Anda di halaman 1dari 26

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan merupakanhal
yang tidak bisa ditawar lagi. Hal ini sesuai dengan kebutuhan di lapangan yang
menuntut pengelola pendidikan agar dapat membuat perencanaan, pengorganisasian,
melaksanakan, dan evaluasi pendidikan secara mandiri sebagaimana diamanatkan
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003,PP No. 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,PP No 32 Tahun 2013, serta PP No.13
Tahun 2015. Perundang-undangan tersebut menuntut penataan manajemen dalam
berbagai jalur dan dalam pendidikan serta mutu tenaga pendidik sesuai dengan standar
pendidik dan tenaga kependidikan.
Mutu guru amatlah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Guru
yang bermutu menjadi ujung tombak dalam perwujudan sistem dan iklim pendidikan
nsional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh ahklak mulia, kreatif,
inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin, berketerampilan serta
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Peningkatan mutu guru tersebut sangat
terkait dengan upaya profesionalisasi guru. Upaya profesionalisasi guru sangat terkait
dengan peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini dapat kita lihat, bahwa mendidik
sebagai salah satu tugas guru, adalah upaya membangung sekolah yang dapat menjadi
tulang punggung pembangunan di masa yang akan datang.

B. Identifikasi Masalah
Kebijakan dalam pengembangan profesi untuk meningkatkan profesionalisme guru
masih jauh dari harapan. Hanya beberapa sekolah yangmemiliki sumberdaya dan
sistem yang efektif dan mampu menyelenggarakan pengembangan guru secara mandiri.
Hal ini menyebabkan masalah untuk sekolah tetap menjadi masalah yang sulit
diselesaikan oleh sekolah terutama yang memiliki keterbatasan sumber daya.

C. Fokus Penelitian
Berdasarkan Identifikasi masalah diatas maka professional learning community
merupakan akktivitas dasar setiap individu dan warga sekolah secara keseluruhan.
Sebuah sekolah dapat menjawab secara kreatif dan adaptif perubahan yang terjadi di
dunia pendidikan dan di dalam masyarakat.
D. Pertanyaan-pertanyaanpenelitian
Berdasarkan fokus penelitian tersebut maka dirumuskan pertanyaan-
pertanyaan peelitian sebagai berikut:
1. Apa saja unsur-unsur pembentuk professional learning community di sekolah?
2. Bagaimana pengorganisasian professional learning community disekolah
dasardapat dilaksanakan?
3. Bagaimana dampak professional learning community
terhadap pengembangan profesi guru?
4. Bagaimanaperankepalasekolahdalamprofessionallearningcommunity?
5. Bagaimanamodelhipotetikdaripengembanganguruberbasissekolahmelalui
professional learning communitydisekolahdasar

E. TujuanPenelitian
Penelitianinibertujuanuntukmemperolehgambaranyangutuhtentang:
1. Unsur-unsurpembentukprofessionallearningcommunitydisekolahdasar.
2. Pengorganisasianprofessionallearningcommunity disekolahdasar.
3. Dampakprofessionallearningcommunitydisekolahdasarterhadappengembangan
profesiguru.
4. Perankepalasekolahdalamprofessionallearningcommunitydisekolahdasar.
5. Model hipotetik pengembangan guru berbasis sekolah
melalui professionallearning community di sekolahdasar.

F. ManfaatPenelitian
Manfaatpenelitianterdiri dari:
Pengembanganguruberbasissekolahmerupakanalternatifdalampengembanganguruyang
dikembangkanatasdasarinisiatifsekolahsehingga dapat meningkatkanefesiensi
pengembanganguru.
Model pengembangan guru berbasis sekolah yang dikembangkan dalamstrategi
professional learning community di sekolah dasar dapat
menjadirujukandalampengembangan profesiguru terutamadisekolahdasar.
Temuan pengembangan sekolah sebagai professional learning
communitydisekolahdasardapatdijadikanmasukandanpenguatandalampengelolaangug
ussekolahsebagaipusatkegiatanbelajargurudalammendukungpengembangan
keprofesian berkelanjutan.
Temuantentangfaktorpenghambatdanpendukungkegiatanpengembangansekolahsebaga
iprofessionallearningcommunitydapatdijadikanpijakanuntukpengembangankegiatanpr
ofessionallearningcommunityyanglebih baik.
Bab II
Kajian teori dan kerangka pemikiran. serta penelitian terdahulu.Pada bab ini penulis
menguraikan tentang kajian teori terkait profesi guru,pengembangan profesionalisme
guru, manajemen berbasis sekolah, organisasipembelajaran (learningorganization),
komunitas pembelajaran profesional,dan budaya belajar. Kajian teori ini diambil dari
beberapa sumber baik
berupateori,hasilpenelitianyangrelevan,pengalamanempirik,maupunhasilkonstruk
berfikir peneliti. Bab ini merupakan bagian yang sangat penting daridisertasi karena
memuat bagaimana masalah yang ditemukan dalam penelitiandapat dipecahkan secara
teoritik. Kerangka pemecahan masalah penelitian inidapatdilihat
padabagiankerangkapemikiran.
Bab III
Metodepenelitian.Padababinipenulismenguraikantentangbagaimanacarayangdilakuka
nolehpenelitidalammemecahkanpermasalahanpenelitian.Secarakhususbabinimemapar
kantentangpendekatan dan metode penelitian, lokus penelitian, sumber data dan
subjekpenelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, validasi data,
danteknikanalisis data, sertateknik pemeriksaan keabsahandata.
Bab IV
Temuan dan pembahasan. Bab ini menguraikan hasil penelitian,rangkuman hasil
penelitian, pembahasan hasil penelitian, dan
pengembanganmodelhipotetikdaripengembanganguruberbasissekolah.Padababinipenu
lismembandingkan,menganalisis,danmemprediksihasilpenelitianmelalui teori-teori
yang dikemukakan pada bab II untuk kemudian melakukanrestrukturisasi sehingga
penulis mendapatkan model hipotetik pengembanganguru berbasis sekolah. Pada bab
ini penulis juga mengemukakan keterbatasansertapersyaratan dari
modelyangditemukan.

BabV
Simpulan,ImplikasidanRekomendasi.Padababinipenulismemaparkan simpulan dan
implikasi dari hasil penelitian sesuai dengan
tujuanpenelitiansertamemberikanrekomendasiterhadappihak-
pihakyangberkepentingandengan hasil penelitian.
BABI 1
PENDAHULUAN 1
LATARBELAKANG 1
IDENTIFIKASIMASALAH 11
FOKUSPENELITIAN 14
PERTANYAAN-PERTANYAANPENELITIAN 15
TUJUANPENELITIAN 15
MANFAATPENELITIAN 16
SISTEMATIKA DISERTASI 16
PENGEMBANGANPROFESITENAGAPENDIDIKMELALUIKARYAILMIAHDALAMR
ANGKAMENUJU PENDIDIKANYANGBERMUTU

RadenBambangSumarsonoJurusan Administrasi Pendidikan FIP


UMEmail:raden.bambang.fip@um.ac.id

Abstrak:Pendidikanyangbermutumempunyaimaknasebagaisuatuprosesdanhasilpendidikansec
arakeseluruhan. Melalui pendidikan yang bermutu akan dihasilkan manusia-manusia cakap
yang dibutuhkan dalamproses pembangunan. Salah satu kontribusi terwujudnya pendidikan
yang bermutu adalah guru yang profesional.Tanpa guru, pendidikan hanya akan menjadi slogan
muluk karena segala bentuk kebijakan dan program padaakhirnya akan ditentukan oleh kinerja
pihak yang berada di garis terdepan yaitu guru. Menyadari peran pentingguru dan
berkembangnya tuntutan profesionalitas guru di abad 21, pemerintah menetapkan berbagai
kebijakanyang ditujukan untuk peningkatan mutu guru. Pengembangan profesi guru menjadi
sangat penting artinya dalammeningkatkan mutu pendidikan saat ini, mengingat
profesionalisasi guru (pendidik) merupakan suatu keharusan,terlebih lagi apabila kita melihat
kondisi objektif saat ini berkaitan dengan berbagai hal yang ditemui
dalammelaksanakanpendidikan.Dengandemikianmenjadijelasbahwapengembangankemampu
angurudalammelaksanaantugas,fungsidanperanannya,merupakansuatukebutuhanyangharusdit
erimadandilaksanakan.Hal ini harus di maknai sebagai konsekwensi dari profesi yang
menuntut harus dilaksanakan secara profesional.Sebagai guru profesionalharusmemiliki
berbagai kemampuan atau kompetensi, salah satukemampuanyangharus dimiliki guru adalah
kemampuan menulis karya ilmiah. Tulisan ini bermaksud untuk mengungkapkan
upayapengembanganprofesitenagapendidikmelalui
karyailmiahdalamrangkamenujupendidikanyangbermutu.

KataKunci:pengembanganprofesi,tenagapendidik,karyailmiah,danpendidikanbermutu

PENDAHULUAN
Isyu strategis dalam bidang pendidikan yang sedang bergulir akhir-akhir ini salah satunya
yaitumewujudkan generasi emas bangsa Indonesia. Generasi emas adalah suatu tema yang
diusung olehKementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka meningkatkan kualitas
sumber daya manusia(SDM) di Indonesia. Generasi yang diyakini dapat menjadi agen
perubahan yang mampu meninggikanderajat dan martabat Indonesia dimata dunia. Benih-
benih generasi emas sudah harus disemai darisekarang sehingga harapan pada generasi yang
matang yang syarat dengan ilmu dan pengetahuan bekaldalammendorongperubahan
diIndonesia dapatterwujud.
Secarahistoris,kebangkitanbangsaIndonesiapertamakalinyadigaungkanpadaharikemerdekaan
pada tanggal 17 Agustus 1945. Kemudianlahirlah generasi yang mengisi pembangunan.Saat
ini, 30 tahun lagi Indonesia akan menuju kebangkitan kedua, yaitu 100 tahun Indonesia
merdekapada tahun 2045. Inilah yang melatarbelakangi kebangkitan generasi emas. Inilah saat
yang tepat
bagipendidikanuntukberperanmenciptakangenerasiemasIndonesia,danmomentumyangsangatt
epatbagiparapemangkukepentinganpendidikanuntukmenatadengansebaik-
baiknyapendidikanberkualitas.
Pendidikanmemberikankontribusiyangsangatbesarterhadapkemajuansuatubangsadanmerupak
anwahanadalammenerjemahkanpesan-
pesankonstitusisertasaranadalammembangunkarakterbangsa(nationcharacterbuilding).Masyar
akatyangcerdasakanmemberikannuansakehidupanyangcerdaspuladansecaraprogresifakanme
mbentukkemandiriansuatubangsa.Masyarakat yang demikian merupakan investasi besar untuk
berjuang keluar dari krisis
multidimensidanpersiapanuntukmenghadapipersainganglobal.Sonhadji(2013:92-
93)menyatakan,bahwa“pendidikanmemilikiperanyangbesardalampembangunansuatubangsa,a
ntaralaindalampembentukanwawasankebangsaan,pertumbuhanekonomi,pengembanganilmup
engetahuandantekologi,penyiapantenagakerja,serta peningkatan etikadan moralitas”.
Pendidikandapatdikatakansebagaimodalyangsangatpentingbagikemajuansuatubangsa.
Soetopo(2012:3)menyatakan,bahwa:
Sementara itu pendidikan menjadi kunci untuk melandasi perubahan ke arah lebih baik
lagi.Pendidikantentusajamasihdipercayamenjadigerbongperbaikankualitasbangsaini.Perubaha
nsuatu

67

bangsa banyak ditentukan oleh sektor pendidikan, sudah banyak contohsuatu bangsa-negara
majukarenapendidikannya.
Oleh karena itu, agar Bangsa Indonesia dapat bersaing secara global, tidak ada jalan lain
kecualimeningkatkankualitasSDMmelaluipenyelenggaraanpendidikanyangberkualitasdanaku
ntabel(Sonhadji, 2013:111). Rumusanmutu pendidikan bersifatdinamisdan dapat ditelaah dari
berbagaisudut pandang. Mutu pendidikan harus diupayakan untuk mencapai kemajuan yang
dilandasi
olehperubahanterencana(Sagala,2009).AdapunRugaiyah(2012:454)menyatakan“pendidikany
angbermutuadalahpendidikanyangmampumemberikankepuasanbahkanmelampauikeinginand
ankebutuhan stakeholder pendidikan”. Sementara itu Unesco (2005) menjelaskan bahwa mutu
pendidikanmerupakan konsep dinamis yang berubah dan berkembang sesuai denganwaktu dan
perubahan didalamkonteks sosial,ekonomi, dan lingkungan di tempatyangbersangkutan.
Pendidikan yang bermutu mempunyai makna sebagai suatu proses dan hasil pendidikan
secarakeseluruhan.Prosespendidikanmerupakaninteraksiantaramanusia(dalamhalinipesertadid
ik)dengan lingkungannya, oleh sebab itu proses pendidikan diarahkan pada pengembangan
potensi pesertadidikseoptimal mungkin ,agariadapatmenyumbangkankemampuannya
(Tilaar,2010).
Prosespendidikanyangbermutuditentukanolehberbagaifaktoryangsalingterkait.Surya(2007)
menyatakan pendidikan yang bermutu bukan terletak pada besar atau kecilnya sekolah,
negeriatau swasta, kaya atau miskin, permanen atau tidak, di kota atau di desa, gratis atau
membayar, fasilitasyang “wah dan keren”, guru sarjana atau bukan, berpakaian seragam atau
tidak. Melainkan faktor-faktoryang menentukan kualitas proses pendidikan suatu sekolah
adalah terletak pada unsur-unsur dinamisyangada didalamsekolah itu danlingkungannya
sebagaisuatukesatuan sistem.
Saat ini dunia pendidikan nasional Indonesia berada dalam situasi “kritis” baik dilihat dari
sudutinternal kepentingan pembangunan bangsa, maupun secara eksternal dalam kaitan dengan
kompetisiantarbangsapadaeraglobalisasi.Faktamenunjukkanbahwa,kualitaspendidikannasiona
lmasihrendah dan jauh ketinggalan dibandingkan dengan negara-negara lain. Berbagai kritikan
tajam yangberasal dari berbagai sudut pandang terus ditujukan kepada dunia pendidikan
nasional dengan berbagaialasan dan kepentingan. Bahkan ada beberapa pihak yang menuding
bahwa krisis nasional sekarang inibersumber dari pendidikan dan lebih jauh ditudingkan
sebagai kesalahan guru (Surya, 2007).
Benarkahadaunsur“salah”padaguru?Mungkin“ya”danmungkin“tidak”tergantungdarisudutma
namemandangdanmenilainya.
Guru merupakan salah satu unsur dinamis di dalam sekolah sebagai pelaku terdepan
dalampelaksanaanpendidikanditingkatinstitusionaldaninstruksional.Untukmeningkatkanmutu
pendidikan saat ini, maka profesionalisasi guru (pendidik) merupakan suatu keharusan, terlebih
lagiapabilakitamelihatkondisiobjektifsaatiniberkaitandenganberbagaihalyangditemuidalamme
laksanakanpendidikan,yaitu:(1)perkembanganIptek,(2)persainganglobalbagilulusanpendidika
n, (3) otonomi daerah, dan (4) implementasi kurikulum 2013 dengan segala
dinamikanya.Dalam buku Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru) yang
diterbitkan oleh DirektoratJenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan Nasional(2010), diungkapkan bahwa “Guru adalah pendidik
profesional yang mempunyai tugas, fungsi, danperan penting dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa …tidaklah berlebihan kalau dikatakan bahwamasa depan masyarakat, bangsa dan
negara, sebagian besar ditentukan oleh guru. Oleh sebab itu,profesi guru perlu dikembangkan
secara terus menerus dan proporsional menurut jabatan fungsionalguru”.
Melaluipendidikanakandihasilkanmanusia-
manusiacakapyangdibutuhkandalamprosespembangunan.HasilpenelitianHeynemandanLoxle
y(dalamSupriadi,1999)di29negaramenemukan bahwa di antara berbagai masukan (inputs)
yang menentukan mutu
pendidikan(yangditunjukkanolehprestasibelajarsiswa),ditentukanolehguru.Peranangurusangat
lahpentingdalam
keterbatasansegalahaldibidangpendidikanbaginegara-
negaraberkembang.Hasilpenelitianberikutnya terbukti pada 16 negara berkembang guru
memberikan kontribusi terhadap prestasi belajarsiswa sebesar 34%, sedangkan manajemen
sekolah 22%, waktu belajar siswa 18%, dan sarana fisiksekolah sebesar 26%. Sedangkan 13
negara industri kontribusi guru adalah 36%, manajemen
sekolah23%^,waktubelajar22%,dansaranafisiksekolah19%.Berdasarkanhasilpenelitiantersebu
t,tampaklahjelasbahawagurumemegangperanyangsangatpentingdalammewujudkanpendidikan
yangbermutu.
Tulisan ini akan mengemukakan satu pandangan bahwa upaya mencapai pendidikan
bermutuharusdimulaidenganguruyangbermutupula.Upayameningkatkanmutupendidikantanpa
memperhitungkan guru secara nyata, hanya akan menghasilkan satu fatamorgana atau sesuatu
yangsemudan tipuan belaka.

PEMBAHASAN
Pandangan danPeran Guru dalamPeningkatan MutuPendidikan
Gurumerupakansalahsatuunsurataukomponendalamsistempendidikannasionalyangmenentuka
nkeberhasilanpendidikan.Tanpaguru, pendidikanhanyaakanmenjadisloganmulukkarena segala
bentuk kebijakan dan program pada akhirnya akan ditentukan oleh kinerja pihak
yangberadadigaristerdepanyaituguru.Pudjawan(2011:27)menyatakan,komponenguru/pendidi
kmerupakan salah satu masukan instrumental yang menduduki posisi strategis, terutama tugas
gurudalam pengelolaan proses pembelajaran yang bertujuan mengantarkan peserta didik
menuju kepadaterwujudnyatujuan pendidikan nasional.
Sebelumnya telah diuraikan bahwa guru merupakan salah satu unsur dinamis di dalam
sekolahsebagaipelakuterdepandalampelaksanaanpendidikanditingkatinstitusionaldaninstruksi
onal.Dengan menggunakan paradigma berfikir input-prose-output, di mana di dalam
komponen
inputterdiridari;rawinput,instrumentalinput,danenviromentalinput.Gurumerupakansalahsatuk
omponen instrumental input, mememiliki posisi penting dan strategis, karena guru sebagai
manajer(pengelola) dalam seluruh aktivitas proses pembelajaran di sekolah (Pudjawan, 2011:
37).
Menyadariperanpentinggurudanberkembangnyatuntutanprofesionalitasgurudiabad21,pemerin
tahmenetapkanberbagaikebijakan yangditujukan untukpeningkatan mutuguru.
Peran guru dalam kaitan dengan mutu pendidikan, menurut Surya (2007) sekurang-
kurangnyadapat dilihat dari tiga dimensi yaitu guru sebagai pribadi, guru sebagai unsur
pendidikan, dan gurusebagai unsurmasyarakat. Berikutpenjelasandarimasing-masingperan
guru.

Gurusebagai Pribadi
Kinerja peran guru dalam kaitan dengan mutu pendidikan harus dimulai dengan dirinya
sendiri.Sebagai pribadi, guru merupakan perwujudan diri dengan seluruh keunikan
karakteristik yang sesuaidengan posisinya sebagai pemangku profesi keguruan. Kepribadian
merupakan landasan utama
bagiperwujudandirisebagaiguruyangefektifbaikdalammelaksanakantugasprofesionalnyadiling
kunganpendidikandan dilingkungankehidupan lainnya.Halinimengandung
maknabahwaseorang guru harus mampu mewujudkan pribadi yang efektif untuk dapat
melaksanakan fungsi
dantanggungjawabnyasebagaiguru.Untukitu,iaharusmengenaldirinyasendiridanmampumenge
mbangkannyakearahterwujudnyapribadiyangsehat danparipurna(fullyfunctioningperson).
Kepribadianseoranggurudalam
mewujudkanpendidikanyangbermutusebagaimanayangdiamanatkan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasidan Kompetensi Guru,
khususnya pada kompetensi kepribadian yang meliputi 5 indikator, yaitu:
(1)bertindaksesuaidengannormaagama,hukum,sosial,dankebudayaannasionalIndonesia,(2)me
nampilkandirisebagaipribadiyangjujur,berakhlakmulia,danteladanbagipesertadidikdan

masyarakat, (3) menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
wibawa, (4)menunjukan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan
rasa percaya diri,dan(5) menjunjungtinggikode etikprofesiguru.

PeranGuru diSekolah
Dalam keseluruhan proses kegiatan pendidikan di tingkat operasional sekolah, guru
merupakanpenentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tingkat institusional, dan
instruksional ataupembelajaran. Sejalan dengan tugas utamanya sebagai pendidik di sekolah,
guru melakukan tugas-tugas kinerja pendidikan dalam bimbingan, pengajaran, dan latihan.
Semua kegiatan itu sangat
terkaitdenganupayapengembanganparapesertadidikmelaluiketeladanan,penciptaanlingkungan
pendidikanyangkondusif,membimbing,mengajar,dan melatihpeserta didik.
Sesuaidenganperkembangandantuntutanyangberkembang dewasaini,peran-
perangurumengalami perluasan yaitu sebagai: pelatih (coaches), konselor, manajer
pembelajaran,
partisipan,fasilitator,pemimpin,pembelajar,pengarang,danpencerita.Sebagaipelatih(coaches),g
urumemberikanpeluangyangsebesar-besarnyabagipesertadidikuntukmengembangkancara-
carapembelajarannya sendiri sebagai latihan untuk mencapai hasil pembelajaran optimal.
Sebagai konselor,guru menciptakan satu situasi interaksi di mana peserta didik melakukan
perilaku pembelajaran dalamsuasana psikologis yang kondusif serta menyenangkan dengan
memperhatikan kondisi setiap pesertadidik dan membantunya ke arah perkembangan secara
optimal. Sebagai manajer pembelajaran, gurumengelola keseluruhan kegiatan pembelajaran
mulai dari merencanakan sampai pada
mengevaluasipembelajaran,denganmendinamiskanseluruhsumber-
sumberpenunjangpembelajaran.Sebagaipartisipan,gurutidakhanyaberperilakumengajarakantet
apijugaberperilakubelajarmelaluiinteraksinyadenganpesertadidik.Gurusebagaifasilitator,meng
andungmaknabahwadisetiapkegiatanpembelajaran, peserta didiklahyang aktif dalam
mengkonstruksiilmupengetahuan,
tugasgurumemudahkan/memfasilitasipesertadidikdalambelajar.Sebagaipemimpin,gurumenjad
iseseorang yang menggerakkan peserta didik dan orang lain untuk mewujudkan perilaku
pembelajaranyang efektif. Dan sebagai pembelajar, guru secara terus menerus belajar dalam
rangka menyegarkankompetensinya serta meningkatkan kualitas profesionalnya. Sebagai
pengarang, guru secara kreatif
daninovatifmenghasilkanberbagaikaryayangakandigunakanuntukmelaksanakantugasnyadanm
engembangkan kemampuannya. Sebagai pencerita, guru secara aktif memberikan cerita-cerita
yangbisamembuka cakrawala pesertadidik.

PeranGurudi Masyarakat
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara keseluruhan, guru
merupakanunsur strategis sebagai anggota, agen, dan pendidik masyarakat. Sebagai anggota
masyarakat
guruberperansebagaiteladanbagibagimasyarakatdisekitarnyabaikkehidupanpribadinyamaupun
kehidupan keluarganya. Sebagai agen masyarakat, guru berperan sebagai mediator (penengah)
antaramasyarakat dengan dunia pendidikan khususnya di sekolah. Dalam kaitan ini, guru akan
membawa danmengembangkan berbagai upaya pendidikan di sekolah ke dalam kehidupan di
masyarakat, dan jugamembawa kehidupan di masyarakat ke sekolah. Selanjutnya sebagai
pendidik masyarakat,
bersamaunsurmasyarakatlainnyaguruberperanmengembangkanberbagaiupayapendidikanyang
dapatmenunjangpencapaianhasilpendidikanyangbermutu.

Profesionalisasi JabatanGurudalamPeningkatanMutuPendidikan
Tuntutan keprofesionalan suatu pekerjaan pada dasarnya melukiskan sejumlah persyaratan
yangharus dimiliki oleh seseorang yang memangku jabatan atau profesi itu. Tanpa dimilikinya
sejumlahpersyaratan,
makaseseorangtidakdapatdikatanprofesional.Dengankatalain,orangitutidakmemiliki

kompetensi untuk pekerjaan tersebut. Profesional merujuk kepada orang yang memangku
jabatan ataupekerjaan yang memenuhi persyaratan yang dicirikan oleh profesi itu. Karena itu,
guru adalah suatupekerjaanprofesi,pekerjaan guruitu harusdikerjakanjuga
secaraprofesional(Mantja,2007).
ProfesiGuru adalah pendidik profesionalyang mempunyaitugas,fungsi,dan
peranpentingdalammencerdaskankehidupanbangsa.Makaprofesiguruperluditingkatkandandik
embangkansecaraterusmenerusdanproporsionalmenurutjabatanfungsionalguru,karenapekerjaa
ngurumemerlukankeahliankhusus.Profesigurubermaknastrategiskarenapenyandangnyamenge
mbantugassejati bagiproseskemanusiaan,pencerdasan,pembudayaan,danpembangunkarakter
bangsa.
Berangkat dari kerangka berpikir tersebut, berarti guru harus mengembangkan profesinya
secaraterus menerus supaya bisa melaksanakan tugas tugas, fungsi, dan perannya secara
profesional.
Strategidanmetodebaruyangbisadikembangkandalamprofesiguru,bisadiperolehsejalandenganp
engembangan profesi guru secara terus menerus. Pengembangan semacam itu menjadi sangat
strategismengingat tuntutan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2008 Tentang
Guru, yangmenjelaskan bahwa “Guru wajib memiliki Kualifikasi Akademik, kompetensi,
Sertifikat Pendidik,
sehatjasmanidanrohani,sertamemilikikemampuanuntukmewujudkantujuanpendidikannasional
.Kompetensi Guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dankompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”. Dalam
kompetensi
kepribadian,salahsatunyamenyangkuttentang“(m)mengembangkandirisecaramandiridanberke
lanjutan”.Seorang guru yang memenuhi standar mutu guru diharapkan mampu mewujudkan
pembelajaran
yangefektifdanjugamenjadipembelajarsepanjangkarirdalamrangkamewujudkanpendidikanyan
gbermutu.
Pengembanganprofesigurumenjadisangatpentingartinyadalammeningkatkanmutupendidikans
aatini,mengingatprofesionalisasiguru(pendidik)merupakansuatukeharusan,terlebihlagi apabila
kita melihat kondisi objektif saat ini berkaitan dengan berbagai hal yang ditemui
dalammelaksanakan pendidikan. Dengan demikian menjadi jelas bahwa pengembangan
kemampuan gurudalam melaksanaan tugas, fungsi dan peranannya, merupakan suatu
kebutuhan yang harus diterima
dandilaksanakan.Haliniharusdimaknaisebagaikonsekwensidariprofesiyangmenuntutharusdila
ksanakansecaraprofesional.Kebutuhanitu,menjadisemakinterasaapabilakitamenyadariketerbat
asan yang ada pada diri sebagai manusia. Pengakuan diri ini diperlukan, mengingat
manusiabukan mahluk yang serba bisa, dan membutuhkan pengalaman atau pengetahuan yang
baru untuk dapatmenjadi lebihbisa, bukan untukmenjadisempurna.
Berkembangnya tuntutan profesionalitas guru dip[icu oleh perubahan lingkungan sekolah
yangbegitu cepat di era global ini. Pada abad 21, terjadi transformasi besar pada aspek sosial,
ekonomi,politik,danbudaya(Hargreaves,2000)yangdidorongolehperkembanganilmupengetahu
andanteknologiyang pesat,perubahan demografi,globalisasidan
lingkungan(Hargreaves,1997;Beare,2001; Mulford, 2008). Akibatnya guru saat ini
menghadapi tantangan yang jauh lebih besar dari erasebelumnya. Guru menghadapi klien
seperti orang tua siswa, peserta didik, warga masyarakat yang
jauhberagam,materipelajaranyanglebihkompleksdansulit,standarprosespembelajaran,danjugat
untutankompetensilulusan yanglebihtinggi(Darling. 2006).

PenulisanKaryaIlmiah sebagaiPengembanganKeprofesianBerkelanjutan
Sebagaiguruprofesionalharusmemilikiberbagaikemampuanataukompetensi,salahsatukemamp
uan yang harus dimiliki guru adalah kemampuan menulis karya ilmiah. Dengan menulis
karyailmiahselaingurudapatnaikpangkat,jabatandangolongansehinggamengalamipeningkatan
karierjuga mendapatkan penghargaan dan pengakuan. Berarti menjadi begitu penting sekali
memilikikemampuanmenuliskaryailmiah itu. Undang-UndangNomor14 Tahun 2005 tentang
GurudanDosenmenyebutkanbahwaguruprofessionaldibuktikankemampuannyadalammenulisk
aryailmiah

yangmenjadisyaratkenaikanpangkatdanjabatan.Tetapikenyataandilapangansebagiangurukema
mpuanmenulis karya ilmiahnya masih rendah.
Penulisan karya ilmiah merupakan syarat wajib bagi guru dalam jabatan profesi. Hal ini
jugadiaturkedalamPeraturanMenteriPendayagunaanAparaturNegaradanReformasiBirokrasi(P
ermenpan dan RB) Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
KreditnyaPasal(17)menjelaskanbahwakenaikanpangkatgurumulaidarigolonganruangIIIbkeata
sdipersyaratkan mengajukan karya tulis ilmiah. Peraturan inimulai berlaku tahun 2011 dan
berlakusecaraefektif mulaitanggal1Januari 2013,maka sejaktanggal
tersebutbahwakenaikanpangkatguru mulai dari golongan ruang III b ke atas dipersyaratkan
mengajukan karya tulis ilmiah sudahberlaku.
Tantanganprofesigurudariwaktukewaktuterusbergeraksecaradinamis.Untukmampumenghada
pi dan menjawab tantangan masa depan tersebut, guru harus mampu menyesuaikan
diri.Penyesuaianditiitu,bisadilakukandenganmelaksanakanprogramPengembanganKeprofesia
nBerkelanjutan (PKB) secara konsisten dan berkesinambungan. Apabila tidak, guru tidak akan
mampumemelihara pengetahuan dan kompetensi lainnya untuk dapat menunjang pelaksanaan
tugas, fungsi danperanan secara profesional. Dengan sendirinya, guru seperti itu akan tergilas
oleh perubahan zaman.Itulah sebabnya dalam buku Pedoman Pengelolaan PKB yang
diterbitkan oleh Kementrian PendidikanNasional (2011), disebutkan bahwa program PKB
“diarahkan untuk dapat memperkecil jarak antarapengetahuan, keterampilan, kompetensi
sosial dan kepribadian yang mereka miliki sekarang dengan apayangmenjadituntutan ke
depanberkaitan dengan profesinya itu”.
PengembanganKeprofesianBerkelanjutan(PKB),yangterdapatdalambukuPedomanPengelolaa
n PKB yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional (2011), bahwa: PKB
adalahbentuk pembelajaran berkelanjutan bagi guru yang merupakan kendaraan utama dalam
upaya
membawaperubahanyangdiinginkanberkaitandengankeberhasilansiswa.Dengandemikiansemu
asiswadiharapkandapatmempunyaipengetahuanlebih,mempunyaiketerampilanlebihbaik,danm
enunjukkan pemahaman yang mendalam tentang materi ajar serta mampu memperlihatkan apa
yangmereka ketahui dan mampu melakukannya. PKB mencakup berbagai cara dan/atau
pendekatan dimanaguru secara berkesinambungan belajar setelah memperoleh pendidikan
dan/atau pelatihan awal sebagaiguru. PKB mendorong guru untuk memelihara dan
meningkatkan standar mereka secara keseluruhanmencakup bidang-bidang berkaitan dengan
pekerjaannya sebagai profesi. Dengan demikian, guru
dapatmemelihara,meningkatkandanmemperluaspengetahuandanketerampilannyasertamemba
ngunkualitaspribadiyangdibutuhkan di dalamkehidupanprofesionalnya.
Lebih lanjut dalam buku yang sama, dijelaskan bahwa kegiatan PKB dikembangkan atas
dasarprofil kinerja guru sebagai perwujudan hasil Penilaian Kinerja (PK) Guru yang didukung
dengan hasilevaluasi diri. Bagi guru-guru yang hasil penilaian kinerjanya masih berada di
bawah standar kompetensiatau dengan kata lain berkinerja rendah, diwajibkan mengikuti
program PKB yang diorientasikan
untukmencapaistandarkompetensitersebut.Sementarabagiguru-
guruyangtelahmencapaistandarkompetensi,kegiatanPKB-
nyadiarahkankepadapeningkatankeprofesianagardapatmemenuhituntutan ke depan dalam
pelaksanaan tugas dan kewajibannya, sesuai dengan kebutuhan sekolah dalamrangka
memberikan layanan pembelajaran yang berkualitas kepada peserta didik. PKB diakui
sebagaisalah satu unsur utama selain kegiatan pembelajaran/pembimbingan dan tugas
tambahan lain yangrelevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang diberikan angka kredit untuk
pengembangan karir gurukhususnya dalam kenaikan pangkat/jabatan fungsional guru.
Harapannya melalui kegiatan PKB akanterwujud guru yang profesional yang bukan hanya
sekedar memiliki ilmu pengetahuan yang kuat, tuntasdantidaksetengah-
setengah,tetapitidakkalahpentingnyajugamemilikikepribadianyangmatang,kuat dan seimbang.
Dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kuat, tuntas dan tidaksetengah-
setengahsertakepemilikankepribadianyangprima,makadiharapkanguruterampil

membangkitkan minat peserta didik kepada ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penyajian
layananpendidikanyangbermutu.Merekamampumembantudanmembimbingpesertadidikuntuk
berkembang dan mengarungi dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yang secara cepat berubah
sebagaiciri darimasyarakatglobal.
Berdasarkanuraiandiatas,PKBmemilikiarahdantujuanyangjelas.Tidaksajauntukmemenuhi
hasrat guru dalam rangka meningkatkan karir serta pengembangan kompetensinya yangsesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan zaman, tetapi juga dapat membantu peserta didik
untukmemahami dan mendalami ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan pengetahuan
dan pengalaman,strategidanmetode baru yang dimilikiolehgurunya.Denganbegitu, terjadi
peningkatankualitaslayanan pendidikan di sekolah atau madrasah dalam rangka meningkatkan
mutu pendidikan.
MelaluiprogramPKBdapatmemotivasiguruuntuktetapmemilikikomitmenmelaksanakantugasd
anfungsinyasebagaitenaga profesional.
KomponenPKByangbisadiikutiolehguru,sebagaimanatertuangdalambukuPedomanPengelolaa
n PKB (2011), secara singkat mencakup: (1) pengembangan diri, yang meliputi
keikutsertaandalam diklat fungsional dan melaksanakan kegiatan kolektif guru; (2) publikasi
ilmiah, yang meliputimembuat publikasi ilmiah atas hasil penelitian dan membuat publikasi
buku; dan (3) karya
inovatif,yangmeliputimenemukanteknologitetapguna,menemukan/menciptakankaryaseni,me
mbuat/memodifikasi alat pelajaran, dan mengikuti pengembangan penyusunan standar,
pedoman,soaldan
sejenisnya.PilihanprogramPKByangakandiikutisangattergantungdarihasilPKGuru.
JenisprogramPKByangdilaksanakandandikembangkan,padaakhirnyabermuarapadapeningkata
n jenjang karir guru. Oleh karena itu, guru harus mampu memahami dan
melaksanakankesempatan (peluang) ini secara objektif dan realistis untuk menuju kederajadan
guru yang
profesional.Dibutuhkanpengorbananuntukitu,mengingatpengembangankeprofesiansecaraberk
elanjutanmerupakan hal yang tidak bisa ditawar-tawar, wajib dan menjadi kebutuhan dalam
profesi keguruan.Dengan demikian guru yang profesional akan terampil membangkitkan minat
peserta didik kepada ilmupengetahuan dan teknologi, serta memiliki integritas yang tangguh
untuk mampu berkompetitif dewasaini dan di di masa depan. Oleh karena itu, akan lahir
generasi-generasi penerus bangsa yang hadal,berdayasaingtinggi, dan tentunya
melahirkangenerasiemas yangdicita-citakan.

PENUTUP
Pendidikanmemberikankontribusiyang
sangatbesarterhadapkemajuansuatubangsadanmerupakanwahana dalam
menerjemahkanpesan-pesankonstitusiserta sarana
dalammembangunkarakterbangsa(nationcharacterbuilding).Masyarakatyangcerdasakanmemb
erikannuansakehidupanyangcerdaspuladansecaraprogresifakanmembentukkemandiriansuatub
angsa.Masyarakat yang demikian merupakan investasi besar untuk berjuang keluar dari krisis
multidimensidanpersiapanuntukmenghadapipersaingan global.
Guru merupakan salah satu unsur dinamis di dalam sekolah sebagai pelaku terdepan
dalampelaksanaan pendidikan di tingkat institusional dan instruksional. Dengan menggunakan
paradigmaberfikir input-prose-output, di mana di dalam komponen input terdiri dari; raw input,
instrumentalinput, dan enviromental input. Guru merupakan salah satu komponen instrumental
input, mememilikiposisi penting dan strategis, karena guru sebagai manajer(pengelola) dalam
seluruh aktivitas prosespembelajaran di sekolah. Peran guru dalam kaitan dengan mutu
pendidikan, sekurang-kurangnya dapatdilihat dari tiga dimensi yaitu guru sebagai pribadi, guru
sebagai unsur pendidikan, dan guru sebagaiunsur masyarakat.
Pengembanganprofesigurumenjadisangatpentingartinyadalammeningkatkanmutupendidikan
saat ini, mengingat profesionalisasi guru (pendidik) merupakan suatu keharusan,
terlebihlagiapabilakitamelihatkondisiobjektifsaatiniberkaitandenganberbagaihalyangditemuid
alam

melaksanakan pendidikan. Dengan demikian menjadi jelas bahwa pengembangan kemamuan


gurudalam melaksanaan tugas, fungsi dan peranannya, merupakan suatu kebutuhan yang harus
diterima
dandilaksanakan.Haliniharusdimaknaisebagaikonsekwensidariprofesiyangmenuntutharusdila
ksanakansecaraprofesional.Kebutuhanitu,menjadisemakinterasaapabilakitamenyadariketerbat
asanyangada padadirisebagaimanusia.
Tantangan profesi guru dari waktu ke waktu terus bergerak secara dinamis. Untuk
mampumenghadapi dan menjawab tantangan masa depan tersebut, guru harus mampu
menyesuaikan
diri.Penyesuaianditiitu,bisadilakukandenganmelaksanakanprogramPKBsecarakonsistendanbe
rkesinambungan. Apabila tidak, guru tidak akan mampu memelihara pengetahuan dan
kompetensilainnya untuk dapat menunjang pelaksanaan tugas, fungsi dan peranan secara
profesional. Dengansendirinya, guru seperti itu akan tergilas oleh perubahan zaman. Salah satu
kegiatan PKB yaitu menuliskaryailmiah, sebagaiperwujudanprofesionalitasguru.

DAFTARRUJUKAN
Beare,H.2001.Creating theFutureSchool. London:RouutlegeFalmer.
Darling, L.H. 2006. Constructing 21stCentury Teacher Education. Journal of Teacher
Education, 57: 300-314.Hargeaves, A. 1997. The Four Ages of Professionalism and
Professional Learning. Unicorn, 23 (2): 86-114Hargeaves, A. & Fullan, M. 2000. Mentoring
in the New Millenium. ProQuest Education Journals, 39 (1): 50-
56.Mantja,W.2007.ProfesionalisasiTenagaKependidikan:ManajemenPendidikandanSupervsi.
Pengajaran.
Malang:ElangMas.
Mulford,B.2008.TheLeadershipChallenge:ImprovingLearninginSchools.AustralianEducation
Review.
Victoria:ACERPress.
Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) (Buku 1), Pusat
Pengembangan ProfesiPendidik Badan Pengembangan SumberDaya Manusia Pendidikan dan
Penjaminan Mutu PendidikanKemendiknas,Jakarta 2011.
Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) (Buku 4), Pusat
Pengembangan ProfesiPendidik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
Penjaminan Mutu PendidikanKemendiknas,Jakarta 2011.
Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) (Buku 5), Pusat
Pengembangan ProfesiPendidik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
Penjaminan Mutu PendidikanKemendiknas,Jakarta 2011.
Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru). Kementerian Pendidikan Nasional
Derektorat JenderalPeningkatanMutuPendidikandanTenaga Kependidikan, Jakarta 2010.
PeraturanPemerintahRINomor74Tahun2008 tentangGuru(LembaranNegeraRITahun2008
Nomor194).
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional GurudanAngka Kreditnya,Kemendiknas, Jakarta 2010.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya,Pusat Pengembangan
Profesi Pendidik
BadanPengembanganSumberDayaManusiaPendidikandanPenjaminanMutuPendidikanKemen
diknas,Jakarta2011.
Pudjawan, K. 2011. Grand Design Progrgram Pendidikan Profesi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan: KebijakanSertifikasi Guru dalam Rangka Pengembangan Profesionalisme Guru
dan Peningkatan Mutu Pendidikan.BandungA:RizqiPress.
Rugaiyah.2012.PengembanganKomptensiKepalaSekolahdalamMeningkatkanMutuPendidika
n.ArtikeldalamProsidingInternationalConferenceEducationalManagement,Administrationand
Leadership.Malang:JurusanAdministrasiPendidikan.
Sagala, S. 2009. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung:
AlfabetaSaud,U. S. 2009.PengembanganProfesiGuru.Bandung:Alfabeta.
Soetopo,H.2012.TantangandanIsu-
IsuPendidikanNasionalSertaSolusinya.ArtikeldalamProsidingInternationalConferenceEducati
onalManagement,AdministrationandLeadership.Malang:JurusanAdministrasiPendidikan.
Sonhadji, A. 2013. Manusia, Teknologi, dan Pendidikan Menuju Peradaban Baru. Malang:
Penerbit UniversitasNegeriMalang(UM Press).
Surya, M. 2007. Mendidik Guru Berkualitas untuk Pendidikan Berkualitas. Makalah
Disampaikan pada OrasiIlmiah dalam DiesNataliske-
45UniversitasPGRIYogyakarta12Desember2007.
Tilaar.H.A.R.2010. ParadigmaBaruPendidikanNasional.Jakarta:PT.RinekaCipta.
Unesco.2005.ContributingtoMoreSustainableFuture:QualityEducation,LifeSkillandEducation
forSustainableDevelopmen.Paris:Divisionfor thePromotionofQualityEducationSector7.
IslamicManagement:JurnalManajemenPendidikanIslam P-ISSN:2614-4018
Doi:10.30868/im.v5i01.2024 E-ISSN:2614-8846

MerumuskanVisidanMisiLembagaPendidikan

Hafizin,Herman
SekolahTinggiAgama Islam (STAI)Al-HidayahBogor
hafizin@staiabogor.ac.idhermanankhudry@gmail.com

ABSTRAK
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan dengan tantangan yang harus
diwujudkanpendidikan nasional dengan melaksanakan tugas dengan baik. Saat memainkan
peransebagai lembaga pendidikan, sekolah harus dikelola dengan baik untuk mencapai
tujuanpendidikanyangoptimal.Manajemensekolahyangtidakterspesialisasidapatmengganggup
roses pendidikan yang sedang berlangsung. Visi dan Misi adalah elemen yang sangatpenting
di sekolah dimana visi dan misi merupakan pekerjaan yang ditentukan oleh parapemangku
kepentingan untuk mencapai keadaan yang diinginkan di masa depan sebagaimanifestasi dari
tujuan. Hasil analisis pada dasarnya adalah sebagai berikut:
Pertama,mengembangkanvisidanmisisekolahbukanlahtugasyangmudah,membutuhkanpengaw
asan, dan melibatkan semua orang yang terlibat. Kedua, visi dan misi sekolahmencakup banyak
hal besar, antara lain: sebuah tujuan untuk mencapai bahkan hal keciltapi sangat mendesak
seperti anggaran tahunan, rencanakan semua ini sebanyak mungkindan ketika menjalankan
identitas sekolah hanya dapat dilihat dengan membaca visi
danmisimerekasecarapraktis.Denganmelibatkanseluruhpemangkukepentingan,penyusunanvisi
danmisibukanlah tugasyangmudah.
KataKunci: Visi,Misi,Tujuan,Sekolah

PENDAHULUAN
Dampak lingkungan pendidikan yang sangat kompetitif saat ini antara lain
tuntutanpengembangan yang konstan untuk keunggulan kompetitif, memperbarui peta jalan
untukorganisasiyangberkelanjutan,mendefinisikan,menyediakan,berkonsentrasi,danberkomit
men pada semua karyawan untuk langkah-langkah strategis untuk pengembanganlebih lanjut.
Sekolah harus menjalankan tugasnya dengan baik sebagai lembaga
pendidikanyangmengembanmisiuntukmencapaitujuanpendidikannasional.Dalammengenalipe
rannya sebagai lembaga pendidikan, sekolah harus dikelola dengan baik untuk mencapaitujuan
pendidikan yang dirumuskan secara optimal. Kepemimpinan sekolah yang
tidakprofesionaldapatmenghambatprosespendidikanberkelanjutandanlangkah-langkahsekolah
dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga formal. Agar manajemen sekolahdapat
berfungsi dengan baik, maka diperlukan pengelolaan organisasi (sekolah) secaraefektif dan
efisien, serta memiliki rencana strategis untuk mencapai tujuan dan
sasaran.Perencanaanstrategismerupakanlandasanbagisekolahdalammelaksanakanprosespendi
dikan.Komponendalamperencanaanstrategissetidaknyaterdiridarivisi,misi,prinsipdan tujuan.
Perumusan tersebut harus dilakukan pengelola sekolah, agar memiliki
arahkebijakanyangdapatmendukungpencapaiantujuanyangdiharapkan.Berdasarkanpaparandi
atas, penulis tertarik untuk membahas makalah tentang “merumuskan visi, misi,
prinsip”dantujuan sekolah”.

METODEDANPEMBAHASAN
PengertiandanPerumusanVisidanMisi
pengertianvisi
Kata visi berasal dari bahasa Inggris, Vision yang berarti visi, daya lihat, impian,
ataubayangan.Secaraetimologis,itujugabisamenjadipenampilandengangagasanyangdalamdanj
elasuntukmencapaimasadepanyangjauh.Visiadalahkemampuanuntukmelihatintimasalah.Oleh
karenaitu,katavisiitusederhana,pendek,padatdanjelas,melainkansekadarcita-cita, angan-angan,
dan impian-impian ideal yang akan dicapai di masa yang
akandatang,termasukmaknayangluas,jauhdanbermakna.(Minan,2019)Wibisono(2006:43),Visi
adalahsekumpulankatabahkankalimatyangmenggambarkanmimpi,aspirasi,rencana, harapan
untuk masa depan asosiasi, perusahaan, dan organisasi. Visi juga dapatdigambarkan sebagai
apa yang benar-benar dibutuhkan suatu organisasi untuk menjaminkeberhasilan dan
keberlanjutan jangka panjang suatu organisasi/perusahaan. Dengan
katalain,visidapatdigambarkansebagaisesuatuyang“diinginkan”olehsuatuasosiasi,
perusahaan, atau organisasi.(Hariwibowo, 2018). Dan visi ini juga disebut sebagai faktoryang
sangat menentukan bagi perusahaan untuk memastikan keberlanjutan dan
kesuksesanjangkapanjang.Visiperlumenjadiinspirasidanmotivasibagisetiaporangdilembagaunt
ukmewujudkan ide, dan visi perlu menjadi inspirasi bagi gerakan prestasi warga
sekolahdiekspresikan melalui pelayanan yang ditawarkan dan kebutuhan yang bisa
ditanggulangi,nilai-nilaiyangdiperolehsertaharapandancita-
citamasadepan.Visipendidikanmerupakanpernyataandalambentukangan-
anganyangmenjelaskanIdentitasinstitusiyangakan dicapai dimasa yang akan datang. Berharap
untuk masa depan akan ada
beberapatantangandanpeluangyangakandihadapinanti.Mengembangkanvisilembagapendidika
nperlumengetahui kemajuan yang terjadi di masadepan.(Windaningrum, 2019)
Bagi institusi, visi adalah konsep moral yang menggambarkan profil institusi
masadepanyangdiinginkan.Visimasadepaniniselaludibentukolehpeluangdantantanganyangdih
arapkanterjadidimasadepan.Olehkarenaitu,institusiinstitusionalperlumempertimbangkan
perkembangan dan tantangan pendidikan ke depan dalam menetapkanvisinya.(Faruq&
Supriyanto, 2020)
MerumuskanVisiSekolah
Disekolah,visimerupakangambaranmasadepanyangdicapaisekolahuntukmenentukanperlunya
memperhatikanperkembangandantantangankedepan.Visiorganisasi (sekolah) sangat penting
memegang peranan penting. Ada beberapa hal yangperlu dipertimbangkan ketika membuat
atau mendefinisikan sebuah visi. Saat merumuskanvisiAndaperlu mempertimbangkan hal
berikut:
Menjelaskan tujuan lembaga pendidikan Islam di masa depan. Pernyataan
Visimenggambarkansituasiatautujuanyangakandiwujudkandimasayangakandatangsehingga
pemerintah menetapkan kemampuanmanajer puncak yang
diperlukanuntukmengantisipasiperkembanganilmupengetahuandanteknologidimasadepandan
mendukung terwujudnyaVisi Pendidikan Nasional.
Membutuhkan waktu yang lama dengan batas waktu yang jelas. Pernyataan Visibertujuan
untuk memfokuskan semua kegiatan pendidikan pada satu landasan
dantujuan,sehinggamencapaivisimemerlukankerangkawaktudanbatasanwaktu.Halini menjadi
dasar untuk mengembangkan visi institusi Islam dalam beradaptasidenganperubahan.
Menekankankualitasdankepribadiansiswa.ModellembagapendidikanIslamtidakbolehmemiliki
nilaikomersialdantidakbolehdiarahkanpadapengejarankeuntunganataukemaslahatanmateri.Vis
ilembagaIslamperlufokuspada

penyesuaian antara program pendidikan dengan kebutuhan perkembangan zamandan


pengajaran dengan menggunakan nilai-nilai Islam sebagai batasan dan aturandalam menangani
segala sesuatu yang dilakukan. Sifat yang menjawab
kebutuhanperkembanganzamandantetapbermoralyangdapatberinteraksidenganbaikdenganmas
yarakat danmengatasi perubahan.
Melibatkan semua anggota lembaga. Membuat pernyataan visi tidak semata-matadidasarkan
pada pandangan eksekutif dan manajer puncak. Visi berkualitas tinggiadalah visi yang
terbentuk dari pandangan yang berbeda dari setiap elemen
atauhierarkianggota,dibahasdandisepakatisebagaitujuanbersama.Denganmengikutsertakansel
uruhanggotakeanggotaan,visiinidijadikansebagaikomitmenbersamayangdilakukanbersamaunt
uk kepentinganlembaga-lembagaIslam.
Pernyataan yang mudah dipahami. Sangat penting dalam membuat pernyataan misiuntuk
menggunakan teks yang singkat dan jelas sehingga semua anggota
yangmelihatdanmengamatilembagadanmasyarakatsekitardapatdenganmudahmemperolehdan
memahami informasi.(Anisa &Rahmatullah, 2020)
MenurutAkdon,adabeberapa Kriteriauntukmerumuskansebuahvisiantaralain:
Visiadalahgambaranpandanganidealmasadepanyangingindiwujudkanbukanfakta.
VisidapatmemberikanarahankepadaanggotaorganisasiMencapaikinerjayangbaik.
Bisamenginspirasidansiaphadapitantangan.
Sebuahjembatanantara masakini danmasadepan akandatang.
Gambaranyangrealistisdanandalmasadepanyangmenyenangkan.
Sifatnyatidak statis,abadi.(Calam &Qurniati, 2016)
Mengembangkanvisisekolahyangbaikberdasarkanbeberapapendapatdiatasharusmengisyaratka
n:
Visisekolahbersifatjangkapanjang,berorientasikemasadepan(menetapkankerangka waktu
sesuaikebutuhan).
Tunjukkankeyakinanmasadepanyangjauhlebihbaiksesuaidengannormadanharapansosial.
Visisekolahharusmencerminkanstandarkeunggulandancita-citayangingindicapai.
Visisekolahharusmencerminkanpengejaranyangkuatterhadapinspirasi,antusiasme,dan
komitmen pemangku kepentingan.

Menjadi landasan dan mendorong transformasi dan pengembangan sekolah ke arahyanglebih


baik.
Menjadidasaruntukmengembangkanmisidantujuansekolah.
Saatmengembangkanvisiperlumenyertakanindikatoruntukmencapaivisi.(Calam&
Qurniati,2016)
PengertianMisi
Misi adalah untuk menyempurnakan visi dalam bentuk tugas, komitmen, dan rencanaaksi yang
dijadikan sebagai arah untuk terwujudnya visi. Dalam arti lain, misi
adalahpernyataantentangapayangharusdilakukanlembagauntukmewujudkanvisinya.Misijuga
merupakansesuatuyangkonkrituntukditujudanjugadapatmemberikangambarantentangbagaima
namencapaivisitersebut.Misiadalahkegiatanyangharusdilakukanolehsekolah/madrasahatauyan
gharusmenjalankanfungsiuntukmencapaivisiyangditetapkan(ImamMachalidanAraHidayat,20
16:261).Misijugadapatdiartikansebagailangkahataukegiatan yang strategis dan efektif untuk
mencapai visi yang telah ditetapkan (AminatulZahroh, 2014: 55). Edward Salis (2012:216)
menjelaskan bahwa pernyataan misi
berkaitaneratdenganvisidanmemberikanarahyangjelasbaikuntukmasakinimaupunmasadepan.P
ernyataan misi sekarang menjadi bagian penting dari pendidikan. Perlu juga ditegaskanbahwa
misi perlu ditransformasikan menjadi langkah-langkah kunci yang diperlukan
untukmenangkappeluangdidalam institusiyangsejalan denganvisiyang telahditetapkan.
Dari definisi yang berbeda tersebut, misi dapat dipahami sebagai pernyataan yangmelibatkan
penciptaan visi yang telah ditentukan sebelumnya. Singkatnya, misi adalahkegiatan yang berisi
instruksi atau langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mencapaivisi. Jika dikaitkan
dengan kewajiban suatu lembaga, dapat dipahami sebagai pernyataanyang memuat kegiatan
atau langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai visilembagatersebut.(Purnomo,
2017).
MerumuskanMisiSekolah
Misiadalahtindakanatauupayamewujudkanvisi.Jadimisimerupakanpenjabarandarivisi dalam
bentuk perumusan tugas, kewajiban dan rencana tindakan yang akan
dieksekusisebagaiinstruksi.
DalamMembuat misiadabeberapakriteriayangmeliputi:
1.Deskripsiprodukataulayananyangdiberikanadalahsangatdibutuhkanmasyarakat.
Targetaudiensyangjelas dapatdicapai.

Kualitasdanlayananprodukyangsangatbaikdengankompetitifmembujukorang-orang.
Penjelasantujuanbisnisyangingindicapaidimasadepannyamandanbermanfaatuntukproduk
dankomunitas layanan yangtersedia.(Nurlela& Solahudin, 2016)
Beberapahalyangharusdipertimbangkansaatmerumuskanmisisekolah-sekolahtersebutadalah:
Pernyataanmisisekolahditampilkandenganjelasberkaitandenganapayangingindicapaisekolah.
Rumusanmisisekolahkalimatnyaselalumenunjukkan"tindakan",bukankalimatyangmenggamba
rkan "kondisi" seperti digambarkan visi
Indikator visualdapatdirumuskanLebihdari
pernyataanmisi.Antaraindikatorvisidenganpernyataan misi terdapat benang yang jelas.
Misisekolahdiuraikanprodukataulayananyangdiberikanolehmasyarakat(siswa).
Kualitasprodukataujasayanggditawarkanharuskompetitiftinggitapimudahberadaptasidengan
kondisi sekolah.(Calam & Qurniati, 2016)
Dalammembuatmisi,perhatikantugaspokoksekolahdankelompokkepentinganyangterkait
dengan sekolah agar perilaku sekolah dapat dipahami oleh pemangku kepentingandan jalan
menuju sekolah tidak menemui hambatan atau prasangka dari sisi
komunitassekolah.Padadasarnya,misihanyalahcarauntukmencapaitujuanakademikyangmemba
ntu masyarakat dan bangsa dalam kehidupan spiritual negara. Misi
menggambarkanidentitasorganisasi,produk,pasardanmetodologitertentuatauteknologipenekan
an.Pernyataan misi menggabungkan spesifik tentang organisasi yang membuatnya unik
danmenggambarkan “harapan pencapaian organisasi, seperti ukuran organisasi, ruang
lingkupusaha dan jumlah serta keragaman bisnis organisasi, pasar dan pelanggan”
(Alkhafaji,2003).Misibiasanyamencerminkannilaidanprioritaskeputusanstrategisdanmengurai
kanvisi dan arah organisasi di masa depan. Pernyataan misi tujuannya adalah
memastikanperilaku yang direncanakan dengan mengikuti pedoman misi serta menjelaskan
tujuankeberadaandanbisnissecarakeseluruhankepadapemangkukepentinganinternaldanekstern
al.Darisudutpandangpelanggan,pernyataanmisimemastikankerangkaharapannyabagikaryawan
,yaitudoronganuntukmemahamibahwakeputusanyangdiambilmanajemenadalahbaik.(Tankovi
ć, 2013)
Ketika merumuskan visi dan misi biasanya merupakan proses yang melelahkan
danseringmenjadiperdebatandiantaraparapemimpinsekolah.Tapibegituvisidanmisisudahada,i
mplementasinyamenjaditidakmemadai.Jadikalaurumusanvisimisiyang

melelahkanituhanyasekedarhiasandinding,sungguhmengecewakan.Karenavisidanmisiorganis
asitidaksecaraakuratmenggambarkantujuanorganisasi,makamenimbulkankesulitanketikamene
rjemahkanvisidanmisikedalamserangkaiantindakanyangdigunakanuntukmengukur
kinerjadengan menggunakanmetodeBalancedScorecard.
Jansen (2005), menyatakan 12 kriteria visi dan misi yang efektif dan 7 hal terpentingyangdapat
diterapkan dan efektif :
Visidanmisiharussesuaidengansemangatzamandansemangatperjuanganorganisasi.
Visidanmisiharusmampumerepresentasikanorganisasiidealyangmampumemikathati
masyarakat.
Visidanmisimenjelaskanarahdantujuanorganisasi.
Visidanmisiharus mudahdipahamikarenadinyatakansecara elegansebagaipanduantaktis dan
strategis.
Visidanmisiharuscukuppersuasifuntukmengungkapkanharapan,aspirasi,perasaan,dan
penderitaan parapemangkukepentingan dalam organisasi.
Visidanmisiharusmampumengungkapkeunikanorganisasidanmelepaskankemampuanuniknya
untuk menentukansiapadanapayangdapat dilakukannya.
Mereka harus mampu mewujudkan keindahan, cita-cita kemajuan, dan gambaranorganisasi
masa depan yang diinginkan sehingga setiap orang yang terlibat dalamperusahaandapat
menuntut pengorbanan daninvestasi emosional.
PengertiandanPerumusanprinsip
Prinsipberartikebenaranyangmerupakanprinsipdasarsepertiberpikirataubertindak.MenurutD.R
unes,yangdikutipolehSyamsulNizar(2010),iamenafsirkanprinsipsebagaikebenaranuniversalda
ribeberapasifat.MenurutAl-
Attas(2009),pendidikanadalahprosespenamaansesuatupadaorang,secarabertahapberkaitanden
ganmetodedansistempenamaan,sertaprosespendidikandanpenerimakonten.Dalamkaitannyade
nganpendidikan, prinsip-prinsip pendidikan dapat dijadikan sebagai kebenaran universal
danmenjadi dasar pengembangan perangkat pendidikan. Asas-asas pendidikan bersumber
darilandasan pendidikan yang berupa agama atau idealisme nasional yang dianut.
Denganstandaryangsama,prinsip-
prinsippendidikanIslamditegakkandanberasaldaripandanganfilosofis-Islam tentang alam
semesta, manusia, masyarakat, ilmu pengetahuan dan moral.Pandangan Islam terhadap
persoalan tersebut telah melahirkan beberapa prinsip dalampendidikanIslam.(Ahmad Calam,
2016).

Adapunyangmenjadiprinsip-
prinsipdalamperumusantersebutadalahsebagaiberikut:Pertama,prinsip integraldan seimbang.
Sebagai prinsip integral, pendidikan Islam tidak mengenal pemisahan ilmu danagama.
Keduanya harus terintegrasi secara harmonis. Dalam Islam, Allah
adalahpenciptaalamsemesta,termasukmanusia.Allah-lahyanghukum-
Nyadiaturdandikendalikanolehdirinyasendiri.Hukumsifatfisikdisebutsunatullah,danpedoman
hidup dan hukum kehidupan manusia juga diatur dalam ajaran agamayang disebut Dinullah,
termasuk Aqidah dan Syariah. Dalam Al-Qur'an di suratpertama yang di turunkan, Allah
memerintahkan manusia untuk membaca, yaitudalam surah Al-Alaq ayat 1-5. Allah
menjelaskan bahwa harus membaca Al-
Qur'an.IniadalahayatyangditurunkanolehAllah(ayattanzailiyah;qur'aniyah).Yunus / 10:101.
Dari ayat-ayat di atas, terlihat bahwa Allah memerintahkanmanusia untuk membaca Alquran
dan fenomena alam (ayat Kauniyah) tanpamemberi tekanan pada jenis puisi yang
bersangkutan. Artinya, pendidikan Islamharusdilaksanakan secaraterpadu.
Prinsipyangseimbang,selalumemperhatikankeseimbanganberbagaiaspekseperti keseimbangan
antara dunia dan masa depan, keseimbangan antara ilmupengetahuan dan alam, hubungan
antara Tuhan dan sesama manusia, hak
dankewajiban.meningkat.Keseimbanganantaraurusanduniadankehidupanakhiratharus
diperhatikan dalam ajaran Islam. Para rasul diutus Allah untuk
mengajardanmendidikmanusiaagarbisamencapaikebahagiaandidunia.Olehkarenaitu,pendidika
nharusdiarahkanuntukmencapaikebahagiaandiduniadandiakhirat.
Pendidik perlu menjaga keseimbangan dan menggunakan pendekatan yang
relevanselainmemberikanpengetahuan.Pendidikjugaperlucerdasdanterkoordinasisecaraprofesi
onaluntukmenerapkanpengetahuanyangdiperolehsiswadidalamdandiluarkelas.Kedua, prinsip
bagian proses Rububiyyah. Al-Qur'an menjelaskan bahwa Allah adalah Al-Khaliq dan Rabbul
Alamin (penjaga alam semesta). Dalam menciptakan alam
semesta,termasukmanusia,Allahmenghadirkanproseskekekalandanketeraturan.Inidikenalseba
gaiaturanyangditerapkanolehAllahataudisebutSunnatullah.SebagaimanaAlkailanikutipdariBu
khariUmardankitabnya,peranmanusiadalampendidikanadalahyangpalingsempurna dan secara
teoritis mungkin untuk posisinya sebagai makhluk ciptaan Allah
yangbertindaksebagaiKhalifatullahfil-
Ardh.Iamenyatakanbahwaadasebagaikhalifah,manusiajugamenjalankanfungsirubbubiyahAlla
hterhadapalamsemesta,termasukmanusiaitusendiri.Dengankeseimbanganini,dapatdikatakanba
hwakarakteresensial

pendidikan Islam pada intinya terletak pada fungsi rububiyah Allah yang secara
praktisdisahkan atau diwakilkan kepada manusia. Dengan demikian, pendidikan Islam tidak
lainadalah keseluruhan proses dan fungsi rububiyah Allah terhadap manusia, mulai dari
prosespenciptaan hingga kedewasaan dan kesempurnaannya. Ketiga, prinsip membentuk
manusiaseutuhnya. Manusia yangmenjadiobjek pendidikanIslamadalah
manusiayangtelahdijelaskan dan dirangkum dalam Al-Qur'an dan Hadist. Karena kekuatannya,
citra
manusiadalampendidikansekulerdipercayakankepadaorangatauindividutertentudalammasyara
kat. Artinya, diserahkan kepada imajinasi individu atau sekelompok orang.
Dalamhalini,pendidikanIslamberartimentransformasikanintegritaspotensipesertadidikmenjadi
integritas yangnyata pada setiaptahapan kehidupan. Oleh karena
itu,fungsipendidikanIslamadalahmemeliharakeutuhanelemenindividupesertadidikdanmengopt
imalkanpotensinyauntukkeridhaanAllah.Prinsipiniharusditerapkanolehpendidik Islam dalam
proses pembelajaran. Pendidik perlu mengembangkan kecerdasanintelektual,emosional dan
spiritual secarabersamaan.(Suganda et al., 2021)
Bersumber dari wahyu dan diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW, pendidikan
Islamtelahlamamengenalkonseppendidikansepanjanghayat.Konsepinijugadigunakandalamsist
em pendidikan Islam, yaitu konsep pendidikan tanpa batasan usia. Selain itu, bukutentang
pendidikan Islam yang ditulis oleh Ramayulis menjelaskan bahwa prinsip-
prinsippendidikanIslam adalahsebagai berikut:
PrinsippendidikanIslam merupakanimplikasidarikarakteristikmanusia,
PrinsippendidikanIslamadalahpendidikanintegrasi,
PrinsippendidikanIslam adalahpendidikanyangseimbang
PrinsippendidikanIslamadalahpendidikanuniversal,
PronsippendidikanIslam bersifatdinamis. (Martatik,2019)
3.PengertiandanPerumusanTujuan.
Tujuan(Goals)
Tujuan adalah deskripsi dari pernyataan misi. Oleh karena itu, tujuan adalah salahsatu yang
dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tertentu. Penetapan tujuan
umumnyadidasarkanpadafaktor-
faktorkuncisuksesyangdilakukansetelahvisidanmisiditetapkan.Tujuantidakharusditentukansec
arakuantitatif,tetapimenurutAkdonharusdapatmenunjukkankondisiyangakandicapaidimasayan
gakandatang.Tujuanmemandudalammengembangkan tujuan, kebijakan, program, dan
kegiatan untuk mencapai misi.
Olehkarenaitu,tujuanharusmampumemberikanlandasanyangkokohbagipenetapanindikator.(W
indaningrum,2019)
Pencapaiantujuandapatdigunakansebagaiindikatoruntukmenilaikinerjaorganisasi.Beberapakrit
eriatujuan antaralain:
Tujuanperludiselaraskandandiperjelasdenganmisi,visi,dannilaiorganisasi.
Mencapaitujuanakanmemungkinkanuntukmencapaiatauberkontribusipadamisi,program,dan
sub program organisasi.
Tujuanbiasanyapadadasarnyatetaptidakberubahkecualilingkunganberubahatau,dalamkasus isu
strategis,hasil yangdiinginkan tercapai.
Tujuanbiasanyarelatifjangkapanjang.
Tujuanmenggambarkanhasilprogram.
Tujuannyaadalahuntukmenjelaskanarahorganisasiyang jelas.
Tujuanharusmenantangtetapirealistisdandapatdicapai.(Kristianti&Loisa,2021).

MerumuskanTujuan
Tujuannya menjelaskan instruksi yang jelas kepada sekolah. Pengembangan tujuandapat
berupa strategi, arah politik, dan program sekolah. Untuk itu, pengembangan tujuanperlulebih
spesifik danmudah dipahami.
Adabeberapahal yangperludiingat ketikamengembangkan tujuansekolahyaitu:
Tujuansekolahadalahmenyediakanjumlahyangkonkritdan akuntabel(terukur).
Tujuan sekolah adalah penjelasan dan misi, sehingga tujuan harus sejalan denganvisi danmisi.
Tujuansekolahadalahuntukmenentukankegiatan,apayangsecaraspesifikdiselesaikandan kapan
akan diselesaikan?
TujuanSekolah
Setelah merumuskan visi, misi, dan prinsip-prinsip berikut, sekolah
mengembangkantujuannya. Tujuannya adalah “apa” yang dicapai/diciptakan oleh sekolah
yang terlibat dan“kapan” tujuan tersebut tercapai. Ketika visi dan misi terkait dengan tujuan
jangka panjangterkait dengan durasi± 3-5 tahun. Tujuan pada dasarnya adalah tahap dimana
sekolahberada pada arah visi yang diformalkan. Jika visi merupakan gambaran sekolah
secarakeseluruhan di masa yang akan datang (ideal), maka mungkin tujuan yang ingin
dicapaidalam 3-5 tahun tidak seideal visi, atau belum menjadi visi yang utuh. Dengan kata
lain,tujuanmungkin merupakan bagian dari visiyang telah dicapai.

KESIMPULAN
Daripenjelasandiatas,kitadapatdisimpulkanbahwa:
Mengembangkanvisidanmisisekolahbukanlahtugasyangmudah.Halinimembutuhkan kajian
menyeluruh dan melibatkan semua pemangku kepentingan untukmendapatkan apayang
diinginkan.
Visi dan misi sekolah mencakup banyak hal besar seperti tujuan yang ingin dicapai,tetapi
semua hal yang sangat mendesak seperti anggaran tahunan hanya terlihat ketikamembacavisi
dan misinya.Identitas sekolah.
Kenyataannya, menyusun visi atau misi tidaklah mudah, meskipun semua orang yangterlibat
namun tetap saja sulit, dan diperlukan pengawasan ketika kesulitan tersebutmuncul.
Rekayasaperludirencanakandandilaksanakanuntukmencapaisekolahyangberkualitas.Dalamhal
ini,sekolahperlumengembangkanvisi,misi,prinsipdantujuansekolah. Inidiintegrasikan kedalam
strategisekolah danperencanaan tujuan.
Ketika mengembangkan visi, misi, prinsip, dan tujuan perlu menjawab pertanyaan-
pertanyaanberikut:Citrasepertiapayangingindiwujudkantentangsekolah?Produk/jasaapayangdi
tawarkanuntukmemenuhimisitersebut?Persyaratanapayangdipenuhi sekolah? Langkah-
langkah apa yang diambil untuk mewujudkan keadaansekolahsaat ini di masa depan?

DAFTARPUSTAKA
Ahmad Calam, A. Q. (2016). Merumuskan Visi dan Misi Lembaga Pendidikan,
JurnalIlmiahSAINTIKOM Saindan Komputer.JurnalIlmiah Saintik,15(1).
Anisa, C., & Rahmatullah, R. (2020). Visi Dan Misi Menurut Fred R. David
PerspektifPendidikanIslam.JournalEVALUASI,4(1).https://doi.org/10.32478/evaluasi.v4i1.3
56
Calam,A.,&Qurniati,A.(2016).MerumuskanVisidanMisiLembagaPendidikan.
JurnalIlmiahSaintik, 15(1).
Faruq,M.H.Al,&Supriyanto,S.(2020).KepemimpinanTransformasionalKepalaSekolahDalam
MeningkatkanMutuGuru.InJurnalDinamikaManajemenPendidikan(Vol.5,Issue 1, p. 68).
Universitas Negeri Surabaya. https://doi.org/10.26740/jdmp.v5n1.p68-76
Hariwibowo, R. (2018). Analisis visi dan misi fakultas ekonomi dan bisnis
universitasmulawarman.KINERJA,15(2).https://doi.org/10.29264/jkin.v15i2.4035
Kristianti, P., & Loisa, R. (2021). Analisis Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinandalam
Komunitas Wadah Pemimpin. In Koneksi (Vol. 5, Issue 1, p. 106).
UniversitasTarumanagara.https://doi.org/10.24912/kn.v5i1.10187

Martatik.(2019).ImplementasiPrinsip-prinsipPendidikandalamIslam.Andragogi:JurnalDiklat
Teknis Pendidikan Dan Keagamaan,
7(2).https://doi.org/10.36052/andragogi.v7i2.91
Minan,M.(2019).PRAKTIKKEPEMIMPINANTRANFORMASIONALDALAMMENINGK
ATKANKOMPETENSIKEPRIBADIANGURUPERSPEKTIFAL-
QUR’AN. In Andragogi: Jurnal Pendidikan Islam dan Manajemen Pendidikan
Islam(Vol.1,Issue1,pp.177–
196).PascasarjanaInstitutPTIQJakarta.https://doi.org/10.36671/andragogi.v1i1.53
Nurlela, E., & Solahudin, D. (2016). Manajemen Pelatihan Dasar Kepemimpinan
SantridalamPembentukanJiwaKepemimpinan.InTadbir:JurnalManajemenDakwah(Vol.1,
Issue 1, pp. 85–101). Sunan Gunung Djati State Islamic University of
Bandung.https://doi.org/10.15575/tadbir.v1i1.129
Purnomo, S. (2017). PENGEMBANGAN SASARAN, VISI DAN MISI
HUBUNGANMASYARAKATDILEMBAGAPENDIDIKANBERBASISKEPUASAN
PELANGGAN. JurnalKependidikan,3(2).https://doi.org/10.24090/jk.v3i2.899
Suganda, T., Handiyani, H., & Nurdiana, N. (2021). Penerapan Training Need
AnalysisdalamPenyusunanKurikulumPelatihanKompetensiNursingInformaticsKepalaRuanga
n. In Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan (Vol. 4, Issue 1).Persatuan
Perawat Nasional Indonesia Jawa
Tengah.https://doi.org/10.32584/jkmk.v4i1.887
Tanković, A. Č. (2013). Defining strategy using vision and mission statements of
Croatianorganizations in times of crisis.Economic Research-Ekonomska Istrazivanja ,
26.https://doi.org/10.1080/1331677X.2013.11517655
Windaningrum, F. (2019). Analisis Relevansi Visi, Misi, Tujuan, dan Kurikulum
AntaraSMKN 1 Kedawung Sragen dan SMKN 1 Bawen Semarang. AL-ISHLAH:
JurnalPendidikanIslam, 17(2).https://doi.org/10.35905/alishlah.v17i2.1017

Anda mungkin juga menyukai