PENDIDIKAN ANAK DI SD
“ Modul 1 – 12”
Disusun Oleh :
NIM : 855747358
Pokjar : Bumi Ratu Nuban
Definisi pendidikan SD
Tujuan pendidikan SD
Fungsi pendidikan SD
Prinsip-prinsip pendidikan SD
Kemampuan kognitif anak SD
Bakat dan kreatifitas anak SD
Peran kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional anak SD
Definisi Pendidikan SD
Setelah mempelajari modul, coba Anda rumuskan sebuah definisi pendidikan menurut
pandangan Anda
Pendidikan adalah proses membantu peserta didik untuk mencapai
tingkat perkembangan yang optimal dalam seluruh aspeknya sesuai dengan potensi yang
dimiliki dan sistem nilai yang berlaku.
Pendidikan bukan proses memaksa, melainkan menciptakan kondisi kondusitif.
Pendidikan di SD bukan hanya diorientasikan pada
kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Melainkan penyiapan intelektual, sosial,
dan personal secara optimal.
Tujuan pendidikan SD
Fungsi pendidikan SD
Fungsi pendidikan:
Fungsi individuasi
Fungsi sosialisasi
Fungsi nasionalisasi
Fungsi humanisasi
Prinsip-prinsip Pendidikan SD
Masalah pendidikan selama ini adalah sentralistik dan formalistik.
Prinsip keterpaduan perkembangan dan belajar yaitu:
Perkembangan fisik
Perkembangan kognitif
Perkembangan sosio-emosional dan moral.
Perkembangan adalah proses yang tak pernah berakhir (belajar sepanjang hayat)
Harus memperhatikan keberagaman siswa secara individual
Semua aspek perkembangan (bidang studi) saling berkaitan
Perkembangan itu terarah dan dapat diramalkan
Program dan strategi pembelajaran SD harus dikembangkan.
Pengetahuan (knowledge)
Pemahaman (comprehention)
Penerapan (aplication)
Analisa (analysis)
Sintesa (sinthesis)
Evaluasi (evaluation).
Asimilasi : Stimulus baru dari lingkungan diintegrasikan pada skema yang telah ada.
Akomodasi : proses pembentukan skema baru atau perubahan skema yang telah ada.
Equlibrium: keseimbangan antara proses asimilasi dan akomodasi.
Anak dapat berpikir dengan pola yg abstrak menggunakan tanda atau simbol dan
menggambarkan kesimpulan dengan logis.
Anak dapat membuat dugaan dan mengujinya dengan pemikiran yang abstrak, teoritis
dan filosofis.
Pola berfikir logis membuat mereka mampu berfikir tentang apa yg orang jg
memikirkannya dan berfikir untuk memecahkan masalah.
Kemampuan Metakognitif:
Hasil Penelitian:
Profesor Allan Schore dari UCLA.
Anak yang otaknya lebih besar akan lebih pintar, anak yang memiliki ukuran otak lebih
kecil akan cenderung kecanduan obat-obatan, terlibat kriminal, dan menjadi
pengangguran sampai harus selalu bergantung pada orang lain.
Semakin cuek ibu, semakin besar pula pengaruhnya terhadap kognitif anak. Jika besar
nanti, anak yang diabaikan juga terancam melakukan hal serupa pada buah hatinya.
Bakat adalah suatu kemampuan bawaan yang masih perlu dikembangkan dan dilatih
karena tanpa dikembangkan dan dilatih maka bakat tidak akan terwujud.
Kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan
orisinilitas dalam berpikir, serta mengelaborasi (memperkaya, mengembangkan, dan
merinci) suatu gagasan.
Terdapat hubungan antara intelegensi (IQ) dengan kreativitas. Karena kreativitas
diperoleh dari pengetahuan dan pengalaman.
Sumber kreativitas dipengaruhi oleh kognitif, kepribadian, motivasional dan lingkungan.
Kreativitas perlu dikembangkan dengan menciptakan lingkungan belajar yang
merangsang kreativitas.
Kreativitas tidak menitikberatkan pada produk (hasil), tapi para proses.
Peran kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional anak SD
Keberhasilan hidup tidak hanya ditentukan oleh bagaimana tingkat kecerdasan intelektualnya,
tapi lebih kepada kecerdasan emosionalnya.
Kenali emosi anak, beri pengakuan emosi, berempati dan dengarkan anak
Menentukan batas-batas dan membantu memecahkan masalah anak
Hindari kritikan
Gunakan pujian lebih banyak daripada hukuman
Jangan mencoba memaksakan pemecahan kita kepada masalah anak
Hormati keinginan dan keputusan anak
Bicaralah berdua dengan anak
Hindari sikap marah, tidak sabar, keras, kasar, dan sebagainya
Ungkapan
“Guru yang biasa saja, memberi tahu. Guru yang baik, menjelaskan. Guru yang bagus,
menunjukkan bagaimana caranya. Tetapi guru yang luar biasa, menginspirasi murid-
muridnya.” (William A. Ward)
“Siswa tidak peduli betapa pintarnya seorang guru, yang mereka pedulikan adalah apakah
guru tersebut juga peduli terhadap dirinya.” (Anonymous)
“Seorang yang berhenti belajar itu tua, baik dia berumur 20 ataupun 80 tahun.” (Henry
Ford).
Bagaimana kita bersikap kepada anak-anak kita, begitu pulalah mereka akan bersikap
kepada kita. Anak-anak adalah persepsi dari kita.
“Anak adalah untuk zaman yang akan datang, bukan untuk zaman kita. Salahlah pendidik
yang hendak memperbuat anaknya seperti mereka juga” (Hamka)
(MODUL 3)
“Ajarkan kepada anak mana yg BAIK dan SALAH, jangan pilihkan perilaku yang akan
dilakukan.”
TINGKAT INTELEGENSI
CARA PENGAJARAN
Tidak Boleh Vs Harus
PERUBAHAN NILAI SOSIAL. Perubahan nilai sosial di daerah lain akan merubah nilai
moral anak.
NILAI MORAL YANG BERBEDA. Misal: kadang orangtua “LUPA” memberi teladan
apa yang ia ajarkan kepada anak.
NILAI BERBEDA PADA SITUASI BERBEDA. Misal: anak boleh menyuruh
mengasuhnya mengambilkan bola. “Tapi kenapa nggak boleh menyuruh gurunya?”
KONFLIK DGN LINGKUNGAN SOSIAL. Misal: yang diajarkan di rumah berlawanan
dengan yang diajarkan di sekolah.
Jujur Vs Bohong
Disiplin
Syarat Disiplin
1. Perkembangan motorik
Perkembangan motorik anak usia SD menunjukkan lebih lentur dan lebih terkoordinasi
Menurut Cratty (dlm lefrancois,1986) anak perempuan kadangkala lebih unggul dalam
tugas2 motorik yang bersifat ritmis seperti dalam meanri/lompat tali.
Santrock (2002) bahwa sebetulnya mereka akan menjadi mudah lelah jika terlalu lam aduduk
diam. Pergerakan fisik amat penting bagi mereka untuk menyempurnakan pertumbuhan dan
perkembangan ketrampilan motoriknya.
Untuk meneliti pengaruh factor bawaan/genetic pada perkembnagan fisik seseorang banyak
dilakukan penelitian terhadap anak kembar identik(satu telur) yang dibandingkan dengan
anak kembar fraternal(lain telur)
4) Obesitas (kegemukan)
5) Penyakit
b) Imunisasi
c) Kehidupan emosional
(2) Deprives drarfism
Menunjukkan bahwa adanya ganguan dalam pertumbuhan pada anak usia
2-15 thn
Hurlock,1986 mengemukakan anak semcam inti tidak hanya sadar akan kesehatan, tetapi
juga menyadari kesempatan yang diberikan orang tua untk memperhatikan kesehatan
mereka
Laycocok dan Caylor (dalam Vasta dkk, 1992) menjelaskan bahwa anak berbakat
mungkin berasal dari lingkungan, dimanan semua anak tumbuh lebih besar karena
mendapat gizi dan perawatan kesehatan yang lebih baik.
Kekurangan gizi dapat berakibat anak menjadi rewel atau mudah marah. Kegagalan
nonorganic dan deprivasi dwarfism dapat menghasilkan masalah emosionalitas ynag
serius pada anak
Kelebihan makan pun dapat memberikan efek psikologiis yg negative pada anak. Jika hal
ini tertangani akan mempengaruhi perkembangankepribadiannya.
Penelitian Cravioto, dkk (dalam ichsan,1986) menyimpulkan bahwa kekurangan gizi
pada usia dari 2 tahun selain berhubungan dengan tingkat inteigensia juga berhubungan
dengan perilaku penyesuaian diri anak.
1. Kebutuhan jasmaniah
2. Rasa aman
3. Saling memiliki dan mencintai
4. Untuk dihargai
5. Aktulisasi diri
Sukiat,1986 lenih jauhdikatakan bahwa manusia digerakkan oleh dua system kebutuha
yaitu kebutuhan dasar(basic need) yang merupakan kebutuhan fisiologis(makan,minum)
dan psikologis (rasa aman,cintadan penghargaan)
A. HASRAT BERPRESTASI
(MODUL 5)
PROSES BELAJAR ANAK SD
ANITA E. Woolfolk (1993) sebagai perubahan perilaku akibat dari suatu pengalaman
tertentu.
Menurut dia, belajarterjadi bilaman pengalaman menyebabkan suatu perubahan
pengetahuan, dan perilaku yg relative permanen pada seseorang atau individu.
Abin Syamsudidin ( 2000) mendefinisikan bahwa belajar adalah proses mengalami
sesuatu untuk menghasilkan perubahan tingkah laku dan pribadi.
Santrock dan Yusen (1994) menegaskan definisi belajar ketika dia menyatakan “learning
as a permanent changein behavior that occurs though experience”. Belajar
didefininsikan sebagai perubahan tungkah laku yang relative permanen yg terjadi karena
pengalaman.
Belajar adalah aktivitas atau pengalaman ynag menghasilkan perubahan pengetahuan,
perilaku, da pribadi yang bersifat permanen . perubahan yg dimaksud memiliki berbagai
sifat atau dimensi, bias bersifat penambahan,
4 karakteristik perbuatan belajar, yaitu :
1. Intensional
Mengandung arti bahwa perbuatan yang terjadi harus bertujuan, disengaja dan
disadari, bukan kebetulan. Sebagai contoh seorang anak tiba2 tingkahlakunya
berubah, berteriak-teriak
2. Positof
Artinya perubahan belajar menuju kea rah yang lebih baik /lebih mantap sesuai
dengan norma atau criteria tertentu yg diharapkan, atau seseuai dengan norma
yang disepakati bersam guru dan siswa, menurut masyarakat, menurut
kurikulum/kaidah ilmu pengetahuan tertentu.
Arti belajar tersebut harus benar-benar merupakan hasil dari pengalaman , dalam
arti perubahan yang ditunjukkan /yang dicapai oleh anak itu karena dia aktif
melakukan sesuatu dalam berinteraksi dengan lingkunganya. Misalnya seseorang
anak dalam 2 bulan terakhir mengalami kemajuan yang pesat dalam nilai ulangan
berhitung, padahal kemampuannya sebelumnya dibawah rata-rata kelasnya.
4. Bersifat efektif
Artinya perubahan ynag dicapai oleh anak itu fungsional atau berguna untuk anak
yang bersangkutan, baik untuk memecahkan masalah pelajaran, maupun untuk
memecahkan masalh sehari2 dan untuk melanjutkkan sekolah tingkat selanjutnya.
Dalam mengajar mengandung konotasi bahwa anak menjdai pasif, hanya menerima
informasi sepihak dari guru.
Pada dasarnya perubahan hasil belajar itu terwujud dalam bentuk perubahan pengetahuan
(knowledge). Penguasaan peilaku ynag ditentukan (kognitif, afektif, psikomotor) dan
perbaikan kepribadian.
Prinsip2 belajar sebagai berikut :
1. Belajar dapat membantu perkembangan optimal individu sebagai manusia
utuh.
Prinsip ini menundakan bahwa belajar memungkinkan anak untuk mencapai
pertumbuhan dan perkembangan dirinya secara untuh, menyangkut seluruh
aspek intelektual ,sosail ,moral,spiritual dan emosional jadi tidak bersifat
pragmetaris.
2. Belajar sebagai proses terpadu harus memposisikan anak sebagai titik sentral
4. Belajar sebagai proses terpadu tidak hanya dapat dilakukan secara individual
dan kometitif melainkan juga dapat dilaksanakan secara kooperatif.
Belajar sebagai proses terpadu dapat dilakukan secara kooperatif namun
tetap menetapkan individu dalam posisi yg terhormat dalam suasana
kebersamaan menyelesaikan persoalan yg dihadapi.
7. Belajar sebagai proses yang terpadu memerlukan dukungan fasilitas fisik dan
sekaligus dukungan system kebijakan ynag kondusif.
Belajr sebagai proses terpadu memungkinkan untuk menjalin hubungan yang baik
antara sekolah dengan keluarga.
a. Raw input atau masukan dasar ynag menggambarkan kondisi individual anak
dengan segala karakteristik, fisik dan psikis yang dimilikinya
Penjelasan :
1. Factor anak
Anak harus diposisikan sebagai titik sentral dari seluruh proses pembelajran disekolah.
2. Factor guru
Guru adalah factor kunci dalam kegiatan belajar anak disekolah. Guru memiliki peranan
yang sangat penting dalam keseluruhan program pendidikan sekolah. Guru adalah
manajer pembelajaran, dia harus menentapkan tujuan pembelajran , membuat renca
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran secara efektif menguasai materi dan metode
pembe;ajaran , mengevaluasi proses dan hasil belajar, memotivasi dan membantu
tiapanak untuk mencapai prestasi belajar secara optimal sesuai dengan tingkat
perkembnagan dan kesempatan yang dimilik anak.
3. Factor tujuan
Tujuan adalah sesuatu ynag harus dicapai setelah anak melakukan aktivita sbelajar, oleh
sebab itu factor tujuan pembelajaran itu merupakan tingkah laku yang diharapkan dicapai
setelah anak melakukan proses belajar
Interaksi pembelajaran itu sendiri akan tampak pada tindakan nyata dalam pengajaran
(instruction), kepemimpinan (leadership), dan penelitian (evaluation)
Belajar tuntas (mastery learning) adalah suatu konsep ynag digunakan sebagai criteria
ketuntasan atau pengeuasaan materi pelajaran
Konsep ini bertitik tolak dari anggapan dasar (asumsi) bahwa setiap anak memiliki
kecakapan dan kecepatan belajar yang berbeda – beda
B. KESULITAN BELAJAR
a. Kesulitan merunjuk pada suatu kondisi tertentu yna ditandai dengan adanya
hambatan dalam mencapai suatu tujuaan , kesulitan belajar dengan demikian dapat
diartikan sebagai suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai dengan adanya
hambatan2 dalam mencapai tujuan /hasil belajar ditetapkan.
1. Anak dinyatakan gagal belajar jika dalam waktu tertentu ynag di tetapkan oleh
guru tidak dapat mencpai ukuran keberhasilan tingkat penguasaan minimal dalam
pembelajaran tertentu
3. Anak sd dinyatakan gagal dalam belajrnya jika yang bersangkutan tidak dapat
mencapai tugas2 perkembangan.
4. Kepribadian
2. Variable tugas
b. Cukup tidaknya waktu,serta tepat tidaknya penggunaan waktu tersebut untuk belajar
2. Factor organism, yaitu anak itu sendiri sebagai individu yang utuh yang dapat meliputi :
1. Karakteristik pribadi
a. Usia
b. Tingkat kecerdasan
c. Bakat
2. Kondisi psikofisik yang sedang dialami oleh anak pada saat belajar
a. Perhatian
b. Persepsi
c. Motivasi
d. Keadaan lapar
e. Stress
f. Kecemasan
g. kesiapsediaan
MODUL 6
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
HOLISTIK DAN KONSTRUKTIVISME
B. MULTIPLE INTELLIGENCE
1. Konsep dasar ini
Howard Gadner bukunya framers of mind. Ia memandang bahwa ruang lingkup potensi
manusi amelebihi skor IQ dan tidak terbatas hanya pada kemampuan manusia kedalam
tujuh kategori kecerdasan yang lebih komprehensif.
1) Kecerdasan bahasa adalah kapasitas menggunkan kata2 secara efektif baik seca lisan
maupun tulisan.
2) Kecerdasan matematik adalah kapasitas mengunakan angka secara efektif
3) Kecerdasan pemahanan ruang
4) Kecerdasan kinest
MODUL 7
PENGEMBANGAN DAN INOVASI PENDIDIKAN DISEKOLAH DASAR
1. SD Biasa (fasilitas, guru, siswa yang lengkap; kurikulum nasional, sesuai kalender pend.)
2. SD Kecil (wilayah terpencil: 3 ruangan, 2 guru, kurikulum lokal, modul).
3. SD Pamong (menyesuaikan kondisi anak dan orang tua, untuk anak putus/tidak sekolah).
4. Rumpun SD Luar Biasa :
SDLB (untuk anak ABK)
SLB (SLB Pembina dan SLB bukan pembina; pengelompokan ABK per kelas).
SD Terpadu (terpadu antara ABK dan anak normal: inklusif)
5. Rumpun Pendidikan Luar Sekolah. Paket A dan Ujian Persamaan SD
6. Rumpun Sekolah Keagamaan :
MI
Pondok pesantren (Madrasah Diniyah)
Inovasi Pendidikan di SD
Inovasi adalah suatu upaya yang sengaja dilakukan untuk memperbaiki praktek
pendidikan dengan sungguh-sungguh.
Contoh Inovai Pendidikan SD:
1. KTSP, yang guru menentukan indikator sendiri dan Mulok sesuai dengan ciri
khas daerah.
2. Quantum Learning, kekuatan anak disesuaikan dengan masalah di lingkungannya.
Ungkapan
Widodo Judarwanto: “Bagaimanapun kondisi biologis dan jiwa orangtua, kasih sayang
dan kelembutan adalah hak yang setiap hari didambakan anak. Berikanlah selalu anak
anda kecupan selamat malam, walaupun mereka telah tertidur.”
Harold Hulbert: “Anak-anak membutuhkan cinta, khususnya saat mereka tidak berhak
mendapatkannya.”
Jika anak dibesarkan dengan CELAAN ia belajar MEMAKI, Jika anak dibesarkan
dengan PERMUSUHAN ia belajar BERKELAHI, Jika anak dibesarkan dengan
PENGHINAAN ia selalu MENYESALI DIRI, Jika anak dibesarkan dengan
TOLERANSI ia belajar MENAHAN DIRI, Jika anak dibesarkan dengan MOTIVASI ia
belajar PERCAYA DIRI, Jika anak dibesarkan dengan DUKUNGAN ia belajar
MENGHARGAI, Jika anak dibesarkan dengan SEBAIK-BAIKNYA PERLAKUAN ia
belajar KEADILAN, Jika anak dibesarkan dengan RASA AMAN ia belajar MENARUH
KEPERCAYAAN, Dan jika anak dibesarkan dengan penuh rasa kasih sayang dan
persahabatan ia akan belajar menemukan cinta dalam setiap peristiwa kehidupan.
Pendidikan wajib diperoleh oleh setiap anak tanpa diskriminasi, menghargai sosial
budayanya
Ada 3 pasal yang membahas tentang pendidikan, waktu luang dan kegiatan budaya: Pasal
28: pendidikan dasar merupakan hak semua anak, dan wajib disediakan oleh negara serta
tersedia cuma-cuma untuk semua anak. Pendidikan menengah dalam berbagai bentuk
serta pendidikan tinggi juga harus diusahakan agar dapat diperoleh oleh anak, dengan
bantuan finansial dari negara apabila diperlukan. Pasal 29: tujuan pendidikan adalah
untuk mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuan anak seoptimal mungkin,
mengembangkan rasa hormat terhadap hak-hak asasi manusia, mempersiapkan anak
untuk hidup yang bertanggung jawab dalam masyarakat yang bebas serta pluralistik, dan
menghormati orang tua, identitas budaya, bahasa, nilai-nilai mereka serta lingkungan
alam. Pasal 31: anak mempunyai hak untuk beristirahat dan bersantai, bermain dan turut
serta dalam kegiatan rekreasi serta kehidupan budaya dan seni.
“PEMAINAN BAGI ANAK SAMA HALNYA PEKERJAAN BAGI ORANG DEWASA.”
Ungkapan
“Bagaimanapun kondisi biologis dan jiwa orangtua, kasih sayang dan kelembutan adalah
hak yang setiap hari didambakan anak. Berikanlah selalu anak anda kecupan selamat
malam, walaupun mereka telah tertidur.” (Widodo Judarwanto)
“Anak-anak membutuhkan cinta, khususnya saat mereka tidak berhak mendapatkannya.”
(Harold Hulbert).
MODUL 10
IMPLIKASI HAK ANAK DI SEKOLAH DASAR
- Kegiatan ektrakurikuler diselenggarakan agar anak dapat mngaitkan antara pengetahuan yang
diperoleh dalam program kurikuler dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan. Untuk itu lebih
diarhkan untuk memantapkan pembentukan kepribadian anak melalui kegiatan seperti pramuka,
usaha kesehatan sekolah,olah raga, palang merah
- UU no 20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan
dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah
Tersedianya dana BOS member kesempatan pada anak untuk mengikuti pend tidak hanya di SD
saja tatapi di SMP /SMA
6. Pengembangan sekolah wajib belajar layanan khusus bagi daerah terpencil/kepulauan yang
berpenduduk jarang dan terpencar.
- Mutu pendidikan
1. Ketersediaan pendididik dan tenaga pendididik serta kesejahteraan belum memadai baik
secara kuantitas maupun kualitas.
Kondisi pendidikan guru yang belum seluruhnya seperti yang diharapkan akan mempengaruhi
kualitas kenierja mereka dan terakhir berdampak pada penghasilan pendidi yang kurang
memadai
a. Sarana dan prasarana belajar yang terbatas dan belum didayhgunakan secara optimal
d. Proses pembelajaran yang belum efisien dan efektif, hal ini dapat terjadi karena :
1. Guru kurang kreatif sehingga sulit untuk menciptakan bebagai kegiatan lain selain
dari yang ditugaskan dalam buku pelajaran
2. Adanya tunutan untuk menacapai target yang harus dicapai dalam setai
caturwulan sebagaiman dikeluhkan oleh para gur selama ini, membuat situasi
belaja rtidak mengarah pada proses.
3. Kurangnya dukungan dari pihak sekolah /guru
4. Mahalnya buku pelajaran matematika
Dilain pihak tidak semua sekolah (S) dapat melaksanakan kegiatan ektrakurikuler bagi anaknya,
hal ini disebabkan antara lain :
1. Sikap orang tua kurang menndukung karena merak lebih mengutamkan sekolah
sehingga kegiatan ektrakurikuler dianggap sebagai kegiatan yang membuang waktu dan
uang
2. Memerlukan biaya yang cukup besar bagi keluarga,
3. Lokasi sekolah yang jauh dari rumah anak
4. Kondisi keluarga yang mengharuskan anak bekerja membantu orang tua
5. Kurangnya fasilitas disekolah
6. Kurangnya guru yang mengelola kegiatan karena ektrakurikuler memerlukan guru yang
ahli
7. Kurangnya dukungan dari pihak sekolah
e. Pelaksanaan pendi inklusif masih belum sepenuhnya sesuai dengan kebijakan pemerintah
f. Adanya tidak kekerasan disekolah terhadap siswa baik oleh guru, pengelola kelas maupun
teman2nya.
Demi tercapainya penyelenggaraan pendi yang dapat melindungi anak, dan sesuai dengan
pandangan Myers mengenai lingkungan belajar, maka pihak yang bertanggung jawab adalah :
1. LATAR BELAKANG
Factor yang pertama ini sangat esensial, tidak saja dalam bimbingan teraip dalam pendidikan
pada umumnya. Praktik pendi kita hingga kinicenderung seragam.
b. Kesadaran akan perlunya system pelayanan kependidikan lainya yang berpusat pada anak.
Factor kedua ini merupakan dampak lanjutan dari kesadaran akan berpedaan individual.
c. Kesadaran akan perlunya penerapan konsep demokrasi dalam pendidikan secara tepat
UUd 1945 pasal 31 ayat 1 dinyatakan dengan tegas bahwa setiap warga Negara berhak
mendapatkan pengajaran.
d. Kesadaran akan permasalahan yang dihadapi oleh individu dalam individudalam kehidupan
masyarakat yang senantiasa berubah dan berkembang
e. Kesadaran akan persoalan yang dihadapi oleh individu dalam kehidupan modern
B. PENGERTIAN
- Bimbingan pada umumnya dipahami sebagai upaya memberikan arahan, panduan, nasihat
dan biasanya mengandung nilai2 yg bersifat menuntun kearah yang baik
- Dalam konteks ini bimbingan merupakan terjemahan dari suatu istilah dalam bahsa
inggris, yaitu guidance yang akar katanya adalah guide. Shetzer dan Stone (1996:31)
mengemukakan beberapa padanan dari kata guide yaitu to direct, pilot, manage, or steer.
- Dalam bahasa Indonesia masing2 kata ini dapat berarti memandu, mengarahkan,
mengatur /mengemdi
- Gibson dan Mitchell (1981:27) member prediksi khusus terhadap konseling. Dia
mengatakan bahwa counseling has been identifited as the heart of the quidance
program. Konseling telah dikenal sebagai jantungnya program bimbingan
- Traxler dan North (1968: 11) mengartikan bimbingan sebagai proses untuk mengenal dan
memahami individu serta menciptakan kondisi2 yang memungkinkan individu itu dapat
mengembangkan kapsitasnya secara penuh sehingga pada akhirnya dia dapat membantu dirinya
sendiri baik secara ekonomi maupun secara social.
- Bimbingan disekolah dasar yaitu proses membanu individu siswa untuk dapat memahami
diri, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depannya sehingga diharapkan dapat
mencapau perkembangan yang optimal sebagai pribadi dan sebagai anggota masyarakat yang
demokratis.
Anggapan ini keliru karean bimbingan di SD harus diberikan kepada semua anak secara
menyeluruh dan merata.
Pada dasarnya bimbingan bukan hanya bagi anak yang nakal, kurang pandai, pelanggar aturan
yang sering disebut sebagai ‘kasus’ melainkan bagi semua anak, termasuk anak yang ‘baik’, ‘
pintar’, rajin dan sebaginya.
Anggapan ini pun jelas keliru karena tidak sesuai dengan prinsip bimbingan, yaitu bimbingann
adalah untuk semua siswa termasuk siswa sekolah dasar, disebabkan karena sekolah sekolah
lanjutan dihuni oleh individu yang tengah mengalami masa remaja, dimana pada masa ini banyak
masalah/kesulitan yang timbul.
- Pada dasarnya tujuan ahkir bimbingan dan konseling ditingkatan pendi apapun adalah
agar peserta didik mencapai tugas2 perkembangan (developmental tasks0 secara optimal dalam
berbagi aspek, sesuai tingkatan perkembangan dan lingkungan social budaya dimana dia hidup.
- Tugas2 perkembangan adalah pola perilaku yang harus dilakukan oleh individu pada
suatu periode / maa tertentu dari kehidupannya, yang jika berhasil dilaksanakan akan
menimbulkan rasa bahagia dan membawa ke gagalan dalam melaksanakan tugas2 berikutnya,
semestara jika ditolak oleh masyarakt dan cenderung mengalami kesulitan dalam menghadapi
tugas2 berikutnya (Havighurst, 1961:2)
- Sebagai contoh salah 1 tugas perkembangan anak usia SD adalah belajar bergaul dan
bekerja dengan kelompok temn sebayanya.
- Tugas 2tugas perkembangan anak SD atau pola perilaku seyogyanya ditampilkan anak
SD meliputi
- Secara operational tujuan bimbingan dan konseling di SD dengan demikian adalah agar
setiap anak SD dapat :
1. Mengalami perasaan positif dan senang dalam berinteraksi dengan teman sebayanya, guru,
orang tua dan orang dewasa lainya.
3. Mengembangkan dan memlihara perasaan positif terhadap dirinya, terhadap kekhasan nilai
yang dimilikinya serta dapat memahami dan menghubungkan dengan perasaanya.
4. Menyadari akan pentingnya nilai yanga dimiliki dan mengembangkan nilai2 yang
konsistem dengan kebutuhan hidup dalam masyarkat yang majemuk
6. Belajar tentang berbagai ktrampilan yang diperlukan unutk hidup lebih baik
10. Bekerja dengan orang tua dalam berbagi kegiatan yang terencana untuk membantu
mengembangkan sikap dan ktrmampilan
Kesimpulan tujuan diatas adalah member kemudahan belajar terpadu pada sisiwa SD.
Asumsinya bahwa misi dasar dan tujuan utma pendidikan sekolah adalah untuk membelajaran
siswa
E. PRINSIP BIMBINGAN DI SD
- Tiedeman , Dinckmeyer dan Dreikurs dalam store (1983), memandang bahwa program
bimbingan di sekolah dasar perlu diarahkan pada pengembangan kognitif dan efektif sekaligus
Setiap siswa memiliki hak untuk mendapatkan layanan bimbingan dari gurunya.
2. Bimbingan di SD dilaksanakan ileh semua guru kelas. Jika ada konselor maka tugasnya
adalah memberikan layanan konseling dan konsultasi kepada siswa,guru dan orang tua siswa
4. Bimbingan dapat diberikan secara informal dan insidentak namun alanngkah lebih baiknya
jika dilaksanakan secara terencana dan terprogram.
7. Bimbingan mengakui bahwa siswa tengah mengalami proses menjadi yang berarti guru
haru slebih banyak melihat anak dari sisi positif dari pada sisi negative
8. Program bimbingan akan dapat terlaksana sangat efektif jika diupayakan melalui kerja
sama yang baik antar guru, siiswa, orang tua siswa, tenaga administrative dan sumber daya yang
ada dimasyarakat.
Agar bantuan dapat dilaksanakan dalam rangka pendi di SD maka implikasinya ialah
(1) Sekolah harus memiliki data yang lengkap tentang siswa agar guru dan siswa dapat
memahami berbagai kelebihan dan kelemahannya serta menerimanya dengan wajar
(2) Guru dan siswa harus sama2 aktif untuk memahami karakteristik lingkungan tempat siswa
berasa
(3) Sekolaj harus memberikan berbagai informasi yang diperlukan oleh sisiwa untu dapat
menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkunganya
(4) Sekolah harus menciptakan lingkungan fisik dan hubungan social yang kondusif dan sehat
bagi siswa agar dapat mengembangkan diri secara optimal pada masa yang akan dating
6. Fungsi bimbingan di SD bukan hanya suapya siswa dapat memecahkan masalah atas
kesulitan yang dihadapinya tetapi juga supaya siswa dapat terhindar dari masalah yang
mengganggu proses perkembanganya serta dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian
secar aoptimal
A. PENTINGNYA BIMBINGAN DI SD
- Fungsi pendi SD bukan hanya memberikan bekal kemampuan dasar akademik berupa
kemampuan calistung melainkan juga berfungsi menyiapkan lulusanya untuk melanjutkan pendi
ke sekolah lanjutan tingkat pertama
- Pengembangan kemampuan pribadi bagi siswa SD diperlukan agar dia memiliki ketahan
pribadi dan kemampuan penyesuaikan yang tepat dalam menghadapi tuntutan dan lingkungan
belajar di SLTP
- Menurut Lioyd jones, barry da wolf dalam Stone (1983) titik berat dan kepedulian
bimbingan di SD adalah pada masalah perkembangan siswa.
- Menurut Farwell dan Peter dalam stone (1983). Titik berat bimbingan di sekolah dasar
adalah pada pengembangan pemahaman diri dan member kemudahan belajar kepada siswa.
- Guru adalah penentu program bimbingan , dimana dia harus mengidentifikasi kebutuhan
– kebutuhan siswa akan bimbingan serta menciptakan iklim sekolah yang kondusif sehingga
mampu memfasilitasi sikap dan perilaku siswa kearah yang lebih baik.
- Rochman natawidjaja (1984), salah seorang pakar terkemuka di Indonesia dalam bidang
bimbingan dan konnseling mengemukakan peran yang harus dilaksanakan oleh guru dalam
keseluruhan program bimbingan dan konseling di sekolah dasar yang di rumuskan ke dalam 10
butir pernyataan berikut.
1. Mengidentifikasi kebutuhan, potensi, minat, bakat, dan masalah tiap anak, terutama
dalam kegiatan kelas.
Guru harus berupaya untuk mengenal anak secara individual yang meliputi
kecerdasan(intelegensia), bakat-bakat yang di miliki; baik yang menonjol maupun yang lemah,
sifat-sifat pribadi yang khas, minat-minat, kegemaran positif dan sebagainya.. implikasinya
adalah para guru kelas harus mengumpulkan data anak mengenai hal-hal tersebut. Cara yang
biasa dilakukan, antara lain bekerja sama dengan pihak yang kompoten untuk mengadakan
pemeriksaan atau pengukuran psikologi ( lazim tersebut psycho test), menelaah prestasi siswa
dari waktu ke waktu beserta latar belakang kehidupan keluarga dan lingkungan tempat tinggal.
Data tersebut di catat dalam buku pribadi siswa.
2. Mengidentifikasi gejala – gejala salah suai pada diri anak dalam kegiatan di sekolah
guru harus berupaya memperhatikan kegiatan sehari-hari anak di sekolah, baik dalam proses
belajar mengajar di kelas maupun dalam hubungan social dengan teman sebayanya anak SD.
Membimbing berarti memberi kemudahan kepada anak untuk tumbuh dan berkembang secara
wajar, sesuai dengan potensi yang dimiliki serta kesempatan dan peluang lingkungannya.
Cara yang paling strategis membimbing siswa di SD adalah melalui bimbingan kelompok.
Kelebihan strategis kelompok dibandingkan dengan stretegi individu (perorangan) antara lain
adalah lebih efisien dan ekolahlebih sesuai dengan karakteristik perkembangan anak SD. Hal-hal
yang perlu diingat, sekalipun guru berhadapan dengan sejumlah siswa, namun focus perhatian
guru adalah tetap kepada siswa secara individu, sebab kelompok hanya merupakan wahana atau
situasi social yang diciptakan oleh guru untuk membantu individu-individu yang menjadi angota
kelmpok.
5. Melengkapi rencana rencana yang telah dirumuskan oleh anak bersama guru
Guru kelas sebaiknya bekerja sama dengan anak membuat rencana-rencana tertentu yang positif
bagi perkembangan bakat, minat dan kemajuan anak, misalnya bagaimana menciptakan kondisi
kelas yang bersih dan sehat, mengadakan pertunjukan kesenian, mengadakan perlomban-
perlombaan kreatif atau menghasilkan sesuatu yang berguna dan produktif, mengadakan aksi dan
amal social, dan keagamaan.
7. Mengumpulkan data dan informasi tentang anak, terutama dalam kegiatan belajarnya
8. Melaksanakan kontak dengan masyarakat, terutama dengan orang tua/wali anak, antara
lain mengadakan kunjungan rumah (home visit)
9. Melaksanakan konseling terbatas, mengigat hubungan yang baik dapat terjalin dengan
mudah antara anak dengan guru
10. Memberikan pelayanan rujukan, yaitu melimpahkan anak tertentu kepada orang yang lebih
kompeten untuk mendapatkan bantuan yang tepat
Peran orang tua dalam bimbingan tidak dapat di lepaskan dari peran guru karena peran keduanya
dalam hal bimbingan merupakan peran yang bersifat kolaboratif ( kerja sama atas dasar
kesetaraan derajat ). Di samping mengajar guru memiliki tugas atau kewajiban membimbing
siswa, demikian halnya orang tua di samping memenuhi kebutuhan fisiologis juga memiliki
kewajiban untuk membimbing sebagau kebutuhan psikologis anaknya. Perbedaannya terletak
pada setting atau situasinya saja, di mana bimbingan dari guru berlangsung dalam situasi formal,
sedangkan bimbingan orang tua berlangsung dalam situasi informal, namun keduannya tertuju
untuk keberhasilan subjek sama,
Para orang tua siswa dapat menunjukkan peran yang di harapkan atau menunjukkan partisipasi
positif terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling jika dia tidak tau arti dan manfaatnya bagi
anak mereka.
- Sunaryo kartadinata (1984), syamsu yusuf (1987), dan agus taufiq (1991) menunjukkan
bahwa iklim kehidupan keluarga yang kooperatif antara orang tua dan guru, memberi pengaruh
yang signifikan terhadap keberhasilan belajar anak di sekolah.. hasil penelitian tersebut juga
mendukung hasil penelitian boy dan angelo (1978) tentang bentuk-bentuk peran yang diharapkan
dilakukan oleh orang tua siswa dalam rangka pelaksanaan pendidikan sekolah pada umumnya
dan bimbingan konseling pada khususnya, antara lain sebagai berikut.
1. Mengadakan konsultasi
Pada waktu-waktu tertentu atau secara periodic, orang tua mengadakan komunikasi dengan
sekolah terutama guru, baik di minta pihak sekolah maupun tidak untuk mengetahui
perkembangan belajar anak.
2. Memberi balikan
Orang tua seyogianya member balikan kepada guru tentang aktivitas belajar dan kemajuan
belajar yang dicapai oleh anak.
Orang tua yang memiliki kemampuan, keahlian atau keterampilan tertentu, bias berperan sebagai
sumber belajar atau latihan bagi siswa.
4. Berbagi informasi
3. Perangkat informasi, seperti buku informasi atau paket bimbingan pribadi, belajar,
pendidikan, pendidikan dan karier
4. Prerangkat teknis administrasi, seperti buku catatan kegiatan bimbingan dan konseling ,
blangko surat panggilan orang tua/wali,dan kunjungan rumah
1. Pedoman Observasi
Merupakan salah satu tyeknik /cara mendapatkan data yang dibutuhkan tentang siswa.
Pedoman Observasi merupakan pedomantertulis bagi pengamat / guru yang berisikan rumusan
tentang hal-hal sebagai berikukt :
a. Catatan anekdot
Berisi cacatan tentang sesuatu peristiwa yang unik dan penting berkenaan dengan seorang
siswa/sekelompok siswa tertentu.
b. Daftar cek
Suatu daftar yang mengidentifikasikan sejumlah aspek /masalah tertentu yang sedang menjadi
kepedulian pengamat
c. Skala penilaian
2. Pedoman wawancara.
Merupakan cara memahami /mendapatkan data tentang siswa melalui pembicaraan /Tanya jawab
secara tatap muka(langsung)/ dengan mengadakan Tanya jawab secara lisan antara orng yang
mewawancarai dan yang diwawancarai.
e. Memberikan motivasi kepada pihak yang diwawancarai untuk melakukan kegiatan yang
konstruktif
Angket adalah alat pengumpulan data yang berupa serangkaian pertanyaan /pernyataan yang
diajukan kepada subjek untuk mendapat jawaban yang diperlukan
Beberapa petunjuk praktis untuk menyususn angket /daftar sisian untuk mendapatkan data tentab
siswa dan lingkunganya :
4. Angket Sosiometri
Adalah cara /teknik untuk mengetahui hubungan social antaranggota dalam suatu kelompok
tertentu
Angket sosiometri adalah alat atau instrument yang digunakan untuk memperoleh data hubungan
social dari siswa.