Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

Oleh :

Noprianto

NIM :

AFC118005
BAB I
1.1. Judul Permasalah

1.1.1. Adaptasi Kebiasaan Baru Dalam Pendidikan Sekolah Online SDN 1

Pematang Limau.

1.2. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal sangat penting bagi manusia dan tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan. Sifatnya mutlak untuk setiap orang baik di lingkup keluarga maupun bangsa dan

negara. Perkembangan suatu bangsa bisa dilihat dari bagaimana perkembangan pendidikan dari

bangsa tersebut. Pendidikan merupakan upaya secara sadar dan terencana untuk mencerdaskan

dan mengembangkan potensi peserta didik Dalam kegiatan pembelajaran padadasarnya

merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat

memperoleh tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga dalam kegiatan belajar

mengajar dapat berjalan dengan semestinya. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) adalah proses

dimana guru bersama siswa berinteraksi satu sama lain yang nantinya akan ada hubungan timbal

balik yang bersifat mempengaruhi dan dipengaruhi. Keberhasilan suatu KBM dilihat dari banyak

faktor dari dalam guru dan siswa itu sendiri. Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses

mengatur mengarahkan, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar peserta didik sehingga

dapat menumbuhkan serta mendorong peserta didikmelakukan proses belajar dan sesuai dengan

Kurikulum 2013 yang berpusat Kepada siswa atau student centered. Pembelajaran daring dan

luring dalam adaptasi kebiasaan baru seperti saat ini adalah sebuah keharusan. Jadi kerumunan

massa dan menegakkan aturan menjaga jarak sosial (social distancing), pembelajaran daring dan

luring dapat menjadi pilihan yang tepat. Problematika yang muncul dalam pelaksanaannya
seperti yang disebutkan di atas tentu tidak boleh dibiarkan terus berlanjut, seperti di SDN 1

Pematang Limau.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Bagaimanakah Strategi buru dalam dunia pendidikan saat ini?

1.2.2. apakah dampak Pendemi bagi Pendidikan?


BAB II

Pembahasan

2.1. Identifikasi alternative pemecahan masalah

Adaptasi perubahan kebiasaan baru menjadi kata yang paling sering diucapkan saat ini.

Hal ini tidak lain dikarenakan adanya wabah virus corona yang menjadi momok yang

menakutkan bagi sejagat raya dunia. Membuat dan memaksa semua orang harus berani

untuk menyesuaikan diri dan hidup berdampingan dengan wabah penyakit Virus Corona

yang sangat menakutkan ini. Dan meskipun kasusnya belum bisa dikatakan terkendali,

relaksasi yang menjadi tahapan transisi setelah kebijakan pelonggaran pembatasan sosial

berskala besar (PSBB) menjadi pilihan yang paling masuk akal saat ini. Kesehatan dan

keselamatan warga tetaplah diutamakan, namun sektor-sektor lain perlahan-lahan juga

harus digerakkan, khususnya perekonomian. Selain perekonomian yang menyangkut

hajat hidup orang banyak, sektor pendidikan secara bertahap juga melakukan proses

transisi dengan membuka sebagian sekolah dan melakukan model pembelajaran tatap

muka di kelas, diperuntukkan bagi sekolah – sekolah yang berada di zona hijau.Pandemi

Covid-19 berdampak pada dunia pendidikan. Adanya wabah viruscorona ini

menghambat kegiatan belajar mengajar yang biasanya berlangsung secara tatap muka.

Kendati begitu, pandemi ini mampu mengakselerasi pendidikan 4.0. Sistem

pembelajaran dilakukan jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Seperti di SDn 1 Pematang Limau setelah diamati maka ada alternatif untuk

melaksanakan kebijakan ini:


1. Pertama, guru perlu diberi pelatihan dengan pelatihan pelatihan online yang bersifat

simple, mudah dipahami dan diarahkan untuk belajar mengkreasikan media ajarnya,

agarbisa dibuat menarik dan membuat siswa tertarik dalam belajar.

2. Kedua, pekerjaan rumah dan penugasan daring dan luring sebisa mungkin dibuat tidak

terlalu membebani dan menekan karena dapat membuat kondisi fisik dan

psikisnyamenjadi terganggu. Perlu adanya pembenahan di kurikulum dan silaabus per

mata pelajaran khususnya pada revisi pembelajaran praktikkum yang memerlukan tatap

muka dan aktivitas kerja. Maka dari itu, pihak sekolah selayaknya dapat berperan aktif

untuk memonitor dan mengevaluasi silabus serta mengevluasi tugas guru selama

pelaksanaan pembelajaran daring untuk tidak membebani siswa dengan tugas yang

berlebihan.

3. Ketiga, orangtua atau kelurga harus menyediakan waktu untuk mendampingi putrinya.

putrinya selama belajar di rumah. Keterbatasan yang ada, misalnya ketidakpahaman

materi.pelajaran yang ditanyakan oleh putra-putrinya, seharusnya tidak menjadi

4. masalah. Orangtua dapat membuka you tube sebagai pemandu pembelajaran bagi

anak. Orang tua atau keluarga juga harus banyak mendampingi siswa siswi agar

mengarahkan mereka belajar mandiri

2.2. Penilaian alternative pemecahan masalah

Setelah diamati maka ada srategis untuk melaksanakan kebijakan ini:

Pertama, guru perlu diberi pelatihan dengan pelatihan pelatihan online yang bersifat

simple, mudah dipahami dan diarahkan untuk belajar mengkreasikan media ajarnya, agar

bisa dibuat menarik dan membuat siswa tertarik dalam belajar. Karena dari pangamatan

penulis, banyak guru yang hanya memberikan tugas tanpa menjelaskan kepada orang tau
siswa, sehingga ada banyak keluhan dari orang tua siswa yang tidak mengerti bagaimana

cara pengerjaan tugas yang diberikan itu. Oleh karena itu, sangat perlu pelatihan ini.

Kedua, pekerjaan rumah dan penugasan daring dan luring sebisa mungkin dibuat

tidak terlalu membebani dan menekan karena dapat membuat kondisi fisik dan psikisnya

menjadi terganggu. Perlu adanya pembenahan di kurikulum dan silabus per mata

pelajaran khususnya pada revisi pembelajaran praktikkum yang memerlukan tatap muka

dan aktivitas kerja. Maka dari itu, pihak sekolah selayaknya dapat berperan aktif untuk

memonitor dan mengevaluasi silabus serta mengevluasi tugas guru selama pelaksanaan

pembelajaran daring untuk tidak membebani siswa dengan tugas yang berlebihan.

Ketiga, orangtua atau keluarga harus menyediakan waktu untuk mendampingi

anaknya selama belajar di rumah. Keterbatasan yang ada, misalnya ketidakpahaman

materi pelajaran yang ditanyakan oleh putraputrinya, seharusnya tidak menjadi masalah.

Orangtua dapat membuka youtube atau google sebagai pemandu pembelajaran bagi

anak. Orang tua atau keluarga juga harus banyak mendampingi siswa siswi agar

mengarahkan mereka belajar mandiri. Pada situasi Pandemi ini orang tua atau keluarga

sangat berperan aktif dalam mengajar dan mendidik anaknya, karena sekarang lebih

banyak waktu anak bersamanya di rumah

Keempat, Sekolah memfasilitasi pembelajaran praktikkum dengan menyediakan

bengkel dan peralatan praktik yang diatur jadwal per hari secara bergiliran orang per

orang atau per dua orang dengan memperhatikan ketentuan protokol kesehatan.

Misalnya penggunaan masker , sarung tangan, cuci tangan dan jaga jarak antara

instruktur, siswa dan laboran. Atau bisa juga dengan menggunakan metode penjadwalan

pembelajaran praktek sistem Ganjil Genap berdasarkan absen. Dan sebagai catatan di
dalam kegiatan praktek. tersebut harus disediakan alat perekam atau camera guna

membuat video pembelajaran praktikkum yang direkam agar dapat dibagikan ke seluruh

siswa yang belajar. Hal ini sangat membantu sehingga memberikan kesempatan bagi

siswa-siswa yang lain mereview lebih jauh lagi dalam hal perolehan cara baru untuk

mendapatkan skill dan kompetensi yang terbarukan pada dimasing masing bidang

kejuruan.Kelima, bagi siswa yang terkendala dengan pulsa (kuota) data yang mahal,

maka pihak sekolah dapat memfasilitasinya dengan skema pemberian pulsa dari dana

subsidi tertentu.

2.3. Pemilihan Alternatif Terbaik

Menurut penulis ada 4 alternatif yang terbaik yaitu :

1. guru perlu diberi pelatihan dengan pelatihan pelatihan online yang bersifat simple,

mudah dipahami dan diarahkan untuk belajar mengkreasikan media ajarnya, agarbisa

dibuat menarik dan membuat siswa tertarik dalam belajar.

2. pekerjaan rumah dan penugasan daring dan luring sebisa mungkin dibuat tidak terlalu

membebani dan menekan karena dapat membuat kondisi fisik dan psikisnyamenjadi

terganggu. Perlu adanya pembenahan di kurikulum dan silaabus per mata pelajaran

khususnya pada revisi pembelajaran praktikkum yang memerlukan tatap muka dan

aktivitas kerja. Maka dari itu, pihak sekolah selayaknya dapat berperan aktif untuk

memonitor dan mengevaluasi silabus serta mengevluasi tugas guru selama pelaksanaan

pembelajaran daring untuk tidak membebani siswa dengan tugas yang berlebihan.

3. orangtua atau kelurga harus menyediakan waktu untuk mendampingi putrinya.

putrinya selama belajar di rumah. Keterbatasan yang ada, misalnya ketidakpahaman

materi.pelajaran yang ditanyakan oleh putra-putrinya, seharusnya tidak menjadi


4. masalah. Orangtua dapat membuka you tube sebagai pemandu pembelajaran bagi

anak. Orang tua atau keluarga juga harus banyak mendampingi siswa siswi agar

mengarahkan mereka belajar mandiri.

2.4. Rekomendasi/ Saran

1. Praktis ini ditujukan kepada orang tua, guru, pemerintah agar dalam permasalah

seperti ini, sebagai orang tau dan sebagai tenaga pendidik kira dapat lebih

memperhatikan anak-anak dan lebih kreatif lagi dalam mendidik anak, agar anak tidak

menjadi terbangkalai. Jangan jadikan situasi seperti ini melalaikan peran sebagai orang

tua dalam hal mendidik anak. Serta untuk pemerintah kiranya dapat memutuskan apa

yang terbaik dalam perberlakuan peraturan di sekolah. Marilah kita semua selalu

menanamkan rasa percaya diri di dalam diri kita, bahwa tidak ada hal yang tidak bisa

kita lalui dan kita hadapi. “Pandemi Covid – 19” memang telah menjadi momok maupun

wabah yang sangat menakutkan bagi seluruh umat manusia mendunia. Tetapi kita

semuanya harus bisa berfikir dengan baik dan selalu berjuang di masa ini. Perjuangan

yang kita lakukan bukanlah hanya sekedar ucapan tetapi haruslah dengan penih

keyakinan bahwa kita bisa merubah dan membentuk karakter para peserta didik. Karena

hal yang terpenting dalam dunipendidikan saat ini yaitu membentuk karakter –karakter

untuk para peserta didik.

2. Teoritis dari Hetherington dan Whiting (1999), menyatakan pola asuh asuh proses

intraksi antara ornag tua dan anak, seperti dalam proses pemeliharaan, pemenuhan

kebutuan fisik, perlindungan dan proses sosialisasi anak dengan lingkungan sekitar. Jadi

dengan ada peliburan sekolah atau pembatasan bertatap muka di sekolah karena Covid-

19 ini yang diterapkan oleh pemerintah dengan pembelajaran yang dilaksanakan di


rumah atau pembatasan sosial dalam bertatap muka di sekolah termasuk pada lembaga

Sekolah Dasar/ SD itu terdampak. Oleh karena itu dalam situasi pola asuh orang tua dan

guru sangat penting dan perlu dipehartikan. Kita perlu mendorong anak untuk

menyatakan pendapat atau pertanyaan, menghargai keberhasilan setiap yang diperolrh

anak, memeberi penjelasan tentang dampak baik buruknya situasi saat ini, dan sebagai

orang tua harus bersikap realistis terhadap kemampuan anak, tidak memaksa dan

berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan anak dan harus bersikap sabar

dalam mendidik.

2.5. Daftar Rujukan

Strategi pembelajaran merupakan cara-cara aktif yang digunakan oleh guru dalam

memilih kegiatan pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran (Uno,

2020). Strategi pembelajaran ini tentunya berkaitan dengan pemilihan materi

pembelajaran, media pembelajaran, instrument penilaian, alokasi waktu serta kompetensi

yang akan dikuasai oleh siswa. Pembelajaran terhadap masalah mendasari para peserta

didik atas kreativitas serta mendorong refleksi dan tindakan yang benar atas realitas.

Setiap individu diharuskan untuk membangun kesadarannya terhadap eksistensi dia

berada dan bertindak sesuai dengan arah yang ditujunya berdasarkan kesadaran kritis

tersebut (freire, 2008).

Anda mungkin juga menyukai