Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

BIDANG INDUSTRI KULINER

Disusun Oleh

Mata Pelajajaran Kejuruan

SMK N 1 Lembah Gumanti

TP 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan hidayahnya kami dapat menyusun sebuah makalah yang membahas tentang
“Bisnis Industri Kuliner” meskipun bentuknya sangat jauh dari kesempurnaan.

Dalam penulisan makalah, kami memberikan sejumlah materi yang terkait dengan
materi yang disusun secara langkah demi langkah, agar mudah dan cepat dipahami oleh
pembaca.

Dan kami juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang terlibat
saat pembuatan makalag. Kami juga mengharapkan agar makalah ini dapat dijadikan
pedoman apabila pembaca melakukan hal yang berkaitan dengan makalah ini.

Sebagai manusia biasa tentu kami tidak dapat langsung menyempurnakan makalah ini
dengan baik, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari pembaca.

Alahan Panjang, 20 Agustus 2021

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................................... i

Daftar Isi ....................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang ...............................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..........................................................................................1

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................1

BAB II Pembahasan

A. Konsep Dasar Kuliner ................................................................................... 2

B. Pentingnya kuliner di Industri Pariwisata dan Perhotelan .............................6

C. Jenis-jenis Usaha di bidang Kuliner ..............................................................6

D. Proses Bisnis Kuliner ...................................................................................11

BAB III Penutup

A. Kesimpulan ....................................................................................................12

B. Saran ...............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Industri kuliner merupakan sebuah usaha maupun bisnis yang bisa dikatakan sangat
menguntungkan. Dikarenakan makanan merupakan sebuah kebutuhan pokok yang secara
mutlak dibutuhkan oleh setiap manusia. Di Indonesia pendapatan dari bisnis ini
mencatatkan angka yang cukup besar.
Industri kuliner juga salah satu dari 16 subsektor industri kreatif di Indonesia. Dimana
subsektor ini dapat diartikan sebagai pembuatan kuliner khas daerah serta pemasaran
produk tersebut di Indonesia. Masuknya industri kuliner ke dalam industri kreatif juga
dapat diartikan adanya nilai tambah produk yang diberikan lewat kreativitas yang
dimiliki oleh pelaku industri kuliner, seperti kreasi cara pengolahan, resep, dan cara
penyajian. Industri kuliner ini merupakan salah satu subsektor industri kreatif yang
tengah mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Berdasarkan data dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia disebutkan bahwa
dari total kontribusi perekonomian kreatif pada tahun 2016 terhadap PDB Indonesia
industri kuliner berkontribusi sebesar 41,4 persen dari Rp 922 triliun (Agmasari, 2018).
Hal ini memperlihatkan bahwa industri kuliner merupakan salah satu subsektor utama
dari industri kreatif. Hal ini dapat dibuktikan dimana Industri kuliner merupakan salah
satu dari tiga subsekto unggulan dari industri kreatif yang terus dikembangkan oleh
Kementrian Perindustrian selain fashion dan kerajinan (Marketeers,2015).

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan industr kuliner?
2. Apakah pentingnya kuliner dalam Industri Pariwisata dan Perhotelan?
3. Apa saja jenis usaha dalam bidang Industri Kuliner?
4. Bagaimanakah proses memulai bisnis kuiner ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang konsep dasar Industri Kuliner
2. Untuk mengetahui bagaimana pentingnya Kuliner dalam Industri pariwisata dan
perhotelan.
3. Untuk memahami tentang jenis-jenis usaha di bidang kuliner.
4. Mengetahui bagaimana caranya memulai bisnis dibidang kuliner.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Industri Kuliner
Menurut undang-undang no 10 tahun 2009, wisata merupakan kegiatan perjalanan
yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat
tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya
tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara, sedangkan pariwisata
adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan
yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
Industri kuliner merupakan salah satu dari 16 subsektor industri kreatif di Indonesia.
Dimana subsektor ini dapat diartikan sebagai pembuatan kuliner khas daerah serta
pemasaran produk tersebut di Indonesia. Masuknya industri kuliner ke dalam industri
kreatif juga dapat diartikan adanya nilai tambah produk yang diberikan lewat kreativitas
yang dimiliki oleh pelaku industri kuliner, seperti kreasi cara pengolahan, resep, dan cara
penyajian. Industri kuliner ini merupakan salah satu subsektor industri kreatif yang
tengah mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Berdasarkan data dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia disebutkan bahwa
dari total kontribusi perekonomian kreatif pada tahun 2016 terhadap PDB Indonesia
industri kuliner berkontribusi sebesar 41,4 persen dari Rp 922 triliun (Agmasari, 2018).
Hal ini memperlihatkan bahwa industri kuliner merupakan salah satu subsektor utama
dari industri kreatif. Hal ini dapat dibuktikan dimana Industri kuliner merupakan salah
satu dari tiga subsektor unggulan dari industri kreatif yang terus dikembangkan oleh
Kementrian Perindustrian selain fashion dan kerajinan (Marketeers,2015).

1. Industri Pariwisata dan Perhotelan


Industri pariwisata merupakan sekumpulan bidang usaha yang menghasilkan
barang ataupun jasa untuk melayani kebutuhan orang-orang yang berwisata. Pada
undang-undang nomor 10 tahun 2009, ada berbagai bidang usaha yang berbeda akan
tetapi saling terkait. Jenis-jenis usaha tersebut antara lain usaha daya tarik wisata,
kawasan pariwisata, usaha jasa transportasi wisata, jasa perjalanan wisata, jasa
makanan dan minuman, akomodasi, jasa hiburan dan rekreasi, pertemuan, perjalanan
insentif, konferensi, dan pameran, jasa informasi pariwisata, jasa konsultan
pariwisata, jasa pramuwisata, wisata tirta dan spa.

2
Pada industri pariwisata, jasa akomodasi adalah hal yang esensial. Dapatkah
kalian menyebutkan, apa yang disebut dengan akomodasi? Dalam konteks pariwisata,
akomodasi dapat diartikan sebagai hal yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan
wisatawan, seperti penginapan atau tempat tinggal sementara. Berbagai jenis
akomodasi pada industri pariwisata contohnya adalah hotel, motel, resort, hostel,
guest house , restoran, rumah makan dan yang lainnya.
Dari berbagai jenis akomodasi yang telah disebutkan, hotel merupakan salah
satu penyedia akomodasi yang cukup dikenal. Hotel memiliki klasifikasi tersendiri,
mulai dari hotel bintang 5 sampai dengan hotel kelas melati. Setiap jenis hotel dengan
klasifikasi bintang yang berbeda, memiliki standar pelayanan sendiri-sendiri yang
berbeda pula.
Hotel memiliki strukur organisasi sendiri dalam operasinya. Ada berbagai
departemen yang saling berkaitan dan saling mendukung sehingga pelayanan kepada
tamu dapat dilakukan dengan maksimal. Jumlah dan jenis departemen di setiap hotel
tidak selalu sama. Pembagian departemen ini tergantung dari besar kecilnya hotel.
Adapun bidang kerja atau departemen yang ada di hotel secara umum dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.

Gambar 1
Departemen di Hotel
Sumber: Dokumen Pribadi

Room division department merupakan kelompok departemen yang bertugas


untuk melayani tamu secara langsung. Pada bagian ini, ada front office yang tugas
utamanya adalah melayani kebutuhan pelanggan dalam pemesanan kamar, check-in
dan check out serta memberikan informasi-informasi kepada pelanggan yang
bertanya. House keeping department memiliki tugas utama yaitu membersihkan,

3
menata dan merawat kamar tamu sehingga selalu nyaman saat ditinggali oleh tamu,
juga membersihkan, menata dan merawat area publik.

Untuk food and beverage department , tugasnya adalah menyediakan dan


melayani kebutuhan makan dan minum pelanggan. Food and beverage product fokus
utamanya membuat produk baik masakan maupun minuman, sedangkan food and
beverage service bertugas menyajikan makanan yang telah dibuat kepada tamu.

Supporting department merupakan kumpulan departemen di hotel yang


bertindak sebagai pendukung jalannya operasional hotel. Pada bagian ini, ada human
and resources department yang mengelola sumber daya yang ada di hotel sehingga
dapat efektif dan efisien, sales and marketing department sebagai tim pemasaran
hotel, engineering department sebagai tim perbaikan dan perawatan peralatan di hotel,
serta accounting department yang bertugas mengurus keuangan.

2. Industri Kuliner
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kuliner merupakan hal yang
berhubungan dengan masak-memasak. Industri kuliner dapat diartikan sebagai
industri yang berhubungan dengan masak memasak atau kegiatan pengolahan
makanan. Ruang lingkup industri kuliner meliputi seluruh kegiatan ekonomi yang
berkaitan dengan makanan. Industri ini merupakan sektor yang memiliki potensi
untuk berkembang. Berdasarkan info dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif, industri ini memberikan kontribusi yang cukup besar untuk total pendapatan
sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, yaitu 30%. Dengan besarnya kontribusi
tersebut, tentu saja peluang bekerja maupun berwirausaha dalam industri kuliner ini
sangat terbuka lebar.
Jika Oscar menjadi ajang terbesar perfilman dunia, maka Michelin Star
merupakan penghargaan tertinggi dalam bidang kuliner. Lebih dari itu, penilaian
Michelin Star kabarnya dapat mengubah nasib sebuah restoran di berbagai dunia lho!
Pasalnya, peraih penghargaan ini telah melalui penilaian yang cukup ketat. Mulai
dari cita rasa masakan, tata penyajian, serta kualitas makanan adalah beberapa
kriterianya.
a. Pembuktian Kelas Dunia
Makanan ternyata tak sekadar menjadi pengisi perut, melainkan sebagai investasi,
khususnya para koki. Ketika sebuah masakan diterima dengan baik oleh

4
penikmatnya, otomatis mereka akan terus kembali untuk menyantapnya. Alhasil,
keuntungan pun akan terus didapat oleh sebuah restoran. Kini, penilaian sebuah
makanan dan restoran pun bisa memengaruhi ketertarikan para pencinta kuliner.
Karena itulah, Michelin Star dianggap memiliki pengaruh besar dalam bidang
kuliner. Tak jarang, para koki kelas dunia terus berlomba menyajikan hidangan
terbaiknya. Sampai saat ini, Michelin Star telah memberikan penghargaannya ke
lebih dari 35 negara di belahan dunia.
b. Garapan dua bersaudara asal Prancis
Penghargaan tertinggi bidang kuliner bermula dari angka kendaraan yang begitu
sedikit di Perancis. Kondisi jalanan Kota Perancis yang tergolong sepi kendaraan di
tahun 1900 mendorong pemilik perusahaan ban, Edouard dan Andre Michelin untuk
membuat sebuah terobosan. Dua bersaudara itu pun mengeluarkan edisi pertama
Michelin Guide, yakni sebuah buku berisi informasi bagi pengendara. Mulai dari
peta, instruksi perbaikan ban, daftar bengkel, pom bensin, hotel, bahkan urutan
restoran terbaik di Perancis ada dalam buku tersebut. Keberhasilan buku tersebut
akhirnya berlanjut ke negara lainnya, begitu pun Michelin Star yang menjadi salah
satu penghargaan tertinggi dalam bidang kuliner.
c. Bintang penentu kesuksesan seorang koki
Sampai saat ini, Michelin Star hanya memberikan penghargaan dalam tiga
kategori yakni bintang 1, 2, dan 3. Masing-masing kategori tersebut memiliki makna
tersendiri bagi setiap restoran yang meraihnya. Pada bintang 1, berarti restoran
tersebut patut kamu singgahi saat berada di kota atau negaranya.Sedangkan bintang
2, dimaknai bahwa restoran tersebut dinilai amat berharga untuk dikunjungi meski
perlu melalui perjalanan panjang. Hidangannya pun diakui berkualitas tinggi karena
membutuhkan keterampilan dalam penyajiannya. Terakhir bintang 3, yang
menandakan bahwa restoran ini wajib masuk daftar rencana kunjungan kamu.
Kebanyakan menu yang dihasilkan amat sempurna karena berasal dari bahan terbaik
dunia.
d. Tim khusus penentu bintang
Julukan penghargaan tertinggi bidang kuliner memang pantas dipegang oleh
Michelin Star. Bagaimana tidak? Untuk menentukan layak atau tidaknya sebuah
restoran meraih penghargaan, diperlukan proses penilaian yang cukup ketat.
Menariknya, tim penilai Michelin Star dikenal amat misterius. Pasalnya, seorang

5
koki bahkan pemilik restoran tak akan mengetahui jika sedang dinilai.Michelin Star
sendiri menyebut tim penilai sebagai inspektur. Saat ini, ada sekitar 120 inspektur
yang tersebar di berbagai negara. Ada berbagai aspek penilaian yang dibawa para
inspektur tersebut, mulai dari kondisi makanan, teknik pembuatan, harga, dan masih
banyak lagi.
e. Restoran murah mampu raih penghargaan
Selama ini, Michelin Star kerap dikaitkan dengan makanan ataupun restoran
serba mewah. Padahal, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Hal tersebut turut
dibuktikan oleh Traveloka yang merilis “The 50 Cheapest Michelin-Starred Meals in
The World”. Panduan ini pun dibuat berdasarkan situs resmi Michelin

B. Pentingnya Kuliner di Industri Pariwisata dan Perhotelan.


Pada industri pariwisata dan perhotelan, kuliner memiliki peranan yang sangat
penting. Industri pariwisata tentu saja sangat berhubungan dengan wisatawan dan
wisatawan itu selalu butuh makan. Sebagian besar pengeluaran wisatawan untuk kuliner.
Selain itu, kuliner menjadi daya tarik yang kuat untuk mendatangkan wisatawan.
Wisata kuliner tumbuh sangat positif. Dunia kuliner, sangat terkait erat dengan area
atau tempat, identitas, dan budaya. Upaya untuk menjual dan mempromosikan segala
aspek makanan di salah satu destinasi membutuhkan kreativitas dalam pengembangan
produk, proses, pemasaran, dan menciptakan pengalaman bersama makanan.
Sangat kecil kemungkinan seorang wisatawan yang berpergian selama 5 hari akan
membawa sendiri makanan dari rumah. Mereka bisa dipastikan membeli makanan di
tempatnya singgah berwisata. Pada wisata kuliner, wisatawan berkunjung ke suatu
daerah dengan tujuan utamanya adalah makan. Ya, makan makanan khas dari suatu
daerah tertentu. Pengalaman menyantap hidangan yang berbeda dari daerah asal
wisatawan adalah sebuah hal yang dicari dalam wisata kuliner. Selain itu, beberapa
wisatawan ada yang selalu membeli oleh-oleh dari tempatnya berkunjung. Makanan bisa
menjadi salah satu bentuk oleh-oleh tersebut.
C. Jenis-jenis Usaha dibidang Kuliner
a. Restoran
Restoran merupakan usaha yang menyiapkan dan menyajikan makanan dan minuman
kepada pelanggan. Restoran menyediakan tempat di mana orang duduk, makan makanan
yang dimasak dan disajikan di tempat dengan harga yang telah ditentukan. Restoran juga

6
terkadang melayani pembeli yang menginginkan makanannya untuk dibawa pulang (take
away). Restoran memiliki beberapa jenis, yaitu:
1. Fine dinner restaurant
Merupakan restoran dengan pelayanan lengkap dengan makanan spesifik.
Dekorasinya yang mewah, dengan tata cara makan khusus yang telah diatur,
terkadang harus menggunakan pakaian tertentu (dress code) untuk datang.

2. Casual restaurant
Merupakan restoran yang menjual produknya dengan harga rata-rata, dengan
suasana yang casual. Suasana casual berarti suasana yang tidak terlalu resmi .

3. Fast food restaurant


Mengedepankan pelayanan yang cepat adalah ciri khas restoran ini. Dekorasi
ruangannya santai, peralatan makan simpel tetapi tetap bersih dan rapi.

4. Ethnic restaurant

7
Merupakan restoran khusus yang menjual makanan khusus dari suatu daerah atau
negara tertentu, contohnya restoran khusus makanan India, dan restoran khusus
makanan Bali.

b. Frozen Food
Frozen food adalah salah satu dari 10 jenis usaha kuliner yang paling laku saat
ini. Frozen food atau makanan beku seperti nugget, sosis, tempura, dimsum, bakso
dan kentang sudah mulai familiar. Berbagai jenis makanan beku ini bisa dijadikan
lauk maupun camilan sehari-hari. Harga yang ditawarkan pun saat ini telah lebih
bervariasi, dari yang paling mahal hingga yang paling murah telah ada.

c. Kafe
Cafe atau cape adalah suatu restoran kecil yang berada di luar hotel. cafe
memiliki pilhan makanan yang sangat terbatas dan tidak menjual minuman yang
beralkohol tinggi, tetapi tersedia minuman sejenis bir, soft drink, teh, kopi, rokok,
cake, cemilan, dan lain-lain.

Cara penyajian ini dibuat secara self service, maksudnya para pengunjung café
melakukan pelayanan untuk dirinya sendiri. Jadi alurnya pengunjung datang
langsung mengambil makanan dan minuman yang telah disediakan, kemudian
membawanya ke bagian kasir untuk kemudian dihitung berapa yang harus
dibayarkan. Barulah pengunjung memilih tempat duduk dengan membawa makanan
dan minuman yang telah dipesannya. Cara ini memang bisa memberikan kesan
familiar dan bersahabat, terlebih lagi cara penyajian ini diklaim bisa mengatasi

8
antrian yang terlalu menumpuk saat sedang banyak pengunjung yang datang secara
bersamaan.

d. Snack Kering

Snack kering adalah 10 jenis usaha kuliner yang paling laku lainnya. Snack kering
yang bersifat tradisional maupun kekinian saat ini juga sedang marak di pasaran.
Target pelanggannya pun kebanyakan anak-anak muda, sehingga promosi lewat
media sosial adalah salah satu metode yang sangat tepat.

Snack kering berbumbu pedas adalah yang paling banyak dicari dan diminati.
Sebut saja keripik singkong, kerupuk kulit, makaroni, mie lidi, seblak dan batagor
kering, adalah beberapa contoh snack kering yang biasanya dijual dengan campuran
bumbu pedas. Tampilan snack kering yang kemerahan ini sangat populer dan
mengundang banyak pelanggan.

Selain menarik dan memiliki prospek pasaran yang bagus, Anda juga tidak perlu
membuat sendiri aneka snack kering ini. Anda tinggal mencari pemasok atau bekerja
sama dengan pembuat makanan ringan tersebut. Dengan teknik promosi yang tepat,
dijamin snack-snack seperti ini akan segera diserbu pelanggan.

e. Minuman Kekinian
Minuman kekinian seperti es cokelat, thai tea, green tea, red velvet dan taro masih
menjadi incaran banyak orang, terutama anak-anak dan remaja. Minuman-minuman
ini seolah belum habis termakan tren. Karena sejak booming beberapa tahun
belakangan, hingga kini minuman kekinian model ini masih bertahan dan menjamur
di banyak tempat.

9
f. Toko Roti
Bakery adalah bagian dari pastry yang bertanggung jawab dalam pembuatan
danish, bread, croissant atau produk olahan lain yang dibuat dengan cara di oven atau
baking. Dalam pembuatan bakery, biasanya setelah dilakukan proses cooking akan
dilakukan satu penanganan lagi untuk memberikan tampilan dan rasa yang sesuai
dengan keinginan.

g. Catering
Catering adalah koki dan sekelompok tim yang menyiapkan, memasak dan
menyajikan makanan. Kalau di Indonesia akrabnya disebut sebagai jasa boga yang
melayani pemesanan makanan untuk berbagai acara (pesta, pribadi, institut
pemerintahan dan yang ada hubungannya dengan kebutuhan makanan). Katering
menyediakan layanan makanan dan minuman di lokasi yang diinginkan pelanggan.
Katering dapat menyediakan layanan makanan dan minuman untuk acara pernikahan,
rapat instansi, acara olahraga dan yang lainnya.

10
h. (Streetfood counter)
Makanan yang dijual di pinggir jalan atau yang biasa disebut dengan kaki lima
kadang dianggap sebelah mata. Walaupun demikian, konter makanan kaki lima juga
bisa memberikan pelayanan makanan atau minuman kepada pelanggan dengan
kualitas yang baik dengan mengikuti standar keamanan pangan.
D. Proses Bisnis Kuliner
Keberlangsungan industri kuliner tentu saja tidak terlepas dari proses bisnis.
Proses bisnis industri kuliner merupakan prosedur atau langkah-langkah yang diikuti,
atau berbagai kejadian yang saling terkait untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa
kuliner. Ada berbagai alur proses bisnis, salah satunya dapat dilihat pada gambar di
bawah ini

Sesuai dengan alur diatas, apapun jenis usahanya (misal bakery , fine dining
restaurant , kafetaria, dll), proses bisnis industri kuliner yang berlangsung selalu
meliputi masukan (input), proses (process) dan luaran (output).
a. Masukan (Input) Input atau masukan ini merupakan bagian awal berupa
sumberdaya yang digunakan, seperti : tenaga kerja, bahan-bahan masakan, energi
berupa gas, listrik dan sebagainya.
b. Proses (Process) Proses ini berupa kegiatan atau langkah-kangkah yang dilakukan
untuk menghasilkan produk atau jasa. Dalam proses bisnis industri kuliner, ada
kegiatan mengolah bahan makanan, mengelola limbah sisa proses pengolahan,
perawatan area kerja dan alat, penentuan keputusan pembelajaran, penjualan dan
yang lainnya.
c. Hasil capaian (Output) Output merupakan hasil yang dicapai dapat positif atau
negatif. Walaupun demikian, tentu saja output yang diharapkan dari sebuah usaha

11
kuliner adalah output yang positif. Bentuk output postif dapat berupa produk yang
berkualitas, makanan yang menarik, minuman yang cantik, atau bisa juga
pelayanan yang memuaskan konsumen.

12
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Industri kuliner adalah industri yang berhubungan dengan masak memasak
atau kegiatan pengolahan makanan. Ruang lingkup industri kuliner meliputi seluruh
kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan makanan. Kuliner mempunyai peran penting
dalam industri pariwisata. Sebab sebagian besar pengeluaran wisatawan untuk
kuliner. Selain itu, kuliner menjadi daya tarik yang kuat untuk mendatangkan
wisatawan.
Wisata kuliner tumbuh sangat positif. Dunia kuliner, sangat terkait erat dengan
area atau tempat, identitas, dan budaya. Upaya untuk menjual dan mempromosikan
segala aspek makanan di salah satu destinasi membutuhkan kreativitas dalam
pengembangan produk, proses, pemasaran, dan menciptakan pengalaman bersama
makanan.
Bisnis di Industri Kuliner sangat beragam jenisnya, mulai dari restoran, Frozen
food, kafe, toko kue, toko roti, makanan dan minuman kekinian, snack kering dan
semua bisnis yang berkaitan dengan makanan.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,kedepannya penulis
akan lebih focus dan dtails dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber-sumber yang lebih bnyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
Nurul Hasbiana. 2021. Dasar-Dasar Kuliner. Jakarta Pusat. Pusat Kurikulum
dan Perbukuan.

Anda mungkin juga menyukai