Anda di halaman 1dari 7

Nama : Ansye Befi Dolhalewan

Kelas : A
Nim : 202087012
UAS PBPD

Soal!
1. Jelaskan bagaimana hakekat peserta didik di lihat dari
tinjauan anthropologi.
2. Coba anda uraikan bagaimana tentang perkembangan
A. Perkembangan fisik anak sekolah dasar
B. Perkembangan sosial anak sekolah dasar
C. Perkembangan bahasa anak sekolah dasar
3. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang
A. Emosi sensori
B. Emosi psinis
4. Sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi kecerdasan
emosional di sertai dengan contoh.
5. Sebutkan karakteristik anak pada usia sekolah dasar itu
seperti apa?.

Jawaban!
1. Pandangan anthropologi tentang peserta didik
Anthropologi adalah ilmu yang mengkaji tentang asal usul,
perkembangan, karakter spesies manusia ini, hakikat peserta
didik di pandang sebagai homo sapiens yaitu sebagai mahkluk
hidup yang telah mencapai evolusi palimg puncak. Dalam
klasifikasi ini mudyhardjo (2000:22-26) menerangkan peserta
didik mempunyai ciri khas sebagai ciri manusia umumnya,
yaitu:
1. Berjalan tegak (bipedal locomotion)
2. Mempunyaai otak besar dan kompleks
3. Hewan yang tergeralisasi, dapat hidup dalam berbagai
lingkungan.
4. Periode kehamilan yang panjang dan lahir tidak berdaya.
Dalam karakter yang demikian maka manusia mampu
berbudaya memiliki tingkah laku kultural yang terorganisir
dalam pola-pola tingkah laku serta hidup bermasyarakat
dengan tradisi budaya material.
Hakekat peserta didik dalam pandangan dimensi antropologi adalah:
a) bahwa peserta didik sebagai mahkluk yang dapat
bermasyarakat dan dapat di masyarakatkan sehingga
pendidikan harus menyentuh upaya sosialisasi dan
pembudayaan. Kebudayaan yang di hasilkan melalui interaksi
dalam masyarakat berupa budaya materil maupun immaterial
dapat di jadikan transmisi pendidikan, bahkan dapat di jadikan
pembentuk watak kemasyarakatan peserta didik.
b) Hakikat peserta didik merupakan organisme yang harus di
tolong sebab peserta didik hanya akan menjadi matang apabila
di berikan pertolongan berupa pendidikan, latihan maupun
bimbangan dengan menggunakan bahan-bahan antopologis,
sebab ilmu antropologi mampu untuk menyediakan dan
menghimpun bahan-bahan pengetahuan empiris berdasarkan
lingkungan sosial budayanya masing-masing.
Imran manan (1989:12-3) menjelaskan bahwa dari dimensi
antropologis terdapat tiga prinsip tentang peserta didik yaitu:
a) Peserta didik dan manusia adalah mahkluk sosial yang hidup
bersama-sama dan saling mempengaruhi , sehingga peserta
didik merupakan mahkluk sosial yang membutuhkan orang lain
untuk mengisi dan melengkapi ketidaklengkapannya. Sebagai
mahkluk sosial, peserta didik dapat bersikap kooperatif sehingg
adapat di tuntun dn di diddik.
b) Peserta didik di pandang sebagai individualitas yakni
menampilkan sifat-sifat karakteristik yang khas dn memiliki
struktur kepribadian yang berbeda dengan individu lainnya.
Peserta didik tidak dapat di perlakukan sama dalm proses
pendewasaannya, kecendrungan, minat dan bakat yang
spesifik dari masing-masing peserta didik biarlah menjadi
individualnya akan menggembangkan perbedaan dengan nilai
dan watak yang khas, dalam pendidikan nilai dan watak
tersebut harus di hargai sebagai keunikan dan di hargai tanpa
syarat (unconditional regard).
c) Ketiga, peserta didik harus di pandang mempunyai moralitas.
Prinsip antropologis yang ketiga ini mengakui bahwa peserta
didik sesungguhnya adalah mahkluk yang bermoral sehingga
identitas moral sesungguhnya telah di miliki sejak awal.
Kemampuan mengambil keputusan susila dalam membedakan
mana yang baik dan buruk adalah kodrati. Atas dasar itu maka
peserta didik di sebut sebagai person pribadi etis karena secara
alami mempunyai kemampuan selektif atas normal etis. Dalam
prinsip ketiga ini hadirnya pendidikan adalah berfungsi
memperjelas nilai alami. Sehubungan dengan nilai etis dalam
praktik pendidikan ini. Langeveld menegaskan bahwa
pendidikan sesungguhnya adalah membantu peserta didik agar
bisa sampai pada penentuan nilai-nilai susila dalam satu orde
moril.
2. perkembangan fisik anak sekolah dasar
perkembangan fisik memiliki peran yang sangat penting bagi
kehidupan anak, baik secara langsung maupun tidak langsung .
secara langsung perkembangan fisik seorang anak akan
menentukan ketrampilan anak dalam bergerak. Sedangkan
secara tidak langsung ,perkembangan fisik akan mempengaruhi
cara pandang anak terhadap dirinya sendiri dan cara pandang
anak terhadap dirinya dan cara pandang anak terhadap orang
lain.perkembangan fisik berjalan seiring dengan perkembangan
motorik.
Perkembangan sosial anak sekolah dasar
Perkembangan sosial adalah kemampuan seseorang dalam
bertingkah laku dan berinterasi dengan orang lain sesuai
dengaan norma, nilai atau harapan sosial.
Pada usia 2-3 tahun anak mulai belajar meenggembangkaan
kemampuan sosial dalam bentuk belajar memainkan peran
sosial dalam aktivitas dengan teman sebayanya, dan
menggembangkan sikap sosial terhadap individu lain aktivitas
sosial yang berada di masyarakat. Kemampuan bersosialisasi
adalah salah satu kemampuan yang perlu dikuasai anak, karena
anak akan berinteraksi dengan orang lain.
Adapun hal-hal yang perlu di perhatikan berkaitan dengan
perkembangan sosial anak homeschooling yang di amati oleh
lingkungan awam adalah pendekatan yang kita pergunakan
untuk menjelaskan apakah anak-anak ini di nyatakan berhasil
memenuhi tugas perkembangannya, atau memang pada
kenyataannya untuk pertemanan dengan teman sebaya
mereka tidak sebaik teman-temannya yang bersekolah di
sekolah umum. Secara individual, akan memberikan penjelasan
akurat mengenai baik buruknya perkembangan sosial pada
anak.
Kegiatan keseharian anak dengan memfokuskan kepada
perkembangan sosial yang perlu di kuasainya.
Perkembangan bahasa anak sekolah dasar
Perkembangan bahasa tidak dapat di pisahkan dengan
perkembangan fungsi otak, sebagaimana kita pahami bahwa
otak manusia memiliki fungsi yang paling fundamental dalam
struktur biologis manusia.
Perkembangan bahasa anak pada sekolah dasar yaitu: pada
usia early primary year ( antara 5&6 tahun), bahasa yang di
gunakan pun sudah mendekati kesempurnaan.terdapat
penambahan kosa kata pada anak, dan anak mulai mengerti
bahwa kata-kata memiliki lebih dari satu arti.
Papalia dan olds (2001) menggemukakan bahwa anak usia 6
tahun telah mampu menggunakan kata-kata sebanyak 2600
kata dalam percakapannya. Dan anak sudah mengetahui lebih
dari 20.000 kata.denga bantuan sekolah secara formal dan
segala sesuatu yang di dengarnya, penguasaan kata-kata anak
menjadi 80.000 kata ketika anak siap masuk sekolah menengah
atas.
Pada usia 7-8 tahun, bahasa anak mengalami perkembangan
yang pesat. Anak telah memahami tata bahasa, sekalipun
terkadang menemukan kesulitan dan menunjukan kesalahan,
tetapi anak dapat memperbaikinya. Penguasaan bahasa pada
usia SD ini berlangung secara cepat, karena ini perkembangan
fungsi otak anak sudah berkembang pesat. Ssehingga, anak
akan lebih mudah memperolah bahasa.
3. emosi sensori
emosi sensoris adalah emosi yang di timbulkan oleh
rangsangan dari luar terhadap tubuh, seperti rasa dingin,
manis, sakit, lelah, kenyang, dan lapar.
Emosi psikis
Yaitu emosi-emosi yang mempunyai alasan-alasan kejiwaan.
Yang termasuk dalam emosi ini, di antaranya adalah
a. perasaan intelektual
yaitu yang mempunyai sangkut paut dengan ruang lingkup
kebenaran
b. perasaan sosial, yaitu perasaan yang berhubungan dengan
orang lain, baik bersifat perorangan maupun kelompok.
4. faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional
beserta contoh.
1. Lingkungan keluarga
Kehidupan keluarga merupakan sekolah pertama dalam
mempelajari emosi. Peran serta orang tua sangat di
butuhkan karena orang tua adalah subjek pertama yang
perilakunya didentifikasi, diinternalisasi yang pada akhirnya
akan menjadi bagian dari kepribadian anak.
Kecerdasan emosi ini dapat di ajarkn pada saat anak masih
bayi dengan contoh-contoh ekspresi.kehidupan emosi yang
di pupuk dalam keluarga sangat berguna bagi anak kelak di
kemudian hari.
Contoh; melatih kebiasaan hidup disiplin dan bertanggung
jawab, kepedulian, empati, dan sebagainya. Hal ini akan
menjadikan anak menjadi lebih muda untuk menanggani
daan menenangkan diri dalam menghadapi permasalahan,
sehingga anak-anak dapat berkonsentrasi dengan baik dan
tidak memiliki banyak masalh tingkah laku seperti tingkah
laku kasar dan negatif.
2. Lingkungan non keluarga
Dalam hal ini adalah lingkungan masyarakat. Kecerdasan
emosi ini berkembang sejalan dengan perkembangan fisik
dan mental anak. Pembelajaran ini biasanya di tunjukan
dalam aktifitas bermain anak seperti bermain peran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi antara lain:
a) Fisik
Secara fisik bagian yang paling berpengaruh terhadap
kecerdasan emosi seseorang adalah anatomi saraf emosinya.
Bagian otak yang di gunakan untuk berfikir yaitu konteks,
sebagai bagian yang berada di bagian otak yang mengurusi
emosi yaitu system limbik, tetapi sesungguhnya antara kedua
bagian inilah yang menentukan kecerdasan emosi seseorang.
b) Psikis
Kecerdasan emosi selain di pengaruhi oleh kepribadian individu
, juga dapat di pupuk dan di perkuat dalam diri individu.
Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa terdapat dua
faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi yaitu secara fisik dan
psikis.
5. karakterisstik anak pada usia dini
setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang
dewasa.
Anak pada usia dini lebih aktif, dinamis, antusias, mempunyai
rasa keingintahuan yang sangat besar, selalu giat dalam belajar.
Setiap anak mengalami tumbuh kembang yang berbeda satu
sama lain dan perkembangan yang di capai tentu tidak sama,
terdaapat anak yang mengalami keterlambatan dalam
perkembangannya jika di bandingkan dengan tugas
perkembangan anak pada umumnya. Meskipun demikian
melalui stimulasi yang tepat di sertai asupan nutrisi yang baik
di harapkan anak mengejar keterlambatannya dan mencapai
perkembangan yang optimal.
1. Egosentris
Anak selalu memandang sesuatu berdasarkan
kepentingannya sendiri.
Maka tak heran anak kadang melihat dan bertindak berbeda
atau bahkan ingin menang sendiri.
2. Anak memandang dunia sebagai laboratorium yang menarik
daan menakjubkan. Untuk itulah anak selalu bertanya dan
mengeksplorasi hal-hal baru. Anak mempunyai rasa
ketertarikan dan keingintahuan yang sangat tinggi.
3. Imajinasi anak berkembang cukup tinggi.maka anak-anak
sangaat suka dengan kisah-kisah dongeg yang kadang di luar
batas kenyataan.

Anda mungkin juga menyukai