Anda di halaman 1dari 5

PROSES PERENCANAAN PENYULUHAN PERTANIAN

DOSEN PENGAMPU:

MARTINA, S.P., M.SI

HAFNI ZAHARA, S.P., M.SI

Nama Kelompok:

Haulina Sari (210320122)

Nadya Ardiani (210320105)

Delvi Bosarma Samosir (210320072)

Farhan Asman Fauzan (210320095)

M. Dicky Ferdiansyah (210320108)

Arjuna Sandy Pane (210320079)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
ACEH UTARA
2023
(1) PERENCANAAN PROGRAM PENYULUHAN

Untuk mengetahui mengenai perencanaan Program Penyuluhan, ada 5 (lima) hal


penting yang baru dibahas secara sistematis, yaitu :
(1) Penyuluhan

(2) Perubahan berencana

(3) Perencanaan

(4) Program
(5) Perencanaan program penyuluhan

A. Penyuluhan Pembangunan

Penyuluhan didefinisikan sebagai upaya mendidik manusia untuk meningkatkan standar


kehidupannya, dengan usaha mereka sendiri, menggunakan sumber-sumber kekuatan dan
materi mereka sendiri disertai bantuan sangat terbatas dari pemerintah. Melalui pengikut
sertaan pemimpin setempat dan semangat menolong diri.
Penyuluhan pembangunan berusaha mengendalikan atau memanipulasi lingkungan
sedemikian rupa sehingga mampu mempengaruhi orang-orang tertentu untuk mau mengubah
perilakunya yang pada gilirannya akan memperbaiki kehidupan mereka .
Falsafah penyuluhan dilandasi oleh tiga hal pokok :

(1) Penyuluhan masyarakat adalah suatu proses pendidikan

Penyuluhan adalah pendidikan non-formal yang terutama ditujukan bagi orang dewasa,
guna meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental seseorang. Dengan
penyuluhan tersebut diharapkan timbulnya perubahan perilaku yang dapat meningkatkan
kualitas hidup seseorang menjadi lebih baik sehingga tercapainya kesejahteraan hidup
manusia
(2) Penyuluhan merupakan proses demokrasi

Penyuluhan dilakukan atas kebutuhan para peserta/klien sehingga lebih bercirikan


demokrasi dan ‘bottom up’. Karena memenuhi kebutuhan klien, tidak diharapkan
terjadinya penolakan juga pemaksaan pada kllien dalam proses penyuluhan. Berbeda
dengan penyuluhan yang ‘top down’ sering bukan merupakan kebutuhan klien, sehingga
yang terjadi adalah penolakan terhadap inovasi yang ditawarkan. Kalaupun klien terpaksa
mengikutinya, berarti tidak memberikan kebebasan klien yang dapat dikatakan tidak
demokratis.
(3) Penyuluhan merupakan proses yang terus menerus
Penyuluhan harus dilakukan secara kontinyu, tidak bisa bersifat sewaktu-waktu.
Konsisten juga memiliki arti penting dalam penyuluhan. Ini disebabkan karena
penyuluhan adalah proses belajar yang terus mengalir pada diri individu sebagai klien.
Dari ketiga falsafah penyuluhan di atas, maka penyuluhan itu merupakan proses
pendidikan dengan metode anak didik ‘dipaksa-terpaksa-kepaksa-terbiasa’ dalam
merubah perilaku mereka secara terus menerus mengikuti perubahan dalam masyarakat.

B. Perubahan Berencana

Ada perbedaan yang cukup berarti antara perubahan sosial dengan kemajuan (progress).
“Kemajuan” mengandung hasil penilaian (value judgement). Kemajuan berarti perubahan ke
arah yang dikehendaki, namun menurut ukuran siapa dan untuk kepentingan siapa? Kemajuan
juga merupakan istilah yang bersifat evaluative (mengandung penilaian), maka para ahli ilmu
sosial lebih senang menggunakan istilah “perubahan” yang bersifat netral dan deskriptif.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan dalam masyarakat adalah :

(1) Faktor geografis

Lingkungan fisik dapat mempengaruhi penduduk untuk mudah atau sulit mengalami
perubahan. Segala bentuk bencana alam memberikan pengaruh pada masyarakat untuk
merubah pola kehidupannya.
(2) Faktor teknologi
Banyak penemuan-penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengakibatkan
perubahan sosial. Penggunaan pesawat televisi merubah hubungan-hubungan sosial dalam
keluarga, perilaku konsumsi
(3) Ideologi

Ideologi dasar terdiri dari keyakinan dan nilai-nilai yang bersifat kompleks, ada pada
setiap masyarakat. Ideologi dapat dijadikan alat untuk memelihara keadaan, akan tetapi ia
akan membantu mempercepat timbulnya perubahan jika keyakinan-keyakinan dan nilai-
nilai tersebut tidak lagi dapat memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat
(4) Kepemimpinan

Perubahan-perubahan sosial sering dimulai oleh pemimpin-pemimpin yang kharismatik


karena mampu menarik pengikut-pengikut dalam jumlah besar yang akan bergabung
dengan mereka
(5) Penduduk

Peningkatan atau penurunan jumlah penduduk secara radikal dapat menjadi faktor
penyebab perubahan. Peningkatan drastis dalam jumlah penduduk bisa memaksa
timbulnya penemuan-penemuan baru dalam teknik produktif, sementara penduduk yang
menurun secara cepat dapat menimbulkan perubahan-perubahan penting kehidupannya
(6) Struktur masyarakat juga mempengaruhi sejauh mana masyarakat berubah. Misalnya
dalam masyarakat yang tradisional yang sangat konformis (sangat terintegrasi) akan lebih
mudah mengalami perubahan daripada masyarakat individualistis yang permisif (kurang
terintegrasi). Sikap dan nilai-nilai masyarakat sangat menunjang atau menghambat
terjadinya perubahan.
(7) Kebutuhan yang dirasakan (perceived needs) oleh masyarakat mempengaruhi tingkat
kecepatan dan arah perubahan. Tingkat perubahan sosial sangat berbeda antara satu
masyarakat dengan masyarakat lainnya, antara kurun waktu yang satu dengan kurun
waktu lainnya.
C. Perencanaan

Perencanaan adalah suatu proses pengambilan keputusan berdasarkan fakta, mengenai


kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan demi tercapainya tujuan yang diharapkan.
Perencanaan merupakan suatu cara bagaimana mencapai tujuan sebaik-baiknya dengan
sumber-sumber yang ada supaya lebih efisien dan efektif. Perencanaan adalah penentuan tujuan
yang akan dicapai atau yang akan dilakukan (why), bilamana (when), dimana (where), oleh
siapa (who) dan bagaimana (how) → (4W-1H). sebuah rencana yang baik akan meliputi faktor-
faktor yang relevan dan pada saat yang bersamaan mampu memberikan penggambaran yang
menyeluruh mengenai permasalahan yang akan ditangani lewat program yang bersangkutan.
Yang penting adalah uraian secara terperinci dari masing- masing komponen perencanaan yang
baik, sehingga dapat memberikan sumbangan dan hasil yang diinginkan.
Dalam membicarakan perencanaan tidak terlepas dari kegiatan pengambilan keputusan.
Dari sudut pandang rasional maka kegiatan harus berdasarkan sejumlah data mengenai
peristiwa-peristiwa atau hasil-hasil yang selanjutnya dimasukkan ke dalam perencanaan di
masa yang akan datang.
Perencanaan adalah sesuatu yang diorganisir, disengaja dan merupakan usaha yang
berkesinambungan untuk memilih alternatif yang terbaik agar mencapai tujuan-tujuan khusus.
Perencanaan dapat dilihat sebagai suatu alat atau cara untuk mencapai tujuan secara lebih baik
(Mardikanto, 1993:283), karena :
(1) Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapat suatu pengarahan kegiatan, adanya
pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan
pembangunan
(2) Dengan perencanaan maka dilakukan suatu perkiraan/forecasting terhadap hal-hal dalam
masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan mengenai potensi- potensi dan
prospek-prospek perkembangan, tetapi juga mengenai hambatan-hambatan
dan resiko-resiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan mengusahakan supaya
ketidakpastian dapat dibatasi sedikit mungkin
(3) Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang
cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
(4) Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan-urutan
dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
(5) Dengan adanya rencana maka akan nada suatu alat ukur atau standar untuk
mengadakan pengawasan/evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai