Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT. dimana atas segala nikmat dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas ctitical journal review untuk pemenuhan tugas
pada mata kuliah psikologi pendidikan.

Terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak serta dosen pengampu yang telah
membimbing dan membantu dalam penyelesaian tugas ini.Penulis sadar bahwa dalam
makalah ini masih terdapat kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun untuk makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan penulis sendiri khususnya.

Medan, 01 April 2019

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................

A. Latar belakang.....................................................................................
B. Tujuan CJR.........................................................................................
C. Metode ...............................................................................................
D. Hasil dan pembahasan..........................................................................

BAB II LAMPIRAN...... ....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
 4.3 Realisasi dan Konstruksi
Pada fase ini, hasilnya telah dirancang dalam bentuk model pembelajaran
pendidikan melalui karakter e-comic di validasi oleh profesional. Yang dipilih
profesional adalah profesional sebagai pembelajaran dan profesional sebagai
media. Profesional pembelajaran akan mereview model pembelajaran yang
telah dikembangkan adalah pendidikan karakter model pembelajaran. Model
pembelajaran fase pendidikan melalui karakter e-comic adalah sebagai
berikut:
Fase 1: Undanglah siswa untuk belajar aktif berdasarkan moral yang baik
dalam setiap pemecahan masalah dibantu e-comic.
Fase 2: Kemampuan untuk menyesuaikan minat pribadi dan orang lain dalam
berurusan dengan matematika masalah dengan baik dan secara sadar dibantu
e-comic.
Fase 3: Dalam proses investigasi didasarkan pada rasa saling percaya antara
teman-teman di Indonesia mengumpulkan informasi tentang implementasi
bantuan eksperimental dan pemecahan masalah e-comic.
Fase 4: Kemampuan mengembangkan dan menyajikan karya matematika yang
disesuaikan dengan sosial sistem di lingkungan dan dapat berbagi dengan
tugasnya.
Fase 5: Kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah matematika disesuaikan dengan norma-norma yang berlaku di
masyarakat dibantu e-comic.
Fase 6: Mampu merefleksikan hasil investigasi dengan matematika dalam
pemecahan masalah berdasarkan pada prinsip moral yang logis, konsisten dan
universal e-comic.Profesional sebagai media memvalidasi e-comic telah
digabungkan dengan karakter pendidikan. Model pembelajaran ini sangat
menarik oleh anak-anak sekolah dasar karena media pendidikan karakter e-
comic telah terintegrasi, mereka dapat bermain dan belajar.
 4.4 Tes, Evaluasi dan Revisi
Setelah validasi oleh revisi diadakan profesional diterapkan dalam
pembelajaran proses. Dalam proses pembelajaran observasi yang terintegrasi
dengan karakter, antara yang lain, karakter kerja sama, menghargai pendapat
orang lain, aktif dalam pembelajaran, dan disiplin diri. Setelah mempelajari
beberapa pertemuan dilakukan tes untuk melihat peningkatan siswa prestasi.
 Model Pembelajaran Efektif Pendidikan Karakter Melalui E-Comic
Dari hasil implementasi dari kelas dan evaluasi tes sudah di tindakan, hasil
yang diperoleh di kelas eksperimen rata-rata adalah 8,9 dan 6,5 di kelas
kontrol. Ini menunjukkan bahwa model pembelajaran pendidikan melalui
karakter e-comic dapat merangsang motivasi siswa untuk belajar dan dapat
meningkatkan pendidikan karakter siswa dari usia dini sehingga akan berhasil
untuk pendidikan lanjutan. Sejalan dengan yang diberikan oleh pengembangan
keterampilan sosialisasi dan integrasi pendidikan karakter.Di sana terlihat
peningkatan nilai karakter sebelum dan sesudah model diimplementasikan.
Model pembelajaran ini berhasil dalam proses penanaman karakter formal
pendidikan. Leo (2011) menyatakan karakter pendidikan yang berfokus pada
identitas siswa pengembangan untuk menjadi cerdas dan memiliki karakter
siswa perlu dipaksakan melalui informal dan pendidikan formal.

BAB II
LAMPIRAN

1. JUDUL Development Learning Model Of Charactere ducation


Through E-Comic In Elementary School (Pengembangan
model pembelajaran pendidikan karakter melalui e-komik di
sekolah dasar)
2. Jurnal International Journal of Education and Research
3. Download https://www.google.com/search?q=development+learning+mo
del+of+charactereducation+throughe
comic+in+elementary+school&ie=utf-8&oe=utf-8
4. Volume dan 3 dan 369-386
halaman
5. Tahun 2015
6. Penulis Achmad Buchori, Rina Dwi Setyawati
7. Reviewer Chintya Rachmawati Putri Sarmi
8. Tanggal 30 maret 2019
9. Abstrak penelitian
-Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model
pembelajaran pendidikan karakter melalui e-comic di sekolah
dasar.
-subjek penelitian Penelitian ini menunjukkan model pembelajaran orang dalam
pendidikan karakter yang terdiri dari lima fase dan keefektifan
tes dari proses pembelajaran yang ditunjukkan oleh
meningkatnya nilai karakter pada siswa melalui observasi dan
nilai siswa prestasi.

-assesment data Teori pengembangan digunakan teori pengembangan


modifikasi Plomp dan Borg dan Gall dengan langkah-langkah
berikut:
(1) penelitian awal (studi lapangan studi literatur) (2) desain
(model desain dan media), (3) realisaasi / konstruksi (desain
penilaian-desain revisi) (4) tes, evaluasi dan revisi (perbaikan
produk hipotetis) (5) implementasi (uji efektifitas sebelum dan
sesudah tes)

-kata kunci -
10 Pendahuluan
-latar belakang dan Suatu bangsa tidak akan maju, sebelum ada guru-guru kelas
teori yang suka berkorban untuk suatu bangsa. Menurut formula ini,
kemajuan dua kata kunci adalah guru dan pengorbanan.
Dengan demikian kebangkitan awal bangsa harus dimulai
dengan penilaian guru yang suka membuat
pengorbanan. Para guru tidak hanya meanteachers di kelas
formal. Guru adalah pemimpin, orang tua, dan pendidik. Guru
adalah panutan. Guru adalah digugu (tidak terdengar) dan
direplikasi (disalin). Guru tidak hanya mengajarkan bagaimana
menjawab pertanyaan nasional yang trampil ujian, tetapi
dirinya dan hidupnya harus menjadi contoh bagi murid-
muridnya. Pendidikan itu masuk dalam bahasa Indonesia
sekarang periode yang sangat aneh. Ditemani dengan berbagai
dana program terobosan besar tampaknya mampu
memecahkan masalah mendasar di Indonesia pendidikan, yaitu
cara mempublikasikan keunggulan manusia Indonesia, iman,
kesalehan, profesionalisme
dan karakter. Para siswa melakukan tindakan menyimpang
membuat pendidikan menjadi karakter yang mendesak untuk
dilakukan diterapkan di berbagai tingkatan sekolah. Fondasi
karakter yang kuat, akan dibuat siswa juga mampu bersaing di
masa depan di arena internasional. Wajah orang Indonesia
melotot
pendidikan dengan berbagai miring berita. Mulai itu disebut
aksi perkelahian, penindasan, dan penyalahgunaan narkoba
alkoholisme, pergaulan bebas di antara siswa yang mengarah
ke aborsi dan yang lainnya. Pendidikan karakter berusaha
menanamkan berbagai kebiasaan-kebiasaan baik kepada siswa
agar bersikap dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai budaya
dan karakter bangsa. Mengenai tindakan yang dianggap baik
ataupun buruk,terdapat delapan belas nilai karakter yang
dikembangkan dalam pendidikan karakter yang terdiri dari
religius, jujur,toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu,semangat kebangsaan, cinta tanah
air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cintai
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan
tanggung jawab.Masing-masing sekolah bebas
memprioritaskan nilai mana yang akan dikembangkan sesuai
dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan lingkungan
sekitar, religius dan disiplin merupakan salah satu nilai
karakter yang ada dalam pendidikan karakter, religius
berkenaan dengan prilaku dan sikap yang patuh dalam
melaksanakan ajaran agama yang dianut setoleransi terhadap
pemeluk agama lain dan hidup rukun sedangkan disipin adalah
tindakan atau prilaku tertib dan patuh terhadap ketentuan dan
peraturan.Meskipun begitu,karakter yang mencerminkan
manusia yang beragama dan disipin tidak selalu terbangun
dalam diri setiap orang, hal itu terjadi karena kurangnya
kesadaran dalam beragama dan berperilaku disiplin. Seperti di
dunia pendidikan, khususnya di sekolah.Praktik-praktik
pembusukan karakter telah lama berlangsung.

11. Metode penelitian


-langkah penelitian Tujuan penelitian untuk mengembangkan model pembelajaran
pendidikan karakter melalui e-komik di sekolah dasar, sesuai
dengan tujuan-tujuan ini, jenis penelitiannya adalah
pengembangan modifikasi penelitian. Ini sesuai dengan
pendapat Borg dan Gall dan desain Litbang Plomp menyatakan
bahwa tujuan utama adalah pengembangan penelitian untuk
dikembangkan produk yang efektif yang dapat digunakan di
sekolah. Produk tidak terbatas pada pertanyaan benda konkret,
seperti buku teks, masalah, tetapi termasuk produk dan
prosedur seperti model atau strategi pembelajaran.
-hasil penelitian Penelitian yang dilakukan literatur telah melakukan berbagai
upaya untuk meningkatkan penelitian teori yang berhubungan
dengan kedalaman materi yang akan dibuat berupa e-comic,
buku sastra yang digunakan dari berbagai sumber seperti buku
guru dan buku siswa dalam kurikulum tahun 2013 untuk anak
sekolah dasar Kelas 6, buku matematika erlangga buku
matematika kelas 6, Yudhisthira kelas 6 buku tentang
pendidikan karakter, buku di komputer dan artikel di Internet
Internet saat itu menghasilkan model karakter yang dipelajari
dengan e-comic yang dalam hal materi konten matematika,
konten media dan karakter terintegrasi satu sama lain baik
online maupun offline. Lapangan yang diteliti dipilih 2 (dua)
sekolah favorit di kota Semarang yaitu SD Negeri 01
Pedurungan Tengah dan 02 Pedurungan Tengah Semarang,
dari kunjungan ke sekolah mendapatkan banyak info sebagai
berikut: (1) kurangnya karakter model pembelajaran
pendidikan dibantu oleh media, baik online maupun offline,
(2) tidak adanya buku matematika itu memasukkan 18 karakter
nasional dengan kuat dalam buku matematika apa pun, (3)
tidak adanya guru mampu membuat aplikasi matematika e-
comic online dan offline. Masalah para guru dan murid-murid
di sekolah dasar01 dan 02 Pedurungan Semarang Tengah
sangat antusias ketika model pembelajaran karakter berbasis e-
comic yang akan dikembangkan dapat digunakan di sekolah.
-diskusi penelitian Pada fase ini, hasilnya telah dirancang dalam bentuk model
pembelajaran pendidikan melalui karakter e-comic di validasi
oleh profesional. Yang dipilih profesional adalah profesional
sebagai pembelajaran dan profesional sebagai media.
Profesional pembelajaran akan mereview model pembelajaran
yang telah dikembangkan adalah pendidikan karakter model
pembelajaran. Model pembelajaran fase pendidikan melalui
karakter e-comic adalah sebagai berikut:
Fase 1: Undanglah siswa untuk belajar aktif berdasarkan moral
yang baik dalam setiap pemecahan masalah dibantu e-comic.
Fase 2: Kemampuan untuk menyesuaikan minat pribadi dan
orang lain dalam berurusan dengan matematika masalah
dengan baik dan secara sadar dibantu e-comic.
Fase 3: Dalam proses investigasi didasarkan pada rasa saling
percaya antara teman-teman di Indonesia mengumpulkan
informasi tentang implementasi bantuan eksperimental dan
pemecahan masalah e-comic.
Fase 4: Kemampuan mengembangkan dan menyajikan karya
matematika yang disesuaikan dengan sosial sistem di
lingkungan dan dapat berbagi dengan tugasnya.
Fase 5: Kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah matematika disesuaikan dengan
norma-norma yang berlaku di masyarakat dibantu e-comic.
Fase 6: Mampu merefleksikan hasil investigasi dengan
matematika dalam pemecahan masalah berdasarkan pada
prinsip moral yang logis, konsisten dan universal e-
comic.Profesional sebagai media memvalidasi e-comic telah
digabungkan dengan karakter pendidikan. Model pembelajaran
ini sangat menarik oleh anak-anak sekolah dasar karena media
pendidikan karakter e-comic telah terintegrasi, mereka dapat
bermain dan belajar.
-daftar pustaka Buchori,Achmad.2015. Development Learning Model Of
Charactere ducation Through E-Comic In Elementary School.
International Journal of Education and Research.vol 3(9):369-
386
12. Analisis jurnal
-kekuatan penelitian Pada jurnal ini ini sudah menjelaskan bagaimana cara
pengembangan pendidikan karakter melalui pembelajaran e-
comic di sekolah dasar dengan baik dan bagus,kata-kata nya
mudah dipahami sehingga mempermudah pembaca dalam
memahaminya.
-kelemahan penelitian Ada beberapa kekurangan dari jurnal ini yaitu kata kunci pada
jurnal ini tidak ada,dan pemaparan hasil penelitian nya kurang
jelas.
13. Kesimpulan Pendidikan karakter berusaha menanamkan berbagai
kebiasaan-kebiasaan baik kepada siswa agar bersikap dan
bertindak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter
bangsa. Penelitian yang dilakukan literatur telah melakukan
berbagai upaya untuk meningkatkan penelitian teori yang
berhubungan dengan kedalaman materi yang akan dibuat
berupa e-comic.
14. Saran Sebaiknya jurnal ini membuat kata kunci nya dan juga lebih
memperjelas hasil penelitian nya.
15. Referensi Saputro,hengkang bara.2015. Pengembangan media komik
berbasis pendidikan karakter Pada pembelajaran tematik-
integratif kelas iv sd. Jurnal Prima Edukasia.vol 3(1):62-71.

Anda mungkin juga menyukai