Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH EKONOMI PARIWISATA

“Pemasaran Pariwisata”
Dosen Pengampu : Dr. Juliansyah Roy, SE.,M.Si

Disusun oleh:
KELOMPOK 5
Marini Aminarti 2101016017
Sarmila Dewi 2101016020
Lely Syawali Rohana 2101016021
Egawispa Lhinsia 2101016030
Al Frida Dila Qasthalani 2101016040
Putra Satria Khayathul Komini 2101016042
Wafaa Hazirah Rahmah 2101016068
Fatchul Adi Syahputra 2101016078
Oktaviolla Risky Bayu Ningsih 2101016084
Rizka Ayu Ramadhani 2101016098

PROGRAM STUDI S1 EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur atas rahmat Allah SWT, berkah dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Pemasaran Pariwisata” dapat
selesai dengan baik dan selesai pada waktunya untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ekonomi Pariwisata yang diampu oleh Bapak Dr. Juliansyah Roy, SE.,M.Si.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Dr. Juliansyah
Roy, SE.,M.Si selaku dosen mata kuliah Ekonomi Pariwisata. Berkat tugas yang
diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang
diberikan. Serta diharapkan dapat memberikan manfaat serta wawasan pengetahun
bagi rekan-rekan mahasiswa dan para pembaca untuk lebih memahami materi
mengenai Pemasaran Pariwisata.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga
mengharapkan adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan
kesalahan dalam makalah ini.

Samarinda, 31 Agustus 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................4
A. Pengertian Pemasaran Pariwisata ..............................................................4
1. Pengertian Pemasaran ............................................................................4
2. Pemasaran Pariwisata.............................................................................5
3. Tujuan Pemasaran Pariwisata ................................................................7
B. Evolusi dan Konsep Pemasaran .................................................................7
1. Evolusi Pemasaran .................................................................................7
2. Konsep Pemasaran (Marketing Concept) ..............................................8
C. Konsep Produk (Product Concept) ..........................................................10
1. Pengertian Produk ................................................................................10
2. Pengertian Konsep Produksi ................................................................10
3. Produk Wisata ......................................................................................11
D. Konsep Penjualan (Selling Concept) .......................................................14
1. Pengertian Konsep Penjualan ..............................................................14
2. Asumsi Konsep Penjualan ...................................................................14
3. Kelebihan Konsep Penjualan ...............................................................15
4. Kekurangan Konsep Penjualan ............................................................15
E. Konsep Pemasaran (Marketing Concept) .................................................16
1. Strategi Pemasaran Pariwisata .............................................................17
F. Konsep Pemasaran Masyarakat (Marketing Concept) .............................18
1. Pengertian Konsep Pemasaran Masyarakat .........................................18
2. Tujuan Konsep Pemasaran Kemasyarakatan .......................................19
3. Pertimbangan Konsep Pemasaran Kemasyarakatan ............................20
4. Kelebihan Konsep Pemasaran Kemasyarakatan ..................................21

ii
BAB III PENUTUP .............................................................................................22
A. Kesimpulan ..............................................................................................22
B. Saran.........................................................................................................22
Daftar Pustaka ...................................................................................................... iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pariwisata di Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam
perkembangan perekonomian Indonesia. Menurut Undang-undang RI No 10
Tahun 2009 pengertian pariwisata adalah sebagai aktivitas melakukan
perjalanan, baik yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok. Dimana
tujuan mereka tidak lain untuk rekreasi, mempelajari keunikan yang
ditawarkan oleh objek wisata atau sekedar untuk mengembangkan diri.
Sektor pariwisata telah memberikan kontribusi yang besar terhadap
perolehan devisa. Pariwisata juga dapat menciptakan lapangan kerja,
merangsang pertumbuhan industri pariwisata, oleh karena itu dapat memicu
pertumbuhan ekonomi, terlebih pada perkembangan sektor pariwisata.
Adapun para wisatawan semakin cerdas dalam memilih tempat wisata yang
dikunjungi, membuat pelaku bisnis pariwisata dituntut memutar otak agar
dapat bersaing dengan tempat wisata yang lain. Untuk menarik minat
wisatawan perlu adanya pembeda agar tempat wisata yang dikembangkan
memiliki nilai lebih dibandingkan tempat wisata-wisata yang lain.
Wisatawan tak hanya dari dalam negeri bahkan wisatawan dari luar
negeri pun banyak berkunjung. Menggunakan biro wisata sebagai pilihan
mereka karena dinilai lebih mudah dan praktis. Lembaga pariwisata
berlomba-lomba mempercantik objek wsiata dan berbenah guna
memenangkan persaingan untuk memenangkan hati wisatawan. Karena itu
pentik untuk mengkaji bagaimana strategi pemasaran pariwisata di Indonesia
dan dunia. Perlu adanya pandangan tentang akses bagi wisatawan, keamanan,
dan strategi promosi yang mumpuni dalam rangka merencanakan strategi
pariwisata. Agar perencanaan tersebut dalam berjalan dengan tepat sasaran
dan lebih spesifik.
Pada pemasaran pariwisata, sifat produk pariwisata yang dikategorikan
ke dalam industri jasa, mempunyai implikasi terhadap aktivitas pemasaran

1
yang dilakukan. Hal ini karena produk pariwisata mempunyai karakteristik
jasa (service characteristics) yang membedakannya dari produk yang
berwujud, yaitu intangibility (tidak berbentuk dan tidak dapat dievaluasi atau
didemonstrasikan sebelum dipakai atau dibeli); inseparability (proses
konsumsi dan produksi berlangsung secara simultan); variability (kualitas
jasa yang diberikan dapat dirasakan berbeda-beda, tergantung orang yang
menyampaikannya); dan perishability (jasa tidak dapat disimpan sehingga
kapasitas yang tidak terjual tidak dapat ditawarkan kepada konsumen di
kemudian hari) (Pitana dan Diarta, 2009; Weaver dan Lawton, 2014).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat beberapa rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pemasaran pariwisata?
2. Apa tujuan dari pemasaran pariwisata?
3. Bagimana konsep pemasaran pariwisata?
4. Bagaimana konsep produk agar konsumen menyukai produk yang
ditawarkan serta kekurangan dan kelemahannya?
5. Apa fungsi dan asumsi dari konsep penjualan?
6. Mengapa pariwisata memerlukan strategi pemasaran?
7. Bagaimana menyusun strategi yang baik untuk pemasaran pariwsata?
8. Apa tujuan dengan adanya konsep pemasaran kemasyarakatan?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan penulisan sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian tentang pemasaran pariwisata.
2. Untuk mengetahui tujuan dari pemasaran pariwisata.
3. Untuk mengetahui konsep pemasaran pariwisata yang tepat sehingga
memberikan kepuasan pada konsumen.

2
4. Untuk mengetahui konsep produk yang terperinci agar disukai oleh
konsumen serta keuntungan dan kekurangannya.
5. Untuk mengetahui fungsi konsep penjualan yang detail dan asumsi
konsumen.
6. Untuk mengetahui strategi yang tepat dan terencana dengan baik agar
dapat membantu memenuhi kebutuhan dan harapan wisatawan serta sesuai
dengan target pasarnya.
7. Untuk mengetahui tahapan strategi pemasaran pariwisata yang baik dan
benar.
8. Untuk mengetahui tujuan konsep pemasaran kemasyarakatan demi
kesejahteraan masyarakat.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemasaran Pariwisata


1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan terpenting guna untuk
memasarkan suatu produk. Setiap perusahaan akan melakukan pemasaran
dengan cara dan konsep yang berbeda-beda guna untuk menarik perhatian
khalayak umum. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai
pengertian pemasaran seperti, Saladin (2007) pemasaran adalah suatu
sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan,
menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang
dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan
perusahaan.
Pengertian Pemasaran Menurut Philip dan Duncan (2007) pemasaran
yaitu sesuatu yang meliputi semua langkah yang dipakai atau dibutuhkan
untuk menempatkan barang yang bersifat tangible ke tangan konsumen.
Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2009) mengenai pemasaran
(marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia
dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah
“memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan”. Pengertian di
atas mengandung beberapa kesimpulan, yaitu :
a. Pemasaran adalah kegiatan manusia yang ditunjukan untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan langganan melalui proses
pertukaran.
b. Pemasaran adalah kegiatan perusahaan dalam membuat rencana,
menentukan harga, promosi serta mendistribusikan barang dan jasa.
c. Pemasaran berorientasikan kepada langganan yang ada dan potensial.
d. Pemasaran tidak hanya bertujuan memuaskna langganan tetapi juga
memperhatikan semua pihak yang terkait dengan perusahaan.

4
e. Program pemasaran itu dimulai dengan sebuah ide tentang produk
baru, dan tidak berhenti sampai keinginan konsumen benar-benar
terpuaskan.

2. Pemasaran Pariwisata
Pariwisata menjadi salah satu sektor industri yang banyak diminati.
Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke berbagai Negara di ASEAN
khususnya di Indonesia tidak lepas dari gencarnya pemasaran pariwisata
yang dilakukan oleh berbagai pihak. Pemasaran pariwisata pun terus
dilakukan melalui berbagai media, baik media cetak maupun elektronik.
Adapun definisi pemasaran pariwisata menurut beberapa ahli. Muljadi
(2009), pemasaran pariwisata merupakan suatu upaya guna
mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan wisatawan, serta menawarkan
produk wisata sesuai keinginan dan kebutuhan wisatawan. Sedangkan
menurut Kotler (1995), “pemasaran yaitu kegiatan manusia yang
diarahkan pada usaha memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses
pertukaran”.
“Pengertian pemasaran destinasi pariwisata adalah aktivitas destinasi
pariwisata dalam menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan
dan menukarkan segala penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan
dan dengan memberikan keuntungan serta tetap bertanggung-jawab
terhadap masyarakat secara luas” (Hidayah, 2019)
Konsep kunci dalam pemasaran pariwisata sebagai berikut:
1. Kepuasan konsumen yang terpenuhi kebutuhan dan keinginannya
Fokus utama dari pemasaran adalah memuaskan kebutuhan konsumen
(kesenjangan antara apa yang telah dimiliki dengan yang ingin
dimiliki) dan keinginan konsumen (kebutuhan yang disadari oleh
konsumen).
2. Sifat pemasaran yang kontinu. Pemasaran adalah aktivitas manajemen
yang berlangsung terus menerus (kontinu), bukan hanya keputusan
satu kali yang dibuat oleh suatu organisasi.

5
3. Langkah bertahap dalam pemasaran. Pemasaran yang efektif adalah
proses yang terdiri dari tahapan.
4. Peran kunci dari riset pemasaran Organisasi atau pengambil keputusan
pemasaran yang efektif harus menggunakan riset pemasaran untuk
mengantisipasi dan mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan
konsumen.
5. Saling ketergantungan antara organisasi penyedia produk/jasa
pariwisata Hal yang kunci dalam industri pariwisata adalah kemitraan
antarpemangku kepentingan dalam industri pariwisata. Ada banyak
peluang untuk kemitraan di antara berbagai organisasi di industri
pariwisata.
6. Upaya yang melibatkan seluruh organisasi dan multi departemen
Pemasaran bukan hanya tanggung jawab satu departemen atau divisi
saja. Untuk menjalankan pemasaran yang efektif, semua departemen
atau divisi harus terlibat.

Dengan kata lain, pemasaran pariwisata merupakan suatu proses


manajemen yang dilakukan oleh organisasi pariwisata setingkat nasional
atau industri untuk menentukan wisatawan yang aktual dan potensial,
mengadakan komunikasi dengan mereka untuk menentukan serta
mempengaruhi keinginan, kebutuhan, motivasi, kesukaan dan
ketidaksukaan pada daerah-daerah local, regional, nasional dan
internasional, kemudian merumuskan dan menyesuaikan produk wisata
untuk mencapai kepuasan optimal untuk para wisatawan. Berdasarkan
ketiga definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
pemasaran pariwisata merupakan suatu koordinasi yang dilakukan oleh
perusahaan yang bergerak dalam bidang pariwisata baik tingkat daerah,
regional, nasional maupun internasional, untuk mencapai kepuasan
wisatawan serta mendapatkan keuntungan yang wajar bagi perusahaan.

6
3. Tujuan Pemasaran Pariwisata
Menurut Yoeti (1996) tujuan pemasaran pariwisata terbagi atas dua
tahap yang saling berkaitan, yaitu:
a. Tujuan pemasaran pariwisata adalah untuk menarik wisatawan untuk
datang berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata, dalam beberapa
tingkat baik lokal, regional, ataupun nasional dengan tujuan agar
wisatawan lebih banyak datang, wisatawan lebih lama tinggal dan
wisatawan lebih banyak menghabiskan uangnya.
b. Menarik wisatawan yang datang untuk menggunakan semua pelayanan
yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan kelompok industri
pariwisata yang ada dalam kawasan wisata itu, dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan usaha masing-masing perusahaan, karena laba
selalu menjadi dorongan untuk kegiatan pemasaran.
Berdasarkan kedua tujuan pemasaran pariwisata tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya tujuan dari kegiatan pariwisata
adalah untuk mendapatkan keuntungan bagi berbagai pihak, baik
pengelola tempat wisata, pengelola jasa transportasi, penyedia fasilitas
pendukung lainnya di tempat wisata dan sebagainya

B. Evolusi dan Konsep Pemasaran


1. Evolusi Pemasaran
Sejak masa awal peradaban manusia, pemasaran telah menjadi
bagian integral dari aktivitas perdagangan dan bisnis. Seiring
perkembangan teknologi, pemasaran juga mengalami evolusi. Evolusi
pemasaran pariwisata adalah adanya perubahan yang sifatnya perlahan,
namun pasti dalam bidang pariwisata guna mencapai pariwisata yang maju
dan menghasilkan keuntungan yang tinggi. Dengan begitu, pariwisata
dapat menjadi primadona penghasil devisa dan sebagai pendukung
pertumbuhan ekonomi suatu negara.

7
2. Konsep Pemasaran (Marketing Concept)
Konsep Pemasaran (Marketing Concept) menitikberatkan kepada
pencapaian tujuan perusahaan melalui pemahaman kebutuhan dan
keinginan konsumen atau target pasar dan memberikan kepuasan yang
diinginkan konsumen lebih dari pesaing. Pada konsep pemasaran,
keuntungan dapat dicapai dengan fokus kepada konsumen. Konsep
pemasaran merupakan filosofi yang berpusat kepada konsumen dengan
cara “sinse andi respons”, merasakan dan merespons. Tujuannya adalah
mencari produk yang tepat bagi pelanggan, bukan mencari pelanggan yang
tepat bagi produk perusahaan.

Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan


permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan
kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan
pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih
mendalam. Sedangkan permintaan adalah keinginan akan produk yang
spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk
membelinya.
Dalam pemasaran pariwisata terdapat empat konsep yang merupakan
dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran pariwisata yaitu:
a. Konsep Produk
Menurut sejarahnya, pemasaran pada pariwisata sejak awal
berfokus pda produk. Fokus dari usaha pemasarannya terletak pada
produk pariwisata yang dijual, yaitu dengan menyediakan pantai
terbaik, kamar terbaik, dan sebagainya. Mereka beranggapan jika
menyediakan produk pariwisata terbaik, wisatawan secara otomatis
akan membeli barang atau jasa dari perusahaan pariwisata tersebut.
Pemasaran pada pariwisata seperti ini akan berhasil jika ada masalah
dalam penjualan, sehingga mereka dapat berfokus pada hasil produksi.

8
b. Konsep Penjualan
Dalam hal ini, lebih ditekankan pada penjualan untuk
meyakinkan wisatawan agar membeli barang atau jasa serta
mengunjungi tempat wisata. Pemasaran yang berfokus pada penjualan
ini akan berhasil jika persediaan melebihi permintaan yang ada,
ditambah dengan semakin modernnya teknologi mengakibatkan
peningkatan daya produksi dan penghasilan nyata menjadi lebih tinggi.

c. Konsep Konsumen
Fokus pemasaran yang selanjutnya terletak pada konsumen.
Tepatnya, apa yang diinginkan oleh wisatawan. Kebutuhan tersebut
dapat dipenuhi atau tidak oleh perusahaan pariwisata. Inti pemasaran
pada pariwisata ini memastikan bahwa wisatawan adalah pusat dari
segala usaha pemasaran dan mempergunakan teknik untuk
mengidentifikasi serta mengantisipasi kebutuhan apa saja yang
diinginkan wisatawan.

d. Konsep Pemasaran Sosial


Pada tahap ini, wisatawan lebih fokus pada pariwisata yang
memperhatikan aspek lingkungan, sosial maupun budaya yang terdapat
di objek wisata tersebut. Hal ini membuat wisatawan akan lebih
memilih objek wisata yang ramah lingkungan dan tidak menggangu
aspek sosial kehidupan masyarakat sekitar dan kebudayaan yang ada.
Disini, para penyedia wisata juga telah menyadari hal tersebut
sepenuhnya. Oleh karena itu, mereka berusaha memasarkan pariwisata
yang sesuai dengan keinginan wisatawan untuk menarik kunjungan
wisatawan ke objek wisata yang mereka tawarkan.

9
C. Konsep Produk (Product Concept)
1. Pengertian Produk
Menurut Kotler, Produk yaitu segala sesuatu yang ditawarkan oleh
produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau
dikonsumsi oleh konsumen sebagai pemenuhan kebutuhan. Produk yang
ditawarkan oleh perusahaan sangat mempengaruhi daya beli konsumen.
Jika produk yang diberikan sesuai dengan kebutuhan maka produk
tersebut akan banyak diminati oleh para konsumen.
Produk menurut Fandy Tjiptono adalah sesuatu yang dapat
ditawarkan oleh produsen untuk diperhatikan, diminta, dibeli, digunakan
atau dikonsumsi pasar sebagai alat pemenuhan kebutuhan atau keinginan
pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan produen bisa berupa
barang fisik, jasa,orang atau pribadi, tempat, organisasi dan ide.

2. Pengertian Konsep Produk


Konsep produk (product concept) adalah konsep pemasaran yang
menekankan bahwa konsumen lebih menyukai produk-produk yang
menawarkan kualitas, kinerja, dan fitur terbaik. Kelebihan menerapkan
konsep produk yaitu menghasilkan barang berkualitas. Melalui produk
berkualitas, konsumen dapat mengembangkan rasa ingin tahu. Margin
yang tinggi pun bisa dihasilkan, karena harga dan kualitas seimbang.
Terdapat kelemahan juga dalam penerapan konsep ini. Beberapa
konsumen memilih produk biasa saja, meski kualitas di bawahnya. Fitur
produk yang tidak relevan dan dinilai kurang praktis. Tujuan utama yang
mementingkan keinginan pelanggan, nyatanya berujung pada inovasi yang
tidak ada kaitan sama sekali dengan konsumen.
Konsep produk didasarkan pada asumsi bahwa pelanggan akan
memilih produk jika memiliki tidak hanya dapat memberikan identitas
pada produk tetapi juga menambahkan nilai fungsional dan kegunaan
sehingga pelanggan dapat membelinya di pasar untuk mengambil manfaat
maksimal. Konsep produk termasuk dalam kategori strategi pemasaran

10
dan orientasi yang diikuti oleh banyak bisnis dan perusahaan. Produk
berkualitas menarik pangsa pasar yang besar dan membangun citra merek
yang kuat.

3. Produk Wisata
Produk wisata merupakan rangkaian dari berbagai jasa yang saling
terkait, yaitu jasa yang dihasilkan dari berbagai perusahaan (segi
ekonomis), jasa masyarakat (segi sosial) dan jasa alam. Sebagai suatu
produk yang kompleks, produk wisata tidak bisa disamakan dengan
produk dan jasa lainnya. Kekhasan ini yang membuat produk wisata
menjadi unik sehingga membutuhkan penanganan yang khusus.
Menurut Suswantoro (2007:75) pada hakekatnya pengertian produk
wisata “adalah keseluruhan palayanan yang diperoleh dan dirasakan atau
dinikmati wisatawan semenjak ia meninggalkan tempat tinggalnya sampai
ke daerah tujuan wisata yang dipilihnya dan sampai kembali kerumah
dimana ia berangkat semula”
Produk wisata sebagai salah satu obyek penawaran dalam pemasaran
pariwisata memiliki unsur-unsur utama yang terdiri 3 bagian (Oka A. Yoeti,
2002:211) :
1. Daya tarik daerah tujuan wisata, termasuk didalamnya citra yang
dibayangkan oleh wisatawan
2. Fasilitas yang dimiliki daerah tujuan wisata, meliputi akomodasi,
usaha pengolahan makanan, parkir, trasportasi, rekreasi dan lain-lain.
3. Kemudahan untuk mencapai daerah tujuan wisata tersebut.
Oleh karena itu, berbicara mengenai produk wisata diperlukan
terlebih dahulu pemahaman mengenai konsep kebutuhan (need), keinginan
(want) dan harapan pelanggan (expectation) dalam melakukan aktivitas
wisata. Kebutuhan pelanggan destinasi pariwisata adalah segala sesuatu
yang dibutuhkan oleh pelanggan destinasi yang mendasar dan terkait
dengan pemenuhan keberlangsungan hidup dalam melakukan kegiatan
wisata.

11
a) Jenis-jenis (Tipologi) Produk Wisata
Jika mengacu terhadap permintaan pelanggan, pada dasarnya
jenis produk wisata dapat dibagi menjadi dua macam yaitu produk
satuan (single/separately) dan paket (package/bundle). Produk satuan
yaitu produk yang dikonsumsi oleh pelanggan destinasi pariwisata
dengan membeli secara satuan, terpisah atau ketengan, dari mulai
transportasi, makan minum, aktivitas wisata, akomodasi dan lain
sebagainya. Sedangkan produk paket yaitu produk yang dikonsumsi
oleh pelanggan destinasi pariwisata dengan membeli satu atau lebih
paket dalam satu harga tertentu.

b) Komponen Produk Wisata


Berdasarkan teori Komponen Daya Tarik Pariwisata menurut
Cooper (dalam Wanda, 2018) yang menjelaskan bahwa dalam
memenuhi segala kebutuhan pelayanan suatu daerah tujuan pariwisata
harus didukung oleh empat komponan yang utama dalam pariwisata
atau dikenal dengan “4A” yaitu:
1) Atraksi (Attraction)
Komponen atraksi ini merupakan komponen yang signifikan
yang mana maksud dari komponen ini adalah bagaimana suatu
pariwisata memiliki keunikan tersendiri yang aka menarik
wisatawan untuk berkunjung ke suatu daya tarik wisata tersebut.
Suatu daerah bisa menjadi tujuan pariwisata ketika kondisi dari
daerah tersebut mendukung untuk dikembangkan menjadi sebuah
atraksi wisata. Potensi apa saja yang dikembangkan dan menjadi
sebuah atraksi wisata hal tersebut akan menjadi modal atau sebuah
sumber kepariwisataan.
Terdapat tiga modal kepariwisataan yang menarik wisatawan
untuk berkinjung ke suatu destinasi wisata yaitu (1) Natural
Resources seperti bentang alam yang indah atau pariwisata alam
seperti air terjun, pantai, pegunungan, hutan dan lain – lain (2)

12
Atraksi Wisata Budaya seperti perayaan rutin dari masyarakat,
tarian tradisional, atau keseluruhan kebudayaan suatu masyarakat
(3) Atraksi buatan manusia seperti tarian kontemporer, karya seni
dan lain – lain.

2) Aksebilitas (Accesibilities)
Menurut Sunaryo (2013), aksesibilitas yang memberikan
kemudahan kepada wisatawan untuk mencapai suatu destinasi
maupun tujuan wisata terkait. Menurut French dalam Sunaryo
(2013) menyebutkan faktorfaktor yang penting dan terkait dengan
aspek aksesibilitas wisata meliputi petunjuk arah, bandara, terminal,
waktu yang dibutuhkan, biaya perjalanan, frekuensi transportasi
menuju lokasi wisata, dan perangkat lainnya.

3) Amenitas (Amenities)
Menurut Sugiama (2011) menjelaskan bahwa amenitas
meliputi serangkaian fasilitas untuk memenuhi kebutuhan tempat
penginap (accomodation), penyediaan makanan dan minuman (food
and beverage), tempat hiburan (entertainment), tempat perbelanjaan
(retailing) dan layanan.

4) Ancillary Services
Sunaryo (2013) menjelaskan ancillary service lebih kepada
ketersediaan sarana dan fasilitas umum yang digunakan oleh
wisatawan yang juga mendukung terselenggaranya kegiatan wisata
seperti bank, ATM, telekomunikasi, rumah sakit, dan sebagainya.
Sedangkan Sugiama (2011) menjelaskan bahwa ancillary service
mencakup keberadaan berbagai organisasi untuk memfasilitasi dan
mendorong pengembangan serta pemasaran kepariwisataan
destinasi bersangkutan.

13
D. Konsep Penjualan (Selling Concept)
1. Pengertian Konsep Penjualan
Selling concept atau konsep penjualan adalah konsep bisnis yang
memiliki fokus pada strategi untuk menjual produk atau layanan.
Pembuatan konsep ini akan berusaha untuk menemukan cara agar target
pasar mau melakukan pembelian agresif. Salah satunya dengan
menciptakan strategi promosi yang persuasif dan kuat. Singkatnya, bisnis
hanya akan berfokus pada kegiatan penjualan produk atau layanan yang
mereka produksi bukan menyediakan atau membuat sesuatu yang
dibutuhkan oleh konsumen.
Konsep penjualan didefinisikan sebagai ide tentang cara menjual
sebuah produk. Sementara itu, Philip Kotler bukunya Marketing
Management (2000), mendefinisikan konsep penjualan sebagai orientasi
bisnis pada umumnya. Konsep penjualan mengasumsikan bahwa
konsumen biasanya menunjukkan resistensi pembelian dan harus dibujuk
untuk membeli. Konsep penjualan ini juga mengasumsikan bahwa
perusahaan memiliki seluruh tenaga untuk penjualan yang efektif dan
metode promosi untuk merangsang lebih banyak pembelian.

2. Asumsi Konsep Penjualan


Untuk memahami konsep penjualan, perlu mempelajari inti dari
konsep penjualan yang memiliki 3 asumsi, yaitu:
a. Konsumen secara normal cenderung untuk tidak membeli (resistensi)
produk yang menurutnya tidak penting.
b. Namun demikian, konsumen bisa dibujuk dan didorong untuk
membeli sebuah produk lebih banyak dengan metode dan usaha yang
merangsang penjualan.
c. Perusahaan atau organisasi memiliki divisi khusus yang mengurusi
penjualan produk. Bagian ini melakukan beragam usaha strategis yang
menarik dan mempertahankan konsumen sebagai pelanggan.

14
3. Kelebihan Konsep Penjualan
1) Menghasilkan Banyak Keuntungan
Dengan fokus pada penjualan, bisnis yang menerapkan selling
concept biasanya akan lebih banyak menghasilkan keuntungan. Melalui
strategi penjualan yang persuasif dan dilakukan secara gencar, bisnis bisa
mendapatkan penjualan berulang dari banyak konsumen. Jadi, bisa meraup
pendapatan usaha sebanyak mungkin.
2) Memperluas Jangkauan Pasar
Tidak hanya meningkatkan pendapatan bisnis, selling concept juga
dapat membantu dalam menjangkau pasar yang lebih luas. Pasalnya,
konsep penjualan dapat memaparkan pelanggan pada produk yang
biasanya tidak mereka pertimbangkan untuk dibeli. Dengan begitu, akan
mendapatkan lebih banyak pelanggan baru. Itu artinya, perusahaan bisa
meningkatkan pangsa pasar secara signifikan melalui upaya penjualan
yang terkonsentrasi.

4. Kekurangan Konsep Penjualan


1) Mengabaikan Kepuasan Pelanggan
Salah satu kekurangan selling concept ialah cenderung
mengabaikan kepuasan pelanggan (Marketingtutor). Padahal,
kebutuhan pelanggan juga penting untuk diperhatikan oleh merek.
Perusahaan yang menggunakan konsep ini lebih fokus untuk menjual
apa pun yang mereka produksi daripada menyediakan barang yang
dibutuhkan pelanggan.
2) Hanya Bertahan dalam Jangka Pendek
Konsep penjualan biasanya akan lebih sulit untuk dipertahankan
oleh bisnis dan hanya bekerja paling baik dalam jangka pendek. Hal
ini karena selling concept biasanya menggunakan strategi yang agresif
dan sangat persuasif saat menarik perhatian konsumen. Ketika
pelanggan disuguhkan dengan strategi penjualan yang sama, mereka

15
kemungkinan akan menjadi bosan dan coba beralih ke bisnis lain
dengan konsep berbeda.
3) Tidak Memedulikan Feedback dari Pelanggan
Tidak hanya mengabaikan kebutuhan pelanggan, selling
concept juga umumnya tidak akan memedulikan feedback dari target
pasarnya. Padahal dengan adanya umpan balik pelanggan, perusahaan
dapat meningkatkan kualitas produk dan membuat pelanggan semakin
puas. Bisnis yang cenderung mengabaikan feedback pelanggan ini pun
biasanya tidak akan pernah tahu komentar negatif apa yang dapat
berdampak buruk pada reputasi perusahaan. Jadi, lebih rentan untuk
ditinggalkan oleh pelanggannya karena tidak melakukan perbaikan ke
arah yang positif.

E. Konsep Pemasaran (Marketing Concept)


Pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial di mana
individual maupun kelompok mendapatkan apa yang mereka inginkan
melalui penciptaan dan pertukaran sesuatu yang bernilai secara bebas dengan
pihak lain (Kotler, 1993). Pemasaran tidak hanya sekedar bagaimana menjual
produk melainkan harus mampu memberikan kepuasan bagi konsumen dalam
jangka panjang. Menurut Kotler (1993), tujuan pemasaran adalah
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan memenuhi kebutuhan itu dengan
baik, sehingga semua produk menjual dirinya sendiri. Proses pemasaran
sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti sosial, budaya, politik,
ekonomi, dan managerial.
Pemasaran pariwisata menekankan lebih jauh lagi tentang siapa
sebetulnya segmen pasar dan bagaimana perilakunya (Damanik, 2006).
Penekanannya bagaimana mengkomunikasikan kepada pasar bahwa produk
yang ditawarkan (destinasi) adalah unggul dan berbeda dengan produk lain.
Media promosi konvensional tidak selamanya dapat digunakan untuk produk
pariwisata, terlebih produk wisata minat khusus. Pemasaran pariwisata
menurut Holloway & Robinson (1995) terdiri dari 7 P, yaitu product,

16
positioning, price, promotion, place, packaging, partnership. Pemasaran
pariwisata adalah suatu sistem dan koordinasi yang harus dilakukan sebagai
kebijaksanaan bagi perusahaan atau kelompok industri pariwisata, baik
swasta maupun pemerintah, dalam ruang lingkup lokal, regional, nasional,
atau internasional guna mencapai kepuasan wisatawan dengan memperoleh
keuntungan yang wajar.

1. Strategi Pemasaran Pariwisata


Strategi pemasaran pariwisata adalah proses strategis untuk
mendapatkan, mempertahankan, dan meningkatkan kunjungan dengan
tahapan proses perencanaan, riset, implementasi, pengendalian dan
evaluasi. Pemasaran pariwisata yang bersifat strategis tersebut berisi
pilihan strategi yang tepat dengan seperangkat manuver-manuver yang
biasa disebut dengan taktik pemasaran. Secara lengkap, Morrison (2013)
dalam bukunya Managing & Marketing Tourism
Destinations mengungkapkan pengertian strategi pemasaran pariwisata
sebagai berikut:
“Strategi pemasaran pariwisata adalah suatu proses yang dilakukan
secara terus–menerus dan dilaksanakan secara berurutan, dimana
sebuah organisasi pengelola destinasi pariwisata merencanakan,
meneliti, melaksanakan, mengawasi, dan mengevaluasi program-
program yang bertujuan untuk mencapai harapan dan kepuasan
wisatawan dan destinasi pariwisata, dan tujuan organisasi
pengelola destinasi pariwisata. Efektivitas pencapaian program
pemasaran organisasi pengelola pariwisata, juga turut bergantung
pada usaha atau kerja keras organisasi-organisasi dan individu-
individu di dalam maupun luar destinasi pariwisata tersebut.”
Dari definisi di atas, terlihat bahwa promosi pariwisata merupakan
bagian dari pemasaran destinasi pariwisata. Promosi pariwisata adalah
komunikasi yang dimaksudkan untuk mengingatkan, menginformasikan,
atau membujuk orang tentang destinasi pariwisata dengan seperangkat

17
bauran promosi atau komunikasi pemasaran pariwisata. Menurut Kotler
(2001:98) terdapat lima jenis kegiatan promosi antara lain :
1. Periklanan (Advertising), yaitu bentuk promosi non personal dengan
menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang
pembelian.
2. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling), yaitu bentuk promosi secara
personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon
pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
3. Publisitas (Publisity), yaitu suatu bentuk promosi non personal
mengenai, pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan
mengulas informasi/berita tentang produk (pada umumnya bersifat
ilmiah).
4. Promosi Penjualan (Sales Promotion), yaitu suatu bentuk promosi
yang dilakukan dengan menggunakan tenaga pemasaran yang ahli di
bidangnya.
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing), yaitu suatu bentuk penjualan
perorangan secara langsung ditujukan untuk mempengaruhi pembelian
konsumen.

F. Konsep Pemasaran Masyarakat (Societal Marketing Concept)


1. Pengertian Konsep Pemasaran Masyarakat
Konsep pemasaran masyarakat menyoroti kebutuhan dan keinginan
pasar target dan pengiriman value yang lebih baik daripada para
pesaingnya, konsep ini juga menekankan pentingnya kesejahteraan
pelanggan dan masyarakat secara keseluruhan (kesejahteraan konsumen
atau kesejahteraan masyarakat).
Konsep pemasaran masyarakat mengajak pemasar untuk
membangun pertimbangan sosial dan etika dalam praktik pemasaran
mereka. Mereka harus menyeimbangkan kriteria laba perusahaan yang
seringkali bertentangan antara kepuasan konsumen dan kepentingan
publik.

18
Pemasaran Kemasyarakatan didasarkan pada prinsip kesejahteraan
masyarakat. Konsep pemasaran kemasyarakatan ialah bahwa tugas
organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan minat pasar
serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif
serta lebih efisien dibandingkan para pesaing sedemikian rupa
sehingga dapat mempertahankan dan mempertinggi kesejahteraan
masyarakat. Hal ini menekankan bahwa suatu organisasi harus membuat
keputusan pemasaran strategis dengan mempertimbangkan keinginan
konsumen, kebutuhan organisasi dan yang paling penting adalah
kepentingan jangka panjang masyarakat. Pemasaran kemasyarakatan harus
mempertimbangkan hal-hal berikut:
1) Kebutuhan konsumen adalah hal yang paling penting.
2) Pengembangan produk yang asli, modern, dan berkesinambungan
harus dilakukan untuk meningkatkan umur dan nilai produk.
3) Tekankan pada membangun hubungan pelanggan jangka panjang dan
bukan pada menjalankan bisnis. Lakukan kebaikan bagi masyarakat.
Singkatnya, suatu organisasi harus memasarkan produknya dengan
mempertimbangkan kebutuhan dan kesejahteraan konsumen,
organisasi, dan masyarakat dalam jangka panjang.

2. Tujuan Konsep Pemasaran Kemasyarakatan


Berbagai upaya untuk mendefinisikan tujuan pemasaran
kemasyarakatan telah dicatat, seperti:
 Tanggung jawab sosial mengandung arti bahwa pengambil keputusan
bisnis berkewajiban mengambil tindakan yang juga melindungi dan
meningkatkan kepentingan masyarakat.
 “Bisnis mempunyai tanggung jawab untuk membantu [konsumen].
Adalah tugas bisnis untuk mempromosikan nilai-nilai konsumsi yang
tepat.”
 “Para pemimpin bisnis tidak diberi mandat untuk mengambil peran
kepemimpinan dalam kemajuan masyarakat kita ke tingkat perilaku

19
moral yang baru." Mereka dapat membantu dalam saling memahami
alasan-alasannya.
Semakin dekat organisasi bergerak terhadap pelanggannya, semakin
jelas mereka menyadari fakta bahwa tujuan dari setiap bisnis organisasi
terletak di luar bisnis, yaitu di masyarakat. Oleh karena itu, hal ini mendorong
organisasi untuk memberikan kontribusi luar biasa bagi kesejahteraan dan
kemajuan masyarakat.

3. Pertimbangan Konsep Pemasaran Masyarakat


Perusahaan menetapkan strategi pemasarannya, mereka harus
mempertimbangkan tiga hal dengan sangat hati-hati dan cerdas:
a. Keuntungan Perusahaan
Perusahaan ada untuk melakukan bisnis dan memperoleh
keuntungan berdasarkan produk/layanan, investasi, dan etika
mereka. Konsep pemasaran kemasyarakatan membantu perusahaan
membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggannya dan
meningkatkan kekayaan mereka.
b. Keinginan Konsumen
Produk/jasa yang Anda sediakan di pasar harus memuaskan
konsumen dan dirancang berdasarkan kebutuhan konsumen. Anda
akan mendapatkan perjalanan produk/layanan yang luar biasa jika
Anda berhasil memenuhi kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, Anda
akan memiliki basis pelanggan setia. Oleh karena itu, semua 4 P
pemasaran & semua elemen pemasaran dirancang sesuai dengan itu.
c. Kepentingan Masyarakat
Perusahaan dan konsumen tidak berada di luar
masyarakat, kontribusi sosial berdampak signifikan pada
keduanya. Oleh karena itu, penting juga bagi perusahaan untuk
memenuhi tanggung jawabnya terhadap masyarakat dan
menghubungkan merek Anda dengan konsumen dalam jangka
panjang.

20
4. Kelebihan Konsep Pemasaran Kemasyarakatan
Konsep pemasaran kemasyarakatan penting karena memiliki
kelebihan sebagai berikut:
1) Hal ini memastikan bahwa semua sumber daya ekonomi disalurkan ke
arah yang benar.
2) Ini mengembangkan wirausahawan serta manajer dalam masyarakat
tertentu.
3) Ini meningkatkan taraf hidup masyarakat.
4) Hal ini meningkatkan kecepatan perkembangan ekonomi masyarakat.
5) Hal ini membuat perencanaan ekonomi menjadi lebih signifikan dan
bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sektor pariwisata telah memberikan kontribusi yang besar terhadap
perolehan devisa. Pariwisata juga dapat menciptakan lapangan kerja,
merangsang pertumbuhan industri pariwisata, oleh karena itu dapat memicu
pertumbuhan ekonomi, terlebih pada perkembangan sektor pariwisata.
Sejak masa awal peradaban manusia, pemasaran telah mengalami
evolusi. Evolusi pemasaran pariwisata adalah adanya perubahan yang sifatnya
perlahan, namun pasti dalam bidang pariwisata guna mencapai pariwisata
yang maju dan menghasilkan keuntungan yang tinggi. Dalam pemasaran
pariwisata sendiri terdapat empat konsep yaitu konsep produk, penjualan,
konsumen dan pemasaran sosial.
Pemasaran pariwisata yang bersifat strategis tersebut berisi pilihan
strategi yang tepat dengan seperangkat manuver-manuver yang biasa disebut
dengan taktik pemasaran mulai dari konsep. Pemasaran yang menitikberatkan
kepada pencapaian tujuan perusahaan melalui pemahaman kebutuhan dan
keinginan konsumen atau target pasar dan juga memperhatikan konsep
produk yang menekankan bahwa konsumen lebih menyukai produk-produk
yang menawarkan kualitas, kinerja, dan fitur terbaik.

B. Saran
Adapun saran dari penulis sebaiknya pemasaran pariwisata
dikembangkan kembali dengan memanfaatkan media promosi di media sosial
seperti Tiktok, Instagram, Facebook, dan Youtube. Melakukan pemasaran
pariwisata di media sosial tentunya akan sangat berpengaruh mengingat
zaman sudah semakin canggih. Promosi pariwisata ini juga bisa dilakukan
dengan mengundang atau mengajak para influencer yang nantinya akan
membantu dalam memberikan informasi kepada khalayak yang lebih luas.

22
DAFTAR PUSTAKA

Aditya Mardiastuti, (2022, September). “Konsep Pemasaran dan Konsep


Penjualan : Pengertian dan Perbedaannya”. Diakses pada 2 September
2023 melalui https://finance.detik.com/solusiukm/d-6305509/konsep-
pemasaran-dan-konsep-penjualan-pengertian-dan-perbedaannya#:~:text=
Konsep%20penjualan%20adalah%20memamerkan%20produk,mungkin%
20akan%20meningkatkan%20penjualan%20perusahaan.
Agus Jamaludin & Toto Widiarto. (2023, April). ”Pembekalan Manajemen
Pemasaran Bagi Pedagang di RT. 01 RW. 01 Pondok Kopi Jakarta
Timur”. Diakses pada 1 September 2023 melalui https://www.
journal.unindra.ac.id/index.php/batasa/article/view/1747/1233
Amelia Riskita, (2023, Januari). “KonsepPenjualan dalam Bisnis, Ini Kelebihan
dan Kekurangannya”. Diakses pada 2 September 2023 melalui
https://store.sirclo.com/blog/konsep-penjualan/
Andiana Moedasir, (2023, Februari). “Contoh Konsep Penjualan dan Bedanya
dengan Konsep Pemasaran”. Diakses pada 2 September 2023 melalui
https://majoo.id/solusi/detail/konsep-penjualan
Angga P.Y. (2019, Mei). “Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Indonesia”. Diakses pada 1 September 2023 melalui
https://feb.unair.ac.id/sains/artikel-ilmiah/1893-pengaruh-sektor-pariwisa
ta-terhadap-pertumbuhan-ekonomi-di-indonesia.html#:~:text=Pariwisata
%20dapat%20meningkatkan%20pendapatan%20devisa,negara%20untuk
%20mengembangkan%20sektor%20pariwisata.
BLOG, (2017, November). “Pengertian Pemasaran Destinasi Pariwisata :
Definisi & Filosofi”. Diakses pada 4 September 2023
https://pemasaranpariwisata.com/2017/11/08/pengertian-pemasaran-destin
asi-pariwisata/
BLOG, (2022, Desember). “Produk WIsata : Definisi, Jenis, Komponan, Bauran,
Value Chain”. Diakses pada 6 September 2023 melalui
https://pemasaranpariwisata.com/2022/12/04/produk-wisata/

iv
Deepublish Store (2020, Januari). “Pengertian Pariwisata”. Diakses pada 1
September 2023 melalui https://deepublishstore.com/blog/pengertian-
pariwisata/#:~:text=Menurut%20Undang%2Dundang%20RI%20No,atau
%20sekedar%20untuk%20mengembangkan%20diri.
Desi Dwi Ratnasari, (2021, Juni). “Product Concept (Konsep Produk”. Diakses
pada 2 September 2023 melalui https://www.kompasiana.
com/desi17990/60bcca828ede480be244d0e2/product-concept-konsep-
produk
Digilib Polban. Diakses pada 4 September 2023 melalui
https://digilib.polban.ac.id/files/disk1/84/jbptppolban-gdl-shyllarizk-4168-
2-bab2--6.pdf
Dr. Martaleni,SE.,MM. (2017, Juli). “Pemasaran Pariwisata di Indonesia”.
Diakses pada 1 September 2023 melalui https://unigamalang.ac.id/wp-
content/uploads/2020/07/PEMASARAN%20PARIWISATA%20INDONE
SIA.pdf
Faizal, Mohammad. (2019). Konsep dan Strategi Pemasaran Pariwisata. Diakses
pada 06 September 2023 melalui https://kmc.tp.ugm.ac.id/kms/konsep-
dan-strategi-pemasaran-pariwisata/#:~:text=Pemasaran%20pariwisata%20
adalah%20suatu%20sistem,dengan%20memperoleh%20keuntungan%20y
ang%20wajar.
Ike Janita Dewi. “Pemasaran Pariwisata”. Diakses pada 4 September 2023
melalui https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/SPAR4204-
M1.pdf
Marketing Concept, 90-98. Dipetik September 1, 2023, dari
https://www.researchgate.net/publication/343640228_HOLISTIC_MARK
ETING_CONCEPT_EVOLUSI_KONSEP_PEMASARAN
Munavizt Setzer, (2010, Juni). “Definisi Produk Pariwisata (Tourism Product)”.
Diakses pada 6 September 2023 melalui http://pariwisatadan
teknologi.blogspot.com/2010/06/produk-pariwisata-tourism-prod uct.html
Nasrullah, dkk. ( 2020, Oktober). “Pemasaran Pariwisata : Konsep, Perencanaan
& Implementasi”. Diakses pada 1 September 2023 melalui https://sisdam.

v
univpancasila.ac.id/uploads/repository/lampiran/DokumenLampiran-
16082021001125.pdf
Natalia, (2023, Maret). “Pengertian Produk : Jenis, Tingkatan, dan Konsep
Produksi Menurut Ahlinya”. Diakses pada 2 September 2023 melalui
https://accurate.id/bisnis-ukm/pengertian-produk
Qualtrics, (2015, Desember). “Konsep Produk : Pengertian, Jenis, dan
Contohnya”. Diakses pada 2 September 2023 melalui https://www-
qualtrics-com.translate.goog/experience-management/product/product-
concept/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
Rosanto, Stephanie and Verryka Chainarta. (2021). Analisa Aspek kebijakan
Pemerintah Terhadap Potensi Wisata Alam Di Dana Sarantangan,
Singkawang, Kalimantan Barat. Jurnal Inpvasi Penelitian. 1(11), 2805-
2812.
Sudiarta, I. N. (2011). Strategi Pemasaran Mengintegrasikan Konsep Pemasaran
Pariwisata, Gaya Hidup Konsumen dan Manajemen Destinasi Pariwisata
Menuju Kualitas Pengalaman Berkelanjutan. 54-67. Dipetik September 1,
2023, dari https://erepo.unud.ac.id/id/eprint/7209/
Wikipedia, (2023, Februari). “Societal Marketing”. Diakses pada 1 September
2023 melalui https://en-m-wikipediaorg.translate.goog/wiki/Societal_
marketing?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

vi

Anda mungkin juga menyukai