1. Umum
Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta mampu menyebutkan dan
menjelaskan tentang hakekat dan prinsip-prinsip kebijakan sosial serta
analisis kebijakan sosial.
2. Khusus
Setelah mengikuti latihan ini, peserta mampu:
1. Menyebutkan dan menjelaskan pengertian kebijakan sosial dan
analisis kebijakan sosial.
2. Menyebutkan dan menjelaskan proses perumusan kebijakan sosial.
3. Menyebutkan dan menjelaskan mekanisme kebijakan sosial dan
analisis kebijakan sosial.
4. Menyebutkan dan menjelaskan model-model analisis kebijakan
sosial.
5. Merumuskan masalah-masalah kebijakan sosial.
C. PROSES BELAJAR
1. Fasilitator mereview materi Kebijakan Kesejahteraan Sosial dan
SKSN.
2. Fasilitator menyajikan setiap pokok bahasan sekitar 1 (satu) jam
latihan, termasuk diskusi dan tanya jawab pada setiap akhir sesi
masing-masing pokok bahasan.
3. Fasilitator menugaskan peserta secara kelompok untuk melakukan
latihan mengenai proses perumusan kebijakan sosial dan cara-cara
menganalisis Kebijakan Sosial.
4. Fasilitator membagi peserta menjadi lima kelompok. Masing-masing
kelompok diberi tugas untuk menganalisis satu jenis Kebijakan
Sosial yang diterapkan di Indonesia, misalnya bidang pendidikan,
perumahan, anak, jompo, penyandang cacat, fakir miskin, suku
terasing dll. Analisis dapat difokuskan pada proses perumusan
kebijakan, tujuan dan pencapaian tujuan atau dampak dari
kebijakan tersebut. Contoh: (a) kebijakan sosial mengenai fakir
miskin mengacu pada pelaksanaan program JPS (Jaring Pengaman
Sosial) yang diterapkan di Indonsesi paska krisis ekonomi; kebijakan
sosial mengenai anak dapat difokuskan pada penganalisisisan UU
tentang Perlindungan Anak yang telah disetujui DPR tanggal 23
September 2002.
5. Fasilitator memfasilitasi diskusi pleno mengenai hasil kerja setiap
kelompok.
6. Fasilitator memberikan masukan mengenai kesimpulan akhir dan
memberikan pembulatan hasil diskusi secara keseluruhan.
D. METODE BELAJAR
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi Kelompok
F. MATERI LATIHAN
1. Pengertian Kebijakan Sosial dan Analisis Kebijakan Sosial
Dalam kaitannya dengan kebijakan sosial, maka kata sosial dapat diartikan
baik secara luas maupun sempit (Kartasasmita, 1996). Secara luas kata
sosial menunjuk pada pengertian umum mengenai bidang-bidang atau
sektor-sektor pembangunan yang menyangkut aspek manusia dalam
konteks masyarakat atau kolektifitas. Istilah sosial dalam pengertian ini
mencakup antara lain bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, politik,
hukum, budaya, atau pertanian.
a. Tahap Identifikasi
b. Tahap Implementasi
c. Tahap Evaluasi
a. Fakta-fakta;
b. Nilai-nilai; dan
c. Tindakan-tindakan
a. Pendekatan Empiris;
b. Pendekatan Evaluatif; dan
c. Pendekatan Normatif.
G. EVALUASI
1. Kemampuan peserta dalam menjelaskan pengertian pekerjaan sosial
dengan masyarakat.
2. Kemampuan peserta dalam menyebutkan prinsip-prinsip metoda
pekerjaan sosial dengan masyarakat.
3. Kemampuan peserta dalam mengutarakan proses pekerjaan sosial
dengan masyarakat.
4. Kemampuan peserta dalam menyebutkan model-model pekerjaan
sosial dengan masyarakat.
H. DAFTAR PUSTAKA