Anda di halaman 1dari 26

PENGARUH HARGA MAKANAN TERHADAP MINAT

BELI MAHASISWA UNIVERSITAS PELITA HARAPAN DI


DALLAS CHICKEN

DISUSUN OLEH:
Agnes Andriana 01541200023
Fernaldi Christianus 01541200134
Helena Joanne Harijanto 01541200031

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN PERHOTELAN

FAKULTAS PARIWISATA

UNIVERSITAS PELITAS HARAPAN

TANGERANG

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..............................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................................6
2.1 Minat Beli............................................................................................................6
2.1.1 Pengertian Minat Beli........................................................................................6
2.1.2 Faktor Pengaruh Minat Beli..............................................................................6
2.2 Harga....................................................................................................................7
2.2.1 Pengertian Harga...............................................................................................7
2.2.2 Tujuan Penetapan Harga....................................................................................8
2.3 Kajian Sejenis......................................................................................................9
2.4 Kerangka Konseptual.........................................................................................10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................................11
3.1 Jenis Penelitian.....................................................................................................11
3.2 Populasi dan Sampel............................................................................................12
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian..............................................................................14
3.4 Pengumpulan data................................................................................................14
3.4.1 Instrumen Pencarian data.................................................................................15
3.5 Analisa Data.........................................................................................................16
3.5.1 Uji Variabel dan Reliabilitas Instrumen..........................................................16
3.5.2 Uji Hipotesis....................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................21

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Kajian Sejenis.....................................................................................................9

Tabel 3. 1 Variabel Operasional........................................................................................15


Tabel 3. 2 Perencanaan Instrumen.....................................................................................16
Tabel 3. 3 Outer Model......................................................................................................19
Tabel 3. 4 Analisis Path Coefficient Menggunakan Bootstrapping..................................20

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual....................................................................................10

Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian......................................................................................11


Gambar 3. 2 Hasil Path Analysis.......................................................................................17

iv
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Mathieson dan Wall dalam Pitana & Gayatri (2005), pariwisata
merupakan sebuah perjalanan yang dilaksanakan secara individu ataupun kelompok
dari tempat asal menuju ke tempat lain untuk melakukan kunjungan wisata di suatu
tempat destinasi dan tidak bermaksud untuk melakukan pekerjaan. Sektor ini menjadi
pendukung ekonomi negara dengan menjadi sumber pendapatan khususnya dari
negara asing serta menyediakan lapangan kerja sumber daya manusia. Pariwisata
tentunya saling berkaitan dengan fasilitas serta aktivitas wisatawan mencakup segala
kegiatan yang diperlukan selama melakukan wisata. Hal yang penting merupakan
tempat tinggal dan tentunya kebutuhan mendasar manusia terutama yaitu pangan.
Akomodasi yang menyediakan berbagai layanan untuk memenuhi kebutuhan tamu
adalah hotel.

Industri perhotelan merupakan perusahaan yang menyediakan jasa dalam


memberikan fasilitas kamar, pelayanan makanan dan minuman maupun jasa lainnya
bagi orang yang tinggal sementara di tempat tersebut dan umumnya dikelola secara
komersil (Wiyasha, 2007). Industri tersebut mencakup pelayanan penginapan dalam
satu bangunan dilengkapi dengan layanan pariwisata lainnya termasuk restoran dan
hiburan dengan tujuan memperoleh keuntungan. Terdapat berbagai jenis penginapan
yang disediakan menyesuaikan keperluan dari para tamu, seperti untuk bisnis,
rekreasi, atau sekedar mencari tempat untuk beristirahat. Sebagai orang yang
mengeluarkan uang untuk melakukan wisata, pastinya ada ekspektasi untuk
mendapatkan perhatian dari tuan rumah yang memberikan keramahtamahan melalui
akomodasi, makanan, dan jasa lain. Kegiatan kunjungan yang berkualitas berkaitan
dengan keterampilan sumber daya manusia yang berperan besar dalam melayani
tamu. Untuk mempertahankan pengelolaan sebuah industri, pihak hotel memiliki
beberapa bagian manajemen yang bertanggung jawab untuk menyediakan berbagai
kebutuhan tamu.

1
Salah satunya merupakan departemen food and beverage yang bertugas untuk
menyediakan kebutuhan akan makanan dan minuman, baik melalui sebuah restoran,
pelayanan di kamar, atau bahkan pemesanan dari luar hotel. Hal ini terbagi lagi
menjadi dua, yaitu bagian produk yang membuat dan pelayanan yang berhubungan
langsung dengan tamu. Pelayanan juga termasuk dalam daya jual, dengan
memastikan setiap tamu yang berkunjung dapat merasakan kenyamanan dan
mendapatkan sesuatu yang mereka bayar dengan layak. Setiap hotel atau restoran
memiliki layanan, kualitas, serta harga yang berbeda-beda mengikuti klasifikasi dan
target pasar. Hal tersebut menciptakan adanya standar yang diterapkan dalam bisnis
kuliner.

Food and beverage sendiri tidak hanya dijumpai pada industri perhotelan,
namun juga telah berkembang menjadi suatu bisnis yang memiliki potensi tinggi
karena dapat menjawab keperluan manusia sebagai makhluk hidup, yaitu konsumsi
makanan dan minuman. Hal tersebut juga membuat bisnis ini menjadi usaha yang
akan terus berjalan. Penjualan kuliner ini biasanya berupa restoran, bar, cafe, ataupun
tempat yang bergabung dalam industri perhotelan. Di Indonesia, bisnis makanan dan
minuman memiliki pengaruh yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi negara,
dilansir dari Badan Pusat Statistik Indonesia pada tahun 2022 bahwa pertumbuhan riil
industri makanan di Indonesia terus berkembang sejak lima tahun yang lalu. Selain
itu, bisnis kuliner meyakinkan untuk terus berkembang dan merupakan salah satu dari
lima sektor prioritas menuju industri 4.0 berdasarkan kementrian perindustrian RI
tahun 2022. Seiring dengan perkembangan dunia kuliner, hal ini juga meningkatkan
jumlah gerai layanan makanan dan minuman yang ada, sehingga membuat
meningkatkatkan persaingan antar gerai makanan yang satu dengan yang lainnya.
Maka terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan ketika membangun usaha bidang
makanan dan minuman, mulai dari kualitas, layanan yang diberikan kepada tamu,
target pasar yang ingin dicapai, serta harga jual dari suatu produk.

2
Salah satu aspek penting dalam membangun bisnis kuliner ini adalah harga
jual produk yang mempengaruhi daya beli konsumen. Manusia seringkali memiliki
harapan terhadap jenis makanan yang dibeli, harga, dan tentunya kualitas.
Pertimbangan yang dimiliki seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai macam aspek,
salah satunya kualitas makanan dan minuman dari harga yang dibayar untuk
mendapatkan produk tersebut.

Industri makanan dan minuman di lingkungan perkuliahan Universitas Pelita


Harapan yang dikenal sebagai Food Junction saat ini memiliki semakin banyak gerai
makanan yang ada dibandingkan dengan masa pandemi. Hal ini juga dipengaruhi
oleh kondisi yang semakin pulih menjadi normal kembali serta diadakannya
pembelajaran tatap muka sehingga membuat konsumen meningkat dari tahun
sebelumnya. Berbagai jenis kuliner ditawarkan dengan harga yang bersaing, hampir
semua memiliki konsumen sesuai preferensi yang dimiliki masing-masing orang.
Dari banyaknya kompetitor yang bersebelahan secara langsung, setiap gerai memiliki
motivasi atau dorongan yang menjadi ciri khas untuk menarik konsumennya. Dapat
dilakukan dengan pemilihan yang tepat dari segi rasa, harga, kualitas sesuai dengan
target pasarnya yaitu mahasiswa.

Kajian yang penulis teliti merupakan penyempurnaan dari penelitian tentang


pengaruh harga dan minat beli terhadap makanan khususnya di Dallas Chicken,
Universitas Pelita Harapan Tangerang. Adapun beberapa penelitian yang serupa
dengan penelitian yang telah penulis kaji, yaitu:
1. Pengaruh Harga dan Kualitas Makanan Terhadap Minat Beli Aplikasi Online
Pada Tempat Makan Bebek Bakar Ayayo Bandung (Enggriani & Nabila, 2022)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dampak harga dan
kualitas makanan terhadap minat beli di restoran Bebek Bakar Ayayo
Bandung. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah bahwa restoran
Bebek Bakar Ayayo perlu mengambil tindakan yang tepat terkait harga
dengan menetapkan harga menu yang lebih sesuai dengan standar industri
untuk restoran bebek bakar sejenis. Selain itu, restoran harus mempertahankan

3
kualitas makanan yang konsisten agar rasa makanan tetap sama setiap kali
disajikan, sehingga konsumen tetap merasa puas dan tertarik untuk kembali
membeli makanan di restoran tersebut.
2. Pengaruh Harga, Promosi, dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli
Konsumen Pada Produk Makanan Di Rumah Makan Ayam Dan Bebek
Goreng Sambal Ijo.Er (Baiq Diah, 2020)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dampak parsial dari
harga, promosi, dan kualitas produk terhadap minat beli konsumen di Rumah
Makan Ayam dan Bebek Goreng Sambal Ijo.Er di Daerah Senggigi,
Kabupaten Lombok Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada dampak
signifikan secara parsial antara harga, promosi, dan kualitas produk terhadap
minat beli konsumen di Rumah Makan Ayam dan Bebek Goreng Sambal
Ijo.Er.
3. Pengaruh Persepsi Harga, Promosi, dan Kualitas Makanan Terhadap Minat
Beli Shihlin Taiwan Street Snacks ( Sulaimi, 2022)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh persepsi
harga, promosi, dan kualitas makanan terhadap minat beli Shihlin Taiwan
Street Snacks. Berdasarkan hasil penelitian, terbukti bahwa persepsi harga
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.
4. Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Minat Beli Makanan dan
Minuman Pujasera 46 (Hardy & Rafi, 2019)
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak kualitas produk dan
harga terhadap minat beli konsumen di Pujasera 46. Berdasarkan hasil analisis
data, terbukti bahwa variabel kualitas produk dan harga memiliki dampak
positif yang signifikan secara terhadap minat beli konsumen. Secara parsial,
kedua variabel tersebut juga memiliki dampak signifikan terhadap minat beli
konsumen. Kualitas produk dan harga memiliki pengaruh sebesar 35,2%
terhadap minat beli konsumen, sementara sisanya dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain.

4
5. Pengaruh Kualitas Dan Harga Produk Terhadap Minat Beli Konsumen Pada
Makanan Bingke Di Yogyakarta (Tamal, 2018)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh kualitas
dan harga produk terhadap minat beli konsumen pada makanan bingke
pontianak di Yogyakarta Hasil analisis data menunjukan bahwa variabel
kualitas produk, harga produk, positif dan signifikan terhadap minat beli
konsumen pada makanan bingke Pontianak di Yogyakarta.

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: Seberapa kuat pengaruh harga produk kuliner terhadap
minat beli mahasiswa UPH?

1.3 Tujuan Penelitian


Penulisan penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Menganalisa pengaruh harga produk kuliner terhadap minat beli mahasiswa
UPH.
2. Mengetahui faktor yang menentukan hubungan harga produk kuliner dengan
minat beli mahasiswa UPH.
3. Menguatkan teori bahwa harga memiliki pengaruh terhadap minat beli.

1.4 Manfaat Penelitian


Penulisan penelitian ini dilaksanakan dengan manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan masukan kepada penjual mengenai pengaruh harga beli terhadap
minat beli mahasiswa.
2. Menjadi sumber referensi sebagai evaluasi kedepannya.

5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Minat Beli
2.1.1 Pengertian Minat Beli
Mowen mengatakan bahwa minat beli merupakan sesuatu yang
dihasilkan dari pandangan yang terbentuk saat proses belajar dan berpikir.
Minat beli konsumen adalah proses ketika konsumen memiliki beberapa
pilihan merek, kemudian harus memilih salah satu diantaranya untuk
melakukan transaksi pembelian atas sesuatu yang paling disuka yang didasari
oleh macam-macam pertimbangan sebelumnya (AG.Suyono et al., 2012) .
Sedangkan, Kinnear dan Taylor (Husein, 2011) mendefinisikannya sebagai
komponen perilaku pembeli dalam sikap mengkonsumsi, yaitu suatu
kecenderungan melakukan tindakan sebelum memutuskan untuk membeli
sesuatu.

Berdasarkan uraian pengertian menurut beberapa ahli, dapat ditarik


kesimpulan yaitu minat beli adalah sebuah strategi berpikir dari pertimbangan
untuk melaksanakan pembelian dengan menentukan satu yang terbaik dari
beberapa pilihan yang tersedia. Hal itu dapat muncul dari motivasi setiap
orang yang berbeda-beda dalam merasakan kualitas atau kepuasan ketika
melakukan transaksi. Tentunya konsumen memiliki persepsi masing-masing
ketika memikirkan suatu produk yang menggerakkan hati mereka. Ketika
seseorang memiliki keyakinan untuk membeli, maka disitu ditemukan sesuatu
yang menjadi minat beli.

2.1.2 Faktor Pengaruh Minat Beli


Setiap pembeli memiliki pemikiran serta pertimbangan sendiri ketika
hendak melakukan transaksi pembelian. Meskipun terdapat beragam pilihan,
mereka harus melakukan keputusan dalam memilih salah satu yang menarik
keyakinan sebagai salah satu bukti dari minat beli seseorang. Dengan itu,

6
terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pikiran konsumen ketika
memilih suatu produk atas dasar minat beli yang dimiliki. Tidak hanya
sekadar melihat bentuk fisiknya, tetapi terdapat lima sub keputusan
pembelian, yaitu keputusan kuantitas, pemasok, merk, waktu, serta metode
pembayaran (Durianto & Liana., 2004).

Mereka juga dapat mencari indikator yang dapat membantu proses


pengambilan keputusan. Menurut Ferdinand (2006), adapun pengelompokan
dari minat beli yang dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu:
1. Minat transaksional, terjadi ketika seseorang memutuskan untuk
membeli produk.
2. Minat referensial, merupakan rekomendasi yang diberikan kepada
orang lain atas suatu produk yang disukai.
3. Minat preferensial, yaitu perbedaan minat setiap orang dengan
memiliki standar tersendiri terhadap suatu produk.
4. Minat eksploratif, yaitu tindakan seseorang untuk mendalami
informasi yang bersangkutan dengan produk yang hendak dibeli dan
mencari tahu informasi lainnya yang mendukung.

Menurut Philip. Kotler & Keller (2009) , empat faktor yang berpengaruh
terhadap minat beli konsumen antara lain:
1. Faktor sosial (kelompok, referensi keluarga, peran, dan status)
2. Faktor kebudayaan (kultur, subkultur, dan tingkat sosial)
3. Faktor pribadi (kepribadian, jabatan, keadaan ekonomi, usia,
pekerjaan, dan gaya hidup)
4. Faktor psikologis (kepercayaan, persepsi, belajar, motivasi, dan sikap)

2.2 Harga
2.2.1 Pengertian Harga
Harga merupakan nilai tukar berupa uang yang perlu dibayar oleh
pihak pembeli kepada penjual sebagai bentuk dari imbalan jasa ataupun

7
barang yang diperdagangkan. Harga suatu produk sangat mempengaruhi
keputusan belanja para pembeli, meningkatnya harga sebuah barang maka
keputusan pembelian menjadi semakin rendah, begitu pula kebalikannya,
semakin rendah harga dari suatu barang maka pembelian akan semakin
meningkat (Kotler, 2001). Harga mempunyai peranan krusial pada suatu
pemasaran karena akan mempengaruhi nilai yang diperoleh konsumen atas
apa yang diperolehnya melalui pertukaran (Saputra et al., 2017). Dapat ditarik
kesimpulan bahwa harga berarti sejumlah uang yang wajib dibayar atas suatu
jasa atau produk yang hendak dibeli.

Harga juga termasuk dalam salah satu bagian yang penting dalam
suatu proses pemasaran. Ketika bagian lain dalam pemasaran seperti barang,
lokasi atau distribusi, dan advertensi merupakan sebuah pengeluaran, maka
sebaliknya harga bersifat pemasukan atau menghasilkan dalam sebuah bisnis.
Menurut Daryanto (Zainullah, 2019), parameter harga antara lain:
1. Persepsi harga serta manfaat;
2. Persaingan harga;
3. Harga produk terjangkau;
4. Harga sesuai manfaat yang diterima;
5. Harga sesuai dengan kualitas.

2.2.2 Tujuan Penetapan Harga


Dalam menetapkan harga khususnya terhadap makanan dan minuman
bertujuan untuk memastikan akan memberikan keuntungan yang cukup untuk
usaha kuliner karena perencanaan yang kurang tepat dapat mengakibatkan
kerugian. Harga yang ditetapkan juga harus dapat menarik pelanggan sesuai
target pasar yang telah ditentukan untuk membeli makanan tersebut. Oleh
karena itu, penetapan harga harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti
daya beli pelanggan, pesaing, serta tingkat permintaan. Harga terjangkau
dengan kualitas yang baik dapat mempengaruhi minat beli seseorang atas
keputusan yang akan dibuat.

8
Penetapan harga adalah suatu bagian penting yang perlu dilakukan
ketika menentukan suatu harga atas produk yang ditawarkan. Dengan
penetapan ini, penjual dapat memutuskan tujuan yang akan dicapai dengan
menawarkan suatu produk yang dijualnya. Tujuan yang dapat dicapai yaitu:
1. Menempatkan posisi pasar;
2. Menarik permintaan pasar;
3. Menentukan posisi produk;
4. Mencapai kinerja keuangan;
5. Dapat bersaing dengan kompetitor
(Nurlela, I., Yanti, R.A.E dan Aryansyah, 2021)

2.3 Kajian Sejenis


Tabel 2. 1 Kajian Sejenis

No Judul Tahun Variabel dan Metode Hasil Penelitian


Analisis

1 Pengaruh Harga, 2020 Variabel Independen: Terdapat pengaruh


Promosi, dan Kualitas Harga, Promosi, Kualitas antara minat beli
Produk Terhadap Produk makanan terhadap
Minat Beli Konsumen Variabel Dependen : produk makanan.
Pada Produk Makanan Minat beli makanan
Di Rumah Makan terhadap produk makanan
Ayam Dan Bebek
Goreng Sambal Ijo.Er

2 Pengaruh Kualitas 2019 Variabel Independen: Terdapat pengaruh


Produk Dan Harga Pengaruh Kualitas antara kualitas
Terhadap Minat Beli Produk dan Harga produk dan harga
Makanan dan Variabel Dependen: dengan minat beli

9
Minuman Pujasera 46 Minat Beli Makanan dan makanan dan
Minuman Pujasera 46 minuman.

2.4 Kerangka Konseptual

Minat Beli
Harga
Mahasiswa

Gambar 2. 1 Kerangka Konseptual

2.5 Hipotesis
Penelitian ini diambil dari hubungan antara variabel yang dijelaskan sebagai
berikut:
H0: Adanya pengaruh antara harga terhadap minat beli makanan oleh
mahasiswa di lingkungan Universitas Pelita Harapan.
H1: Tidak adanya pengaruh antara harga terhadap minat beli makanan oleh
mahasiswa di lingkungan Universitas Pelita Harapan.

10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Variabel X Variabel Y

Harga Minat Beli Mahasiswa

Hipotesis
H0 = Adanya pengaruh antara harga terhadap minat beli makanan oleh mahasiswa di
lingkungan Universitas Pelita Harapan
H1 = Tidak adanya pengaruh antara harga terhadap minat beli makanan oleh
mahasiswa di lingkungan Universitas Pelita Harapan

Pengumpulan data melalui survey di


lingkungan Universitas Pelita Harapan

Data dianalisis

Data disimpulkan

Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian

11
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu metode yang
berdasarkan pada filsafat positivisme untuk meneliti populasi atau sampel tertentu
dengan menggunakan instrumen penelitian yang kemudian dianalisis secara
kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis (Sugiyono, 2019). Penelitian
kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang menggunakan data berupa angka atau
statistik untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis yang telah
ditetapkan. Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui instrumen
penelitian seperti kuesioner, wawancara, atau observasi, kemudian data tersebut
dianalisis dengan menggunakan teknik statistik untuk mencari hubungan antara
variabel-variabel yang diteliti. Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk
memperoleh hasil yang objektif dan generalisasi yang lebih kuat dari suatu fenomena
yang diteliti.

Penelitian ini lebih tepatnya menggunakan jenis penelitian kuantitatif


kausalitas yang mencari pengaruh hubungan antara dua variabel dan melihat besarnya
kontribusi suatu variabel yang satu dengan yang lainnya. Variabel yang digunakan
yaitu variabel bebas (X) yang merupakan harga dan variabel terikat (Y) yang
merupakan minat beli. Pada model penelitian ini menggunakan hipotesis untuk
membuktikan apakah variabel x memiliki pengaruh terhadap variabel y. Melalui
perhitungan secara kuantitatif untuk melakukan pengelolaan instrumen dari variabel
harga dan minat beli konsumen. Dari data yang berupa angka kuantitatif akan
diterjemahkan secara kasual untuk mendapatkan kesimpulan, apakah variabel X
memiliki pengaruh terhadap variable Y. Semua data kuantitatif yang diperoleh diolah
menggunakan program SmartPLS 4.

3.2 Populasi dan Sampel


Menurut Sugiyono (2019), populasi dapat diartikan sebagai wilayah
generalisasi atau kumpulan subjek atau objek yang memiliki karakteristik atau sifat
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dijelaskan, atau dianalisis,
kemudian dapat menarik kesimpulan atau membuat generalisasi mengenai kelompok

12
tersebut. Dari teori tersebut, populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Universitas Pelita Harapan Tangerang untuk tingkat akurasi yang lebih tinggi karena
bertepatan dengan lokasi yang diteliti.

Sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi dan karakteristik yang


dipilih untuk menjadi subjek dalam penelitian. Konsep dasar dari pengambilan
sampel adalah dengan memilih sebagian kecil dari elemen-elemen populasi yang
mewakili karakteristik atau ciri-ciri yang ada pada populasi secara keseluruhan.
Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu jenis desain
pengambilan sampel dimana pengambilan sampel dilakukan secara sengaja dengan
tujuan untuk memilih individu atau kelompok tertentu yang memiliki karakteristik
atau sifat yang diinginkan dalam penelitian (Sekaran & Bougie, 2016). Maka peneliti
mengambil responden dengan persyaratan merupakan mahasiswa Universitas Pelita
Harapan Tangerang yang sudah pernah mengkonsumsi Dallas Chicken di Food
Junction sesuai dengan kriteria penelitian.

Untuk mendapatkan jumlah sampel yang diperlukan, penelitian ini melakukan


perhitungan statistik dengan menggunakan rumus Slovin. Rumus tersebut digunakan
untuk mendapatkan ukuran sampel dari populasi mahasiswa jurusan Pengelolaan
Perhotelan Universitas Pelita Harapan. Maka penentuan jumlah sampel dari
penelitian ini menggunakan rumus Slovin adalah sebagai berikut:
N
n= 2
1+(N e )
n: Ukuran Sample
N: Ukuran Populasi
e: Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel yang masih
dapat ditolerir atau diinginkan, e=0,1

Sampel yang didapatkan dari rumus tersebut adalah sekitar 10% - 20% dari
populasi penelitian dengan ketentuan nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam

13
jumlah besar dan nilai e = 0,2 (20%) untuk populasi dalam jumlah kecil. Berdasarkan
pada rumus di atas dengan menggunakan populasi dari mahasiswa sebanyak 554
orang sehingga persentase kelonggaran yang digunakan adalah 10%. Maka penentuan
jumlah sampel berdasarkan rumus Slovin adalah sebagai berikut:
554
n=
1+¿ ¿
554
n= 2
1+(554 × 0 ,1 )
554
n=
1+(554 × 0 ,01)
554
n=
1+5 , 54
554
n=
6 ,54
n=84 , 7

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian


Dalam proses pengumpulan data, penelitian ini dilakukan pada Universitas
Pelita Harapan yang berada di Jalan MH Thamrin Boulevard 1100, Kecamatan
Kelapa Dua, Kota Tangerang, Banten. Kuesioner disebarkan pada tanggal 29 Maret
2023 dalam batasan waktu satu minggu dengan jumlah responden sebanyak tiga
puluh tujuh (37).

3.4 Pengumpulan data


Data dalam penelitian ini dikumpulkan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan agar dapat mencapai tujuan penelitian. Metode pengumpulan data
dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada mahasiswa Universitas Pelita
Harapan di Tangerang, hal tersebut termasuk dalam data primer yang diperoleh
langsung dari opini masing-masing responden dengan menjawab beberapa pertanyaan
terkait. Untuk mempermudah pengumpulan data, peneliti meminta responden untuk
melakukan pengisian kuesioner secara daring melalui media Google Form.

14
Pertanyaan yang diberikan berdasarkan dengan instrumen-instrumen antara variabel
X dan Y. Dalam memastikan validitas instrumen, penelitian ini diuji dengan
reliabilitas Cronbach Alpha dengan menggunakan bantuan program SmartPLs.
Instrumen yang telah didapatkan diuji menggunakan skala interval dengan angka satu
sampai empat. Dengan skala yang dituliskan sebagai berikut:
(1) Sangat Tidak Setuju,
(2) Tidak Setuju,
(3) Setuju,
(4) Sangat Setuju.

3.4.1 Instrumen Pencarian data


Data merupakan kumpulan fakta, informasi, atau detail yang diperoleh
dari pengamatan dan pengukuran. Hal tersebut didapatkan melalui proses
pencaharian dan berdasarkan pengamatan tertentu. Data primer yang diambil
mencakup variabel harga dan minat beli dari Dallas Chicken.

Tabel 3. 1 Variabel Operasional

Variabel Deskripsi Indikator Skala

Harga (X) Harga meliputi kualitas dan - Kualitas 1-4


sebagai kuantitas - Kuantitas
variabel bebas

Minat beli (Y) - Minat beli merupakan - Ketertarikan 1-4


sebagai ketertarikan terhadap Terhadap suatu
variabel terikat suatu produk, produk
- Pertimbagan untuk - Pertimbangan
membeli, untuk membeli
- Keputusan tindakan - Keputusan
melakukan tindakan
pembelian, melakukan
- Usaha seseorang pembelian
mendapatkan produk - Usaha seseorang
mendapatkan

15
produk

Tabel 3. 2 Perencanaan Instrumen

Pernyataan Jumlah
Variabel Indikator Kode
Positif Negatif plus minus sigma
X
Kualitas
Harga 1 1,2 3 2 1 3
(X) X
Kuantitas
2 4, 5 6 2 1 3
Ketertarikan
terhadap suatu Y
produk 1 7, 8 9 2 1 3
Pertimbangan Y 10, 11, 1
untuk membeli 2 12,13 4 3 2 5

Minat Beli Keputusan


(Y) tindakan
melakukan Y
pembelian 3 15, 16,17 18, 19 3 2 5

Usaha seseorang
mendapatkan Y 20, 21,
produk 4 22,24 23 3 2 5

3.5 Analisa Data

3.5.1 Uji Variabel dan Reliabilitas Instrumen


Melalui penelitian terdapat beberapa variabel yang saling
mempengaruhi dan dibentuk dalam model path analysis penelitian yang akan
dijalankan menggunakan algoritma SmartPLS 4 untuk melakukan uji
kelayakan model tersebut apakah memiliki hubungan atau tidak. Hasil
hubungan antar variabel ini ditunjukan pada gambar dibawah ini.

16
Gambar 3. 2 Hasil Path Analysis

Namun sebelum langkah pengujian hubungan antar variabel dengan


Path Coefficient perlu dilakukan pengecekan terhadap nilai dari hasil uji R
untuk melihat besarnya pengaruh dari harga terhadap minat beli mahasiswa.
Pada gambar 3.2 menunjukan hasil uji dari nilai R variabel minat beli
mahasiswa sebesar 0.601, yang artinya pada variabel harga berkontribusi
sebesar 0.601 (60,1%) terhadap variabel minat beli dan 39,9% sisanya
merupakan kontribusi dari variabel lain yang tidak dianalisis dalam penelitian
ini. Dari data tersebut maka kesimpulan yang dapat diambil adalah besaran
pengaruh dari variabel harga terhadap minat beli mahasiswa signifikan karena
mencapai angka lebih dari 50%.

17
Langkah yang dilakukan untuk menguji kelayakan instrumen adalah
dengan menggunakan Outer Model, hubungan antar indikator dengan
konstruksinya. Berdasarkan hubungan antara variabel harga dan minat beli
mahasiswa akan ditunjukan melalui tabel berikut.
Tabel 3. 3 Outer Model

Butir Soal X Y Hasil

X1.1 0.887 VALID

X1.2 0.851 VALID

X1.3 0.508 TIDAK VALID

X2.1 0.571 TIDAK VALID

X2.2 0.541 TIDAK VALID

X3.2 0.708 VALID

Y1.1 0.783 VALID

Y1.2 0.722 VALID

Y1.3 -0.469 TIDAK VALID

Y2.1 0.571 TIDAK VALID

Y2.2 0.853 VALID

Y2.3 0.179 TIDAK VALID

Y2.4 0.383 TIDAK VALID

Y2.5 0.686 TIDAK VALID

Y3.1 0.892 VALID

Y3.2 0.757 VALID

Y3.3 0.453 TIDAK VALID

Y3.4 -0.184 TIDAK VALID

Y3.5 0.559 TIDAK VALID

18
Y4.1 0.514 TIDAK VALID

Y4.2 0.387 TIDAK VALID

Y4.3 -0.175 TIDAK VALID

Y4.4 -0.151 TIDAK VALID

Y4.5 -0.007 TIDAK VALID

Dari data yang ditunjukan terdapat 3 nilai Outer Loading dari variabel
X1-X3 dan 13 nilai Outer Loading dari variabel Y1-Y4 berada di bawah nilai
0.7, maka semua indikator tersebut yang berada dibawah nilai 0.7 adalah tidak
valid. Sedangkan 2 indikator dari variabel X1-X3 dan 5 indikator dari variabel
Y1-Y4 dapat dinyatakan valid karena memenuhi nilai 0.7 kemudian
disimpulkan bahwa terdapat 16 indikator yang ditolak dan 8 indikator yang
diterima. Pertanyaan yang kami buat berdasarkan dari indikator masing-
masing dari variabel X dan Y telah dipikirkan sebaik-baiknya dan setiap
pertanyaan memiliki 5 pilihan jawaban untuk mengurangi potensi terjadinya
jawaban yang tidak serius.

3.5.2 Uji Hipotesis


Langkah terakhir yang dilakukan adalah melakukan uji hipotesis, yang
dilakukan dengan menggunakan uji Path Coefficient dan dianalisis dengan
Bootstrapping. Melalui uji analisis path tersebut akan memperoleh nilai T
statistik untuk mengetahui apakah variabel yang satu dengan variabel yang
lainnya memiliki pengaruh yang signifikan. Dalam uji analisis ini nilai T
statistik haruslah lebih besar atau sama dengan nilai dari T tabel, yaitu 1,96.
Jika menggunakan P value, maka nilai dari P value harus lebih kecil atau
sama dengan 0.00. Jika persyaratan berikut telah terpenuhi maka hubungan
antar variabel baru dapat dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan. Hasil
dari Bootstrapping yang dilakukan menunjukan bahwa hasil uji analisis antara
nilai T statistik adalah 6.599 dan P value adalah 0.00.

19
Tabel 3. 4 Analisis Path Coefficient Menggunakan Bootstrapping

Sampel Rata-rata Standar T Statistik Nilai P


Asli (O) Sampel (M) Deviasi (O/STDEV)
(STDEV)

XY 0.683 0.702 0.104 6.559 0.000

Maka hipotesis yang dapat diambil adalah H0 (adanya pengaruh antara


harga terhadap minat beli makanan oleh mahasiswa di lingkungan Universitas
Pelita Harapan) dengan T statistik (6.559) ≤ 1,96 dengan P value berada pada
nilai 0.00 ≥ 0.00 dengan tingkat kepercayaan 5%. Maka dapat disimpulkan
bahwa H0 diterima dan H1 ditolak dan penelitian yang dilakukan valid serta
memiliki hubungan antara variabel harga dan variabel minat beli mahasiswa.

20
DAFTAR PUSTAKA

AG.Suyono, Sukmawati, S., & Pramono. (2012). Pertimbangan Dalam Membeli


Produk Barang Maupun Jas.
Baiq Diah, A. (2020). Pengaruh Harga, Promosi, dan Kualitas Produk Terhadap
Minat Beli Konsumen Pada Produk Makanan Di Rumah Makan Ayam Dan Bebek
Goreng Sambal Ijo.Er. http://repository.ummat.ac.id/id/eprint/1477
Durianto, D., & Liana. (2004). Strategi Menaklukkan Pasar. PT.Gramedia Pustaka
Utama.
Enggriani, M., & Nabila, A. (2022). Pengaruh Harga dan Kualitas Makanan
Terhadap Minat Beli Aplikasi Online Pada Tempat Makan Bebek Bakar Ayayo
Bandung. https://doi.org/10.30647/jip.v27i2.1617
Ferdinand, A. (2006). Metode Penelitian Manajemen. Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hardy, & Rafi, P. (2019). Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Minat Beli
Makanan dan Minuman Pujasera 46.
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/handle/123456789/11115
Husein, U. (2011). Manajemen Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen.
Kotler, A. (2001). Prinsip-prinsip pemasaran. Erlangga.
Kotler, Philip., & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran. Erlangga.
Nurlela, I., Yanti, R.A.E dan Aryansyah, F. (2021). Jurnal Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Pengaruh Penetapan Harga Jual Terhadap Volume Penjualan. J-KIP.
Pitana, G., & Gayatri, P. G. (2005). Sosiologi pariwisata : kajian sosiologis terhadap
struktur, sistem, dan dampak-dampak pariwisata. Andi.
Saputra, S. T., Hidayat, K., & Sunarti, S. (2017). Pengaruh Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian dan Dampaknya Terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna
Iphone (Survei pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Malang). Jurnal Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya.
Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research methods for business : a skill-building
approach. John Wiley & Sons.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

21
Sulaimi. (2022). Pengaruh Persepsi Harga, Promosi, dan Kualitas Makanan Terhadap
MinatBeli Shihlin Taiwan Street Snacks.
http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/65675
Tamal, E. (2018). Pengaruh Kualitas Dan Harga Produk Terhadap Minat Beli
Konsumen Pada Makanan Bingke Di Yogyakarta. http://stieww.ac.id
Wiyasha. (2007). Akuntansi Manajemen untuk Hotel dan Restoran. In Akuntansi
Manajemen untuk Hotel dan Restoran.
Zainullah, V. C. (2019). No Pengaruh Promosi dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Kopi Koplakan. PERFORMA: Jurnal Manajemen Dan Start-Up
Bisnis.

22

Anda mungkin juga menyukai