Anda di halaman 1dari 146

BUKU II

PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN


Para Wirausaha adalah orang-orang yang mengetahui bagaimana menentukan
keputusan dalam pekerjaan dan bangga terhadap prestasinya. Para Wirausaha adalah
individu-individu yang berorientasi pada tindakan dan bermotivasi tinggi yang
mengambil resiko dalam mengejar tujuan. Wirausaha adalah orang yang selalu berubah
dan berkembang. Mempunyai sikap positif, kreatif, inovatif, dan citra diri yang sehat.

1
BUKU II
PRODUK KREATIF DAN
KEWIRAUSAHAAN

A. Pendahuluan

Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaam ini berisi 4 (empat) kompetensi dasar
dan materi yang difokuskan untuk pembelajaran pada kelas XII (duabelas). Empat
kompetensi dasar tersebut terdiri dari 1). Menghitung harga pokok produksi 2).
Menganalisis pemasaran produk 3) Menganalisis laporan keuangan sederhana 4)
Mengevaluasi hasil kegiatan usaha
Modul ditangan anda ini mengupas khusus Kompetensi Dasar antara lain .

3.8 Menghitung harga pokok 4.8 Menentukan BEP dan keuntungan usaha
produksi
3.9 Menganalisis pemasaran 4.9 Melakukan pemasaran produk
produk
3.10 Menganalisis laporan keuangan 4.10 Membuat laporan keuangan sederhana
sederhana
3.11 Mengevaluasi hasil kegiatan 4.11 Membuat perencanaan tindak lanjut
usaha hasil evaluasi usaha

B. Latar Belakang

Modul PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN adalah salah satu modul mata
pelajaran produktif kelompok C3 pada kompetensi keahlian Bisnis Daring dan
Pemasaran. Modul ini membahas tentang pengetahuan dan keterampilan yang
harus d i k u a s a i oleh guru pengampu pada kompetensi keahlian
Bisnis Daring dan Pemasaran dan wajib dikuasai oleh siswa yang belajar pada
kompetensi keahlian Bisnis Daring dan Pemasaran. Secara umum modul ini berisi
informasi tentang 4 (Empat) unit kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang
terdiri dari 1). Menghitung harga pokok produksi 2). Menganalisis pemasaran

2
produk 3) Menganalisis laporan keuangan sederhana 4) Mengevaluasi hasil
kegiatan usaha.
Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan ini dirancang dengan mengintegritasikan
5 (lima) nilai utama Penguatan Pendidikan Karakter yang religius, nasionalis,
mandiri, gotong royang dan integritas. Kelima nilai utama tersebut merupakan
nilai-nilai utama yang menjadi kebijakan pada Gerakan Penguatan Pendidikan
Karakter (PPK), yaitu gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter
peserta didik melalui harmonisasi olah hati (etik), plah rasa (estetik), olah pikir
(literasi) dan olah raga (kinestetik).Gerakan PKK melibatkan dukungan publik dan
kerjasama antara sekolah, keluarga, dan masayarakat yang merupakan dari
Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Impelementasi gerakan PPK dapat
dilakukan melalui kelas, budaya sekolah, masyarakat (keluarga dan komunitas).
Sedangkan integrasi nilai-nilai-nilai utama PPK di kelas dilakukan pada kegiatan
pembelajaran yang tertuang di modul ini.

C. Tujuan

Aspek Pengetahuan dan Aspek Ketrampilan


Setelah selesai mempelajari materi Produk Kreatif dan Kewirausahaan ini siswa
diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian harga pokok produksi
2. Menjelaskan Pengertian BEP (Break Event Point)
3. Menentukan perkiraan-perkiraan yang terkait dengan perhitungan harga
pokok prosuksi
4. Menentukan perkiraan-perkiraan yang terkait dengan BEP ( Break Event
Point)
5. Menghitung harga pokok produksi
6. Menentukan BEP (Break Event Point)
7. Menentukan Keuntungan usaha
8. Memahami tentang pemasaran produk,

9. Menjelaskan tentang strategi pemasaran produk


10. Menentukan Pemasaran produk

11. Menganalisis Pemasaran Produk


12. Menyiapkan alat dan bahan dalam pemasaran produk

3
13. Melakukan pemasaran produk
14. Membuat laporan keuangan sederhana
15. Memeriksa laporan keuangan sesuai dengan kaidah
16. Mendokumentasikan laporan keuangan sederhana
17. Mengoreksi kebenaran laporan keuangan
18. Memperbaiki laporan keuangan
19. Menentukan hal-hal yang perlu dievaluasi dalam usaha
20. Menganalisis pencapaian hasil usaha
21. Mengevaluasi pengembangan hasil usaha
22. Merencanakan waktu evaluasi usaha

D. Peta Kompetensi

Biaya Produksi, Harga Pokok


Produksi dan Keuntungan

Pemasaran Produk

Laporan Keuangan Sederhana

Evaluasi Kelayakan Usaha

E. Saran Cara Penggunaan Modul

Untuk Peserta Didik (Siswa)


Saran cara penggunaan modul ini dimaksud agar peserta didik dapat memahami
bagaimana modul ini dipergunakan sebaik mungkin dan dengan membaca
panduan-panduan didalamnya, dengan demikian dapat pula belajar secara
mandiri, dengan cara:
1. Baca dan pahami setiap unit kompetensi dasarnya, perkaya pengetahuan,
wawasan terhadap kewirausahaan kelas XII (Duabelas) dengan mengakses
sumber bacaan lainnya.
2. Lakukan aktivitas pembelajaran mandiri pada setiap unit kompetensi dengan
menjawab setiap latihan/kasus/tugas maupun pertanyaan (soal-soal) yang
tersedia untuk mengukur setiap kemajuan tingkat pencapaian pembelajaran,

4
kemudian dilanjutkan memberikan umpan balik dan tindak lanjut dari materi
yang sudah dipelajari dengan cara mengukur kemampuan diri dengan mengisi
format umpan balik ataupun tindak lanjut, jika sudah memahami maka lanjut
ke materi kompetensi berikutnya, jika belum maka kembali lagi pelajari materi
kompetensi yang belum dikuasai, lakukan kegiatan latihan/kasus /tugas
maupun pertanyaan (soal-soal) yang tersedia.
3. Lakukan hal yang sama untuk kegiatan pembelajaran ke 2 dan
seterusnya,kemudian pada akhir pembelajaran, lakukan evaluasi pencapaian
pembelajaran dengan menjawab pertanyaan (soal-soal) yang tersedia.
4. Pada daftar pustaka tercantum sumber bacaan sebagai referensi dari modul
ini, dapatkan beberapa buku tersebut di perpustakaan atau di toko buku atau
melakukan searching di internet untuk pengayaan pengetahuan dalam
aktivitas pembelajaran.
5. Glossarium tersedia sebagai panduan untuk beberapa istilah ataupun
terminologi dan pengertiannya agar mudah memahaminya.
Proses pembelajaran mandiri yang dimaksud di dalam modul ini dilengkapi
dengan:
1. Aktivitas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik guna
memantapkan kompetensi pengetahuan dan ketrampilan serta nilai dan sikap
terkait dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran pengetahuan bahan
makanan
2. Latihan, kasus ataupun tugas, untuk dianalisa dan dipaparkan dan dilengapi
dengan latihan dan menjawab pertanyaan (soal-soal) yang tersedia.
3. Umpan balik atau tindak lanjut dari hal yang telah dipelajari selama proses
pembelajaran dan diharapkan peserta didik akan membuat rencana
pengembangan dan mengimplentasikan dan input terhadap pembelajaran
berikutnya.
4. Terdapat kunci jawaban untuk membantu peserta didik dalam menjawab
pertanyaan (soal-soal) yang telah disediakan dan akhir pembelajaran
dilaksanakan evaluasi mandiri untuk menguku rtingkat penguasaan peserta
didik baik untuk kompetensi pengetahuan maupun kompetensi
keterampilannya.
5. Untuk memahami secara keseluruhan lihat mekanisme pembelajaran pada
halaman berikut.

5
Untuk Guru (Fasilitator/Instruturk/Narasumber)
1. Alokasikan waktu yang disediakan.
2. Bacalah modul ini dengan seksama. Bagian ini merupakan keterampilan dan
pengetahuan yang diperlukan oleh guru (fasilitator /instruktut/nara sumber
dalam mencapai kompetensi ini).
3. Ceklah keterserapan mandiri dari modul ini.
4. Bimbinglah peserta didik anda agar tidak mendapat kesulitan dalam
mempelajari setiap unit pada modul ini.
5. Siapkan bahan-bahan untuk evaluasi kemudian berilah kemajuan belajar
peserta didik secara berkesinambungan atau kontinuitas sehingga tujuan
pembelalajaran setiap kompetensi dasar dan tujuan akhir dapat di capai
dengan baik.
6. Jika peserta didik anda tidak praktek kerja lapangan, siswa anda perlu
bimbingan yang lebih intensive untuk dapat menguasai setiap unit kompetensi
ini, sehingga peserta didik dapat mempraktekkan di sekolah masing-masing.
7. Bimbinglah siswa anda untuk melengkapi keperluan dalam menyiapkan
pekerjaan ini.
8. Berikan lebih banyak lagi latihan atau pekerjaan pada siswa anda .
9. Berikan penilaian kemajuan belajar, sehingga tujuan akhir dapat dicapai
dengan baik.
10. Pahami alur mekanisme pembelajaran dengan baik, sehingga semua kegiatan
dan setiap tahapan dapat berjalan dengan baik

6
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
BIAYA PRODUKSI, HARGA POKOK
PRODUKSI, KEUNTUNGAN DAN BREAK EVEN
POINT (BEP)

A. Tujuan
Setelah selesai mempelajari materi ‘Biaya produksi, harga pokok produksi dan
keuntungan dan BEP, siswa diharapkan dapat menentukan Biaya produksi, harga pokok
produksi dan keuntungan dan BEP dari kegiatan usaha yang akan dilakukan.

B. Kompetensi Dasar

3. 8 Menghitung biaya produksi


4. 8 Menentukan BEP dan keuntungan usaha

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

3. 8.1 Menjelaskan pengertian harga pokok produksi


3.8.2 Menjelaskan Pengertian BEP (Break Event Point)
3.8.3 Menentukan perkiraan-perkiraan yang terkait dengan perhitungan harga pokok prosuksi
3.8.4 Menentukan perkiraan-perkiraan yang terkait dengan BEP (Break Event Point)
3.8.5 Menghitung harga pokok produksi
4.8.1 Menentukan BEP (Break Event Point
4.8.2 Menentukan Keuntungan usaha
5. Uraian Materi
A. Biaya Produksi

Biaya dalam pengertian Ekonomi ialah semua “beban“ yang harus


ditanggung untuk menyediakan suatu barang agar siap dipakai oleh konsumen,
sedangkan biaya dalam pengertian Produksi ialah semua “beban” yang harus
ditanggung oleh Produsen untuk menghasilkan suatu Produksi.
Bagi seorang pengusaha ataupun seorang manajer produksi, mengetahui
jumlah biaya produksi merupakan suatu hal yang sangat penting. Dengan
mengetahui biaya pada setiap langkah dalam produksinya, manajemen dapat
mengoptimalkan proses produksi, jadwal pengiriman dan kegiatan-kegiatan
umum lainnya sehingga tercapai efisiensi produksi yang lebih baik dibandingkan
dengan sebelumnya. Dengan mengetahui biaya produksi, manajemen juga dapat
menetapkan harga barang dan jasanya dengan tepat untuk mencapai margin yang
sesuai.
Sebagai contoh, manajemen perusahaan percetakan akan mencari harga
kertas, tinta, serta komoditas lainnya yang digunakan dalam kegiatan produksinya.
Jika terdapat kenaikan harga pada komoditas tersebut, perusahaan harus
menaikkan harga untuk mendapatkan keuntungan yang sama. Perusahaan
kemudian menghitung biaya produksi untuk selanjutnya menghitung dan
menetapkan harga jual produk-produk yang dihasilkan.

Gambar 1.1. Bisnis


Percetakan Sumber:
https://www.bitebrands.co
Di bawah ini adalah pengertian Biaya Produksi menurut para ahli:
a. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku
menjadi produk jadi yang siap untuk dijual (Mulyadi, 1995:14).
b. Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan
penyediaan jasa (Hansen dan Mowen, 2004:24).
c. Biaya produksi adalah semua biaya yang berkaitan dengan produk
(barang) yang diperoleh, di mana di dalamnya terdapat unsur biaya produk
berapa biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik (M. Nafarin, 2009: 497).
d. Menurut Amin Widjaja Tunggal (1993:1), biaya produksi adalah biaya-
biaya yang berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu jumlah dari
bahan langsung, upah langsung dan biaya overhead pabrik.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa biaya produksi adalah biaya-biaya
yang digunakan dalam proses produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang jumlahnya lebih besar dibandingkan
dengan jenis biaya lain.

B. Unsur-Unsur Biaya Produksi

Gambar 1.2. Unsur-unsur biaya


produksi Sumber:
https://khanfarkhan.com

Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk


menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir periode
akuntansi masih dalam proses. Menurut Charles T. Horngren, unsur-unsur biaya
produksi adalah sebagai berikut:
1. Biaya Bahan Baku Langsung (Direct Material Cost)
Biaya bahan baku langsung merupakan biaya bahan yang secara langsung
dipakai untuk memproduksi suatu barang jadi yang siap dipasarkan. Semua
bahan baku tersebut secara fisik dapat diidentifikasi sebagai bagian dari produk
jadi. Contoh biaya bahan baku langsung adalah sebagai berikut:
1) Pada perusahaan penerbitan, perusahaan mengeluarkan biaya untuk
pembelian kertas dan tinta. Biaya yang dikeluarkan ini termasuk dalam
biaya bahan baku langsung.
2) Pada perusahaan mobil, perusahaan mengeluarkan biaya untuk
pembelian baja, besi, alumunium, kaca dan mesin mobil. Biaya yang
dikeluarkan ini termasuk dalam biaya bahan baku langsung.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour Cost)
Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost) merupakan biaya yang
dikeluarkan untuk pembiayaan tenaga kerja yang melakukan konversi terhadap
bahan baku langsung menjadi produk jadi yang siap dipasarkan. Tenaga kerja
langsung ini merupakan tenaga kerja yang ditempatkan dan diberdayakan
dalam menangani kegiatan produksi secara langsung.

3. Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead Cost)


Biaya Overhead Pabrik adalah semua biaya yang dikeluarkan selama proses
produksi kecuali biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Dalam
konsep Akuntansi, Biaya Overhead Pabrik atau BOP sering dianggap sebagai
biaya tidak langsung pabrik. Beberapa elemen biaya overhead pabrik di
antaranya:
1) Biaya bahan baku tidak langsung

2) Biaya tenaga kerja tidak langsung


3) Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap
4) Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin
5) Biaya listrik dan air pabrik
6) Biaya asuransi pabrik
7) Biaya overhead lain-lain

C. Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi adalah akumulasi dari biaya yang dikeluarkan perusahaan
untuk menghasilkan produk dan kemudian dibebankan pada produk. Perusahaan
harus menghitung harga pokok suatu produk karena sangat penting untuk
pelaporan keuangan perusahaan.
Gambar 1.3. Ilustrasi Menghitung Biaya Produksi Video 1.1. Menghitung Biaya
Produksi Sumber: https://bit.ly/345Nl4R Sumber: https://bit.ly/2Zxo5kH

Penentuan harga pokok produksi dilakukan sebelum perusahaan


menentukan harga jual. Harga ini nantinya akan digunakan oleh manajemen
untuk membandingkan dengan pendapatan dan disajikan dalam laporan laba rugi.
Selain itu, perusahaan juga akan lebih mudah melakukan pengontrolan produksi
jika mengetahui harga pokoknya. Banyak perusahaan yang salah dalam
penentuan harga pokok produksi karena mengira harga pokok produksi sama
dengan harga jual. Sebenarnya keduanya berbeda, karena harga jual telah
ditambah dengan keuntungan yang diinginkan perusahaan sedangkan harga
pokok produksi tidak.

D. Tujuan Perhitungan Harga Pokok Produksi

Menurut Mulyadi (2009), tujuan dari penentuan Harga Pokok Produksi adalah
sebagai berikut.
a. Menentukan nilai persediaan barang jadi dan biaya overhead pabrik yang
tercantum dalam neraca dan Laporan Laba Rugi pada akhir periode
akuntansi.
b. Sebagai alat untuk pengendalian biaya. Biaya yang sesungguhnya terjadi,
akan diperbandingkan dengan rencana biaya yang telah ditetapkan
sebelumnya. Setelah itu perusahaan dapat melakukan tindakan perbaikan atau
koreksi yang diperlukan. Dari sinilah, perusahaan dapat mengukur tingkat
efisiensi pada proses produksi tersebut.
c. Sebagai alat untuk menentukan harga jual barang jadi dan menetapkan
profit (keuntungan) yang akan diperoleh perusahaan jika menjual barang
tersebut.
d. Untuk mengetahui pos-pos biaya, agar tidak terjadi kesalahan dalam
mengalokasikan biaya sehingga penghitungan harga pokok produksi dapat
dilakukan secara tepat dan akurat. Penentuan harga pokok produksi yang
akurat, akan memudahkan perusahaan dalam menetapkan harga jual produk
agar dapat bersaing dengan kualitas yang lebih baik.
e. Sebagai dasar penetapan tindakan/cara produksi pada suatu perusahaan.
E. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Dalam penentuan harga pokok poduksi dikenal dua metode pendekatan,


yaitu pendekatan full costing atau metode harga pokok penuh serta pendekatan
variable costing atau metode harga pokok variabel.
1. Metode Full Costing
Metode full costing merupakan metode penentuan harga pokok
produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam
harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun
tetap ditambah dengan biaya nonproduksi (biaya pemasaran dan biaya
administrasi dan umum). Dengan demikian harga pokok produksi metode
full costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini.

2. Metode Variabel Costing


Variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang
hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam
harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik variabel ditambah dengan biaya
nonproduksi variabel (biaya pemasaran variabel dan biaya administrasi dan
umum variabel) serta biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya
pemasaran tetap dan biaya administrasi dan umum tetap).
Dengandemikian harga pokok produksi menurut metode variabel costing
terdiri dari unsur biaya produksi seperti disajikan sebagai berikut:

Dalam menentukan harga pokok produksi pada umumnya dilakukan


dengan menggunakan metode full costing akan tetapi biasanya dengan
dipertimbangkan teknis seperti untuk tujuan pengambilan keputusan, maka
digunakan metode varibel costing.

F. Analisis Break Even Point (BEP) dalam produk

Break Event Point (BEP) merupakan titik impas di mana posisi jumlah
pendapatan dan biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan
ataupun kerugian dalam suatu perusahaan.

Gambar 1.4. Ilustrasi Menghitung BEP Video 1.2. Menghitung BEP dan Merencanakan
Laba Usaha Sumber: https://bit.ly/2zudPz6 Sumber: https://bit.ly/2UaTIPO
Break Even Point ini digunakan untuk menganalisis proyeksi sejauh mana
banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima
untuk mendapatkan titik impas atau kembali modal. Contribution margin adalah selisih
antara penghasilan penjualan dan biaya variabel yang merupakan jumlah untuk
menutup biaya tetap dan keuntungan. Perusahaan akan memperoleh keuntungan
dari hasil penjualannya apabila contribution margin-nya lebih besar daripada biaya
tetap, yang berarti bahwa total penghasilan penjualan lebih besar daripada total
biaya.

G. Manfaat BEP dalam Produk

Manfaat BEP adalah sebagai berikut.


a. Untuk mengetahui jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan
perusahaan agar tidak mengalami kerugian.
b. Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh
tingkat keuntungan tertentu.

c. Mengetahui seberapa jauh berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak


menderita kerugian.
d. Mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume penjualan.
e. Menentukan bauran produk yang diperlukan untuk mencapai jumlah
laba yang ditargetkan.

H. Metode Penghitungan BEP (Break Event Point)

Berikut adalah berbagai pendekatan yang digunakan dalam perhitungan BEP.


1. Metode Grafis

Menurut Simamora (2012:173) Grafis titik impas (BEP) mempunyai


beberapa hal penting yaitu selama harga jual melebihi biaya variabel (margin
kontribusinya positif), maka penjualan yang lebih banyak akan
menguntungkan perusahaan, baik dengan meningkatkan laba ataupun
mengurangi kerugian.
Grafik biaya – volume –laba (cost volume profit graph) menggambarkan
hubungan antara biaya, volume dan laba. Untuk mendapatkan gambaran yang
lebih terperinci perlu dibuat grafik dengan dua garis terpisah, yaitu garis total
pendapatan dan garis total biaya (Hansen dan Mowen, 2011:21).
Pembuatan garis dilakukan dengan rumus sebagai berikut.

Rumus Break Even Point (BEP) Metode Grafis


Analisis titik impas atau break even point (BEP) dengan metode grafis
digambarkan dalam kurva seperti gambar di bawah ini:
Grafik atau Kurva Titik Impas - Break Even Point
(BEP)

Keterangan:
1. Sumbu datar (sumbu x) menyatakan volume penjualan yang dapat
dinyatakan dalam satuan kuantitas atau rupiah pendapatan penjualan.
2. Sumbu tegak (sumbu y) menyatakan pendapatan penjualan dan biaya
dalam rupiah.
3. Impas (BEP) adalah terletak pada perpotongan garis pendapatan penjualan
dengan garis biaya. Bila dari titik perpotongan tersebut ditarik garis tegak ke
sumbu x, akan diketahui pencapaian impas berdasarkan volume penjualan.
Jika dari titik impas ditarik garis tegak lurus ke sumbu y, akan diketahui
pencapaian impas berdasarkan pendapatan penjualan.
4. Daerah sebelah kiri titik impas, yaitu bidang di antara garis total biaya dengan
garis pendapatan penjualan merupakan daerah rugi, karena pendapatan
penjualan lebih rendah dari total biaya. Sedangkan daerah di sebelah kanan
titik impas yaitu, bidang di antara garis pendapatan penjualan dengan garis
total biaya merupakan daerah laba, karena pendapatan penjualan lebih
tinggi dari total biaya.
2. Metode Persamaan

Metode Persamaan (equation method) adalah metode yang


berdasarkan pada pendekatan laporan laba rugi. Penentuan break even
atau impas dengan teknik persamaan dilakukan dengan mendasarkan pada
persamaan pendapatan sama dengan biaya ditambah laba.
Laba dihitung dengan rumus berikut:
Keterangan:
y = laba
c = harga jual persatuan
x = jumlah produk yang
dijual b = biaya variabel
persatuan a = biaya tetap
Adapun rumus Break Even Point (BEP) dengan metode persamaan adalah sebagai
berikut.
a. Rumus Break Even Point (BEP) metode persamaan dalam rupiah

b. Rumus Break Even Point (BEP) metode persamaan dalam unit

3. Metode Kontribusi Unit


Metode kontribusi unit merupakan variasi metode persamaan. Setiap unit atau
satuan produk yang terjual akan menghasilkan jumlah margin kontribusi
tertentu yang akan menutup biaya tetap. Metode kontribusi unit adalah metode
jalan pintas di mana harus diketahui nilai margin kontribusi (Simamora,
2012:171).
Margin kontribusi adalah hasil pengurangan pendapatan dari penjualan dengan
biaya variabel. Untuk mencari titik Impas atau Break Even Point (BEP) rumusnya
adalah sebagai berikut.

a. Rumus Break Even Point (BEP) Metode Kontribusi dalam Rupiah.


b. Rumus BEP Metode Kontribusi dalam Unit.

I. Merencanakan Keuntungan Usaha (Laba Usaha)

Pengertian laba (keuntungan) yaitu hasil penjualan yang telah dikurangi dengan
seluruh komponen biaya yang digunakan dalam proses produksi, dengan
demikian, laba tersebut merupakan nilai atau hasil yang diperoleh dari pertukaran
( penjualan ) atas barang dan jasa yang dihasilkan. Menurut Zaki Baridwan, (2000
: 215), menyatakan bahwa keuntungan (laba) yang dihasilkan dengan penjualan
barang dan jasa, jumlahnya dapat diukur dengan pembebanan yang dilakukan
terhadap pembeli, klien atau penyewa untuk barang-barang atau jasa-jasa yang
diserahkan kepada mereka.

Gambar 1.5. Ilustrasi Laba


Usaha Sumber:
https://bit.ly/2HwRtkO
Dari penjelasan di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, sebagai
berikut.
a. Labadapatterjadisetiapsaat,dandapatpulaterjadidalamwaktutertentuatausecaraberk
ala.
b. Pendapatan diperoleh melalui penjualan barang-barang dagangan atau jasa
diserahkan kepada pembeli dan dapat diperoleh karena pertukaran
aktiva, sebagai hasil dari penanaman-penanaman atau investasi
seperti bunga, deviden dan lain-lain.
c. Laba dalam pembebanannya kepada pembeli atau langganan, harus
diukur dengan satuan mata uang tertentu yang telah diperoleh.
d. Pendapatan mempunyai sifat menaikkan atau menambah nilai
kekayaan pemilik perusahaan. Namun perlu diketahui bahwa tidak
semuanya yang menaikkan atau menambah nilai kekayaan pemilik itu,
dapat dikategorikan sebagai pendapatan, seperti halnya dengan penilaian
aktiva tetap yang mengakibatkan naiknya atau meningkatnya nilai
kekayaan pemilik dengan jalan menimbulkan perkiraan baru yaitu
perkiraan penyesuaian modal.

J. Strategi Penentuan Harga Produk

Berikut ini merupakan beberapa cara dalam menghitung harga jual produk.
1. Penetapan harga berdasarkan biaya

Penetapan harga berdasarkan biaya merupakan penetapan harga


yang paling sering dilakukan. Harga ditetapkan berdasarkan biaya-biaya
yang dikeluarkan untuk setiap satuan produk ditambah dengan laba atau
keuntungan yang dikehendaki. Berikut ini adalah beberapa pendekatan
cara menentukan harga jual berdasarkan biaya.
a) Harga biaya plus (cost plus pricing method)

Penetapan harga produk menggunakan metode ini ialah dengan


menghitung jumlah biaya produksi kemudian ditambahkan
dengan nilai keuntungan yang diinginkan (margin)
Rumusnya adalah sebagai berikut.

b) Harga mark-up

Dalam perusahaan dagang, pedagang membeli barang dari


suplier kemudian dijual kembali dengan menambahkan mark up
harga. Keuntungan yang diperoleh pedagang berasal dari sebagian
mark up tersebut. Sebagian lain dari mark up digunakan untuk
menutup biaya operasional yang dikeluarkan pedagang.
Rumusnya adalah sebagai berikut.
c) Harga Break Even

Harga break even dapat ditentukan dengan harga jual yang


didasarkan pada permintaan pasar dengan masih memperhitungkan
biaya. Perusahaan dikatakan break even jika penerimaan sama
dengan biaya yang telah dikeluarkan. Penjualan
pada periode berikutnya adalah keuntungan. Jika penjualan
perusahaan berada di bawah titik break even maka perusahaan
mengalami kerugian. Perusahaan baru bisa memperoleh
laba/keuntungan setelah titik break even terlampaui.
2. Menentukan harga berdasarkan harga kompetitor

Pada strategi ini, pada umumnya digunakan untuk produk standar


dengan konsisi pasar oligopoli. Penentuan harga jual dilakukan dengan
menjadikan harga kompetitor sebagai referensi. Harga jual dipergunakan
perusahaan sebagai salah satu siasat untuk memenangkan persaingan
dengan kompetitor. Caranya adalah dengan menetapkan harga yang
lebih rendah dibandingkan dengan harga produk perusahaan pesaing.
3. Penetapan harga berdasarkan permintaan (demand based pricing)

Penetapan harga berdasarkan permintaan, dilakukan berdasarkan


persepsi konsumen terhadap value yang diterima (value price), preceived
quality, dan sensitivitas harga. Caranya dapat dilakukan dengan melakukan
analisis PSM (Price Sensitivity Meter), yaitu dengan meminta konsumen
untuk memberikan pernyataan berkaitan dengan kualitas produk,
seperti apakah konsumen merasa harga terlalu mahal, merasa mahal,
merasa murah, atau merasa terlalu murah.

K. Hubungan Break Even Point Dengan Perencanaan Laba

Di dalam perencanaan laba, perusahaan dapat menekan biaya produksi dan


biaya operasi serendah mungkin dengan mempertahankan tingkat harga jual
dan volume penjualan yang ada, menentukan harga jual yang sesuai dengan
laba yang dikehendaki, dan meningkatkan volume penjualan sebesar
mungkin. Biaya, harga jual dan volume penjualan mempunyai hubungan
yang erat dan saling berkaitan. Oleh karena itu dalam perencanaan
hubungan antara biaya, volume dan laba memegang peranan yang penting
sebagai perumusan kebijakan untuk masa yang akan datang. Salah satu alat
analisis yang digunakan dalam perencanaan laba adalah Analisis Break-even
Point.
Perusahaan dikatakan break even jika penerimaan sama dengan biaya
yang telah dikeluarkan. Keuntungan, akan diperoleh pada penjualan periode
berikutnya. Jika perusahaan memperoleh penjualan di bawah titik break even,
maka perusahaan akan merugi.
6. Aktifitas Pembelajaran
1. Membaca materi tentang Biaya Produksi dan BEP
2. Diskusi kelompok untuk membuat skema usaah yang ingin dijalankan.
3. Buatlah catatan terkait dengan informasi yang sudah anda dapatkan dari literatur yang
lain
4. Presentasikan dan membuat laporan singkat.
7. Rangkuman
1. Biaya Produksi adalah biaya produksi adalah biaya-biaya yang digunakan dalam proses produksi
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang jumlahnya
lebih besar dibandingkan dengan jenis biaya lain.
2. Unsur-unsur biaya produksi adalah sebagai berikut:
a. Biaya Bahan Baku Langsung (Direct Material Cost)
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour Cost)
c. Biaya Overhead Pabrik (Factory Overhead Cost)

3. Biaya bahan baku tidak langsung terdiri dari


1) Biaya tenaga kerja tidak langsung
2)Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap
3) Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin
4) Biaya listrik dan air pabrik
5) Biaya asuransi pabrik
6) Biaya overhead lain-lain
4. Harga pokok produksi adalah akumulasi dari biaya yang dikeluarkan perusahaan
untuk menghasilkan produk dan kemudian dibebankan pada produk. Perusahaan harus
menghitung harga pokok suatu produk karena sangat penting untuk pelaporan
keuangan perusahaan.
5. Menurut Mulyadi (2009), tujuan dari penentuan Harga Pokok Produksi adalah
sebagai berikut.
a. Menentukan nilai persediaan barang jadi dan biaya overhead pabrik yang
tercantum dalam neraca dan Laporan Laba Rugi pada akhir periode
akuntansi.
b. Sebagai alat untuk pengendalian biaya. Biaya yang sesungguhnya terjadi,
akan diperbandingkan dengan rencana biaya yang telah ditetapkan sebelumnya.
Setelah itu perusahaan dapat melakukan tindakan perbaikan atau koreksi yang
diperlukan. Dari sinilah, perusahan dapat mengukur tingkat efisiensi pada proses
produksi tersebut.
c. Sebagai alat untuk menentukan harga jual barang jadi dan menetapkan
profit (keuntungan) yang akan diperoleh perusahaan jika menjual barang
tersebut.
d. Untuk mengetahui pos-pos biaya, agar tidak terjadi kesalahan dalam
mengalokasikan biaya sehingga penghitungan harga pokok produksi dapat
dilakukan secara tepat dan akurat. Penentuan harga pokok produksi yang akurat,
akan memudahkan perusahaan dalam menetapkan harga jual produk agar dapat
bersaing dengan kualitas yang lebih baik.
e. Sebagai dasar penetapan tindakan/cara produksi pada suatu perusahaan.

8. Pengukuran Kemampuan
Latihan Pengetahuan 1

1. Jelaskan definisi Biaya menurut pendapatmu!

2. Jelaskan pengertian Harga pokok produksi ?


3. Sebutkan unsur-unsur biaya produksi !

4. Sebutkan 5 Karakteristik orang-orang yang mempunyai motif prestasi


tinggi !

Latihan Pengetahuan 2

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. 1. Biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan dalam proses produksi yang bertujuan
untuk menghasilkan suatu barang atau produk yang siap dipasarkan disebut dengan..
a. Biaya produksi
b. Biaya tenaga kerja
c. Biaya bahan baku langsung
d. Biaya overhead pabrik
e. Biaya reparasi
2. Tujuan dari penentuan biaya produksi adalah..
a. Untuk memberikan suatu gambaran mengenai struktur program pada rekayasa perangkat
lunak
b. Untuk membantu pengambilan keputusan jangka pendek
c. Untuk memastikan bahwa perancang dapat menerapkan sistem yang dapat bekerja secara
penuh dari sistem antarmuka menuju sistem selanjutnya
d. Untuk mengevaluasi sistem atau perangkat lunak yang sudah jadi apakah sudah sesuai
keinginan pelanggan atau belum
e. Untuk menciptakan seluruh bagian dari suatu produk dalam waktu yang sama
3. Biaya yang digunakan yang besarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan hadil produksi
adalah pengertian dari..
a. Biaya tetap d. Biaya variabel
b. Biaya total e. Biaya tetap marginal
c. Biaya rata-rata
4. Biaya Overhead pabrik adalah semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung
ke output tertentu. Berikut yang tidak termasuk biaya overhead pabrik adalah biaya …
a. bahan baku tidak langsung d. biaya rearasi dan pemeliharaan mesin
b. tenaga kerja tidak langsung e. listrik dan air pabrik
c. bahan baku langsung
5. Sebuah usaha percetakan menjual 50 buah buku setiap hari. Besarnya laba koto per hari yang
akan diperoleh setiap harinya jika harga jual buku di tetapkan Rp 75.000,00 perbuah dan HPP
produk sebesar Rp 60.000,00 adalah …
a. Rp 500.000,00 d. Rp 900.000,00
b. Rp 650.000,00 e. Rp1.000.000,00
c. Rp 750.000,00
6. Rumus BEP dasar penjualan (rupiah) adalah …
a. BEP = FC d. BEP = FC
VC-P P-VC
b. BEP = FC e. BEP = FC
1- VC 1- P
P VC
e. BEP = FC
VC-P
7. Sekumpulan uang atau barang yang digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan suatu
pekerjaan di sebut dengan …
a. investasi d. kekayaan
b. tabungan e. biaya
c. modal
8. Manfaat dari modal bagi usaha antara lain, kecuali …
a. membayar gaji pekerja d. menambah kekayaan
b. menyewa tempat usaha e. membenruk simpanan
c. menyediakan bahan produksi
9. Sebuah usaha toko elektronik menjual 1 unit Kulkas dengan harga pokok penjualan sebesar
Rp 2.500.000,00. Jika pengusaha menetapkan persentase margin sebesar 20 % untuk tiap
produk. Hitunglah harga jual produk tersebut …
a. Rp 2.000.000,00 d. Rp 3.500.000,00
b. Rp 2.750.000,00 e. Rp 3.750.000,00
c. Rp 3.000.000,00
10.
1. Biaya bahan baku perunit westafel
No Bahan baku Satuan Harga Satuan Total Harga
1 Semen 1 sak Rp 70.000,00 Rp 70.000,00
2 Pasir 5 kg Rp 25.000,00 Rp 25.000,00
3 Cat 1 kaleng Rp 150.000,00 Rp
150.000,00
4 Perlengkapan cetak 1 paket Rp 75.000,00 Rp 75.000,00
2. Biaya tenaga kerja langsung
Satu orang Rp 150.000,00/ hari dengan target 2 unit per hari.
3. Biaya overhead pabrik
BOP sebesar 30 % dari biaya bahan baku.
Tentukan HPP perunit …
a. Rp. 452.000,00 d. Rp 491.000,00
b. Rp. 475.000,00 e. Rp 495.000,00
c. Rp. 487.000,00
Isian
11. Tulislah kepanjangan dari istilah di bawah ini
a. FC = d. HPP =
b. VC= e. BEP =
c. TC= f. AC =
12. Sebuah perusahaan yang diberi nama “Usaha Gemilang” memiliki data-data biaya dan
rencana produksi seperti berikut ini:
Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp15 juta yaitu terdiri dari:

• Biaya Gaji Pegawai + Pemilik: Rp 5.000.000


• Biaya Asuransi Kesehatan: Rp 2.000.000
• Biaya Sewa Gedung Kantor: Rp 8.000.000

Biaya Variable per Unit Rp 50.000 yaitu terdiri dari:


• Biaya Bahan Baku: Rp25.000
• Biaya Tenaga Kerja Langsung: Rp15.000
• Biaya Lain: Rp.10.000
• Harga Jual per Unit: Rp75.000

Hitunglah BEP unit dan BEP penjualan (rupiah), serta tentukan Payback Periode (PP) dengan
asumsi 1 kali produksi menghasilkan 100 unit.

9. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Setelah mempelajari dan mempraktikan materi dari kegiatan pembelajaran 1,
periksa dan pastikan anda telah menguasai dengan baik materi tersebut. Isilah
kolom self assessmen dibawah ini dengan tanda (V) pada kolom ya/ tidak untuk
mengukur penguasaan kompetensi yang telah anda pelajari. Bila jawaban anda
seluruhnya ya, silahkan lanjutkan mempelajari kegiatan pembelajaran 2. Bila ada
satu atau lebih jawaban tidak, pelajari/ praktikan kembali pada materi tersebut
hingga anda kompeten.
Kompeten
Deskripsi
Ya Tidak
Saya dapat menjelaskan pengertian kewirausahaan
Saya dapat menjelaskan Pengertian wirausaha
Saya dapat menjelaskan sikap dan prilaku wirausaha yang
sukses
Saya dapat menjelaskan karakter wirausaha
BAB 2
Pemasaran Produk

A. Tujuan
Setelah selesai mempelajari materi ‘Pemasaran Produk’, siswa diharapkan dapat
melakukan dan merencanakan pemasaran produk sesuai dengan peluang yang
ada.

B. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis pemasaran produk
4.2 Melakukan pemasaran produk

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.9.1 Menjelaskan tentang pemasaran produk
3.9.2 Menjelaskan strategi pemasaran produk
3.9.3 Menentukan pemasaran produk
3.9.4 Menganalisis Pemasaran Produk
4.9.1 Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam melakukan pemasaran produk
4.9.2 Melakukan pemasaran produk

D. Uraian Materi
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu kegiatan menyeluruh, terpadu, dan terencana, yang dilakukan
oleh sebuah organisasi atau institusi dalam melakukan usaha agar mampu mengakomodir
permintaan pasar dengan cara menciptakan produk bernilai jual, menentukan harga,
mengkomunikasikan, menyampaikan, dan saling bertukar tawaran yang bernilai bagi konsumen,
klien, mitra, dan masyarakat umum.
Secara sederhana, definisi pemasaran lebih diidentikan dengan proses pengenalan produk
atau servis kepada konsumen yang potensial. Aspek-aspek untuk pemasaran ini meliputi periklanan,
public relation, promosi dan penjualan.
Dalam perusahaan, tujuan utama pemasaran adalah untuk memaksimalkan keuntungan
dengan membuat strategi penjualan. Di perusahaan atau bisnis, marketing executives harus
mampu melihat banyak aspek dalam beriklan, termasuk juga memprediksi lifespan sebuah produk.

Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :


a. Philip Kotler (Marketing)
Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong
Pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu
dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan
dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
c. William J. Stanton
Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan
jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
d. John Westwood
Pemasaran adalah sebuah usaha terpadu yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen dan memberikan keuntungan/laba kepada perusahaan
e. Tung Dasem Waringin
Pemasaran adalah media untuk mengkomunikasikan sebuah nilai tambah yang lebih tinggi
f. Jay Abraham
Pemasaran adalah sebuah media untuk mencapai kesuksesan dengan cara
memberikan pelayanan paling baik kepada konsumen
g. Hair dan Mc Daniel
Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga
promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memuaskan konsumen dan tercapainya tujuan organisasi
h. Basu dan Hani
Pemasaran adalah proses kegiatan perencanaan dalam pengelolaan barang dan jasa,
penetapan banderol harga barang dan jasa tersebut, hingga proses promosi maupun
pendistribusiannya, dimana keseluruhan proses pemasaran bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan maupun memperoleh laba

Marketing atau pemasaran merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasan konsumen. Kegiatan pemasaran dilakukan dengan cara membuat produk,
menentukan harga, menentukan tempat penjualan dan mempromosikan produk kepada
konsumen.

Beberapa fungsi pemasaran adalah sebagai berikut :

1. Fungsi pertukaran
Dengan adanya pemasaran maka konsumen dapat mengetahui dan membeli sebuah produk yang
dijual produsen, baik dengan menukar produk dengan uang ataupun menukar produk dengan
produk lainnya. Produk tersebut bisa digunakan untuk keperluan sendiri ataupun dijual kembali
untuk mendapatkan laba.
2. Fungsi Distribusi Fisik
Proses pemasaran juga dapat dalam bentuk distribusi fisik terhadap sebuah produk, dimana distribusi
dilakukan dengan cara menyimpan atau mengangkut produk tersebut. Proses pengangkutan bisa
melalui darat, air dan udara. Sedangkan kegiatan penyimpanan produk berjalan dengan cara
menjaga pasokan produk agar tersedia ketika dibutuhkan.
3. Fungsi Perantara
Aktifitas penyampaian produk dari produsen ke konsumen dilakukan melalui perantara
marketing/pemasaran yang menghubungkan kegiatan pertukaran dengan distribusi fisik. Pada
proses aktifitas perantara terjadi kegiatan pembiayaan, pencarian informasi, klasifikasi produk dan lain-
lain.

Beberapa tugas pemasaran adalah sebagai berikut :

1. Memperkenalkan produk
Tugas pertama dan terpenting dari kegiatan pemasaran adalah untuk memperkenalkan produk yang
diciptakan oleh sebuah perusahaan kepada masyarakat
2. Mencapai target penjualan
Target penjualan produk harus ditetapkan sejak awal. Tim marketing harus memiliki cara untuk
mencapai target tersebut dengan selalu memperhatikan kebutuhan dan kegiatan pasar.
3. Memastikan kepuasan konsumen
Selain target penjualan, kepuasan konsumen merupakan hal penting dan menjadi prioritas dari
tim marketing. Dengan memastikan konsumen merasa puas dengan produk maka proses
pemasaran itu sendiri sudah dianggap berhasil.
4. Membuat strategi lanjutan
Ada cukup banyak strategi pemasaran yang bisa digunakan oleh tim marketing dalam memasarkan
produk ke masyarakat. Salah satu contohnya adalah dengan memberikan diskon. Strategi lanjutan ini
dimaksudkan untuk mendapatkan target profit yang lebih besar dari strategi sebelumnya. Misalnya
menawarkan produk lainnya kepada konsumen untuk mendapatkan harga diskon.
5. Bekerjasama dengan mitra
Marketing juga memiliki peranan penting dalam membangun kerjasama dengan mitra kerja. Selain
itu, tim marketing juga bertugas menjalin hubungan baik dengan masyarakat, khusunya pelanggan,
serta menjadi media yang menjembatani hubungan perusahaan dengan lingkungan eksternal.
6. Membuat rekapitulasi penjualan
Tim marketing harus membuat rekap data penjualan dengan benar dan terstruktur. Data
penjualan tersebut sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk menentukan target dan strategi
pemasaran dimasa mendatang.

Tanggung jawab yang dipikul oleh manajer pemasaran antara lain :

- Mengawasi serta mengembangkan strategi pemasaran


- Melakukan riset dan menganalisa data untuk mengidentifikasi target pasar yang pas
- Merancang serta menyajikan ide lengkap dengan strateginya
- Melakukan aktifitas promosi
- Mengumpulkan dan mendistribusikan informasi statistic dan finansial
- Merawat website perusahaan dan memikirkan strategi kampanye online
- Menyelenggarakan event dan pameran
- Up date database serta memanfaatkan CRM (Costumer Relation Management)
- Pengkoordinasian budaya marketing secara internal dan organisasi
- Mengawasi performa penjualan
- Melakukan kampanye di sosial media

Konsep-konsep inti pemasaran meluputi : kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas,


nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita
dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan.
Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu.
Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan- kebutuhan
yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang
didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.

B. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut
Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian
dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran
yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan
manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan
(Actuating) dan pengawasan.

Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan,
penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud
untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai
kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang,
penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat
yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat
tercapai.

C. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri
dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang
diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara :

1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.


2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.
3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang
sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan

(JC. Penney).

Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan
pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep
pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.

1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana
dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya
untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah
memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang
tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu,
performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas,
karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri
terbaik
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus
melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan
secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan,
keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara
yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor
lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan
akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.

D. Sistem Pemasaran

Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia yang saling berhubungan dan saling
berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem
pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa,
ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk
serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.
Dalam pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling berkaitan itu mencakup
:
1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.
2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan.
3. Target pasar.
4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan).
5. Kendala lingkungan (environmental constraints).

Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan,
yaitu organisasi pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur dalam sebuah sistem pemasaran
serupa dengan unsur-unsur yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi
pada waktu dipertemukan secara tepat.

E. Macam – Macam Sistem Pemasaran

a. Sistem pemasaran dengan saluran vertikal


Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu
keterpaduan. Tujuan :
- Mengendalikan perilaku saluran
- Mencegah perselisihan antara anggota saluran
b. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal
Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang
bergabung untuk memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.
c. Sistem pemasaran dengan saluran ganda
Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan
manajemen digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.

F. Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran

a. Lingkungan makro eksternal


Lingkungan makro tersebut ialah:
- Demografi (kependudukan).
- Kondisi ekonomi.
- Teknologi.
- Kekuatan sosial dan budaya.
- Kekuatan politik dan legal.
- Persaingan.
b. Lingkungan mikro eksternal
- Pasar (market)
- Pemasok
- Pialang (marketing intermediaries)
c. Lingkungan Non – Pemasaran
Internal
Kekuatan non – pemasaran Internal adalah lokasi perusahaan, ketangguhan bagian
penelitian dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest) dalam
organisasi dan dikendalikan oleh manajemen.

G. Strategi Pemasaran

1. Pengertian Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran
pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan
dan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan
terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu :

a. Daur hidup produk


Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan,
tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
b. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan,
apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil
dari pasar.
c. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan
kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.

2. Macam-Macam Strategi Pemasaran

Macam strategi pemasaran diantaranya:


1. Strategi kebutuhan primer
Strategi-strategi pemasaran untuk merancang kebutuah primer yaitu:
a. Menambah jumlah pemakai dan
b. Meningkatkan jumlah pembeli.

2. Strategi Kebutuhan Selektif


Yaitu dengan cara :
a. Mempertahankan pelanggan misalnya:
- Memelihara kepuasan pelanggan;
- Menyederhanakan proses pembelian;
- Mengurangi daya tarik atau jelang untuk beralih merk;
b. Menjaring pelanggan (Acquistion Strategies)
- Mengambil posisi berhadapan (head – to head positioning)
- Mengambil posisi berbeda (differentiated position)

Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu:
1. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai.
2. Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian.
3. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada.
4. Merangsang kebutuhan selektif dengan menjaring pelanggan baru.
H. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli
yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin
membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Atau segmentasi pasar bisa diartikan
segmentasi pasar adalah proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk,
menganalisia perbedaan antara pembeli di pasar.

1. Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar

Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu :
1) Dasar – dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen
- Variabel geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan
kepadatan iklim.
- Variabel demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan,
pendidikan, dll
- Variabel psikologis, diantaranya :kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
- Variabel perilaku pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status pemakai,
tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.

2) Dasar – dasar segmentasi pada pasar industri


- Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi
geografis, dan banyaknya langganan.
- Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri – ciri kepribadian, kualitas produk,
dan pelanggan.

2. Syarat segmentasi Pasar

Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu :


1) Dapat diukur
2) Dapat dicapai
3) Cukup besar atau cukup menguntungkan
4) Dapat dibedakan
5) Dapat dilaksanakan

3. Tingkat Segmentasi Pasar

Karena pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli,
berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun
pada beberapa tingkat yang berbeda.
1) Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi
massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh konsumen.
2) Pemasaran segmen
Pemasarn segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi,
dan perilaku pembelian.
3) Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub group didalam segmen-
segmen. Suatu ceruk adalah suatu group yang didefiniskan dengan lebih sempit.
4) Pemasaran mikro
Praktek penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa
individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran
lokal dan pemasaran individu.

4. Manfaat Segmentasi Pasar

Sedangakan manfaat dari segmentasi pasar adalah:


1) Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih
kesempatan- kesempatan pemasaran.
2) Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon
pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya
secara lebih tepat pada berbagai segmen.
3) Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik
pemasarannya

5. Menentukan Pasar Sasaran

Langkah-langkah dalam menetukan pasar sasaran yaitu :


1. Langkah pertama
Menghitung dan menilai potensi keuntungan dari berbagai segmen yang ada
2. Langkah kedua
Mencatat hasil penjualan tahun lalu dan memperkirakan untuk tahun yang
akan datang.

6. Perilaku Konsumen

a. Pengertian Perilaku Konsumen


Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian
penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului
dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk,
pelayanan dari sumber lainnya.

b. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
a. Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan meliputi :
- Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan
dan perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar teori
keinginan dan perilaku seseorang.
- Subbudaya : setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil,
atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan
pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi:
kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah gegrafis.
- Kelas sosial : hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial.
Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan
tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan
perilaku yang sama
b. Faktor Sosial
- Kelompok acuan
Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen dapat diartikan sebagai
kelompok yang yang dapat memberikan pengaruh secara langsung atau tidak
langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang
- Keluarga
Pertama keluarga yang dikenal dengan istilah keluarg orientas. Keluarga jenis
ini terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang yang dapat memberikan
orientasi agam, politik dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta.
- Peran dan status
Semakin tinggi peran seseorang didalam sebuah organisasi maka akan semakin tinggi
pula status mereka dalam organisasi tersebut dan secara langsung dapat berdampak
pada perilaku pembeliannya.

c. Pribadi
- Usia dan siklus hidup keluarga
- Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
- Gaya hidup
- Kepribadian
d. Psikologis
- Motivasi
- Persepsi
- Pembelajaran - pengalaman
- Keyakinan dan sikap

2. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli

Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli potensial.
Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat membuat
keputusan untuk menerima / mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental yang dilalui
seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan / adopsi final.

Tahap-tahap proses adopsi:


a. Sadar : konsumen menjadi sadar akan adanyaproduk
baru, tetapi
kekurangan informasi mengenainya
b. Tertarik : konsumen akan menjadi tertarik untuk mencari
informasi mengenai produk baru
konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru
c. Evalusi :
tersebut masuk akal atau tidak untuk dikonsumsi
konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil
d. Mencoba :
untuk meningkatkan perkiraan nilai produk tersebut
e. Adopsi : konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan
produk baru tersebut

3. Tipe-Tipe Perilaku Membeli

Ada empat tipe perilaku membeli, yaitu :


a. Perilaku pembelian yang kompleks
Disini konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya, harga
produk tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang tinggi. Perilaku konsumen melalui proses
tiga langkah, yaitu: pertama, mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut.
Kedua, membangun sikap, dan ketiga melakukan pilihan.
b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan
Disini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan,
diantara merek-merek. Konsumen mengunjungi beberapa tempat untuk mencari yang
lebih cocok.
c. Perilaku pembelian karena kebiasaan
Disini konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada perbedaan
nyata diantara berbagai merek dan harga barang relatif rendah
d. Perilaku pembelian yang mencari keragaman
Disini keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai
pemilihan merek.

4. Tahap-Tahap Proses Membeli

Tahap-tahap dalam proses membeli meliputi :


a. Pengenalan kebutuhan/masalah
Disini orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yang
dibutuhkan, apa yang menyebabkan semua itu muncul dan mengapa seseorang
membutuhkan sesuatu. Seorang pemasar akan mengenalkan pada konsumen agar
lebih tertarik.
b. Pencarian informasi
Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu :
- Sumber pribadi, meliputi: keluarga, teman-teman, tetangga, dan kenalan.
- Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan dan
pemajangan.
- Sumber umum, meliputi : media massa dan organisasi konsumen.
- Sumber pengalaman, meliputi: pernah menangani, menguji, dan
mempergunakan produk.
c. Pencarian alternatif
Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen,
yaitu :
- Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen
terhadap produk atau jasa tersebut.
- Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan
Ciri-ciri produk.
- Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol
- Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang
diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari
- Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak
ciri-ciri barang.

5. Keputusan membeli

Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk membeli, yaitu :
a. Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman,
tetangga, atau siapa saja yang dipercayai
b. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : seperti faktor harga pendapatan
E. Aktifitas Pembelajaran
1. Membaca materi tentang Menganalisis Peluang Usaha
2. Diskusi kelompok untuk melaksanakan pemasaran produk yang cocok di
daerahmu.
3. Buatlah catatan sedetilmungkin terkait dengan informasi yang sudah anda
dapatkan dari literatur yang lain
4. Lakukan kegitan pemasaran produk di lingkungan sekolah mu
5. Presentasi dan membuat laporan singkat (mengerjakan Lembar Kerja)

F. Rangkuman
1. Pemasaran adalah suatu kegiatan menyeluruh, terpadu, dan terencana, yang
dilakukan oleh sebuah organisasi atau institusi dalam melakukan usaha agar mampu
mengakomodir permintaan pasar dengan cara menciptakan produk bernilai jual,
menentukan harga, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan saling bertukar tawaran
yang bernilai bagi konsumen, klien, mitra, dan masyarakat umum.
2. Beberapa fungsi pemasaran adalah sebagai berikut :

1. Fungsi pertukaran
2. Fungsi Distribusi Fisik
3. Fungsi Perantara

3. Beberapa tugas pemasaran adalah sebagai berikut :

1. Memperkenalkan produk
2. Mencapai target penjualan
3. Memastikan kepuasan konsumen
4. Membuat strategi lanjutan
5. Bekerjasama dengan mitra
6. Membuat rekapitulasi penjualan

4. Tanggung jawab yang dipikul oleh manajer pemasaran antara lain :

- Mengawasi serta mengembangkan strategi pemasaran


- Melakukan riset dan menganalisa data untuk mengidentifikasi target pasar yang pas
- Merancang serta menyajikan ide lengkap dengan strateginya
- Melakukan aktifitas promosi
- Mengumpulkan dan mendistribusikan informasi statistic dan finansial
- Merawat website perusahaan dan memikirkan strategi kampanye online
- Menyelenggarakan event dan pameran
- Up date database serta memanfaatkan CRM (Costumer Relation Management)
- Pengkoordinasian budaya marketing secara internal dan organisasi
- Mengawasi performa penjualan
- Melakukan kampanye di sosial media
5. Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran.
Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan,
implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk
menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan
pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah
proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating)
dan pengawasan.

6. Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya


pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan
keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi
pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi
dalam pemasaran yaitu :

a. Daur hidup produk


Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan,
tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
b. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan,
apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil
dari pasar.
c. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan
kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.

G. Pengukuran Kemampuan
Latihan Pengetahuan 1
Kerjakan latihan berikut di lembar kerja kalian. Sebelum menjawab, pastikan
kalian telah menguasai materi pelajaran ‘Menganalisis Peluang Usaha’ ini dengan
baik.

1. Apa yang dimaksud dengan pemasaran usaha? Jelaskan


pendapatmu!
2. Jelaskan tujuan dari pemasaran usaha!

3. Apa yang dimaksud dengan analisis SWOT!

4. Mengapa wirausaha harus melakukan analisis peluang usaha?

Latihan Pengetahuan 2

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.


1. Hal utama dalam strategi pemasaran bagi Philip Kotler adalah..
a. Pasar sasaran
b. Penetapan posisi
c. Bauran pemasaran
d. Budget untuk pemasaran
e. Benar semua *
2. Tujuan dari konsep pemasaran adalah..
a. Memberikan kepuasan terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen *
b. Memberikan kepuasan terhadap kebutuhan dan keinginan perusahaan
c. Memberikan kepuasan terhadap kebutuhan dan keinginan owner
d. Memberikan kepuasan terhadap kebutuhan dan keinginan investor
e. Memberikan kepuasan terhadap kebutuhan dan keinginan karyawan
perusahaan

3. PPC dan PPI adalah contoh dari..


a. POP
b. Direct selling
c. Iklan berbayar *
d. Earned media
e. Internet marketing

4. Suatu usaha memasarkan produk barang atau jasa dengan menggunakan pola
rencana dan taktik tertentu sehingga jumlah penjualan menjadi tinggi disebut
dengan..
a. Strategi bisnis
b. Strategi perang
c. Strategi pemasaran *
d. Strategi pasar
e. Strategi peluang

5. “One of kind” adalah sebuah kalimat dalam strategi pemasaran yang memiliki
arti..
a. Tidak ada pilihan
b. Seperti yang lain
c. Tidak memiliki manfaat
d. Berbeda dari yang lain *
e. Terbatas

6. Yang merupakan contoh dari physical evidence adalah..


a. Kemasan produk
b. Tanda terima
c. Desain interior toko
d. Situs website
e. Benar semua *
7. Keseluruhan program perusahaan dalam menentukan target pasar dan
memuaskan konsumen dengan membangun kombinasi elemen dari marketing
mix; produk, distribusi, promosi, dan harga. Hal ini adalah penjelasan tentang
strategi pemasaran menurut..
a. Kotler
b. Kurtz *
c. Philip Kotler
d. Tjiptono
e. Stanton

PPI adalah singkatan dari..


a. Pay Per Impression *
b. Payment Per Impress
c. Pay Per Improve
d. Payment Per Impression
e. Pay Per Impressions

9. Kelas social, gaya hidup, dan kepribadian adalah hal yang bersangkutan
dengan segementasi..
a. Perilaku
b. Sikap
c. Demografis
d. Psikografis *
e. Perasaan

10. Sebuah citra pada produk yang dipasarkan adalah pengertian dari..
a. Branding *
b. Promotion
c. Pemasaran
d. Produksi
e. Distribusi

H. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Setelah mempelajari dan mempraktikan materi dari kegiatan pembelajaran 2,
periksa dan pastikan anda telah menguasai dengan baik materi tersebut. Isilah
kolom self assessmen dibawah ini dengan tanda (V) pada kolom ya atau pada
kolom tidak untuk mengukur penguasaan kompetensi yang telah anda pelajari.
Bila jawaban anda seluruhnya ya, silahkan lanjutkan mempelajari kegiatan
pembelajaran 3. Bila ada satu atau lebih jawaban tidak, pelajari/ praktikan
kembali pada materi tersebut hingga anda kompeten.
Kompeten
Deskripsi
Ya Tidak
Saya dapat menjelaskan pengertian pemasaran usaha
Saya dapat menerapkan metode analisis pemasaran
usaha
Saya dapat menganalisis pemasaran usaha
Saya dapat mengidentifikasi pemasaran usaha dari
suatu produk usaha
Saya dapat merencanakan pemasaran usaha
BAB 3

LAPORAN KEUANGAN SEDERHANA

A. Tujuan
Setelah selesai mempelajari materi ‘Laporan Keuangan Sederhana, siswa
diharapkan dapat menerapkan dokumen administrasi usaha dan merencanakan
pembuatan dokumen usaha sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku
.

B. Kompetensi Dasar

3.3 Menerapkan dokumen administrasi usaha


4.1 Merencanakan pembuatan dokumen usaha

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.3.1 Menjelaskan pengertian dokumen administrasi usaha
3.3.2 Menjelaskan fungsi dari dokumen administrasi usaha
3.3.3 Menjelasan jenis-jenis dokumen administrasi usaha
3.3.4 Menentukan dokumen administrasi usaha
4.3.1 Mengidentifikasi dokumen administrasi usaha
4.3.2 Merencanakan pembuatan dokumen usaha
A. Uraian Materi Membuat Standar Laporan Keuangan

Laporan keuangan secara sederhana adalah informasi mengenai keuangan sebuah perusahaan
yang apat digunakan untuk melihat bagaimana kinerja perusahaan tersebut dalam suatu periode
tersebut dalam suatu periode tertentu. Adanya laporan keuangan, para pemimpin atau manajemen
dapat melihat lebih jelas kondisi keuangan perusahaan berdasarkan data – data aktual mengenai
kondisi perusahaan. Perusahaan yang baik tentunya harus memiliki sistem pelaporan keuangan yang
baik dan merata. Tanapa adanya laporan keuangan, perusahaan akan kesulitan menganalisis apa
yang terjadi dalam perusahaan dan bagaimana kondisi serta posisi perusahaan.

Setiap usaha pasti memiliki laporan keuangan. Laporan keuangan dapat digunakan untuk
mengetahui sejauh mana laju keuntungan dari suatu perusahaan. Suatu perusahaan laporan
keuangan yang baik akan menentukan kesehatan keuangan perusahaan. Unsur yang berkaitan
secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban, dan ekuitas. Unsur
yang berkaitan dengan penguuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban.
Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan
dalam berbagi unsur neraca. Oleh karena itu, marilah pelajari bab berikut dengan seksama!

A. Definisi Laporan Keuangan


Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, seperti laporan arus kas
atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain, serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan. Selain itu, juga termasuk jadwal dan informasi tambahan yang
berkaitan dengan laporan tersebut. Misalnya, informasi keuangan segmen industri dan georgrafis
serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.

Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi


keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
1. Manfaat Laporan Keuangan
Pada dasarnya, laporan keuangan hanya digunakan oleh beberapa pihak yang
berkepentingan. Tidak semua orang diperbolehkan untuk menggunakan laporan euangan sebuah
perusahaan. Laporan keuangan tidak hanya berguna untuk pengusaha atupun bisnis, tetapi ada
beberapa keuangan, seperti pihak – pihak berikut.

a. Pemberi Pinjaman atau Kreditor


Sebagai pihak yang meminjamkan tambahan modal untuk membantu bisnis Anda tetap berjalan
dengan baik, kreditor akan meminta laporan keuangan perusahaan. Laporan ini akan memberikan
informasi tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang akan dimanfaatkan oleh kreditor
sebagai bahan acuan untuk menolak ataupun menyetujui pinjaman yang diajukan. Kreditor akan
memperoleh keyakinan bahwa uang yang akan atau telah mereka pinjamkan tidak jatuh ke tangan
yang salah. Jika pinjaman itu disetujui, artinya kreditor yakin bahwa perusahaan tersebut mampu
membayar dan mengembalikan pinjaman sesuai jangka waktu yang telah disepakati bersama.

b. Pemasok (Supplier)
Pemasok (supplier) juga berhak mengetahui laporan keuangan perusahaan, terutama jika Anda
membeli barang dengan sistem kredit atau tidak langsung dibayar tunai. Berdasarkan informasi
yang disajikan pada laporan tersebut, supplier bisa mengambil keputusan apakah perusahaan
Anda memiliki kemampuan membayar tagihan sesuai nominal yang tertera atau tidak. Jika
perusahaan dinilai tidak mampu, supplier akan menolak kerja sama dengan perusahaan atau dapat
mengajukan negoisasi dalam kerja sama tersebut.

c. Manajemen Perusahaan
Manajemen perusahaan adalah orang terpenting yang sangat membutuhkan laporan keuangan.
Setelah mengetahui laporan keuangan perusahaan, pihak manajemen dapat mengetahui dan
memastikan bawa semua proses telah berjalan dengan baik. Laporan keuangan ini juga dapat
menjadi acuan dalam mendukung aspek perencanaan bisnis di masa yang akan datang.

d. Investor
Sebagai penanaman modal pada bisnis, investor pasti selalu ingin tahu apakah modal yang
mereka berikan telah digunakan secara tepat. Penggunaan laporan keuangan yang baik,
menyebabkan investor akan merasa yakin terhadap bisnis Anda. Mereka tidak akan merasa
keberatan untuk menanamkan modalnya ke perusahaan sehingga Anda dapat lebi mudah
mengembangkan bisnis dengan modal tambahan dari investor tersebut. Laporan keuangan yang
baik adalah bentuk kepercayaan terhadap para investor yang sudah berinvestasi pada bisnis Anda.

e. Pemerintah
Setiap bisnis yang terlapor akan memiliki kewajiban terhadap pemerintah untuk membayar
pajak. Besaran pajak yang dibayarkan akan sesuai dengan besaran angka yang tertulis dari
laporan keuangan yang dimiliki oleh bisnis. Makin awal merapikan dan membuat laporan
keuangan, Anda akan terhindar dari masalah penting terkait kewajiban pajak. Misalnya,
penggelapan pajak terkait masalah hukum atau pengurangan pajak tertanggung yang justru akan
memberi keuntungan bisnis. Makin awal merapikan dan membuat laporan keuangan, Anda akan
terhindar dari masalah penting terkait kewajiban pajak. Misalnya, penggelapan pajak terkait
masalah hukum atau pengurangan pajak tertanggung yang justru akan memberi keuntungan bagi
bisnis.

f. Pelanggan atau Konsumen


Pelanggan atau konsumen yang terkait penjanjian kerja sama untuk mmasarkan produk Anda
juga berhak untuk mengetahui laporan keuangan perusahaan. Pelanggan berhak tahu
kelangsungan bisnis, terutama jika mereka terkait dengan perjanjian jangka panjang dengan bisnis
Anda. Laporan keuangan yang baik akan menunjukkan riwayat bisnis yang baik sehingga akan
meyakinkan pelanggan untuk mengambil sebuah kesepakatan kerja sama.

g. Karyawan
Karyawan biasanya ingin mengetahui laporan keuangan yang dimiliki perusahaan terkait
dengan kemampuan gaji yang bisa dibayarkan perusahaan kepada mereka. Laporan keuangan
yang baik akan membantu pihak perusahaan untuk bekerja sama dengan karyawan terkait
pembayaran terakhir tentang rangkaian aktivitas perusahaan.

h. Masyarakat
Sebuah perusahaan bisa memberi pengaruh terhadap masyarakat dalam beberapa cara.
Misalnya, jumlah orang yang menjadi pekerja di perusahaan dan perlindungan untuk penanam
modal dalam negeri. Informasi keuangan perusahaan yang baik dapat membantu masyarakat
menyediakan info atau model perkembangan terakhir tentang rangkaian aktivitas perusahaan.

2. Karateristik Laporan Keuangan

Berikut beberapa karakteristik dalam membuat laporan keuangan, diantaranya sebagai


berikut.
a. Dapat Difahami (Understandability)
Informasi yang berkualitas adalah informasi yang dapat dengan mudah dipahami oleh
pembacanya. Berdasarkan penjelasan tersebut, laporan keuangan juga harus disajikan dengan
baik dan sesuai standar kejelasan. Tujuannya agar pemakai informasi laporan keuangan bisa
dengan mudah memahami laporan keuangan yang dibuat.
Kesulitan konsumen untuk memahami informasi tertentu tidak bisa dijadikan alasan untuk
tidak memasukkan informasi itu ke dalam laporan keuangan. Hal itu karena laporan keuangan
harus dibuat secara transparan.

b. Relevan (Relevance)
Informasi dikatakan relevan apabila dapat mempengaruhi keputusan ekonomi konsumen dan
berguna untuk mengevaluasi peristiwa pada masa lalu. Relevansi informasi bermanfaat untuk
memprediksi kejadian di masa mendatang dan menegaskan keputusan ekonomi.
Prediksi posisi keuangan dan kinerja dimasa depan serta hal lainnya seringkali didasarkan
pada informasi posisi keuangan dan kinerja di masa lalu. Oleh karena itu, penyusunan laporan
keuangan yang relevan dapat menjadi pendukung pemakai laporan keuangan untuk mengambil
suatu keputusan yang akan diambil nantinya.
c. Dapat Dipercaya (Reliability)
Laporan keuangan dikatakan dapat dipercaya apabila tidak memilik atau bebas dari
pengertian yang menyesatkan dan kesalahan materal.
Tingkat kejujuran informasi juga akan memengaruhi relevansi. Jika informasi yang disajikan
dapat dipercaya maka informasi tersebut akan mekin relevan. Keandalan informasi dipengaruhi
oleh hal – hal berikut.

1) Kejujuran dalam Menyajikan Informasi


Laporan yang dapat dipercaya adalah laporan yang menggambarkan secara jujur keadaan,
transaksi, dan peristiwa yang terjadi.

2) Substansi Mengungguli Bentuk


Peristiwa harus dicatat sesuai dengan substansi dan realitanya.

3) Netral
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, tidak bergantung pada
kebutuhan, dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada informasi yang menguntungkan
beberapa pihak saja.

4) Pertimbangan Sehat
Ketidakpastian yang dihadapi dalam penyusunan laporan keuangan diakui dengan
mengungkapkan hakikat serta tingkatnya dan dengan menggunakan pertimbangan sehat
(prudence). Pertimbangan sehat adalah kehati – hatian pada saat melakukan perkiraan dalam
kondisi ketidakpastian sehingga aktiva atau pengahasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan
kewajiban tidak dinyatakan terlalu rendah.

d. Dapat Dibandingkan
Lapoaran keuangan yang baik adalah laporan keuangan yang dapat dibandingkan secara
antarperiode. Perbandingan tersebut bertujuan untuk mengetahui posisi keuangan dan
kesehatan perusahaan.

3. Tujuan Laporan Keuangan


Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI), tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut.
a. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta
modal suatu perusahaan.
b. Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva neto (aktiva
dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka
memperoleh laba.
c. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di dalam menaksir
potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
d. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu
perusahaan, seperti informasi menganai aktivitas pembiayaan investasi.
e. Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan
yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi
yang dianut perusahaan.
4. Komponen Laporan Keuangan
Berikut adalah komponen – komponen dalam laporan keuangan menurut Ikatan Akuntansi
Indonesia (IAI).
a. Neraca
Neraca merupakan pembagian lancar dengan tidak lancar serta jangka pendek dan jangka
panjang. Perusahaan menyajikan ativa lancar terpisah dari aktiva tidak lancar dan kewajiban
jangka pendek terpisah dari kewajiban jangka panjang, kecuali untuk industri tertentu yang
diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) khusus. Aktiva lancar disajikan menurut
ukuran likuiditas, sedangkan kewajiban disajikan menurut aturan jatuh temponya.

b. Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi perusahaan disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur
kinerja keuangan yang diperlukan bagi penyajian secara wajar.

c. Laporan Perubahan Ekuitas


Perubahan ekuitas perusahaan menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih
atau kekayaan selama periode bersangkutan. Hal itu berdasarkan prinsip pengukuran tertentu
yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

d. Laporan Arus Kas


Laporan arus kas adalah laporan yang ditunjukkan untuk memberi informasi historis mengenai
perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan
(financing) selama satu periode akuntansi.

e. Catatan atas Laporan Keuangan


Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera
dlam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, serta informasi
tambahan serta kewajiban kontijensi dan komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga
mencakup informasi yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) serta pengungkapan – pengungkapan lain yang
diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.

Berikut akan disajikan contoh laporan keuangan sederhana yang terdiri atas laporan neraca,
laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.
Tabel 6.1 Contoh Laporan Neraca Suatu Usaha

Micro Service
Neraca
Per 31 Desember 2005
Aktiva Pasiva
Aktiva lancar utang lancar
Kas Rp. 8.500.000,00 utang dagang Rp. 12.000.000,00
Piutang dagang Rp. 11.000.000,00 utang listrik dan air Rp 100.000,00
Persediaan barang dagang Rp. 18.000.000,00 utang pajak Rp. 3.000.000,00
Perlengkapan toko Rp. 500.000,00 jumlah utang lancar Rp 15.100.000,00
Perlengkapan kantor Rp. 100.000,00 modal
Iklan dibayar dimuka Rp. 500.000,00 modal Tn. Asih Surya Rp. 36.150.000,00
Sewa dibayar dimuka Rp. 100.000,00
Jumlah Aktiva Lancar Rp. 38.700.000,00
Aktiva tetap
Peralatan toko Rp.15.000.000,00
Ak.peny.plrt (Rp. 5.500.000,00)
Rp. 9.500.000,00
Peralatan kantor Rp.4.500.000,00
Ak. Peny. Prltn. Ktr (Rp. 1.450.000,00)
Rp. 3.050.000,00
Jumlah aktiva Rp. 51.250.000,00 jumlah utang & modal Rp. 51.250.000,00

Tabel 6.2 Contoh Laporan Laba Rugi Suatu Usaha

Micro service
Laporan Laba Rugi
Untuk Bulan Yang Berakhir 31 Januari 2008
Pendapatan jasa Rp. 5.000.000,00
Beban – beban:
Beban Gaji Rp. 500.000,00
Beban Sewa Rp. 200.000,00
Beban Iklan Rp. 150.000,00
Beban Perlengkapan Rp. 400.000,00
Beban Penyusutan Peralatan Rp. 340.000,00
Beban Rupa – Rupa Rp. 200.000,00
Total beban (Rp. 1.790.000,00)
Laba bersih Rp. 3.210.000,00
Tabel 6.3 Contoh Laporan Neraca Suatu Usaha

Tanggal Keterangan Debet Kredit

07/02/2009 Uang muka dari Ferry setiawan Rp. 1.500.000 Rp. 0


07/02/2009 Piutang pada Ferry Setiawan Rp. 500.000 Rp. 0
07/02/2009 Beli kayu Rp. 0 Rp. 50.000
07/02/2009 Beli cat Rp. 0 Rp. 75.000
07/02/2009 Beli besi plat 30cm Rp. 0 Rp. 250.000
07/02/2009 Beli kunci gembok Rp. 0 Rp. 25.000
07/02/2009 Biaya angkut barang Rp. 0 Rp. 150.000
07/02/2009 Kuli bongkar Rp. 0 Rp. 75.000
07/02/2009 Beli tabung gas untuk las Rp. 0 Rp. 25.000
Rp. 200.000 Rp. 750.000
Saldo Rp. 1.250.000

07/02/2009 Simpan kas Rp. 5.000.000 Rp. 0

Rp. 5.000.000 Rp. 0


saldo Rp. 5.000.000
Perusahaan Surya Sejati
Laporan Perubahan Modal
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2007

Modal Pak Andi 1 Desember 2007 Rp. 143.416.000,00


Laba bersih Rp. 39.744.000,00

Prive pak andi (Rp. 20.000.000,00)

Penambahan modal Rp. 19.744.000,00

Modal pak andi 31 desember 2007 Rp. 163.160.000,00

B. Analisis Laporan Keuangan


Meskipun tidak memiliki wujud fisik, produsen perangkat lunak dapat dikategorikan dalam
perusahaan manufaktur. Oleh karena itu, Anda akan mempelajari analisis laporan keuangan dalam
perusahaan manufaktur

1. Metode Analisis Laporan Keuangan


Analisis laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan atau
model untuk mengetahui keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan keuangan perusahaan
memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antara
unsur – unsur laporan keuangan dan perubahan unsur – unsur itu dari tahun ke tahun untuk
mengetahui arah perkembangannya.
Laporan keuangan masing – masing pihak mempunyai kepentingan sendiri – sendiri.
Perbedaan kepentingan akan membawa perbedaan dalam cara menganalisis laporan keuangan
dan perbedaan dalam tekanan – tekanan yang diberikan pada analisis tersebut. Penafsiran atas
analisis laporan keuangan suatu perusahaan akan tergantung pada kedudukan dan kepentingan
masing – masing pihak terhadap perusahaan yang bersangkutan.

Sebagaimana Anda ketahui bahwa manajemen mementingkan laba yang dicapai cukup
tinggi, cara kerja cukup efisien, aktiva aman dan terjaga baik, struktur permodalan sehat, dan
perusahaan mempunyai rencana yang baik mengenai hari di bidang keuangan maupun
dibidang usaha atu operasi. Oleh karena itu, manajemen menyediakan informasi yang lengkap
dan terperinci.

Pemegang saham, menilai keberhasilan manajemen dalam memimpin perusahaan, terutama


ditujukan pada kemampuan perusahaan membayar deviden dan bunga yang dihasilkan dari
investasi serta pada kemunginan – kemungkinan yang dapat dicapai perusahaan pada waktu
yang akan datang.

Berdasarkan sudut pandang kreditur jangka pendek, seperti bank – bank dan pedang –
pedagang besar yang penting adalah menilai kemampuan perusahaan dalam membayar utang
– utang jangka pendeknya (likuiditas perusahaan). Menurut kreditur jangka panjang, yang
penting adalah tingkat pendapatan perusahaan sekarang maupu waktu – waktu yang akan
datang, yaitu pospek ekonomis dari perusahaan yang diberi kredit. Tingkat pendapatan
perusahaan dapat dinilai berdasarkan kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan
angsuran pinjaman secara teratur.

Pihak seperti pemerintah dan karyawan perusahaan, kepentingannya berhubungan dengan


soal kesempatan kerja, peningkatan hasil produksi, penarikkan pajak sebagai salah satu sumber
anggaran belanja negara, dan pelaksanaan kebijaksanaan ekonomi dan pemerintah. Menurut
karyawan, yang pentig adalah soal gaji atau upah dan insentif – insentif lainnya.

Tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk membantu agar pengambilan keputusan
dalam bidang keuangan menjadi lebih cepat, cermat, tepat dan akurat.
Ada beberapa macam metode dan teknik analisis laporan keuangan yang dapat dibuat.
Metode dan teknik analisis laporan keuangan tersebut antara lain sebagai berikut.

a. Analisis perbandingan neraca, laporan laba rugi, dan laporan laba yang ditahan dengan
menunjukkan hal – hal berikut.
1) Data absolut (jumlah dalam rupiah)
2) Kenaikan dan penurunan dalam jumlah rupiah
3) Kenaikan dan penurunan dalam pesanan
4) Perbandingan yang dinyatakan dalam ratio
5) Persentase dari total

b. Analisis perubahan modal kerja


c. Analisis model dari rasio unsur – unsur neraca dan data operasi yang ada kaitannya.
d. Analisis persentase per komponen dari neraca dan laporan laba rugi,
e. Analisis rasio yang memperlihatkan hubungan beberapa unsur neraca, laporan laba rugi, dan
kedua laporan keuangan
f. Analisis perbandingan dengan rasio industri.
g. Analisis perubahan pendapatan neto atau analisis perubahan laba bruto.
h. Analisis titik impas (break even analysis).

2. Jenis Analisis Laporan Keuangan


Ada beberapa jenis analisis yang dapat dilakukan, yakni analisis internal, eksternal,
horizontal, dan vertikal.

a. Analisis Internal
Analisis dilakukan oleh pihak yang dapat memperoleh informasi secara lengkap dan terperinci
mengenai suatu perusahaan. Analisis dilakukan oleh manajemen dalam engukur efisiensi usaha
dan menjelaskan perubahan yang terjadi dalam kondisi keuangan. Menurut seorang
penganalisis internal, selain laporan – laporan keuangan yang diumumkan pada publik, juga
tersedia laporan – laporan intern yang bisa tidak diumumkan dan hanya dipakai untuk maksud
– maksud itern.

b. Analisis Eksternal
Analisis eksternal dilakukan oleh mereka yang tidak bisa mendapatkan data secara terperinci
mengenai suatu perusahaan. Analisis dilakukan oleh bank – bank, para kreditur, pemegang
saham, calon pemegang saham, dan lain – lain dalam rangka mengukur tingkat likuiditas dan
profitabilitas.
Menurut seorang penganalisis eksternal, hanya tersedia laporan – laporan keuangan yang
lazimnya diumumkan kepada publik, yaitu neraca dan laporan laba rugi. Oleh karena
terbatasnya data yang bisa didapatkan mengakibatkan penganalisis eksternal tidak bisa
menganalisis lebih mendalam seperti yang dilakukan oleh seseorang penganalisis internal.

c. Analisis Horizontal
Analisis perkembangan data keuangan dan data operasi perusahaan dari tahun ke tahun guna
mengetahui kekuatan atau kelemahan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Analisis ini
terdiri dari comparative statements dan index number series.

d. Analisis Vertikal
Analisis laporan keuangan yang terbatas hanya pada satu periode akuntansi saja. Analisis ini
terdiri dari common size financial statement dan ratio analysis.

3. Teknik Analisis Laporan Keuangan


Sering kali laporan keuangan disederhanakan untuk mengetahui posisi relatif suatu
rekening dalam laporan keuangan. Teknik penyederhanaannya adalah sebagai berikut.

a. Teknik Analisis Comon Size


Analisis common size mengubah angka – angka yang ada dalam neraca dan
laporan laba rugi menjadi persentase berdasarkan dasar tertentu. Angka – angka yang ada di
neraca, common base – nya adalah total aktiva. Total aktiva yang dipergunakan adalah 100%.

b. Teknik Analisis Indeks


Analisis indeks mengubah semua angka dalam laporan keuangan pada tahun
dasar menjadi 100. Pemilihan tahun dasar adalah tahun yang di pandang sebagai tahun normal,
bukan selalu tahun yang paling awal. Analisis ini dilakukan untuk melihat perkembangan dari
waktu ke waku.

4. Laporan Keuangan yang Diperbandingkan


Perincian jumlah sen pada analisis laporan keuangan biasanya dapat dihilangkan.
Pembualatan data keuangan dan hasil usaha atau operasi dalam ribuan atau jutaan rupiah tidak
akan memengaruhi dalam perhitungan rasio, persentase, dan perbandingan karena sifat
hubungan itu sebenarnya tidak berubah.
Membandingkan data neraca untuk dua periode atau lebih bertujuan untuk mengetahui
adanya kenaikan atau penurunan jumlah absolut (dala rupiah) dalam persentase. Perubahan ini
penting karena dapat memberi petunjuk arah perkembangan kondisi keuangan perusahaan.
Analisis perbandigan tersebut biasanya juga dilengkapi dengan rasio. Rasio ini dihitung
dengan cara membagi jumlah rupiah tahun ini dengan jumlah rupiah tahun sebelumnya sebagai
tahun dasar. Ratio kurang dari satu berarti jumlah rupiah tahun yang sedang berjalan lebih
kecil dari jumlah rupiah tahun dasar. Sebaliknya, rasio lebih dari satu berarti jumlah rupiah
tahun yang sedang berjalan lebih besar dari jumlah rupiah tahun dasar.

a. Jumlah Kumulatif dan Rata – Rata


Analisis perbandingan dapat diperluas dengan menunjukkan jumlah kumulatif
dan angka rata – rata tahunan. Selanjutnya, akan dapat dianalisis apakah data yang ada
menyimpang dari angka rata – rata tahunan tersebut. Apabila terjadi penyimpangan, dapat dicari
faktor – faktor penyebabnya sehingga dapat disimpulkan apakah penyimpangan tersebut
menguntungkan atau merugikan.

b. Interpretasi Laporan Keuangan yang Diperbandingkan


Laporan keuangan yang diperbandingkan, menunjukkan perubahannya secara
absolut (dalam jumlah rupiah) dan perubahan secara relatif (dalam persen). Analisis dapat
dilakukan dengan melihat perubahan masing – masing unsur secara individual dan melihat
gabungan beberapa unsur yang ada kaitannya. Perbedaan – perbedaan yang terjadi dicari faktor
– faktor penyebabnya dan dapat dinilai apakah perubahan – perubahan itu bersifat
menguntungkan.
D. RANGKUMAN
1. Laporan keuangan secara sederhana adalah informasi mengenai keuangan sebuah
perusahaan yang apat digunakan untuk melihat bagaimana kinerja perusahaan tersebut
dalam suatu periode tersebut dalam suatu periode tertentu.
2. Laporan keuangan tidak hanya berguna untuk pengusaha atupun bisnis, tetapi ada
beberapa keuangan, seperti pihak – pihak berikut.
a. Pemberi Pinjaman atau Kreditor
b. Pemasok (Supplier)
c. Manajemen Perusahaan
d. Investor
e. Pemerintah
f. Pelanggan atau Konsumen
g. Karyawan
h. Masyarakat
3. Beberapa karakteristik dalam membuat laporan keuangan, diantaranya sebagai berikut.
a. Dapat Difahami (Understandability)
b. Relevan (Relevance)
c. Dapat Dipercaya (Reliability)
d. Dapat Dibandingkan

4. Tingkat kejujuran informasi juga akan memengaruhi relevansi. Jika informasi yang
disajikan dapat dipercaya maka informasi tersebut akan mekin relevan. Keandalan
informasi dipengaruhi oleh hal – hal berikut.
1. Kejujuran dalam Menyajikan Informasi
2. Substansi Mengungguli Bentuk
3. Netral
4. Pertimbangan Sehat

E. Pengukuran Kemampuan
Latihan Pengetahuan 1
Kerjakan latihan berikut di lembar kerja kalian. Sebelum menjawab, pastikan
kalian telah menguasai materi pelajaran ‘Laporan Keuangan Sederhana ini
dengan baik.
1. Jelaskan pengertian Laporan keuangan !
2. Jelaskan manfaat dan tujuan Laporan keuangan !

3. Jelaskan pihak-pihak yang terkait dengan Laporan Keuangan!

4. Jelaskan jenis-jenisLaporan Keuangan Sederhana?


Latihan Pengetahuan 2
Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Laporan keuangan yang disusun bulanan atau kuartalan untuk kepentingan manajemen
perusahaan disebut ...
A. Laporan manajemen
B. Laporan interim
C. Laporan berkala
D. Laporan bulanan
E. Laporan kuartalan

2. Hal berikut yang tidak termasuk aktiva lancar adalah ...


A. Surat berharga
B. Wesel tagih
C. Sewa diterima dimuka
D. Asuransi dibayar dimuka
E. Piutang

3. Perhatikan beberapa hal berikut!


(1) Gedung
(2) Mesin
(3) Perlengkapan
(4) Peralatan
(5) Tanah
Hal yang bukan termasuk aset tetap adalah ...
A. (1) dan (3)
B. (2) saja
C. (2) dan (4)
D. (1), (3) dan (5)
E. (5) saja

4. Perhatikan beberapa hal berikut!


(1) Good will
(2) Merek dagang
(3) Perlengkapan
(4) Paten
(5) Wesel bayar
Hal yang timbul karena adanya keistimewaan dari perusahaan ditunjuan oleh nomor ...
A. (1) saja
B. (1), (2), dan (3)
C. (3) saja
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (5)

5. Perkiraan – perkiraan dibawah ini adalah liabilitas lancar, kecuali ...


A. Wesel bayar
B. Hipotek
C. Hutang sewa
D. Hutang usaha
E. Gaji yang masih harus dibayar

6. Diantara pihak – pihak yang mendapatan keuntungan dari suatu laporan keuangan adalah ...
A. Auditor
B. Konsumen
C. Kepala daerah
D. Pemilk bangunan
E. Pegawai bank

7. Daftar yang menggambarkan posisi aset, liabilitas, dan ekuitas pada suatu saat tertentu disebut
...
A. Laporan laba rugi
B. Neraca
C. Laporan keuangan
D. Laporan perubahan modal
E. Posisi keuangan

8. Laporan yag menggambarkan tentang hasil bersih perusahaan selama periode tertentu disebut ...
A. Balance sheet
B. Financial statement
C. Trial balance
D. Income statement
E. Capital statement

9. Bentuk laporan laba rugi komprehensif dilakukan dengan cara mengelompokkan total
penghasilan dikurangi total biaya disebut ...
A. Mulitiple step
B. Account form
C. Report form
D. Single step
E. Vertical

10. Suatu perusahaan jasa memperoleh pendapatan Rp4.000.000,00. Biaya yang harus dikeluarkan
Rp1.500.000,00. Modal yang diperoleh sesudah usaha Rp750.000,00. Besar modal awal adalah
...
A. Rp2.500.000,00
B. Rp4.000.000,00
C. Rp2.125.000,00
D. Rp3.475.000,00
E. Rp2.825.000,00

11. Penghasilan penjualan karcis Rp2.400.000,00 untuk bulan juni 2018, hasil titipan sepeda motor
dan mobil Rp300.000,00, hasi sewa kantin Rp25.000,00, dn hasil reklame Rp750.000,00. Jika
laba untuk bulan juni 2018 sebesar Rp650.000,00 maa jumlah beban usaha adalah ...
A. Rp4.125.000,00
B. Rp2.625.000,00
C. Rp2.125.000,00
D. Rp3.475.000,00
E. Rp2.825.000,00

12. Jumlah penghasilan sebesar Rp12.000.000,00 jumlah semua beban usaha Rp7.900.000,00 dan
modal awal Rp25.000.000,00. Pengambilan prive Rp.2.000.000,00. Selam periode akuntansi
penambahan modal sebesarRp2.000.000,00 dan laba diluar usaha sebesar Rp1.000.000,00. Maka
besarnya modal akhir dalam ...
A. Rp28.100.000,00
B. Rp26.100.000,00
C. Rp30.100.000,00
D. Rp27.100.000,00
E. Rp17.900.000,00

13. Pada akhir periode diperoleh data dari usaha pengangkutan “Soren”.
Modal awal Rp20.000.000,00
Pendapatan jasa Rp15.000.000,00
Beban usaha Rp7.000.000,00
Pengambilan prive Rp3.000.000,00
Laba bersih perusahaan pada periode terseut sebesar ...
A. Rp2.500.000,00
B. Rp28.500.000,00
C. Rp15.500.000,00
D. Rp8.000.000,00
E. Rp.5.000.000,00

14. Setiap perusahaan di Indonesia wajib menyusun laporan keuangan, terutama ...
A. Arus kas dan rekonsiliasi bank
B. Neraca dan arus ka
C. Neraca dan persediaan barang
D. Neraca dan perhitungan laba rugi
E. Laporan perubahan modal dan perhitungan laba rugi

15. Berikut ini yang tidak pelu diperhatikan waktu menyusun neraca ialah ...
A. Harus ditulis tanggal neraca nya
B. Aset tetap dicatat
C. Aset lancar disusun menurut kelancarannya.
D. Harus berbentuk skontro
E. Setelah harta lancar dicatat harta tetap

B. Jawablah soal – soal berikut dengan benar!

1. Jelaskan kegunaan laporan keuangan!


2. Jelaskan karakteristik kualitif yang harus dimiliki laporan keuangan agar berguna bagi
pemakainya!
3. Jelaska laporan euangan yang wajib disusun setiap perusahaan!
4. Perusahaan memproduksi barang dan menggunakan metode pesanan untuk menghitung harga
pokok produksinya. Biaya overhead dibebankan ke produk berdasarkan biaya tenaga kerja
langsung. Pada awal tahun diperkirakan total biaya tenaga kerja langsung adalah
Rp200.000,00, dan total biaya overhead adalah Rp330.000,00 saldo perkiraan persediaan awal
tahun adalah sebagai berikut.
Persediaan Bahan Baku .......................................Rp25.000,00
Persediaan Barang Dalam Proses (BDP) ...............Rp10.000,00
Persediaan Barang Jadi .......................................Rp40.000,00
Selama tahun berjalan transaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.
a. Bahan baku yang dibeli secara kredit Rp277.000,00
b. Bahan baku yang dikirim ke pabrik untuk diproses sebesar Rp.280.000,00 termasuk di
dalamnya bahan penolong sebesar Rp60.000,00
c. Biaya gaji dan upah adalah sebagai berikut.
I) Tenaga kerja langsung Rp180.000,00
II) Tenaga kerja tidak langsung Rp72.000,00
III) Komisi penjualan
Rp63.000,00
Gaji bagian
administrasi
Rp90.000,00

d. Biaya sewa yang telah jatuh tempo sebesar Rp18.000,00 sebesar Rp13.000,00 untuk
kegiatan pabrik dan sisanya untuk administrasi dan penjualan.
e. Biaya utilitas pabrik sebesar Rp57.000,00
f. Beban iklan yang terjadi Rp140.000,00
g. Beban penyusutan peralatan sebesar Rp100.000,00 sebesar Rp88.000,00 untuk peralatan
pabrik dan sisanya untuk administrasi dan penjualan
h. Biaya overhead pabrik dibebankan ke produk
i. Barang selesai dengan harga pokok produksi sebesar Rp675.000
j. Total penjualan sebesar Rp1.250.000,00 dengan harga produk penjualan Rp700.000,00

5. Dalam keuangan Perusahaan Manufaktur produk mouse computer PT TETIKUS ALAM untuk
yang berakhir tahun 2017 adalah sebagai berikut.
a. Persediaan barang jadi 1 januari 2017 Rp 100.000.000,00
b. Persediaan barang jadi 31 desember 2017 Rp 120.000.000,00
c. Persediaan barang daam proses 1 januari 2017 Rp 80.000.000,00
d. Persediaan barang dalam proses 31 desember 2017 Rp 90.000.000,00
e. Persediaan bahan baku 1 januari 2017 Rp 150.000.000,00
f. Persediaan bahan baku 31 desember 2017 Rp 130.000.000,00
g. Pembelian bahan baku Rp 600.000.000,00
h. Beban angkut pembelian Rp 30.000.000,00
i. Retur pembelian Rp 8.000.000,00
j. Potongan pembelian Rp 7.000.000,00
k. Penjualan Rp1.500.000.000,00
l. Retur penjualana Rp130.000.000,00
m. Potongan penjualan Rp 30.000.000,00
n. Beban penjualan Rp 70.000.000,00
o. Beban umum dan administrasi Rp 80.000.000,00
p. Biaya upah langsung Rp 90.000.000,00
q. Biaya overhead Rp100.000.000,00
r. Beban bunga Rp 10.000.000,00
s. Tarif pajak penghasilan 25%

Buatlah laporan labarugi dari laporan di atas!


6. Jelaskan jenis – jenis laporan keuangan!
7. Jelaskan aspek – aspek dalamlaporan keuangan!
8. Jelaskan metode dalam laporan keuangan!
9. Jelaskan yang dimaksud dengan analasis internal!
10. Jelaskan yang dimaksud dengan analasis eksternal!

Tugas Proyek
1. Uang tunai sekarang misalnya Rp7.000.000,00
2. Persediaan barang Rp20.000.000,00
3. Uang total sejumlah Rp11.000.000,00
4. Modal sebesar Rp16.000.000,00

Aktiva Saldo Pasiva Saldo

Uang tunai/kas

Persediaan barang

Saldo keseluruhan

I. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Setelah mempelajari dan mempraktikan materi dari kegiatan pembelajaran 2,
periksa dan pastikan anda telah menguasai dengan baik materi tersebut. Isilah
kolom self assessmen dibawah ini dengan tanda (V) pada kolom ya atau pada
kolom tidak untuk mengukur penguasaan kompetensi yang telah anda pelajari.
Bila jawaban anda seluruhnya ya, silahkan lanjutkan mempelajari kegiatan
pembelajaran 3. Bila ada satu atau lebih jawaban tidak, pelajari/ praktikan
kembali pada materi tersebut hingga anda kompeten.

Kompeten
Deskripsi
Ya Tidak
Saya dapat menjelaskan pengertian dokumen
administrasi usaha
Saya dapat menjelaskan fungsi dari dokumen
administrasi usaha
Saya dapat menjelasan jenis-jenis dokumen
administrasi usaha
Saya dapat menentukan dokumen administrasi usaha
Saya dapat mengidentifikasi dokumen administrasi
usaha
Saya dapat merencanakan pembuatan dokumen usaha
BAB 4

EVALUASI KEGIATAN HASIL USAHA


Produk Kreatif
dan

Kewirausahaan

UNTUK SMK KELAS XII

Evaluasi hasil
kegiatan usaha

Oleh
Maulidawati, S.Pd

PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN


SMK XII SEMESTER 2

Kompetensi Dasar

3.11 Mengevaluasi hasil kegiatan usaha


4.11 Membuat perencanaan tindak lanjut hasil evaluasi usaha

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.11.1. Menjelaskan konsep kegiatan evaluasi hasil kegiatan usaha


3.11.2. Menganalisis indikator-indikator dalam evaluasi hasil usaha
3.11.3 Mengevaluasi analisis rasio keuangan
4.11.1 Melakukan evaluasi kegiatan usaha menggunakan indikator yang
ditentukan
4.11.2 Membuat rencana pengembangan kegiatan usaha untuk masa yang
akan datang

4.11.3 Merencanakan tindak lanjut hasil dari evaluasi kegiatan usaha

A. Evaluasi Usaha
1. Pengertian Evaluasi Usaha
Evaluasi usaha adalah suatu aktivitas untuk
melakukan analisis kinerja suatu usaha. Prinsip
dasar evaluasi usaha, yaitu membandingkan
rencana usaha yang sudah dibuat sebelum kegiatan
dimulai dengan hal-hal yang telah dicapai pada
akhir masa produksi
Dalam sebuah unit usaha, evaluasi dapat diartikan sebagai proses
pengukuran
dan efektivitas strategi yang digunakan dalam upaya untuk mencapai
tujuan
perusahaan. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut akan
digunakan

sebagai analisis untuk melaksanakan strategi dan langkah usaha


berikutnya.

2. Manfaat Evaluasi Usaha


Tujuan evaluasi adalah mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan

pelaksanaan usaha, apakah usaha tersebut sudah berjalan sesuai dengan


yang
direncanakan dan memberikan hasil seperti yang diharapkan.
Selain itu, manfaat dari adanya evaluasi usaha antara lain:

a. Memperkecil resiko kegagalan usaha dan dapat memeperbesar peluang

keberhasilan dari usaha yang telah dilakukan


b. Mengetahui hal-hal yang menjadi kekurangan dan yang perlu diperbaiki
c. Mengetahui apakah usaha selama ini sudah dapat menutupi biaya

operasionalnya
d. Mengetahui hal-hal yang menjadi kekuatan dari usaha sehingga perlu

dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi


e. Mengetahui apakah usaha sudah dapat mencapai sasaran atau
targetnya selama

ini

3. Tahapan Analisis Pelaksanaan Evaluasi


a. Analisis aspek pasar, yaitu untuk mengetahui cakupan/ jangkauan pasar,
pertumbuhan permintaan, dan pangsa pasar dari produk usaha selama ini
b. Analisis aspek teknis, yaitu untuk mengetahui kesesuaian cara,
penggunaan

sarana dan prasarana dan teknologi yang sudah digunakan usaha selama
ini

c. Analisis aspek finansial, yaitu untuk mengetahui kondisi finansial usaha


yang
sudah dijalankan menurut data-data akuntansinya

4. Evaluasi dengan SWOT


a. Strengths (kelebihan)
Strengths merupakan situasi atau kondisi
yang menjadi kekuatan perusahaan atau
organisasi, yang bisa memberikan pengaruh
positif pada saat ini ataupun masa yang akan
datang

b. Weakness (kelemahan)
Weekness merupakan hal-hal yang menjadi kelemahan bisnis yang bisa
memberikan pengaruh negatif pada saat ini ataupun di masa yang akan
datang

c. Opportunities (peluang)
Opportunities merupakan hal-hal yang menjadi peluang atau kesempatan
di
luar usaha atau organisasi yang bisa memberikan peluang untuk
berkembang
di kemudian hari

d. Treats (ancaman)
Treats merupakan ancaman-ancaman yang mungkin akan dihadapi oleh
usaha
atau organisasi, yang bisa menghambat laju perkembangan usaha.

B. Analisis Rasio Keuangan


1. Pengertian
Menurut Agnes Sawir (2005: 6) rasio keuangan adalah indeks atau tolak
ukur
yang digunakan perusahaan untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi
perusahaan.
Menurut Slamet Munawir (2005: 37) analisis rasio keuangan adalah sebuah
metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam
neraca atau

laporan laba rugi secara individua tau kombinasi dari kedua laporan
tersebut.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis rasio
keuangan adalah metode yang digunakan untuk mengukur kinerja
keuangan
perusahaan dari berbagai aspek keuangan yang hasilnya dapat digunakan
sebagai
dasar untuk mengambil keputusan perusahaan.

2. Manfaat Analisis Rasio Keuangan


a. Dapat menggambarkan masa lalu keuangan perusahaan sehingga bisa
menilai
posisinya di masa kini
b. Dapat dijadikan dasar oleh manajer keuangan untuk memprediksi
perkiraan
kredit yang akan diberikan kreditor atau jumlah investasi yang akan
diberikan
investor
c. Hasil analisis rasio akan memberikan pandangan mengenai perkiraan
jumlah
uang yang akan didapatkan perusahaan di masa yang akan datang

3. Penggunaan Analisis Rasio Keuangan


Menurut pendapat Agnes Sawir, ada dua jenis perbandingan rasio analisis
keuangan:
a. Perbandingan internal
Perbandingan internal adalah memperbandingkan rasio keuangan
perusahaan
(yang sama) dari tahun ke tahun. Analisis rasio keuangan dilakukan dengan
mempelajari komposisi perubahan dan melihat apakah ada perbaikan
kondisi
keuangan atau malah sebaliknya.
b. Perbandingan eksternal
Perbandingan eksternal adalah memperbandingkan rasio keuangan
perusahaan
sendiri dengan rasio keuangan perusahaan sejenis atau dengan bidang
industry
sejenis.

Menurut Slamet Musawir, rasio keuangan dapat diperbandingkan dengan:


a. Standar rasio atau rasio rata-rata dari seluruh industri sejenis

b. Rasio yang telah ditentukan dalam budget perusahaan yang


bersangkutan
c. Rasio-rasio semacam di waktu-waktu yang lalu dari perusahaan yang

bersangkutan
d. Rasio keuangan dari perusahaan-perusahaan lain yang sejenis yang
merupakan

pesaing perusahaan yang dinilai cukup baik atau berhasil dalam usahanya

4. Jenis Rasio Keuangan


a. Rasio likuiditas
Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang akan jatuh tempo
b. Rasio manajemen hutang (solvability rasio)

Rasio manajemen hutang (solvability rasio) merupakan rasio yang


menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala
kewajiban
finansial jika suatu saat perusahaan tersebut dilikuidasi. Artinya rasio
solvabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
untuk
membayar kewajiban jangka pendek dan kangka Panjang
c. Rasio profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan
dalam menghasilkan laba
d. Rasio aktivitas
Rasio aktivitas adalah pengukuran yang dilakukan untuk melihat seberapa
cepat
perusahaan mengahsilkan penjualan atau cash. Yang paling umum
dilakukan

adalah menghitung dengan cara membagi harga pokok penjualan dengan


persediaan

C. Menyusun rencana pengembangan usaha


Perencanaan pengembangan usaha adalah:

1. Mengatur proses kegiatan usaha, produksi,


pemasaran, penjualan, perluasan usaha,
pembelian, tenaga kerja, dan pengadaan peralatan
usaha untuk mencapai tujuan

2. Keseluruhan proses hal-hal yang akan dikerjakan pada masa yang akan
datang
dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditentukan

3. Sebuah selling document tertulis yang disiapkan dan mengungkapkan


daya tarik,
serta harapan sebuah usaha atau bisnis kepada penyandang dana
potensial.

4. Perkembangan sistematis dari program tindakan dan ditujukan pada


pencapaian
tujuan usaha yang telah disepakati dengan proses analisis, dan seleksi di
antara
kesempatan-kesempatan pengembangan usaha yang ada

Tujuan penyusunan rencana ini agar keuntungan yang didapat semakin


besar
sehingga akan semakin menguatkan posisi produk di mata konsumen. Ada
beberapa cara
bagi seorang wirausaha dalam mengembangkan usahanya, yaitu:
1. Pengembangan dengan memperluas pabrik atau menambah pabrik.
2. Pengembangan usaha dengan menambah cakupan usahanya
(menambah produk

baru) atau meningkatkan kualitas produk yang sudah ada.

3. Pengembangan usaha dengan kerja sama dalam rangka peningkatan


modal usaha
serta penambahan investasi.

4. Pengembangan usaha dengan melakukan ekspansi usaha ke bidang


lain.

Prinsip-prinsip pengembangan usaha:


1. Harus dapat diterima oleh semua pihak dan dapat dilaksanakan
2. Harus dibuat secara fleksibel dan realistis
3. Harus mencakup semua aspek kegiatan usahanya
4. Harus merumuskan cara-cara kerja efektif dan efisien

Langkah dasar proses perencanaan pengembangan usaha:


1. Menganalisis lingkungan internal dan eksternal usahanya (SWOT
analysis)
2. Memformulasikan strategi pengembangan usaha jangka pendek dan
jangka

panjang (visi,misi, strategi, dan kewajiban)


3. Menerapkan rencana strategi pengembangan usaha (program,
anggaran, dan

prosedur)
4. Mengevaluasikna kinerja strategi perencanaan pengembangan usaha
5. Melakukan follow-up dengan feed back yang berkesinambungan.

Faktor pendukung keberhasilan pengembangan usaha:


1. Adanya perencanaan yang tepat, mantap, dan dapat dilaksanakan
2. Visi dan misi serta dedikasi yang tinggi
3. Sumber daya manusia yang tinggi
4. Manajemen usaha yang handal, terampil, dan teknologi yang tinggi
5. Komitmen yang tinggi
6. Dana atau modal yang cukup
7. Sarana atau prasarana yang lengkap
8. Keterampilan dan pengalaman
9. Kecocokan minat atau interest terhadap barang dan jasa yang
dibutuhkan

konsumen
10. Kepuasan konsumen
11. Faktor internal dan eksternal berupa peningkatan akan barang dan jasa
yang

dipasarkan
BAB 7

MEDIA PROMOSI PEMASARAN

A. Tujuan
Setelah selesai mempelajari materi ‘Media Promosi Pemasaran’ siswa diharapkan
dapat menerapkan media promosi pemasaran dan membuat media promosi untuk
pemasanan sesuai dengan prosedur operasional standar.

B. Kompetensi Dasar
3.7 Menerapkan media promosi pemasaran

4.7 Membuat media promosi untuk pemasanan

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.7.1 Menjelaskan pengertian media promosi pemasaran
3.7.2 Menjelaskan fungsi media promosi pemasaran
3.7.3 Menjelaskan jenis-jenis media promosi pemasarn
3.7.4 Menentukan media promosi pemasaran usaha
4.7.1 Menyiapkan alat dan bahan untuk membuat media promosi pemasaran usaha
4.7.2 Membuat media promosi pemasanan usaha
D. Uraian Materi
A. Konsep promosi

Dewasa ini, persaingan usaha sangat ketat.Hal ini terjadi karena banyaknya
perusahaan yang didirikan, produksi yang berlimpah dari berbagai perusahaan,
serta jenis barang yang beraneka ragam.Masing-masing perusahaan saling
berlomba agar produknya diminati konsumen.Sementara, konsumen sekarang
mulai selektif dalam melakukan pembelian, yaitu mereka membeli produk yang
benar-benar dibutuhkan dan bukan sekedar dinginkan.Untuk itu, diperlukan suatu
usaha dari perusahaan yang berupa pengenalan produk kepada konsumen,
sehingga konsumen mau mengakui manfatat atau kegunaan dari produk yang
ditawarkan, untuk selanjutnya konsumen merasa membutuhkan dan membeli
produk tersebut.Kegiatan ini disebut promosi
Promosi adalah kegiatan dalam pemasaran yang dilakukan dengan cara
memperkenalkan barang kepada masyarakat dan bertujuan untuk meningkatkan
penjualan. Promosi merupakan salah satu alat untuk mempengaruhi konsumen,
baik langsung maupun tidak langsung.Kegiatan promosi sangat luas, dimulai
dalam pemasangan iklan, mendatangi konsumen dari rumah ke rumah,
demonstrasi, dan sebagainya. Diharapan dengan promosi, perusahaan akan dapat
meningkatkan penjualan. Meningkatnya penjualan berarti meningkat pula
keuntungan.
Namun perlu diketahui bahwwa menyelenggarakan promosi itu tidaklah
mudah, sebab promosi memerlukan biaya yang banyak, waktu yang cukup lama,
penyeleksian yang ketat untuk memilih media yang tepat, dan sebagainya.
Sehingga, perusahaan yang akan menyelenggarakan promosi perlu merencanakan
secara matang.
Kegiatan promosi yang sejalan dengan rencana pemasaran serta dapat
dikendalikan dengan baik sudah jelas dapat meningkatkan penjualan produk.
Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya promosi antara lain:
- Merubah tingkah laku dan pendapat konsumen.
- Mendorong konsumen agar lebih banyak menggunakan produk dan membeli
produk dalam jumlah besar, serta mengingatkan konsumen akan manfaat
produk.
- Untuk menarik konsumen merek lain yang bersaing dengan produk yang
sedang dipromosikan.
- Mempertahankan merek produk perusahaan.
Kebutuhan dan keinginan adalah factor yang mendorong munculnya permintaan
akan suatu produk tertentu. Jumlah kebutuhan dan keinginan tersebut apabila
didukung daya beli akan merupakan potensi besar bagi sasaran pemasaran suatu
produk. Jadi, masyarakat sebagai kumpulan manusia yang memiliki kebutuhan dan
keinginan dapat disebut sebagai sumber potensial yang mendorong terjadinya
permintaan dipasar, merekalah yang perlu diberitahu tentang keberadaan suatu
produk dipasar dan perlu dibujuk untuk membuat keputusan pembelian.Sehingga
dapat disimpulkan, bahwa yang menjadi sasaran promosi adalah masyarakat.
Secara terperinci dapat disebutkan bahwa sasaran dari promosi adalah
sebagai berikut:
- Seluruh masyarakat konsumen agar mereka mau membeli produk.
- Para pembeli/pelanggan produk pada waktu sekarang.
- Para pemakai produk pada waktu waktu sekarang.
- Masyarakat yang mempunyai daya beli.
- Para distributor dan para agen yang bersedia menjualkan produknya.
- Pemerintahyang memerlukan produk dari perusahaan yang bersangkutan.
- Mereka yang mempunyai kekuasaan dan ia dapat memerinthaan untuk
membelinya.
Apabila promosi dapat dilakukan secara baik, efektif, dan tepat sasaran,
maka diharapkan promosi dapat memberikan keuntungan, yang berupa berikut
ini:
1) Meningkatnya omset penjualan produk.
2) Mengingatkan para pembeli tentang barang yang akan dibeli.
3) Membentuk produk motives dan patronage motives.
4) Produk menjadi lebih terkenal.
5) Meningkatnya produksi perusahaan.
6) Meningkatnya laba perusahaan.

B. Konsep pemasaran

Gambar konsep pemasaran


Sumber: https://satriamnds.wordpress.com

Pemasaran adalah segala daya upaya manusia yang diarahkan untuk


memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui proses tukar-menukar yang layak
dan teratur, sehingga kedua belah pihak yang melaksanakan pertukaran dapat
memperoleh kepuasan. Semua pengusaha sangat menyadari bahwa pemasaran
sangat penting bagi keberhasilan usaha perusahaan.
Ada lima konsep yang berkembang dalam pemasaran yaitu konsep produksi
(production concept), konsep produk (product concept), konsep penjualan (selling
concept), konsep pemasaran (societal concept).
- Konsep produksi (production concept)
Konsep produksi ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa konsumen
menginginkan produk dengan harga murah dan mudah didapatkan dimana-
mana. Produsen yang menganut konsep ini, akan membuat produksi secara
missal (mass production), menekankan biaya efisiensi tinggi, biaya tetap yang
sangat kecil karena jumlah produksi yang besar, sehingga harga pokok pabrik
bisa ditekan dan harga jual lebih rendah dari saingan.
Produsen tipe ini akan mendistribusikan hasil produksinya kes eluruh pelososk
agar mudah diperoleh konsumen. Konsep ini merupakan konsep awal dari
produsen untuk menguasai pasar. Konsep ini akan sangat berhasil, jika
memang belum banyak saingan dan konsumen belum memerhatikan kualitas.
Pokoknya yang terpenting bagi konsumen ialah terpenuhi kebutuhannya
(needs). Masalah “wants” belum diperhatikan.
- Konsep produk (Product Concept)
Pada saat konsumen sangat membtuhkan barang sehingga akan menjadi
langkah pasaran, maka produsen memusatkan perhatian pada teknis
pembuatan produk saja. Produsen belum memerhatikan selera
konsumen.Produsn hanya membuat barang dengan kemauannya sendiri,
hanya menuruti bagaimana selera produsen sendiri. Produsen hanya melihat
ke cermin memerhatikan wajahnya saja, yaitu ia membuat barang yang cocok
dengan kemauannya. Lain halnya melihat jendela, berarti melihat orang yang
berada diluar/di jalan, produsen memerhatikan orang lain
- Konsep penjualan (Selling Concept)
Disini produsen membuat barang, kemudia harus menjual barang itu, dengan
berbagai teknik promosi.Hal yang penting disini ialah adanya kegiatan promosi
secara maksimal.Paham dari konsep ini ialah bagaiman barang atau jasa yang
dihasilkan dapat terjual.
Contoh lain misalnya serbuk deterjen yang sangat digemari oleh ibu-ibu rumah
tangga yang dpat mencuci lebih cepat dan lebih bersih. Yang kadang-kadang
konsumen mebeli produk tersebut tanpa memperhatikan sisi kesehatan dan
lingkungan, jadi keputusan untuk membeli hanya didasari dari informasi-
informasi yang gencar melalui media.
- Konsep pemasaran (Marketing Concept)
Konsep ini berkembang lebih maju dibandingkan dengan konsep penjualan,
produsen yang menganut konsep ini akan melakukan strategi dan perencanaan
pemasaran yang matang. Produsen akan semakin besar dan produksi dengan
sendirinya akan menjadi naik.
- Konsep social (Societal Concept)
The societal marketing concept holds that the organization’s task is to
determine the needs, wants, and interest of target markets and to deliver the
desired satisfactions more effectively and efficiently than competitors in a way
that preserves enchances the consumer’s and he society’s well-being. (Philip
kotler, 1997:27)

C. Promosi Pemasaran

Artinya konsep marketing yang berwawasan social adalah konsep yang


berusaha memenuhi kebutuhan keinginan dan minat konsumen sehingga
dapat memenuhi kepuasan konsumen secara efisien dan efektif dan membuat
kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.

Promosi Pemasaran adalah elemen penting marketing mix yang mempunyai


peranan untuk mengkomunikasikan barang dan jasa kepada pasar sasaran.
Pemasar harus bekerja keras untuk mangkomunikasikan posisioning produk dan
jasa kepada target pasar. Sebagai contoh McDonald mempunyai posisioning food,
community dan enjoyment. Audi posisioningnya pada kendaraan berteknologi dan
pengalaman selama berkendara.

Aktivitas promosi bisa dilakukan dalam beberapa hal diantaranya adalah


personal selling, sales promotion, public relations, direct marketing, trade fair and
exhibitions, advertising dan sponsorship.
1. Personal selling adalah interaksi antar individu saling bertemu muka, yang
ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai dan
mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan kedua
pihak (William g. Nickels). Dalam personal selling, terjadi komunikasi
langsung antara sales person dengan calon pembeli, dimana sales person
mengkomunikasikan produk dan jasa kepada calon pembeli.
2. Sales promotion adalah aktivitas promosi dengan cara menggunakan
beberapa insentif untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan
meningkatkan jumlah pembelian produk pelanggan. Melalui promosi
penjualan biasanya perusahaan ingin mengenalkan produk baru,
meningkatkan jumlah pembelian pelanggan dan menyerang promosi
produk pesaing. Misalnya “buy one get one”, pembelian dalam jumlah
tertentu mendapatkan hadiah atau potongan harga.
3. Public relations adalah suatu usaha yang direncanakan secara terus-
menerus, dengan sengaja untuk membangun serta mempertahankan
hubungan antara organisasi bisnis dan lingkungannya (masyarakat).
Perusahaan menggunakan strategi public relation untuk tujuan jangka
panjang membangun citra positif perusahaan.
4. Direct marketing adalah aktivitas promosi dalam bentuk penjualan langsung
kepada pembeli tanpa melibatkan perantara atau distributor. Sarana yang
digunakan biasanya adalah tele marketing, mailing list atau email
marketing. Direct marketing bekerja dengaan mengelola data base
pelanggan.
5. Trade fair and Exhibitions merupakan pendekatan yang baik untuk
mengumpulkan kontak pelanggan -pelanggan baru, atau dalam istilah sales
disebut pencarian prospek customer. Kegiatan ini bertujuan untuk
membangun awareness dan mendorong pelanggan untuk melakukan
testing produk (trial).
6. Advertising merupakan pendekatan promosi dengan cara mengiklankan
produk dan jasa pada media periklanan seperti koran, majalah,televisi,
radio, website dan media sosial. Aktivitas ini bertujuan untuk membangun
awareness, attitude, menyampaikan informasi tentang produk dan jasa
untuk mendapat respon dari target pasar.
7. Sponsorship adalah pendekatan promosi yang diwujudkan dalam bentuk
partisipasi dan dukungan perusahaan dalam sebuah kegiatan dan event
tertentu. Perusahaan berpartisipasi untuk kegiatan yang mempunyai tujuan
selaras dengan nilai-nilai perusahaan. Misalkan sponsorship produk
olahraga pada event kejuaraan badminton, atau event olahraga lainnya.
E. Aktifitas Pembelajaran
1. Membaca materi tentang promosi pemasran.
2. Diskusi kelompok untuk menelaah tentang promosi pemasran yang dilakukan
oleh suatu usaha/bisnis.
3. Buatlah catatan terkait dengan informasi yang sudah anda dapatkan dari
literatur yang lain
4. Presentasi dan membuat laporan singkat.

F. Rangkuman
1. Promosi adalah kegiatan dalam pemasaran yang dilakukan dengan cara
memperkenalkan barang kepada masyarakat dan bertujuan untuk meningkatkan
penjualan. Promosi merupakan salah satu alat untuk mempengaruhi konsumen,
baik langsung maupun tidak langsung.
2. Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya promosi antara lain:
- Merubah tingkah laku dan pendapat konsumen.
- Mendorong konsumen agar lebih banyak menggunakan produk dan membeli
produk dalam jumlah besar, serta mengingatkan konsumen akan manfaat
produk.
- Untuk menarik konsumen merek lain yang bersaing dengan produk yang
sedang dipromosikan.
- Mempertahankan merek produk perusahaan.
3. Sasaran dari promosi adalah sebagai berikut:
- Seluruh masyarakat konsumen agar mereka mau membeli produk.
- Para pembeli/pelanggan produk pada waktu sekarang.
- Para pemakai produk pada waktu waktu sekarang.
- Masyarakat yang mempunyai daya beli.
- Para distributor dan para agen yang bersedia menjualkan produknya.
- Pemerintahyang memerlukan produk dari perusahaan yang bersangkutan.
4. Apabila promosi dapat dilakukan secara baik, efektif, dan tepat sasaran, maka
diharapkan promosi dapat memberikan keuntungan, yang berupa berikut ini:
1) Meningkatnya omset penjualan produk.
2) Mengingatkan para pembeli tentang barang yang akan dibeli.
3) Membentuk produk motives dan patronage motives.
4) Produk menjadi lebih terkenal.
5) Meningkatnya produksi perusahaan.
6) Meningkatnya laba perusahaan.
5. Pemasaran adalah segala daya upaya manusia yang diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginannya melalui proses tukar-menukar yang layak dan
teratur, sehingga kedua belah pihak yang melaksanakan pertukaran dapat
memperoleh kepuasan. Semua pengusaha sangat menyadari bahwa pemasaran
sangat penting bagi keberhasilan usaha perusahaan.
6. Ada lima konsep yang berkembang dalam pemasaran yaitu konsep produksi
(production concept), konsep produk (product concept), konsep penjualan
(selling concept), konsep pemasaran (societal concept).
7. Aktivitas promosi bisa dilakukan dalam beberapa hal diantaranya adalah personal
selling, sales promotion, public relations, direct marketing, trade fair and
exhibitions, advertising dan sponsorship.

G. Pengukuran Kemampuan
Latihan Pengetahuan 1 (LK-01)
Kerjakan latihan berikut di lembar kerja kalian. Sebelum menjawab, pastikan
kalian telah menguasai materi pelajaran ‘promosi pemasaran’ ini dengan baik.

1. Jelaskan pengertian promosi !

2. Tuliskan tujuan promosi!


3. Jelaskan pengertian pemasaran !

4. Jelaskan aktivitas-aktivitas promosi yang dapat dilakukan!

Latihan Pengetahuan 2
Pilihlah jawaban yang peling tepat !

1. Yang termasuk salah satu faktor dari


pemasaran adalah
a. Pasar
b. Harga
c. Penjualan
d. Pembelian

2. Di bawah ini merupakan konsep pemasaran kecuali


a. Orientasi pelangan
b. Orientasi pemasaran
c. Orientasi laba
d. Orientasi jasa

3. Faktor sosiokultural merupakan salah satu fakor dari


a. Lingkungan pemasaran
b. Lingkungan pelangan
c. Lingkungan pasar
d. Lingkungan ekonomi

4. Pasar yang terdiri atas semua individu atau rumah tangga yang menginginkan
barang dan jasa untuk di konsumsi atau penggunaan pribadi dan memiliki
sumber untuk membelinya disebut
a. Pasar bisnis ke bisnis
b. Pasar bisnis
c. Pasar manajemen
d. Pasar konsumen

5. Tujuan dari pemasaran hubungan yaitu


a. Mengambangkan produk dan promosi untuk menyenangakan banyak
orang
b. Membagi pasar menurut penggunaan
c. Memelihara pelangan individual dengan menawari produk yang
memenuhi persyaratan mereka
d. Membagi pasar menurut usia pemasukan dan tinkat pendidikan
6. Yang membedakan antara pasar bisnis ke bisnis dengan pasar konsumen
adalah
a. Struktur penjuala
b. Struktur pemasaran
c. Prosedur menjual
d. Prosedur membeli

7. Keadaan sosial merupakan pengaruh dari


a. Pengaruh bauran pemasaran
b. Pengaruh situasional
c. Pengaruh sosiokultural
d. Pengaruh psikologis

8. Proses perencanaan dan pelaksanaan konsep,penetapan harga,prromosi,serta


distribusi barang dan jasa untuk memfasilitasi pertukaran yang memenuhi
objek individual dan organisasional merupakan pengertian dari
a. Pemasaran
b. Pembelian
c. Penjualan
d. Perencanaan

9. 1 Menganalisis data penelitian


2 Mendefinisikan (masalah atau peluang) dan menentukan situasi saat ini
3 Memilih solusi terbaik dan mengimplementasikanya
4 Mengumpulkan data
Urutan proses penelitian pemasaran di atas yang benar adalah
a. 1,3 dan 4
b. 2,4,1,3
c. 3,4,2 dan 1
d. 2
10. Berikut ini merupakan cara pasar mengimplementasi empat P kecuali
a. Produk
b. Harga
c. Produsen
d. Promosi

H. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Setelah mempelajari dan mempraktikkan materi dari kegiatan pembelajaran 2,
periksa dan pastikan anda telah menguasai dengan baik materi tersebut. Isilah
kolom self assessmen dibawah ini dengan tanda (V) pada kolom ya atau pada
kolom tidak untuk mengukur penguasaan kompetensi yang telah anda pelajari.
Bila jawaban anda seluruhnya ya, silahkan lanjutkan mempelajari kegiatan
pembelajaran 3. Bila ada satu atau lebih jawaban tidak, pelajari/ praktikan
kembali pada materi tersebut hingga anda kompeten.

Kompeten
Deskripsi
Ya Tidak
Saya dapat menjelaskan pengertian media promosi
pemasaran
Saya dapat menjelaskan fungsi media promosi
pemasaran
Saya dapat menjelaskan jenis-jenis media promosi
pemasaran
Saya dapat menentukan media promosi pemasaran usaha
Saya dapat menyiapkan alat dan bahan untuk membuat
media promosi pemasaran usaha
Saya dapat membuat media promosi pemasanan usaha

BAB 8

HARGA POKOK PRODUKSI


A. Tujuan
Setelah selesai mempelajari materi ‘Harga Pokok Produksi’ siswa diharapkan
dapat menghitung harga pokok produksi dan Menentukan BEP dan keuntungan
usaha sesuai dengan prosedur operasional standar.

B. Kompetensi Dasar
3.8 Menghitung harga pokok produksi

4.8 Menentukan BEP dan keuntungan usaha

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.8.1 Menjelaskan pengertian harga pokok produksi
3.8.2 Menjelaskan Pengertian BEP (Break Event Point)
3.8.3 Menentukan perkiraan-perkiraan yang terkait dengan perhitungan harga pokok
usaha Jasa
3.8.4 Menentukan perkiraan-perkiraan yang terkait dengan BEP (Break Event Point)
3.8.5 Menghitung harga pokok usaha
4.8.1 Menentukan BEP (Break Event Point)
4.8.2 Menentukan Keuntungan usaha usaha

D. Uraian Materi
A. Pengertian biaya produksi
Biaya merupakan jantung tiap keputusan perusahaan. Perusahaan harus
memberikan perhatian yang penuh terhadap biaya, karena setiap sen biaya
akan mengurangi laba perusahaan. Jadi, dikatakan biaya perusahaan dalam
hal ini adalah sesuatu yang dikorbankan melakukan sesuatu.Tentu biaya
tersebut dikeluarkan dengan sesuai tujuan.Jika dikatakan biaya perusahaan,
dalam hal ini adalah segala sesuatu yang dikorbankan perusahaan untuk
memperoleh sesuatu.Jika disebut biaya produksi.Jadi biaya produksi adalah
segala sesuatu yang dikorbankan dalam melakukan kegiatan produksi.Kegiatan
produksi merupakan segala kegiatan yang bertujuan menambah faedah
sesuatu barang atau menciptakan barang atau jasa yang baru. Terdapat empat
unsur pokok yang terkandung dalam pengertian biaya diatas adalah:
a. Merupakan sebuah pengorbanan biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan tenaga kerja, modal, dan lahan

b. Untuk tujuan tertentu, bahwa pengorbanan yang kita perhintungkan


sebagai biaya itu adalah pengorbanan yang memiliki tujuan tertentu
misalnya untuk memproduksi barang A saat pengorbanan itu tidak dapat
dihindarkan lagi.
c. Dinyatakan dalam satuan uang, bahwa setiap pengorbanan harus dinilai
dengan uang termasuk pengorbanan yang tidak dalam bentuk
uang,misalnya biaya penyusutan gedung.
d. Pengorbanan tersebut termasuk yang sudah terjadi dan yang akan terjadi,
jadi harus diperhitungkan sebagai biaya.

B. Jenis-Jenis Biaya Produksi


Dari defenisi biaya kita bisa melihat bahwa, dalam satu proses produksi,
akan
banyak sekali komponen biaya yang
harus diperhitungkan, karena konsep
biaya berbicara tentang semua
pengorbanan. Untuk mempermudah
analisis kita dapat mengelompokkan
biaya menjadi biaya variabel, tetap,
total, marjinal, dan rata-rata.
a. Biaya Variabel (Variabel Cost)
Biaya variabel (variabel cost) merupakan biaya-biaya yang harus
dikeluarkan sesuai dengan besarnya output. Semakin besar biaya output yang
dihasilkan semakin besar pula biaya variabel, dan sebaliknya semakin kecil biaya
yang dihasilkan maka semakin sedikit pula biaya variabel. Misalnya bahan baku
yang dibutuhkan untuk memproduksi output, tenaga kerja bagian produksi, staf
bagian produksi, energi, untuk menjalankan mesin, dan bahan bakar. Figure
16.Juga menunjukan biaya variabel untuk tiap unit produksi.
Perbandingan antara biaya variabel dan jumlah produksi barang
menimbulkan tiga corak, biaya variabel yang bervariasi adalah:
- Biaya proporsional, kenaikan biaya variabel yang dikeluarkan sama
dengan jumah produksi.
- Biaya progresif, kenaikan biaya variabel lebih tinggi disbanding jumlah
produksi.
- Biaya Degresif, kenaikan biaya variabel lebih kecil diandingkan
dengan jumlah produksi.
a. Biaya Tetap (fixed cost)
Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang harus ada dalam proses produksi
dipengaruhi oleh besar kecilnya unit barang dan jasa yang diproduksi. Biaya ini
biasanya terdiri dari pembayaran kontrak atas bangunan, pembayaran
bunga atas utang, sewa peralatan, gaji pegawai tetap, dan sebagainya.

Biaya-biaya ini harus tetap dikeluarkan meskipun perusahaan menambah


produksi, mengurangi produksi atau bahkan tidak berproduksi sama sekali
karena tidak terpengaruh oleh jumlah produksi. Biaya ini senantiasa
konstan selama proses produksi berlangsung, sehingga apabila
digambarkan dalam bentuk grafik akan terlihat seperti garis lurus mendatar.
b. Biaya Total

Biaya total adalah biaya keseluruhan yang dikeluarkan untuk menghasilkan


barang/jasa. Biaya total didapat dari menjumlahkan biaya tetap dengan
biaya variabel, atau:

TC=FC + VC

Dengan

TC=Total Cost (biaya total)

FC = Fixed Cost (biaya tetap)

VC = Variabel Cost (biaya variabel)

c. Biaya Marjinal

Biaya marjinal adalah konsep biaya terpenting dalam ilmu ekonomi.Biaya


marjinal menunjukkan tambahan biaya yang diperlukan untuk
memproduksi satu unit tambahan output. Katakanlah sebuah perusahaan
memproduksi 100 unit televise, dengan biaya total Rp.100.000.000.- Jika
biaya total produksi 101 unit televise adalah Rp. 101.000.000,-, Biaya
marjinal produksi televise adalah Rp. 1.000.000.- Untuk 1 unit tambahan.

d. Biaya Rata-rata (Avarage Cost)


Perhitungan biaya rata-rata sangat diperlukan karena apabila dibandingkan
dengan pendapatan rata-rata suau perusahaan, kita akan mengetahui
apakah perusahaan tersebut mengalami kerugian atau sebaliknya.
Biaya total rata-rata (average total cost)
Biaya total rata-rata adalah biaya total dibagi jumlah unit yang
diproduksi atau:
TC
ATC = Q

Dengan :
ATC = Average Total Cost (biaya total rat-rata)
TC = Total Cost (Biaya total)
Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)

e. Biaya tetap rata-rata ( average fixed cost)

Biaya tetap rata-rata atau Average Fixed Cost (AFC) adalah biaya tetap
yang dibutuhkan untuk satuan hasil produksi. Biaya tetap rata-rata
diperoleh dengan membagi total jumlah biaya tetap dengan total jumlah
produksi atau:

TFC
AFC =
Q

Dengan:
AFC = Average Fixed Cost( biaya tetap rat-rata)
TFC = Total Fixed Cost (total biaya tetap)
Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)
Semakin banyak barang yang diproduksi, maka akan semakin sedikit
proporsi biaya tetap yang melekat pada barang tersebut. Dengan kata
lain, semakin banyak barang yang diproduksi, semakin kecil biaya tetap
rata-ratanya.

f. Biaya variabel rata-rata (average variable cost)

Biaya variabel rata-rata atau average variable cost (AVC) adalah biaya
variabel untuk tiap unit yang dihasilkan. Biaya varabel rat-rata diperoleh
dengan membagi total biaya variabel dengan total jumlah produksi atau:
AVC =TFC
Q

Dengan:
AVC = Average Variable Cost (biaya variabel rata-rata)
TVC = Total Variable Cost (biaya variabel total)
Q = Quantity (kuantitas barang yang diproduksi)

C. Menghitung biaya produksi


Setelah kita memahami berbagai teori dari biaya dan karakteristiknya maka
kan semakin jelas jika kita mengaplikasikannya.
Contoh perhitungan biaya produksi:

Untuk membuat 10 kursi diperlukan biaya berikut:


Biaya variabel:

5 balok kayu @Rp.80.000,- Rp.400.000,-


4 papan tebal @Rp.150.000,- Rp.600.000,-
Biaya tetap:
Biaya tetap yang diperhitungkan Rp.200.000-
Jumlah biaya Rp.1.200.00-

Harga perunit kursi = Rp. 1.200.000,- : 10 = Rp. 120.000,-

D. Pengertian BEP (Break Even Point) dan Cara Menghitung BEP


Pengertian BEP (Break Even Point) dan Cara Menghitung BEP – Break-Even
Point atau sering disingkat dengan BEP adalah suatu titik atau keadaan dimana
penjualan dan pengeluaran sama atau suatu kondisi dimana penjualan perusahaan
cukup untuk menutupi pengeluaran bisnisnya. Break-even point yang biasanya
dalam bahasa Indonesia disebut dengan “Titik Impas” ini biasanya
membandingkan jumlah pendapatan atau jumlah unit yang harus dijual untuk
dapat menutupi biaya tetap dan biaya variabel terkait dalam menghasilkan suatu
penjualan. Dengan kata lain, Titik Impas atau Break Even Point adalah titik dimana
suatu bisnis tidak mengalami kerugian dan juga tidak memperoleh keuntungan.
Analisis Break-Even Point (BEP) umumnya digunakan untuk menghitung kapan
sebuah usaha/bisnis atau proyek akan menguntungkan dengan cara menyamakan
total pendapatannya dengan total biaya. Dengan Analisi Break Even Point (BEP)
ini, Manajemen Perusahaan dapat mengetahui jumlah penjualan minimum yang
harus dipertahankan agar tidak mengalami kerugian dan juga mengetahui jumlah
penjualan yang diharuskan untuk memperoleh tingkat keuntungan tertentu serta
membantu manajemen dalam pengambilan keputusan apakah akan melanjutkan
atau memberhentikan bisnisnya.
Pengertian BEP (Break Even Point) menurut Para Ahli
Berikut ini adalah beberapa pengertian BEP atau Definisi BEP (Break-even Point)
menurut para ahli.
• Pengertian BEP menurut Yamit (1998:62), Break Even Point atau BEP dapat
diartikan sebagai suatu keadaan dimana total pendapatan besarnya sama dengan
total biaya (TR=TC).
• Pengertian BEP menurut Mulyadi (1997:72), impas adalah suatu keadaan dimana
suatu usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi, dengan kata lain
suatu usaha dikatakan impas jika jumlah pendapatan (revenue) sama dengan
jumlah biaya, atau apabila laba kontribusi hanya dapat digunakan untuk menutup
biaya tetap saja.
• Pengertian BEP menurut Simamora (2012:170), BEP atau titik impas adalah
volume penjualan dimana jumlah pendapatan dan jumlah bebannya sama, tidak
ada laba maupun rugi bersih.
• Pengertian BEP menurut Garrison (2006:335), Break Even Point adalah tingkat
penjualan dimana laba sama dengan nol, atau total penjualan sama dengan total
beban atau titik dimana total margin kontribusi sama dengan total beban tetap.
• Pengertian BEP menurut Hansen dan Mowen (1994:16), Break Even Point is where
total revenues equal total costs, the point is zero profits” atau dalam bahasa
Indonesia dapat diterjemahkan menjadi Break Even Point adalah di mana total
pendapatan biaya total yang sama, intinya adalah nol keuntungan.
• Pengertian BEP menurut Harahap (2004), Break Even Point adalah suatu kondisi
perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian artinya semua
biaya biaya yang telah dikeluarkan untuk operasi produksi bisa ditutupi oleh
pendapatan dari penjualan produk.

Cara Menghitung BEP (Break Even Point)


Pada dasarnya, terdapat dua jenis perhitungan BEP yaitu menghitung berapa
unit yang harus dijual agar terjadi Break Even Point dan menghitung berapa
Rupiah penjualan yang perlu diterima agar terjadi BEP. Berikut dibawah ini
adalah rumus-rumus BEP untuk dua jenis perhitungan tersebut.
1. Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi
BEP

Rumus BEP untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi
Break Even Point ini dapat dihitung dengan cara membagi total biaya tetap
produksi (Production Fixed Cost) dengan Harga Jual per Unit (Sales Price
per Unit) dikurangi biaya Variabel yang digunakan untuk menghasilkan
produk (Variable Cost). Berkut ini adalah persamaan atau Rumus BEP
tersebut :
BEP (dalam Unit) = Biaya Tetap Produksi / (Harga Jual per Unit – Biaya
Variabel per Unit)
Atau
BEP (dalam Unit) = Biaya Tetap Produksi / Margin Kontribusi per unit
2. Rumus BEP untuk menghitung berapa Rupiah penjualan yang perlu diterima
agar terjadi BEP

Rumus BEP untuk menghitung berapa Rupiah penjualan yang perlu diterima
agar terjadi Break Even Point ini dapat dihitung dengan cara membagi total
biaya tetap produksi (Production Fixed Cost) dengan Harga Jual per Unit
(Sales Price per Unit) dikurangi biaya Variabel yang digunakan untuk
menghasilkan produk (Variable Cost) kemudian dikalikan dengan Harga per
Unit lagi. Berkut ini adalah persamaan atau Rumus BEP tersebut :
BEP (dalam Rupiah) = Biaya Tetap Produksi / (Harga per Unit – Biaya
Variabel per Unit) x Harga per Unit
Atau
BEP (dalam Unit) = Biaya Tetap Produksi / Margin Kontribusi per unit x
Harga per Unit
Keterangan :
• BEP (dalam Unit) = Break Even Point dalam unit (Q)

• BEP (dalam Rupiah) = Break Even Point dalam Rupiah (P)


• Biaya Tetap (Fixed Cost) = biaya yang jumlahnya tetap (baik sedang
berproduksi atau tidak)
• Biaya Variabel (Variable Cost) = biaya yang jumlahnya meningkat sejalan
peningkatan jumlah produksi seperti bahan baku, bahan baku pembantu,
listrik, bahan bakar, dan lain-lain
• Harga Jual per unit = harga jual barang atau jasa perunit yang dihasilkan.

• Biaya Variabel per unit = total biaya variabel per Unit (TVC/Q)

• Margin Kontribusi per unit = harga jual per unit – biaya variable per unit

(selisih)

Contoh Kasus Perhitungan Break Even Point (BEP)


Berikut ini adalah contoh kasus untuk menghitung BEP (Break Even
Point) :
Sebuah perusahaan yang memproduksi Smartphone ingin mengetahui
jumlah unit yang harus diproduksinya agar dapat mencapai break even
point (BEP) atau titik impasnya. Biaya Tetap Produksinya adalah sebesar
Rp. 500 juta sedangkan biaya variabelnya adalah sebesar Rp. 1 juta.
Harga jual per unitnya adalah sebesar Rp. 1,5 juta. Berapakah unit yang
harus diproduksi agar dapat mencapai Break Even Point atau titik
impasnya?
Diketahui :
Biaya Tetap Produksi : Rp. 500.000.000,-
Biaya Variabel per Unit : Rp. 1.000.000,-
Harga Jual per Unit : Rp. 1.500.000,-
Penyelesaian 1 : menghitung BEP dalam Unit :
BEP (dalam Unit) = Biaya Tetap Produksi / (Harga Jual per Unit
Biaya Variabel per Unit)
BEP (dalam Unit) = 500.000.000 / (1.500.000 – 1.000.000)
BEP (dalam Unit) = 500.000.000 / 500.000
BEP (dalam Unit) = 1.000 unit
Jadi Perusahaan ini harus dapat memproduksi Smartphone sebanyak
1.000 unit untuk mencapai Break Even Point atau titik impasnya.
Penyelesaian 2 : menghitung BEP dalam bentuk uang (Rupiah) :
BEP (dalam Rupiah) = Biaya Tetap Produksi / (Harga per Unit – Biaya
Variabel per Unit) x Harga per Unit
BEP (dalam Rupiah) = 500.000.000 / (1.500.000 – 1.000.000) x
1.500.000
BEP (dalam Rupiah) = 500.000.000 / 500.000 x 1.500.000
BEP (dalam Rupiah) = 1.500.000.000 (1,5 milliar)
Jadi Perusahaan harus dapat mencapai penjualan sebanyak Rp. 1,5
miliar agar dapat Break Even (tidak untung dan tidak rugi).
Menghitung Keuntungan yang diinginkan dengan Hasil Analisis Break
Even Point (BEP)
Setelah melakukan perhitungan diatas, kita masih dapat menghitung
jumlah keuntungan yang kita inginkan dengan menggunakan Hasil
perhitungan BEP tersebut yaitu banyaknya unit yang harus diproduksi
untuk mencapai keuntungan yang kita inginkan. Berikut ini rumusnya :
Jumlah Unit = (Keuntungan yang diinginkan (Rupiah) / (Harga per
Unit – Biaya Variabel per Unit)) + Jumlah Unit BEP
Atau
Jumlah Unit = (Keuntungan yang diinginkan (Rupiah) / Margin
Kontribusi per unit) + Jumlah Unit BEP

Misalnya, perusahaan tersebut ingin mendapatkan laba atau


keuntungan Rp. 100 juta, berapakah unit smartphone yang harus
diproduksinya?
Biaya Tetap Produksi : Rp. 500.000.000,-
Biaya Variabel per Unit : Rp. 1.000.000,-
Harga Jual per Unit : Rp. 1.500.000,-
Jumlah Unit BEP : 1.000 unit
Keuntungan yang diinginkan (Rupiah) : Rp. 100.000.000,-
Jumlah Unit = (Keuntungan yang diinginkan (Rupiah) / (Harga per
Unit – Biaya Variabel per Unit)) + Jumlah Unit BEP
Jumlah Unit = (100.000.000 / (1.500.000 – 1.000.000)) + 1.000
Jumlah Unit = (100.000.000 / 500.000) + 1.000
Jumlah Unit = 200 + 1.000
Jumlah Unit = 1.200
Jadi untuk mendapatkan laba atau keuntungan sebanyak Rp. 100 juta,
perusahaan tersebut harus dapat memproduksi sebanyak 1.200 unit
smartphone.
E. Aktifitas Pembelajaran
1. Membaca materi tentang biaya produksi.
2. Diskusi kelompok untuk menelaah tentang biaya produksi yang diperlukan oleh
suatu usaha/bisnis.
3. Buatlah catatan terkait dengan informasi yang sudah anda dapatkan dari
literatur yang lain
4. Presentasi dan membuat laporan singkat.

F. Rangkuman
1. Biaya merupakan jantung tiap keputusan perusahaan. Perusahaan harus
memberikan perhatian yang penuh terhadap biaya, karena setiap sen biaya akan
mengurangi laba perusahaan.
2. Terdapat empat unsur pokok yang terkandung dalam pengertian biaya diatas
adalah:
a. Merupakan sebuah pengorbanan biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan tenaga kerja, modal, dan lahan
b. Untuk tujuan tertentu, bahwa pengorbanan yang kita perhintungkan
sebagai biaya itu adalah pengorbanan yang memiliki tujuan tertentu
misalnya untuk memproduksi barang A saat pengorbanan itu tidak dapat
dihindarkan lagi.
c. Dinyatakan dalam satuan uang, bahwa setiap pengorbanan harus dinilai
dengan uang termasuk pengorbanan yang tidak dalam bentuk
uang,misalnya biaya penyusutan gedung.
d. Pengorbanan tersebut termasuk yang sudah terjadi dan yang akan terjadi,
jadi harus diperhitungkan sebagai biaya.
3. Jenis-Jenis Biaya Produksi
o Biaya Variabel (Variabel Cost)
Biaya variabel (variabel cost) merupakan biaya-biaya yang harus
dikeluarkan sesuai dengan besarnya output.
o Biaya Tetap (fixed cost)
Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang harus ada dalam proses
produksi dipengaruhi oleh besar kecilnya unit barang dan jasa yang
diproduksi.
o Biaya Total
Biaya total adalah biaya keseluruhan yang dikeluarkan untuk menghasilkan
barang/jasa.
o Biaya Marjinal
Biaya marjinal adalah konsep biaya terpenting dalam ilmu ekonomi.Biaya
marjinal menunjukkan tambahan biaya yang diperlukan untuk
memproduksi satu unit tambahan output.
o Biaya Rata-rata (Avarage Cost)
Perhitungan biaya rata-rata sangat diperlukan karena apabila dibandingkan
dengan pendapatan rata-rata suau perusahaan, kita akan mengetahui
apakah perusahaan tersebut mengalami kerugian atau sebaliknya.
o Biaya tetap rata-rata ( average fixed cost)
Biaya tetap rata-rata atau Average Fixed Cost (AFC) adalah biaya tetap yang
dibutuhkan untuk satuan hasil produksi.
o Biaya variabel rata-rata (average variable cost)
Biaya variabel rata-rata atau average variable cost (AVC) adalah biaya
variabel untuk tiap unit yang dihasilkan.
4. Pengertian BEP (Break Even Point) dan Cara Menghitung BEP – Break-Even Point
atau sering disingkat dengan BEP adalah suatu titik atau keadaan dimana
penjualan dan pengeluaran sama atau suatu kondisi dimana penjualan
perusahaan cukup untuk menutupi pengeluaran bisnisnya.

G. Pengukuran Kemampuan
Latihan Pengetahuan 1 (LK-01)
Kerjakan latihan berikut di lembar kerja kalian. Sebelum menjawab, pastikan
kalian telah menguasai materi pelajaran ‘biaya produksi’ ini dengan baik.
1. Jelaskan pengertian biayai !

2. Tuliskan 4 unsur poko yang terkandung dalam biaya!

3. Jelaskan Jenis-Jenis Biaya Produksi !


!

4. Jelaskan Pengertian BEP (Break Even Point)!


5. Perusahaan tersebut ingin mendapatkan laba atau keuntungan Rp. 200 juta,
berapakah unit smartphone yang harus diproduksinya?

Biaya Tetap Produksi : Rp. 1.000.000.000,-


Biaya Variabel per Unit : Rp. 2.000.000,-
Harga Jual per Unit : Rp. 3.000.000,-
Jumlah Unit BEP : 2.000 unit

Latihan Pengetahuan 2
Pilihlah jawaban yang peling tepat !

1. Sebuah perusahaan kerugiannya akan minimum apabila berproduksi pada ….


a. biaya marjinal sama dengan penerimaan marjinal (MC = MR)
b. biaya total (TC) yang minimum
c. biaya per unit (AC) yang minimum
d. penerimaan total (TR) yang maksimum
b. biaya marjinal (MC) yang minimum
(soal olimpiade ekonomi 2007)
2. Perusahaan Donat Enak dalam memproduksi 200 box telah mengeluarkan biaya-
biaya sebagai berikut :
1. terigu Rp.180.000,00
2. gula putih Rp.150.000,00
3. telor Rp. 60.000,00
4. obat kue Rp. 40.000,00
5. gaji karyawan produksi Rp.600.000,00
6. penyusutan mesin Rp.120.000,00
7. bahan pembantu Rp. 80.000,00
Berdasarkan data di atas maka besarnya biaya variabel rata-rata (average
variable cost) setiap box adalah....
a. Rp. 600,00
b. Rp.1.000,00
c. Rp.3.400,00
d. Rp.3.600,00
e. Rp.5.500,00
3. Tabel jumlah produksi dan harga satuan pada perusahaan sepatu Quality antara
bulan Januari sampai Agustus tahun 2005 terlihat sebagai berikut :
Bulan Jumlah Harga satuan
produksi
Januari 2.100 Rp.50.000,00
pasang
Februari 2.400 Rp.50.000,00
pasang
Maret 2.600 Rp.55.000,00
pasang
April 2.900 Rp.55.000,00
pasang
Mei 3.000 Rp.60.000,00
pasang
Juni 3.600 Rp.65.000,00
pasang
Juli 4.100 Rp.70.000,00
pasang
Agustus 5.000 Rp.70.000,00
pasang
Berdasarkan tabel di atas maka besarnya penerimaan marjinal (MR) pada bulan Maret
dan Agustus 2005 adalah ....
a. Rp. 5.000,00 dan Rp. 0,00
b. Rp. 5.000,00 dan Rp.70.000,00
c. Rp. 50.000,00 dan Rp.70.000,00
d. Rp. 115.000,00 dan Rp.70.000,00
e. Rp. 1.000.000,00 dan Rp. 0,00
4. Biaya yang jumlahnya berubah-ubah menurut tinggi rendahnya output yang
dihasilkan disebut
a. Biaya tetap d. biaya rata-rata
b. Biaya variable e. biaya marginal
c. Biaya total
5. Laba maksimum akan diperoleh produsen jika
a. MC>MR d. MC<MR
b. MR<MC e. MR=MC
c. MR≥MC
6. Pada tingkat produksi sebesar 150 unit, biaya total yang dikeluarkan Rp1.000,
kemudian produksi bertambah menjadi 200 unit, dan biaya yang dikeluarkan menjadi
Rp1.200, besarnya biaya marginal adalah…
a. 8 d.5
b. 7 e. 4
c. 6
7. Pada saat produksi barang 4 unit, harga yang ditetapkan Rp200 per unit. Hasil
produksi dinaikan menjadi 6 unit, harga turun menjadi Rp190. Berdasarkan data
tersebut, nilai MR adalah…
a. 200
b. 190
c. 180
d. 170
e. 160
8. Konsep biaya produksi berikut ini adalah benar, yakni . . . .
a. MC = TC/Q
b. AFC = AC – AVC
c. TC = FC – VC
d. kurva AFC berbentuk horizontal
e. kurva AVC naik dari kiri bawah ke kanan atas, dimulai dari titik origin
9. Bila diketahui marginal revenue perusahaan yang berada di pasar
persaingansempurna adalah 80 (MR = 80), average cost 150 ( AC = 150), average
variablecost 120 (AVC = 120), dan output yang diproduksi sebanyak 500 unit,
makabarang tersebut dijual dengan harga . . . .
a. 30
b. 70
c. 80
d. 120
e. 150
10. Keseimbangan produsen tercapai pada saat . . . .
a. kurva permintaan berpotongan dengan kurva penawaran
b. perusahaan mencapai laba maksimum
c. kurva isocost berpotongan dengan isoquant
d. kurva isocost bersinggungan dengan isoquant
e. kurva total cost (TC) berpotongan dengan kurva total revenue (TR)

H. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Setelah mempelajari dan mempraktikkan materi dari kegiatan pembelajaran 2,
periksa dan pastikan anda telah menguasai dengan baik materi tersebut. Isilah
kolom self assessmen dibawah ini dengan tanda (V) pada kolom ya atau pada
kolom tidak untuk mengukur penguasaan kompetensi yang telah anda pelajari.
Bila jawaban anda seluruhnya ya, silahkan lanjutkan mempelajari kegiatan
pembelajaran 3. Bila ada satu atau lebih jawaban tidak, pelajari/ praktikan
kembali pada materi tersebut hingga anda kompeten.
Kompeten
Deskripsi
Ya Tidak
Saya dapat Menjelaskan pengertian harga pokok produksi
Saya dapat Menentukan perkiraan-perkiraan yang terkait
dengan perhitungan harga pokok usaha Jasa
Saya dapat Menjelaskan Pengertian BEP (Break Event
Point)
Saya dapat Menentukan perkiraan-perkiraan yang terkait
dengan BEP (Break Event Point)
Saya dapat Menghitung harga pokok usaha
Saya dapat Menentukan BEP (Break Event Point)

Saya dapat Menentukan Keuntungan usaha usaha


BAB 9

PEMASARAN PRODUK

A. Tujuan
Setelah selesai mempelajari materi ‘Pemasaran Produk’ siswa diharapkan dapat
Menganalisis pemasaran produk dan Melakukan pemasaran produk sesuai dengan
prosedur operasional standar.

B. Kompetensi Dasar
3.9 Menghitung harga pokok produksi

4.9 Melakukan pemasaran produk

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.9.1 Menjelaskan tentang pemasaran produk usaha
3.9.2 Menjelas strategi pemasaran usaha
3.9.3 Menentukan pemasaran usaha
3.9.4 Menganalisis Pemasaran usaha
4.9.1 Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam melakukan
pemasaran usaha
4.9.2 Melakukan pemasaran usaha

D. Uraian Materi
a. Pemasaran
Pemasaran (bahasa Inggris: marketing) adalah aktivitas, serangkaian
institusi, dan proses menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan
mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan
masyarakat umum.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian
bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia
membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air
maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin
memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya
segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih
Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan
keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang
menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan
harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion).
Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini
sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar
kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
b. Strategi pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan di
mana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah
perusahaan, karna potensi untuk menjual proposisi terbatas pada jumlah orang
yang mengetahui hal tersebut. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha
“Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana
sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.” Sehingga dalam
menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui
strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang
mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran
menurut W. Y. Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem
yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga
sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa
memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.Berdasarkan definisi di
atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh
konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan
perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang
dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan
dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari
penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan
produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke
tangan konsumen secara cepat.
3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok
dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa
kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai
berikut :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan
sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari
sudut pandang penjual :
1. Tempat yang strategis (place),
2. Produk yang bermutu (product),
3. Harga yang kompetitif (price), dan
4. Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
2. Biaya konsumen (cost to the customer),
3. Kenyamanan (convenience), dan
4. Komunikasi (comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat
disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen
harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan.
Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan
berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat
menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.
c. Sejarah pemasaran
Pemasaran pada praktiknya sudah ada sejak zaman peradaban kuno.Bangsa
Yunani kuno dan Romawi telah mempraktikan ilmu dagang dan secara aktif
berkomunikasi persuasif kepada konsumennya.Begitu pula di peradaban-peradaban
lain yang maju perdagangannya.
Namun, konsep pemasaran moderen yang dikenal saat ini baru muncul dan
berkembang pada masa Revolusi Industri yang terjadi pada abad ke-18 dan ke-
19.Periode ini ditandai dengan munculnya perubahan-perubahan sosial yang
didorong oleh perkembangan teknologi dan inovasi ilmu pengetahuan.Salah satu
perubahan tersebut adalah munculnya industri-industri yang memproduksi barang
konsumsi secara massa.Hal ini didukung pula oleh perkembangan moda transportasi
dan munculnya media massa yang mengharuskan produsen menemukan cara
mengelola distribusi barang dan jasa.
Pada masa Revolusi Industri, barang-barang konsumsi masih tergolong
langka dan produsen bisa menjual hampir semua barang yang mereka produksi
selama konsumen mampu membelinya.Karena itu, mereka fokus ke arah
pengembangan produksi dan distribusi dengan berusaha menekan biaya sekecil-
kecilnya.Ini juga berpengaruh terhadap perkembangan ilmu pemasaran kala itu,
yang terkonsentrasi pada efisiensi biaya distribusi dan pembukaan pasar baru.
Sejak awal abad ke-20 hingga beberapa tahun pasca Perang Dunia II,
kompetisi bisnis semakin meningkat dan fokus ilmu pemasaran mulai pindah dari
fokus produksi ke fokus penjualan. Ilmu komunikasi, periklanan, dan merek mulai
menjadi penting saat perusahaan berusaha menjual sebanyak-banyaknya barang di
pasar yang sudah semakin ramai.
d. Mengelola Pemasaran Usaha
Sudah tentu kondisi seperti ini akan sangat merugikan mereka. jika saja kondisi
seperti ini terus berlangsung sudah tentu pula kegiatan usaha mereka akan
mengalami kebangkrutan. Barangkali mereka terlupa, bahwa pemasaran tidaklah
sekedar menjual produk/jasa saja dalam waktu sesaat semata. Akan tetapi masih
banyak hal yang perlu diperhatikan dalam memasarkan produk/jasa. Seperti
misalnya bagaimana membuat pelanggan merasa terpuaskan oleh produk/jasa.
Pernahkah kita mengalami kekecewaan setelah membeli suatu produk ? Yang
ternyata produk yang kita beli mutunya rendah, atau pelayanan yang kurang baik ?
Bagaimana jika pelanggan mengalami kekecewaan ?
Nah pertanyaan-pertanyaan seperti inilah yang semestinya digunakan sebagai
pertimbangan ketika hendak mengelola pemasaran usaha.
Pemasaran berbeda dengan penjualan
Sudah tentu kondisi seperti ini akan sangat merugikan mereka. jika saja
kondisi seperti ini terus berlangsung sudah tentu pula kegiatan usaha mereka akan
mengalami kebangkrutan. Barangkali mereka terlupa, bahwa pemasaran tidaklah
sekedar menjual produk/jasa saja dalam waktu sesaat semata. Akan tetapi masih
banyak hal yang perlu diperhatikan dalam memasarkan produk/jasa. Seperti
misalnya bagaimana membuat pelanggan merasa terpuaskan oleh produk/jasa.
Pernahkah kita mengalami kekecewaan setelah membeli suatu produk ? Yang
ternyata produk yang kita beli mutunya rendah, atau pelayanan yang kurang baik ?
Bagaimana jika pelanggan mengalami kekecewaan ?
Nah pertanyaan-pertanyaan seperti inilah yang semestinya digunakan sebagai
pertimbangan ketika hendak mengelola pemasaran usaha.
Pemasaran berbeda dengan penjualan
• Penjualan, orang hanya sekedar menjual barang/jasa yang sudah ada dan
bagaimana bisa menjualnya dalam jumlah sebanyak-banyaknya. Kadang
menghalalkan segala cara tanpa tanpa memperhatikan kepuasan
konsumen/pelanggan
• Pemasaran selain bertujuan produk laku terjual juga bertujuan memuaskan
pelanggan.
• Pemasaran tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses yang panjang, mulai dari
pembuatan produk hingga siapa saja sasaran produk.
• Mengelola pemasaran sama halnya dengan mengelola kebutuhan dasar pelanggan
dengan harapan ada respon balik berupa pembelian yang tidak terbatas waktunya.
Apa yang dimaksud dengan Pemasaran?
• Pemasaran adalah strategi (cara) untuk memuaskan konsumen (manusia) mulai
dari pembuatan, penyediaan, dan transaksi (jual beli) barang/jasa yang dihasilkan.
• Melakukan pemasaran berarti bekerja dengan pasar, untuk melihat apa yang
dibutuhkan dan diinginkan konsumen
• Pemasaran adalah ibarat arena perang di mana pesaing adalah musuh kita dan
konsumen adalah medan yang harus kita menangkan.
• Pemasaran didasarkan pada kebutuhan dan kepuasan pembeli yang belum
terpenuhi, baik yang berhubungan dengan barang, harga, kualitas/mutu dan lain-
lain.
Bagaimana cara melakukan pemasaran ?
Cara-cara memasarkan produk sangat beragam, antara jenis usaha yang satu
dengan yang lainnya. Misalnya, memasarkan produk bagi pedagang keliling akan
berbeda dengan pedagang warungan. Akan tetapi secara umum pemasaran dapat
dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Fokuskan pada kebutuhan konsumen. Ingat bahwa pemasaran tidak sekedar
menjual tetapi juga berawal sejak dari penentuan pembuatan produk.
2. Lakukan promosi secara terus menerus dan terarah.
Promosi adalah usaha-usaha untuk mengenalkan barang/jasa kepada masyarakat,
dengan harapan dapat tercapai transaksi (jual beli). Cara melakukan promosi:
• Dari mulut ke mulut. Cara ini merupakan cara yang paling murah, tanpa
biaya, hanya mengandalkan kepercayaan pelanggan terhadap kelebihan
produk kita (misal : kualitas bagus, harga murah, pelayananramah), maka
pelanggan dapat menjadi agen promosi bagi yang lainnya.
• Menyebarkan Brosur, selebaran, poster, baliho atau gambar . Cara ini
memerlukan biaya, namun tidak begitu mahal jika disesuaikan dengan
bahan yang akan dipakai. Sudah tentu perlu mempertimbangkan beaya jika
memilih cara ini.
• Media massa dan elektronik (Koran, majalah, radio, TV). Cara ini biasa
dipakai untuk promosi bagi usaha-usaha besar, mengingat biaya yang
dibutuhkan juga sangat besar. Harus seimbang dengan keuntungan yang
didapat dari promosi ini.
3. Berikan diskon (potongan harga) dan hadiah atau bonus bilamana perlu,
mengingat adanya pesaing lain. Cara ini kadang cukup efektif meraih
pelanggan. Misalnya: Beli barang produk tertentu dapat bonus piring gratis.
4. Perhatikan teknik meraih pelanggan dan mencari pelanggan baru, dengan cara:
• Pelayanan yang ramah
• pelihara komunikasi dengan konsumen untuk menjaga hubungan baik
dengan konsumen. Pesan yang disampaikan hendaknya menjelaskan
manfaat dari produk atau jasa yang ditawarkan.
• Menjaga mutu barang. Mutu adalah keseluruhan ciri serta sifat produk yang
berpengaruh pada kemampuannya memenuhi kebutuhan kepada
pembeli/pelanggan. Jadi ukuran pencapaian mutu bergantung berpusat
pada pelanggan, yang mana pelanggan punya kebutuhan dan pengharapan
tertentu.
• Informasikan produk secara teratur kepada konsumen/pelanggant.
misalnya bila ada produk yang baru
Apa yang Terjadi Jika Pelanggan Tidak Puas ?
Setiap orang adalah pelanggan. Pelanggan adalah setiap orang, unit atau pihak
dengan siapa kita bertransaksi, baik langsung maupun tidak langsung dalam
penyediaan produk. Jika terjadi ketidakpuasan pelanggan, kemungkinan akan
terjadi hal sbb:
• Pelanggan yang tidak puas berpotensi tidak akan membeli lagi produk
• Setiap pelanggan yang tidak puas akan menceritakan kepada orang lain
yang tidak terbatas jumlahnya.
• Kerugian waktu usaha, tenaga dan uang yang diperlukan untuk menarik
pelanggan baru.
• Setiap pelanggan yang puas akan menceritakannya kepada orang lain yang
tidak terbatas yang berpotensi menjadi pelanggan
Untuk selanjutnya, metode apakah yang akan Anda gunakan dalam
memasarkan produk/jasa Anda, semua akan bergantung pada keuletan dan
kreativitas Anda.
E. Aktifitas Pembelajaran
1. Membaca materi tentang pemasaran usaha.
2. Diskusi kelompok untuk menelaah tentang pemasaran usaha yang diperlukan
oleh suatu usaha/bisnis.
3. Buatlah catatan terkait dengan informasi yang sudah anda dapatkan dari
literatur yang lain
4. Presentasi dan membuat laporan singkat.

F. Rangkuman

1. Pemasaran (bahasa Inggris: marketing) adalah aktivitas, serangkaian


institusi, dan proses menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan, dan
mempertukarkan tawaran yang bernilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan
masyarakat umum.
2. Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan di
mana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari
sebuah perusahaan, karna potensi untuk menjual proposisi terbatas pada
jumlah orang yang mengetahui hal tersebut.
3. Tujuan pemasaran yaitu :
1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan
dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk
yang dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang
berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai
kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi
produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai
pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk
cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
4. Perbedaan Pemasaran dengan penjualan
• Penjualan, orang hanya sekedar menjual barang/jasa yang sudah ada dan

bagaimana bisa menjualnya dalam jumlah sebanyak-banyaknya. Kadang


menghalalkan segala cara tanpa tanpa memperhatikan kepuasan
konsumen/pelanggan
• Pemasaran selain bertujuan produk laku terjual juga bertujuan
memuaskan pelanggan.
• Pemasaran tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui proses yang panjang,

mulai dari pembuatan produk hingga siapa saja sasaran produk.


5. Cara melakukan pemasaran
1. Fokuskan pada kebutuhan konsumen. Ingat bahwa pemasaran tidak
sekedar menjual tetapi juga berawal sejak dari penentuan pembuatan
produk.
2. Lakukan promosi secara terus menerus dan terarah.
Promosi adalah usaha-usaha untuk mengenalkan barang/jasa kepada
masyarakat, dengan harapan dapat tercapai transaksi (jual beli).

G. Pengukuran Kemampuan
Latihan Pengetahuan 1 (LK-01)
Kerjakan latihan berikut di lembar kerja kalian. Sebelum menjawab, pastikan
kalian telah menguasai materi pelajaran ‘biaya produksi’ ini dengan baik.

1. Jelaskan pengertian pemasaran !

2. Jelaskan perbedaan antara pemasaran dan penjualan!


3. Jelaskan tujuan pemasaran !
!

4. Bagaimana cara melakukan pemasaran uasaha yang baik !

Latihan Pengetahuan 2
Pilihlah jawaban yang peling tepat !
6. Proses transaksi jual beli merupakan bagian dari proses…

a. pemasaran d. barter
b. pengelolaan e. pertukaran
c. ekonomi
JAWABAN : A
7. Seorang tokoh yang mengemukakan pendapatnya tentang pemasaran adalah…

a. philip Kotler d. pilip kotler


b. phillip kotler e. pertukaran
c. philip kohler
JAWABAN : A

8. Mengatur karyawan agar menjadi lebih displin dalam bekerja adalah pengertian
dari…

a. pengelolaan kinerja d. pengelolaan perusahaan


b. pengelolaan tenaga kerja e. pengelolaan toko
c. pengelolaan karyawan
JAWABAN : B

9. Pemasaran tidak terbatas hanya dalam dunia bisnis saja merupakan pengertian
dari…

a. pemasaran lingkup perusahaan d. pemasaran lingkup lingkungan


b. pemasaran lingkup masyarakat e. pemasaran lingkup pasar
c. pemasaran lingkup bisnis
JAWABAN : B

10. Mengatur modal, mengatur laba/rugi adalah pengertian dari…

a. pengelolaan perusahaan d. pengelolaan keuangan


b. pengelolaan karyawan e. pengelolaan produk
c. pengelolaan kinerja
JAWABAN : D

11. Memberikan suatu barang yang berkualitas merupakan pengertian dari…

a. pengelolaan perusahaan d. pengelolaan produk


b. pengelolaan karyawan e. pengelolaan keuangan
c. pengelolaan kinerja
JAWABAN : D

12. Suatu proses yang dilakukan pedagang agar usahanya

berkembang lebih baik lagi adalah pengertian dari…


a. pengelolaan perusahaan d. pengelolaan produk
b. pengelolaan karyawan e. pengelolaan usaha
c. pengelolaan kinerja
JAWABAN : E
13. Lingkungan pemasaran dibagi menjadi dua bagian, yaitu


a. pemasaran mirko dan marko d. pemasaran campuran dan bebas
b. pemasaran miko dan makro e. pemasaran mikro dan makro
c. pemasaran mikro dan marko
JAWABAN : E

14. Salah satu fungsi manajemen pemasaran yang dapat mempengaruhi kesuksesan
pemasaran adalah…

a. melakukan pinjaman kepada bank d. memberikan motivasi kepada atasan


b. melakukan pemesanan barang e. menganalisa kebutuhan dan keinginan
konsumen
c. menentukan harga tertinggi
JAWABAN : E

15. Para pelaku ekonomi yang langsung mempengaruhi perusahaan terhadap

konsumen merupakan penjelasan dari…


a. lingkungan makro d. lingkungan pasar global
b. lingkungan pemasaran e. jawaban a dan c benar
c. lingkungan mikro
JAWABAN : C

H. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Setelah mempelajari dan mempraktikkan materi dari kegiatan pembelajaran 2,
periksa dan pastikan anda telah menguasai dengan baik materi tersebut. Isilah
kolom self assessmen dibawah ini dengan tanda (V) pada kolom ya atau pada
kolom tidak untuk mengukur penguasaan kompetensi yang telah anda pelajari.
Bila jawaban anda seluruhnya ya, silahkan lanjutkan mempelajari kegiatan
pembelajaran 3. Bila ada satu atau lebih jawaban tidak, pelajari/ praktikan
kembali pada materi tersebut hingga anda kompeten.
Kompeten
Deskripsi
Ya Tidak
Saya dapat Menjelaskan tentang pemasaran produk usaha
Saya dapat Menjelaskan strategi pemasaran usaha
Saya dapat Menentukan pemasaran usaha
Saya dapat Menganalisis Pemasaran usaha
Saya dapat Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
dalam melakukan pemasaran usaha
Saya dapat Melakukan pemasaran usaha
BAB 10

LAPORAN KEUANGAN SEDERHANA

A. Tujuan
Setelah selesai mempelajari materi ‘Laporan Keuangan Sederhana’ siswa
diharapkan dapat Menganalisis pemasaran produk dan Melakukan pemasaran
produk sesuai dengan prosedur operasional standar.

B. Kompetensi Dasar

3.10 Menganalisis laporan keuangan sederhana

3.10 Menganalisis laporan keuangan sederhana

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.10.1 Menjelaskan pengertian laporan keuangan sederhana
3.10.2 Menjelaskan jenis-jenis laporan keuangan sederhana
3.10.3 Menjelaskan fungsi laporan keuangan sederhana usaha
3.10.4 Menerapkan prosedur penyusunan laporan laba/rugi
3.10.5 Menerapkan prosedur penyusunan Laporan perubahan modal
3.10.6 Menerapkan prosedur penyusunan Laporan neraca
3.10.7 Menganalisis laporan keuangan sederhana
4.10.1 Menyiapkan format dan alat yang dibutuhkan untuk membuat laporan
keuangan sederhana
4.10.2 Membuat laporan keuangan sederhana
D. Uraian Materi
A. Membuat Laporan Keuangan

Menurut Kamus Besar Akuntansi, laporan-laporan keuangan (financial


statements) adalah laporan-laporan yang berisi informasi tentang kondisi
keuangan dari hasil operasi perusahaan pada periode tertentu. Umumnya laporan
keuangan terdiri dari neraca, laporan rugi laba, dan laporan perubahan
modal/posisi keuangan.Laporan-laporan ini ditujukan terutama bagi pembuat
keputusan di luar perusahaan, untuk memberikan informasi tentang kondisi
keuangan dari suatu perusahaan serta hasil operasi perusahaan tersebut.

Berdasarkan standar akuntansi keuangan tahun 2007 ynag berlaku di


Indonesia.Laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan
modal, neraca, dan laporan arus kas.
a. Laporan Laba Rugi (statement of income)

Laporan laba rugi adalah laporan yang memperlihatkan kemampuan


perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada suatu periode akuntansi
(satu tahun).Laporan ini terdiri dari pendapatan penjualan dan beban usaha.
Pendapatan penjualan dikurangi dengan beban usaha akan menghasilkan laba
usaha.

Laba rugi perusahaan bisa dihitung dengan cara:

Laba bersih = laba kotor – beban usaha

Yang termasuk beban usaha pada perusahaan dagang adalah

- Beban penjualan, yaitu semua biaya yang berhubungan langsung dengan


penjualan.
- Beban administrasi/umum, yaitu semua biaya tidak langsung dari
penjualan. Laba kotor sendiri bisa dihitung dengan cara berikut:

Laba kotor = Penjualan bersih – Harga pokok penjualan

Sementara penjualan bersih bisa dihitung dengan cara berikut:

Penjualan bersih = penjualan – Retur penjualan dan pengurangan


harga – potongan penjualan

Laporan laba rugi dapat disajikan dalam dua metode, yaitu metode single
tep dan metode multiple steps.
16. Metode single step (metode langsung)

Pada metode, masing-masing seluruh pendapatan dan ebban


dijumlahkan.Kemudian dicari selisih dari kedua jumlahnya untuk
mengetahui nilai laba atau rugi perusahaan.
17. Metode multiple steps (metode bertahap)

Pada penyusunan laporan laba rugi dengan metode multiple steps (metode
bertahap, pemdapatan usaha dan pendapatan diluar usaha dipisahkan,
demikian pula beban usaha dan beban luar usaha, baru kemudian masing-
masing dijumlahkan dan dacari selisihnya agar diperoleh laba atau rugi
perusahaan.

b. Laporan perubahan modal (statemet of equity)

Laporan perubahan modal memperlihatkan perubahan modal pemilik atau


laba yang tidak dibagikan dalam sutau periode akuntansi.Secara umum,
laporan perubahan modal pada perusahaan perseorangan terdiri dari modal,
laba, dan prive (pemakaian pribadi). Modal awal periode ditambah laba
periode tersebut, dikurangi priveakan menghasilkan modal pada akhir
periode.

Secara umum, laporan perubahan modal memiliki unsure-unsur sebagai


berikut:
1. Modal awal
2. Laba/rugi
3. Pengambilan pribadi (prive)
4. Setoran pribadi
5. Modal akhir

c. Neraca (balance sheet)

Neraca adalah daftar yang menunjukan posisi sumber daya ynag dimiliki
perusahaan serta informasi dari sumber daya tersebut.Secara umum, neraca
dibagi ke dalam 2 sisi, yaitu sisi aktiva dan sisi pasiva.Aktiva merupakan daftar
kekayaan perusahaan pada sautu saat tertentu.Sedangkan pasiva
menjelaskan tentang sumber perolehn harta kekyaan tersebut.Sumber
kekayaan terdiri dari dua kelompok besar yaitu hutang dan modal. Jumlah
aktivadan pasiva dari sebuah neraca harus selalu sama (balance). Penyusutan
neraca bisa dilakukan dalam dua bentuk, yaitu bentuk laporan dan bentuk
skontro (sebelah menyebelah)

d. Laporan arus kas (statement of cash flow

Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukan aliran uang yang diterima
dan digunakan perusahaan pada suatu periode akuntansi, berikut sumber-
sumbernya.
Secara umum, aktivitas perusahaan dapat dikelompokkan menjadi tiga
aktivitas utama yang berkaitan dengan penyusunan laporan arus kas, yaitu
1) Aktivitas operasi, yaitu aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan upaya
perusahaan untuk menghasilkan produk, sekaligus semua cara yang
terkait dengan penjualan produk. Semua aktivitas yang berkaitan dengan
usaha memperoleh laba dimasukkan dalam kelompok ini. Oleh karena itu,
aktivitas operasi, meliputi penjualan produk perusahaan, penerimaan
piutang, pendapatan dari sumber diluar usaha utama, pembelian barang
dagangan, pembayaran beban usaha lainnya.
2) Aktivitas investasi, yaitu aktivitas yang terkait dengan pembelian dan
penjualan harta perusahaan yang dapat menajdi sumber pendapatan
perusahaan. Misalnya, pembelian dan penjualan gedung, tanah, mesin,
kendaraan, pembelian obligasi/saham perusahaan lain, dan sebagainya.
3) Aktivitas pembiayaan, yaitu semua aktvitas yang berkaitan dengan upaya
untuk mendukung operasi perusahaan dengan menyediakan kebutuhan
dana dari berbagai sumber beserta konsekuensinya. Misalnya, penerbitan
surat utang, penerbitan obligasi, penerbitan saham baru, pembayaran
dividen, pelunasan hutang, dan sebagainya. Secara umum, aktivitas
pembiayaan terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu perolehan modal
dari pemilik beserta kompensasinya serta perolehan harta dari hutang
beserta pembayaran kembali utang yang dipinjam.

Contoh Laporan Keuangan Toko Rejeki (Sumber:


https://www.slideshare.net)
E. Aktifitas Pembelajaran
1. Membaca materi tentang Laporan Keuangan Sederhana.
2. Diskusi kelompok untuk menelaah tentang Laporan Keuangan Sederhana yang
diperlukan oleh suatu usaha/bisnis.
3. Buatlah catatan terkait dengan informasi yang sudah anda dapatkan dari
literatur yang lain
4. Presentasi dan membuat laporan singkat.

F. Rangkuman
1. Menurut Kamus Besar Akuntansi, laporan-laporan keuangan (financial
statements) adalah laporan-laporan yang berisi informasi tentang kondisi
keuangan dari hasil operasi perusahaan pada periode tertentu.
2. Umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca, laporan rugi laba, dan laporan
perubahan modal/posisi keuangan.
3. Berdasarkan standar akuntansi keuangan tahun 2007 ynag berlaku di
Indonesia.Laporan keuangan terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal,
neraca, dan laporan arus kas.
4. Laporan laba rugi adalah laporan yang memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan pada suatu periode akuntansi (satu tahun).Laporan ini
terdiri dari pendapatan penjualan dan beban usaha. Pendapatan penjualan dikurangi
dengan beban usaha akan menghasilkan laba usaha.
5. Laporan laba rugi dapat disajikan dalam dua metode, yaitu metode single tep
dan metode multiple steps.
6. Laporan perubahan modal memperlihatkan perubahan modal pemilik atau laba yang
tidak dibagikan dalam sutau periode akuntansi.Secara umum, laporan perubahan
modal pada perusahaan perseorangan terdiri dari modal, laba, dan prive (pemakaian
pribadi).
7. Neraca adalah daftar yang menunjukan posisi sumber daya ynag dimiliki perusahaan
serta informasi dari sumber daya tersebut.Secara umum, neraca dibagi ke dalam 2 sisi,
yaitu sisi aktiva dan sisi pasiva.
8. Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukan aliran uang yang diterima dan
digunakan perusahaan pada suatu periode akuntansi, berikut sumber-sumbernya.
G. Pengukuran Kemampuan
Latihan Pengetahuan 1 (LK-01)
Kerjakan latihan berikut di lembar kerja kalian. Sebelum menjawab, pastikan
kalian telah menguasai materi pelajaran ‘Laporan Keuangan Sederhana’ ini
dengan baik.

1. Jelaskan pengertian Laporan keuangan !

2. Berdasarkan standar akuntansi keuangan tahun 2007 ynag berlaku di


Indonesia.Laporan keuangan terdiri…

3. Jelaskan 2 (dua) metode laporan rugi laba !


4. Secara umum, neraca dibagi ke dalam 2 sisi, yaitu sisi aktiva dan sisi
pasiva. Jelaskan mengenai sisi aktiva dan pasiva !

Latihan Pengetahuan 2
Pilihlah jawaban yang peling tepat !

1. Apa yang dimaksud dengan Analisa laporan keuangan:


a. Merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi
posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu.
b. Perbandingan antara dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu periode
tertentu.
c. Proses untuk membandingkan suatu laporan keuangan dengan laporan keuangan
lainnya.
d. Proses pengambilan keputusan.
Jawaban A

2. Apa tujuan dari menganalisis laporan keuangan:


a. Untuk mengetahui rasio laporan keuangan.
b. Untuk menjelaskan keadaan suatu perusahaan, mengalami kerugian atau sedang
dalam posisi menguntungkan dalam suatu periode.
c. Untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan
kinerja perusahaan pada masa mendatang.
d. Untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan
kinerja perusahaan pada masa lampau.
Jawaban C

3. Apa pengertian dari Analisa rasio keuangan:


a. Perbandingan antara dua/tiga data laporan keuangan dalam satu periode tertentu.
b. Perbandingan antara dua/kelompok data laporan keuangan dalam satu periode
tertentu.
c. Membandingkan benar atau tidaknya suatu laporan keuangan.
d. Membanding dua laporan keuangan dalam satu perusahaan.
Jawaban B

4. Tujuan dari Analisa rasio keuangan adalah untuk:


a. Memberi gambaran kelemahan dan kemampuan finansial perusahaan dari tahun
ketahun.
b. Memberikan suatu bukti dari benar atau tidaknya suatu laporan keuangan.
c. Untuk menjelaskan posisi kas dalam laporan keuangan.
d. Untuk mengetahui rasio laporan keuangan.
Jawaban A

5. Jenis-jenis analisa rasio keuangan adalah, kecuali:


a. Rasio Likuiditas
b. Rasio Solvabilitas
c. Rasio Profitabilitas
d. Rasio Index
Jawaban D

6. Apa kegunaan dari Rasio Likuiditas, yaitu untuk:


a. Mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-
kewajibannya (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang).
b. Mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam suatu periode
tertentu.
c. Mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya.
d. Mengukur kemampuan perusahaan untuk mengetahui hutang-hutang suatu
perusahaan.
Jawaban C

7. Ada 3 (tiga) macam Rasio Likuiditas yang digunakan, yaitu kecuali:


a. Current Ratio
b. Flow Ratio
c. Acid Test Ratio
d. Cash Position Ratio
Jawaban B

8. Apa kegunaan dari Rasio Solvabilitas, yaitu untuk:


a. Mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam suatu periode
tertentu.
b. Mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-
kewajibannya (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang).
c. Mengukur kemampuan perusahaan untuk mengetahui hutang-hutang suatu
perusahaan.
d. Mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya.
Jawaban B

9. Ada 4 (empat) Rasio Solvabilitas yang digunakan. Berikut yang bukan ialah:
a. Total Debt To Equity Ratio
b. Total Debt To Total Assets Ratio
c. Long Term Debt To Equity
d. Long Term Debt To Total Ratio
Jawaban D

10. Apa kegunaan dari Rasio Profitabilitas, yaitu untuk:


a. Mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya.
b. Mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-
kewajibannya (hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang).
c. Mengukur kemampuan perusahaan untuk mengetahui hutang-hutang suatu
perusahaan.
d. Mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam suatu periode
tertentu.
Jawaban D

H. Umpan Balik dan Tindak Lanjut


Setelah mempelajari dan mempraktikkan materi dari kegiatan pembelajaran 2,
periksa dan pastikan anda telah menguasai dengan baik materi tersebut. Isilah
kolom self assessmen dibawah ini dengan tanda (V) pada kolom ya atau pada
kolom tidak untuk mengukur penguasaan kompetensi yang telah anda pelajari.
Bila jawaban anda seluruhnya ya, silahkan lanjutkan mempelajari kegiatan
pembelajaran 3. Bila ada satu atau lebih jawaban tidak, pelajari/ praktikan
kembali pada materi tersebut hingga anda kompeten.
Kompeten
Deskripsi
Ya Tidak
Saya dapat Menjelaskan pengertian laporan keuangan
sederhana
Saya dapat Menjelaskan jenis-jenis laporan keuangan
sederhana
Saya dapat Menjelaskan fungsi laporan keuangan
sederhana usaha
Saya dapat Menerapkan prosedur penyusunan laporan
Saya dapat Menerapkan prosedur penyusunan Laporan
perubahan modal
Saya dapat Menerapkan prosedur penyusunan Laporan
neraca
Saya dapat Menganalisis laporan keuangan sederhana
Saya dapat Menyiapkan format dan alat yang dibutuhkan untuk
membuat laporan keuangan sederhana
Saya dapat Membuat laporan keuangan sederhana
EVALUASI

A. Soal

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Definisi wirausaha adalah


a. Sikap selalu berpikir positif dalam menghadapi segala hal
b. orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan
kemungkinan untung atau rugi
c. Sikap yang selalu ingin tahu, membuat ia selalu mencari jalan keluar
bila ingin maju
d. hal utama dalam memulai usaha atau menjadi seorang wirausahawan
yang sukses
e. Sikap tidak gentar saat melihat pesaing
2. Definisi Kewirausahaan adalah
a. Sikap yang selalu ingin tahu, membuat ia selalu mencari jalan keluar
bila ingin maju
b. hal utama dalam memulai usaha atau menjadi seorang wirausahawan
yang sukses
c. semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari
d. Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya
dengan efisiensi dan efektivitas
e. Sikap tidak gentar saat melihat pesaing
3. Karakteristik Wirausaha Untuk Menuju Sukses adalah
a. orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan
kemungkinan untung atau rugi
b. Kreatif dan inovatif
c. tindakan (act) dari kebiasaan atas kebenaran yang ia pegang teguh.
d. Sikap selalu berpikir positif dalam menghadapi segala hal
e. Perilaku dan sifat tidak bisa dipisahkan untuk menjadikan lebih
sempurna karena kedua-duanya memilliki karakteristik yang berbeda.

Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XI Page 135


4. Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Wirausaha, di antaranya
a. Faktor manusia,Faktor keuangan,Faktor organisasi
b. Bersedia untuk mengambil risiko uang dan waktu
c. Mandiri serta realistis
d. Kreatif dan inovatif.
e. Sikap tidak gentar saat melihat pesaing (competitor).
5. Langkah-Langkah untuk Menjadi Wirausahawan yang Sukses
a. Tidak kompeten dalam manajerial
b. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik
c. Ada visi dan tujuan yang jelas,Bersedia untuk mengambil risiko uang
dan waktu,Terencana dan terorganisir
d. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewiraushaan
e. Kurangnya pengawasan peralatan
6. Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan Wirausaha:
a. Faktor manusia
b. Faktor keuangan
c. Faktor pemasaran
d. Tidak kompeten dalam manajerial
e. Terencana dan terorganisir
7. Faktor-Faktor yang Membuat Seseorang Mundur dari Wirausaha
a. Hal-hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan
b. Terencana dan terorganisir
c. Pendapatan yang tidak menentu
d. Kreatif dan inovatif
e. Mandiri serta realistis
8. Alasan utama kegagalan usaha baru antara lain
a. Kreatif dan inovatif
b. Mandiri serta realistis
c. Sikap tidak gentar saat melihat pesaing
d. Kinerja produk yang salah
e. Ada visi dan tujuan yang jelas
9. Pengerian Sikap dari Perilaku Wirausaha

Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XI Page 136


a. cara pandang dan pola pikir (mindset) atas hal-hal yang dihadapinya
b. Sikap tidak gentar saat melihat pesaing (competitor).
c. Sikap yang selalu ingin tahu, membuat ia selalu mencari jalan keluar
bila ingin maju.
d. Mandiri serta realistis.
e. Faktor organisasi
10. Pengertian perilaku adalah
a. Sikap tidak gentar saat melihat pesaing (competitor).
b. Ada visi dan tujuan yang jelas
c. Terencana dan terorganisir
d. tindakan (act) dari kebiasaan atas kebenaran yang ia pegang teguh
e. Memiliki sifat jujur
11. Manfaat utama adanya perizinan usaha bagi pemerintah daerah adalah

a. Untuk mendorong perkembangan usaha
b. Untuk meningkatkan penghasilan dari sector pajak
c. Untuk mengetahui jumlah pengusaha di daerah
d. Untuk mencegah persaingan tidak sehat
e. Untuk member bantuan modal
12. Yang harus diperhatikan dalam pendirian usaha adalah …
a. Dokumen perizinan
b. Jumlah karyawan
c. Jumlah penjualan
d. Pembelian barang
e. Surat pesanan
13. Pemberian izin tempat usaha kepada seseorang atau badan ysaha
dilokasi tertentu yang menimbulkan gangguan atau kerusakan
lingkungan adalah …
a. SITU
b. SIUP
c. IMB
d. HO

Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XI Page 137


e. NPWP
14. Sebelum kegiatan usaha dimulai terlebih dahulu perusahaan harus …
a. Mengurus IMB
b. Mengurus SIUP
c. Mengurus NPWP
d. Mendaftarkan ke Pemda
e. Mengurus izin usaha
15. Yang termasuk pada faktor lingkungan eksternal dalam pendirian usaha
adalah …
a. Sumber daya financial
b. Manajemen usaha
c. Teknologi
d. Pemasok
e. Semua jawaban benar
16. SIUP perusahaan kecil dan menengah diterbitkan dan ditandatangani
oleh …
a. Menteri perdagangan
b. Pemerintah provinsi dan kabupaten kota/kotamadya
c. Kantor pelayanan pajak setempat
d. Kepala kantor perdagangan provinsi
e. Kepala kantor perdagangan kabupaten/kotamadya
17. Masa berlaku SIUP untuk perusahaan besar adalah …
a. 5 tahun
b. 3 tahun
c. 1 tahun
d. Seumur hidup
e. 10 tahun
18. Untuk terbitnya SITU, perusahaan harus mentaati syarat – syarat
kesehatan sebagai berikut, kecuali …
a. Harus memelihara dan menjaga kebersihan dan kesehatan
b. Harus menyediakan tempat kotoran/sampah yang tertutup

Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XI Page 138


c. Harus mengutamakan karyawan yang memenuhi kesehatan fisik
dan mental
d. Harus mencegah atas kemungkinan/terjadinya pencemaran
lingkungan hidup
e. Harus menyediakan alat – alat P3K
19. Prosedur pengurusan SITU yang pertama adalah …
a. Membayar biaya izin
b. Mengisi formulir pendaftaran
c. Meminta izin tertulis pada tetangga sekitar
d. Meminta izin dari lurah setempat
e. Tidak perlu meminta izin
20. Perusahaan yang memiliki modal dari Rp. 25.000.000 sampai Rp.
100.000.000 disebut perusahaan …
a. Perusahaan kecil
b. Perusahaan besar
c. Perusahaan Negara
d. Perusahaan menengah
e. Perusahaan pribadi/perorangan
21. Biaya adalah
a. akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses
produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau
barang.
b. keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
membeli semua keperluan baik barang dan jasa yang akan digunakan
dalam proses produksi demi menghasilkan
c. pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses
produksi.
d. keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor
produksi variabel.
e. dengan cara membagi Biaya Variabel Total (TVC) dengan jumlah
produksi.
22. Biaya produksi adalah

Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XI Page 139


a. keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
membeli semua keperluan baik barang dan jasa yang akan digunakan
dalam proses produksi demi menghasilkan
b. dengan cara membagi Biaya Variabel Total (TVC) dengan jumlah
produksi.
c. pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses
produksi.
d. akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses
produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau
barang.
e. keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor
produksi variabel.
23. Biaya total (TFC) adalah
a. dengan cara membagi Biaya Variabel Total (TVC) dengan jumlah
produksi.
b. keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk
membeli semua keperluan baik barang dan jasa yang akan digunakan
dalam proses produksi demi menghasilkan
c. pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses
produksi.
d. keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor
produksi variabel.
e. akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses
produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau
barang.
24. Biaya Variabel Total adalah
a. dengan cara biaya total dibagi dengan jumlah produksi.
b. dengan cara membagi Biaya Variabel Total (TVC) dengan jumlah
produksi.
c. diperoleh melalui hasil penambahan Biaya Produksi yang digunakan
untuk menambah produksi satu unit barang / produk.

Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XI Page 140


d. keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor
produksi variabel.
e. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian harga pokok ketika
produk telah selesai diproduksi
25. Cara menghitung Variabel Rata-Rata
a. dengan cara membagi Biaya Variabel Total (TVC) dengan jumlah
produksi.
b. dengan cara Biaya Total dibagi dengan jumlah produksi.
c. diperoleh melalui hasil penambahan Biaya Produksi yang digunakan
untuk menambah produksi satu unit barang / produk.
d. keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor
produksi variabel.
e. Dimana harus dibuat pelaporan mengenai rincian harga pokok ketika
produk telah selesai diproduksi
26. Biaya marjinal akan mulai meningkat ketika
a. Biaya produksi rata-rata mencapai minimum
b. Produksi marjinal mulai merosot
c. Produksi total mulai menurun
d. Biaya produksi total mencapai maksimum
e. keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor
produksi variabel.
27. Yang tidak termasuk ke dalam jenis-jenis biaya produksi
a. Biaya pemasaran
b. Biaya administrasi
c. Biaya kerugian
d. Biaya keuangan
e. Biaya produksi langsung

28. Faktor yang mempengaruhi skala ekonomis adalah


a. Spesialisasi faktor produksi
b. Harga input yang digunakan dalam proses produksi.
c. Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia

Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XI Page 141


d. Tingkat produksi yang ingin dicapai
e. dengan cara Biaya Total dibagi dengan jumlah produksi.
29. Ilmu ekonomi yang menggambarkan kejadian sebenarnya dari suatu
keadaan ekonomi adalah
a. Ekonomi terapan
b. Ekonomi mikro
c. Ekonomi makro
d. Ekonomi teori
e. Ekonomi deskriptif
30. Kata “ekonomi” berasal dari kata
a. Jepang
b. Korea
c. Indonesia
d. Inggris
e. Yunani
31. Kesempatan yang di dapatkan untuk mencapai dan mendapatkan target
tertentu yang harus dicapai dengan usaha yang sebaik mungkin Adalah
pengertian dari …
a. Peluang usaha
b. Resiko usaha
c. Kesempatan usaha
d. Hasil usaha
e. Proses usaha
32. Resiko usaha adalah…
a. Resiko saat melakukan sesuatu
b. Resiko yang mungkin terjadi dalam proses usaha yang dilakukan
c. Resiko Pengambilan barang jasa
d. Resiko membuat sesuatu
e. Resiko mengambil keputusan
33. Barang atau komoditas dalam pengertian ekonomi adalah…
a. suatu objek atau jasa yang memiliki nilai.
b. Suatu objek untuk mempermudah sesuatu pekerjaan

Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XI Page 142


c. Suatu objek untuk memenuhi kebutuhan sehari hari
d. Suatu objek untuk di perjual belikan
e. Suatu objek yang tidak memiliki fungsi
34. Nilai suatu barang akan ditentukan oleh ..
a. Berat suatu barang
b. Mahal suatu barang
c. barang itu mempunyai kemampuan untuk dapat memenuhi
kebutuhan.
d. Fungsi barang itu sendiri
e. Bagus tidak nya barang tersebut
35. Faktor-Faktor Keberhasilan usaha adalah…
a. Faktor keuangan
b. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik
c. Kurang dapat mengendalikan keuangan
d. Gagal dalam perencanaan
e. Lokasi yang kurang memadai
36. Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Wirausaha kecuali…
a. Faktor manusia
b. Faktor organisasi
c. Faktor mengatur usaha
d. Faktor pemasaran
e. Kurangnya pengawasan peralatan
37. Kenapa faktor organisasi dapat mempengaruhi keberhasilan suatu
usaha..
a. Karena organisasi adalah wadah
b. Karena organisasi bisa membuat orang sibuk
c. Karena organisasi memiliki faktor tingi yang bisa membuat suatu
usaha bisa berhasil atau tidak
d. Karena organisasi bisa berubah
e. Karena organisasi memungkinkan membuat suatu program usaha
38. Apa saja peluang usaha yang paing menguntungkan saat ini kecuali…
a. Desain Grafis

Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XI Page 143


b. Penulis Artikel
c. SEO
d. Aplikasi Mobile
e. Kuli bangunan
39. Apa yang di maksud dengan software..
a. Perangkat keras
b. Perangkat lunak
c. Perangkat batu
d. Perangkat komputer
e. Perangkat cpu
40. Apa saja saat ini yang d butuhkan masyarakat di bidang usaha, kecuali…
a. Jasa servis
b. Jas Hiburan
c. Jasa Transportasi
d. Jasa kesehatan
e. Jasa perkebunan

Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XI Page 144


A. Kunci Jawaban

KUNCI JAWABAN

1. B 11. A 21. C 31. A


2. C 12. A 22. D 32. B
3. B 13. D 23. B 33. A
4. A 14. E 24. D 34. C
5. C 15. C 25. A 35. A
6. D 16. E 26. A 36. E
7. C 17. A 27. C 37. C
8. D 18. C 28. A 38. E
9. A 19. C 29. E 39. B
10. D 20. B 30. E 40. E

Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XI Page 145


PENUTUP

Kewirausahaan merupakan jiwa yang harus dimiliki oleh setiap orang untuk maju.
Dalam jiwa seorang wirausaha tertanam sifat dan karakter positif yang untuk
menuju suatu kesuksesan.

Karena jiwa wirausaha yang demikian pentingnya, sudah selayaknya setiap


kegiatan sikap, karakter dan bahkan kunci untuk menjadi seorang wirausaha
perlu dipelajari dengan baik dan diperlukan untuk kesuksesan seseorang.

Sebelum melanjutkan belajar pada modul berikutnya, pastikan anda mengikuti


semua proses dan tuntas dalam membelajari modul ini. Kumpulkan semua eviden
of learning (dokumen portofolio) dalam satu map dan ajukan diri anda untuk di
uji pada unit kompetensi ini.

Semoga modul ini memberikan banyak manfaat bagi penyusun pada khususnya
dan bagi siswa pada umumnya. Sekian dari kami, semoga bermanfaat.

Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XI Page 146


DAFTAR PUSTAKA
Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1990. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta, Penerbit Balai Pustaka.
Basir Barthos. 1997. Manajemen Kerasipan. Jakarta: Penerbit Bumi
Aksara
Hadi Abu Bakar. 1996. Pola Kearsipan Modern: system Kartu Kendali. Jakarta:
JambatanIka Widiyanti, 2014. Administrasi Perkantoran.Jakarta:
Yudistira
Komaruddin. 1993 Manajemen Kantor (Teori dan Praktek). Bandung:
Trigenda Karya.

Moekijat. 2008 Administrasi Perkantoran. Bandung: VV Mandar Maju.


Susanto. 2001 Administrasi Kantor Manajemen dan Aplikasi. Jakarta:
Djambatan. Sri Endang R, Sri Mulyani, Suyetty. 2010. Modul
Memahami Prinsip-prinsip
Administrasi Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran.
Jakarta:Erlangga
Sri Endang R, Sri Mulyani, Suyetty. 2009. Modul Menangani Surat
Masuk dan Surat Keluar (mail Handling). Jakarta: Erlangga
Sri Endang R, Sri Mulyani, Suyetty. 2013. Pengantar Administrasi
Perkantoran. Jakarta: Erlangga
The Liang Gie. 2007 Administrasi Perkantoran Modern, Edisi
keempat. Yogyakarta: Liberty.
Widyatmini dan Aperaningrum Izzati. 1991 Pengantar Organisasi
dan Metode. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Winardi. 1992. Manajemen Perkantoran system dan Prosedur.
Bandung: Tarsito.
Sumber Website:
http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-tata-ruang-kantor-
definisi.html diunduh 19 juli 2017 pk 7.19 wib
https://oirega.wordpress.com/2009/04/22/analisis-jabatan/ diunduh
tgl. 19 juli 2017 pk 7.29
http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-contoh-bentuk-struktur-
organisasi/ diunduh tgl. 19/7/17 pk 8.11
https://renitafebriyanti.wordpress.com/2015/11/07/101/ diunduh tgl.
19/7/17
pk 8.21
http://pn-dompu.go.id/pengawasan-reguler-badan-pengawasan-ma-ri-
di-
pengadilan-negeri-dompu gambar pengwasan diunduh tgl. 19/7/17 pk
8.35

Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XI Page 147


LAMPIRAN

Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan kelas XI Page 148

Anda mungkin juga menyukai