Anda di halaman 1dari 3

Soal UAS

Belajar & Pembelajaran


Bahasa Inggris 3A, B
Petunjuk :
a. Kerjakan soal di bawah ini dengan benar
b. Dikumpulkan sesuai dg jadwal UAS & dalam 1 folder.

Nama :
Kelas :

1. Mengapa guru dalam proses belajar mengajar harus memshami karaktetistik siswa
baik secara individu msupun kelompok?
Jawaban:
Pentingnya memahami karakteristik siswa sebagai dasar pengembangan strategi
pengajaran. Peranan strategi pengajaran lebih penting apabila guru mengajar siswa yang
berbeda dari segi kemampuan, pencapaian, kecenderungan, dan minat. Hal tersebut
dikarenakan, guru harus memikirkan strategi yang mampu. Di sini, guru bukan saja harus
meguasai berbagai kaidah mengajar, melainkan juga mengintegrasikan dan menyusun
kaidahkaidah untuk membentuk strategi pengajaran yang paling berkesan dalam
pengajarannya.
Karakteristik peserta didik sangat penting untuk diketahui oleh pendidik, karena ini
sangat penting untuk dijadikan acuan dalam merumuskan strategi pengajaran. Strategi
pengajaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang menjamin siswa mencapai
tujuan.. Strategi dan metode pembelajaran berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang diinginkan.

2. Bagaimana peran dan tuntutan guru kedepan pada abad 21?


Jawaban:
Hal yang menjadi tantangan adalah bagi guru, pada kenyataanya guru abad 20 mengajar
siswa abad 21, guru harus dapat menyesuaikan perubahan zaman yang dialami di abad 21,
sehingga perubahan itu dapat diajarkan kepada siswa. Pada berbagai kesempatan seminar dan
lokakarya Pendidikan banyak mengambil tema “Kompetensi Guru pada Abad 21”, karena ini
menjadi bahan kajian dalam merumuskan guru yang sesuai dengan abad 21, peran guru di
abad 21 sangat penting dan ini menjadi tantangan dan juga tuntutan bagi guru bahwa selain
harus menguasai empat kompetensi, guru juga harus dapat mengubah mindset pembelajaran
dari konvensional menuju pembelajaran abad 21 yang harus mampu menerapkan digital
literacy, guru dituntut bukan hanya mengajarkan konten kognitif (pengetahuan) saja, karena
bisa jadi internet sudah menyediakan hal itu, guru harus dapat mengajarkan
pembelajaran live values  yaitu nilai-nilai etika, budaya dan juga karakter yang tentu ini tidak
bisa digantikan oleh kemajuan teknologi sekarang, mengajarkan nilai-nilai karakter harus
dengan role model dan ini adalah peran guru, guru harus mampu mengubah pendekatan lama
menjadi pendekatan baru dengan mengoptimalkan peran teknologi digital dan mengubah
peran dari knowledge transmitter ke mentor, fasilitator, motivator, dan inspirator.
Peran guru tidak akan pernah tergantikan oleh teknologi/mesin seperti halnya pekerjaan
yang lain, guru di abad 21 harus dapat menyesuaikan perkembangan zaman, menjadi pelopor
dan inisiator bagi pendidikan dalam menyiapkan generasi yang unggul yang bukan hanya
siap untuk bekerja akan tetapi mampu menciptakan lapangan pekerjaan juga memiliki
karakter yang kuat dan keterampilan yang mumpuni sehingga dapat berguna untuk
kehidupan di masyarakat dan dapat bersaing di dunia international. Mari menjadi guru yang
revolusiner di era Revolusi Industri 4.0.

3. Bagaimana kompetensi guru menurut UU no 14 th 2005 dan kemampuan yang harus


dimiliki guru agar menjadi guru yg efektif serta setrategi apa ssja yang tepat alam
meningkatkan profesionalismenya?
Jawaban:
Dalam undang undang nomor 14 tahun 2005 pasal 10 ayat 1 disebutkan bahwa kompetensi
guru dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.
1) Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik.
Termasuk ke dalam kemampuan ini antara lain sub-sub kemapuan:
a. Menata ruang kelas.
b. Menciptakan iklim kelas yang kondusuf.
c. Memotivasi siswa agar bergairah belajar.
d. Memberi penguatan verbal maupun non verbal.
e. Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas kepada siswa.
f. Tanggap terhadap gangguan kelas.
g. Menyegarkan kelas jika kelas mulai lelah.
2) Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia,
arif dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik. Termasuk dalam kemampuan ini
antara lain sub-sub kemampuan:
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Memahami tujuan pendidikan dan pembelajaran.
c. Memahami diri (mengetahui kelebihan dan kekurangan dirinya).
d. Mengembangkan diri.
e. Menunjukkan keteladanan kepada peserta didik.
f. Menunjukkan sikap demokratis, toleran, tenggang rasa, jujur, adil, tanggung jawab,
disiplin, santun, bijaksana, dan kreatif.
3) Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara
efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua/wali peserta didik dan
masyarakat sekitar. Termasuk ke dalam kemampuan ini adalah sub-sub kompetensi:
1. Luwes bergaul dengan siswa, sejawat dan masyarakat.
2. Bersikap ramah, akrab dan hangat terhadap siswa, sejawat dan masyarakat.
3. Bersikap simpatik dan empatik.
4. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial.
4) Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan
mendalam. Pengertian ini kita temui pada bagian penjelasan pasal 10 UU No 12 Tahun
2005. Barangkali terlalu sempit memberi pengertian kompetensi profesional guru seperi
itu. Dengan pengertian seperti itu akan menimbulkan kesan seolah olah profesi guru itu
hanya memberikan layanan mengajar (pembelajaran).
Padahal pasal 1 undang-undang ini menyatakan bahwa tugas utama guru adalah
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
peserta didik. Bagaimana guru dapat melaksanakan tugas mendidik, membimbing,
menilai kalau makna kompetensi profesional guru hanya seperti itu.

Strategi yang dapat ditempuh dalam meningkatkan profesionalisme guru seperti yang
dibahas di atas adalah:
a. Melalui pelatihan yang efektif, setelah pelatihan harus ada umpan balik berupa ujian,
b. Magang pada guru yang profesional,
c. Membaca buku atau hasil penelitian tentang guru yang profesional,
d. Melakukan refleksi diri terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan,
e. Melakukan refleksi diri terhadap perilaku yang ditampilkan di depan kelas dan di
sekolah,
f. Melakukan evaluasi diri terhadap kinerja yang telah dicapai.
Selain itu untuk meningkatkan profesionalisme guru, kepala sekolah harus memantau
kinerja guru melalui observasi di kelas dan menggali informasi dari peserta didik tentang
pelaksanaan pembelajaran, dan menganalisis hasil ujian sekolah dan hasil ujian nasional.
Faktor lain yang penting dalam meningkatkan profesionaslisme guru adalah pemberian
pelatihan secara berkala. Setiap tahun guru harus diberi kesempatan untuk meningkatkan
kemampuannya melalui pelatihan yang terprogram dan sistematik. Pelatihan ini juga
merupakan arena untuk penyegaran dan tukar menukar pengalaman antar guru. Kinerja guru
ditentukan oleh banyak faktor, namun yang paling utama adalah profesionalisme guru.

4. Bagaimana pandangan saudatra tentang pengaruh globalisasi terhadap belsjar &


pembelajaran?
Jawaban:
Menurut saya, Dengan adanya dampak globalisasi membuat peningkatan dari masa-masa
sebelumnya terhadap perilaku belajar. Seperti peningkatan kepekaan belajar siswa,
peningkatan motivasi siswa, peningkatan sikap moral siswa, dan peningkatan keaktifan
siswa. Melalui pendidikan, siswa harus memanfaatkan dampak positif dari globalisasi
sehingga dapat menumbuhkan perilaku belajar yang baik dan mampu menghindari dampak
negatifnya. Perilaku belajar yang baik mampu membawa siswa menjadi pribadi yang unggul,
bahkan akan memiliki kualitas yang baik pula. Di era globalisasi seperti saat ini, segala
sesuatu sudah berubah dengan terjadinya perubahan dalam bidang teknologi dan komunikasi.

5. Bagaimana pandangan saudara tentang paradigma pendidikan di Indonesia dilihat


dari konsep, perlunya & pilar utama pendidikan ?
Jawaban:
Dalam upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa dapat dilakukan melalui peningkatan mutu
pendidikan. Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui lembaga UNESCO (United Nations,
Educational, Scientific and Cultural Organization) yang bergerak dibidang pendidikan,
pengetahuan dan budaya mencanangkan empat pilar pendidikan yakni: (1) learning to Know,
(2) learning to do (3) learning to be, dan (4) learning to live together. Keempat pilar tersebut
secara sinergi membentuk dan membangun pola pikir pendidikan di Indonesia. 
Menurut saya, paradigma pendidikan di Indonesia dilihat dari pilar utama pendidikan
memiliki konsep dan perlu bagi penopang atau penyangga dalam sebuah bangunan yang
membuat bangunan itu dapat berdiri dengan kukuh. Eksistensi pilar dalam berbagai  hal bisa
dikatakan sangat penting peranannya sebagai penopang agar menjadi suatu yang utuh (unity).
Pilar Belajar juga dikatakan sebagai  key term  (kata kunci) paling vital dalam setiap usaha
pendidikan sebagai penunjang dari suatu kegiatan pembelajaran, pengaruh, dan bantuan yang
akan diberikan kepada anak didik uang bertujuan untuk pendewasaan anak.

6. Coba saudara buat kesimpulan dari hasil diskusi kelomppknya masing - masing ?
Jawaban:

Anda mungkin juga menyukai