Anda di halaman 1dari 5

NAMA; FARREL ARKANANTA

NIT:602311138693
KELAS:N2C

TUGAS 1 (MANDIRI).
1. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan pencemaran lingkungan.?

Pencemaran lingkungan terjadi ketika bahan-bahan berbahaya atau tidak


diinginkan masuk ke lingkungan alami dan mengganggu keseimbangan
ekosistem serta merugikan organisme hidup di dalamnya, termasuk
manusia. Pencemaran lingkungan dapat terjadi melalui berbagai cara,
seperti limbah industri, emisi kendaraan bermotor, limbah pertanian,
pembakaran sampah, dan kegiatan manusia lainnya.

Efek dari pencemaran lingkungan bisa sangat merusak. Misalnya,


pencemaran udara dapat menyebabkan masalah pernapasan dan kesehatan
lainnya pada manusia, sementara pencemaran air dapat mengancam
kehidupan akuatik dan menyebabkan keracunan bagi manusia dan hewan
yang bergantung padanya. Pencemaran tanah juga bisa mengakibatkan
berkurangnya kesuburan tanah dan dapat mencemari sumber daya air
bawah tanah.

Penanganan pencemaran lingkungan melibatkan berbagai strategi, termasuk


pengurangan emisi limbah, pembersihan area yang tercemar, pengembangan
teknologi ramah lingkungan, dan pendidikan masyarakat tentang
pentingnya pelestarian lingkungan.

2. Sebut dan jelaskan faktor-faktor penyebab pencemaran laut.?

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pencemaran laut. Berikut


adalah beberapa di antaranya beserta penjelasannya:

1.Limbah Industri: Limbah industri seperti limbah kimia, logam berat, dan
bahan beracun lainnya sering kali dibuang langsung ke sungai atau laut
tanpa pengolahan yang memadai. Hal ini dapat merusak ekosistem laut dan
mengancam kehidupan organisme laut.

2.Limbah Plastik: Plastik merupakan salah satu pencemar utama di laut.


Sampah plastik, seperti botol, kantong plastik, dan mikroplastik, dapat
mencemari perairan dan membahayakan kehidupan laut, termasuk ikan,
burung laut, dan mamalia laut.

3.Emisi Kapal: Kapal-kapal besar menghasilkan emisi yang mencemari


udara dan air, seperti sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan minyak bekas.
Emisi ini dapat mencemari air laut dan mengganggu kehidupan laut di
sekitarnya.
4.Limbah Pertanian: Penggunaan pupuk dan pestisida di pertanian dapat
menyebabkan aliran limbah ke sungai dan akhirnya ke laut. Limbah
pertanian ini dapat menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan
(eutrofikasi) dan merusak ekosistem laut.

5.Kebocoran Minyak: Kebocoran minyak dari kapal tanker, platform


minyak, atau instalasi pengeboran minyak dapat menyebabkan pencemaran
laut yang parah. Minyak mengapung di permukaan laut dan dapat
mencemari pantai, mengancam kehidupan laut, serta merusak lingkungan
pesisir.

6.Pembuangan Limbah Organik: Pembuangan limbah organik, seperti


kotoran manusia dan limbah rumah tangga, ke sungai atau laut tanpa
pengolahan yang memadai dapat menyebabkan kontaminasi bakteri dan zat-
zat kimia berbahaya di perairan.

7.Overfishing: Penangkapan ikan yang berlebihan atau praktik


penangkapan ikan yang merusak, seperti penangkapan menggunakan bahan
peledak atau pukat hela yang merusak habitat dasar laut, dapat mengganggu
keseimbangan ekosistem laut dan mengancam populasi ikan.

Untuk mengatasi pencemaran laut, diperlukan upaya bersama dari


pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mengurangi limbah dan emisi
berbahaya, serta melindungi ekosistem laut dari kerusakan lebih lanjut.

3. Jelaskan apa persamaan dan perbedaan sampah dan limbah.?

Sampah dan limbah adalah dua konsep yang sering kali digunakan secara
bergantian, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Berikut
adalah penjelasan mengenai persamaan dan perbedaan antara sampah dan
limbah:

Persamaan:
1.Sumber Asal: Baik sampah maupun limbah berasal dari aktivitas manusia.
Mereka dihasilkan sebagai produk sampingan dari proses produksi,
konsumsi, dan kegiatan sehari-hari manusia.

2.Perlakuan: Baik sampah maupun limbah memerlukan perlakuan yang


tepat untuk mengelolanya secara efisien dan mencegah dampak negatif
terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Perbedaan:
1.Definisi: Sampah umumnya merujuk pada bahan-bahan yang tidak
diinginkan atau tidak terpakai lagi, seperti sisa makanan, kemasan bekas,
atau barang-barang yang rusak. Sedangkan limbah lebih luas dan dapat
mencakup berbagai jenis material yang tidak lagi diperlukan atau berguna,
termasuk bahan berbahaya dan limbah industri.

2.Karakteristik: Sampah cenderung lebih terkait dengan bahan-bahan


organik dan mudah terurai, seperti sisa makanan dan kertas, sementara
limbah dapat berupa bahan-bahan yang sulit terurai, berbahaya, atau
toksik, seperti limbah industri, limbah medis, atau limbah radioaktif.

3.Pengelolaan: Pengelolaan sampah biasanya lebih terfokus pada


pengumpulan, pemilahan, daur ulang, dan pembuangan akhir yang ramah
lingkungan. Sedangkan pengelolaan limbah seringkali melibatkan proses
pengolahan khusus, seperti pengolahan kimia atau termal, untuk
mengurangi risiko lingkungan dan kesehatan yang terkait.

Meskipun demikian, dalam praktiknya, istilah "sampah" dan "limbah"


sering digunakan secara bergantian tergantung pada konteksnya, dan
penting untuk memahami konteksnya untuk memahami perbedaan spesifik
antara keduanya.

4. Mengapa kita harus mempelajari ilmu kepedulian lingkungan.?

Berikut adalah beberapa alasan mengapa kita harus mempelajari ilmu


kepedulian lingkungan:

1.Kesadaran akan Masalah Lingkungan: Memahami ilmu kepedulian


lingkungan membantu meningkatkan kesadaran tentang masalah-masalah
lingkungan yang dihadapi dunia saat ini, seperti perubahan iklim,
pencemaran udara dan air, kehilangan keanekaragaman hayati, dan
kerusakan habitat alami.

2.Perlindungan Sumber Daya Alam: Studi tentang lingkungan membantu


kita memahami pentingnya melestarikan sumber daya alam, seperti air
bersih, udara bersih, tanah subur, dan keanekaragaman hayati. Ini
memungkinkan kita untuk mengambil langkah-langkah untuk melindungi
dan mengelola sumber daya ini secara berkelanjutan untuk generasi
mendatang.

3.Kesehatan Manusia: Kualitas lingkungan yang buruk dapat berdampak


negatif pada kesehatan manusia. Memahami ilmu kepedulian lingkungan
membantu kita mengidentifikasi dan mengurangi risiko terhadap kesehatan
manusia yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan, polusi udara,
pencemaran air, dan paparan bahan berbahaya.

4.Perubahan Iklim: Studi lingkungan membantu kita memahami perubahan


iklim global dan dampaknya, serta langkah-langkah mitigasi dan adaptasi
yang dapat diambil untuk mengurangi dampaknya. Hal ini penting untuk
menjaga keberlangsungan ekonomi, sosial, dan lingkungan di seluruh dunia.

5.Kebijakan Publik dan Tindakan Individu: Memahami ilmu kepedulian


lingkungan memberikan landasan untuk pembuatan kebijakan publik yang
efektif dan tindakan individu yang berkelanjutan. Hal ini melibatkan
pengembangan kebijakan lingkungan yang efektif, promosi praktik
berkelanjutan di masyarakat, dan dukungan terhadap upaya pelestarian
lingkungan.

6.Kehidupan Berkelanjutan: Studi lingkungan membantu kita memahami


bagaimana cara hidup secara berkelanjutan yang memenuhi kebutuhan saat
ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Ini melibatkan penilaian dampak lingkungan dari
kegiatan manusia dan pengembangan solusi berkelanjutan.

Dengan demikian, mempelajari ilmu kepedulian lingkungan membantu kita


menjadi warga global yang lebih sadar, bertanggung jawab, dan
berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan planet kita bagi semua makhluk
hidup.

5. Sebut dan jelaskan annex-annex dari MARPOL 73/78.?

MARPOL 73/78 adalah konvensi internasional yang ditujukan untuk


mencegah pencemaran dari kapal ke laut dan udara. Dalam MARPOL 73/78
terdapat enam annex (lampiran) yang mengatur berbagai aspek pencemaran
lingkungan laut oleh kapal. Berikut adalah daftar annex dalam MARPOL
73/78 beserta penjelasannya:

Annex I: Pencemaran oleh Minyak (Oil Pollution): Annex I mengatur


tentang pencegahan pencemaran laut oleh minyak dan zat-zat berbahaya
lainnya yang disebabkan oleh kapal. Annex ini mencakup persyaratan untuk
pengelolaan minyak limbah kapal, penggunaan peralatan pencegah
pencemaran, dan prosedur untuk menangani kebocoran minyak.

Annex II: Pencemaran oleh Cairan Berbahaya Cair (Noxious Liquid


Substances): Annex II mengatur tentang pengangkutan cairan berbahaya
dalam jumlah besar oleh kapal. Annex ini menetapkan persyaratan untuk
konstruksi kapal, pengelolaan cairan berbahaya, dan pencegahan kebocoran
serta pengendalian pencemaran.

Annex III: Pencemaran oleh Bahan Cair Berbahaya (Harmful Substances in


Packaged Form): Annex III mengatur tentang pengangkutan dan
penanganan bahan kimia berbahaya dalam bentuk kemasan oleh kapal.
Annex ini mencakup persyaratan untuk pengemasan, penandaan, dan
dokumen keselamatan bagi bahan kimia berbahaya yang diangkut oleh
kapal.

Annex IV: Pencemaran oleh Air Limbah dari Kapal (Sewage Pollution):
Annex IV mengatur tentang pengelolaan air limbah dari kapal untuk
mencegah pencemaran laut. Annex ini mencakup persyaratan untuk instalasi
sistem pengolahan air limbah, pembuangan air limbah, dan pencegahan
pencemaran dari kapal pesiar dan kapal penumpang.

Annex V: Pencemaran oleh Sampah (Garbage Pollution): Annex V mengatur


tentang pengelolaan sampah kapal untuk mencegah pencemaran laut. Annex
ini mencakup persyaratan untuk pengumpulan, penyimpanan, pengolahan,
dan pembuangan sampah kapal, serta larangan pembuangan sampah plastik
di laut.

Annex VI: Pencemaran oleh Gas Buang Kapal dan Partikel (Air Pollution):
Annex VI mengatur tentang emisi gas buang kapal dan partikel padat untuk
mengurangi polusi udara dari kapal. Annex ini mencakup persyaratan untuk
batas emisi gas buang, penggunaan bahan bakar bersih, penggunaan
teknologi kontrol polusi, dan pengawasan emisi kapal.

Setiap annex dari MARPOL 73/78 memiliki tujuan untuk mencegah


pencemaran laut oleh kapal dan memberikan pedoman bagi negara-negara
anggota untuk mengimplementasikan standar pencegahan pencemaran yang
diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai