakukan kecurangan dalam
perekonomian.
Di bidang sosial budaya, mampu melestarikan budaya dan
dapat menunjukkan nilai budaya terbaik sesuai dengan
kepribadian bangsa Indonesia.
Bidang pertahanan dan keamanan dapat berbentuk
menjaga keamanan lingkungan, seperti ikut ronda malam.
Kepedulian terhadap alam, di antaranya tidak mela kukan
perbuatan yang dapat merusak keseim bangan alam,
seperti penebangan pohon sewenang-wenang dan
mendirikan bangunan seenaknya.
Advertisements

BELA NEGARA 89
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN POLRI

Rangkuman

1. Pengertian Bela Negara

Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat


perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme
seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu
negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara
tersebut.
Berdasarkan UUD 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa tiap tiap warga
negara berhak dan wajib ikutserta dalam usaha pembelaan negara.
Dan syarat syarat tentang pembelaan negara diatur oleh UU.
Jadi sudah jelas,mau tidak mau kita wajib ikut serta dalam membela
negara dari segala macam ancaman,gangguan,dan hambatan baik
BELA NEGARA 90
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN POLRI

yang dating dari dalam maupun dari luar.

2. Unsur Dasar Bela Negara


a. Cinta Tanah Air
b. Kesadaran Berbangsa & bernegara;
c. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara;
d. Rela berkorban untuk bangsa & negara; dan
e. Memiliki kemampuan awal bela negara

3. Tujuan Bela Negara


a. Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
b. Menjaga identitas dan integritas bangsa/ Negara;
c. Melestarikan budaya;
d. Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
e. Mejalankan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945

4. Fungsi / Alasan Bela Negara


a. Menghormati dan menghargai para pahlawan yang telah
berjuang merebut kemerdekaan
b. Ingin memajukan Negara
c. Menjaga keutuhan wilayah negara
d. Mempertahankan negara dari berbagai ancaman
e. Meningkatkan harkat dan martabat bangsa dimata dunia
internasional.
f. Merupakan kewajiban setiap warga negara
g. Merupakan Panggilan sejarah

5. Arti Penting Bela Negara


a. Sebagai Syarat berdirinya suatu negara
b. Untuk melindungi kedaulatan negara
c. Untuk mempertahankan keutuhan wilayah negara
d. Untuk semua warga negara agar memiliki kewajiban dan hak yang jelas
dalam ikut serta pembelaan terhadap negara.

6. Tatacara partisipasi dalam bela negara


a. Polri merupakan alat negara yang berperan dalam Kamdagri.
b. TNI berperan sebagai alat pertahanan NKRI.
c. Masyarakat umum; Pengabdian sesuai profesi;
d. Pengabdian sesuai profesi adalah pengabdian warga negara.

7. Dasar/Landasan Hukum Bela Negara


Dasar Hukum dan Peraturan Bela Negara
a. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep wawasan nusantara
dan keamanan Nasional,
b. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok
Perlawanan Rakyat,
BELA NEGARA 91
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN POLRI

c. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok


Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1988,
d. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan Polri,
dan
e. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan Polri.
Landasan Hukum belanegara di Indonesia antara lain :
a. UUD 1945 Pasal 27 Ayat (3) : “Setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”
b. UUD 1945 Pasal 30 Ayat (1),(2),(3),(4),(5) :
(1). Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan dan
keamanan negara”
(2). Usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan POLRI sebagai
kekuatan pendukung”
(3). Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan
Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi,
dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara”
(4). Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, melayani
masyarakat, serta menegakan hukum”

(5). “Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara


Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia didalam menjalankan tugasnya, syarat-
syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan
diatur dengan undang-undang
c. UU No. 3  Tahun 2002 Tentang Pertahanan   Negara Pasal 9 Ayat
(1) dan (2) landasan operasional:
(1). “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta   dalam upaya       Bela
Negara yang diwujudkan dalam   Penyelenggaraan Pertahanan Negara”
(2). “Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela   negara dimaksud ayat (1)
diselenggarakan melalui :
- Pendidikan Kewarganegaraan,
- Pelatihan dasar Kemiliteran,
- Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib, dan
- Pengabdian sesuai dengan profesi
d. UU No 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia   Pasal 6B:
Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya   pembelaan
negara, sesuai dengan ketentuan yang   berlaku”.

BELA NEGARA 92
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN POLRI

Latihan

1. Jelaskan pengertian bela negara?


2. Jelaskan tujuan bela negara?
3. Jelaskan dasar hukum bela negara?
4. Jelaskan tata cara berpartisipasi dalam bela negara?
5. Jelaskan cara mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan
negara?
6. Jelaskan cara menjaga identitas dan integritas bangsa/negara?
7. Jelaskan cara melestarikan budaya?
8. Jelaskan cara berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara?
9. Jelaskan cara menjalankan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945?
10. Jelaskan arti penting bela negara?

BELA NEGARA 93
SEKOLAH INSPEKTUR POLISI

Anda mungkin juga menyukai