Anda di halaman 1dari 11

TUGAS- TUGAS GURU

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam Mata Kuliah Pendidikan Profesi Keguruan
Dosen pengampu : Drs. Mujiyono, M.Pd.

Oleh :
Kelompok 10
1. Nurun Nasikhah (1401414136)
2. Nurul Hikmah Nurkhasanah (1401414148)

Rombel 05

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Guru adalah pendidik yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para
peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus mempunyai standar
kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggungjawab, wibawa, mandiri dan
disiplin. Guru harus memahami nilai-nilai, norma moral dan sosial, serta berusaha
berperilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Guru juga harus
bertanggung jawab terhadap tindakannya dalam proses pembelajaran di
sekolah.Sebagai pendidik guru harus berani mengambil keputusan secara mandiri
berkaitan dengan pembelajaran dan pembentukan kompetensi, serta bertindak sesuai
dengan kondisi peserta didik dan lingkungan.
Sebagai seorang pendidik yang memahami fungsi dan tugasnya, guru
khususnya ia dibekali dengan berbagai ilmu keguruan sebagai dasar, disertai pula
dengan seperangkat latihan keterampilan keguruan dan pada kondisi itu pula ia belajar
memersosialisasikan sikap keguruan yang diperlukannya. Seorang yang berpribadi
khusus yakni ramuan dari pengetahuan sikap danm keterampilan keguruan yang akan
ditransformasikan kepada anak didik atau siswanya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah tugas guru sebagai pendidik?
2. Bagaimanakah tugas guru sebagai pembimbing?
3. Bagaimanakah tugas guru sebagai pengajar?
4. Bagaimanakah tugas guru sebagai pelatih?
5. Bagaimanakah tugas guru sebagai penilai?
6. Bagaimanakah tugas guru sebagai pengarah?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui tugas guru sebagai pendidik.
2. Untuk mengetahui tugas guru sebagai pembimbing.
3. Untuk mengetahui tugas guru sebagai pengajar.
4. Untuk mengetahui tugas guru sebagai pelatih.
5. Untuk mengetahui tugas guru sebagai penilai.
6. Untuk mengetahui tugas guru sebagai pengarah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. TUGAS GURU SEBAGAI PENDIDIK


Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para
peserta didik dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus mempunyai standar kualitas
pribadi tertentu, yang mencakup tanggungjawab, wibawa, mandiri dan disiplin.
Guru harus memahami nilai-nilai, norma moral dan sosial, serta berusaha
berperilaku dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma tersebut. Guru juga harus
bertanggung jawab terhadap tindakannya dalam proses pembelajaran di sekolah.
Sebagai pendidik guru harus berani mengambil keputusan secara mandiri
berkaitan dengan pembelajaran dan pembentukan kompetensi, serta bertindak sesuai
dengan kondisi peserta didik dan lingkungan.
Supaya tugas mendidik itu dapat dilaksanakan dengan baik, Anda harus paham
tentang konsep mendidik terlebih dahulu. Mendidik adalah memberi tuntunan kepada
manusia yang belum dewasa oleh manusia yang telah sewasa dalam pertumbuhan dan
perkembangannya sampai tercapainya kedewasaan dalam arti rohaniah dan jasmaniah.
Yng dimaksud dewasa disi adalah anak didik itu sudah mampu menyadari dirinya,
berdiri sendiri dan bertanggung jawab.
Sebagai guru, Anda bertindak sebagai penuntun peserta didik SD dalam
pertumbuhan dan perkembangannya sampai ia menamatkan pendidikan SD. Tugas
mendidik mengarah pada pembentukan sikap dan nilai-nilai, sehingga peserta didik
berperilaku sesuai dengan norma sekolah (tata tertib), norma masyarakat (adat istiadat),
norma negara (pancasila) dan norma Tuhan (agama).
Untuk dapat melaksanakan tugas ini diperlukan sejumlah alat pendidikan , yaitu :
a. Sugesti
Sugerti adalah pengaruh terhadap hidup kejiwaan seseorang sehingga
pikiran dan perasaan terkalahkan atau tidak berdaya. Guru dapat
menggunakan sugesti agar anak berbuat baik.
Sugerti ada yang bersifat positif (memberi semangat), ada yang bersifat
negatif (melemahkan, menentang dan merintangi). Kepada peserta didik yang
lemah, loyo, kacau perlu diberi sugesti positif dan kepada peserta didik yang
berbuat tidak baik, diberi sugerti negatif.
b. Kebiasaan
Kebiasaan adalah perbuatan yang diulang - ulang sehingga berlaku
secara otomatis, yang kadang-kadang masih disertai pemikiran. Banyak
perilaku yang terbentuk melalui pembiasaan, misalnya kebiasaan-kebiasaan :
1. Berdoa sebelum mulai pelajaran.
2. Meminta ijin guru jika keluar kelas saat pelajara berlangsung.
3. Duduk tidak membungkuk.
4. Membersihkan ruang kelas sebelum pelajaran dimulai.
5. Memberi salam pada guru.
6. Memberikan sesuatu dengan tangan kanan.
7. Membuang sampah di tempat sampah.
c. Teladan
Maksudnya menunjukkan pada peserta didik hal-hal yang patut dan
perlu dilakukan sehingga peserta didik meniru apa yang dilakuka guru.
Teladan merupakan alat mendidik yang penting karena anak lebih mudah
meniru dari pada menerima penjelasan penjelasan verbal.
d. Hadiah (pengutan)
Maksudnya agar dengan hadiah itu pesertadidik menjadi gembira
sehingga terdorong untuk berbuat baik selalu. Hadiah tu dapat berupa pujian
baik verbal maupun non verbal, berupa kegiatan yang menyenangkan,
kebebasan, dapat juga berupa benda seperti buku, pensil boll poin dan lain
lain.
e. Hukuman
Memberikan suatu penderitaan kepada peserta didik agar ia insyaf
akan perbuatan yang salah sehingga tidak berbuat salah lagi. Dalam
memberikan hukuman, perlu dihindari hukuman badan, dan hukuman psikis.
Hukuman yang diberikan guru hendaknya bersifat pedagogis.
f. Pengawasan
Memeriksa apakah peraturan – peraturan ditaati peserta didik atau
tidak dan menjaga agar peserta didik tidak melakukan pelanggaran-
pelanggaran.
g. Permainan
Maksudnya memberikan kegembiraan dan kesibukan kepada peserta
didik agar terhindar dari melakukan perbuatan yang tidak baik.
h. Pekerjaan
Memberikan tugas atau sesuatu kesibukan kepada peserta didik
sehingga tercegah dari kesempatan melakukan hal yang tidak baik
i. Perintah dan Larangan
Perintah, mengenai apa - apa yang harus dikerjakan, larangan
mengenai apa- apa yang tidak boleh dikerjakan.

B. TUGAS GURU SEBAGAI PEMBIMBING


Guru sebagai pembimbing dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan
yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya yang bertanggungjawab. Sebagai
pembimbing, guru harus merumuskan tujuan secara jelas, menetapkan waktu perjalanan,
menetapkan jalan yang harus ditempuh, menggunakan petunjuk perjalanan serta menilai
kelancarannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.
Sebagai pembimbing semua kegiatan yang dilakukan oleh guru harus
berdasarkan kerjasama yang baik antara guru dengan peserta didik. Guru memiliki hak
dan tanggungjawab dalam setiap perjalanan yang direncanakan dan dilaksanakannya.
Di SD pada umumnya tidak ada tenaga konselor. Layanan bimbingan dirangkap
guru kelas atau guru bidang studi. Tugas guru SD tambah berat dan sulit karena harus
membawakan peran bermacam-macam. Peran yang dibawakan itu ada yang tidak
sejalan.
Sebagai pengajar, guru boleh memberikan hukuman pada peserta didik, tetapi
sebagai pembimbing, memberikan hukuman harus dihindari, karena kalau itu dilakukan
guru, layanan bimbingan akan macet. Oleh karena itu, guru SD mesti pandai-pandai
membawakan peran agar tugas mengajar dapat dilaksanakan dengan baik, begitu pula
tugas bimbingan.
Guru SD memang tidak di programkan untuk menjadi konselor, maka layanan
bimbingan kepada peserta didik SD, lebih terfokus pada bimbingan belajar. Hal ini tidak
berarti bahwa layanan bimbingan diluar bimbingan belajar tidak dilaksanakan.

C. TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR


Di dalam tugasnya, guru membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk
mempelajari sesuatu yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi dan memahami
materi standar yang dipelajari. Guru sebagai pengajar, harus terus mengikuti
perkembangan teknologi, sehinga apa yang disampaikan kepada peserta didik merupakan
hal-hal yang uptodate dan tidak ketinggalan jaman.
Perkembangan teknologi mengubah peran guru dari pengajar yang bertugas
menyampaikan materi pembelajaran menjadi fasilitator yang bertugas memberikan
kemudahan belajar. Hal itu dimungkinkan karena perkembangan teknologi menimbulkan
banyak buku dengan harga relatif murah dan peserta didik dapat belajar melalui internet
dengan tanpa batasan waktu dan ruang, belajar melalui televisi, radio dan surat kabar
yang setiap saat hadir di hadapan kita.
Derasnya arus informasi, serta cepatnya perkembangan teknologi dan ilmu
pengetahuan telah memunculkan pertanyaan terhadap tugas guru sebagai pengajar.
Masihkah guru diperlukan mengajar di depan kelas seorang diri ?, menginformasikan,
menerangkan dan menjelaskan. Untuk itu guru harus senantiasa mengembangkan
profesinya secara profesional, sehingga tugas dan peran guru sebagai pengajar masih
tetap diperlukan sepanjang hayat.
Bagi guru, tugas mengajar merupakan tugas yang paling dominan. Sebagian besar
waktu disekolah digunakan untuk menyelenggarakan pembelajaran. Guru mewariskan
pengetahuan, sikap dan keterampilan kepada peserta didik. Perbuatan mengajar
mengarah pada pengembangan aspek intelektual (kognitif) peserta didik. Pelaksanaan
tugas ini diawali dengan perancangan berbagai program. Biasanya dimulai dari
penyusunan program tahunan, dilanjutkan dengan perancangan program semester,
penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Bagaiman program-
program itu dirancang tidak dibicarakan disini, karena Anda telah mempelajari pada
mata kuliah Pengembangan Kurikulum SD, dan berlatih menyusun program-program
diatas saat PPL di SD.
Setelah program-program tersebut selesai di rancang, barulah guru mulai
melaksanakan program pembelajaran. Guru berinteraksi dengan peserta didik melalui
pengkajian materi pelajaran, dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, yaitu
dikuasainya kompetensi-kompetensi tertentu oleh peserta didik.

D. TUGAS GURU SEBAGAI PELATIH


Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan ketrampilan, baik
intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih,
yang bertugas melatih peserta didik dalam pembentukan kompetensi dasar sesuai dengan
potensi masing-masing peserta didik.
Pelatihan yang dilakukan, disamping harus memperhatikan kompetensi dasar dan
materi standar, juga harus mampu memperhatikan perbedaan individual peserta didik dan
lingkungannya. Untuk itu guru harus banyak tahu, meskipun tidak mencakup semua hal
dan tidak setiap hal secara sempurna, karena hal itu tidaklah mungkin.
Tugas melatih, mengarah pada penguasaan keterampilan/skill, baik keterampilan
fisik maupun keterampilan intelektual. Dalam melatih, guru memberikan stimulus (S)
supaya muncul respon (R) dari peserta didik. Latihannya berpola S – R yang dilakukan
berulang ulang sampai peserta didik menguasai keterampilan yang dilatihkan guru.

E. TUGAS GURU SEBAGAI PENILAI


Menilai atau penilaian adalah proses membuat pertimbangan berdasarkan
informasi yang tersedia dan mengarah pada pengambilan keputusan. Penilaian atau
evalusi merupakan aspek pembelajaran yang paling kompleks, karena melibatkan banyak
latar belakang dan hubungan, serta variabel lain yang mempunyai arti apabila
berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat dipisahkan dengan setiap
segi penilaian. Tidak ada pembelajaran tanpa penilaian, karena penilaian merupakan
proses menetapkan kualitas hasil belajar, atau proses untuk menentukan tingkat
pencapaian tujuan pembelajaran peserta didik.
Sebagai suatu proses, penilaian dilaksanakan dengan prinsip-prinsip dan dengan
teknik yang sesuai, mungkin tes atau non tes. Teknik apapun yang dipilih, penilaian
harus dilakukan dengan prosedur yang jelas, yang meliputi tiga tahap, yaitu persiapan,
pelaksanaan dan tindak lanjut.
Mengingat kompleksnya proses penilaian, maka guru perlu memiliki
pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang memadai. Pelaksanaan tugas menilai, diawali
dengan pembuatan alat- alat penilaian yang akan digunakan untuk mengumpulkan
informasi. Alat alat itu dapat berupa Tes atau non Tes. Selanjutnya alat alat tersebut
digunakan untuk mengukur aspek- aspek kepribadian peserta didik yang sudah
direncanakan. Dari kegiatan ini diperoleh informasi berupa hasil tes atau non tes
ditambah hasil-hasil portofolio yang dikembangkan peserta didik.
Langkah selanjutnya, membuat pertimbangan berdasarkan data yang ada. Guru
mengkonsultasikan data yang tersedia dengan suatu kriteria tertentu, apakah data itu
memenuhi kriteria yang ditentukan atau tidak.
Tahap terakhir, guru mengambil keputusan, yaitu menetapkan apakah yang
dipertimbangkan itu baik atau buruk, naik atau tidak naik, lulus atau tidak lulus.
F. TUGAS GURU SEBAGAI PENGARAH
Guru adalah seorang pengarah bagi peserta didik, bahkan bagi orang tua. Sebagai
pengarah guru harus mampu mengarkan peserta didik dalam memecahkan permasalahan-
permasalahan yang dihadapi, mengarahkan peserta didik dalam mengambil suatu
keputusan dan menemukan jati dirinya.
Guru juga dituntut untuk mengarahkan peserta didik dalam mengembangkan
potensi dirinya, sehingga peserta didik dapat membangun karakter yang baik bagi dirinya
dalam menghadapi kehidupan nyata di masyarakat.
Tugas mengarahkan bisa terjadi pada saat guru sedang melaksanakan tugas
mengajar, membimbing, melatih maupun mendidik. Berikut ini contoh mengarahkan pada
saat guru sedang melaksanakan tugas mengajar.
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Peranan guru akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang
diharapkan dalam berbagai interaksinya, baik dengan siswa (yang terutama), sesama
guru, maupun mengajar, dapat dipandang sebagai sentral bagi peranannya. Sebab baik
disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan
untuk menggarap proses belajar mengajar dan berinteraksi dengan siswanya.
Peran guru dalam proses pembelajaran adalah guru sebagai pendidik, guru
sebagai pengajar dan fasilitator, guru sebagai pembimbing, guru sebagai pengarah,
guru sebagai pelatih, guru sebagai penilai, guru sebagai pemimpin, guru sebagai
didaktikus, guru sebagai rekan seprofesi, guru sebagai inisiator, guru sebagai
transmitter, guru sebagai mediator, guru sebagai evaluator.

B. SARAN
Guru memiliki kedudukan yang terhormat karena guru merupakan pahlawan
tanpa tanda jasa yang patut untuk dihormati, oleh karena itu sebagai seorang guru
harus selalu menjaga sikap dan kepribadiaannya dengan baik agar menjadi contoh
bagi anak didik dan masyarakat.
Sumber daya manusia harus lebih ditingkatkan agar generasi baru yang
nantinya akan menjadi seorang guru (calon guru) menjadi guru yang lebih
professional dan berkualitas.
Guru juga harus mengurangi kebiasaan buruk yang sering dilakukan antara
lain: sering meninggalkan kelas disaat jam pelajaran, tidak menghargai siswa, pilih
kasih terhadap siswa, kurang persiapan dalam pembelajaran, menyuruh siswa
menyuruh menulis di papan tulis, tidak disiplin, kurang memperhatikan siswa, dan
matrealistis.
Untuk itu mari kita tingkatkan mutu pendidikan nasional dengan
memprioritaskan guru yang benar-benar professional dan berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen PGSD. 2017. Bahan Ajar Profesi Keguruan. Semarang: Badan Penjamin Mutu
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Universitas Negeri Semarang
(UNNES)

Anda mungkin juga menyukai