Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ TRAUMA HEALIMG BENCANA PADA ANAK TODDLER “

Disusun

Oleh :

KELOMPOK I :

1. Aisa Simintuat
2. Briyan Fernando Nahakleky
3. Cindy F. Lekransi
4. Afita
5. Hamzahaz Rahayamtel
6. Giani Tauran
7. Ferawati Umagapi
8. Fitriani Salampessy

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MALUKU HUSADA

AMBON
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah adalah salah satu sarana untuk
mengembangkan kreativitas siswa juga pengetahuan yang dimiliki siswa. Makalah ini
merupakan suatu sumbangan pikiran dari penulis untuk dapat digunakan oleh pembaca.
Makalah ini disusun berdasarkan data-data dan sumber-sumber yang telah diperoleh
penulis. Penulis menyusun makalah ini dengan bahasa yang mudah ditangkap oleh pembaca
sehingga makalah ini dapat dengan mudah dimengerti oleh pembaca. Pada akhirnya, penulis
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam memahami persoalan gempa bumi
beserta kejadian-kejadiannya.

Ambon 06 oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Tujua
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Metode Penilitian

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
2.2 Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
2.3 Proses Terjadinya Gempa Bumi
2.4 Klasifikasi Gempa Bmi
2.5 Aktivitas Gempa Bumi di Indonesia
2.6 Dampak Terjadinya Gempa Bumi

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bumi yang kita tempati memiliki banyak rahasia alam yang tidak kita ketahui.
Kita tidak pernah mengetahui kejadian-kejadian yang akan terjadi di muka bumi ini.
Banyak kejadian-kejadian alam yang mendatangkan pertanyaan bagi manusia. Salah satu
kejadian alam yang sudah tidak asing di telinga masyarakat yaitu gempa bumi.
Gempa bumi merupakan suatu peristiwa yang sangat sering terjadi di muka bumi
ini. Salah satunya di Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki tingkat
rawan bencana alam yang sangat tinggi. Indonesia sendiri memiliki titik-titik gempa yang
tersebar diseluruh wilayah di Indonesia.
Mungkin kita merasa biasa saja dengan bencana alam tersebut di Indonesia, tapi
bencana tersebut sudah sangat sering terjadi berulang-ulang di negara kita. Gempa bumi
sudah menghancurkan sebagian dari wilayah Indonesia. Dan sudah banyak sekali korban-
korban yang berjatuhan akibat bencana tersebut. Berarti gempa bumi sudah menjadi suatu
ancaman bagi masyarakat di muka bumi ini. Dan banyak dari masyarakat tidak mengerti
akan apa sebenarnya yang terjadi di muka bumi ini. Maka sangatlah perlu bagi mereka
untuk tahu dan mengerti serta memahami peristiwa-peristiwa gempa bumi yang terjadi.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan-tujuan dari penulisan makalah ini:
1) Mengetahui pengertian dari gempa bumi.
2) Mengetahui penyebab dari terjadinya gempa bumi.
3) Mengerti tentang proses terjadinya gempa bumi.
4) Mengetahui jenis-jenis gelombang gempa bumi.
5) Mengetahui faktor yang mempengaruhi besar kecilnya gempa bumi.
6) Mengetahui jenis-jenis gempa dan pengertiannya berdasarkan klasifikasinya.
7) Mengetahui aktivitas gempa bumi di Indonesia.
8) Mengetahui dampak dari gempa bumi yang terjadi.
1.3 Rumusan Masalah
1) Apa pengertian dari gempa bumi?
2) Apa penyebab terjadinya gempa bumi?
3) Bagaimana proses terjadinya gempa bumi?
4) Apa saja jenis-jenis gelombang gempa bumi?
5) Apa saja faktor yang mempengaruhi besar kecilnya gempa?
6) Bagaimana klasifikasi gempa bumi yang terjadi di muka bumi?
7) Bagaimana aktivitas gempa bumi di Indonesia?
8) Apa saja dampak dari gempa bumi yang terjadi?

1.4 Metode Penulisan


Metode penulisan makalah ini adalah metode kepustakaan. Penulis menggunakan
buku-buku yang mempunyai relevansinya dengan judul dan mencari berbagai artikel di
internet untuk menambah wawasan penulisan makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gempa Bumi


Gempa Bumi atau seisme banyak diartikan sebagai getaran atau guncangan yang
timbul di permukaan bumi yang terjadi karena adanya pergerakan lempeng bumi. Gempa
bumi juga diartikan sebagai suatu pergeseran lapisan secara tiba-tiba yang berasa dalam
bumi. Karena gempa bumi dikatakan bersumber dari dalam bumi atau lapisan bawah
bumi berarti gempa bumi adalah getaran pada kulit bumi yang disebabkan oleh kekuatan
dari dalam bumi. Getaran gempa biasa dinyatakan dalam skala richter. Ilmuwan yang
mempelajari tentang gempa bumi disebut seismologist dan alat yang digunakan
sisemologist untuk mengukur setiap getaran yang terjadi disebut siesmograf.

2.2 Penyebab Terjadinya Gempa Bumi


Gempa bumi banyak disebabkan oleh gerakan-gerakan lempeng bumi. Bumi kita
ini memiliki lempeng-lempeng yang suatu saat akan bergerak karena adanya tekanan atau
energi dari dalam bumi. Lempeng-lempeng tersebut bisa bergerak menjauh (divergen),
mendekat (konvergen) atau melewati (transform). Gerakan lempeng-lempeng tersebut
bisa dalam waktu yang lambat maupun dalam waktu yang cepat. Energi yang tersimpan
dan sulit keluar menyebabkan energi tersebut tersimpan sampai akhirnya energi itu tidak
dapat tertahan lagi dan terlepas yang menyebabkan pergerakan lempeng secara cepat
dalam waktu yang singkat yang menyebabkan terjadinya getaran pada kulit bumi.
Gempa bumi bukan hanya disebabkan oleh pergerakan lempeng tetapi juga
disebabkan oleh cairan magma yang ada pada lapisan bawah kulit bumi. Magma dalam
bumi juga melakukan pergerakan. Pergerakan tersebut yang menimbulkan penumpukan
massa cairan. Cairan tersebut akan terus bergerak hingga akhirnya menimbulkan energi
yang kuat yang memaksa cairan tersebut untuk keluar dari dalam kulit bumi. Energi
tersebut menimbulkan kulit bumi mengalami pergerakan divergen sebagai saluran untuk
cairan tersebut keluar. Pergerakan tersebut yang mengakibatkan terjadinya gempa bumi.
Gempa bumi juga dapat disebabkan oleh manusia sendiri. Seperti yang
disebabkan oleh peledakan bahan peledak yang dibuat oleh manusia. Selain itu juga
pembangkit listrik tenaga nuklir atau senjata nuklir yang dibuat oleh manusia juga dapat
menimbulkan guncangan pada permukaan bumi sehingga terjadi gempa.

2.3 Proses Terjadinya Gempa


Dalam proses gempa bumi ada yang dikenal dengan hiposentrum dan episentrum.
Hiposentrum adalah titik pusat gempa yang berada dibawah permukaan bumi sedangkan
episentrum adalah titik pusat gempa yang berada di atas permukaan bumi. Pusat gempa
atau hiposentrum berada pada pertamuan lempeng benua dan lempeng samudra yang
saling bertumbukan dan menimbulkan gelombang getaran. Lempeng samudra
Gelombang getaran tersebut merambat sampai pada episentrum dan terus merambat ke
segala arah di permukaan bumi dengan cepat.
2.3.1 Macam-macam Gelombang Gempa
1). Gelombang Longitudinal (Gelombang Primer)
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang pertama kali tercatat
pada seismograf. Gelombang ini dirambatkan dari hiposentrum melalui lapisan
litosfer dan dirambatkan secara menyebar dan cenderung cepat. Jenis gelombang
longitudinal ini sifatnya sama seperti gelombang suara yang bisa merambat
melalui zat padat, cair dan padat.
2). Gelombang Transversal (Gelombang Sekunder)
Gelombang transversal muncul setelah gelombang longitudinal dan
tercatat pada seismograf setelah gelombang longitudinal. Gelombang ini
dirambatkan dari hiposentrum ke segala arah dalam lapisan litosfer dan
kecepatannya lebih rendah dibandingkan gelombang longitudinal dan bergerak
tegak lurus dengan arah rambatannya. Gelombang transversal hanya dapat
merambat melalui zat padat. Jika ia merambat melalui medium cair dan gas maka
gelombang ini akan hilang dan tidak tercatat lagi pada seismograf.
3). Gelombang Panjang (Gelombang Permukaan)
Gelombang panjang adalah gelombang yang merambat melalui
episentrum dan menyebar ke segala arah di permukaan bumi. Gelombang ini
melanjutkan perjalanannya di permukaan bumi dan merupakan gelombang
pengiring setelah gelombang transversal. Gelombang transversal adalah
gelombang yang bersifat merusak karena gelombang ini berjalan terus melalui
wilayah sekitar pusat gempa bumi.

2.3.2 Faktor Yang Mempengaruhi Besar Kecilnya Gempa Bumi


Gempa bumi yang terjadi pada suatu daerah bisa merupakan gempa yang berskala
besar maupun gempa yang berskala kecil. Besar kecilnya gempa itu dikarenakan
beberapa faktor yaitu:
1) Skala atau magnitude gempa. Yaitu kekuatan gempa yang terjadi yang bukan
berdasarkan lokasi observasi pada suatu daerah . Magnitude gempa biasa
dihitung tiap gempa terjadi dan dicatat oleh seismograf yang dinyatakan
dalam satuan Skala Ricther.
2) Durasi dan kekuatan gempa. Yaitu lamanya guncangan gempa yang terjadi
pada suatau daerah dan kekuatan gempa yang terjadi dengan melihat
kerusakan pada daerah tempat terjadinya gempa bumi.
3) Jarak sumber gempa terhadap perkotaan. Jarak sumber gempa yang jauh dari
perkotaan akan memungkinkan intensitas gempa semakin rendah.
4) Kedalaman sumber gempa. Yaitu kedalaman pusat terjadinya gempa diukur
dari permukaan bumi. Semakin dalam pusat gempa maka semakin rendah
kekuatan gempa yang terjadi.
5) Kualitas tanah dan bangunan. Kualitas tanah yang buruk akibat bangunan
dapat mengakibatkan serangan gempa bumi yang kuat.
6) Lokasi perbukitan dan pantai. Pantai atau daerah perbukitan merupakan
daerah rawan gempa karena perbukitan dan pantai merupakan daerah
pertemuan lempeng. Sehingga dapat mempengaruhi besar kecil kekuatan
gempa berdasarkan hiposentrumnya.
2.4 Klasifikasi Gempa Bumi
1) Berdasarkan Penyebabnya
a). Gempa Tektonik: gempa yang terjadi karena perubahan kedudukan lapisan
batuan yang mengakibatkan adanya pergerakan lempeng-lempeng pada lapisan
kulit bumi.
b). Gempa Vulkanik: gempa yang terjadi karena adanya aktivitas magma dalam
lapisan bawah permukaan bumi.
c). Gempa Runtuhan: gempa yang terjadi karena adanya runtuhan pada
terowongan bawah tanah akibat aktivitas pertambangan. Runtuhan terowongan
yang besar tersebut dapat mengakibatkan getaran yang kuat.
2) Berdasarkan Kedalaman Hiposentrum
a). Gempa Dangkal: gempa yang memiliki kedalaman titik hiposentrumnya
rendah. Titik hiposentrum ini dihitung dari permukaan laut sampai pada titik pusat
gempa berada.
b). Gempa Menengah: gempa yang memiliki kedalaman titik hiposentrumnya
tidak terlalu dalam dan jauh dari permukaan bumi. Berada sekitar 100-300 km di
bawah permukaan laut.
c). Gempa Dalam: gempa yang memiliki kedalaman titik hiposentrumnya sangat
jauh dari permukaan laut. Titik hiposentrum > 300 km di bawah permukaan air
lut.
3) Berdasarkan Jarak Episentrum
a). Gempa Setempat: gempa yang guncangannya dirasakan pada permukaan bumi
namun hanya pada daerah tempat titik pusat gempa berada. Biasanya gempa
semacam ini memiliki kekuatan yang sangat rendah sehingga hanya dirasakan
oleh wilayah setempat saja.
b). Gempa Jauh: gempa yang guncangannya dirasakan pada permukaan bumi dan
getarannya dirasakan hingga daerah yang jauh dari titik pusat gempa berada.
Gempa ini dapat terjadi apabila memiliki kekuatan yang cukup besar sehingga
mengakibatkan guncangan yang kuat.
c). Gempa Sangat Jauh: gempa yang guncangannya dirasakan pada permukaan
bumi dan getarannya dapat dirasakan hingga daerah yang sangat jauh dari daerah
asal gempa terjadi. Gempa ini memiliki kekuatan yang sangat besar sehingga
menimbulkan guncangan yang dahsyat dan mencakup wilayah yang sangat luas.
4) Berdasarkan Bentuk Episentrum
a). Gempa Sentral: gempa yang episentrumnya berupa suatu titik. Gempa yang
dirasakan pada daerah setempat.
b). Gempa Linier: gempa yang episentrumnya berupa suatu garis. Gempa ini
dirasakan oleh daerah-daerah yang berada disebelah daerah pusat gempa dan terus
merambat hingga daerah berikutnya sehingga membentuk suatu garis.
5) Berdasarkan Letak Episentrum
a). Gempa Laut: gempa yang episentrumnya berada di bawah dasar laut. Gempa
ini terjadi karena hiposentrumnnya berada di bawah dasar laut sehingga
guncangan dan getarannya berada di dasar laut. Biasanya gempa ini dapat
mengakibatkan tsunami apa bila kekuatannya sangat besar.
b). Gempa Darat: gempa yang episentrumnya berada di permukaan bumi atau
daratan. Gempa ini terjadi apabila hiposentrumnya berada di bawah permukaan
bumi dan berada pada lempeng benua.

2.5 Aktivitas Gempa Bumi di Indonesia


Bumi kita memiliki dua jalur pegunungan muda yaitu sirkum pasifik dan sirkum
mediterania. Jalur pegunungan tersebut merupakan salah satu dari proses pembentukan
batuan dan dampak dari gempa yang sering terjadi sehingga mengakibatkan tumbukan
antar lempeng terus terjadi dan membentuk suatu pegunungan yang panjang. Sirkum
pasifik dan sikum mediterania ini bertemu di wilayah Asia dan Indonesia merupakan
salah satu negara yang berada diantara jalur tersebut. Di dunia ada 7 lempeng yang besar
yaitu Pasifik, Amerika Utara, Amerika Selatan, Australia, Antartika, dan Eurasia, tempat
Indonesia berada. Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng yaitu lempeng
Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik.
Lempeng Eurasia merupakan lempeng yang keadaannya stabil, sedangkan
lempeng Indo-Autralia adalah lempeng yang cenderung bergerak ke utara dan lempeng
Pasifik yang cenderung bergerak ke barat. Itulah yang membuat Indonesia berada pada
daerah rawan bencana gempa bumi. Wilayah-wilayah di Indonesia yang merupakan
daerah rawan yaitu Sumatra terutama bagian pesisir barat, Jawa, Sulawesi, Maluku dan
Papua. Berdasarkan sejarah kekuatan sumber gempa, aktivitas gempa bumi di Indonesia
dibagi menjadi 6 daerah aktivitas:
1) Daerah sangat aktif. Magnitude lebih dari 8 SR mungkin terjadi di daerah ini.
Yaitu di Halmahera, pantai utara Irian.
2) Daerah aktif. Magnitude 8 SR mungkin terjadi dan magnitude 7 SR sering
terjadi. Yaitu di lepas pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa, Nusa
Tenggara, Banda.
3) Daerah lipatan dan retakan. Magnitude kurang dari 7 SR mungkin terjadi.
Yaitu di pantai barat Sumatra, kepulauan Suna, Sulawesi tengah.
4) Daerah lipatan dengan atau tanpa retakan. Magnitude kurang dari 7 SR bisa
terjadi. Yaitu di Sumatra, Jawa bagian utara, Kalimatan bagian timur.
5) Daerah gempa kecil. Magnitude kurang dari 5 SR jarang terjadi. Yaitu di
daerah pantai timur Sumatra, Kalimantan tengah.
6) Daerah stabil, tak ada catatan sejarah gempa. Yaitu daerah pantai selatan Irian,
Kalimantan bagian barat.
Indonesia memiliki banyak sejarah gempa yang terjadi. Salah satu gempa yang
terdahsyat yaitu di tahun 2004 pada bulan desember yang mengguncang Aceh dan
sekitarnya dengan gempa yang berkekuatan 9,8 SR. Gempa ini mengakibatkan timbulnya
tsunami karena hiposentrumnya yang berada pada dasar laut.

2.6 Dampak Terjadinya Gempa Bumi


Gempa bumi memiliki dampak negatif bagi manusia diantaranya kerusakan berat
pada tempat tinggal warga yang bertempat tinggal ditempat kejadian. Terutama apabila
gempa yang terjadi memiliki kekuatan yang besar. Banyak dari korban bencana
kehilangan tempat tinggal dan tempat berlindung. Selain itu gempa yang menyebabkan
banyaknya bangunan yang runtuh akan mengakibatkan banyak korban jiwa berjatuhan
akibat tertindih bangunan.
Selain kerusakan fisik, gempa juga memiliki dampak negative bagi psikologis
korban yang mengalami bencana. Beberapa dari korban juga akan mengalami trauma atas
kejadian yang dialaminya. Ini juga dapat berdampak bagi perekonomian negara karena
secara tidak langsung negara perlu mengeluarkan banyak biaya untuk mengatasi korban-
korban bencana alam baik dari pangan maupun sandang. Tenaga medis dan
fasilitasnyapun sangat diperlukan untuk mengatasi dampak dari bencana tersebut.
Gempa juga dapat mengakibatkan timbulnya gelombang besar tsunami apabila
gempa tersebut hiposentrumnya berada pada dasar laut dan memiliki kekuatan yang
besar. Gelombang trunami tersebut dapat merusak semua benda yang dilaluinya dan
membawa semua material-material kedalam laut.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Gempa bumi adalah getaran yang berasal dari energi dalam bumi yang bisa
disebabkan oleh pergerakan batuan atau pergerakan lempeng, aktivitas magma, maupun
aktivitas yang dilakukan manusia. Proses terjadinya gempa bumi juga dipengaruhi oleh
jenis gempa yang terjadi baik tektonik maupun vulkanik. Gelombang gempa ada 3 yaitu
gelombang longitudinal, transversal dan panjang. ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi besar kecilnya gempa yaitu, skala atau magnitude, durasi dan kekuatan,
jarak sumber gempa dengan perkotaan, kedalaman sumber gempa, kualitas tanah dan
bangunan, dan lokasi perbukitan dan pantai. Gempa dibagi menjadi beberapa macam
yaitu:
1) Berdasarkan penyebabnya: tektonik-vulkanik-runtuhan
2) Berdasarkan kedalaman hiposentrum: dangkal-menengah-dalam
3) Berdasarkan jarak episentrum: setempat-jauh-sangat jauh
4) Berdasarkan bentuk episentrum: sentral-linier
5) Berdasarkan letak episentrum: laut-dasar
Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan bencana gempa karena Indonesia
berada pada pertemuan tiga lempeng besar di dunia yaitu lempeng Eurasia, Indo-
Australia an Pasifik. Wilayah-wilayah di Indonesia yang dilalui oleh lempeng tersebut
sehingga mengakibatkan wilayah tersebut rawan bencana gempa bumi adalah Sumatra,
Jawa, Sulawesi, Maluku dan Papua. Kalimantan merupakan satu pulau yang aman dari
gempa bumi karena posisinya yang berada di tengah-tengah lempeng.
Gempa dapat membawa dampak negatif bagi manusia. Baik secara fisik maupun
psikologis. Secara fisik tentu dapat merusak bangunan-bangunan tempat terjadinya
gempa sehingga banyak warga yang kehilangan tempat tinggal. Selain itu juga banyak
korban jiwa yang timbul karena tertimbun oleh bangunan-bangunan yang runtuh.
Dampak negatif dari segi psikologis adalah beberapa dari korban bencana gempa dapat
mengalami trauma akibat kejadian tersebut. Gempa yang berkekuatan besar dan yang
memiliki sumber gempa di dasar laut juga memiliki dampak terjadinya tsunami. Dampak-
dampak tersebut juga dapat berpengaruh bagi keadaan negara karena
mempengaruhi perekonomian juga keamanan negara seperti banyaknya bantuan yang
harus dijalankan pemerintah untung mengatasi bencana tersebut.

3.2 Saran
Masyarakat harus lebih tahu mengenai gejala-gelaja alam yang sering terjadi di
Indonesia dan pemerintah juga harus sering mengadakan penyuluhan-penyuluhan serta
pengetahuan bagi masyarakat agar mereka mengerti dan dapat mengetahui apa yang
harus mereka lakukan apabila suatu saat mereka dihadapkan dengan bencana gempa
bumi.
Pemerintah juga harus betindak cepat dalam menangani segala bencana yang
terjadi agar tidak memakan banyak korban jiwa. Apabila dihadapkan dengan bencana
gempa bumi, disaranakan yang pertama paling penting adalah menyelamatkan diri
dibandingkan harta benda yang dimiliki.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi

http://friends.smansakra.sch.id/blogs/entry/PENGERTIAN-GEMPA-dan-letak-
indonesia

http://adelnriripunya.blogspot.com/2010/02/klasifikasi-gempa.html

http://juanita.blog.uns.ac.id/2011/01/05/gelombang-seismik/

http://riyn.multiply.com/journal/item/47/Gelombang

http://www.riedhagookil.com/2009/09/penyebab-terjadinya-gempa-bumi-dan-
cara.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Tektonika_lempeng

http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=13608.0

http://udhnr.blogspot.com/2009/02/lempeng-indonesia.html

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100915225510AAq636n

Anda mungkin juga menyukai