Anda di halaman 1dari 17

LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI

Optimalisasi Media Pembelajaran Dimasa Pandemi pada


Siswa Kelas X di SMAN 7 Berau

DISUSUN OLEH :

ACHMAT CHOIRUL ANAM, S.Pd

NIP. 19900405 202012 1 010

AHLI PERTAMA GURU PPKN

SMA NEGERI 7 BERAU

PESERTA PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN VIII
TAHUN 2021

Tanjung Redeb, 2 Maret 2021

Mentor, Mentor,

Ramlah, S.Pd Badi’Zulfa Nihayati, S.Psi., MAP, M.Sc


NIP. 19700530 199903 2 002 NIP. 19800121 200501 2 010
Penguji,

Ady Ahmad Ghazali, ST., MM


NIP. 19820805 201101 1 001
PROFIL INSTANSI

SMA NEGERI 7 BERAU

Berlokasi di Jalan Kedaung, Kelurahan Bedungun berdirilah sekolah menengah atas


yang saat ini memiliki jumlah total siswa 455 orang. SMA Negeri 7 Berau, demikianlah
identitas sekolah tersebut.

Sekolah negeri yang memiliki visi mewujudkan generasi yang unggul, terampil,
komunikatif, berakhlak mulia, beriman, bertaqwa dan cinta lingkungan pada saat ini dimotori
oleh 25 orang pendidik dan dibantu 10 orang tenaga pendidik.

Terletak ditengah jalur kota dan lalu lalangnya kendaraan sekolah yang memiliki
posisi geografis 2,1527833 Lintang dan 117,4626861 bujur ini berdiri pada tahun 2009,
dengan pendirian SK sekolah tertanggal 20 bulan Februari tahun 2009, menjadikan sekolah
ini termasuk sekolah yang terbilang usianya masih muda.

Walaupun demikian usia yang relatif muda tidak menjadikan alasan sekolah ini untuk
memperjuangkan pembuktian bahwa sekolah ini mampu memberikan pelayanan
kependidikan dengan baik sesuai dengan kriteria yang telah diatur. Hal ini dibuktikan pada
tahun 2016 sekolah yang saat ini dipimpin oleh Ibu Ramlah, S.Pd ini mendapat penilaian
akreditas A.
LATAR BELAKANG

Pendidikan adalah salah satu pilar utama dalam pembangunan dan peningkatan kualitas
sumberdaya manusia sebuah negara. Melalui pendidikan diharapkan terjadi perubahan
tingkah laku dan paradigma berfikir seorang manusia.

Pendidikan memiliki fungsi diantaranya adalah mengembangkan kemampuan, membentuk


watak, kepribadian agar peserta didik dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Pendiidkan
diharapkan dapat membangun serta mengembangkan minat dan bakat individu demi
kepuasan pribadi dan kepentingan umum. Selain dari pada hal tersebut pendiidkan juga
berkontribusi dalam membantu melestarikan kebudayaan yang ada di masyarakat.

Menurut UU no 2 tahun 1985, pendidikan memiliki tujuan untuk mencerdaskan kehidupan


bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya, yaitu bertakwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, memiliki pengetahuan, sehat jasmani dan rohani, memiliki budi pekerti luhur,
mandiri, kepribadian yang mantap, dan bertanggung jawab terhadap bangsa.

Sejalan dengan perubahan dan perkembangan zaman, dunia pendidikan juga mengalami
trasnformasi dan perkembangan yang cukup signifikan. Revolusi didunia industri yang
dikenal dengan revolusi industri 4.0 dewasa ini pastinya memberikan dampak didunia
pendidikan.

Selain hal diatas dewasa ini adanya pandemi global yang melanda seluruh dunia juga ikut
memberikan dampak pada dunia pendidikan khususnya terkait dengan aktifitas belajar
mengajar. Di masa pandemi seperti sekarang ini, guru dituntut untuk mampu berinovasi dan
tetap menjalankan tugas mengajarnya tentunya dikemas dengan semenarik mungkin.

Tidak dipungkiri bahwa belajar dimasa pandemi mengalami banyak tantangan. Wajar saja
sampai saat ini insan didunia pendidikan masih mencari dan meramu bgmna kiat dan skema
yang tepat untuk melakukan pembelajaran tanpa mengurangi kualitas pembelajaran yang
diberikan.

Pandemi covid tidak boleh menjadi penghalang bagi manusia untuk berhenti belajar. Justru
dengan adanya pandemi covid memacu kita sebagai guru agar mampu berinovasi
menemukan skema terbaik dalam pembelajaran.

Harus kita akui bahwa terjadi pergeseran dan penurunan minat belajar dan semangat belajar
siswa dimasa pandemi seperti sekarang ini. Dimana sebelumnya guru dapat secara langsung
memberikan kontrol pembelajaran yang biasa dijalankan disekolah saat ini mau tidak mau
karena tidak bertatapan langsung dengan siswa maka dibebankan sepenuhnya kepada
orangtua sebagai pilar utama yang dapat mengatur bagaimana anaknya tertib dalam
mengikuti pembelajaran jarak jauh.

Selain hal diatas minat, semangat dan kesadaran dari siswa guna memperoleh dan mengikuti
pelajaran juga mengalami penurunan. Hal ini didapatkan dari tingkat kehadiran serta
pengumpulan tugas yang tidak optimal seperti saat pembelajaran langsung juga menjadi hal
yang perlu diperhatikan bersama.
Kejenuhan dan kebosanan siswa disinyalir menjadi faktor utama yang menyebabkan
mengapa siswa tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran saat pandemi. Hal tersebut
diduga karena kurang optimalnya pemanfaatan variasi media belajar dimasa pandemi. Inilah
yang menjadi ketertarikan penulis untuk mengidentifikasi isu menjadi :

1. Rendahnya partisipasi beberapa peserta didik dalam pembelajaran daring dimasa


pandemi Covid.
Adanya pandemi covid19 benar-benar telah merubah tatanan kehidupan manusia. New
normal sebagai salah satu gagasan pemecahan masalah mengenai penyebaran virus ini
sampai saat ini belum
juga menunjukkan efek
positif terbukti dengan
tidak menurunnya
angka presentase jumlah
pasien yang terpapar
covid. Dampak corona
sampai pada akhirnya
juga kedunia
pendidikan. Covid yang
belakangan ditetapkan
sebagai bencana alam
luar biasa merubah pola
pembelajaran klasikal
yang awalnya tatap muka menjadi dalam jaringan (daring). Penerapan sistem belajar
seperti ini memberikan alternatif solusi namun dilain pihak hal ini juga menimbulkan
masalah baru dimana keaktifan dan partisipasi murid untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran menjadi masalah baru. Guru sebagai pelayan publik dimasa pandemi
seperti saat ini tetap dituntut untuk memberikan pelayanan pengajaran yang prima kepada
peserta didik ditengah keterbasan yang ada. (PELAYANAN PUBLIK)

2. Peran orangtua dalam pembelajaran daring yang belum maksimal.


Keberhasilan pembelajaran yang berbasis dalam jaringan/jarak jauh merupakan solusi
pembelajaran ditengah pandemi. Keterlibatan
aktif orangtua menjadi kekuatan utama selain
motivasi dari siswa itu sendiri untuk mengikuti
sebuah proses pembelajaran. Orang tua pada
hakikatnya adalah guru pertama dari anak,
karena pendidikan terbaik ada di keluarga tanpa
sedikitpun mengesampingkan tugas dan
kewajiban guru disekolah. Namun dimasa
pandemi keterlibatan guru dalam memonitor dan
memberikan perhatian kepada siswa menjadi
agak berkurang. Hal ini dikarenakan adanya kebijakan penghentian sementara kegiatan
belajar mengajar secara langsung atau tatap muka. Keaktifan orangtua dalam
memberikan perhatian dan kontrol langsung kepada anak menjadi modal utama
terbangunnya kesadaran siswa mengikuti pembelajaran jarak jauh. Namun demikian
tidak dapat dipungkiri bahwa ada sebagian orangtua yang masih minim memberikan
perhatian dan mengingatkan anaknya untuk hadir dalam pembelajaran hal ini diduga
menjadi alasan mengapa pembelajaran daring menjadi belum maksimal. Guru sebagai
mitra orangtua dalam mendidik siswa memiliki kewajiban untuk membangun
komunikasi dua arah terkait dengan perkembangan dan pelaporan hasil belajar dan
keaktifan anak. (PELAYANAN PUBLIK)

3. Kurangnya motivasi mandiri peserta didik dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh.
Motivasi adalah dorongan untuk melakukan sesuatu atau secara sederhana dapat
dikatakan sebagai alasan yang mendorong untuk melakukan sesuatu. Motivasi yang baik
adalah jika ia hadir didalam diri manusia itu sendiri, sama halnya dengan proses
pembelajaran. Kegiatan belajar akan berjalan menyenangkan jika siswa sebagai bagian
yang menerima transfer ilmu pengetahuan memiliki motivasi dan semangat belajar yang
kuat. Begitu juga guru sebagai katalisator/penghubung idealnya juga mampu
membangkitkan motivasi yang
dimiliki oleh siswa. Motivasi
yang lemah atau kemauan yang
rendah akan berdampak kepada
ketidaktertarikan siswa dengan
mata pelajaran yang diajar.
Dalam hal ini guru bagian
penting harus mampu
membangkitkan minat siswa
dalam mengikuti pelajar.
(PELAYANAN PUBLIK)

4. Belum optimalnya pemanfaatan variasi media belajar dimasa pandemi.

Media belajar secara sederhana dapat diartikan sebagai alat bantu yang digunakan guna
menunjang pembelajaran menjadi optimal.
Manusia lebih merasa nyaman ketika ia
menangkap informasi dari berbagai
pancaindra yang dimiliknya khususnya
audio dan visual. Mengapa anak lebih betah
menonton TV? Jawabannya mungkin salah
satunya adalah karena cerita/film yang
ditampilkan menarik dan kedua
pancaindranya sedang bekerja. Begitu juga
dengan kegiatan belajar mengajar,
pengkondisian awal pembelajaran yang
perlu dilakukan adalah menarik perhatian dari siswa tersebut untuk tertarik kemudian
menyenangi kegiatan belajar mengajar. Penyampaian pesan dengan menggunakan media
yang bervariasi diharapkan dapat meningkatkan motivasi, kesadaran, dan minat belajar
siswa menjadi meningkat dan menyenangi kegiatan pembelajaran apalagi dimasa
pandemi seperti sekarang dimana siswa belajar dirumah tidak menutup kemungkinan
mereka merindukan suasana sekolah seperti sebelumnya. (PELAYANAN PUBLIK)
PENETAPAN ISU

Berdasarkan identifikasi isu diatas, perlu dilakukan pendalaman lebih lanjut mengenai isu
manakah kira-kira yang perlu untuk diangkat dan diselesaikan permasalahnnya. Penetapan
isu dilakukan dengan menggunakan metode (Urgency, Seriousness, Growth). Penggunaan
metode analisis USG ini dengan memperhatikan tingkat urgensi masalah, keseriusan masalah
yang dihadapi, serta kemungkinan berkembangnya masalah tersebut semakin besar dengan
skala nilai 1 – 5.

Urgency Seriousness Growth


Seberapa mendesak isu harus Seberapa serius isu tersebut Seberapa besar kemungkinan
dibahas, dianalisis dan perlu dibahas dikaitkan terburuk dari isu itu jika tidak
ditindaklanjuti. dengan akibat yang timbul ditangani
dengan penundaan
pemecahan masalah itu.
Hasil analisanya adalah :

NO ISU KRITERIA TOTAL RANK


PENILAIAN
U S G
1 Belum optimalnya media 5 5 5 15 I
pembelajaran dimasa pandemi.

2 Rendahnya partisipasi beberapa peserta 5 5 4 14 II


didik dalam pembelajaran daring dimasa
pandemi Covid.

3 Peran orangtua dalam pembelajaran 5 4 4 13 III


daring yang belum maksimal.

4 Kurangnya motivasi mandiri peserta didik 4 4 4 12 IV


dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output Keterkaitan Kontribusi visi misi
mata diklat
1. Melaksanakan pembelajaran 1. Melakukan Terlaksananya Etika Publik: “Berani Untuk Kalimantan
dengan memanfaatkan lagu Konsultasi dengan pembelajaran Saya disiplin dan Timur Berdaulat”
sebagai media pembelajaran mentor dan memohon melalui melalui berpakaian rapi
ijin untuk musik rap untuk meminta 1. Berdaulat Dalam Pembangunan
melaksanakan izin melakukan Sumber Daya Manusia yang
aktualisasi dengan kegiatan Berakhlak Mulia dan Berdaya
memakai atribut PNS Saing, Terutama Perempuan,
lengkap. Pemuda dan Penyandang
Disabilitas.

2. Menyusun materi Komitmen mutu:


ajar”Integrasi kreatif dalam
Nasional dalam menjalankan
Bingkai Bhineka tugas
Tunggal Ika” yang
akan di convert
menjadi lirik dalam
musik rap
3. Memilih instrumen Akuntabilitas:
musik (beat) yang berorientasi pada
akan digunakan hasil
sebagai musik
pengiring
4. Melakukan proses Anti Korupsi:
take/record & editing Guru secara
(rekaman musik dan Mandiri membuat
lirik materi ajar) media belajar
5. Menampilkan materi Nasionalisme :
ajar dalam bentuk Rela berkorban
musik video via zoom
2. Menjalankan pembelajaran 1. Merencanakan ide, Terjadinya Etika Publik : “Berani Untuk Kalimantan
dengan menggunakan media Membuat Narasi proses belajar Saya membuat Timur Berdaulat”
Vlog Video, menentukan menggunakan media belajar
lokasi pengambilan Vlog dengan cermat 1. Berdaulat Dalam
gambar. pembelajaran dan disiplin Pembangunan Sumber
terkait materi Daya Manusia yang
integrasi Berakhlak Mulia dan
nasional dalam Berdaya Saing, Terutama
Bingkai Bhineka Perempuan, Pemuda dan
Tunggal Ika Penyandang Disabilitas.
2. Menyiapkan peralatan Komitmen
untuk membuat vlog mutu: saya
media pembelajaran membuat media
(Hp/Camera pembelajaran
Video,trypod, yang menarik
software editing
video,dll)

3. Proses pengambilan Nasionalisme :


gambar & editing Saya membuat
Vlog konten yang
dibuat tidak
mengandung
unsur
diskriminatif
4. Menampilkan Vlog Komitmen
Pembelajaran melalui Mutu:
zoom meeting Memberikan
pelayanan publik
yang optimal
3. Melakukan pembelajaran 1. Menentukan materi Adanya Podcast Etika Publik : “Berani Untuk Kalimantan
menggunakan Podcast dan penyusunan pembelajaran Saya Timur Berdaulat”
Pembelajaran pada materi narasi ajar yang akan Menggunakan
Integrasi Nasional dalam bingkai diangkat dalam bahasa yang Berdaulat Dalam
bheneka tunggal ika pembahasan podcast sopan dalam Pembangunan Sumber Daya
pembuatan Manusia yang Berakhlak Mulia
podcast tersebut. dan Berdaya Saing, Terutama
Perempuan, Pemuda dan
Penyandang Disabilitas.
2. Menyiapkan peralatan Anti Korupsi :
podcast saya menyiapkan
secara mandiri
dan bekerja keras
3. Proses Komitmen
take/pengambilan Mutu:
gambar indor Saya bersungguh-
sungguh dalam
menjalankan
tugas
4. Editing dan proses Etika Publik:
pembuatan Podcast Menggunakan
dalam bentuk video komunikasi
publik yang baik
dan tidak
menyinggung
5. Menampilkan Podcast Akuntabilitas :
kepada siswa melalui Berorientasi hasil
zoom
4. Menugaskan siswa membuat 1. Menjelaskan Adanya konten Komitmen “Berani Untuk Kalimantan
konten dimedia sosial mengenai tugas yang dimedia sosial Mutu: Timur Berdaulat”
berhubungan dengan Integrasi akan diberikan milik siswa Saya memberikan
Nasional dalam bingkai yang pelayanan publik Berdaulat Dalam
kebheneka tunggal ika berhubungan yang optimal Pembangunan Sumber Daya
dengan Integrasi kepada peserta Manusia yang Berakhlak Mulia
Nasional didik dan Berdaya Saing, Terutama
Perempuan, Pemuda dan
Penyandang Disabilitas.
2. Membagi siswa Nasionalisme:
menjadi beberapa Saya membagi
kelompok kelompok dengan
adil dan tidak
diskriminatif
3. Guru menugaskan Komitmen
siswa membuat mutu:
quote/pesan Saya akan
pentingnya integrasi memotivasi siswa
nasional dan untuk
kebhenekaan secara menyelesaikan
berkelompok tugasnya dengan
baik
4. Guru memeriksa Etika Publik :
tugas yang diberikan saya memeriksa
dengan teliti hasil
kerja siswa dan
menggunakan
bahasa yang baik
5. Guru membimbing Akuntabilitas:
siswa mempublikasikan Saya menanamkan
hasil karya tersebut sikap tanggung
dimedia sosial jawab pada siswa
5. Mengkompilasikan konten dan 1. Siswa dan guru Publikasi hasil Komitmen “Berani Untuk Kalimantan
mempublikasikannya di akun melakukan kerja siswa di Mutu: Timur Berdaulat”
youtube sekolah. pengumpulan quote akun youtube Kreatif dalam
tersebut sekolah membuat karya Berdaulat Dalam
hasil belajar Pembangunan Sumber Daya
Manusia yang Berakhlak Mulia
dan Berdaya Saing, Terutama
Perempuan, Pemuda dan
Penyandang Disabilitas.
2. Guru mengkompilasi Etika Publik :
gambar dan Mengkompilasi
mengolahnya menjadi gambar dengan
tampilan video memperhatikan
pendek aspek kelayakan,
etika, dan norma
kesopanan
3. Guru mengunggah Anti Korupsi :
hasil video tersebut ke Kerja keras dalam
akun youtube sekolah melaksanakan
untuk dipublikasikan kegiatan
RANCANGAN TABEL TENTATIF

Maret April
No Nama Kegiatan
Minggu II Minggu III Minggu IV Minggu I
1 Melaksanakan pembelajaran dengan
memanfaatkan lagu sebagai media
pembelajaran

2 Menjalankan pembelajaran dengan


menggunakan media Vlog

3 Melakukan pembelajaran menggunakan


Podcast Pembelajaran pada materi
Integrasi Nasional dalam bingkai
bheneka tunggal ika

4 Menugaskan siswa membuat konten


dimedia sosial berhubungan dengan
Integrasi Nasional.

5 Mengkompilasikan konten dan


mempublikasikannya di akun youtube
sekolah.

Anda mungkin juga menyukai