DISUSUN OLEH :
Kelas :A
2. Tipe-tipe Perencanaan
Pengklasifikasian perencanaan telah banyak dilakukan oleh para ahli. Apapun
bentuk pengklasifikasian itu, perencanaan jelas saling terkait antara satu jenis
perencanaan lainnya. Beberapa tipe tipe perencanaan yang dimaksud perencanaan
berdasarkan jangkauan dibagi menjadi dua, yaitu :
Rencana strategis adalah rencana yang diterapkan pada organisasi secara
keseluruhan dan menetapkan tujuan keseluruhan organisasi. Rencana strategis
dapat dipandang sebagai rencana secara umum yang menggambarkan
pengalokasian sumber daya, prioritas, dan langkah-langkah yang diperlukan
untuk mencapai tujuan strategis.
Rencana operasional adalah rencana yang meliputi area operasional tertentu dari
sebuah organisasi.
Perencanaan berdasarkan kerangka waktu terbagi menjadi dua yaitu:
Rencana jangka panjang adalah rencana yang mempunyai jangka waktu lebih dari
3 tahun.
Rencana jangka pendek adalah rencana yang berjangka waktu kurang dari 1
tahun.
2. Revolusi
a) Definisi dan Karakteristik Revolusi
Kata revolusi muncul dalam pengertian yang umum pada abad ke-14
yang berarti gerakan berputar yang diperkenalkan oleh Nicolaus copernicus
untuk menunjukkan gerakan berputar benda-benda langit. Namun seiring
berjalannya waktu revolusi diartikan sebagai terobosan historis yang
membentuk masyarakat baru dan sebagai bentuk dari perubahan sosial yang
paling spektakuler yang menyentuh seluruh aspek kehidupan berbangsa,
perubahan yang beresiko dan sporadis. Revolusi menutup satu zaman dan
membuka zaman baru tanpa menyisakan hal apapun seperti sebelumnya.
Revolusi memang perubahan yang cepat, tetapi tidak semua perubahan yang
cepat disebut revolusi. Menurut Sztompka (dalam Rakhmat, J.1999),
setidaknya ada lima ciri dari revolusi yang membedakannya dari perubahan
sosial lainnya:
1) Revolusi menghasilkan perubahan dengan skala paling luas dan
menyentuh seluruh dimensi kehidupan masyarakat.
2) Perubahan pada revolusi bersifat radikal, fundamental dan mengakar
pada inti permasalahan.
3) Perubahan terjadi dengan sangat cepat.
4) Revolusi menunjukkan perubahan yang paling nyata; karena itu paling
dikenang.
5) Revolusi menimbulkan reaksi emosional dan intelektual yang besar dari
seluruh pihak.
Ada banyak contoh bangsa-bangsa besar lahir dari puing-puing revolusi,
sebagai contoh revolusi industri di Inggris (1755),revolusi Perancis (1789),
revolusi komunis di Rusia (1917), revolusi Meksiko (1919), revolusi Islam di
Iran (1979), dan lain sebagainya. Revolusi yang terjadi pada bangsa-bangsa
besar tersebut mengisahkan dampak yang sangat berpengaruh pada
perubahan sosial masyarakat dan pada saat yang sama ada ketakutan akan
kedahsyatan revolusi. Revolusi menjadi momok yang mengerikan, bersimbah
darah, dan penuh dengan adegan kekerasan dan di sisi lain revolusi menjadi
harapan yang membimbing kita pada status quo pada cahaya masa depan.
b) Dampak Revolusi
Revolusi memberikan penawaran perubahan sosial yang menimbulkan
dampak pada segala aspek kehidupan sosial. Sebagai contoh, revolusi industri
di Inggris. Revolusi industri merupakan periode antara tahun 1750 sampai
1850 dimana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian,
manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak
yang mendalam terhadap kondisi sosial ekonomi dan budaya di dunia.
Dampak yang terjadi memacu timbulnya revolusi sosial, munculnya gerakan
sosialis, bergolaknya imperialisme modern dan lain sebagainya. Sehingga
dengan adanya perubahan tersebut berdampak pada perubahan yang terjadi
dalam skala dunia yaitu pergolakan penjajahan atas negara miskin dan
berkembang semakin berkobar. Penindasan di mana-mana, perusakan dan
eksplorasi sumber daya semakin tak beraturan. Pelecehan terhadap kaum
lemah dan wanita semakin meningkat, dan lain sebagainya. Hal inilah yang
menjadikan teori revolusi dipandang sebagai suatu konsep perubahan yang
gagal karena revolusi bukan alternatif yang tepat melainkan memacu
timbulnya masalah dan konflik baru bagi kehidupan secara global.
Pada abad ke 20, teori revolusi mulai tumbang dikarenakan begitu
banyak efek dan dampak yang ditimbulkan, tidak hanya berdampak pada
masa pasca revolusi tetapi untuk waktu yang berkepanjangan. Adapun
dampaknya adalah sebagai berikut:
1) Revolusi tidak menjanjikan kemajuan tetapi krisis,
2) Revolusi tidak menegakkan keadilan dan kemakmuran tetapi justru
melahirkan ketidakadilan, penindasan, kesengsaraan yang berkepanjangan,
3) Revolusi menghilangkan seorang Tiran dan menggantikannya dengan
ribuan Tiran.
3. Reformasi
Menurut KBBI reformasi didefinisikan sebagai perubahan secara drastis untuk
perbaikan (bidang sosial, politik, atau agama) dalam suatu masyarakat atau negara.
Reformasi merupakan salah satu dari konsep rekayasa sosial yang menghendaki
sebuah perubahan yang signifikan untuk mengubah hal-hal yang sudah tidak
dipandang baik oleh masyarakat. Sebuah bentuk perubahan yang sebenarnya
parsial, namun sangat drastis sehingga memberikan efek pada situasi yang lain
secara utuh.
Reformasi sendiri pernah terjadi di Indonesia pada tahun 1998 saat
penggulingan Soeharto. Merupakan sebuah ledakan kejenuhan atas
ketidaknyamanan terhadap situasi tertentu dalam masyarakat sehingga terjadi
formasi ulang dalam struktur pemerintahan di mana hegemoni orde baru sudah
tidak dapat dipercaya atas berbagai kasus KKN sehingga direformasi menjadi
sistem demokrasi yang lebih baik.
Dalam reformasi perubahan struktur organisasi suatu masyarakat sangat
mencolok, karena objek yang dituju adalah perubahan posisi yang misalnya
reformasi '98 yang bertujuan untuk menggulingkan rezim Soeharto. Namun
dampak pasca reformasi pun belum dirasakan signifikan.