Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 1

(TUGAS AKHIR PROGRAM)


NAMA : KUSNUL ROCHMAWATI
NIM : 858728481
KELAS : PGSD BI
SEMESTER : III
POKJAR : PUTRA BANGSA JOMBANG
UPBJJ : UT SURABAYA

Tugas
KASUS PEMBEAJARAN IBU SINTA
Soal:
Ibu Sinta mengajar di kelas 1 SD. Suatu hari, Ibu Sinta membacakan sebuah cerita.
Anak-anak mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Setelah selesai membacakan cerita
tersebut, Bu Sinta bertanya kepada anak-anak.
Bu Sinta: “Siapa nama anak yang pintar dalam cerita tadi?”
Anak-anak menjawab serentak: “Dewi”.
Bu Sinta: “ Bagus sekali anak-anak, sekarang coba tulis nama Dewi di buku masing-masing”.
Semua anak segera menulis. Bu Sinta berkeliling mengamati anak-anak menulis. Setelah
semua anak kelihatan selesai menulis, Bu Sinta meminta seorang anak maju ke
depan untuk menuliskan kata dewi di papan tulis.
Bu Sinta: “Siapa yang tulisannya sama dengan yang di papan tulis?”
Semua anak mengangkat tangan. Bu Sinta melanjutkan pertanyaan.
Bu Sinta: “Dewi tinggal di mana anak-anak? Yang menjawab, angkat tangan”
Semua anak mengangkat tangan. Bu Sinta menunjuk seorang anak.
Tika: “Di desa, Bu”.
Dari jawaban ini, Bu Sinta mengajak anak-anak bercerita tentang jenis-jenis tumbuhan yang
ada di desa, tentang sawah, tentang penerangan yang digunakan orang-orang di desa, tentang
jual beli di pasar desa, dan tentang sungai yang airnya sangat jernih dengan ikan-ikan yang
berenang hilir mudik. Cerita itu menjadi menarik karena Bu Sinta juga membawa gambar-
gambar yang menarik tentang desa, yang dipajangnya di papan tulis.

Pertanyaan:
1. Dilihat dari topik-topik yang dicakup dalam pembelajaran di atas, model pembelajaran apa
yang diterapkan oleh Bu Sinta? Jelaskan secara singkat 3 (tiga) karakteristik model
pembelajaran tersebut!
a) Model Pembelajaran Kontekstual
Model pembelajaran kontekstual merupakan suatu konsepsi yang membantu guru
dalam proses pembelajaran dengan mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi
dunia nyata dan motivasi siswa yang membuat hubungan antara pengetahuan dan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, masyarakat, warga
Negara dan tenaga kerja. Menurut Elaine B. Johnson (Riwayat,2008), CTL juga
merupakan sebuah sistem yang merangsang otak untuk menyusun pola-pola yang
mewujudkan makna dengan menghubungakan muatan akademis dengan konteks dari
kehidupan sehari-hari siswa.
b) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning).
Model pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran dengan pendekatan
pembelajaran siswa pada masalah autentik sehingga siswa dapat menyusun
pengetahuannya sendiri, menumbuh kembangkan keterampilan yang lebih tinggi dan
inquiry, memandirikan siswa dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri (Arends
dalam abbas, 2000 : 13). Model ini bercirikan penggunaan masalah kehidupan nyata
sebagai sesuatu yang harus dipelajari siswa untuk melatih dan meningkatkan
keterampilan berfikir kritis dan pemecahan masalah serta mendapatkan pengetahuan
konsep – konsep penting, di mana tugas guru harus memfokuskan diri untuk
membantu siswa mencapai keterampilan mengarahkan diri. Pembelajaran berbasis
masalah, penggunaannya di dalam tingkat berfikir yang lebih tinggi, dalam situasi
berorientasi pada masalah, termasuk bagaimana belajar.
c) Model Pembelajaran Inkuiri
Inkuiri yang dalam bahasa Inggris inquiry, berarti pertanyaan, atau pemeriksaan,
penyelidikan. Beberapa pendapat tentang model pembelajaran inkuiri, antara lain
menurut Widja (1989:48) model pembelajaran inkuiri adalah suatu Model yang
menekankan pengalaman-pengalaman belajar yang mendorong siswa dapat
menemukan konsep-konsep dan prinsip.

2. Apakah model pembelajaran tersebut sesuai untuk anak kelas I? Dukung jawaban Anda
dengan 3 (tiga) alasan yang terkait dengan perkembangan anak dan teori belajar.
Sesuai, karena dengan menggunakan model pembelajaran tersebut bisa mendorong siswa
dapat menemukan sendiri apa saja yang ia ketahui tentang tumbuhan melalui alam
sekitarnya. Dan konsep akan tertanam betul pada ingatan anak-anak melalui gambar yang
dibawakan oleh bu sinta.

Anda mungkin juga menyukai