Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masa usia Sekolah Dasar sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia
enam tahun hingga kira-kira usia sebelas tahun atau dua belas tahun. Karakteristik utama
siswa sekolah dasar adalah mereka menampilkan perbedaan-perbedaan individual dalam
banyak segi dan bidang, di antaranya perbedaan dalam intelegensi, kemampuan dalam
kognitif dan bahasa, perkembangan kepribadian dan perkembangan fisik anak. Menurut
Erikson perkembangan psikososial pada usia enam sampai pubertas, anak mulai memasuki
dunia pengetahuan dan dunia kerja yang luas. Peristiwa penting pada tahap ini anak mulai
masuk sekolah, mulai dihadapkan dengan tekhnologi masyarakat, di samping itu proses
belajar mereka tidak hanya terjadi di sekolah. Sedangkan menurut Thornburg bahwa anak
Sekolah Dasar merupakan individu yang sedang berkembang, barang kali tidak perlu lagi
diragukan keberaniannya.
Setiap anak Sekolah Dasar sedang berada dalam perubahan fisik maupun mental
mengarah yang lebih baik. Tingkah laku mereka dalam menghadapi lingkungan sosial
maupun non sosial meningkat. Anak kelas empat, memilki kemampuan tenggang rasa dan
kerja sama yang lebih tinggi, bahkan ada di antara mereka yang menampakan tingkah laku
mendekati tingkah laku anak remaja permulaan. Mereka mengembangkan rasa percaya
dirinya terhadap kemampuan dan pencapaian yang baik dan relevan. Meskipun anak -anak
membutuhkan keseimbangan antara perasaan dan kemampuan dengan kenyataan yang dapat
mereka raih, namun perasaan akan kegagalan atau ketidakcakapan dapat memaksa mereka
berperasaan negatif terhadap dirinya sendiri, sehingga menghambat mereka dalam belajar.
Bertitik tolak pada perkembangan intelektual dan psikososial siswa Sekolah Dasar, hal ini
menunjukkan bahwa mereka mempunyai karakteristik sendiri, di mana dalam proses
berfikirnya, mereka belum dapat dipisahkan dari dunia kongkrit atau hal-hal yang faktual,
sedangkan perkembangan psikososial anak usia sekolah dasar masih berpijak pada prinsip
yang sama di mana mereka tidak dapat dipisahkan dari hal-hal yang dapat diamati, karena
mereka sudah diharapkan pada dunia pengetahuan. Pada usia ini mereka masuk sekolah
umum, proses belajar mereka tidak hanya terjadi di lingkungan sekolah, karena mereka sudah
diperkenalkan dalam kehidupan yang nyata di dalam lingkungan masyarakat. Masa kelas
tinggi sekolah dasar mempunyai beberapa sifat khas sebagai berikut : (1) adanya minat
terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang kongkrit, (2) amat realistik, ingin tahu dan ingin

1
belajar, (3) menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran
khusus, oleh ahli yang mengikuti teori faktor ditaksirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-
faktor, (4) pada umumnya anak menghadap tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha
menyelesaikan sendiri, (5) pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran
yang tepat mengenai prestasi sekolah, (6) anak pada masa ini gemar membentuk kelompok
sebaya, biasanya untuk bermain bersama-sama.
Anak usia Sekolah Dasar adalah anak yang sedang mengalami perrtumbuhan baik
pertumbuhan intelektual, emosional maupun pertumbuhan badaniyah, di mana kecepatan
pertumbuhan anak pada masing-masing aspek tersebut tidak sama, sehingga terjadi berbagai
variasi tingkat pertumbuhan dari ketiga aspek tersebut. Ini suatu faktor yang menimbulkan
adanya perbedaan individual pada anak-anak sekolah dasar walaupun mereka dalam usia
yang sama. Dengan karakteristik siswa yang telah diuraikan seperti di atas, guru dituntut
untuk dapat mengemas perencanaan dan pengalaman belajar yang akan diberikan kepada
siswa dengan baik, menyampaikan hal-hal yang ada di lingkungan sekitar kehidupan siswa
sehari-hari, sehingga materi pelajaran yang dipelajari tidak abstrak dan lebih bermakna bagi
anak. Selain itu, siswa hendaknya diberi kesempatan untuk pro aktif dan mendapatkan
pengalaman langsung baik secara individual maupun dalam kelompok.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Kemampuan Dasar Anak Sekolah Dasar?
2. Bagaimana Karakteristik Seni Anak Sekolah Dasar?
3. Bagaimana Pendekatan Teknologi Penciptaan Karya Seni?
4. Bagaimana Ruang Lingkup Penggunaan Teknologi?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Mengetahui Bagaimana Kemampuan Dasar Anak Sekolah Dasar.
2. Mengetahui Karakteristik Seni Anak Sekolah Dasar.
3. Mengetahui Pendekatan Teknologi Penciptaan Karya Seni.
4. Mengetahui Ruang Lingkup Penggunaan Teknologi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kemampuan Dasar Anak Sekolah Dasar
Perkembangan manusia dapat dibedakan menjadi 4 kategori, yaitu:
1. Perkembangan kognitif, berhubung dengan perubahan–perubahan yang terjadi pada
cara–cara berfikir seseorang.
2. Perkembangan personal, marupakan perubahan–perubahan yang terjadi yang
berkaitan dengan kepribadian.
3. Perkembangan sosial, berhubungan dengan perubahan–perubahan yang terjadi pada
diri seseorang, antara individu yang satu dengan lainnya.
4. Perkembangan fisik, perubahan–perubahan yang terjadi pada tubuh manusia.

Perkembangan yang terjadi pada individu disebabkan oleh dua fakrot, yaitu :
Faktor pertumbuhan dan kematangan, perubahan–perubahan yang terjadi pada individu
secara alamiah dan spontan.
1. Faktor belajar, perubahan–perubahan yang terjadi dari interaksi individu dengan
lingkungan sekitarnya.
2. Anak Sekolah Dasar mempunyai karakteristik yang khas dalam hal fisik maupun
psikologis, khususnya dalam tingkat intelektual, emosional, sosial, estetik, kreativitas
dan daya perseptual serta pertumbuhan fisiknya.

KEMAMPUAN INTELEKTUAN ANAK


Menurut peaget (woolfolk and Nicolich, 1984:51) ada empat faktor yang mempengaruhi
perkembangan manusia, yaitu :
1. Kematangan, merupakan faktor paling dasar dalam perkembangan berfikir manusia.
2. Aktivitas, aktivitas berfikir seperti observasi, oksplorasi, evalusi dan problem solving
merupakan aktivitas berfikir yang turut andil dalam membangun kemampuan berfikir
anak.
3. Transmisi sosial, pengalaman belajar dari orang lain.
4. Equilibration, faktor keseimbangan yang selalu diupayakan dalam berfikir.

3
KONDISI EMOSIONAL ANAK

Emosi berbeda dengan perasaan (feeling) yang bersifat tenang dan tertutup. Emosi
menggambarkan suasana batin yang lebih dinamis, bergejolak dan terbuka. Emosi sebagai
aspek psikologis mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu :
1. Lebih bersifat subyektif dibandingkan dengan peristiwa psikologis lainnya.
2. Bersifat flukuatif. Emosi seseorang bisa berubah-ubah tergantung dari situasi dan
kondisi.
3. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa panca indra.
Berdasarkan penyebab kemunculannya, emosi dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Emosi sensoris, emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar tubuh.
b. Emosi psikis, emosi yang kemunculannya mempunyai alasan-alasan kejiwaan,
perasaan intelektual, perasaan sosial., perasaan estesis, dan perasaan spiritual.

KONDISI SOSIAL ANAK

Pada masa Sekolah Dasar, anak erangsur-angsur mulai menyadari bahwa mereka merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari lingkungannya. Mereka mulai menaruh perhatian pada
orang lain disekitarnya. Mereka mulai mencari teman akrab dan sudah mampu bekerja sama
dengan mereka, mengikuti aturan – aturan kelompok. Dalam hal ini guru bisa memberikan
pembelajaran secara berkelompok agar anak didiknya dapat bersosialisasi dengan baik.

KONDISI PERSEPTUAL ANAK

Perseptual mengandung pengertian kombinasi antara kognitif dan efektif. Secara intelektual,
pada masa Sekolah Dasar anak sudah mampu mencerna informasi yang berasal dari luar
dirinya apabilah dihubungkan dengan hal-hal yang sudah diketahuinya.

KARAKTERISTIK FISIK ANAK

Masa Sekolah Dasar adalah masa dimana anak berada dalam proses pertumbuhan fisik yang
sangat pesat. Pada masa ini anak menyukai kegiatan yang bersifat fisik. Kegiatan–kegiatan
fisik ini dapat diarahkan pada permainan–permainan kelompok yang dampaknya sangat baik
bagi perkembangan sosial mereka.

4
KARAKTERISTIK ESTETIK ANAK

Perasaan estetik merupakan suatu hal yang sifatnya alamiah yang dibawa anak sejak lahir, ini
berarti secara alamiah sesungguhnya seseorang itu sudah mampu menangkap, mengalami
atau merasakan keindahan yang ada disekitarnya.

KONDISI KREATIF ANAK

Bakat kreatifitas anak sudah dibawa anak sejak dari lahir. Jika anak dapat difasilitasi dengan
beragam teknologi pada zaman sekarang karena bakat setiap anak berbeda–beda.

B. Karakteristik Seni Anak Sekolah Dasar

Karya seni merupakan produk budaya manusia dari semua lapisan sosial, kelompok
ethnis, kurun waktu, jenis kelamin dan usia. Hasil karya seni sesungguhnya dapat
dipengaruhi dan bahkan dapat ditentukan oleh pelaku seni itu sendiri. Aspek- aspek yang
mempengaruhi itu adalah latar belakang, perkembangan fisik dan mental, kebutuhan dan
kesenangan dan lingkungannya.

Karakteristik Suara Anak Usia SD

Media musik yang paling dekat dengan kita adalah suara dan tubuh kita, bernyanyi dan
bertepuk tangan itulah yang dimaksudkan. Suara yang dihasilkan manusia memiliki suara
yang berbeda-beda sesuai dengan alat produksinya. Salah satu unsur yang membedakannya
adalah ukuran alat produksi suara, sehingga bisa dikelompokkan maka ada karakteristik suara
manusia yang dibedakan dari usia.
Menurut Andersen karakteristik suara anak dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok,
berdasarkan karakteristik dan kemammpuannya:
1. Usia 4 – 5 tahun suaranya tersengar tipis, kecil dan ringan
2. Usia 6 – 7 tahun pada umumnya memiliki suara yang tinggi dan ringan, namun ada
juga yang bersuara rendah
3. Usia 8 – 9 tahun pada umumnya anak mulai dapat bernyanyi dengan nada yang tepat.
4. Usia 10 -12 tahun pada umumnya belum mengalami perubahan suara , suara mereka
masih terdengar jernih dan ringan

5
Karakteristik Musik Anak

Musik anak harus sesuai dengan perkembangan fisik yang mampu menjadikan dirinya
sebagai media pengungkapan perasaan, pikiran, isi hati anak. Karakter musik anak
seyogyanya dapat ditemukan tidak hanya pada semua aspek musik tetapi juga seperti; aspek
bunyi, nada, ritme, tempo dan dinamik serta ekspresi dan bentuk musik. Selain itu
seyogyanya musik anak seyogyanya mampu memberikan kesempatan bagi perkembangan
kreativitas berfikir dan seni (rasa keindahan) anak serta dunia anak. Berikut ini karakteristik
yang sebaiknya muncul dalam musik anak adalah:
1. Musik sesuai dengan minat dan menyatukan dengan kehidupan anak sehari-hari.
2. Ritme musik dan pola melodinya pendek sehingga mudah diingat
3. Nyanyian atau lagu tersebut juga harus mengandung unsur musik lainnya.
4. Melalui musik anak diberi kesempatan pula untuk bergerak melalui musik.

Karakteristik Gerak Anak

Karakteristik gerak fisik anak usia sekolah dasar dapat dikatakan bersifat sederhana,
gerakannya biasanya bermakna dan bertema dimana tiap gerakan mengandung arti atau tema
tertentu. Anak juga mampu menirukan gerak binatang melalui pengamatannya.

Karakteristik Seni Rupa Anak

Ada 4 aspek yang dapat digunakan untuk mengamati karya seni rupa anak, yakni;

1. Aspek tipologi seni rupa anak

2. Aspek karakteristik seni rupa anak

3. Aspek periodisasi seni rupa anak

4. Aspek relevansi karakteristik seni rupa anak

Ada tiga tipe tipologi seni rupa anak; yakni tipe visual, tipe haptik dan tipe campuran
keduanya. Pada tipe visual, kemampuan daya tangkap indrawi sangat menonjol sehingga
anak mampu merekam objek aslinya termasuk proporsi, perspektif, perbandingan serta
detailnya. Pada tipe haptik, pengungkapan suasana hati atau emosi sangat menonjol ketika
mereka menuangkan objek kedalam karya seni rupanya.

6
Periodisasi Seni Rupa Anak

Ada beberapa klasifikasi periodisasi seni rupa anak diantaranya yang disodorkan oleh

1. Lansing mengelompokkan menjadi: Masa coreng moreng (2-4 tahun), figuratif (3-12
tahun) yang terdiri dari; permulaan figuratif (3-7 tahun), pertengahan figuratif (9-10
tahun), akfir figuratif (9-12 tahun) dan artistik (12 tahun keatas).

C. Pendekatan Teknologi Penciptaan Karya Seni

1. Istilah Teknologi
Teknologi merupakan proses yang berkaitan dengan penggunaan peralatan dan mesin
guna mengubah alam atau lingkungan material yang mengacu pada suatu seni atau keunikan
dan mempunyai sistematika-logika
2. Cakupan Teknologi
Teknologi hadir karena manusia mempertahankan hidup. Kemajuan ini menjadikan
manusia mencipta peralatan, system, kinerja yang disesuaikan dengan fungsinya. Usaha
untuk mencipta peralatan, system kinerja, keteknikan dan pola. Sedangkan kaitannya pada
dampak kependidikan teknologi pada siswa adalah kinerja, sistem, dan prinsip.
3. Model Pemanfaatan Teknologi dalam Karya Seni
Dasar pengembangan praktik berkarya seni dalam Pendidikan Kesenian adalah mendidik
anak supaya kreatif, sedangkan pembinaannya melalui pelatihan berapresiasi terhadap
keindahan objek. Kata kreatif mengandung unsure keuletan, yaitu kemampuan bertahan,
berusaha tanpa henti sampai penemuan pemecahan masalah sampai selesai.
Ada 3 jenis teknologi yang digunakan atau dimanfaatkan dalam menciptakan harga seni
yakni : Teknologi kerajinan, teknologi rekayasa, teknologi pengolahan.
D. Ruang Lingkup Penggunaan Teknologi
Sistem teknologi dapat berupa sistem teknologi sederhana yang menggunakan energi
manusia dan alam serta sistem yang menggunakan listrik dan digital.
Teknologi dengan kinerja teratur yang sistematis biasanya digunakan oleh motor.
Pada teknologi sederhana dengan energi manusia meliputi :
1. Teknologi Putar
Teknologi putar berfungsi menggandakan, mempercepat kinerja, meringankan beban
seseorang dalam bekerja setiap saat.
2. Teknologi tarik
7
Teknologi tarik merupakan contoh teknologi sederhana karena untuk menumbuhkan
kekuatan pendorong atau penarik kerjanya dibantu oleh kekuatan manusia.
3. Teknologi Pukul
Teknologi pukul merupakan aktivitas membenturkan benda ke benda yang lain, terjadilah
suara buatan.
B. Teknologi Sederhana Berenergi Alam
Pada teknologi sederhana berenergi alam ini terdapat 2 teknologi yakni
1. Teknologi Berenergi Angin
2. Teknologi Berenergi Air

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada masa Sekolah Dasar, anak erangsur-angsur mulai menyadari bahwa mereka
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari lingkungannya. Mereka mulai menaruh
perhatian pada orang lain disekitarnya. Mereka mulai mencari teman akrab dan sudah mampu
bekerja sama dengan mereka, mengikuti aturan – aturan kelompok. Dalam hal ini guru bisa
memberikan pembelajaran secara berkelompok agar anak didiknya dapat bersosialisasi
dengan baik.
Karya seni merupakan produk budaya manusia dari semua lapisan sosial, kelompok
ethnis, kurun waktu, jenis kelamin dan usia. Hasil karya seni sesungguhnya dapat
dipengaruhi dan bahkan dapat ditentukan oleh pelaku seni itu sendiri. Aspek- aspek yang
mempengaruhi itu adalah latar belakang, perkembangan fisik dan mental, kebutuhan dan
kesenangan dan lingkungannya.

B. SARAN
Dalam makalah ini masih banyak kekurangan sehingga kami membutuhkan kritik
serta saran dari dosen pengampu agar makalah ini dapat menjadi lebih baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi S. 2008. Seni Ketrampilan Anak. Jakarta:Universitas
Terbuka.

Siti Aisyah, dkk. 2008 Perkembangan Dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini.
Jakarta: Universitas Terbuka

10

Anda mungkin juga menyukai