Anda di halaman 1dari 22

LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Public Speaking Siswa


Melalui Kelompok Debat di SMKN 6 Berau.

Disusun untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan VIII Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
Tahun 2021

Berau, 01 Maret 2021


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Ade Rachman Hakiem, S.Pd.


NIP. 199509222020121006

Menyetujui,
Coach Mentor

Badi’ Zulfa Nihayati, S.Psi, M.Sc, MAP Ambo Awe, S.Pd, M.Pd
NIP. 19800121 200502 2 010 NIP. 19680304 200012 1 006

Penguji

Ady Ahmad Ghazali, ST, MM


NIP. 19820805 201101 1 001
Daftar Isi

Halaman Judul .............................................................

Lembar Persetujuan ............................................................. 1

Daftar Isi ............................................................. 2

Biodata Diri ............................................................. 3

Visi dan Misi ............................................................. 4

Profil Instansi ............................................................. 5

Struktur Organisasi ............................................................. 8

Latar Belakang ............................................................. 9

Identifikasi Penetapan Isu .............................................................12

Penetapan Isu ............................................................ 14

Gagasan Pemecahan Isu ............................................................ 15

Tujuan dan Manfaat ............................................................ 16

Tabel Rancangan Aktualisasi ............................................................ 17

Jadwal Tentatif Aktualisasi ............................................................ 20


PROFIL INSTANSI

VISI

“ Berani Untuk Kalimantan Timur Berdaulat ”

MISI

1. Berdaulat Dalam Pembangunan Sumber Daya


Manusia yang Berakhlak Mulia dan Berdaya
Saing, Terutama Perempuan, Pemuda dan
Penyandang Disabilitas.
2. Berdaulat Dalam Pemberdayaan Ekonomi
Wilayah dan Ekonomi Kerakyatan yang
Berkeadilan.
3. Berdaulat Dalam Memenuhi Kebutuhan
Infrastruktur Kewilayahan.
4. Berdaulat Dalam Pengelolaan Sumber Daya
Alam yang Berkelanjutan.
5. Berdaulat Dalam Mewujudkan Birokrasi
Pemerintahan yang Bersih, Professional dan
Berorientasi Pelayanan Publik.
PROFIL SEKOLAH

A. Profil UPT SMKN 6 Berau


SMKN 6 Berau merupakan salah satu SMK Negeri yang terletak di Kecamatan
Gunung Tabur Kabupaten Berau Kalimantan Timur.

Adapun profil sekolah secara lengkap sebagai berikut :

Tabel 1.1 Identitas Sekolah


IDENTITAS SEKOLAH

1 Nama Sekolah SMKN 6 Berau.

2 NPSN 69728696

3 Provinsi Kalimantan Timu

4 Kabupaten Berau

5 Kecamatan Gunung Tabur

6 Desa Merancang Ulu

7 Jalan dan Nomor Jalan Pendidikan RT II

8 Kode Pos 77352

9 Telepon 081241253359

10 Email smkn6berau@gmail.com

11 Status Sekolah Negeri

12 Akreditasi C

13 Tahun Berdiri 2012

14 Kegiatan Belajar Mengajar Pagi - Sore

15 Bangunan Sekolah Milik Pemerintah

16 Penyelenggara Pemerintah

17 Luas Lahan 20.000 M2


B. Kondisi Objektif Sekolah

Gambar 1.1 : Foto SMKN 6 Berau

SMK Negeri 6 Berau merupakan salah satu SMK Negeri yang terletak di Jl.

Pendidikan RT. 2, Merancang Ulu, kecamatan Gunung Tabur Kabupaten Berau Provinsi

Kalimantan Timur. Berdiri pada tahun 2012 yang awalnya di bawah naungan dinas

pendidikan kabupaten Berau kemudian pidah ke dinas provinsi Kalimanta Timur. Saat ini

rombongan belajar berjumlah lima, dan satu perpustakaan. Yang terdiri dari empat jurusan

yaitu jurusan Teknik Alat Berat (TAB), Teknik Kendaraan Alat Ringan (TKR), Agribisnis

Ternak Unggas (ATU), dan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH). Hingga

saat ini jumlah peserta didik SMKN 6 Berau berjumlah 120 orang. Status kepemilikan oleh

pemerintah pusat, sumber listrik dan internet sudah tersedia. Nomor telepon sekolah yang

bisa dihubungi adalah 081241253359.Sarana dan prasaran di SMK Negeri 6 Berau masih

belum dikatakan lengkap, mengingat sekolah ini termasuk masih baru. Guru PNS di SMK

Negeri 6 berau berjumlah 8 orang , GTT berjumlah 20 orang dan pegawai dan staf TU

berjumlah 3 orang.

Perkembangan dan tantangan masa depan seperti pengembangan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni, globalisasi yang sangat cepat. Era reformasi dan berubahnya kesadaran

masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk merespon tantangan

sekaligus peluang itu. SMK Negeri 6 Berau memiliki cara moral yang menggambarkan profil
sekolah yang diinginkan di masa kini maupun di masa datang yang diwujudkan dalam visi

Sekolah.

SMK Negeri 6 Berau merupakan salah satu SMK Negeri yang terletak di Jl.

Pendidikan RT. 2, Merancang Ulu, kecamatan Gunung Tabur Kabupaten Berau Provinsi

Kalimantan Timur. Berdiri pada tahun 2012 yang awalnya di bawah naungan dinas

pendidikan kabupaten Berau kemudian pidah ke dinas provinsi Kalimanta Timur. Saat ini

rombongan belajar berjumlah lima, dan satu perpustakaan. Yang terdiri dari empat jurusan

yaitu jurusan Teknik Alat Berat (TAB), Teknik Kendaraan Alat Ringan (TKR), Agribisnis

Ternak Unggas (ATU), dan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH. Hingga

saat ini jumlah peserta didik SMKN 6 Berau berjumlah 120 orang. Status kepemilikan oleh

pemerintah pusat, sumber listrik dan internet sudah tersedia. Nomor telepon sekolah yang

bisa dihubungi adalah 081241253359.Sarana dan prasaran di SMK Negeri 6 Berau masih

belum dikatakan lengkap, mengingat sekolah ini termasuk masih baru. Guru PNS di SMK

Negeri 6 berau berjumlah 8 orang , GTT berjumlah 20 orang dan pegawai dan staf TU

berjumlah 3 orang.

Perkembangan dan tantangan masa depan seperti pengembangan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni, globalisasi yang sangat cepat. Era reformasi dan berubahnya kesadaran

masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu sekolah untuk merespon tantangan

sekaligus peluang itu. SMK Negeri 6 Berau memiliki cara moral yang menggambarkan profil

sekolah yang diinginkan di masa kini maupun di masa datang yang diwujudkan dalam visi

Sekolah.
C. STRUKTUR ORGANISASI
LATAR BELAKANG
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN)
berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Di dalam
Undang-Undang tersebut menjelaskan bahwa Pegawai ASN memiliki tiga fungsi utama yaitu
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Oleh
karena itu, pegawai ASN memiliki peranan dalam mewujudkan visi Negara sebagaimana
tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Sejumlah keputusan strategis mulai dari merumuskan kebijakan sampai pada
implementasi kebijakan dalam berbagai sektor pembangunan dilaksanakan oleh PNS. Untuk
menjalankan peranan tersebut, diperlukan sosok PNS yang profesional, yaitu PNS yang
mampu memenuhi standar kompetensi jabatannya sehingga mampu melaksanakan tugas
jabatannya secara efektif dan efisien. Sehingga untuk membentuk sosok PNS yang
profesional perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur pelatihan.
Selama ini pelatihan pembentukan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dilakukan
melalui Pelatihan Dasar (LATSAR). Merujuk pada pasal 63 ayat (3) dan (4) UU No. 5 tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN); CPNS wajib menjalani masa percobaan yang
dilaksanakan melalui proses Diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang dan attitude.
Diperlukan sebuah penyelenggaraan pelatihan inovatif dan terintegrasi, yaitu
penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di
tempat pelatihan dan di tempat kerja sehingga memungkinkan peserta mampu
menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi
kebiasaan (habituasi), dan merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai
karakter PNS yang profesional. Pelaksanaan Latsar diatur oleh Keputusan Kepala Lembaga
Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III, mengatur kurikulum baru
terkait Diklat Prajabatan CPNS Golongan III melalui 3 (tiga) tahap yaitu on-campus, off-
campus, on-campus. Pada tahap on-campus pertama, maka para peserta mengikuti tahap
Internalisasi Nilai-nilai Dasar PNS. Tahap Internalisasi yang dimaksud yaitu membekali
peserta dengan nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan PNS
secara profesional sebagai pelayan masyarakat yang harus mampu menganalisis pelayanan
Publik, Manajemen ASN dan Whole of Government (WoG) dengan memberikan solusi atau
penyelesain kerja.
Tahap Internalisasi (on-class) yang dimaksud yaitu membekali peserta dengan nilai-
nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan PNS secara profesional sebagai
pelayan masyarakat yang meliputi: akuntabilitas PNS, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, Anti Korupsi, Whole Of Government, Pelayanan Publik, serta Manajemen Aparatur
Sipil negara. Pada tahap off-class para peserta Latsar mengikuti tahap aktualisasi. Dalam
tahap ini semua peserta melaksanakan Aktualisasi di tempat kerja. Kemudian, pada tahap on-
class peserta mempertanggung jawabkan atas aktualisasi yang telah dilakukan di tempat
kerja.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang memiliki tujuan yang strategis
dalam mewujudkan tujuan pendidikan Nasional. Pendidikan Nasional tersebut mempunyai
fungsi pengembangan kemampuan dan pembentukan watak suatu peradaban bangsa. Fungsi
tersebut dapat dilihat pada UU No.20 tahun 2003 tentang tujuan, dasar dan fungsi yang
tercantum dalam pasal 3 yang menyatakan bahwa:
Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi dan membentuk kepribadian
dan perkembangan bangsa yang berguna dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk
mengembangkan potensi perserta didik menjadi manusia yang beriman dan takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, akhlak mulia, sehat jasmani, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
menjadi warga negara demokratis serta bertanggungjawab.
Setiap sekolah memiliki beberapa potensi dan potensi tersebut dapat arahkan dengan
bermacam bentuk aktivitas yang dilakukan di sekolah. Kepala sekolah merupakan
penanggung jawab dalam pendidikan dan pembelajaran yang dilaksanakan oleh sekolah,
sekolah harus dapat memberikan keyakinan dan kepercayaan untuk warga masyarakat dengan
pemberitahuan bahwa telah dilaksanakan, termasuk pemorgraman, penerapan kurikulum,
memfasilitasi, dan penggunaan potensi guru, kemudian rekrutmen calon peserta didik, serta
kerjasama dengan sekolah dan orang tua.
Potensi ibarat sebuah pisau, apabila tidak di asah maka potensi itu akan tumpul dan
tidak akan berguna. Jadi, untuk mengasah potensi siswa yang ada di sekolah, maka sekolah
harus mampu menyediakan wadah atau sarana bagi siswa untuk melatih dan mempertajam
potensi siswa. Maka dari itu, SMK Negeri 6 Berau membutuhkan langkah baru untuk
mengasah dan mempertajam potensi siswa di SMK Negeri 6 Berau tersebut.
Untuk mencapai langkah tersebut, SMK Negeri 6 Berau akan membentuk kelompok
debat, guna menjadi salah satu wadah bagi siswa untuk mengasah dan melatih potensi diri
dalam bidang debat yang diharapkan dapat membantu siswa berpikir kritis dalam
memandang banyak hal. Berpikir kritis membuat siswa tidak berhenti untuk mencari tahu
berbagai macam hal dan kemudian mampu mengaitkan berbagai macam konsep yang
relevant.
Mata pelajaran PPKn adalah salah satu mata pelajaran yang identik dengan

perdebatan. Hal ini terjadi karena dalam materi-materi pembelajaran PPKn terdapat banyak

ketidaksesuaian antara apa yang tetulis mutlak secara hukum dan apa yang terjadi pada

implementasinya. Ketidaksesuaian ini banyak menimbulkan perdebatan-perdebatan di

masyarakat. Dari hal di atas, bisa di tarik kesimpulan bahwa mata pelajaran PPKn,

merupakan mata pelajaran yang tepat untuk mengasah kemapuan dan potensi siswa untuk

berpikir kritis dalam bidang debat.


IDENTIFIKASI ISU

Ada beberapa isu yang saya ambil berdasarkan latar belakang yang terjadi, yang
menurut saya isu ini penting,berikut penjelasannya :

1. Rendahnya kehadiran siswa dalam pembelajaran online di SMK N 6 Berau.


(Pelayanan Publik )
Kehadiran merupakan salah satu tolak ukur penilaian akhir bagi siswa, karena
dengan tidak hadirnya seorang siswa didalam pembelajaran akan mempengaruhi apa
yang akan didapatkan dan apa yang ditinggalkan oleh siswa ketika kegiatan belajar
mengajar itu berlangsung. Baik dalam tatap muka atau dalam kondisi pandemi seperti
saat ini.
Dalam kondisi pandemi saat ini, kegiatan belajar mengajar juga tetap
berlangsung seperti biasai, hanya saja pelaksanaan nya yang berbeda. Karena pada
masa pandemi ini pembelajaran di lakukan secara daring. Jadi apabila siswa tidak
mengikuti pembelajaran secara daring, maka efeknya sama dengan apabila siswa
tidak mengikuti pembelajaran pada saat tatap muka.
Terkhusus saat pandemi ini, tingkat kehadiran siswa menurun drastis, dapat
dilihat dari keaktifan siswa dalam mengisi lembar kehadiran secara online maupun
dilihat dari siswa yang mengumpulkan tugas. Hal ini menjadi salah satu aspek yang
harus di cari jalan keluarnya, agar siswa tetap mampu mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan efektif.
2. Minimnya tingkat partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran online mata pelajaran
PPKn di SMK N 6 Berau. ( Pelayanan Publik )
Partisipasi aktif siswa selama mengikuti pembelajaran online menurun, hal ini
dikarenakan berbagai macam faktor internal dan eksternal siswa, berbagai alasan yang
membuat partisipasi aktif siswa menurun antara lain, rasa bosan, hanya menatap layar
Handphone atau Laptop, suasana belajar yang tidak seperti biasanya, siswa
terganggun dengan lingkungan sekitar dan berbagai macam hal lainnya.

Untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran


secara online dibutuhkan metode dan media pembelajaran yang dapat menarik minat
siswa untuk berpartisipasi akti. Hal ini lah yang menjadi tugas guru untuk menarik
minat dan membuat siswa berpartisipasi dalam pembelajaran online.
3. Belum tersedianya wadah untuk berpikir kritis dan berbicara di depan umum
( Public Speaking ) siswa, untuk Isu- Isu Kewarganegaraan. ( Pelayanan Publik ).
Isu-isu kewarganegaran saat ini mengalami gejolak yang luar biasa di dalam
kehidupan bermasyarakat, baik di lingkungan sosial masyarakat di sekitar tempat
tinggal ataupun di media sosial. Isu-isu kewarganegaraan ini sangat penting untuk
kehidupan sosial masyarakat, karena efeknya yang menjangkau segala sektor
kehidupan bermasyarakat. Tidak terkecuali nantinya berefek kepada kehidupan siswa
dan jalan nya kegiatan pembelajaran.
Jadi sangat penting siswa mengambil peran untuk berpikir dan menanggapi
isu-isu kewarganegaraan yang berkembang tersebut secara kritis dan berani untuk
memberikan pendapatnya di depan umum. Apabila isu-isu yang beredar ataupun akan
diterapkan dapat merugikan banyak pihak, maka sudah sepantasnya kita memberikan
masukan dan pendapat kita sebagai seorang warga negara untuk membantu
memberikan pandangan terhadap apa yang akan terjadi.

Jadi, sangat penting kiranya dibentuk wadah yang dapat menampun dan melatih siswa
untuk berpikir kritis dan berani menyampaikan pendapat nya didepan umum. Dengan latar
belakang tersebut kami berinisiatif untuk membentuk wadah yang dapat menampung dan
melatih siswa untuk berpikir kritis dan berani menyampaikan pendapatnya didepan umum.
PENENTUAN ISU

Dalam proses penetapan isu, tentu harus ada prosedur dan mekanisme yang digunakan

untuk mengatur suatu isu. Dari beberapa metode yang ada untuk menetapkan isu, penulis

memilih untuk menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Metode USG

merupakan urutan prioritas dari isu-isu yang telah ditentukan penulis. Pada penggunaannya,

metode USG menentukan prioritas isu dari tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan

isu-isu tersebut dengan skala 1 sampai dengan 5. Isu yang memiliki skor paling tinggi akan

diangkat menjadi isu utama dan akan dirancang kegiatan untuk mengatasi masalah isu

tersebut.

USG terdiri dari tiga unsur, yaitu sebagai berikut :

1. Urgency : seberapa darurat dan mendesak isu tersebut harus dibahas dengan tekanan

waktu. Dilihat dari waktu yang tersedia, mendesak atau tidaknya harus dibahas dengan

solusi terbaik.

2. Seriousness : seberapa serius isu tersebut perlu dibahas berhubungan dengan jika

ditundanya pembahasan masalah tersebut dan berpeluang menyebabkan timbulnya

masalah-masalah yang lain.

3. Growth : seberapa besar kemungkinan isu tersebut akan berkembang jika tidak segera

dibahas dan diselesaikan.


Tabel 1.2 : Tabel Indikator ISU

Skala Nilai

1 Sangat Penting

2 Penting

3 Cukup Penting

4 Kurang Penting

5 Tidak Penting

Tabel 1.3 : Analisis USG

Penilaian
No Identifikasi Isu Kriteria Total Prioritas
U S G
1 Rendahnya kehadiran siswa dalam 4 3 3
pembelajaran online di SMK N 6 Berau.
10 2
2 Minimnya tingkat partisipasi aktif siswa
3 3 3
dalam pembelajaran online mata 9 3
pelajaran PPKn di SMK N 6 Berau.
3 Belum tersedianya wadah untuk berpikir
kritis dan berbicara di depan umum ( 4 4 4
Public Speaking ) siswa, melalui
12 1
kelompok debat di SMKN 6 Berau.

Berdasarkan metode USG (Urgent, Seriousness, Growth), maka penetapan isu yang

sesuai dengan skala prioritas dan diperlukan penyelesaian adalah “Belum tersedianya

wadah untuk berpikir kritis dan berbicara di depan umum (Public Speaking) siswa,

melalui kelompok debat di SMKN 6 Berau”. (Pelayanan Publik).


Rancangan Aktualisasi

A. Unit Kerja

SMK Negeri 6 Berau.

B. Identifikasi ISU

1. Rendahnya kehadiran siswa dalam pembelajaran online di SMK N 6 Berau

( Pelayanan Publik ).

2. Minimnya tingkat partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran online mata

pelajaran PPKn di SMK N 6 Berau. ( Pelayanan Publik ).

3. Belum tersedianya wadah untuk berpikir kritis dan berbicara di depan umum

( Public Speaking ) siswa, melalui kelompok debat di SMKN6 Berau.

( Pelayanan Publik ).

C. Penetepan ISU
“Belum tersedianya wadah untuk berpikir kritis dan berbicara di depan umum
( Public Speaking ) siswa, melalui kelompok debat di SMKN 6 Berau”.
( Pelayanan Publik ).

D. Gagasan Pemecahan ISU


“ Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Public Speaking Siswa Melalui

Kelompok Debat di SMKN 6 Berau”

Merujuk pada isu yang diangkat untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan

dengan menggunakan beberapa rangkaian kegiatan. Berikut adalah rangkaian kegiatan yang

akan digunakan penulis sebagai gagasan pemecahan isu yang diangkat :

1. Menyusun Buku Saku Debat


2. Membentuk Kelompok Debat
3. Membuat Lomba Poster dengan Tema “Persatuan dan kesatuanm bangsa”
4. Membuat Akun FunFact dengan Tema Kewarganegaraan dan isu-isu Nasional
dan Internasional.
Tabel 1.4 : Rancangang Kegiatan

No
Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Subtansi Mata Kontribusi Terhadap
Hasil Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi

1. Melakukan Konsultasi Tersusun nya Sesuai dengan Misi


dengan Mentor serta Guru Buku Saku Debat 1. Etika Publik. Pertama :
dengan menggunakan yang akan di Berdaulat Dalam
Sopan dan Santun.
bahasa yang sopan dan Distribusikan Pembangunan Sumber
santun. Kepada Siswa. Daya Manusia yang
2. Mencari Materi dari 2. Komitmen Mutu. Berakhlak Mulia dan
Berbagai Referensi Berdaya Saing,
Teliti dan Cermat
dengan Teliti dan Cermat. Terutama Perempuan,
3. Menyusun Buku Saku Pemuda dan
1 Membuat Buku Saku dengan Kreatif dan 3. Komitmen Mutu Penyandang Disabilitas.
Debat. Mendistribusikan Kepada Kreatif
Siswa.
4. Nasionalisme
Menghargai Pendapat
4. Melakukan tanya jawab
dengan siswa terkait Orang Lain.
pemahaman nya tentang
debat dan public speaking.

1. Membuka Rekruitmen Terbentuknya 1. Akuntabilitas Sesuai dengan Misi


Membentuk Peserta Kelompok Debat Kelompok Debat. Transparan Pertama :
dengan Transparan. Berdaulat Dalam
2 Kelompok Debat
Pembangunan Sumber
Daya Manusia yang
2. Melakukan Seleksi Peserta 2. Anti Korupsi. Berakhlak Mulia dan
Kelompok Debat dengan Jujur Berdaya Saing,
Penilaian yang Jujur. Terutama Perempuan,
Pemuda dan
3. Membuat Grup Komunikasi 3.Nasionalisme Penyandang Disabilitas.
Kelompok Debat sebagai Kerjasama
Media musyawarah dan
kerjasama antar siswa dan
guru
4. Melakukan Bimbingan 4. Komitmen Mutu
Kepada Peserta Kelompok Inovatif
Debat dengan Inovatif.

1. Sosialisasi Kegiatan Lomba Terlaksanya 1. Akuntabilitas. Sesuai dengan Misi


Poster Kepada seluruh Lomba Poster Transparan. Pertama :
Siswa secara Online. dengan Tema Berdaulat Dalam
“Persatuan dan Pembangunan Sumber
Membuat Lomba Kesatuan Daya Manusia yang
2. Melaksanakan Perlombaan 2. Komitmen Mutu Berakhlak Mulia dan
Lomba Poster dengan Tema Bangsa”
Poster Dengan Tema Kreatif dan Inovatif Berdaya Saing,
3 “Persatuan dan Kesatuan
Bangsa” Terutama Perempuan,
“Persatuan dan
Pemuda dan
Kesatuan Bangsa” Penyandang Disabilitas.
3. Melakukan Penilaian 3. Anti Korupsi
Perlombaan Poster dengan Jujur
Tema “Persatuan dan
Kesatuan Bangsa” secara
Jujur.
4. Memberikan Apresiasi 4. Nasionalisme
Kepada 3 Siswa Terbaik Menghargai Orang Lain.
pada Kegiatan Lomba
Poster dengan Tema
“Persatuan dan Kesatuan
Bangsa”.

1. Membuat Akun FunFact.di 1. Komitmen Mutu Sesuai dengan Misi


Platform Instagram. Inovatif Pertama :
2. Mencari Referensi Isu-Isu Berdaulat Dalam
Kewarganegaraan Nasional 2. Komitmen Mutu Pembangunan Sumber
dan Internasional dengan Kreatif Daya Manusia yang
Kreatif. Terbentuknya Berakhlak Mulia dan
Membuat Media
3. Sosialisasi Akun FunFact Media Informasi 3.Etika Publik Berdaya Saing,
Informasi Isu-Isu Kepada Siswa dengan Sopan dan Santun.
4. Isu-Isu Terutama Perempuan,
Kewarnegaraan menggunakan Bahasa yang Kewarganegaraan Pemuda dan
Nasional dan Sopan dan Santun.
Nasional dan Penyandang Disabilitas
Internasional
Internasional.
4. Mengupload Konten Isu-Isu
Kewarganegaraan Nasional 4. Akuntabilitas.
dan Internasional dari
Bertanggung Jawab
Sumber-Sumber yang dapat
di Percaya.
JADWAL TENTATIF

Tabel 1.5 : Jadwal Tentatif.

Maret April
No Kegiatan
1 2 3 4 5 1 2 3 4

1 Membuat Buku Saku Debat.

2 Membentuk Kelompok Debat

3 Membuat Lomba Poster Dengan Tema “Persatuan dan


Kesatuan Bangsa”
4 Membuat Media Informasi Isu-Isu Kewarnegaraan
Nasional dan Internasional

Anda mungkin juga menyukai