Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL SURVEI

PROSES PENGOLAHAN AIR MINUM


PERUSAHAAN UMUM DAERAH AIR MINUM (PDAM)
PANGKALAN BARU

Untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu lingkungan

DOSEN PENGAMPU
BOY DIAN ANUGRA SANDY, S.Pd., M.T.

DISUSUN OLEH :
NAMA : SYAH RAINI
NIM : 1042211023
KELAS : TEKNIK SIPIL II A

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nyalah sehingga saya dapat menyelesaikan laporan mata kuliah Ilmu
Lingkungan yang berjudul “Pengolahan Air Minum" tepat pada waktunya.
Dalam penulisan laporan ini tentunya saya tidak terlepas dari kesulitan
dan masalah dalam pengerjaannya, akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak
maka kesulitan dan masalah tersebut dapat teratasi. Untuk itu, pada kesempatan
ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Boy Dian Anugra Sandy,
S.Pd., M.T. yang telah memberi bimbingan terhadap penugasan laporan mata
kuliah Ilmu Lingkungan ini.
Akhir kata, saya menyadari bahwa laporan mata kuliah Ilmu Lingkungan
ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan-
kekurangan. Untuk itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi penyempurnaan laporan ini dan semoga laporan makalah ini
dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Balunijuk,12 April 2023

Syah Raini
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................................iii
BAB 1. PENDAHULUAN....................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................................1
1.3 TUJUAN KEGIATAN.....................................................................................................................2
1.4 SEJARAH PDAM PANGKALAN BARU......................................................................................2
1.5 KARAKTERISTIK AIR KIMIA.....................................................................................................2
1.6 WAKTU DAN LOKASI TEMPAT.................................................................................................2

BAB 2. PEMBAHASAN.......................................................................................................................4
2.1 PROSES PENGOLAHAN AIR MINUM........................................................................................4
2.2 PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR.......................................................................................8
2.3 TINGKAT PENCEMARAN AIR....................................................................................................8

BAB 3. PENUTUP................................................................................................................................9
3.1 KESIMPULAN.................................................................................................................................9
3.2 KRITIK DAN SARAN.....................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................10
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Pengolahan Air bersih di PDAM.............................................................................4

Gambar 2.2 Proses Awal (Intake)...........................................................................................................4

Gambar 2.3 Proses Tahap Koagulasi......................................................................................................5

Gambar 2.4 Proses Tahap Flokulasi.......................................................................................................6

Gambar 2.5 Proses Tahap Sedimentasi...................................................................................................6

Gambar 2.6 Proses Tahap Filtrasi...........................................................................................................7

Gambar 2.7 Proses Akhir (Reservior).....................................................................................................7


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) adalah badan usaha milik pemerintah yang memiliki
cakupan usaha dalam pengelolaan air minum dan pengelolaan sarana air kotor untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek sosial, kesehatan dan pelayanan umum. Air merupakan
sumber daya alam yang dapat diperbarui. Namun, pada masa sekarang ini banyak permasalahan yang
muncul karena keterbatasan air dari segi kuantitas maupun kualitas air sebagai air bersih. Hal ini
dikarenakan sumber daya alam yang jumlahnya tidak bertambah namun penggunanya semakin
bertambah banyak. Indonesia merupakan salah satu negara yang menghadapi krisis air bersih. Krisis air
bersih di perkotaan umumnya berbentuk tercemarnya sungai-sungai oleh limbah rumah tangga dan
industri. Padahal air sungai itu dijadikan bahan baku pengolahan air kotor oleh Perusahaan Air Minum
(PAM) menjadi air bersih. Dalam hal ini, peran dari PDAM sangatlah penting karena pemenuhan akan
kebutuhan air bersih masyarakat sangat bergantung pada kinerja dari PDAM. Semakin tercemar air
baku yang ada, semakin mahal biaya pengolahannya. Di antara banyak hal yang harus dibiayai oleh
PDAM dalam kegiatan proses produksi dan distribusi air kepada para pelanggan, proses pengolahan air
paling banyak membutuhkan biaya operasional.
Situasi ini memaksa masyarakat membayar lebih mahal air bersih yang mereka gunakan.
Seiring kemajuan dan kemampuan mengoperasionalkan peralatan dan mesin mutakhir, PDAM dalam
melakukan proses pengolahan air menggunakan teknik pengolahan lengkap yang secara garis besar
terdiri dari intake, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, dan reservior. Pengolahan lengkap tersebut
diberlakukan pada air baku yang berasal dari air permukaan atau sungai. Peningkatan kualitas air minum
dengan mengadakan pengelolaan terhadap air yang akan digunakan sebagai air minum dengan mutlak
diperlukan terutama apabila air tersebut berasal dari air permukaan. Pengolahan yang dimaksud dapat
berupa pengolahan sederhana sampai lengkap. Peningkatan kuantitas air adalah merupakan syarat
kedua setelah kualitas, karena semakin maju taraf hidup seseorang, maka akan semakin tinggi pula
tingkat kebutuhan air dari masyarakat tersebut. Untuk keperluan minum, dibutuhkan air rata-rata
sebanyak 5 liter/hari, sedangkan secara keseluruhan kebutuhan air untuk rumah tangga masyarakat
Indonesia diperkirakan sebesar 60 liter/hari. Kebutuhan air negara-negara yang sudah maju akan lebih
besar dari kebutuhan air untuk negara-negara yang sedang berkembang.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Permasalahan yang akan ditinjau sebagai berikut :
1. Bagaimana Proses pengolahan air minum di PDAM Pangkalan Baru?
2. Bagaimana cara PDAM dalam mengendalikan pencemaran air?
3. Bagaimana mengetahui tingkat pencemaran air di PDAM?
4. Bagaimana solusi dari permasalahan yang terjadi?
1.3 TUJUAN KEGIATAN
Adapun tujuan dari kegiatan survei ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui proses dan tahap-tahap pengolahan air minum.
2. Untuk mengetahui cara PDAM dalam mengendalikan pencemaran air.
3. Untuk mengetahui tingkat pencemaran air di PDAM.
4. Untuk mengetahui solusi dari permasalahan yang terjadi.

1.4 SEJARAH PDAM PANGKALAN BARU


PERUSAHAAN UMUM DAERAH AIR MINUM (PDAM) merupakan salah satu unit
usaha milik daerah yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum. Perusahaan
Daerah Air Minum ini telah berdiri sejak tahun 2013 hingga sekarang yang artinya sudah 10 tahun.
Perusahaan Daerah Air Minum juga merupakan perusahaan daerah sebagai sarana penyedia air bersih
yang diawasi dan dimonitori oleh aparat-aparat eksekutif maupun legislatif daerah. Meskipun
Perusahaan Daerah Air Minum bukan perusahaan yang langsung berada di bawah naungan BUMN,
namun perusahaan memiliki tanggung jawab yang besar.

1.5 KARAKTERISTIK AIR KIMIA


A. PH
Pembatasan pH dilakukan karena akan mempengaruhi rasa, korosifitas air dan efisiensi klorinasi.
Beberapa senyawa asam dan basa lebih toksid dalam bentuk molekuler, dimana disosiasi senyawa-
senyawa tersebut dipengaruhi oleh pH.

B. DO (dissolved oxygent)
DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara.
Semakin banyak jumlah DO maka kualitas air semakin baik. Satuan DO biasanya dinyatakan dalam
persentase saturasi.

C. BOD (biological oxygent demand)


BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorgasnisme untuk menguraikan bahan-
bahan organik (zat pencerna) yang terdapat di dalam air buangan secara biologi. BOD dan COD
digunakan untuk memonitoring kapasitas self purification badan air penerima.

D. COD (chemical oxygent demand)


COD adalah banyaknya oksigen yang di butuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik secara
kimia.
Reaksi: + 95%terurai Zat Organik + O2 → CO2 + H2O .

E. KESADAHAN
Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektivitas pemakaian sabun, namun sebaliknya dapat
memberikan rasa yang segar. Di dalam pemakaian untuk industri (air ketel, air pendingin, atau pemanas)
adanya kesadahan dalam air tidaklah dikehendaki. Kesadahan yang tinggi bisa disebabkan oleh adanya
kadar residu terlarut yang tinggi dalam air.
F. SENYAWA-SENYAWA KIMIA YANG BERACUN
Kehadiran unsur arsen (As) pada dosis yang rendah sudah merupakan racun terhadap manusia sehingga
perlu pembatasan yang agak ketat (± 0,05 mg/l). Kehadiran besi (Fe) dalam air bersih akan
menyebabkan timbulnya rasa dan bau ligam, menimbulkan warna koloid merah (karat) akibat oksidasi
oleh oksigen terlarut yang dapat menjadi racun bagi manusia.

1.6 WAKTU DAN LOKASI TEMPAT


Hari/Tanggal : Jum'ät/ 31 Maret 2023
Waktu : 13:30-15:00 WIB
Lokasi : Jl. Padang Baru, Beluluk, Kec. Pangkalan Baru, Kab. Bangka Tengah, Kep.
Bangka Belitung
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 PROSES PENGELOLA AIR MINUM


Berikut gambar proses pengelola air minum!

Sumber : Lingkungan123.com
Gambar 2.1 Proses pengolahan air bersih di PDAM

Adapun tahapan-tahapan proses pengelola air minum yang dibagi dalam 3 unit, yaitu ;
A. Unit penampungan awal (INTAKE)
Unit ini dikenal sebagai istilah unit sadap air. Unit ini berfungsi sebagai tempat
penampungan air dari sumber airnya. Selain itu dengan Bar Sceen yang berfungsi sebagai
penyaring awal dari benda-benda yang ikut tergenang dalam air seperti sampah daun, kayu
dan benda lainnya.
Sumber : Dokumentasi Pribadi,2023
Gambar 2.2 Proses Awal (Intake)
,

B. Unit pengolahan (WATER TREATMENT PLANT)


Water Treatment Plant (WTP) merupakan instalasi utama pengolahan air bersih. Terdapat
beberapa bagian dalam pengolahan pada WTP yang membuat air menjadi layak
digunakan. Pada unit ini, air dari unit penampungan awal di proses melalui beberapa
tahapan :
a. Tahap Koagulasi
Pada tahap ini, air yang berasal dari penampungan awal diproses dengan menambahkan
zat kimia Tawas (alum) atau zat sejenis seperti zat garam besi (Salts Iron) atau dengan
menggunakan sistem pengadukan cepat (Rapid Mixing). Air yang kotor atau keruh
umumnya karena mengandung berbagai partikel koloid yang tidak terpengaruh gaya
gravitasi sehingga tidak bisa mengendap dengan sendirinya. Tujuan dari tahap ini
adalah untuk menghancurkan partikel koloid (yang menyebabkan air keruh) tadi
sehingga terbentuk partikel-partikel kecil namun masih sulit untuk mengendap dengan
sendirinya.

Sumber : Dokumentasi Pribadi,2023


Gambar 2.3 Proses Tahap Koagulasi
b. Tahap Flokulasi
Proses Flokulasi adalah proses penyisihan kekeruhan air dengan cara penggumpalan
partikel untuk dijadikan partikel yang lebih besar (partikel Flok). Pada tahap ini,
partikel-partikel kecil yang terkandung dalam air digumpalkan menjadi partikel-partikel
yang berukuran lebih besar (Flok) sehingga dapat mengendap dengan sendirinya
(karena gravitasi) pada proses berikutnya. Di proses Flokulasi ini dilakukan dengan
cara pengadukan lambat (Slow Mixing).

Sumber : Dokumentasi Pribadi,2023


Gambar 2.4 Proses Tahap Flokulasi

c. Tahap Pengendapan (SEDIMENTATION)


Pada tahap ini partikel-partikel flok tersebut mengendap secara alami di dasar
penampungan karena massa jenisnya lebih besar dari unsur air. Kemudian air di
alirkan masuk ke tahap penyaringan di Unit Filtrasi.

Sumber : Dokumentasi Pribadi,2023


Gambar 2.5 Proses Tahap Sedimentasi

d. Tahap Penyaringan (FILTRATION)


Pada tahap ini air disaring melewati media penyaring yang disusun dari bahan-bahan
biasanya berupa pasir dan kerikil silica. Proses ini ditujukan untuk menghilangkan
bahan-bahan terlarut dan tak terlarut. Secara umum setelah melalui proses
penyaringan ini air langsung masuk ke unit Penampungan Akhir. Namun untuk
meningkatkan kualitas air kadang diperlukan proses tambahan, seperti:

– Proses Pertukaran Ion (Ion Exchange)


Proses pertukaran ion bertujuan untuk menghilangkan zat pencemar anorganik
yang tidak dapat dihilangkan oleh proses filtrasi atau sedimentasi. Proses
pertukaran ion juga digunakan untuk menghilangkan arsenik, kromium, kelebihan
fluorida, nitrat, radium, dan uranium.
– Proses Penyerapan (Absorption)
Proses ini bertujuan untuk menyerap / menghilangkan zar pencemar organik,
senyawa penyebab rasa, bau dan warna. Biasanya dengan membubuhkan bubuk
karbon aktif ke dalam air tersebut.
– Proses Disinfeksi (Disinfection)
Sebelum masuk ke unit Penampungan Akhir, air melalui Proses Disinfeksi dahulu.
Yaitu proses pembubuhan bahan kimia Chlorineyang bertujuan untuk membunuh
bakteri atau mikroorganisme berbahaya yang terkandung di dalam air tersebut.

Sumber : Dokumentasi Pribadi,2023


Gambar 2.6 Proses Tahap Filtrasi

C. Unit Penampunng akhir (RESERVIOR)


Setelah selesai diolah, air akan dimasukkan ke tempat penampungan sementara di dalam
reservoir sebelum didistribusikan ke rumah dan bangunan. Untuk mengalirkan air,
biasanya digunakan pipa HDPE dan PVC.

Sumber : Dokumentasi Pribadi,2023


Gambar 2.7 Proses Akhir (Reservior)
2.2 PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR DI PDAM PANGKALAN BARU
Dalam hal untuk mengetahui cara pengendalian pencemaran air oleh PDAM, Banyak metoda
yang digunakan salah satunya menentukan Indeks Pencemaran (IP). Indeks ini dinyatakan sebagai
indeks pencemaran air yang digunakan untuk menentukan tingkat pencemaran relatif terhadap
parameter. Peneliti ini dilakukan dengan menggunakan data samping kualitas air di intake yang
dilakukan oleh PDAM. Dengan menggunakan perhitungan Indeks Pencemaran (IP), dapat diketahui
bahwa tingkat pencemaran air di intake termasuk golongan pencemaran sedang hingga pencemaran
berat. Parameter yang paling potensial menyebabkan tingkat pencemaran tersebut adalah
COD,BOD,Zat organik serta konsentrasi oksigen terlarut (DO).

2.3 TINGKAT PENCEMARAN AIR DI PDAM PANGKALAN BARU

• Ditinjau dari parameter PH, Minyak lemak dan Amoniak masih aman untuk digunakan atau
dikonsumsi oleh masyarakat.
• Ditinjau dari parameter COD 23% dan BOD 16,3% telah tercemar.
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pengolahan air bersih di PDAM pangkalan baru ini sudah cukup baik. Hal ini karena
tempatnya yang berada di tempat yang cukup tinggi, sehingga air di kolong kerasak sebagai
sumber juga relative bersih, tidak banyak kotorannya. Lalu kinerja PDAM pangkalan baru ini
secara keseluruhan juga cukup baik, karena jumlah warga yang dilayani mengalami kenaikan
persentase. PDAM pangkalan baru ini menggunakan kolong kerasak sebagai bahan baku.

3.2 KRITIK DAN SARAN


Kritik

• Air yang kotor.


• Biaya bayar air PDAM mahal .
• Alat-alat instalasi yang mengalami kerusakan

Saran

• Jika ada masalah dalam air yang kotor seharusnya perlu di tindak lanjuti mengenai aktivitas
yang ada di kolong kerasak, seperti Tambang Timah ilegal.
• Jika ada kenaikan harga atau harga mahal seharusnya harus sebanding dengan kejernihan dan
ketersediaan air yang masyarakat dapatkan.
• Jika ada alat-alat instalasi yang mengalami kerusakan seharusnya mendapat perhatian dari
pemerintah setempat.
DAFTAR PUSTAKA

Hanum, Farida. "Proses pengolahan air sungai untuk keperluan air minum." (2002).

Sari, Enda Kartika, and Oki Endrata Wijaya. "Penentuan status mutu air dengan metode indeks
pencemaran dan strategi pengendalian pencemaran sungai ogan kabupaten Ogan Komering Ulu." Jurnal
Ilmu Lingkungan 17.3 (2019): 486-491.

Anda mungkin juga menyukai