Anda di halaman 1dari 4

A.

POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI RIAU

Provinsi Riau mempunyai keunggulan berupa terletak pada posisi


geografis yang cukup strategis karena sebahagian wilayahnya berada di Selat
Melaka dan laut Cina Selatan yang menjadi jalur utama lalu lintas perdagangan
internasional. Selain letaknya yang cukup strategis Provinsi Riau memiliki potensi
berupa sumber daya alam yang cukup besar, antara lain berupa air (darat dan laut),
permukaan tanah, kehutanan, pertanian, bahan galian, minyak dan gas bumi.
Kekayaan sumber daya alam sebagian telah dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Berikut gambaran kekayaan dari potensi sumber daya
alam yang ada di Riau :

1. Air

Potensi sumber daya yang terdapat di perairan terutama dikembangkan di


daerahperikanan air tawar yaitu :

1. Budidaya ikan di tambak, budidaya ini terutama berkembang di daerah


Indragiri Hilir, Siak dan Bengkalis.
2. Budidaya ikan air tawar di kolam, budidaya ini berkembang di daerah
Palalawan dan siak.

Selain itu, terdapat kegiatan bernelayan untuk mengeksplorasi kekayaan hayati


didaerah laut Provinsi Riau, yaitu antara lain di seluruh pesisir Provinsi Riau
terutama didaerah bengkalis.

2. Permukaan Tanah

Potensi mineral yang terdapat diatas permukaan tanah di Provinsi Riau antara
lain Pasir Kuarsa dan Pasir Laut.

3. Pertanian

Perkebunan mempunyai kedudukan yang penting di dalam pengembangan


pertanian baik pada tingkat nasional maupun regional. Perkembangan kegiatan
perkebunan di Provinsi Riau menujukkan trend yang semakin meningkat. Hal ini
dapat dilihat dari semakin luasnya lahan perkebunan dan meningkatnya produksi
rata-rata pertahun dengan komoditas utama kelapa sawit, kelapa, karet, kakao dan
tanaman lainnya.

4. Kehutanan

Pembangunan kehutanan pada hakekatnya mengcakup semua upaya


memanfaatkan dan memantapkan fungsi sumber daya alam hutan dan sumber
daya alam hayati lain serta ekosistemnya, baik sebagai pelindung dan penyangga
kehidupan dan pelestarian keanekaragaman hayati maupun sebagai sumber daya
pembangunan. Namun dalam realitanya tiga fungsi utamanya sudah hilang, yaitu
fungsi ekonomi jangka panjang, fungsi lindung dan estetika sebagai dampak
kebijakan pemerintah yang lalu.

5. Bahan Galiaan

Perkembangan pertambangan umum di Provinsi Riau relatif cukup pesat,


ditandai dengan banyaknya perusahaan yang bergerak dibidang ini yang ikut serta
dalam mengusahakan beberapa hasil pertambangan antara lain batu bara, kaolin,
bentonite, granite, bauksit, timah, emas dan andesit.

6. Minyak dan Gas Bumi

Struktur ekonomi Provinsi Riau sangat didominasi oleh sektor yang berkaitan
dengan migas seperti sektor pertambangan dan industri. Industri merupakan
sebuah titik penting dalam sejarah manusia, revolusi industri telah membawa
manusia dari jaman dimana keterbatasan akhirnya terus menerus ditekan, manusia
berusaha terus menerus mencukupi semua kebutuhan hidup yang dibutuhkannya
dengan jumlah yang tentu saja terus mengikuti kebutuhan pasar yang ada. Potensi
yang sangat besar dilihat dari keberadaan sumber daya alamnya baik yang organik
maupun anorganik tentu saja hal ini merupakan sebuah tantangan bagi semua
pihak yang terlibat dalam sektor industry dalam pengembangan potensi
selanjutnya.
Namun dari semua itu, ada sebagian lain potensi sumber daya alam yang
masih berupa potensi yang belum dimanfaatkan karena adanya berbagai
keterbatasan seperti kemampuan teknoligi dan ekonomi.

B. PRODUK OLAH DARI KELAPA SAWIT

Macam-macam olahan dari kelapa sawit

1. PKO atau Palm Kernel Oil

Pengolahan kelapa sawit yang pertama adalah PKO atau Palm Kernel Oil.
Proses pengolahan PKO dikenal juga dengan sebutan minyak Inti Sawit. Hal ini
dikarenakan bahan bakunya yang memang berasal dari kernel inti kelapa sawit.
Selain memproduksi minyak inti sawit, proses pengolahan ini juga menghasilkan
berbagai produk sampingan diantaranya adalah Cocoa Butter Substitute,
Shortening, Ice Cream, Specialty Fats, Sugar Confectionary, Coffee
Whitener/Cream, Filled Mild, Imitation Cream, Biscuit Cream Fats, Shampoo,
Kosmetik dan Sabun dan Detergent.

2. CPO atau Crude Palm Oil

Jika PKO berasal dari kernel inti kelapa sawit, maka CPO adalah proses
pengolahan kelapa sawit dari serabutnya (crude). Kualitas hasil dari minyak CPO
sangat dipengaruhi kondisi buah atau TBS yang akan diproses. Karena proses
pengolahan kelapa sawit yang dilakukan oleh pabrik hanya meminimalkan
kehilangan (loses). Setelah melewati berbagai proses pemurnian, minyak kelapa
sawit ini bisa dipakai untuk berbagai produk sampingan mulai dari shortening,
margarine, Ice creams, Bakery Fats, Vanaspati (Vegetable ghee), Sabun dan
Detergent, Instans Noodle, Chocolate dan Coatings, Cocoa Butter Extender, Dry
Soap Mixes, Specialty Fats, Biskuit Cream Fats, Sugar Confectionary,
Lubrication, Textiles Oils, Bio Diesel dan Filled Milk.

3. Oleochemicals kelapa sawit


Oleochemical adalah proses pengolahan kelapa sawit yang memanfaatkan
rantai karbon. Minyak kelapa sawit akan dibuat berbentuk oleochemical yang bisa
menghasilkan Plastic, Methyl Esters, Metal Processing, Textile Processing,
Emulsifiers, Lubricants, Glicerine, Detergent, Explosives, Cosmetic,
FoodProtective Coatings dan Pharmaceutical Products.

Sumber:

http://kelapasawit.ptnasa.net/pengolahan-kelapa-sawit/

https://www.scribd.com/doc/21793975/Potensi-Sumber-daya-alam-Provinsi-Riau-dan-
Kepulaian-Riau

Anda mungkin juga menyukai