Anda di halaman 1dari 77

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP
MATERI LAUNDRY SECTION DI KELAS XI PH 8 SMK PGRI 3 DENPASAR

Oleh:
Putu Ayu Puri Sintya Dewi, S.Par

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2020
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..................................................................................................................... i
BAB I 4
PENDAHULUAN............................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 4
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................ 5
1.3 Rumusan Masalah................................................................................................ 6
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 6
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 6
BAB II ................................................................................................................................. 8
KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................................... 8
2.1 Penelitian Tindakan Kelas .................................................................................. 8
2.2 Hakikat Belajar .................................................................................................. 12
2.3 Laundry section ................................................................................................... 15
2.4 Model Pembelajaran Problem Based Learning................................................ 12
BAB III.............................................................................................................................. 20
METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................................ 20
3.1 Subjek Penelitian ............................................................................................. 20
3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan ................................................................... 20
3.3 Tahapan Intervensi Tindakan ......................................................................... 20
3.4 Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan .................................................. 24
3.5 Data dan Sumber Data ................................................................................... 25
3.6 Instrumen Pengumpulan Data ......................................................................... 25
3.7 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 25
3.8 Analisis Data dan Interpretasi Hasil Data ...................................................... 26
BAB IV ............................................................................................................................. 27
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................................ 27
4.1 Gambaran Umum SMK PGRI 3 Denpasar .................................................. 27
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................................... 33
4.2.1 Perencanaan Siklus 1 .................................................................................. 33
4.2.2 Pelaksanaan Siklus 1 ................................................................................... 34
4.2.3 Hasil Observasi Siklus 1 .............................................................................. 37

ii
4.2.4 Refleksi Siklus 1 ........................................................................................... 40
BAB V ............................................................................................................................... 57
PENUTUP ......................................................................................................................... 59
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 59
5.2 Saran ................................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 60
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 61

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Saat ini terjadi perubahan dalam kegiatan pembelajaran. Jika sebelumnya pembelajaran
dilakukan secara konvensional dengan memanfaatkan ruang kelas, papan tulis dan kapur
sebagai media pembelajaran, saat ini sudah beralih kepada pemanfaatan teknologi. Perubahan
tersebut dikenal dengan fenomena perubahan pembelajaran abad 21. Proses pembelajaran yang
hanya mengandalkan buku paket dan guru sebagai satu-satunya sumber utama sudah tidak lagi
cocok untuk diterapkan. Pemanfaatan big data sebagai sumber belajar menjadi keniscayaan
pembelajaran abad 21. Berfokus kepada materi itu penting, namun fokus kepada
pengembangan keterampilan belajar menjadi jauh lebih penting. Peserta didik harus belajar
cara melacak, menganalisis, mensintesis, mengubah, mendekontruksi bahkan menciptakan lalu
membagikan pengetahuan kepada orang lain. Fokus guru sebenarnya memberikan kesempatan
peserta didik untuk menghubungkan materi yang dipelajari dengan dunia nyata (PPG,2020).
Pembelajaran inovatif merupakan hal yang wajib diterapkan pada pembelajaran abad 21
ini. Pembelajaran inovatif tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan pendekatan STEAM
(Science, Technology, Engineering, Art and Mathematics) dan T-PACK (Technological
Pedagogical Content Knowledge). Pembelajaran STEAM merupakan suatu pendekatan
pembelajaran interdisipliner yang inovatif dimana IPA, teknologi, teknik, seni dan matematika
diintegrasikan dengan fokus pada proses pembelajaran pemecahan masalah dalam kehidupan
nyata. Pembelajaran STEAM memperlihatkan kepada peserta didik bagaimana konsep-konsep,
prinsip-prinsip IPA, teknologi, teknik, dan matematika digunakan secara terpadu untuk
mengembangkan produk, proses, dan sistem yang memberikan manfaat bagi kehidupan manusia
yang kompetitif (Sahih, 2015). Sedangkan T-PACK (Technological Pedagogical Content
Knowledge) adalah sebuah framework (kerangka kerja) dalam mendesain model pembelajaran
baru dengan menggabungkan tiga aspek utama yaitu teknologi, pedagogi dan konten atau materi
(Mishra dan Koehler,2006)
Salah satu model yang sering digunakan guru adalah model pembelajaran Problem Based
Learning. Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan
berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta
lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan,dan kontekstual
(Tan Onn Seng, 2000). Dengan model Problem Based Learning ini diharapkan peserta didik

4
mampu menerapkan cara berpikir tingkat tinggi atau dikenal dengan istilah High Order
Thinking Skill (HOTS). Pembelajaran berbasis masalah juga diharapkan mampu
mengembangkan keterampilan abad 21 yaitu Critical Thinking and Problem Solving (berpikir
kritis dan menyelesaikan masalah), Creativity (kreativitas), Communication Skills
(kemampuan berkomunikasi), dan Ability to Work Collaboratively (kemampuan untuk bekerja
sama) (Kemendikbud,2017).
Laundry merupakan salah satu mata pelajaran yang didapatkan oleh peserta didik kelas
XI pada program keahlian Perhotelan di SMK PGRI 3 Denpasar. Terjadi perubahan kegiatan
belajar mengajar yang awalnya dilakukan secara langsung dengan bertatap muka di sekolah
menjadi daring karena pandemi Covid-19. Karena keterpaksaan, semua pihak harus merubah
kegiatan pembelajaran menjadi daring secara mendadak. Tentu sebenarnya tidak semua siap
dalam melakukan hal ini sehingga perlu dilakukan persiapan yang matang agar mencapai
tujuan pembelajaran yang diinginkan. Dalam rangka merangsang kemampuan peserta didik
untuk mampu berpikir tingkat tinggi dan mengembangkan kemampuan abad 21 sehingga perlu
dilakukan implementasi pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Problem
Based Learning untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pelajaran Laundry
khususnya materi Laundry section.

1.2 Identifikasi Masalah


Selama pembelajaran daring pada mata pelajaran Laundry, terjadi beberapa
permasalahan seperti :
1. Kurangnya tingkat kehadiran peserta didik pada saat pembelajaran daring.
2. Kurangnya kedisiplinan peserta didik dalam mengikuti pelajaran dan mengumpulkan
tugas dari guru.
3. Kurangnya keterampilan peserta didik dalam berkomunikasi di depan umum
4. Kurangnya hasil belajar peserta didik pada evaluasi KD 3.1 Materi Laundry section
yang telah dilakukan. Analisis hasil evaluasi dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

5
Berdasarkan kegiatan studi awal yang dilakukan, persentase daya serap peserta didik
dalam evaluasi satu adalah sebesar 81%. Sebanyak 11 orang peserta didik memiliki nilai
dibawah KBM (Ketuntasan Belajar Minimum). Pembelajaran inovatif tentu tidak
memfokuskan pada hasil yang diperoleh namun juga proses dari pembelajaran tersebut.
Sehingga permasalahan juga terjadi dalam hal kurangnya kemampuan abad 21 yaitu Critical
Thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), Creativity
(kreativitas), Communication Skills (kemampuan berkomunikasi), dan Ability to Work
Collaboratively (kemampuan untuk bekerja sama). Hal tersebut dikarenakan kegiatan
pembelajaran belum sampai pada ranah HOTS dan belum menerapkan model pembelajaran
Problem Based Learning. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian
tindakan kelas yaitu implementasi model pembelajaran problem based learning untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas XI PH 8 SMK PGRI 3 Denpasar.

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah implementasi model pembelajaran Problem Based Learning pada materi
Laundry section di kelas XI PH 8 SMK PGRI 3 Denpasar ?
2. Bagaimana hasil belajar peserta didik kelas XI PH 8 SMK PGRI 3 Denpasar setelah
dilakukan implementasi model pembelajaran Problem Based Learning pada materi
Laundry section?

1.4 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui bagaimanakah implementasi model pembelajaran Problem Based
Learning pada materi Laundry section di kelas XI PH 8 SMK PGRI 3 Denpasar.
2. Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik kelas XI PH 8 SMK PGRI 3 Denpasar
setelah dilakukan implementasi model pembelajaran Problem Based Learning pada
materi Laundry section.

1.5 Manfaat Penelitian


1. Bagi peserta didik
a. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang dipelajari

6
b. Dengan penerapan model ini diharapkan mampu membuat peserta didik lebih aktif
dalam proses pembelajaran
c. Dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik dari yang sebelumnya.
d. Dapat meningkatkan kemampuan abad 21 yaitu Critical Thinking and Problem Solving
(berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), Creativity (kreativitas), Communication
Skills (kemampuan berkomunikasi), dan Ability to Work Collaboratively (kemampuan
untuk bekerja sama).
2. Bagi guru
a. Dapat memacu para guru untuk senantiasa meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
b. Membuat para guru untuk senantiasa mencipatakan suasana belajar yang aktif, kreatif,
dan menyenangkan.
c. Dapat menjadi referensi sekaligus solusi bagi para guru yang sedang mengalami
permasalahan dalam proses pembelajaran.
3. Bagi sekolah
Dapat memajukan dan meningkatkan prestasi dan mutu sekolah. Serta dapat menjadi
bahan informasi dan sumbangan pemikiran yang dapat dijadikan bahan perbandingan atau
acuan bagi sekolah atau lembaga-lembaga lain dalam mengembangkan segala hal yang
berkaitan dengan pendidikan khususnya dalam pengajaran dan keguruan.

7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Tindakan Kelas


1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Ekawarna (2009) penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action
research) yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Penelitian tindakan pada hakikatnya
merupakan rangkaian “ riset – tindakan – riset – tindakan -… “ yang dilakukan secara siklik
dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu terpecahkan. Sedangkan menurut
Wardhani & Wihardit (2012 :1.4) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan
oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar peserta didik menjadi meningkat.
1. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Ekawarna (2009) penelitian tindakan kelas pada dasarnya memiliki sejumlah
karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut :
a. Bersifat siklis atau berulang, artinya dalam PTK terdapat siklus-siklus atau perulangan
mulai dari perencanaan, pemberian tindakan, pengamatan dan refleksi sebagai prosedur
baku PTK.
b. Bersifat jangka panjang atau longitudinal, artinya PTK harus berlangsung dalam jangka
waktu lama yang tertentu (misalnya 2-3 bulan) secara kontinu untuk memperoleh data
yang diperlukan, bukan “sekali tembak” selesai pelaksanaannya.
c. Bersifat particular - spesipik, jadi tidak bermaksud melakukan generalisasi dalam
rangka menguji atau menemukan teori-teori. Hasinya pun tidak untuk di generalisasi
meskipun mungkin diterapkan oleh orang lain, di tempat lain yang konteksnya mirip.
d. Bersifat partisipatoris, dalam arti guru sebagai peneliti sekaligus pelaku perubahan dan
sasaran yang perlu di ubah.
e. Bersifat emik (bukan etik), artinya PTK memandang pembelajaran menurut sudut
pandang orang dalam yang tidak berjarak yang di teliti, bukan menurut pandang orang
luar yang berjarak dengan hal yang di teliti.
f. Bersifat kalobaratif atau kooperatif, artinya dalam pelaksanaan PTK selalu terjadi kerja
sama atau kerja sama antara peneliti (guru) dan pihak lain demi keabsahan dan
tercapainya tujuan penelitian.
g. Bersifat kasuistik, artinya PTK menggarap kasus-kasus spesipik atau khusus dalam
pembelajarang yang sifatnya nyata dan terjangkau oleh guru, menggarap masalah-
masalah yang memiliki urgensi tinggi.

8
h. Menggunakan konteks alamiah kelas, artinya kelas sebagai ajang pelaksanaan PTK
tidak perlu dimanipulasi dan atau direkayasa demi kebutuhan, kepentingan dan
tercapainya tujuan penelitian.
i. Mengutamakan adanya kecukupan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan
penelitian, bukan kerepresentasikan (keterwakilan jumlah) sampel secara kuantitatif.
j. Bermaksud mengubah kenyataan, dan situasi pembelajaran menjadi lebih baik dan
memenuhi harapan, bukan bermaksud membangun teori dan menguji hipotesis.
2. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas (PTK) mempunyai manfaat yang cukup besar, bagi guru,
pembelajaran, maupun bagi sekolah.:
A. Manfaat PTK bagi Guru
Bagi guru, PTK mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut :
• PTK dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki pembelajaran yang
dikelolanya karena memang sasaran akhir PTK adalah perbaikan pembelajaran.
• Dengan melakukan PTK guru dapat berkembang secara propesional karena dapat
menunjukkan bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki pelajaran yang
dikelolanya.
• PTK membantu guru lebih percaya guru.
B. Manfaat PTK bagi Pembelajaran/Peserta didik
PTK mempunyai manfaat yang sangat besar bagi pembelajaran karena tujuan
PTK adalah memperbaiki praktik pembelajaran dengan sasaran akhir memperbaiki
belajar peserta didik. Dengan adanya PTK kesalahan dalam proses pembelajaran akan
cepat dianalisis dan diperbaiki, hingga kesalahan tersebut tidak akan berlanjut.
C. Manfaat PTK bagi Sekolah
Sekolah mempunyai kesempatan yang besar untuk berubah secara menyeluruh.
Dalam konteks ini, PTK memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan
sekolah, yang tercermin dari peningkatan kemampuan professional para guru,
perbaikan proses dan hasil belajar peserta didik, serta kondusifnya iklim pendidikan
di sekolah tersebut.

9
2. Model-Model Penelitian Tindakan
Dalam PTK tersedia model-model yang dapat dijadikan acuan dalam membuat desain PTK
diantaranya adalah :
a. Model Kurt Lewin
Model Kurt Lewin dalam Ekawarna (2009) yang sering dijadikan acuan pokok atau
dasar dari berbagai model penelitian tindakan (action research), terutama PTK. Dialah
orang pertama yang memperkenalkan action research. Konsep pokok action research
menurut Krut Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu :
1. Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini dilakukan :
a. Menyusun rencana kegiatan harian (RKH)
b. Menyiapkan instrument penelitian
c. Menyiapkan sumber belajar
2. Tindakan (acting)
Melakukan tindakan sebagai langkah yang kedua merupakan realisasi dari rencana
yang kita buat.Tanpa tindakan rencana hanya merupakan agan-agan yang tidak
pernah menjadi kenyataan.
3. Pengamatan (observing)
Berdasarkan pengamatan kita akan dapat menemukan apakah ada hal-hal yang
harus segera diperbaiki agar tindakan dapat mencapai tujuan yang kita inginkan.
4. Refleksi (reflecting)
Refeksi sebagai langkah keempat, kita lakukan setelah tindakan terakhir. Kita akan
mencoba melihat atau merenungkan kembali apa yang telah kita lakukan dan apa
dampaknya bagi proses belajar peserta didik. Yang lebih penting pula kita
renungkan alasan kita melakukan satu tindakan dikaitkan dengan dampaknya.
Dengan cara ini kita akan dapat mengenal kekuatan dan kelemahan dari tindakan
yang kita lakukan.
b. Model Kemmis & Taggart
Model Kemmis & Teggart dalam Sofyan (2014:110) kegiatan pokok fokus penelitian
tindakan terdiri dari (1) Planning, (2) Acting, (3) Observing, (4) Reflecting,

10
• Planning :
1. Mempelajari aspek-aspek perkembangan yang akan dikembangkan di TK
2. Mempelajari kurikulum TK
3. Mengembangkan tematik yang sesuai dengan perkembangan anak
4. Mempersiapkan permainan sesuai dengan tema
5. Membuat RKM
6. Membuat RKH
7. Menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan sesuai tema
8. Menyiapkan sumber belajar
9. Mengembangkan format observasi
10. Mengembangkan format evaluasi
• Acting :
1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan perencanaan
2. Melaksanakan pengamatan mengenai isi tindakan
3. Mengumpulkan data perlengkapan lain yang mendukung
• Observing I :
1. Melakukan observasi dengan format observasi
2. Mengamati kegiatan pembelajaran, pengamatan, berperan serta, peneliti
terlibat langsung selama kegiatan berlangsung
• Reflecting I :
1. Mengamati perubahan yang terjadi pada peserta didik setelah terjadi
tindakan
2. Mengadakan pertemuan untuk membahas hasil tindakan
3. Evaluasi
• Planning : Merevisi dan memodifikasi pembelajaran sesuai dengan hasil
tindakan siklus I
• Acting : Mengaplikasian pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang ke II
• Observing II
1. Mengamati kegiatan pembelajaran sesuai dengan siklus perencanaan yang
kedua
2. Mengumpulkan data tindakan yang kedua

11
• Reflecting II
1. Mengamati perubahan yang terjadi pada peserta didik setelah dilakukan
tindakan kedua
2. Evaluasi tindakan yang kedua
c. Model Hopkins
Model Hopkins dalam Ekawarna (2009) penelitian tindakan kelas adalah
penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan subtansif,
suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inquiri atau suatu usaha seseorang untuk
memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan
dan perubahan.

2.2 Model Pembelajaran Problem Based Learning


Merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta
didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan
sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual (Tan Onn Seng, 2000). Problem Based Learning
untuk pemecahan masalah yang komplek, problem-problem nyata dengan menggunakan
pendekataan studi kasus. Peserta didik melakukan penelitian dan menetapan solusi untuk
pemecahan masalah. (Bernie Trilling & Charles Fadel, 2009: 111).
Tujuan PBL adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan konsep- konsep
pada permasalahan baru/nyata, pengintegrasian konsep Higher Order Thinking Skills (HOT’s),
keinginan dalam belajar, mengarahkan belajar diri sendiri dan keterampilan (Norman and
Schmidt). Karakteristik yang tercakup dalam PBL menurut Tan (dalam Amir, 2009) antara
lain:
1. Masalah digunakan sebagai awal pembelajaran;
2. Biasanya masalah yang digunakan merupakan masalah dunia nyata yang disajikan
secara mengambang (ill-structured);
3. Masalah biasanya menuntut perspektif majemuk (multiple-perspective);
4. Masalah membuat pembelajar tertantang untuk mendapatkan pembelajaran di ranah
pembelajaran yang baru;
5. Sangat mengutamakan belajar mandiri;
6. Memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi, tidak dari satu sumber saja,
dan

12
7. Pembelajarannya kolaboratif, komunikatif dan kooperatif. Karakteristik ini
menuntut peserta didik untuk dapat menggunakan kemampuan berpikir tingkat
tinggi, terutama kemampuan pemecahan masalah.

Tujuan PBL adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan konsep-konsep


pada permasalahan baru/nyata, pengintegrasian konsep High Order Thinking Skills (HOT’s),
keinginan dalam belajar, mengarahkan belajar diri sendiri dan keterampilan (Norman and
Schmidt).
a. Sintak model Problem Based Learning dari Bransford and Stein (dalam Jamie
Kirkley, 2003:3) terdiri atas:
1) Mengidentifikasi masalah;
2) Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menyeleksi
informasi-informasi yang relevan;
3) Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-
pikiran dan mengecek perbedaan pandang;
4) Melakukan tindakan strategis, dan
5) Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang
dilakukan.

Pada PBL guru berperan sebagai guide on the side daripada sage on the stage. Hal ini
menegaskan pentingnya bantuan belajar pada tahap awal pembelajaran. Peserta didik
mengidentifikasi apa yang mereka ketahui maupun yang belum berdasarkan informasi dari
buku teks atau sumber informasi lainnya. Sintak model Problem-based Learning menurut
Arends (2012) sebagai berikut:
a. Orientasi peserta didik pada masalah
b. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
c. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

13
2.3 Hasil Belajar
Menurut Witerington dalam Ngalim Purwanto bahwa belajar adalah sesuatu perubahan
yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap,
kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian. Belajar adalah proses perubahan dari belum
mampu menjadi sudah mampu, yang terjadi dalam jangka waktu tertentu. Perubahan yang
terjadi harus secara relative yang bersifat menetap (permanen) dan tidak hanya terjadi pada
prilaku yang saat ini nampak, tetapi perilaku yang mungkin terjadi di masa mendatang. Oleh
karena itu, perubahan-perubahan terjadi karena pengalaman. Belajar diartikan sebagai proses
perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu
dengan lingkungannya.
Sedangkan hasil belajar adalah pola-pola perubahan nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Menurut Bloom, hasil belajaradalah mencakup
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku
secara keseluruhan bukanhanya salah satu aspek potensi kemanusian saja. Artinya, hasil
pembelajaran yangdikategorikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut diatas tidak
dapat dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan hasil
belajar adalah hasil penilaian setelah peserta didik melakukan pembelajaran. Namun,
berdasarkan pembatasan masalah seperti yang telah diuraikan di Bab 1, maka hasil belajar yang
dimaksud pada penelitian ini hanya terbatas pada hasil penilaian pengetahuan dan
keterampilan.
Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar dibagi
menjadi dua bagian besar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Bukti bahwa seseorang
telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada seorang tersebut, misalnya dari tidak
tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tingkah laku memiliki unsur
unsur subjektif (rohaniah) dan unsur motoris (jasmaniah). Dari pendapat di atas, diketahui
bahwa strategi merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam pembelajaran Laundry.
Pembelajaran Laundry akan lebih bermakna apabila diimbangi dengan strategi belajar yang
tepat, dalam hal ini pemilihan metode dan penggunaan model pembelajaran yang tepat sebagai
alat hasil belajar peserta didik. Pembelajaran harus melibatkan peserta didik secara aktif dalam
belajar, terlebih lagi jika mereka dapat bekerja sama dan saling membantu untuk mencapai
tujuan pembelajaran.

14
2.4 Laundry section
Laundry dalam istilah lainnya dalam Bahasa Indonesia sesuai Kamus Besar Bahasa
Indonesia disebut dengan Binatu yakni Penatu yakni usaha atau orang yang bergerak di bidang
pencucian (penyetrikaan) pakaian, dobi, benara. Laundry section yang kita temui di hotel dalam
lingkup bidang pekerjaanya bertugas untuk menjaga kebersihan, merawat semua bahan-bahan
kain atau tekstil milik hotel, milik karyawan hotel dan milik tamu hotel. Artinya semua linen,
terry, cloth dan pakaian tamu merupakan tanggung jawab bagian Laundry di hotel. Laundry
section merupakan salah satu bagian dari dalam departemen Laundry yang ada di hotel yang
menangani semua cucian, baik cucian dari tamu maupun linen hotel dengan perawatan sesuai
standar operating hotel. Lebih jauhnya, kegiatan Laundry di hotel
sesungguhnya melihat dari besar kecilnya operasional hotel itu sendiri, sehingga Laundry
section sendiri dapat dibedakan atas: Bila hotel merupakan operasional hotel besar (hotel
berbintang 4 – 5) dan memiliki area Laundry yang lengkap beserta dengan peralatan manual
dan makinal untuk memperlancar proses pencucian, maka Laundry section tersebut masuk ke
dalam sebuah Laundry departemen. Bila hotel merupakan operasional hotel kecil (hotel bintang
3, apartemen, condetel), dengan area Laundry, peralatan dan perlengkapan pencucian masih
terbatas, maka Laundry section termasuk ke dalam departemen lain, misalnya masuk dalam
departemen Tata Graha (Housekeeping). Tugas utama Laundry adalah membantu operasional
hotel yang berhubungan dengan proses pencucian, linen untuk guest room, restaurant dan
meeting room, serta uniform karyawan. Berdasarkan tugas diatas ada beberapa pokok
pekerjaan yang biasanya dilakukan yakni bagian Laundry, bagian dry cleaning, dan bagian
Guest Laundry. Perbedaan masing-masing bagian diatas adalah berdasarkan proses
pencuciannya dan bahan pencuciannya.
Laundry adalah proses pencucian linen hotel dengan media air atau proses pencucian
secara basah. Berbeda dengan dry cleaning adalah proses pencucian dengan menggunakan dry
cleaning machine menggunakan bahan pembersih berupa solvent (minyak). milik tamu
melalui proses pencucian basah dengan media air. Perbedaan Laundry dengan Guest Laundry
terletak pada bahan pencucian, dimana Laundry biasanya berasal dari cucian di dalam hotel (in
house Laundry) seperti sheet, linen, terry, cloth yang dipergunakan untuk operasional hotel
sehari-hari. Penanganan linen hotel khususnya linen yang berhubungan dengan kamar harus
disimpan ditempat yang luas dan kering. Untuk Guest Laundry merupakan cucian yang berasal
pakaian tamu baik tamu yang menginap di hotel (guest in house) maupun tamu yang tidak

15
mengianap di hotel (out side guest). Berbagai jenis pakaian tamu harus diperhatikan sesuai
dengan karakter dari jenis bahan pakaian itu sendiri. Karena bila pencucian tidak sesuai dengan
karakter bahan pakaian maka akan berdampak buruk pada pakaian tamu tersebut. Pelayanan
yang baik dalam pencucian seharusnya diberikan kepada tamu, karena tamu membayar
sejumlah biaya untuk transaksi Laundry ini dengan persepsi harapan pelayanan hotel pasti lebih
baik dibandingkan dengan Laundry rumahan lainnya. Begitu pentingnya penanganan sebuah
Guest Laundry, sehingga petugas yang mengerjakan Guest Laundry tidak bisa di campur
dengan pekerjaan in house Laundry. Hal ini untuk menghindari kesalahan dalam menangani
Guest Laundry. Di lingkungan masyarakat, bidang usaha Laundry juga sudah menjamur. Ada
beberapa macam usaha Laundry yang berkembang di masyarakat, antara lain :
a. Commercial Laundry
Commercial Laundry adalah usaha yang menyediakan jasa pencucian dan penyeterikaan
cucian yang semata-mata bertujuan untuk mencari keuntungan.

b. Non Commercial Laundry


Non Commercial Laundry adalah usaha yang menyediakan jasa pencucian dan pelicinan
cucian yang bertujuan tidak komersial atau hanya untuk kebutuhan sendiri atau intern.

c. Semi Commercial Laundry


Semi Commercial Laundry adalah usaha yang menyediakan jasa pencucian dan pelicinan
cucian yang bertujuan untuk menutup biaya pencucian dan tidak sangat berorentasi pada
laba atau keuntungan.

Untuk memudahkan operasional Laundry agar berjalan dengan efektif dan efisien, dalam
perencanaan membangun sebuah Laundry akan diperhatikan tata letak Laundry itu sendiri.
Tata letak yang direncankan di jelaskan dalam sebuah lay out yang menggambarkan sebuah
operasional Laundry yang menunjang dalam memberikan pelayanan kepada pihak hotel dan
pihak tamu hotel. Lay out yang disarankan adalah secara umum dibagai menjadi 2 yakni area
basah dan area kering. Untuk area basah ini diperuntukkan bagi peletakkan area spotting,
adanya sumber air, peletakkan washing machines berkapsaitas besar dan kapasitas kecil, dan
mencakup area penakaran chemical. Sedangkan utuk area kering akan dibletakkan urutan
dalam proses pengeringan seperti drying tumbler (mesin pengering), mesin pelicinana atau
penyeterikaan dengan bebagai urutan penyetrikaan, dan proses pelipatan dan bagian
administrasi Laundry.

16
Selain itu, secara umum tata letak Laundry juga perlu diperhatian untuk:
1. Sistema ventilasi
2. Sistem blower
3. Sistem air conditioner
4. Sistem pengadaan uap pnas,
5. Sistem saluran air bersih,
6. Sistema aliran air pembuangan limbah pencucian
7. Instalasi listrik

Hal diatas menjadi pertimbangan penting bagaimana mendirikan Laundry agar


operasioanal Laundry menjadi efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan kualitas
pelayanan.
1. Struktur Organisasi Laundry
Menjadi petugas bagian Laundry harus memiliki rasa bertanggung jawab dalam
menangani cucian tamu dan cucian hotel. Berikut ini adalah syarat petugas Laundry
Department :
a. Jujur
Petugas bagian Laundry sangat di tuntut kejujurannya karena terkait dengan pekerjaan
pencucian yang berhubungan dengan pencucian tamu.Terkadang tamu meninggalkan
sesuatu di dalam saku pakaian nya ketika hendak di cucikan, petugas yang jujur jika
menemukan barang milik tamu akan mengembalikannya kepada tamu.
b. Teliti
Ketelitian saat menerima pemeriksaan cucian (checking) juga harus menjadi prioritas
bekerja di bagian Laundry, terutama untuk linen dengan kondisi khusus, seorang checker
harus memahami cucian tersebut.
c. Rajin
Kerajianan dalam bekerja di bagain Laundry dikaitkan dengan jam kerja yang terbatas,
sehingga bagian Laundry dituntut untuk segera menyelesaikan pekerjaan nya biasanya
sebelum jam 19 malam.
d. Loyal.
Loyal kepada perusahaan merupakan tuntutan dari semua bagian kerja di hotel. Bekerja
dengan loyalitas tinggi di bagian Laundry akan berdampak pada peningkatan jabatan di
departemen ini sendiri.

17
e. Punya Dedikasi yang tinggi.
Rela meluangkan waktu banyak (overtime) untuk menyelesaikan pekerjaannya
merupakan sikap yang dihargai oleh seluruh karyawan hotel.
f. Bisa bekerjasama dengan orang lain.
Semua jenis kegiatan di bagian Laundry merupakan rangkaian kegiatan yang didalamnya
terdapat petugas-petugas yang melakukan pekerjaan, sehinggatuntutan mampu
bekerjasama dengan orang lain menjadi mutlak.
g. Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan di bidangnya.
Kompeten di bidang Laundry menjadi (point plus) nilai lebih bagi petugas di bgaian
Laundry, karena ini akan memban- tu mempercepat pekerjaan di Laundry itu sendiri.
h. Mempunyai kepribadian yang menarik.
Supel, ramah dan penuh etiket menjadi kepribadian yang diharapkan menjadi petugas
Laundry, terutama di bagian Valet Laundry yang bertanggung jawab menjemput dan
mengantarkan pakaian tamu ke kamar.
i. Menguasai bahasa asing walaupun pasif.
Komunikasi merupakan hal yang penting jika kita bekerjasama dalam tim, setidaknya ini
menghindari konflik dan kesalah pahaman antar petugas. Besar kecilnya hotel akan
mempengaruhi struktur organisasi Laundry di sebuah hotel.
Struktur organisasi bagian Laundry di hotel besar bisa dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 1. Struktur Organisasi Laundry Hotel Besar

Sumber: Riandari,2018

18
Kompetensi Dasar pada materi Laundry section bisa dilihat pada table dibawah ini:

Tabel 1. Kompetensi Dasar pada materi Laundry Section

Kompetensi Indikator
3.1 Menganalisis Laundry Section 3.1.1 Menjelaskan definisi Laundry section
pada hotel
3.1.2 Menerangkan struktur organisasi
Laundry hotel.
3.1.3 Menganalisis Job Description masing-
masing jabatan kerja pada Laundry
section
3.1.4 Merinci layanan usaha Laundry pada
hotel.
4.1 Melakukan pengelompokkan 4.1.1 Membedakan dua struktur organisasi
Laundry Section Laundry section pada hotel.
4.1.2 Melakukan pengelompokan jabatan
kerja pada Laundry Section.
4.1.3 Membuat Job Description masing-
masing jabatan kerja pada Laundry
section
4.1.4 Memecahkan masalah tentang layanan
usaha Laundry pada hotel.
Sumber : Penulis, 2020

Tujuan pembelajaran Laundry pada materi Laundry section yaitu agar peserta didik
memiliki kompetensi dalam menganalisis Laundry section, struktur organisasi, job
description, dan layanan usaha Laundry dan mengelompokkan Laundry section.

19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian


Subjek penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu peserta didik
kelas XI PH 8 SMK PGRI 3 Denpasar. Kondisi Jumlah peserta didik sebanyak 22
orang.

3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Tempat Penelitian yaitu di SMK PGRI 3 Denpasar yang berlamat di Jln.
Drupadi XVII, Dewi Tara Nomor 7 Denpasar. Nomor telepon 264322, 7449860,
faximile. 0361-264322. e-mail : smk.pgri3dps@yahoo.com dan website :
www.smk-pgri3dps.sch.id. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada
tanggal 26 Oktober-11 November 2020 sesuai dengan jadwal pelaksaan PPL 1
kemudian dilanjutkan pada tanggal 17 -22 November 2020 pada waktu pelaksanaan
PPL 2.

3.3 Tahapan Intervensi Tindakan


Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam
2 (dua) siklus. Apabila siklus I tidak tuntas, maka dilanjutkan dengan siklus II.
Model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
Kurt Lewin. Konsep pokok penelitian tindakan model Kurt Lewin terdiri dari empat
komponen yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan
(observing), dan refleksi (reflecting).
Hubungan antara keempat komponen pada penelitian tindakan model Kurt
Lewin dipandang sebagai satu siklus yang dapat digambarkan sebagai berikut.

20
Gambar 2. Model Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas

Sumber:

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK)


yaitu suatu penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan
tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu
usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi. Dengan demikian,
prosedur langkah-langkah pelaksanaan penelitian ini akan mengikuti prinsip-
prinsip dasar penelitian tindakan yang telah umum dilakukan. Pada penelitian
tindakan kelas ini berdiri dari empat rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam
siklus berulang, pada penelitian ini peneliti menggunakan tiga siklus. Prosedur
penelitian tersebut terdiri dari empat tahap kegiatan setiap siklus, yaitu:
1. Perencanaan (Planning)
Dalam tahap ini peneliti merencanakan dengan menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran.
2. Tindakan (acting)
Pada tahap ini peneliti melaksanakan apa yang telah direncanakan pada
tahap perencanaan.
3. Pengamatan (Observing)
Peneliti melakukan pengamatan pada peserta didik selama proses belajar
mengajar berlangsung dengan lembar observasi.
4. Refleksi (reflection)

21
Pada tahap ini peneliti menganalisis data yang telah diperoleh dari
kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang
direncanakan. Hal ini kemudian dianalisis dan akan digunakan untuk
merencanakan tindakan selanjutnya.

Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilakukan, peneliti melakukan


penelitian pendahuluan (pra penelitian). Kemudian akan dilanjutkan dalam Tiga
siklus pada mata pelajaran Laundry. Hal ini dimaksudkan untuk melihat
perkembangan hasil belajar peserta didik pada setiap siklus setelah diberikan
tindakan. Bila pada siklus I terdapat masalah dalam tindakan, dan indikator
keberhasilan belum tercapai. Selanjutnya, dilakukan tindakan ulang melalui siklus
berikutnyan (siklus II) lebih banyak diarahkan pada perbaikan dan penyempurnaan
terhadap kekurangan yang terdapat pada siklus I.
Adapun uraian dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian Pendahuluan
a. Observasi proses pembelajaran
Pada kegiatan ini peneliti melakukan pengamatan terhadap proses
pembelajaran Laundry di kelas XI PH 8 SMK PGRI 3 Denpasar. Peneliti
mengamati segala aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran
Laundry di kelas tersebut.
b. Siklus I
1. Tahap Perencanaan Tindakan
• Peneliti membuat acuan program pembelajaran berupa rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning).
• Peneliti membuat instrument-instrumen penelitian, yaitu lembar
kerja peserta didik (LKPD), tes tertulis berupa soal pilihan ganda
untuk penilaian kompetensi pengetahuan pada KD 3.1 Menganalisis
Laundry Section dan rubrik penilaian proses untuk menilai
keterampilan pada KD 4.1 Mengelompokkan Laundry Section.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

22
• Peneliti sebagai guru memberikan permasalahan untuk dipecahkan
kepada peserta didik dengan diskusi kelompok.
• Peneliti sebagai guru meminta peserta didik menuangkan hasil
diskusi kelompok pada LKPD dan perwakilan peserta didik
menyajikan hasil diskusi untuk ditanggapi kelompok lain.
• Peneliti sebagai guru memonitor kegiatan-kegiatan peserta didik
pada saat proses pembelajaran
• Peneliti sebagai guru memberikan penguatan.
• Pada akhir pembelajaran guru dan peserta didik bersama-sama
menyimpulkan materi pembelajaran
Tahap Observasi,
• Peneliti mencatat secara detail aktivitas peserta didik di kelas dan
mengisi form penilaian keterampilan.
Tahap Refleksi
• Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi. Refleksi dilakukan untuk
mengkaji dan memproses data yang didapat saat dilakukan
pangamatan atau observasi tindakan. Kemudian hasil refleksi
digunakan untuk perbaikan pada tahap perencanaan siklus II.
a. Siklus II

Tahap Perencanaan Tindakan


• Peneliti membuat acuan program pembelajaran berupa rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning).
• Peneliti membuat instrument-instrumen penelitian, yaitu lembar
kerja peserta didik (LKPD), tes tertulis berupa soal pilihan ganda
untuk penilaian kompetensi pengetahuan pada KD 3.1
Menganalisis Laundry Section dan rubrik penilaian proses untuk
menilai keterampilan pada KD 4.1 Mengelompokkan Laundry
Section.

23
Tahap Pelaksanaan Tindakan
• Peneliti sebagai guru memberikan permasalahan untuk dipecahkan
kepada peserta didik dengan diskusi kelompok.
• Peneliti sebagai guru meminta peserta didik menuangkan hasil
diskusi kelompok pada LKPD dan perwakilan peserta didik
menyajikan hasil diskusi untuk ditanggapi kelompok lain.
• Peneliti sebagai guru memonitor kegiatan-kegiatan peserta didik
pada saat proses pembelajaran
• Peneliti sebagai guru memberikan penguatan.
• Pada akhir pembelajaran guru dan peserta didik bersama-sama
menyimpulkan materi pembelajaran
Tahap Observasi
• Peneliti mencatat secara detail aktivitas peserta didik di kelas pada
format observasi.
Tahap Refleksi
• Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi. Refleksi dilakukan
untuk mengkaji dan memproses data yang didapat saat dilakukan
pangamatan atau observasi tindakan. Kemudian hasil refleksi
digunakan untuk perbaikan.

3.4 Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas dalam penerapan strategi


Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), hasil penelitian yang
diharapkan oleh penulis adalah hasil belajar Laundry peserta didik semakin
meningkat, sehingga dapat memperoleh hasil belajar sesuai dengan yang
diharapkan. Penelitian akan dihentikan jika hasil belajar seluruh peserta didik
sudah tercapai KBM (Ketuntasan Belajar Minimum) yaitu sebesar 80 pada
penilaian keterampilan dan pengetahuan.

24
3.5 Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini dianalisis berdasarkan hasil tes tertulis dalam
penilaian kompetensi pengetahuan pada KD 3.1 Menganalisis Laundry Section
dan rubrik penilaian proses untuk menilai keterampilan pada KD 4.1
Mengelompokkan Laundry Section. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini
adalah peserta didik, peneliti sebagai guru, LKPD yang dikerjakan peserta didik,
foto dan video dokumentasi kegiatan pembelajaran.

3.6 Instrumen Pengumpulan Data

Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri


dari:

1. Tes Tertulis

Tes berupa soal pilihan ganda melalui google form untuk menilai
kompetensi pengetahuan pada KD 3.1 Menganalisis Laundry Section.
Kisi-kisi dan kartu soal dapat dilihat pada RPP (terlampir)

2. Lembar Observasi/ Rubrik Penilaian Proses

Rubrik penilaian proses pembelajaran peserta didik dalam setiap


pertemuan untuk menilai keterampilan pada KD 4.1 Mengelompokkan
Laundry Section. Rubrik penilaian tersebut dapat dilihat pada RPP
(terlampir).

3.7 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan cara – cara yang digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkam data, biasa disebut dengan metode pengumpulan
data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Tes tertulis
Tes tertulis merupakan seperangkat pertanyaan dalam bentuk tulisan
untuk mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan peserta
didik. Tes tertulis menuntut adanya respon peserta peserta didik yang dapat
dijadikan sebagai gambaran dari kemampuan yang dimilikinya. Instrumen
tes tertulis dapat berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-

25
salah, menjodohkan, dan uraian. Bentuk soal yang sering digunakan pada
jenjang SMK adalah pilihan ganda (PG) dan uraian. Tes tertulis yang
digunakna dalam penelitian ini yaitu pilihan ganda.
2. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan lewat
pengamatan langsung. Peneliti melakukan pengamatan di tempat terhadap
objek penelitian untuk diamati menggunakan pancaindra. Peneliti
diposisikan sebagai pengamat atau orang luar. Dalam mengumpulkan data
menggunakan observasi, peneliti dapat menggunakan catatan maupun
rekaman. Observasi dapat bersifat partisipatoris, yaitu ketika peneliti turut
bergabung dan melakukan aktivitas bersama objek pengamatannya.
3. Rekaman video dan foto dokumentasi
Perekam video dapat dioperasikan oleh peneliti untuk merekam satuan
kegiatan/peristiwa untuk kemudian dianalisis. Peneliti akan melakukan
perekaman kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir untuk selanjutnya
dianalisis. Melalui video ini, peneliti dapat melihat kembali secara berulang-
ulang proses pembelajaran yang berlangsung sehingga memudahkan
tahapan observasi dan sebagai bahan refleksi untuk perbaikan tahapan
selanjutnya.

3.8 Analisis Data dan Interpretasi Hasil Data


Data yang diperoleh dari instrument penelitian dianalisis menggunakan
analisis deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh diubah menjadi kalimat – kalimat
yang bermakna dan ilmiah. Tingkat pemahaman peserta didik dalam pembelajaran
diukur dengan ketentuan KBM mata pelajaran Laundry di SMK PGRI 3 Denpasar
yaitu 80. Predikat untuk hasil belajar peserta didik adalah sebagai berikut :
Tabel 2. Predikat Hasil Belajar Peserta didik

Nilai Predikat
86 - 100 Amat Baik ( A)
70 - 85 Baik (B)
< 70 Kurang (K)

Sumber: Data SMK PGRI 3 Denpasar, 2020

26
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.3 Gambaran Umum SMK PGRI 3 Denpasar


Awalnya sekolah ini adalah kelas jauh SMIP Badung atau SMK PGRI 1 Badung, yang
kegiatan belajar mengajarnya menggunakan gedung belajar dan tempat praktek di SMKN 4
Denpasar. Mengingat antusias yang begitu besar dari masyarakat, maka beberapa staf SMKN
4 Denpasar mencoba membuat terobosan baru hingga mencapai hasil yaitu berdirinya SMK
PGRI 3 Denpasar dengan SK/Ijin Operasional Nomor 38/I.19.H/MN/2000 tertanggal 24
Januari 2000. Tahun 2003 mengontrak tanah seluas 4 are dan membangun 4 ruang belajar,
kantin sekolah, ruang osis, padmasana dan semua fasilitas pendukungnya. Berdasarkan SK
Kepala Dinas Pendidikan Bali No. 420/263/Dispendik tertanggal 15 Nopember 2003 SMK
PGRI 3 Denpasar dinyatakan sebagai sekolah yang berstatus DISAMAKAN.
Tahun pelajaran 2004/2005 sekolah kembali menyewa tanah seluas 4 are dan
membangun 2 kamar praktek, lobby, Front Office, kantin, ruang Kepala Sekolah, ruang Wakil
Kepala Sekolah, ruang guru, laboratorium Komputer dan ruang Tata Usaha. Tahun
pelajaran 2006/2007 sekolah melakukan over kontrak tanah seluas 12 are. Di areal ini
dibangun 2 ruang teori, Lab. komputer, Kitchen, ruang praktek Tata hidang, Ruang Tata Usaha,
Laundry, dan Restoran Jempiring. Berdasarkan SK Badan Akreditasi Provinsi Bali pada tahun
2006 Program Keahlian Akomodasi Perhotelan dan Restoran dinyatakan Terakreditasi Amat
Baik. Tahun 2008 sekolah menyewa tanah seluas 4 are, dan pada bulan Mei 2009 langsung
dibangun gedung berlantai 2 yang meliputi 6 ruang belajar, ruang perpustakaan atau media,
ruang Kepala Sekolah, ruang guru piket atau ruang tamu, ruang tata usaha, padmasana, ruang
penerimaan pembayaran SPP dan toilet peserta didik.
Guna memberikan pelayanan terbaik, tahun 2010 ini sekolah menyewa tanah seluas 15
are dan membangun 19 Ruang Belajar, 1 Lab Bahasa, 1 Kitchen, 1 R. Tata Hidang, 1 Ruang
UKS, 1 Ruang Guru, 2 kantin, 1 ruang administrasi, 1 Ruang Wakil Kepala Sekolah dan
lapangan upacara. Untuk Tahun 2014/2015 SMK PGRI 3 Denpasar membangun Kembali
Gedung Baru di timur dengan gedung berlantai 3 dengan fasilitas kitchen dan restaurant, lab
bahasa dan ruang kelas. Pada tahun 2018 kembali SMK PGRI 3 Denpasar membangun gedung
lantai 3 dilengkapi dengan semua fasilitas sekolah dengan luas tanah 11 are (https://www.smk-

27
pgri3dps.sch.id/). Struktur organisasi SMK PGRI 3 Denpasar dapat dilihat pada table dibawah
ini:
Gambar 3. Struktur Organisasi SMK PGRI 3 Denpasar

Sumber: Data SMK PGRI 3 Denpasar,2020.

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa SMK PGRI 3 Denpasar berada dibawah
Yayasan Pembina Lemabaga Pendidikan PGRI Kota Denpasar dengan Kepala Sekolah yaitu
Bapak Drs, I Nengah Madiadnyana, MM. SMK PGRI 3 Denpasar memiliki 4 Wakil Kepala
Sekolah yaitu pada bidang Kurikulum, Kepeserta didik, Sarana dan prasanan serta Humas.
Masing-masing Wakil Kepala Sekolah dibantu oleh beberapa orang staff. Program Keahlian
Perhotelan dan Boga dipimpin oleh Kepala Program Keahlian dan juga terdapat koordinator
BP/BK. Data guru di SMK PGRI 3 Denpasar dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

28
Tabel 3. Daftar Guru SMK PGRI 3 Denpasar

NO NAMA MATA PELAJARAN


1 Drs. I Nengah Madiadnyana, MM Penjaskes
2 Drs. I Made Rejadi, MM Matematika
3 Drs I Wayan Sarjana, M.Pd Produk Kreatif
4 Ishaq Jafar Nasution, S.Pd, MM Ilmu Gizi
5 Dra. Ni Wayan Suarti ,M.Pd IPA
6 I Nengah Karji, SE,M.Pd FO
7 I Made Sugiartana, SST. Par HK
8 Ni Kadek Astrea Dewi, SST .Par Pengolahan Makanan
9 I Putu Suhartana, SST, Par HK
10 I Nyoman Wina, S.Pd, MM Penjaskes
11 I Wayan Jana, S.Pd. M.Pd Sanitasi,HK
12 I Putu Budayadi, SE,M.Pd Simulasi Digital
13 A.A Ngr Bagus Darma Susila SST .Par HK
14 I Made Wirata, S..Pd FO
15 I Wayan Ardi Wiranata, S.Pd Penjaskes
16 I Gusti Ayu Prima Dewi, SST.Par FO
17 Ni Made Dwi Satyabudi, SST. Par Pengolahan Makanan
18 Ni Nyoman Yuni Purnamawati FBP
19 Luh Putu Rahmita Yuliana Bintari, S.Pd BK
20 Dra. Ni Wayan Budi Astiti, M.Pd Bhs.Indonesia
21 I Made Subrata, S.Pd, M.Pd BK
22 I Made Suarta, S.Pd, M.Pd BK
23 Jarot Syamsurizal, SST.Par, M.Pd Simulasi Digital
24 Dra. Ni Nyoman Ayu Saraswati, M.Pd Pengolahan Makanan
25 Dra. Putu Wiryadhi, M.Pd Bhs.Inggris
26 Dra. Made Sukarmi Lestari Bhs.Indonesia
27 Drs. I Ketut Subita Agama
28 Dra. Ni Wayan Sukerti, M.Pd.H Agama Hindu
29 I Wayan Regip, S.Ag HK
30 Drs. I Wayan Wiyawahara Yoga Sanitasi
31 Pande I Made Astika, SE. Sejarah
32 Ketut Arsini, S.Ag, M.Pd.H Agama Hindu
33 Emmy Lestiana Dewi, S.Pd BD/San,TH
34 Luh Nyoman Alit Switari, SE PKK
35 Ni Putu Santi, S.Pd Bhs.Inggris
36 Ni Kadek Parwati, S.Pd Sejarah
37 Ni Ketut Budasri, SH PKN
38 A.A Ayu Ratih, S.ST Par FO
39 Ni Nyoman Kusumayanti, S.Pd Bhs. Indonesia
40 Ni Luh Putu Mawi Yuliani, S.Pd Bhs Inggris

29
41 Made Candra Dwi Rahayu, S.Pd Sanitasi
42 Kadek Ayu Hendra Yanti, S.Pd Bhs.Indonesia
43 Ni Made Orchid Tamara Dewi Atmaja, SE PKK
44 Luh Putu Adnya Susanthi, S.Pd PKN
45 I Gusti Lanang Bagus Dwi Hindrajaya, S.Pd Penjaskes
46 Guntur, S.Th PKN
47 Miswati, S.Pd, M.Pd KIP
48 Herning Widanarti KIP
49 Ni Luh Ayu Moramowati, S.Sos.H KIP
50 Pande Putu Bawa Adnyana, S.Pd Bhs.Indonesia
51 Ida Ayu Rai Dwi Ghupta Sastrami, SS Bhs.Jepang
52 Ni Putu Eka Yunita Sari, SS, M.Pd.H Bhs Bali
53 Putu Dian Karlina Dewi, S.Pd, M.Pd Matematika
54 Putu Anom Chandra Astuti, S.Pd KIP
55 I Made Adnyana, S.Pd BK
56 I Komang Eka Putra Purnama, S.Pd Matematika
57 Ni Putu Murtini,S.Pd Sejarah
58 I Gusti Ayu Dian Purnamasari, S.Pd Bhs.Bali
59 Muhammad Syamsuddin, SHI Agama Islam
60 A.A. Gde Bgs Hendra Permana, S.Pd IPA
61 Ketut Ani Taurina, S.Sn Seni Budaya
62 Ni Made Rai Nopiyanti, S.Pd Matematika
63 Ni Made Ayu Adnyani,S.Pd.H Agama Hindu
64 Putu Ayu Manik Adnyani, S.Pd FO
65 I Wayan Brahmanta Putra, S.Pd Penjaskes
66 I Gede Eka Putra Dharmajaya, S.Pd BK
67 Ni Kadek Elis Febriantari, S.Sos.H Agama Hindu
68 I Made Agus Ricky Arimbawa, S.Sn Seni Budaya
69 Ni Ketut Ayu Puspita Sari, S.Pd BK
70 I Gusti Ayu Dwi Ariyanti, S.Pd Matematika
71 Ns. Ni Putu Ayu Agustin Karisma Dewi, S.Kep Ilmu Gizi
72 Putu Ayu Puri Sintya Dewi, S.Par Laundry, HK
73 Ni Kadek Ety Dwiyantari, S.S Bhs Jepang
74 Ni Kadek Kurnia Dewi, S.Pd BD/San,P.Mkn
75 Ni Luh Made Candra Prasidhi, S.Pd Matematika
76 I Wayan Sugiantara, S.Pd PKN
77 Putu Suratin Surya Libhi, S.ST.Par BD/Sanitasi
78 I Wayan Aris Nugraha, S.Pd.H Agama Hindu
79 Ni Ketut Ria Septeari Dewi, SST.Par Adm.Umum
80 Ni Nyoman Suartini, S.Pd IPA
81 Drs. I Nengah Winia Matematika
82 Ni Komang Ayu Sudianthi, S.Pd KIP

30
83 I Nyoman Okta Sudiatmika, S.Pd Bhs Inggris
84 Dwi Reni Mahaputri, S.Par Tata hidang
85 Ni Nengah Wintari,S.Pd BD/San,PBM
86 Ni Kadek Deby Sekarini, S.Pd Tata hidang
87 Wayan Tunas Kepariwisataan
88 Luh Desi Widiantini,S.Pd Laundry
89 I Wayan Windutama,SST.Par Perhotelan
90 Putu Pardana Waisnawa, SS Bhs Perancis
91 Ida Ayu Satya Dwikandana, S.Pd Service/Cookrey
92 Anak Agung Gede Wiraputra, S.Pd Bahasa Bali
93 I Dewa Made Raditya Jayawardana,SST.Par Service/Cookrey
94 I Gede Noviana Putra, SST.Par Perhotelan (FBS)
95 Ni Putu Sri Anggraeni, S.Par Kepariwisataan
96 Kadek Septa Sukma Wardani, S.Pd Seni Budaya
97 Ni Nengah Kiki Yuliana, SE Produk Kreatif & Kwu
98 Ade Anggriani, S.Pd Matematika
Sumber: Data SMK PGRI 3 Denpasar, 2020

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa SMK PGRI 3 Denpasar memiliki 98 orang
guru. Dari 98 orang tersebut, sebanyak 21 orang adalah guru produktif perhotelan yang
mengampu mata pelajaran seperti Housekeeping, Front Office, Laundry, Sanitasi, Komunikasi
Industri Perhotelan, Kepariwisataan dan Food and Beverage. Mata pelajaran laundry adalah
satu mata pelajaran produktif di program keahlian perhotelan. SMK PGRI 3 memiliki fasilitas
Lab Laundry untuk mendukung pembelajaran laundry di sekolah ini. Fasilitas Lab Laundry
dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4. Lab Laundry SMK PGRI 3 Denpasar

Sumber: Dokumentasi Penulis

31
Pada tahun ajaran 2020/2021, SMK PGRI 3 memiliki 8 kelas XI Perhotelan yang terdiri
dari XI PH 1, XI PH 2, XI PH 3, XI PH 4, XI PH 5, XI PH 6, XI PH 7 dan XI PH 8. Semua
Kelas XI Perhotelan mendapatkan mata pelajaran laundry, namun yang menjadi objek dalam
penelitian ini yaitu kelas XI PH 8 dengan daftar peserta didik tersebut dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4. Daftar Peserta didik Kelas XI PH 8

NO NAMA PESERTA DIDIK


Kelompok 1
1 Alfaria Namora Am Una
2 Dewa Ayu Wulan Yuandari
3 Gede Chandra Budiapriana
Kelompok 2
4 Gusti Made Widia Parwiti
5 I Dewa Ketut Agus Purnawan
6 I Gusti Agung Ayu Putri Ratna Dewi
Kelompok 3
7 I Kadek Dwi Aditya
8 I Kadek Pajar Wiratama
9 I Made Nanta Sastrawan
Kelompok 4
10 I Putu Gede Bagas Dharma Putra
11 I Wayan Agus Darmawan Saniantara
12 Ida I Dewa Gede Suwandita
Kelompok 5
13 Juan Thomas Aquino
14 Kadek Violina Dian Maharani
15 Ni Kadek Tia Aprilianti
Kelompok 6
16 Ni Ketut Asri Vikana Swari
17 Ni Ketut Seniati
18 Ni Komang Sintyasari
Kelompok 7
19 Ni Komang Sukma Anggreni
20 Ni Luh Sutriani Wulandari
21 Ni Putu Risna Yutami Putri
22 Tri Wahyudi
Sumber: Data Peserta didik SMK PGRI 3 Denpasar,2020

32
Dari data diatas dapat diketahui bahwa Peserta didik kelas XI PH 8 yang menjadi objek
penelitian ini terdiri dari 10 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. 22 orang peserta didik
tersebut selanjutnya dibagi menjadi 7 kelompok yang masing-masing terdiri dari 3-4 orang.

3.4 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I


Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI PH 8 SMK PGRI 3 Denpasar.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus untuk menentukan bagaimana implementasi
model pembelajaran Problem Baesd Learning unutk meningkatkan pemahaman peserta didik
terhadap materi laundry section. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan, diperoleh data sebagai
berikut:

3.4.1 Perencanaan Siklus I


Berdasarkan observasi, selama pembelajaran daring pada mata pelajaran Laundry, terjadi
beberapa permasalahan seperti :
1. Kurangnya tingkat kehadiran peserta didik pada saat pembelajaran daring.
2. Kurangnya kedisiplinan peserta didik dalam mengikuti pelajaran dan
mengumpulkan tugas dari guru.
3. Kurangnya keterampilan peserta didik dalam berkomunikasi di depan umum
4. Kurangnya hasil belajar peserta didik pada evaluasi KD 3.1 Materi Laundry
section yang telah dilakukan.
Dari permasalahan yang ada, maka diputuskan untuk melakukan perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman peserta didik dengan merubah model
pembelajaran yang sebelumnya Discovery Learning secara asinkron di Google Classroom
menjadi Problem Based Learning secara sinkron melalui zoom meeting dan asinkron di google
classroom. Untuk mengoptimalkan pelaksanaan perbaikan pembelajaraan, maka disusun
perencanaan sebagai berikut:
1. Menyusun RPP dengan memperhatikan kelebihan dan kelemahan peserta didik.
2. Menyiapkan modul bahan ajar
3. Menyiapkan media pembelajaran
4. Menyiapkan Lembar Kerja Peserta didik (LKPD)
5. Menyiapkan penilaian.

33
3.4.2 Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I yaitu hari Senin tanggal 2 November 2020.
Alokasi waktu pertemuan adalah 3 x 45 menit atau 3 jam pelajaran, yang terbagi dalam kegiatan
awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Uraian kegiatannya yaitu sebagai berikut:
1. Kegiatan awal
Pada kegiatan awal pembelajaran, guru membuka kelas dengan salam pembuka,
menanyakan kabar peserta didik dan memastikan kesiapan peserta didik dan
mengingatkan peserta didik untuk mengisi link presensi. Guru melakukan (pemanasan)
melalui apersepsi dengan cara mengajukan pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan
awal peserta didik, sehingga tercipta dialog sebagai berikut:

Guru : “Anak-anak siapa disini yang pernah mencuci pakaian dengan jasa
laundry?”
Peserta didik : “Saya Bu (menjawab bersahutan)”
Guru : “Layanan apa yang digunakan?
Peserta didik : “Pencucian Bu”
Guru : “Apa ada yang pernah mencuci pakaian dengan menggunakan jasa
laundry yang ada di hotel?”
Peserta didik : “Belum pernah Bu”
Guru : “Nah hari ini kita akan mempelajari definisi laundry section dan
struktur organisasi laundry pada hotel. ”

Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari hari itu, definisi laundry section dan
struktur organisasi laundry. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan kegiatan hari itu
(mengkomunikasikan). Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh
guru tentang materi pelajaran yang akan dibahas yaitu definisi laundry section dan
struktur organisasi laundry. Peserta didik juga menyimak penjelasan guru tentang tujuan
dari kegiatan pelajaran hari itu. (mengamati/indra pendengaran).

2. Kegiatan Inti
Guru menayangkan media pembelajaran berupa video kegiatan laundry di
sebuah hotel, dengan dialog sebagai berikut:

Guru : “Anak-anak, untuk memberi gambaran awal bagaiman kegiatan laundry yang
ada di hotel, silahkan disimak video berikut!”

Penggunaan media pembelajaran dimaksudkan untuk memunculkan ide atau


gagasan dalam diri peserta didik sehingga dapat menunjang pelaksanaan pembelajaran

34
melalui pendekatan keterampilan proses. Peserta didik tampak mengamati video yang
ditayangkan guru di zoom meeting. Guru mengajukan pertanyaan berdasarkan gambar
(mengkomunikasikan/ingatan), sehingga tercipta dialog sebagai berikut:

Guru : “Setelah melihat video tersebut, siapa yang bisa menjelaskan


mengenai apa itu laundry? “
Peserta didik 1 : “Laundry adalah proses pencucian pakaian”
Peserta didik 2 : “Laundry adalah layanan untuk mencuci “
Guru : “Benar, laundry adalah sebuah proses juga layanan, sedangkan
laundry section pada hotel adalah bagian dari hotel yang bertugas
menangani pencucian linen, seragam dan pakaian tamu”

Peserta didik menjawab pertanyaan guru berdasarkan hasil pengamatannya


sehingga muncul beberapa jawaban namun sudah menunjukkan munculnya keaktifan
peserta didik (mengkomunikasikan hasil pengamatan). Guru kemudian menunjukan
gambar melalui media pembelajaran slide power point. Guru memberikan pertanyaan
kepada salah satu peserta didik untuk memberikan jawaban dan peserta didik yang
lainnya menyimak.

Guru : “Jika dilihat dari macam-macam usaha laundry, laundry pada gambar
berikut disebut dengan usaha laundry jenis apa?”
Peserta didik : “Non-comercial Bu, itu laundry di rumah sakit.”
Guru : “Untuk Laundry di hotel termasuk jenis usaha laundry apa?”
Peserta didik : “Commercial laundry Bu”
Guru : “Ya benar, nah sekarang lihatlah gambar struktur organisasi laundry
berikut (Orientasi peserta didik pada masalah).

Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan kegiatan pengamatan


(mengklasifikasikan) dan mengerjakan tugas diskusi pada LKPD yang sudah disiapkan
sebelumnya. Peserta didik tampak mendengarkan penjelasan yang disampaikan guru
berkaitan dengan tugas diskusi yang harus diselesaikan yaitu mencari dua struktur
organisasi laundry yang berbeda kemudian menganalisis persamaan dan perbedaan
kedua struktur organisasi tersebut. Selanjutnya peserta didik diminta mengelompokkan
jabatan yang ada pada struktur organisasi tersebut ke dalam kelompok office dan plant.
Diskusi dilakukan dengan waktu 30 menit melalui Whatsapp Group. Perwakilan
kelompok mengunduh file LKPD pada google classroom untuk dilengkapi dengan hasil
diskusi kelompok (Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar).
Peserta didik dengan semangat melakukan diskusi yang tampak pada banyaknya
pendapat berbeda di Whatsapp Group masing-masing kelompok. Guru memberikan

35
pengawasan untuk memantau jalannya diskusi dan mengamati aktifitas peserta didik
dalam kegiatan diskusi di Whatsapp Group (Membimbing penyelidikan individu
maupun kelompok). Setelah selesai mengisi LKPD dengan jawaban sesuai hasil diskusi
kemudian perwakilan kelompok mengirimkan file LKPD ke google classroom berserta
foto bukti diskusi di Whatsapp Group.
Guru dan peserta didik memasuki zoom meeting sesi kedua untuk bersama-sama
mendengarkan presentasi hasil diskusi kelompok. Peserta didik secara bergiliran
mewakilkan anggota kelompoknya untuk mengemukakan hasil diskusi dengan cara
membacakan hasil diskusi secara sinkron di zoom meeting (Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya). Peserta didik yang tidak mendapat giliran menyimak hasil
diskusi dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada kelompok yang presentasi.
Setelah kegiatan presentasi dan tanya jawab antar kelompok, Guru menyampaikan hasil
analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah dengan memberikan penguatan
terhadap materi yang masih perlu dijelaskan.

3. Kegiatan Penutup
Pada akhir kegiatan, guru meminta peserta didik untuk menyampaikan
kesimpulan dari materi yang dipelajari. Guru menjelaskan materi yang akan dibahas
pada pertemuan selanjutnya yaitu menganalisis job description jabatan kerja pada
laundry section. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru. Kegiatan pembelajaran
ditutup dengan doa dan salam, dengan dialog sebagai berikut:

Guru : ”Siapa bisa menyampaikan kesimpulan dari materi pembelajaran kita


hari ini?”
Peserta didik 1 : “laundry adalah sebuah proses juga layanan pencucian, sedangkan
laundry section pada hotel adalah bagian dari hotel yang bertugas
menangani pencucian linen, seragam dan pakaian tamu”
Peserta didik 2: “Jenis usaha laundry hotel termasuk ke dalam jenis commercial
laundry, dengan pimpinan seorang laundry manager”
Peserta didik 3: “Jabatan pada laundry dikelompokan menjadi bagian Office dan
Plant.”
Guru : “Baik sudah bagus sekali anak-anak, jadi laundry section adalah salah
satu bagian dari housekeeping departement yang bertanggung jawab
terhadap pencucan linen, seragam karyawan dan pakaian tamu.
Pimpinannya adalah seorang laundry manager. Jabatan pada laundry
dibagi menjadi Office dan Plant. Sampai disini apa ada pertanyaan?
Peserta didik : “Tidak, sudah jelas Bu.”
Guru : “Apabila tidak ada pertanyaan lagi, kita bertemu lagi minggu depan
untuk membahas materi job description jabatan kerja pada laundry

36
section.. Tetap jaga kesehatan, jaga jarak, rajin cuci tangan dan selalu
gunakan masker. Sebelum pelajaran kita akhiri, Ketua kelas, silahkan
memimpin doa. (Ketua kelas memimpin doa dan guru memberikan
salam penutup)

3.4.3 Hasil Observasi Siklus I


Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama pelaksanaan perbaikan
pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan keterampilan
proses, indikator penilaiannya terdiri dari sikap, diskusi, presentasi dan hasil. Masing-masing
memiliki skor penilaian yaitu skor 1 jika kurang baik, skor 2 jika cukup baik, skor 3 jika baik
dan 4 jika sangat baik. Setelah mengamati proses pembelajaran dan melakukan analisis
terhadap foto dan video dokumentasi pembelajaran maka diperoleh catatan sebagai berikut:
1. Pada indikator penilaian sikap, tidak semua peserta didik mengerti teknis penggunaan
zoom meeting dan tidak menggunakan seragam sekolah dan berpenampilan rapi. Peserta
didik tidak mematikan mikrofon saat guru berbicara, sehingga muncul gangguan suara
dalam zoom meeting. Ada peserta didik yang tidak mengaktifkan kamera sehingga tidak
terlihat wajahnya dan pada saat dipanggil tidak menjawab. Ada peserta didik yang
mengikuti zoom meeting dengan posisi tidur di kasur dan belum merapikan rambut. Hal
ini terjadi karena saat itu adalah zoom meeting yang pertama kali dilakukan dan peserta
didik tidak terbiasa belajar daring menggunakan seragam sekolah dari rumah.
Sebelumnya peserta didik hanya belajar daring secara asinkron menggunakan google
classroom sehingga guru tidak dapat melihat penampilan peserta didik secara langsung.
Kemudian guru memberikan pengarahan dan tata tertib kepada peserta didik untuk
perbaikan pada pertemuan selanjutnya. Beberapa peserta didik yang tidak dapat
mengikuti zoom meeting karena kendala sarana dan prasarana, sehingga guru meminta
peserta didik untuk tetap mengisi link presensi dan aktif dalam kegiatan diskusi
kelompok di WA Group. Beberapa peserta didik yang mengikuti zoom meeting dan
diskusi kelompok namun tidak mengisi absensi, sehingga guru selalu mengingatkan
peserta didik untuk mengisi link presensi di google classroom.
2. Pada indikator penilaian diskusi, beberapa ketua kelompok kurang mampu membagi
tugas dengan sesama anggota. Hal tersebut dikarenakan belum terbiasa membagikan
kegiatan kepada temannya. Dengan mendapati hal tersebut, guru berusaha memberikan
pengertian kepada semua peserta didik untuk dapat membagi tugasnya dengan teman
kelompoknya dan saling membantu serta tidak tergantung anggota yang lain. Beberapa
peserta didik yang tidak aktif dalam diskusi kelompok, sehingga guru berusaha

37
memberikan pengertian agar semua anggota kelompok aktif dalam diskusi karena ada
rubrik penilaian sikap, diskusi, presentasi dan hasil kerja. Dari hasil pengamatan diskusi
kelompok, peserta didik lebih banyak menggunakan internet sebagai sumber belajar.
Ketua kelompok secara aktif meminta anggota kelompoknya untuk mengemukakan
pendapat masing-masing. Ketua kelompok kemudian menuangkan hasil diskusi pada
LKPD. Disini terdapat kendala dimana tidak semua peserta didik memiliki fasilitas
perangkat komputer atau laptop, sehingga dalam pembagian kelompok dipilihlah ketua
kelompok yang memiliki perangkat komputer atau laptop. Keaktifan berkomunikasi
tampak pada saat medelegasikan tugas bersama teman kelompok dan membuat
kesimpulan hasil diskusi, Namun demikian masih terdapat peserta didik yang masih kurang
komunikatif.
3. Pada indikator penilaian presentasi, keaktifan komunikasi tampak pada saat perwakilan
kelompok menyajikan hasil diskusi kelompok masing-masing dan saling memberikan
pertanyaan dan jawaban. Pada saat salah satu perwakilan kelompok melakukan
presentasi, peserta didik lainnya mendengarkan dan memperhatikan dengan seksama.
Namun demikian kondisi tersebut tidak dilakukan oleh seluruh peserta didik karena masih
terdapat beberapa peserta didik yang tidak mengikuti zoom meeting sesi kedua dan ada yang
ikut tetapi tidak mengaktifkan kamera.
4. Pada indikator penilaian hasil, semua peserta didik mendapatkan nilai sangat baik dilihat
dari LKPD yang dikumpulkan sudah sesuai dengan apa yang diminta guru. File LKPD
diunduh dan diisi dengan baik. Penugasan dikerjakan dengan sangat baik sesuai soal dan
permasalahan yang diberikan. Hasil kerja memuat dua gambar struktur organisasi
laundry hotel yang berbeda. Gambar struktur organisasi laundry bervariasi dan dapat
dilihat dengan jelas. Persamaan dan perbedaan kedua struktur organisasi laundry tersebut
diuraikan dengan sangat baik dan jelas. Kemudian jabatan kerja pada laundry
dikelompokkan dengan tepat antara bagian Office dan Plant. Hasil kerja memiliki ukuran
tulisan dan bentuk huruf yang mudah dibaca dan dipahami.

38
Hasil Penilaian Proses KBM siklus 1 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5. Hasi Penilaian Kompetensi Keterampilan Laundry Siklus 1

No. Nama Peserta didik Sikap Diskusi Presentasi Hasil Nilai Predikat
1 Alfaria Namora Am Una 3 3 3 4 81 Baik
Dewa Ayu Wulan 3 3 3 4 81 Baik
2 Yuandari
Gede Chandra 3 2 2 4 69 Kurang
3 Budiapriana
4 Gusti Made Widia Parwiti 3 2 3 4 75 Baik
I Dewa Ketut Agus 3 2 3 4 75 Baik
5 Purnawan
I Gusti Agung Ayu Putri 3 2 2 4 69 Kurang
6 Ratna Dewi
7 I Kadek Dwi Aditya 1 1 2 4 50 Kurang
8 I Kadek Pajar Wiratama 1 1 2 4 50 Kurang
9 I Made Nanta Sastrawan 3 2 2 4 69 Kurang
I Putu Gede Bagas 1 1 2 4 50 Kurang
10 Dharma Putra
I Wayan Agus Darmawan 3 2 2 4 69 Kurang
11 Saniantara
Ida I Dewa Gede 3 2 2 4 69 Kurang
12 Suwandita
13 Juan Thomas Aquino 1 2 2 4 56 Kurang
Kadek Violina Dian 3 2 3 4 75 Baik
14 Maharani
15 Ni Kadek Tia Aprilianti 3 2 3 4 75 Baik
Ni Ketut Asri Vikana 3 4 3 4 88 Sangat
16 Swari Baik
17 Ni Ketut Seniati 3 2 3 4 75 Baik
18 Ni Komang Sintyasari 3 2 3 4 75 Baik
Ni Komang Sukma 3 2 2 4 69 Kurang
19 Anggreni
20 Ni Luh Sutriani Wulandari 3 2 2 4 69 Kurang
Ni Putu Risna Yutami 3 2 2 4 69 Kurang
21 Putri
22 Tri Wahyudi 3 2 2 4 75 Baik
Jumlah Nilai 1531
Rata-Rata Nilai 70
Predikat Baik
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis, 2020

39
Dari tabel hasil penilaian proses diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata nilai
keterampilan proses dari 22 peserta didik kelas XI PH 8 adalah 70 dengan predikat Baik
(B). Sebanyak 12 orang atau 55% peserta didik mendapatkan nilai kurang dari 70
dengan predikat Kurang (K). 9 orang peserta didik atau sebesar 41% mendapatkan nilai
antara 70-85 dengan predikat Baik (B) dan 1 orang peserta didik mendapatkan nilai 88
dengan predikat Amat Baik (A) atau sebesar 5%. Data Persentase tersebut dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:

Tabel 6. Persentase Penilaian Kompetensi Keterampilan Laundry Siklus 1

Nilai Predikat Jumlah Persentase


86 - 100 Amat Baik ( A) 1 5%
70 - 85 Baik (B) 9 41%
< 70 Kurang (K) 12 55%
Total 22 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis, 2020

3.4.4 Refleksi Siklus I


Beradasarkan hasil observasi, ditemukan beberapa permasalahan yang berasal dari
peserta didik maupun guru. Permasalahan dari peserta didik seperti :
1. Peserta didik berpenampilan kurang rapi saat pembelajaran sinkron melalui zoom
meeting.
2. Peserta didik tidak hadir dalam pembelajaran sinkron di zoom meeting dan lupa
mengisi link absen.
3. Peserta didik kesulitan mengunduh dan mengisi LKPD karena terbatasnya sarana dan
prasarana.
4. Kekurangan waktu dalam mengerjakan diskusi sehingga pembelajaran menjadi lebih
dari 3 jam pelajaran.
5. Masih ada peserta didik yang tidak aktif dalam diskusi kelompok maupun dalam
kegiatan pembelajaran.

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut akan direncanakan siklus II yaitu dengan


merevisi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Revisi akan dilakukan pada alokasi waktu
langkah-langkah pembelajaran termasuk menyederhanakan penugasan dan LKPD sehingga

40
bisa dikerjakan lebih cepat oleh peserta didik tanpa mengubah tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Selanjutnya adalah memberikan pengumuman mengenai tata tertib Peserta didik
dalam mengikuti pembelajaran seperti menggunakan seragam praktik dan berpenampilan rapi.
Apabila ada Peserta didik yang memiliki kendala dalam mengikuti zoom meeting dan
mengerjakan LKPD, maka akan disediakan tempat di ruang komputer sekolah dengan
membatasi jumlah Peserta didik dan mengikuti protokol kesehatan. Permasalahan dari guru
sendiri yaitu koneksi yang tidak stabil di sekolah sehingga untuk siklus II akan mempunyai Wi-
fi cadangan.

3.5 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II


3.5.1 Perencanaan Siklus II

Perencanaan pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada siklus II mengacu pada hasil
observasi pra siklus yang dilaksanakan pada pelaksanaan pembelajaran Laundry siklus I. Beberapa
kegiatan yang termuat dalam tahap perencanaan meliputi:
1. Menyusun RPP dengan memperhatikan kelebihan dan kelemahan peserta didik.
2. Menyiapkan modul bahan ajar
3. Menyiapkan media pembelajaran
4. Menyiapkan Lembar Kerja Peserta didik (LKPD)
5. Menyiapkan penilaian.

3.5.2 Pelaksanaan Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II yaitu hari Senin tanggal 9 November 2020 dan
Jumat tanggal 20 November 2020. Alokasi waktu pertemuan adalah 3 x 45 menit atau 3 jam
pelajaran, yang terbagi dalam kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Uraian
kegiatannya pada pertemuan kedua yaitu sebagai berikut:
1. Kegiatan awal
Pada kegiatan awal pembelajaran, guru membuka kelas dengan salam pembuka,
menanyakan kabar peserta didik dan memastikan kesiapan peserta didik dan
mengingatkan peserta didik untuk mengisi link presensi. Guru melakukan apersepsi
dengan cara mengajukan pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik,
sehingga tercipta dialog sebagai berikut:

Guru: “Anak-anak mari kita ingat lagi materi pada pertemuan sebelumnya, siapa
masih ingat apa itu Laundry?

41
Peserta didik: “Laundry adalah sebuah proses juga layanan, sedangkan laundry
section pada hotel adalah bagian dari hotel yang bertugas menangani
pencucian linen, seragam dan pakaian tamu.”
Guru : “Nah kalau laundry hotel masuk jenis laundry apa?
Peserta didik : “Semi-commercial Bu”
Guru : “ Benar, Lalu siapa pimpinan sebuah laundry hotel besar? “
Peserta didik : “Laundry Manager Bu”
Guru : “Ya benar, lalu apa tugas dari seorang laundry manager?”
Peserta didik : “Tidak Tahu Bu”
Guru : “Nah hari ini kita akan mempelajari job description pada masing-
masing jabatan yang ada di struktur organisasi laundry pada hotel.”

Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari hari itu, job description pada
masing-masing jabatan yang ada di struktur organisasi laundry pada hotel. Selanjutnya
guru menjelaskan tujuan kegiatan hari itu (mengkomunikasikan). Peserta didik
mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru tentang materi pelajaran yang akan
dibahas yaitu job description pada masing-masing jabatan yang ada di struktur organisasi
laundry pada hotel. Peserta didik juga menyimak penjelasan guru tentang tujuan dari
kegiatan pelajaran hari itu. (mengamati/indra pendengaran).

2. Kegiatan Inti
Guru menayangkan media pembelajaran berupa video kegiatan tim laundry di
sebuah hotel, dengan dialog sebagai berikut:

Guru: “Anak-anak, untuk melihat bagaiamana pekerjaan di sebuah laundry yang ada
di hotel, silahkan disimak video berikut!”

Penggunaan media pembelajaran dimaksudkan untuk memunculkan ide atau


gagasan dalam diri peserta didik sehingga dapat menunjang pelaksanaan pembelajaran
melalui pendekatan keterampilan proses. Peserta didik tampak mengamati video yang
ditayangkan guru di zoom meeting. Guru mengajukan pertanyaan berdasarkan gambar
(mengkomunikasikan/ingatan), sehingga tercipta dialog sebagai berikut:

Guru : “Setelah melihat video tersebut, siapa yang bisa menceritakan


kembali apa yang sudah dilihat pada video tersebut? “
Peserta didik : “Pada video tadi , saya dapat mengetahui bagaimana proses pekerjaan
di sebuah laundry”

42
Peserta didik menjawab pertanyaan guru berdasarkan hasil pengamatannya sehingga
muncul beberapa jawaban namun sudah menunjukkan munculnya keaktifan peserta
didik (mengkomunikasikan hasil pengamatan).
Guru: “Iya bagus, jika anak-anak memperhatikan, video tersebut juga menceritakan
bagaimana sebuah tim laundry melakukan pekerjaannya, dimana tim tersebut
terdiri dari beberapa pekerja dengan tugas yang berbeda-beda.“

Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan kegiatan pengamatan


(mengklasifikasikan) dan mengerjakan tugas diskusi pada LKPD yang sudah disiapkan
sebelumnya. Peserta didik tampak mendengarkan penjelasan yang disampaikan guru
berkaitan dengan tugas diskusi yang harus diselesaikan yaitu membuat job description
masing-masing jabatan di laundry. Selanjutnya peserta didik diminta memecahkan
sebuah masalah. Diskusi dilakukan dengan waktu 30 menit melalui Whatsapp Group.
Perwakilan kelompok mengunduh file LKPD pada google classroom untuk dilengkapi
dengan hasil diskusi kelompok (Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar).
Peserta didik dengan semangat melakukan diskusi yang tampak pada banyaknya
pendapat berbeda di Whatsapp Group masing-masing kelompok. Guru memberikan
pengawasan untuk memantau jalannya diskusi dan mengamati aktifitas peserta didik
dalam kegiatan diskusi di Whatsapp Group (Membimbing penyelidikan individu
maupun kelompok). Setelah selesai mengisi LKPD dengan jawaban sesuai hasil diskusi
kemudian perwakilan kelompok mengirimkan file LKPD ke google classroom berserta
foto bukti diskusi di Whatsapp Group.
Guru dan peserta didik memasuki zoom meeting sesi kedua untuk bersama-sama
mendengarkan presentasi hasil diskusi kelompok. Peserta didik secara bergiliran
mewakilkan anggota kelompoknya untuk mengemukakan hasil diskusi dengan cara
membacakan hasil diskusi secara sinkron di zoom meeting (Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya). Peserta didik yang tidak mendapat giliran menyimak hasil
diskusi dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada kelompok yang presentasi.
Setelah kegiatan presentasi dan tanya jawab antar kelompok, Guru menyampaikan hasil
analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah dengan memberikan penguatan
terhadap materi yang masih perlu dijelaskan.

3. Kegiatan Penutup
Pada akhir kegiatan, guru meminta peserta didik untuk menyampaikan
kesimpulan dari materi yang dipelajari. Guru menjelaskan materi yang akan dibahas

43
pada pertemuan selanjutnya yaitu layanan usaha laundry. Peserta didik mendengarkan
penjelasan guru. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa dan salam, dengan dialog
sebagai berikut:
Guru : ”Siapa bisa menyampaikan kesimpulan dari materi pembelajaran kita
hari ini?”
Peserta didik : “hari ini kita mempelajari tentang job description laundry dan
memecahkan masalah yang ada di laundry”
Guru : “ya benar, jadi setiap hotel memiliki stuktur organisasi yang berbeda-
beda sesuai dengan kebutuhannya. Setiap jabatan memiliki tugas
masing-masing dan saling berhubungan satu sama lain. Sampai disini
apa ada pertanyaan?
Peserta didik : “Tidak, sudah jelas Bu.”
Guru : “Apabila tidak ada pertanyaan lagi, kita bertemu lagi minggu depan
untuk membahas materi layanan usaha laundry. Tetap jaga kesehatan,
jaga jarak, rajin cuci tangan dan selalu gunakan masker. Sebelum
pelajaran kita akhiri, ketua kelas silahkan memimpin doa. (Ketua kelas
memimpin doa dan guru memberikan salam penutup)

Uraian kegiatannya pada pertemuan ketiga yaitu sebagai berikut:


1. Kegiatan awal
Pada kegiatan awal pembelajaran, guru membuka kelas dengan salam pembuka,
menanyakan kabar peserta didik dan memastikan kesiapan peserta didik dan
mengingatkan peserta didik untuk mengisi link presensi. Guru melakukan apersepsi
dengan cara mengajukan pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik,
sehingga tercipta dialog sebagai berikut:

Guru: “Anak-anak mari kita ingat lagi materi pada pertemuan sebelumnya, siapa
masih ingat apa itu Laundry?
Peserta didik: “Laundry adalah sebuah proses juga layanan, sedangkan laundry
section pada hotel adalah bagian dari hotel yang bertugas menangani
pencucian linen, seragam dan pakaian tamu.”
Guru: “Siapa pimpinan sebuah laundry section di hotel?

Peserta didik: “ Laundry Manager Bu!”


Guru: “Apa saja tugas dari seorang laundry manager ? “
Peserta didik: “Memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan di laundry section.”
Guru: Lalu siapa disini yang pernah menggunakan jasa usaha laundry? Layanan
apa yang kamu gunakan?
Peserta didik: “Pernah Bu, Jasa pencucian dan setrika.”
Guru: ya bagus sekali, bermacam-macam ya layanannya. Nah hari ini kita akan
belajar tentang layanan laundry itu.

Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari hari itu, yaitu layanan usaha laundry
pada hotel. Selanjutnya guru menjelaskan tujuan kegiatan hari itu (mengkomunikasikan).
44
Peserta didik mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru tentang materi
pelajaran yang akan dibahas yaitu layanan usaha laundry pada Peserta didik juga
menyimak penjelasan guru tentang tujuan dari kegiatan pelajaran hari itu.
(mengamati/indra pendengaran).

2. Kegiatan Inti
Guru menayangkan media pembelajaran berupa video layanan usaha laundry
pada hotel, dengan dialog sebagai berikut:
Guru: “Anak-anak, untuk melihat bagaimana layanan laundry yang ada di hotel,
silahkan disimak video berikut!”

Penggunaan media pembelajaran dimaksudkan untuk memunculkan ide atau


gagasan dalam diri peserta didik sehingga dapat menunjang pelaksanaan pembelajaran
melalui pendekatan keterampilan proses. Peserta didik tampak mengamati video yang
ditayangkan guru di zoom meeting. Guru mengajukan pertanyaan berdasarkan gambar
(mengkomunikasikan/ingatan), sehingga tercipta dialog sebagai berikut:

Guru : “Setelah melihat video tersebut, siapa yang bisa menceritakan


kembali apa yang sudah dilihat pada video tersebut? “
Peserta didik : “Pada video tadi , saya dapat mengetahui apa saja layanan di sebuah
laundry”

Peserta didik menjawab pertanyaan guru berdasarkan hasil pengamatannya sehingga


muncul beberapa jawaban namun sudah menunjukkan munculnya keaktifan peserta
didik (mengkomunikasikan hasil pengamatan).
Guru : “iya bagus, jika anak-anak memperhatikan, video tersebut
menayangkan bagaimana kegiatan sebuah laundry saat memberikan
layanan pencucian house laundry dan guest laundry.“

Guru memberikan penjelasan mengenai materi layanan laundry hotel dan


melakukan tanya jawab mengenai jenis-jenis linen hotel. Guru mengarahkan peserta
didik untuk melakukan kegiatan pengamatan (mengklasifikasikan) dan mengerjakan
tugas diskusi pada LKPD yang sudah disiapkan sebelumnya. Peserta didik tampak
mendengarkan penjelasan yang disampaikan guru berkaitan dengan tugas diskusi yang
harus diselesaikan yaitu menganalisis layanan guest laundry melalui laundry list sebuah
hotel. Selanjutnya peserta didik diminta memecahkan sebuah masalah. Diskusi
dilakukan dengan waktu 15 menit melalui Whatsapp Group. Perwakilan kelompok

45
mengunduh file LKPD pada google classroom untuk dilengkapi dengan hasil diskusi
kelompok (Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar).
Peserta didik dengan semangat melakukan diskusi yang tampak pada banyaknya
pendapat berbeda di Whatsapp Group masing-masing kelompok. Guru memberikan
pengawasan untuk memantau jalannya diskusi dan mengamati aktifitas peserta didik
dalam kegiatan diskusi di Whatsapp Group (Membimbing penyelidikan individu
maupun kelompok). Setelah selesai mengisi LKPD dengan jawaban sesuai hasil diskusi
kemudian perwakilan kelompok mengirimkan file LKPD ke google classroom berserta
foto bukti diskusi di Whatsapp Group.
Guru dan peserta didik memasuki zoom meeting sesi kedua untuk bersama-sama
mendengarkan presentasi hasil diskusi kelompok. Peserta didik secara bergiliran
mewakilkan anggota kelompoknya untuk mengemukakan hasil diskusi dengan cara
membacakan hasil diskusi secara sinkron di zoom meeting (Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya). Peserta didik yang tidak mendapat giliran menyimak hasil
diskusi dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada kelompok yang presentasi.
Setelah kegiatan presentasi dan tanya jawab antar kelompok, Guru menyampaikan hasil
analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah dengan memberikan penguatan
terhadap materi yang masih perlu dijelaskan.

3. Kegiatan Penutup
Pada akhir kegiatan, guru meminta peserta didik untuk menyampaikan
kesimpulan dari materi yang dipelajari. Guru menjelaskan materi yang akan dibahas
pada pertemuan selanjutnya yaitu peralatan dan perlengkapan manual di laundry.
Peserta didik mendengarkan penjelasan guru. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan
doa dan salam, dengan dialog sebagai berikut:
Guru : ”Siapa bisa menyampaikan kesimpulan dari materi pembelajaran kita
hari ini?”
Peserta didik : “layanan usaha laundry itu terdiri dari pencucian house laundry dan
guest laundry, baik milih hotel itu sendiri (in house laundry/in guest
laundry) maupun dari luar hotel (out side house laundry/out side guest
laundry).”
Guru : “ya benar, House laundry adalah linen dan seragam karyawan
sedangkan guest laundry adalah pakaian tamu. Apa ada yang ingin
menambahkan kesimpulannya ?
Peserta didik : “ Saya Bu, Selain itu juga ada layanan dry cleaning, press only dan
repair. Untuk layanan Guest laundry sendiri ada 3 jenis yaitu reguler
service, express service dan special service.”
Guru : “Ya bagus sekali, sampai disini apa ada pertanyaan?”
46
Peserta didik : “Tidak, sudah jelas bu.”
Guru : “Apabila tidak ada pertanyaan lagi, silahkan diisi form refleksi
pembelajaran dan evaluasi pembelajaran pada link yang sudah saya
upload di google classroom. Kita bertemu lagi minggu depan untuk
membahas materi peralatan dan perlengkapan manual di laundry.
Tetap jaga kesehatan, jaga jarak, rajin cuci tangan dan selalu gunakan
masker. Sebelum pelajaran kita akhiri, ketua kelas silahkan memimpin
doa. (Ketua kelas memimpin doa dan guru memberikan salam penutup)

3.5.3 Hasil Observasi Siklus II

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama pelaksanaan pembelajaran


melalui penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses,
indikator penilaiannya terdiri dari sikap, diskusi, presentasi dan hasil. Masing-masing memiliki
skor penilaian yaitu skor 1 jika kurang baik, skor 2 jika cukup baik, skor 3 jika baik dan 4 jika
sangat baik. Setelah mengamati proses pembelajaran dan melakukan analisis terhadap foto dan
video dokumentasi pembelajaran maka diperoleh catatan sebagai berikut:
1. Pada indikator penilaian sikap, sudah ada perbaikan dibandingkan pertemuan
sebelumnya yaitu peserta didik sudah menggunakan seragam praktik sekolah dan
berpenampilan rapi. Peserta didik sudah paham aturan dalam mengikuti zoom
meeting dimana mereka mematikan mikrofon saat guru berbicara, sehingga tidak
lagi muncul gangguan suara dalam zoom meeting. Namun masih ada peserta didik
yang tidak mengaktifkan kamera sehingga tidak terlihat wajahnya hal tersebut
dikarenakan masalah jaringan.
2. Pada indikator penilaian diskusi, ketua kelompok sudah mampu membagi tugas
kepada anggotanya. Dari hasil pengamatan diskusi kelompok, peserta didik lebih
banyak menggunakan internet sebagai sumber belajar. Ketua kelompok secara aktif
meminta anggota kelompoknya untuk mengemukakan pendapat masing-masing.
Ketua kelompok kemudian menuangkan hasil diskusi pada LKPD. Keaktifan
berkomunikasi tampak pada saat medelegasikan tugas bersama teman kelompok
dan membuat kesimpulan hasil diskusi, Namun demikian masih terdapat peserta
didik yang masih kurang komunikatif.
3. Pada indikator penilaian presentasi, keaktifan komunikasi tampak pada saat
perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusi kelompok masing-masing dan
saling memberikan pertanyaan dan jawaban. Pada saat salah satu perwakilan
kelompok melakukan presentasi, peserta didik lainnya mendengarkan dan
memperhatikan dengan seksama. Namun demikian kondisi tersebut tidak dilakukan

47
oleh seluruh peserta didik karena masih terdapat beberapa peserta didik yang tidak
mengikuti zoom meeting sesi kedua. Diskusi pada pertemuan kedua ini terjadi lebih
menarik dan lebih banyak Peserta didik yang aktif mengemukakan pendapat masing-
masing. Hal tersebut karena pertanyaan atau permasalahan yang diberikan oleh guru
maupun antar Peserta didik merangsang Peserta didik untuk berpikir kritis. Hal
tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran abad 21 yaitu meningkatkan kemampuan
Peserta didik berpikir tingkat tinggi, kritis, mampu berkolaborasi dan berkomunikai.
4. Pada indikator penilaian hasil, semua peserta didik mendapatkan nilai sangat baik
dilihat dari LKPD yang dikumpulkan sudah sesuai dengan apa yang diminta guru.
File LKPD diunduh dan diisi dengan baik. Penugasan dikerjakan dengan sangat
baik sesuai soal dan permasalahan yang diberikan. Hasil kerja memuat job
description masing-maisng jabatan kerja pada struktur organisasi laundry hotel.
Meskipun demikian, masih terjadi kekeliruan dalam menjawab permasalahan yang
diberikan sehingga guru memberikan penguatan untuk pemahaman yang lebih
baik. Hasil kerja memiliki ukuran tulisan dan bentuk huruf yang mudah dibaca dan
dipahami.

48
Hasil pengolahan data penilaiain proses keterampilan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 7. Hasil Penilaian Kompetensi Keterampilan Laundry Siklus II

No. Nama Peserta didik Sikap Diskusi Presentasi Hasil Nilai Predikat
1 Alfaria Namora Am Una 4 4 3 4 94 Amat Baik
2 Dewa Ayu Wulan Yuandari 4 4 3 4 94 Amat Baik
3 Gede Chandra Budiapriana 4 3 2 4 81 Baik
4 Gusti Made Widia Parwiti 4 3 3 4 88 Amat Baik
I Dewa Ketut Agus
5 4 3 3 4 88 Amat Baik
Purnawan
I Gusti Agung Ayu Putri
6 4 3 2 4 81 Baik
Ratna Dewi
7 I Kadek Dwi Aditya 4 3 2 4 81 Baik
8 I Kadek Pajar Wiratama 4 3 2 4 81 Baik
9 I Made Nanta Sastrawan 4 3 2 4 81 Baik
I Putu Gede Bagas Dharma
10 4 3 2 4 81 Baik
Putra
I Wayan Agus Darmawan
11 4 3 2 4 81 Baik
Saniantara
12 Ida I Dewa Gede Suwandita 4 3 2 4 81 Baik
13 Juan Thomas Aquino 4 3 2 4 81 Baik
Kadek Violina Dian
14 4 3 3 4 88 Amat Baik
Maharani
15 Ni Kadek Tia Aprilianti 4 3 3 4 88 Amat Baik
16 Ni Ketut Asri Vikana Swari 4 4 3 4 94 Amat Baik
17 Ni Ketut Seniati 4 3 3 4 88 Amat Baik
18 Ni Komang Sintyasari 4 3 3 4 88 Amat Baik
19 Ni Komang Sukma Anggreni 4 3 2 4 81 Baik
20 Ni Luh Sutriani Wulandari 4 3 2 4 81 Baik
21 Ni Putu Risna Yutami Putri 4 3 2 4 81 Baik
22 Tri Wahyudi 4 3 2 4 81 Baik
Jumlah Nilai 1863
Rata-Rata Nilai 85
Predikat Baik
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis, 2020

49
Dari tabel hasil penilaian proses diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata nilai
keterampilan proses dari 22 peserta didik kelas XI PH 8 adalah 85 dengan predikat Baik (B).
Sebanyak 13 orang atau 59% peserta didik mendapatkan nilai antara 70-85 dengan predikat
Baik (B) dan 9 orang peserta didik mendapatkan nilai 86-100 dengan predikat Amat Baik (A)
atau sebesar 41%. Tidak ada Peserta didik yang mendapatkan nilai dibawah 70 seperti
pertemuan sebelumnya. Data Persentase tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 8 Persentase Penilaian Kompetensi Keterampilan Laundry Siklus II

Nilai Predikat Jumlah Persentase


86 - 100 Amat Baik ( A) 9 41%
70 - 85 Baik (B) 13 59%
< 70 Kurang (K) 0 0%
Total 22 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis, 2020

Dari tabel hasil observasi terhadap nilai keterampilan Peserta didik dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran Laundry siklus II tampak pada indikator penilaian sikap, diskusi,
presentasi dan hasil. Pengaruh siklus II yang diawali dengan meninjau ulang hasil refleksi
siklus I dan optimalisasi dengan perencanaan yang lebih matang, tindakan, dan observasi
terhadap kondisi Peserta didik dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar Peserta didik.
Penilaian pengetahuan pada siklus II dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 9 Penilaian Kompetensi Pengetahuan Laundry Siklus II

No. Nama Peserta didik Nilai


1 Alfaria Namora Am Una 80
2 Dewa Ayu Wulan Yuandari 100
3 Gede Chandra Budiapriana 80
4 Gusti Made Widia Parwiti 90
5 I Dewa Ketut Agus Purnawan 90
6 I Gusti Agung Ayu Putri Ratna Dewi 90
7 I Kadek Dwi Aditya 80
8 I Kadek Pajar Wiratama 80
9 I Made Nanta Sastrawan 80
10 I Putu Gede Bagas Dharma Putra 80
11 I Wayan Agus Darmawan Saniantara 80
12 Ida I Dewa Gede Suwandita 80
13 Juan Thomas Aquino 80
14 Kadek Violina Dian Maharani 90
15 Ni Kadek Tia Aprilianti 90

50
16 Ni Ketut Asri Vikana Swari 100
17 Ni Ketut Seniati 80
18 Ni Komang Sintyasari 90
19 Ni Komang Sukma Anggreni 100
20 Ni Luh Sutriani Wulandari 80
21 Ni Putu Risna Yutami Putri 80
22 Tri Wahyudi 80
Rata-Rata Nilai 85,5
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis, 2020
Dari tabel hasil penilaian pengetahuan diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata nilai
keterampilan proses dari 22 peserta didik kelas XI PH 8 adalah 85,5 dengan predikat Baik
(B). Sebanyak 13 orang atau 59% peserta didik mendapatkan nilai antara 70-85 dengan
predikat Baik (B) dan 9 orang peserta didik mendapatkan nilai 86-100 dengan predikat Amat
Baik (A) atau sebesar 41%. Data Persentase tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 10 Persentase Penilaian Pengetahuan Laundry Siklus II

Nilai Predikat Jumlah Persentase


86 - 100 Amat Baik ( A) 9 41%
70 - 85 Baik (B) 13 59%
< 70 Kurang (K) 0 0%
Total 22 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis, 2020

Terjadi peningkatan hasil belajar setelah dilakukan tindakan pada siklus I dimana nilai
rata-rata pada siklus 1 adalah 70 kemudian meningkat menjadi 85 pada siklus 2. Peningkatan
tersebut dapat dilihat pada tabel rekapitulasi dibawah ini:

Tabel 11 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kompetensi Keterampilan Laundry Siklus I dan II

NILAI
No. Nama Peserta didik
Siklus I Siklus II
1 Alfaria Namora Am Una 81 94
2 Dewa Ayu Wulan Yuandari 81 94
3 Gede Chandra Budiapriana 69 81
4 Gusti Made Widia Parwiti 75 88
5 I Dewa Ketut Agus Purnawan 75 88
6 I Gusti Agung Ayu Putri Ratna Dewi 69 81
7 I Kadek Dwi Aditya 50 81
8 I Kadek Pajar Wiratama 50 81

51
9 I Made Nanta Sastrawan 69 81
10 I Putu Gede Bagas Dharma Putra 50 81
11 I Wayan Agus Darmawan Saniantara 69 81
12 Ida I Dewa Gede Suwandita 69 81
13 Juan Thomas Aquino 56 81
14 Kadek Violina Dian Maharani 75 88
15 Ni Kadek Tia Aprilianti 75 88
16 Ni Ketut Asri Vikana Swari 88 94
17 Ni Ketut Seniati 75 88
18 Ni Komang Sintyasari 75 88
19 Ni Komang Sukma Anggreni 69 81
20 Ni Luh Sutriani Wulandari 69 81
21 Ni Putu Risna Yutami Putri 69 81
22 Tri Wahyudi 75 81
Rata-rata nilai 70 85
Predikat Baik Baik
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis, 2020

Peningkatan hasil belajar juga dapat dilihat dari meningkatnya persentase Peserta didik
yang mendapatkan nilai dengan predikat Baik (B) dan Amat Baik (A). Pada siklus I sebesar
55% Peserta didik mendapatkan nilai dengan predikat Kurang (K) sedangkan pada Siklus 2
sudah tidak ada yang mendapatkan nilai dibawah 70 dengan persentase 0%. Pada siklus I ada
9 Peserta didik mendapatkan predikat Baik dengan persentase 41% dan pada siklus II
meningkat menjadi 59% dengan jumlah 13 orang. Pada Siklus I hanya ada 1 Peserta didik yang
mendapat nilai dengan predikat Amat Baik dengan persentase sebesar 5% dan pada siklus II
meningkat menjadi 9 orang dengan persentase 41%. Data rekapitulasi tersebut dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:

Tabel 12 Rekapitulasi Persentase Penilaian Kompetensi Keterampilan Laundry Siklus I dan II

Siklus I Siklus II
Nilai Predikat
Jumlah Persentase Jumlah Persentase
86 - 100 Amat Baik ( A) 1 5% 9 41%
70 - 85 Baik (B) 9 41% 13 59%
< 70 Kurang (K) 12 55% 0 0%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis, 2020

52
Terjadi peningkatan hasil belajar dalam kompetensi pengetahuan setelah dilakukan
tindakan pada siklus II dimana nilai rata-rata pada pra-siklus adalah 60 kemudian meningkat
menjadi 85,5 ada siklus 2. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel rekapitulasi dibawah
ini:
Tabel 13 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kompetensi Pengetahuan Laundry Pada Pra Siklus dan
Siklus II

Nilai Pengetahuan
No. Nama Peserta didik
Pra-Siklus Siklus II
1 Alfaria Namora Am Una 80 90
2 Dewa Ayu Wulan Yuandari 70 100
3 Gede Chandra Budiapriana 60 80
4 Gusti Made Widia Parwiti 70 90
5 I Dewa Ketut Agus Purnawan 70 90
6 I Gusti Agung Ayu Putri Ratna Dewi 80 90
7 I Kadek Dwi Aditya 70 80
8 I Kadek Pajar Wiratama 70 80
9 I Made Nanta Sastrawan 60 80
10 I Putu Gede Bagas Dharma Putra 70 80
11 I Wayan Agus Darmawan Saniantara 60 80
12 Ida I Dewa Gede Suwandita 70 80
13 Juan Thomas Aquino 60 80
14 Kadek Violina Dian Maharani 70 90
15 Ni Kadek Tia Aprilianti 70 90
16 Ni Ketut Asri Vikana Swari 80 100
17 Ni Ketut Seniati 70 80
18 Ni Komang Sintyasari 70 90
19 Ni Komang Sukma Anggreni 80 100
20 Ni Luh Sutriani Wulandari 60 80
21 Ni Putu Risna Yutami Putri 70 80
22 Tri Wahyudi 70 80
Rata-rata 60 85,5
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis, 2020

53
Tabel 14 Rekapitulasi Persentase Penilaian Kompetensi Keterampilan Laundry Pra Siklus
dan Siklus II

Pra Siklus Siklus II


Nilai Predikat
Jumlah Persentase Jumlah Persentase

86 - 100 Amat Baik ( A) 0 0% 10 45%

70 - 85 Baik (B) 17 77% 12 55%

< 70 Kurang (K) 5 23% 0 0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis, 2020

Peningkatan hasil belajar pada kompetensi pengetahuan dapat dilihat dengan

meningkatnya persentase Peserta didik yang mendapatkan nilai dengan predikat Baik (B) dan

Amat Baik (A). Pada Pra siklus sebesar 23% Peserta didik mendapatkan nilai dengan predikat

Kurang (K) sedangkan pada Siklus 2 sudah tidak ada yang mendapatkan nilai dibawah 70

dengan persentase 0%. Pada Pra siklus ada 17 Peserta didik mendapatkan predikat Baik dengan

persentase 77% dan pada siklus II menjadi 55% dengan jumlah 13 orang. Pada Pra-Siklus tidak

ada Peserta didik yang mendapat nilai dengan predikat Amat Baik dan pada siklus II meningkat

menjadi 10 orang dengan persentase 45%.

3.5.4 Refleksi Siklus II

Hasil yang diperoleh sebagian besar Peserta didik menunjukkan hasil belajar yang lebih
baik dibandingkan dengan hasil belajar Peserta didik pada saat pelaksaaan kegiatan
pembelajaran laundry pada siklus I. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar Peserta didik
kelas XI PH 8 meningkat dan mampu memperoleh nilai KBM yang ditargetkan dalam
mengikuti pembelajaran laundry. Berdasarkan hasil observasi terhadap hasil belajar Peserta
didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran laundry melalui model pembelajaran problem
based learning pada siklus II, adalah sebagai berikut:

54
1. Proses pembelajaran laundry dengan materi Job Description Laundry sudah sesuai
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah dirancang. Peserta didik
tampak sudah mampu melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik, menunjukkan
keaktifan dan berusaha untuk menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh guru.
2. Pembelajaran laundry melalui model pembelajaran problem-based learning sudah
dilaksanakan dengan baik dan sistematis. Hasil belajar Peserta didik meningkat
dibandingkan dengan sebelum menggunakan model pembelajaran problem-based
learning.
3. Sebagian besar anggota kelompok sudah tampak aktif, anggota kelompok yang
semula (pada siklus I) belum mampu berpartisipasi secara aktif sudah terbiasa dengan
model pembelajaran problem-based learning sehingga tampak menunjukkan
keaktifannya.
4. Proses pembelajaran lebih interaktif antara guru dengan Peserta didik. Terlihat dari
indicator penilaian diskusi dan presentasi yan g meningkat dibanding sebelum
menggunakan model pembelajaran problem-based learning. Peserta didik juga sudah
tidak tampak canggung untuk bertanya ataupun menggukakan pendapatnya.
Hasil yang diperoleh sebagian besar Peserta didik mendapatkan hasil belajar yang lebih
baik dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus I. Penemuan masalah dalam tindakan yaitu
permasalahan yang berasal dari guru dan Peserta didik, sudah dapat diantisipasi. Adapun
permasalahan yang muncul dari Peserta didik berasal dari Peserta didik yang partisipasinya
rendah dikarenakan masalah sarana dan prasarana belajar daring sudah dapat diatasi dengan
memberikan fasilitas ruang komputer sekolah kepada anak-anak tersebut. Berdasarkan hasil
kegiatan pembelajaran dan refleksi yang dilakukan maka penelitian tindakan kelas ini dapat
diselesaikan pada Siklus II.

3.6 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas melalui dua siklus ini dilakukan untuk mengetahui apakah
penerapan model pembelajaran Problem Based Learning mampu meningkatkan hasil belajar
peserta didik kelas XI PH 8 SMK PGRI 3 Denpasar. Adapun peningkatan hasil belajar dari
kompetensi keterampilan dan pengetahuan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

55
Tabel 15 Rekapitulasi Penilaian Kompetensi Keterampilan dan Pengetahuan

NILAI NILAI
No. Nama Peserta didik KETERAMPILAN PENGETAHUAN
Siklus I Siklus II Pra Siklus Siklus II
1 Alfaria Namora Am Una 81 94 80 90
2 Dewa Ayu Wulan Yuandari 81 94 70 100
3 Gede Chandra Budiapriana 69 81 60 80
4 Gusti Made Widia Parwiti 75 88 70 90
5 I Dewa Ketut Agus Purnawan 75 88 70 90
6 I Gusti Agung Ayu Putri Ratna Dewi 69 81 80 90
7 I Kadek Dwi Aditya 50 81 70 80
8 I Kadek Pajar Wiratama 50 81 70 80
9 I Made Nanta Sastrawan 69 81 60 80
10 I Putu Gede Bagas Dharma Putra 50 81 70 80
11 I Wayan Agus Darmawan Saniantara 69 81 60 80
12 Ida I Dewa Gede Suwandita 69 81 70 80
13 Juan Thomas Aquino 56 81 60 80
14 Kadek Violina Dian Maharani 75 88 70 90
15 Ni Kadek Tia Aprilianti 75 88 70 90
16 Ni Ketut Asri Vikana Swari 88 94 80 100
17 Ni Ketut Seniati 75 88 70 80
18 Ni Komang Sintyasari 75 88 70 90
19 Ni Komang Sukma Anggreni 69 81 80 100
20 Ni Luh Sutriani Wulandari 69 81 60 80
21 Ni Putu Risna Yutami Putri 69 81 70 80
22 Tri Wahyudi 75 81 70 80
Rata-rata nilai 70 85 60 85,5
Predikat Baik Baik Kurang Baik
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis, 2020

Dari data tabel diatas dapat dilihat peningkatan hasil belajar mulai dari sebelum
dilakukan tindakan dan setelah dilakukan tindakan pada Siklus I dan siklus II. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar grafik sebagai berikut:

56
Gambar 5 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik

85 85,5
100
70
80 60
60
40
20
0
Siklus I Siklus II Pra Siklus Siklus II
NILAI KETERAMPILAN NILAI PENGETAHUAN

Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis, 2020

Dari data pada grafik diatas, maka dapat dilihat peningkatan hasil belajar siswa pada
nilai keterampilan dari siklus 1 dengan rata-rata 70 dengan predikat baik , meningkat pada
siklus II menjadi 85 dengan predikat baik. Nilai Pengetahuan meningkat dari tahap awal
sebelum dilakukan tindakan (Pra Siklus) nilai rata-rata sebesar 60 dengan predikat kurang pada
siklus II menjadi 85,5 dengan predikat Baik. Tabel dibawah ini adalah hasil analisis daya serap
peserta didik terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

Tabel 16 Analisis Daya Serap Kelas XI PH 8 pada Materi Laundry Section

Pra Siklus Siklus II


No
N S NS N S NS
1 60 5 300 60 0 0
2 70 13 910 70 0 0
3 80 4 320 80 12 960
4 90 0 0 90 7 630
5 100 0 0 100 3 300
Jumlah 22 1795 Jumlah 22 1890
Daya Serap 81% Daya Serap 85%
Sumber: Hasil Pengolahan Data Penulis, 2020

Berdasarkan analisis hasil penilaian pengetahuan, didapatkan bahwa daya serap siswa
meningkat dari sebelum dilakukan tindakan sebesar 81%, meningkat menjadi 85% setelah

57
dilakukan tindakan sampai pada siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa dengan implementasi
model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
kelas XI PH 8 pada materi laundry section.

58
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
5.1.1 Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada materi Laundry Section
dilakukan sesuai dengan sintak model PBL yaitu orientasi peserta didik pada masalah,
mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, membimbing penyelidikan individu
maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya serta menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah.
5.1.2 Implementasi model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik kelas XI PH 8 pada materi laundry section. Hal tersebut dapat dilihat
dari meningkatnya hasil belajar pada kompetensi keterampilan dan pengetahuan dari
tahap pra siklus, siklus I dan sklus II.

5.2 Saran
5.2.1 Saran Bagi Peserta Didik

Diharapkan peserta didik selalu giat belajar dan dapat meningkatkan kemampuan abad
21 yaitu Critical Thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah),
Creativity (kreativitas), Communication Skills (kemampuan berkomunikasi), dan Ability to
Work Collaboratively (kemampuan untuk bekerja sama).

5.2.2 Saran Bagi Guru


Diharapkan agar terus belajar dan berusaha mencipatakan suasana belajar yang aktif,
kreatif, dan menyenangkan. Mengikuti perkembangan jaman sehingga mampu memberikan
pembelajaran sesuai dengan perkembangan terkini.

5.2.3 Saran Bagi Sekolah


Diharapkan agar lebih meningkatkan sarana dan prasarana dalam kegiatan
pembelajaran daring khususnya dalam hal penyediaan jaringan internet yang baik,
fasilitas dan pelatihan untuk pembuatan perangkat dan media pembelajaran yang
terintegrasi dengan teknologi.

59
DAFTAR PUSTAKA
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003)
cet 5.
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013) cetakan
pertama.
Li Khoiru Ahmadi, Sofan Amri, Hendro Ari Setyono, Tatik Elisah, Strategi Pembelajaran
Berorientasi KTSP, (Jakarta: PT Prestasi Pustakarya, 2011) cet, 1, hal, 8
Departemen Pendidikan Nasional dan Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi
Ketiga.
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005).
Sucipto dan Rafli Kosasih, Profesi Keguruan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998) cetakan pertama.
Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), cet. 7.
Wina sanjaya, Strategi Pembeajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:
Kencana, 2008), cet 5.
Tukiran Taniredja, Efi Miftah Faridli, Sri Hermianto, Model Model Pembelajaran Inovatif,
(Bandung: Alfabeta, 2011).
Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2001) cetakan
ketiga
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan konseptual
Operasional, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), cet, 2.
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan
Efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), cet 3
Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modal,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya), cet. 9.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), cetakan ke
empat.
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
cet, 4
Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008) cetakan
pertama.

60
LAMPIRAN
1. RPP

61
PERKUMPULAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN
YPLP PGRI KOTA DENPASAR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PGRI 3 DENPASAR
Alamat : Jalan Drupadi XVII, Dewi Tara No.7, Denpasar, telp : (0361) 264322, 3670162
E-mail :smk.pgri3dps@yahoo.com. Website : smk-pgri3dps.sch.id

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMK PGRI 3 Denpasar


Mata Pelajaran : Laundry
Kelas/ Semester : XI / Genap
Materi Pokok : Laundry Section
Alokasi Waktu : 9 JP @45 menit
Pertemuan : 1,2,3

A. KOMPETENSI INTI
KI 3 :Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban tentang penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak tentang
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR

Kompetensi Indikator
3.1 Menganalisis Laundry Section 3.1.1 Menganalisis definisi laundry Section
pada hotel
3.1.2 Membandingkan struktur organisasi
laundry hotel.
3.1.3 Menelaah Job Description masing-
masing jabatan kerja pada laundry
Section
3.1.4 Merinci layanan usaha laundry pada
hotel
4.2 Melakukan pengelompokkan 4.1.1 Membedakan dua struktur organisasi
Laundry Section Laundry section pada hotel.

62
4.1.2 Melakukan pengelompokan jabatan
kerja pada Laundry Section.
4.1.3 Membuat Job Description masing-
masing jabatan kerja pada Laundry
section
4.1.4 Memecahkan masalah tentang layanan
usaha Laundry pada hotel.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
• Melalui pengamatan video dan tanya jawab peserta didik akan dapat menjelaskan
definisi Laundry section dengan baik.
• Melalui tanya jawab serta pengamatan struktur organisasi Laundry hotel, peserta didik
akan dapat menerangkan struktur organisasi Laundry hotel dengan baik.
• Melalui pengamatan video, diskusi dan menggali informasi peserta didik akan dapat
menganalisis Job Description masing-masing jabatan kerja pada Laundry section
dengan baik.
• Melalui pengamatan video, diskusi dan menggali informasi peserta didik akan dapat
merinci layanan usaha Laundry pada hotel dengan baik.
• Melalui diskusi serta eskplorasi di internet, peserta didik dapat membedakan dua
struktur organisasi Laundry section pada hotel dengan baik.
• Melalui diskusi dan menggali informasi peserta didik akan dapat melakukan
pengelompokan jabatan kerja pada Laundry section dengan baik.
• Melalui diskusi serta eskplorasi di internet, peserta didik dapat membuat Job
Description masing-masing jabatan kerja pada Laundry Section
• Disajikan permasalahan serta melalui diskusi dan menggali informasi peserta didik
akan dapat memecahkan masalah tentang layanan usaha Laundry pada hotel dengan
baik.

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Fakta: Definisi Laundry section
2. Konsep: Struktur organisasi Laundry
3. Prinsip: Job Description Laundry
4. Prosedur: Layanan usaha Laundry

F. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


1. Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL) melalui Model kelas Flex
(Online secara sinkron maupun asinkron)
2. Pendekatan : Saintifik dan T-Pack
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya jawab dan Penugasan.

G. MEDIA, ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR


1. Media
• Smartphones/ laptop peserta didik.

63
• Aplikasi teknologi E-learning : Google Meet atau Zoom meeting, Google
classroom, Google Form, Quiziz dan WA group App.
2. Bahan: Video, gambar dan slide power point.
3. Sumber Belajar:
• Modul “Housekeeping Hotel” (Rumekso, SE)
• Dasar-Dasar Housekeeping dan Laundry Hotel (Bagyono, 2003)
• Tata graha (Windia)
• Akomodasi Perhotelan Jilid 2 (Ni Wayan S, dkk. 2008)
• https://drive.google.com/file/d/1PSPLocWmm2_xf0aOqrbyFf9-
mZ8eMqG2/view?usp=sharing

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-1

Pertemuan ke-1 Membahas materi:


1. Definisi Laundry Section
2. Struktur organisasi Laundry

Sintaksis model Pembelajaran Alokasi


Kegiatan Deskripsi Kegiatan
PBL Daring Waktu
• Persiapan: Guru mempersiapkan • Google
. modul, media, LKPD, link classroom dan Sebelum
absen dan evaluasi pada google WA grup pelajaran
classroom. Guru membagikan dimulai
informasi link video conference
melalui WA group.
• Guru dan Peserta didik • Pertemuan
memasuki meeting room sesuai sinkron di
dengan ID meeting yang Google
diberikan. Meet/Zoom
• Guru melakukan pembukaan
dengan salam pembuka.
Pendahuluan • Guru dan peserta didik berdoa
sebelum pelajaran dimulai. 15 Menit
• Peserta didik mengisi form
absen melalui link yang tersedia.
Guru memeriksa kehadiran
peserta didik melalui google
form.
• Peserta didik mendengarkan
tujuan pembelajaran yang akan
di capai.
• Guru mengaitkan materi
pembelajaran sebelumnya
dengan materi yang akan
dipelajari.

64
Sintaksis model Pembelajaran Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
PBL Daring Waktu
• Guru memberikan apersepsi dan
peserta didik memberi
tanggapan.

1. Mengamati
Mengidentifikasi • Peserta didik mencermati video • https://youtu.
masalah; mengenai kegiatan Laundry be/lOMBfSZ
hotel dan gambar struktur STPg
organisasi Laundry.
• Guru memberikan beberapa
pertanyaan/masalah bagi peserta
didik untuk ditemukan
pemecahannya.
15 menit
2. Menanya Diskusi asinkron
Menetapkan • Peserta didik diminta untuk di Google
masalah melalui bekerja secara berkelompok classroom
berpikir tentang untuk menemukan pemecahan sesuai dengan
masalah dan masalah terhadap permasalah kelompok.
menyeleksi yang yang telah diberikan baik
informasi- melalui sumber internal maupun
informasi yang sumber eksternal.
relevan;
3.Mengembangkan Mengeksplorasi Diskusi asinkron
solusi melalui • Peserta didik melakukan diskusi di Google
pengidentifikasian dan mengumpulkan informasi classroom sesuai
alternatif-alternatif, tentang definisi Laundry section dengan
tukar-pikiran dan serta struktur organisasi kelompok.
mengecek Laundry melalui buku sumber,
perbedaan artikel atau browsing di internet
pandang; • Peserta didik bekerja dalam
Inti kelompok dan menghargai
usaha setiap anggota kelompok.
• Guru dibantu orang tua
dirumah, mengamati dan
45 menit
mengawasi aktivitas peserta
didik dalam melakukan
kegiatannya
4.Melakukan Mengasosiasi Peserta didik
tindakan strategis • Menuliskan jawaban atas mendownload
pertanyaan/ pemecahan masalah LKPD di google
berdasarkan hasil kerja classroom dan
kelompok. mengumpulkan
• Menyimpulkan hasil kembali yang
pengamatan diskusi, sudah diisi
pengumpulkan informasi dari lengkap.
berbagai sumber

65
Sintaksis model Pembelajaran Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
PBL Daring Waktu
5.Melihat ulang dan Mengkomunikasikan • https://drive.g
mengevaluasi • Peserta didik menyajikan hasil oogle.com/file
pengaruh-pengaruh diskusi dengan mengupload /d/1ZL3I8SO
dari solusi yang tugas di google classroom. dan
wVoD2sdlls_
dilakukan kelompok lain menanggapi
dalam komentar. S6TXKgNI2m
• Peserta didik melakukan analisis xWU0/view?u
sp=sharing 30 menit
atas hasil kerja kelompoknya
dengan informasi yang • pertemuan
ditayangan oleh guru sinkron di
• Peserta didik diberikan Google
pertanyaan sehubungan dengan Meet/Zoom
hal-hal yang masih perlu
diklarifikasi ulang.
• Guru bersama Peserta didik • pertemuan
menyimpulkan hasil sinkron di
pembelajaran hari ini. Google
• Guru bersama Peserta didik Meet/Zoom
melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah
Penutup dilakukan 25 menit
• Guru memberikan penghargaan
dan motivasi.
• Menginformasikan materi yang
akan diberikan untuk
pertemuan berikutnya.
• Doa dan Salam penutup.

66
I. PENILAIAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-1
Kisi-Kisi Penilaian Keterampilan

Teknik
No. KD IPK Materi
Penilaian
4.1.1 Membedakan dua Laundry
struktur organisasi Laundry Section Proses
4.1 Melakukan section pada hotel.
1. pengelompokan Laundry 4.1.2 Melakukan struktur
section pengelompokan jabatan kerja organisasi
Proses
pada Laundry Section. Laundry

Penugasan 1:
1. Carilah 2 gambar struktur organisasi Laundry hotel pada internet.
2. Analisislah apa perbedaan dan persamaan antara struktur organisasi tersebut!
3. Laundry section dibagi menjadi 2 yaitu Office dan Plant: Lakukanlah pengelompokan
jabatan yang ada pada struktur organisasi Laundry hotel yang sudah dibuat pada poin 1
ke dalam bagian Office dan plant.
4. Tuangkan hasil diskusi pada LKPD dan dikirimkan tugas pada google classroom untuk
dipresentasikan dan ditanggapi kelompok lain!

Rubrik Penskoran Penilaian Keterampilan

Komponen/sub Skor
No Indikator Ket.
Komponen penilaian
Peserta didik menunjukan sikap disiplin
1
dengan kurang baik
Peserta didik menunjukan sikap disiplin
2
dengan cukup baik

1 Sikap
Peserta didik menunjukan sikap disiplin
3
dengan baik

Peserta didik menunjukan sikap disiplin


4
dengan sangat baik

Peserta didik tidak aktif dalam berdiskusi 1


2 Diskusi
Peserta didik cukup aktif dalam berdiskusi 2

67
Peserta didik aktif dalam berdiskusi 3

Peserta didik sangat aktif dalam berdiskusi 4

Peserta didik menyajikan hasil diskusi


1
dengan kurang baik.
Peserta didik menyajikan hasil diskusi
2
dengan cukup baik baik.
3 Presentasi Hasil
Peserta didik menyajikan hasil diskusi dan
3
menguasai materi dengan baik
Peserta didik menyajikan hasil diskusi dan
4
menguasai materi dengan sangat baik
Hasil kerja kurang baik 1
Hasil Kerja cukup baik 2
4 Hasil
Hasil kerja baik 3
Hasil kerja sangat baik 4

Nilai perolehan :
skor perolehan
Nilai =  100
skor maksimal
Predikat:

Nilai Predikat
86 - 100 Amat Baik ( A)
70 - 85 Baik (B)
< 70 Kurang (K)

J. KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-2


Pertemuan ke-2 membahas materi: Job Description Laundry

Sintaksis model Pembelajaran Alokasi


Kegiatan Deskripsi Kegiatan
PBL Daring Waktu
• Persiapan: Guru mempersiapkan • Google Sebelum
. modul, media, LKPD, link classroom pelajaran
absen dan evaluasi pada google • WA grup dimulai
Pendahuluan
classroom. Guru membagikan
informasi link video conference
melalui WA group.
• Guru dan Peserta didik

68
Sintaksis model Pembelajaran Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
PBL Daring Waktu
memasuki meeting room sesuai • Pertemuan
dengan ID meeting yang sinkron
diberikan. melalui
• Guru melakukan pembukaan Google
dengan salam pembuka. Meet/zoom
• Guru dan peserta didik berdoa
sebelum pelajaran dimulai.
• Peserta didik mengisi form
absen melalui link yang tersedia. 15 menit
Guru memeriksa kehadiran
peserta didik melalui google
form
• Peserta didik mendengarkan
tujuan pembelajaran yang akan
di capai
• Peserta didik mengaitkan materi
pembelajaran sebelumnya
dengan materi yang akan
dipelajari.
• Guru memberikan apersepsi dan
peserta didik memberi
tanggapan.

2. Mengamati
Mengidentifikasi • Peserta didik • https://www.y
masalah; mencermati tayangan gambar outube.com/wa
dan video mengenai Laundry tch?v=8YlheO
• Guru memberikan beberapa htalQ
pertanyaan/masalah bagi peserta
didik untuk ditemukan
pemecahannya.
2. Menanya Diskusi asinkron 15 menit
Menetapkan • Peserta didik diminta untuk di Google
masalah melalui bekerja secara berkelompok classroom
berpikir tentang untuk menemukan pemecahan sesuai dengan
masalah dan masalah terhadap permasalah kelompok.
menyeleksi yang yang telah diberikan baik
informasi- melalui sumber internal maupun
informasi yang sumber eksternal.
relevan;
Inti 3.Mengembangkan Mengeksplorasi Diskusi
solusi melalui • Peserta didik melakukan diskusi asinkron di
pengidentifikasian dan mengumpulkan informasi Google
alternatif-alternatif, tentang Job Description classroom 45 menit
tukar-pikiran dan Laundry melalui buku sumber, sesuai dengan
mengecek artikel atau browsing di internet kelompok.
perbedaan

69
Sintaksis model Pembelajaran Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
PBL Daring Waktu
pandang; • Peserta didik bekerja dalam
kelompok dan menghargai
usaha setiap anggota kelompok.
• Guru dibantu orang tua
dirumah, mengamati dan
mengawasi aktivitas peserta
didik dalam melakukan
kegiatannya
4.Melakukan Mengasosiasi Peserta didik
tindakan strategis • Menuliskan jawaban atas mendownload
pertanyaan/ pemecahan masalah LKPD dan
berdasarkan hasil kerja mengupload
kelompok. yang sudah diisi
• Menyimpulkan hasil pada google
pengamatan, diskusi dan classroom.
pengumpulan informasi dari
berbagai sumber
5.Melihat ulang dan Mengkomunikasikan • Pertemuan
mengevaluasi • Peserta didik menyajikan hasil sinkron
pengaruh-pengaruh diskusi dengan mengupload melalui
dari solusi yang tugas di google classroom dan Google
dilakukan kelompok lain menanggapi Meet/zoom
dalam komentar. • https://drive.g
• Peserta didik melakukan analisis oogle.com/file
30 menit
atas hasil kerja kelompoknya /d/1H-
dengan informasi yang KL2mGERlda
ditayangan oleh guru -
• Peserta didik diberikan y72AbBaHJC
pertanyaan sehubungan dengan BTqRRZ3o-
hal-hal yang masih perlu /view?usp=sha
diklarifikasi ulang. ring
• Guru bersama Peserta didik
menyimpulkan hasil • Pertemuan
pembelajaran hari ini. sinkron
• Guru bersama Peserta didik melalui
melakukan refleksi terhadap Google
pembelajaran yang telah Meet/zoom
dilakukan
Penutup 25 menit
• Guru memberikan penghargaan
dan motivasi kepada peserta
didik.
• Menginformasikan materi yang
akan diberikan untuk
pertemuan berikutnya
• Doa dan Salam penutup

70
K. PENILAIAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-2

Kisi-Kisi Penilaian Ketrampilan

Teknik
No. KD IPK Materi
Penilaian
4.1.3 Membuat Job
Job
4.1 Melakukan Description masing-masing
Description
1. pengelompokan Laundry Proses
jabatan kerja pada Laundry Laundry
section
section

Penugasan 2 :
1. Dari struktur organisasi Laundry yang sudah dibuat pada pertemuan sebelumnya,
jelaskan apa job description dari masing-masing jabatan yang ada.
2. Siapa yang memiliki peranan paling penting dan berikan alasannya!
3. STUDI KASUS:
4. Pak budi menggunakan layanan Laundry di hotel tempat ia menginap, namun ia tidak
puas dengan hasil cucian di Laundry hotel tersebut. Pakaiannya masih kusut dan masih
ada noda pada leher kemeja. Keluhan disampaikan melalui telepon dan diterima oleh
order taker. Diskusikanlah dengan kelompok anda, siapa yang harus bertanggung jawab
menangani keluhan tersebut?
5. Tuangkan hasil diskusi pada LKPD dan dikirimkan tugas pada google classroom untuk
dipresentasikan dan ditanggapi kelompok lain!

Rubrik Penskoran Penilaian Keterampilan

Komponen/sub Skor
No Indikator Ket.
Komponen penilaian
Peserta didik menunjukan sikap disiplin
1
dengan kurang baik
Peserta didik menunjukan sikap disiplin
2
dengan cukup baik

1 Sikap
Peserta didik menunjukan sikap disiplin
3
dengan baik

Peserta didik menunjukan sikap disiplin


4
dengan sangat baik

2 Diskusi Peserta didik tidak aktif dalam berdiskusi 1

71
Peserta didik cukup aktif dalam berdiskusi 2

Peserta didik aktif dalam berdiskusi 3

Peserta didik sangat aktif dalam berdiskusi 4

Peserta didik menyajikan hasil diskusi


1
dengan kurang baik.
Peserta didik menyajikan hasil diskusi
2
dengan cukup baik baik.
3 Presentasi Hasil
Peserta didik menyajikan hasil diskusi dan
3
menguasai materi dengan baik
Peserta didik menyajikan hasil diskusi dan
4
menguasai materi dengan sangat baik
Hasil kerja kurang baik 1
Hasil Kerja cukup baik 2
4 Hasil
Hasil kerja baik 3
Hasil kerja sangat baik 4

Nilai perolehan :
skor perolehan
Nilai =  100
skor maksimal
Predikat:

Nilai Predikat
86 - 100 Amat Baik ( A)
70 - 85 Baik (B)
< 70 Kurang (K)

L. KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-3

Pertemuan ke-3 membahas materi: Layanan usaha Laundry

Sintaksis model Pembelajaran Alokasi


Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru
PBL Daring Waktu
• Persiapan: Guru mempersiapkan • Google Sebelum
Pendahuluan
. modul, media, LKPD, link classroom pelajaran
absen dan evaluasi pada google • WA grup dimulai

72
Sintaksis model Pembelajaran Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru
PBL Daring Waktu
classroom. Guru membagikan
informasi link video conference
melalui WA group.
• Guru dan Peserta didik
memasuki meeting room sesuai • Pertemuan
dengan ID meeting yang sinkron
diberikan. melalui
• Guru melakukan pembukaan Google
dengan salam pembuka. Meet/Zoom
• Guru dan peserta didik berdoa
sebelum pelajaran dimulai. 15 menit
• Peserta didik mengisi form
absen melalui link yang tersedia.
Guru memeriksa kehadiran
peserta didik melalui google
form
• Peserta didik mendengarkan
tujuan pembelajaran yang akan
di capai
• Peserta didik mengaitkan materi
pembelajaran sebelumnya
dengan materi yang akan
dipelajari.
• Guru memberikan apersepsi dan
peserta didik memberi
tanggapan.
3. Mengamati
Mengidentifikasi • Peserta didik • https://www.y
masalah; mencermati tayangan gambar outube.com/wa
dan video mengenai Laundry tch?v=euG86r
• Guru memberikan beberapa yiNuQ
pertanyaan/masalah bagi peserta
didik untuk ditemukan
pemecahannya.
2. Menanya Diskusi asinkron 10 menit
Menetapkan • Peserta didik diminta untuk di Google
masalah melalui bekerja secara berkelompok classroom
berpikir tentang untuk menemukan pemecahan sesuai dengan
masalah dan masalah terhadap permasalah kelompok.
menyeleksi yang yang telah diberikan baik
informasi- melalui sumber internal maupun
informasi yang sumber eksternal.
Inti
relevan;
3.Mengembangkan Mengeksplorasi Diskusi asinkron
solusi melalui • Peserta didik melakukan diskusi di Google
30 menit
pengidentifikasian dan mengumpulkan informasi classroom sesuai
alternatif-alternatif, tentang layanan Laundry dengan

73
Sintaksis model Pembelajaran Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru
PBL Daring Waktu
tukar-pikiran dan melalui buku sumber, artikel kelompok.
mengecek atau browsing di internet
perbedaan • Peserta didik bekerja dalam
pandang; kelompok dan menghargai
usaha setiap anggota kelompok.
• Guru dibantu orang tua
dirumah, mengamati dan
mengawasi aktivitas peserta
didik dalam melakukan
kegiatannya
4.Melakukan Mengasosiasi Peserta didik
tindakan strategis • Menuliskan jawaban atas mendownload
pertanyaan/ pemecahan masalah LKPD dan
berdasarkan hasil kerja Upload yang
kelompok. sudah diisi.
• Menyimpulkan hasil
pengamatan, diskusi dan
pengumpulan informasi dari
berbagai sumber
5.Melihat ulang dan Mengkomunikasikan https://drive.goo
mengevaluasi • Peserta didik menyajikan hasil gle.com/file/d/1
pengaruh-pengaruh diskusi dengan mengupload KioaauKWQxs
dari solusi yang tugas di google classroom dan GMhUwa9QgC
dilakukan kelompok lain menanggapi wwSXeKIgYlg/
dalam komentar. view?usp=shari
• Peserta didik melakukan analisis ng
30 menit
atas hasil kerja kelompoknya
dengan informasi yang • Pertemuan
ditayangan oleh guru sinkron
• Peserta didik diberikan melalui
pertanyaan sehubungan dengan Google
hal-hal yang masih perlu Meet/zoom
diklarifikasi ulang.
• Guru bersama Peserta didik • Pertemuan
menyimpulkan hasil sinkron
pembelajaran hari ini, serta melalui
mendorong Peserta didik untuk Google
selalu bersyukur atas karunia Meet/zoom
Tuhan serta menerapkan sikap
jujur, kerjasama dan disiplin
Penutup 40 menit
• Guru bersama Peserta didik • Peserta didik
melakukan refleksi terhadap menajawab
pembelajaran yang telah evaluasi pada
dilakukan link Google
• Guru memberikan penghargaan form di
(misalnya pujian atau bentuk Google
penghargaan lain yang relevan) classroom

74
Sintaksis model Pembelajaran Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Guru
PBL Daring Waktu
kepada kelompok yang
berkinerja baik
• Guru membagikan link soal
sebagai penilaian pengetahuan
• Guru memberikan umpan balik
hasil tes pengetahuan
• Menginformasikan materi yang
akan diberikan untuk
pertemuan berikutnya
• Doa dan Salam penutup

M. PENILAIAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-3

Kisi-Kisi Penilaian Ketrampilan

Teknik
No. KD IPK Materi
Penilaian
layanan
4.1. Melakukan 4.1.4 Memecahkan masalah
usaha
4. pengelompokkan Laundry tentang layanan usaha Laundry Proses
Laundry
Section

Penugasan 3 :
1. Carilah 1 contoh Laundry list hotel di internet !
2. Analisislah layanan guest Laundry yang ada pada 1 hotel tersebut !
3. Diskusikanlah dengan kelompok, studi kasus berikut:
4. STUDI KASUS: Ibu budi adalah seorang tamu yang menginap pada sebuah hotel
berbintang di bali. Suatu ketika ia mendapatkan masalah dimana pakaian yang akan
digunakan besok untuk menghadiri resepsi pernikahan terkena noda dan harus dicuci.
Layanan Laundry apa yang tepat untuk ibu budi jika ia ingin pakaiannya harus selesai
pada sore hari itu juga namun dengan biaya yang tidak begitu mahal! Berikan alasan
terhadap jawaban kelompok anda!
5. Tuangkan hasil diskusi pada LKPD dan kirimkan tugas pada google classroom untuk
dipresentasikan dan ditanggapi kelompok lain!

75
KARTU SOAL
Satuan Pendidikan SMK PGRI 3 DENPASAR
Kelas/semester XI / II
Mata Pelajaran LAUNDRY
Kurikulum 2013 edisi revisi 2018
Penulis kisi-kisi Putu Ayu Puri Sintya Dewi
Kompetensi Dasar KD 3.1 Menganalisis Laundry Section
Materi pokok Laundry section
Buku Acuan Riandari, RR. Listianing, E-book Laundry Jilid
1. Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud
RI. 2018
Bentuk soal Pilihan Ganda
No. Soal 1 - 10
Alokasi waktu 30 Menit
Penilaian Benar Poin 10 dan Salah Poin 0, Skor Max 10 x 10 = 100
Instrumen Berbasis CBT Google Form
Link https://forms.gle/3qcLAWpjXCYbg8yXA

Predikat:

Nilai Predikat
86 - 100 Amat Baik ( A)
70 - 85 Baik (B)
< 70 Kurang (K)

Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Program Remidi dilaksanakan apabila hasil ulangan Peserta didik belum tuntas.
a) 20 % dilaksanakan remidi pribadi (per-orangan)
b) 20-50% dilaksanakan remidi kelompok
c) > 50% dilaksanakan pelajaran ulang tentang KD itu.

76
Denpasar, Juli 2020
Waka Kurikulum Guru Mata Pelajaran

Dra. Ni Wayan Suarti, M.Pd Putu Ayu Puri Sintya Dewi, S.Par.

Mengetahui
Kepala SMK PGRI 3 Denpasar

Drs I Nengah Madiadnyana, MM.

77

Anda mungkin juga menyukai