PENDAHULUAN
1
Indrafachrudi, Soekarto dan J.F. Tahalele.2006.Bagaimana Memimpin Sekolah yang
efektif. Malang: Ghalia Indonesia. Hal : 44
2
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.
2009. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Hal. 90
1
2
Kemampuan profesional kepala sekolah sebagai pemimpin
pendidikan yaitu bertanggung jawab dalam menciptakan suatu situasi
belajar mengajar yang kondusif, sehingga guru-guru dapat melaksanakan
pembelajaran dengan baik dan peserta didik dapat belajar dengan
tenang.3 Disamping itu kepala sekolah dituntut untuk dapat bekerja
sama dengan bawahannya, dalam hal ini guru. Kepala sekolah adalah
pengelola pendidikan di sekolah secara keseluruhan, dan kepala sekolah
adalah pemimpin formal pendidikan di sekolahnya. Dalam suatu
lingkungan pendidikan di sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab
penuh untuk mengelola dan memberdayakan guru guru agar terus
meningkatkan kemampuan kerjanya.
Keberhasilan suatu sekolah pada hakikatnya terletak pada
efisiensi dan efektivitas penampilan seorang kepala sekolah
Teknologi adalah perkembangan alat bantu untuk memudahkan
pekerjaan manusia. Teknologi juga sebagai alat untuk pemanfaatan
pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Teknologi pun memasuki berbagai
bidang dalam kehidupan manusia untuk meningkatkan efektifitas suatu
produksi ataupun kegiatan untuk penggunanya. Dunia pendidikan pun
tidak luput dari integrasi teknologi dalam rangka efektifitas dan efisiensi
pembelajaran.4 Teknologi dalam bidang pendidikan juga harus dapat
dikembangkan dengan baik demi terwujudnya kehidupan bangsa yang
cerdas yang tertuang dalam UUD 1945.
Bangsa yang cerdas berarti mengarah pada sumber daya
manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas
berakar pada kualitas pendidikan yang juga berkualitas. Karena
hakikatnya untuk mengembangkan diri manusis membutuhkan pendidikan
agar dapat menjadi manusia yang berkualitas dan berguna bagi
masyarakat bangsa dan negara
3
Pidarta, Prof. Dr. Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT Rineka
Cipta.hal : 32
4
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta), 2008, Hlm.23
2
3
D. Perumusan Masalah
Adapun bentuk perumusan permasalahan pokok di sini diungkapkan
dalam bentuk suatu pertanyaan yaitu:
1. Apakah kepemimpinan berpengaruh langsung terhadap pendidikan di
smk n 2 batang hari?.
3
4
b. Tujuan akademis
Secara akademis tujuan penelitian ini diharapkan :
1) Menjadi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi Strata Satu (S1);
2) Untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan baik skala regional,
nasional maupun internasional.
3) Untuk memberikan kontribusi yang positif khususnya bagi guru dan
4
5
5
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, HIPOTESIS PENELITIAN
DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
A. Landasan Teori
1. Pendidikan
Kepemimpinan (Leadership) merupakan salah satu yang sangat
vital bagi terlaksananya fungsi-fungsi manajemen. Pengertian umum
pendidikan adalah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang
untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun,
menggerahkan, dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar
menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat
membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan. 5
Menurut Ralp M. Stogdill, kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok yang diorganisis menuju
kepada penentuan dan pencapaian tujuan.6Sondang P. Siagian,
kepemimpinan merupakan motor atau daya penggerak dari pada semua
sumber-sumber, dan alat yang tersedia bagi suatu organisasi. Mardjin
syam (1966) mengartikan kepemimpinan sebagai keseluruhan tindakan
guna mempengaruhi serta mengingatkan orang, dalam usaha bersama
untuk mencapai tujuan, atau dengan definisi yang lebih lengkap dapat
dikatakan bahwa kepemimpinan adalah proses pemberian jalan yang
mudah dari pada pekerjaan orang lain yang terorganisir dalam organisasi
guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sedangkan “Pendidikan” mengandung arti dalam lapangan apa
dan dimana kepemimpinan itu berlangsung, dan sekaligus menjelaskan
pula sifat atau ciri-ciri yang harus dimiliki oleh kepemimpinan itu. 7
5
Sumidjo, Wahjo. 1999. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta: Rajawali Pers. Hal : 67
6
Sutikno Sobry, M. 2012. Manajemen Pendidikan. Lombok: Holistica. Hal 201
7
Hadari Nawawi dan M. Martini Hadari, 1995, Kepemimpinan Yang Efektif, UGM. Cet. II,
Yogyakarta. Hal : 81
6
7
8
Bernardine R. Wirjana, M.S.W. & Prof. Dr. Susilo Supardo, M.Hum. 2002,
Kepemimpinan, (Dasar-dasar dan Pengembangannya) ANDI, Yogyakarta.hal : 100
7
8
9
Siagian, Sondang P., Teori dan Praktek Kepemimpinan, Jakarta; Rineka Cipta, hal. 13
8
9
َ Uِإنْ َت َنU ِر ِم ْن ُك ْم ۖ َفUو َل َوُأولِي اَأْل ْمUوا الرَّ ُسUUِين آ َم ُنوا َأطِ يعُوا هَّللا َ َوَأطِ ي ُع
ِ ُردُّوهُ ِإلَى هَّللاUيْ ٍء َفUازعْ ُت ْم فِي َشU َ َيا َأ ُّي َها الَّذ
ك َخ ْي ٌر َوَأحْ َسنُ َتْأ ِوياًلَ ِون ِباهَّلل ِ َو ْال َي ْو ِم اآْل خ ِِر ۚ ٰ َذل
َ ُول ِإنْ ُك ْن ُت ْم ُتْؤ ِم ُن
ِ َوالرَّ س
10
Al-quran terjemahan al-bassir hal. 218
9
10
10
11
12
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta), 2008, Hlm.22.
13
Abdul Majid, Percenanaan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya), 2011,
Hlm.32.
11
12
12
13
13
14
15
Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan. 2009. Manajemen Pendidikan. Bandung:
Alfabeta. Hal : 80
14
15
15
16
17
Andy Kirana, Etika Manajemen-Ancangan Bisnis Abad – 21, edisi 1, (Cet. I,
Yogyakarta: Penerbit Andi, 1997), h. 61-68
16
17
kebutuhan rohani. Motivasi kerja setiap orang berbeda antara satu dengan
lainnya, walaupun ada yang sama pada sebagian orang, namun dasar
dari motivasi pasti berbeda-beda, karena harapan orang pada
pekerjaannya pasti berbeda. 18
usaha sadar dan terrencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Penjelasan tersebut nampak jelas, bahwa pendidikan adalah pembentuk
kepribadian bangsa yang meliputi tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan
psikomotorik. Kehandalan/kualitas pendidikan akan mempengaruhi
kehidupan suatu bangsa dan masyarakat, baik sekarang maupun masa
yang akan datang. Dengan demikian kemampuan bangsa dalam
menghadapi masa depan sangat ditentukan oleh mekanisme dan sistem
pendidikan yang dimiliki dan sedang berjalan.
Berdasarkan alur pikir di atas, diduga bahwa ada pengaruh
positif dan signifikan antara teknologi dan kepemimpinan terhadap
pendidikan. Dengan kata lain semakin baik teknologi dan
kepemimpinan maka semakin tinggi tingkat pendidikan yang
dirasakan oleh guru.
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah di uraikan
di atas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Teknologi (X1) berpengaruh positif secara langsung terhadap
pendidikan (X3).
2. Kepemimpinan (X2) berpengaruh positif secara langsung terhadap
pendidikan (X3).
3. Teknologi (X1) dan kepemimpinan (X2) berpengaruh positif secara
18
Abdul Aziz Wahab, Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2008 ),. h 132-133.
17
18
teknologi
X1
pendidikan X3
kepemimpinan
X2
18
19
19
20
21
Rita Aryani, “Pengaruh Karakteristik Pekerjaan, Reward System dan Kepuasan Kerja
terhadap Komitmen Organisasional Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Swasta di
Provinsi DKI Jakarta”, Disertasi (Jakarta: PPs Universitas Negeri Jakarta, 2012), hal. i
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis
pendekatan survei. Penelitian survei yaitu suatu penelitian yang dilakukan
melalui pengamatan langsung terhadap suatu gejala atau pengumpulan
informasi dari populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari
adalah data dari sampel sebagai mewakili data populasi tersebut. 22
Menurut Suharsimi Arikunto bahwa penelitian kuantitatif adalah
pendekatan penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai
dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
penampilan hasilnya.23 Hal ini didasarkan pada tujuan penelitian yaitu
akan mencari besarnya pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung
dari variabel teknologi, kepemimpinan, komitmen kerja dan pendidikan.
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi
populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam
yang lain. Pupulasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/
subjek yang dipelajari, meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
subjek atau objek yang diteliti itu. 24 Menurut Husaini populasi adalah
semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif
maupun kualitatif, dari pada karakteristik tertentu mengenai sekelompok
22
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Jakarta: Gaung Persada Press,
2009), hal. 66
23
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006), hlm. 12
24
Sugiono, Statistika untuk Penelitian (Bandung : Alfabeta, 2009), hal. 61
21
22
25
Husaini Usman, et.al, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2009),
hal, 42
26
Iskandar, Op.Cit, hal. 68
27
Ridwan, Path Analysis (Bandung : CV. Alfabeta, 2013), hal. 38
22
23
2. Sampel
Ukuran sampel yang baik mempunyai jumlah galat yang kecil. Makin
besar ukuran sampel makin kecil galatnya. Artinya jika sampel kecil
probabilitas terpilih sampel yang menyimpang adalah lebih besar dari
pada jika sampelnya lebih besar. Menurut Kerlinger jika digunakan ukuran
sampel yang lebih besar, katakanlah 30 atau lebih maka bahaya
terjadinya penyimpangan adalah lebih kecil.28
Sampel adalah sebagian anggota populasi yang diambil dengan
menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling. 29
Menurut Sugiyono sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. 30 Sampel adalah sebagian dari
populasi yang diambil secara representatif atau mewakili populasi yang
bersangkutan atau bagian kecil yang diamati. Penelitian terhadap sampel
biasanya disebut studi sampling.31 Menurut Ridwan, sampel adalah bagian
dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu. 32
Berdasarkan pendapat di atas dapat dipahami bahwa sampel
adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan
dapat mewakili seluruh populasi.
Menurut Gay dalam Mukhtar, ukuran minimum sampel yang dapat
diterima sebaiknya didasarkan pada desain atau metode penelitian yang
digunakan. Secara umum, pandangan tentang populasi lebih disepakati
untuk sebuah penelitian, dimana populasi yang dipandang relatif
homogen, maka populasi dapat ditarik minimal 5 % dan maksimal 30 %.
Jika sebuah penelitian, populasinya dibawah 150 subjek, maka hampir
seluruh pakar penelitian sepakat, sebaiknya diambil seluruhnya, atau
28
Freend N. Kerlinger, Foundation of Behavior Research. Tin Edition Terjemahan
Simatupang, 2004
29
Husaini Usman, et.all, Op.Cit, hal. 43
30
Sugiyono, Metodologi Penelitian Administrasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005),
hal. 91
31
Iskandar, Op.Cit, hal. 69
32
Ridwan, Op.Cit, hal. 40
23
24
33
Mukhtar, Bimbingan Skripsi, Tesis, dan Artikel Ilmiah (Jakarta : Gaung Persada Press,
2010), hal. 78-79
24
25
34
S. Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal.
146
35
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2009), hal. 52
36
Ibid, hal. 55
37
Ibid., hal. 57
25
26
1 SL (Selalu) 5 1
2 SR (Sering) 4 2
3 KK (Kadang-Kadang) 3 3
4 JR (Jarang) 2 4
5 TP (Tidak Pernah) 1 5
26
27
1. Variabel pendidikan
a. Definisi Konseptual
Pendidikan adalah bentuk wujud tercapainya suatu harapan yang
menimbulkan perasaan senang terhadap pekerjaan. Dengan indikator tipe
pekerjaan, pengawasan/ pembinaan, kesempatan untuk maju, kondisi
kerja, dukungan dalam bekerja, dan gaji yang diterima.
b. Definisi operasional
Kepuasan kerja adalah bentuk wujud tercapainya suatu harapan
yang menimbulkan perasaan senang terhadap pekerjaan. Dengan
indikator tipe pekerjaan, pengawasan/ pembinaan, kesempatan untuk
maju, kondisi kerja, dukungan dalam bekerja, dan gaji yang diterima.
Instrumen kepuasan kerja (X4), berupa angket yang terdiri dari 38 butir
dan setiap butir mempunyai 5 alternatif jawaban, yaitu; a. Selalu, b.
Sering, c. Kadang-kadang, d. Jarang, dan e. Tidak pernah, untuk
pertanyaan / pernyataan tentag fakta / perilaku. Dengan demikian rentang
skor teoretis berkisar antara 38 sampai dengan 190.
c. Kisi-kisi instrumen
Kisi-kisi untuk untuk mengukur pendidikan akan diuraikan pada
tabel berikut ini.
Tabel 9. Kisi-kisi instrumen pendidikan (X4).
Jumlah
No Indikator Nomor Butir
butir
24,25,26,27,28,29,30,3
5. Dukungan dalam bekerja 8
1
27
28
Jumlah 38
Dimana:
r hitung = Korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan skor
total
X = Skor setiap item pertanyaan
Y = Skor total pertanyaan
n = Jumlah responden. 38
Dari hasil uji validitas terhadap 38 butir pernyataan untuk variabel
kepuasan kerja terdapat 6 butir yang tidak valid yaitu butir 3, 15, 20, 29,
34, dan 36. Dengan demikian terdapat 32 butir yang valid dan 32 butir
item insrumen tersebut yang akan digunakan sebagai instrumen
penelitian dan disebarkan kepada sampel / responden penelitian.
38
Sambas Ali Mihidin dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur
dalam Penelitian (Bandung: CV. Pustak Setia, 2009), hal. 35
28
29
29
30
39
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 2, hal. 372
30
31
Dari hasil uji validitas tersebut di atas, terlihat bahwa item yang tidak
valid sama jumlahnya antara yang manual dan yang menggunakan
program SPSS.
2) Perhitungan reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi instrumen
sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya. Hal ini
dapar dicapai bila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok
subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama. Instrumen
pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat
akurat.40
Teknik yang biasa digunakan untuk melakukan uji reliabilitas
adalah dengan menggunakan skala alpha (Alpha Cronbach), yaitu
mengelompokkan item-item menjadi dua atau beberapa bagian.
Menurut Hair et.all dalam Iskandar, bahwa nilai reliabilitas alpha
cronbach alat ukur dalam melakukan penelitian adalah dengan nilai 0.60
hingga 0.70, ini adalah nilai terendah yang dapat diterima , dan dapat
dinyatakan reliabel.41
40
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Op.Cit, hal. 37.
41
Iskandar, Op.Cit, hal. 95
31
32
[ ][ ∑σ
]
2
k
⋅ 1− 2 i
k −1 σt
r11 =
2
(∑ X )
∑X 2
−
N
dimana σ = 2 N
Keterangan :
R11 = Reliabilitas instrumen/koefisien alpha
K = Banyaknya bulir soal
2 = Varians total
σt
N = Jumlah responden. 42
[ 25
25−1
.¿
]
[ 25
24
=1.041 .
40,2
][
145,15
=0.2769 ]
= 1-0,2769 = 0.7231
= 1.041 x 0,7231 = 0,7527
Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir sebanyak 38 butir,
diperoleh koefesien reliabilitas instrumen variabel pendidikan adalah
0.7527 atau rhitung = 0.7527 > nilai alpha = 0.60. Ini berarti rhitung > nilai
42
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Op.Cit, hal. 41.
32
33
43
Perhitungan Lengkap dapat dilihat pada lampiran 2, hal. 318
44
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 2, hal. 374
33
34
Berupaya meningkatkan
1. 1,2,3,4,5,6,7 7
prestasi bekerja
34
35
Jumlah 36
Dimana:
r hitung = Korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan skor
total
X = Skor setiap item pertanyaan
Y = Skor total pertanyaan
n = Jumlah responden. 45
Tabel 13. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Teknologi46
No
Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan
Item
02 03 04 05 06
45
Sambas Ali Mihidin dan Maman Abdurahman, Op.Cit, hal. 35
46
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 2, hal. 366
35
36
36
37
Dari hasil uji validitas tersebut terlihat bahwa item yang tidak valid
sama jumlahnya antara yang manual dan yang menggunakan program
SPSS.
3) Perhitungan reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi instrumen
sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya. Hal ini
dapar dicapai bila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok
subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama. Instrumen
pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat
akurat.47
Teknik yang biasa digunakan untuk melakukan uji reliabilitas
adalah dengan menggunakan skala alpha (alpha Cronbach), yaitu
mengelompokkan item-item menjadi dua atau beberapa bagian.
Menurut Hair et.al dalam Iskandar, bahwa nilai reliabilitas alpha
cronbach alat ukur dalam melakukan penelitian adalah dengan nilai 0.60
hingga 0.70, ini adalah nilai terendah yang dapat diterima , dan dapat
dinyatakan reliabel.48
Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen adalah
koefisien alfa (α) dari Cronbach berikut ini :
47
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Op.Cit, hal. 37.
48
Iskandar, Op.Cit, hal. 95
37
38
r11 =
[ ][ k
k −1
∑
⋅ 1− 2
σ 2i
σt ]
2
(∑ X )
∑X 2
−
N
dimana σ = 2 N
Keterangan :
R11 = Reabilitas instrumen/koefisien alpha
K = Banyaknya bulir soal
2 = Varians total
σt
N = Jumlah responden. 49
[ 25
25−1
.¿
]
[ 25
24
=1.041 . ][
29,2666
183,6
=0.1594 ]
= 1-0.1594 = 0.8406
= 1.041 x 0.8406 = 0.8750
Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir sebanyak 36 butir,
diperoleh koefesien reliabilitas instrumen variabel teknologi adalah
0.8750atau rhitung = 0. 8750> nilai alpha = 0.60. Ini berarti rhitung > nilai alpha,
maka instrumen variabel teknologi dinyatakan reliabil. 50
Dan dapat
dijadikan sebagai instrumen penelitian.
Hasil perhitungan manual tersebut juga sejalan dengan hasil
perhitungan dengan menggunakan program SPSS. Untuk lebih jelasnya
49
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Op.Cit, hal. 41.
50
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 2, hal. 332
38
39
39
40
1) Menggunakan kritik
1,2,3,4 4
secara konstruktif
Suportive
2) Mau mendengar saran
1. (Keterduk 5,6,7,8,9 4
orang lain
ungan)
3) Luwes dalam
10,11,12 3
berkomunikasi
40
41
2) merasakan pekerjaan
(Keintima 23,24 25
adalah milik bersama
n)
Jumlah 25
No
Pernyataan r hitung r tabel Kesimpulan
Item
01 02 03 04 05
1. X2_1 0,777 0,549 Valid
52
Sambas Ali Mihidin dan Maman Abdurahman, Op.Cit, hal. 35.
53
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 2, hal. 368
41
42
42
43
Dari hasil uji validitas tersebut terlihat bahwa item yang tidak valid
sama jumlahnya antara yang manual dan yang menggunakan program
SPSS.
4) Perhitungan reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi instrumen
sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya. Hal ini
dapar dicapai bila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok
subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama. Instrumen
pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat
akurat.54
Teknik yang biasa digunakan untuk melakukan uji reliabilitas
adalah dengan menggunakan skala alpha (Alpha Cronbach), yaitu
mengelompokkan item-item menjadi dua atau beberapa bagian.
Menurut Hair et.all dalam Iskandar, bahwa nilai reliabilitas alpha
cronbach alat ukur dalam melakukan penelitian adalah dengan nilai 0.60
hingga 0.70, ini adalah nilai terendah yang dapat diterima , dan dapat
dinyatakan reliabel.55
Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen adalah
koefisien alfa (α) dari Cronbach berikut ini :
54
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Op.Cit, hal. 37.
55
Iskandar, Op.Cit, hal. 95
43
44
r11 =
[ ][ k
k −1
∑
⋅ 1− 2
σ 2i
σt ]
2
(∑ X )
∑X 2
−
N
dimana σ = 2 N
Keterangan :
R11 = Reabilitas instrumen/koefisien alpha
K = Banyaknya bulir soal
2 = Varians total
σt
N = Jumlah responden. 56
[ 25
25−1
.¿
]
[ 25
24
=1.041 . ][
28,544
138,32
=0.206 ]
= 1-0.206 = 0.794
= 1.041 x 0.794 = 0.8265
Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir sebanyak 25 butir,
diperoleh koefesien reliabilitas instrumen variabel kepemimpinan adalah
0.8265 atau rhitung = 0.8265 > nilai alpha = 0.60. Ini berarti rhitung > nilai
alpha, maka instrumen variabel kepemimpinan dinyatakan reliabil. 57
Dan
dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian.
Hasil perhitungan manual tersebut juga sejalan dengan hasil
perhitungan dengan menggunakan program SPSS. Untuk lebih jelasnya
56
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Op.Cit, hal. 41.
57
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 2, hal. 348
44
45
58
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 2, hal. 374
59
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Op.Cit, hal. 52.
60
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17 (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hal. 125.
45
46
2. Analisis Inferensial
Untuk melakukan analisis inferensial (uji hipotesis), pengolahan
data dilakukan menggunakan analisis jalur (path analysis). Metode path
analysis merupakan pengembangan dari analisis regresi, sehingga
analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus dari analisis jalur
(regression is spesial case of path analysis). Analisis jalur digunakan
untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang
berbentuk sebab akibat (bukan bentuk hubungan interaktif/reciprocal).
Dengan demikian dalam model hubungan antar variabel tersebut, terdapat
variabel (exogenus), dan variabel dependen yang disebut varibael
endogen (endogenous). Melalui analisis jalur ini akan dapat ditemukan
jalur mana yang paling tepat dan singkat suatu variabel independen
menuju variabel dependen yang terakhir.62
Path analysis dikembangkan sebagai metode untuk mempelajari
pengaruh atau efek secara langsung dan tidak langsung dari variabel
bebas terhadap variabel tergantung. Analisis ini merupakan salah satu
pilihan dalam rangka mempelajari ketergantungan sejumlah variabel
didalam model.
Sesuai dengan kerangka pemikiran maka dapat membuat dua
persamaan struktural yaitu persamaan regresi yang menunjukan
hubungan yang dihipotesiskan. Dua persamaan tersebut sebagai berikut:
46
47
X1 = Teknologi
X2 = Kepemimpinan
X3 = pendidikan
p = Kofisien Jalur.
Berdasarkan hubungan antar variabel secara teoretis dapat dibuat
model dalam bentuk persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang
diajukan sebagai berikut.
47
48
Teknologi H1
X1
e
pendidikan
X3
kepemimpina
n H2
X2
H3
63
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, Op.Cit, hal. 75.
64
Buchari Alma, Pengantar Statistika Sosial, (Bandung: Alfabeta, 2014) hal. 159.
48
49
65
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Mulitivariate dengan Program IBM SPSS 21
(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), hal. 32
66
Sambas Ali Mihidin. Dkk, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur (Bandung: Pustaka
Setia, 2007), hal. 89
67
Sugiyono, Op.Cit, hal. 265
49
50
ditentukan, maka distribusi berpola linear. Dalam hal lain distribusi tidak
berpola linear.68
E. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik adalah hipotesis yang dibuat atau digunakan
untuk menguji hipotesis penelitian.
Hipotesis statistik yang digunakan untuk menganalisis data dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis jalur, dengan tahapan
analisis sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh langsung teknologi (X1) terhadap pendidikan (X3).
H0 : ρ3.1 ≤ 0
Hi : ρ3.1 > 0
Hi : ρ3.2 > 0
50
51
Hi : ρ3.1.2 > 0
51
Tabel 5. Rencana dan Waktu Penelitian.
Tahun 2019
N
Kegiatan Jan Febr Maret April Mei Juni
o
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan judul
Proposal Skripsi
2. Pembuatan Proposal
Skripsi
3. Konsultasi
Pembimbing
4. Seminar Proposal
5. Proposal setelah
Seminar
6. Pengesahan
Riset Penelitian
7. Penelitian Lapangan
8. Penulisan draf skripsi
9. Ujian munaqoysah
10. Skripsi setelah ujian
11. Penyerahan skripsi
107
52
BAB IV
DESKRIPSI LOKASI, HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS
HASIL PEMBAHASAN
69
Wawancara smk n 2 batang hari 12 september 2019
70
Dokumentasi smk n 2 batang hari 12 september 2019
53
54
Statistics
Teknolo kepemimpin pendidika
gi an n
Valid 10 10 10
N Missin
0 0 0
g
Mean 99.3000 73.7000 88.8000
Std. Error of
4.96219 3.28988 3.54275
Mean
Median 99.5000 72.0000 86.5000
Mode 71.00a 59.00a 101.00
72
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 5, hal. 397
56
15.6918
Std. Deviation 10.40353 11.20317
2
Variance 246.233 108.233 125.511
Range 58.00 34.00 27.00
Minimum 71.00 59.00 75.00
Maximum 129.00 93.00 102.00
Sum 993.00 737.00 888.00
a. Multiple modes exist. The smallest value is
shown
73
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 5, hal. 385
58
74
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 5, hal. 388
59
Frekuensi Frekuensi
No Kelas Interval Frekuensi
Relatif (%) Kumulatif
1 59 – 63 2 20 2
2 64 – 68 2 20 4
3 69– 73 2 20 6
4 74 – 78 2 20 8
5 79 – 84 2 20 10
Jumlah 10 100
= 4,3
Jadi Nilai K nya adalah 5.
2) Menghitung Rentang Data
Data terbesar dikurangi data terkecil kemudian ditambah 1
Data terbesar = 102, Data terkecil = 75
Jadi 102 – 75 = 27 + 1 = 28
3) Menghitung Panjang Kelas
Yakni rentang dibagi jumlah kelas
= 28 : 5
= 5,6
Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh rentang skor yaitu 28,
berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus Sturges diperoleh
kelas interval sebanyak 5 kelas dengan panjang kelas 6. Distribusi
frekuensi data variabel pendidikan dirangkum dalam tabel berikut ini,
Tabel 44. Distribusi Frekuensi Variabel Pendidikan (X3).75
Frekuensi Frekuensi
No Kelas Interval Frekuensi
Relatif (%) Kumulatif
1 75 – 79 2 20 2
2 80 – 84 2 20 4
3 85 – 89 2 20 6
4 89 – 93 2 20 8
5 94 – 98 2 20 10
Jumlah 10 100
75
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 5, hal. 394
61
76
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Mulitivariate dengan Program IBM SPSS 21
(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), hal. 32
62
77
Hasil perhitungan pada lampiran 6, hal. 110
78
Hasil perhitungan pada lampiran 6, hal. 110
63
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pendidikan .098 10 .095 .981 10 .034
a. Lilliefors Significance Correction
ANOVA Table
81
Sambas Ali Mihidin. Dkk, Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur (Bandung: Pustaka
Setia, 2007), hal. 98
82
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 8, hal. 449
66
Deviation
1208.84 172.6 1.34
from 7 .582
0 91 9
Linearity
128.0
Within Groups 128.000 1
00
2216.10
Total 9
0
83
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 8, hal. 458
67
Within
312.500 1 312.500
Groups
Total 974.100 9
84
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 9, hal. 491
85
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 9, hal. 502
68
B Std. Beta
Error
(Constant) 48.151 27.700 1.738 .126
Teknologi .463 .218 .649 2.128 .071
1
Kepemim
-.073 .328 -.068 -.221 .831
pinan
a. Dependent Variable: pendidikan
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
a
1 .633 .401 .230 9.83202
a. Predictors: (Constant), kepemimpinan, Teknologi
b. Dependent Variable: pendidikan
86
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 9, hal. 503
70
H0 : ρ3.1 ≤ 0
Hi : ρ3.1 > 0
Kriteria pengujian hipotesis H0 ditolak jika nilai thitung > ttabel dan
H0 : ρ3.2 ≤ 0
Hi : ρ3.2 > 0
H0 : ρ3.1.2 ≤ 0
Hi : ρ3.1.2 > 0
ANOVA
Kepemimpinan
Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
Between
661.600 8 82.700 .265 .312
Groups
87
Perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 9, hal. 503
73
Within
312.500 1 312.500
Groups
Total 974.100 9
thitung = 2,128
Teknologi p: 0,369
X1 e = 0,231
pendidikan
X3
kepemimpina
n
thitung = 221 Fhitung 265
X2 p: 0,534 p: 0.769
Rangkuman:
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat dibuat rangkuman hasil
pengujian untuk setiap koefisien jalur variabel eksogen terhadap variabel
endogen dan hasil pengujian hipotesis dengan uji t (secara parsial) dan
uji f (secara simultan) dalam tabel berikut ini:
Tabel 83: Rangkuman Hasil Uji antar Variabel Eksogen terhadap
Variabel Endogen.
74
88
Stoner, James. R. et.all. Manajemen, Jilid II Edisi Bahasa Indonesia (Indonesia: PT.
Indeks Gramedia Group, 2003), hal. 143
76
91
Kementerian Agama RI, Op.Cit, hal. 383
92
Abdullah bin Muhammad bin Abdurahman bin Ishaq Al-Syekh, Op.Cit. Hal. 121
80
93
Stoner. R, James. et.all, Manajemen Jilid II Edisi Bahasa Indonesia, (Indonesia: PT.
Indeks Gramedia Group, 2003), hal. 143
81
94
Dani Hidayat, Terjemah Tafsir Jalalain Jalaluddin Asy-Syuyuthi Jalaluddin Muhammad
Ibn Ahmad Al-Mahalliy, Op.Cit.
82
4. Keterbatasan Penelitian
Sebagai sebuah penelitian, telah dilakukan dengan sebaik mungkin
sesuai dengan prosedur ilmiah. Namun disadari bahwa hasil yang
diperoleh tidak luput dari kekurangan atau kelemahan akibat keterbatasan
yang ada, sehingga menimbulkan hasil yang kurang sesuai dengan yang
diharapkan. Keterbatasan yang terjadi selama berlangsungnya penelitian
ini adalah:
Pertama, tidak ada kontrol terhadap variabel lain selain motivasi
berprestasi, iklim organisasi, dan kepuasan kerja dosen, sehingga sangat
memungkinkan masih ada variabel lain yang dapat mempengaruhi
variabel kepuasan kerja tersebut.
Kedua, pendekatan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
yang dapat menggunakan alat bantu statistik sesuai dengan teori,
terhadap variabel yang bersifat kualitatif, di mana dari aspek-aspek
varaibel motivasi berprestasi, iklim organisasi, dan kepuasan kerja dosen
terdapat hal-hal yang tidak dapat didekati secara kuantitatif, karena pada
metode kuantitatif tidak dapat digali informasi secara mendalam, sehingga
banyak terdapat kelemahan.
95
Abdullah bin Muhammad bin Abdurahman bin Ishaq Al-Syekh, Op.Cit. Hal. 173
83
A. Kesimpulan
Beradasarkan hasil pengolahan, analisis data dan perhitungan
statistik sebagaimana yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka hasil
penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. teknologi berpengaruh siginifikan terhadap pendidikan. Semakin baik
teknologi yang dimiliki oleh sekolah, maka akan semakin baik pula
pendidikan yang dirasakan oleh guru pada sekolah tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis
peneitian yang menyatakan “teknologi berpengaruh langsung
terhadap pendidikan” dapat diterima. Indikator teknologi yang
dominan mempengaruhi pendidikan adalah: berupaya meningkatkan
prestasi; malaksanakan tugas sesuai dengan prosedur kerja; dan
menerima tanggung jawab.
2. kepemimpinan berpengaruh siginifikan terhadap terhadap pendidikan.
Semakin baik iklim organisasi yang dirasakan oleh guru, maka akan
semakin baik puas pula guru dalam bekerja pada sekolah.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis
peneitian yang menyatakan “kepemimpinan berpengaruh langsung
terhadap pendidikan” dapat diterima. Indikator kepemimpinan terdiri
dari supportive (keterdukungan) , collegial (pertemanan) dan intimate
(keintiman).
3. teknologi dan kepemimpinan secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap pendidikan. Dimana apabila semakin baik teknologi dan
pendidikan, maka akan semakin baik pula pendidikan pada sekolah di
smk n 2 batang hari. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa hipotesis peneitian yang menyatakan “teknologi dan
84
85
B. Implikasi Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan
di atas, memberikan implikasi terhadap penelitian ini, sebagai berikut:
1. Pendidikan dapat ditingkatkan dengan memperbaiki teknologi. Adapun
upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk memperbaiki teknologi agar
berdampak pada peningkatan pendidikan sebagai berikut: Pertama,
menetapakan tujuan yang jelas. Tujuan yang jelas akan memandu
dan membantu guru untuk mengerti kemana sasaran akan dapat
diukur. Setiap, menetapkan tujuan yang jelas tujuannya akan dapat
menetapkan prioritas kerjanya dan sekaligus dapat mengalokasikan
sumber dayanya dalam pencapaian daya tersebut. Dengan demikian
sekaligus dapat mengembangkan kemampuannya dalam mengelola
guru dan juga mampu mengenali kemungkinan masalah yang akan
terjadi. Untuk itu seseorang guru harus dapat mengembangkan
kreativitasnya dan mengembangkan inovasi yang berkesinambungan
melalui pendidikan, pelatihan maupun bentuk peningkatan
keterampilan yang lain. Kedua, upah dan gaji yang diberikan
hendaknya kompetitif jika dibandingkan dengan guru lain, sehingga
86
E. Kata Penutup
Akhirnya dengan mengucapkan Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin,
Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini dengan sebaik-
baiknya sesuai dengan waktu dan jadwal yang terencana. Dalam
penelitian dan penulisan skripsi ini tentunya masih terdapat beberapa
kesalahan dan kekurangan, baik secara teknis penulisan maupun segi
materi yang dipaparkan, untuk itu diharapkan kepada semua pihak
memberikan sumbang saran yang konstruktif demi kesempurnaan
Disertasi ini dikemudian hari.
Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkenan
memberikan bantuan secara moril maupun materilnya, sehingga akhirnya
penulis dapat menyelesaikan tulisan ini, dan semoga Allah SWT selalu
memberikan hidayah dan petunjuk-Nya kepada kita semua.
Arep
NIM.
90
DAFTAR PUSTAKA