Anda di halaman 1dari 5

PROFESI PENDIDIKAN

UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama: Salsabila Aprilia Siregar


NIM: 6201111019
Kelas: PJKR II A 2020
Dosen Pengampu: Dr. Yasaratodo Wau, M. Pd

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
Naskah Ujian Tengah Semester Genap TA 2020/2021
Mata Kuliah: Profesi Kependidikan
Dosen: Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd.

Waktu: 100 menit

Petunjuk:
1. Di bawah ini terdapat enam butir pertanyaan Profesi Kependidikan dalam bentuk essey tes
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut secara jelas dengan kata-kata sendiri pada Laptop masing-
masing lalu menguploadnya sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
3. Jawaban Anda dikerjakan di LJU sendiri - ditulis identitas secara lengkap, kemudian di upload ke SIPDA
4. Anda diberi kesempatan mengerjakan soal-soal UTS ini dengan membuka buku (open book), tetapi tidak
diperkenankan berdiskusi dengan orang lain

Soal:

1. Tuliskan dengan jelas perbedaan pengertian antara (a) profesi, (b) Profesional, (c) profesionalisasi, dan
(d) Profesionalisme, menurut pendapat sendiri! 15
2. Di daerah-daerah tertentu masih ditemukan lulusan non LPTK mengajar di sekolah formal, seperti lulusan
SMA mengajar di SD atau PAUD, Lulusan Universitas non pendidikan mengajar di SMA atau SMP
tertentu. 15
a. Jelaskan komentar Anda tentang:
 Pekerjaan yang mereka kerjakan
 Kinerja atau tampilan mereka dalam bekerja
3. Tuliskan tiga kode etik guru yang menurut Anda kurang dihayati dan diamalkan guru dalam menjalankan
tugas profesionalannya, selama ini. Kemudian: 15
a. Jelaskan mengapa kode etik tersebut kurang dihayati dan diamalkan guru
b. Jelaskan apa saran Anda untuk membantu guru menghayati dan mengamalkan kode etik tersebut
4. Perhatikan gambar berikut ini, kemudian: (25)

a. Jelaskan bagaimana hubungan antara administrasi, manajemen, kepemimpinan dan komunikasi


manusiawai di bidang Pendidikan
b. Jelaskan dengan tegas mengapa Kepala Sekolah suatu sekolah, Rektor, Dekan, Ketua Prodi, dan
Guru/Dosen dikelas disebut sebagai administrator sekaligus manajer pendidikan di sekolah/PT
5. Bagaimana upaya guru dewasa ini dalam memenuhi tuntutan guru abad 21 dengan era revolusi 4.0 di
masa Pandemi Covid-19 20
6. Bagaimana upaya mahasiswa calon guru menyikapi norma-norma yang harus dijunjung tinggi dan
diamalkan oleh guru yang professional dalam melaksanakan pelayanannya di bidang pendidikan ! 20
------------------------------Selamat Bekerja ------------------
Pastikan bahwa jawaban Anda merupakan hasil kerja sendiri
ditanda tangani dan lampirkan hasil screenshot Photo dari Zoom Meeting
Terima kasih
Jawab:
1. Pengertian (a) Profesi, (b) Profesional, (c) Profesionalisasi, dan (d) Profesionalisme
- Profesi berasal dari kata bahasa Inggris profesion , bahasa latin professus yang berartikan mampu atau
ahli dalam suatu pekerjaan suatu profesi iyalah suatu pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi,
biasanya meliputi pekerjaan mental yang ditunjang oleh kepribadiaan serta sikap profesional.
- Profesional merupakan orang yang memiliki profesi atau pekerjaan yang dilakukan dengan memiliki
kemampuan yang tinggi dan berpegang teguh kepada nilai moral yang mengarahkan serta mendasari
perbuatan.
- Profesionalisasi” adalah sutu proses menuju kepada perwujudan dan peningkatan profesi dalam mencapai
suatu kriteria yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
- Profesionalisme adalah kemampuan untuk memasuki ajang kompetisi sebagai antisipasi menghadapi
globalisasi

2. Jika para guru/pendidik dari sarjana non kependidikan baru mendapatkan Pendidikan Profesi Guru
apakah kemampuan mengajar selama mengajar telah sesuai dengan Kompetensi Guru yang justru materi
keahlian tersebut baru diberikan setelah mereka mengajar?” Apabila sarjana non kependidikan dan sarjana
kependidikan dianggap “sama” dalam memiliki hak untuk memilih profesi sebagai guru, mengapa salah
satu syarat sarjana non kependidikan mengikuti PPG setelah lima tahun mengajar? Jika sarjana non
kependidikan dianggap mampu memenuhi kebutuhan akan sosok Guru yang menunjang Pendidikan di
negeri ini, Apakah pembelajaran/pengajaran yang dilakukan oleh sarjana non kependidikan sebelum
mengikuti PPG selama lima tahun (bukan waktu yang singkat) tidak dinilai sebagai sebuah “Percobaan
Pembelajaran” tanpa keahlian Kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional guru? Sarjana kependidikan maupun sarjana non kependidikan yang memilih
profesi guru memang sama-sama mengemban amanah untuk memajukan Pendidikan Indonesia menuju
lebih baik. Namun akan lebih bijak bila guru junior yang sudah terjun di dunia Pendidikan memang
benar-benar telah memiliki kemampuan yang dapat dipertanggung jawabkan demi kemajuan
Pendidikan di Indonesia.

3. Tiga kode etik guru yang menurut saya kurang dihayati dan diamalkan guru dalam menjalankan tugas
profesionalannya:
- Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan
pembinaan.
- Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar.
- Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina
peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan.

a. Dikarenakan kurangnya pendidikan atau bekal guru salah satunya tentang profesi pendidikan
sehingga tidak bisa mengamalkan kode etik tersebut
b. Mendalami pendidikan profesi pendidikan sehingga bisa menerapkan kode etik tersebut
4. Berikut:
a. Kepemimpinan merupakan arti dari manajemen. Dengan manajemen semua kegiatan dapat
dikoordinasikan dan diarahkan untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Administrasi merupakan suatu kegiatan dari pelayanan. Yang termasuk di dalam suatu kegiatan
administrasi yaitu kegiatan pengelolaan dapat dilaksanakan di dalam maupun diluar organisasi
(formal) atau dapat disebut manajemen administrasi. Organisasi (formal) merupakan tempat
dilakukannya kegiatan administrasi. Administrasi adalah bentuk usaha dan aktivitas yang
berkaitan dengan pengaturan kebijakan agar mencapai target atau tujuan organisasi/perusahaan.
Manajemen adalah suatu ilmu yang sistematis untuk memahami manusia saling bekerja sama
supaya mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk orang lain maupun kelompok dan
masyarakat luas. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi, mengarahkan,
mengawasi dan memotivasi orang lain agar dapat melakukan tugas-tugas yang telah
direncanakan sehingga mencapai tujuan (target) organisasi/perusahaan.
b. Karena Kepala Sekolah suatu sekolah, Rektor, Dekan, Ketua Prodi, dan Guru/Dosen dikelas
tersebut harus mampu sebagai fasilitator, perancang, pelaksana, pembina, dan serta melakukan
evaluasi yang menjadi bagian dalam meningkatkan kualitas siswa.

5. Guru Harus Mampu Melakukan Penilaian Secara Komprehensif. Penilaian tidak hanya bertumpu pada
aspek kognitif atau pengetahuan saja. Namun penilaian yang dilakukan oleh guru di era sekarang harus
mampu mengakomodasi keunikan dan keunggulan para peserta didik, sehingga para peserta didik sudah
mengetahui segala potensi dirinya sejak di bangku sekolah.Guru masa kini harus mampu merancang
instrumen penilaian yang menggali semua aspek yang menyangkut siswa, baik pengetahuan,
keterampilan dan karakter. Semua aspek tersebut harus tergali, terasah dan terevaluasi selama proses
pembelajaran di kelas.Selain perancangan instrumen penilaian, guru masa kini pun harus mampu
membuat laporan penilaian yang menggambarkan keunikan dan keunggulan setiap siswa.Laporan
penilaian ini akan sangat bermanfaat bagi peserta didik dan orang tuanya sebagai bagian dari feed back
untuk terus meningkatkan hasil capaian pendidikannya. Guru Harus Memiliki Kompetensi Abad 21.
Untuk mewujudkan siswa yang memiliki keterampilan abad 21 maka gurunya pun harus memahami dan
memiliki kompetensi tersebut. Ada 3 aspek penting dalam kompetensi abad 21 ini, yaitu:
• Karakter, karakter yang dimaksud dalam kompetensi abad 21 terdiri dari karakter yang bersifat
akhlak (jujur, amanah, sopan santun dll) dan karakter kinerja (kerja keras, tanggung jawab, disiplin,
gigih dll).
• Keterampilan, keterampilan yang perlu dimiliki oleh guru masa kini untuk menghadapi peserta
didik abad 21 antara lain kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif.
• Keterampilan-keterampilan tersebut penting dimiliki oleh guru masa kini, agar proses pendidikan
yang berlangsung mampu menghantarkan dan mendorong para peserta didik untuk menjadi generasi
yang siap menghadapi tantangan perubahan zaman.
• Literasi, kompetensi abad 21 mengharuskan guru melek dalam berbagai bidang. Setidaknya
mampu menguasai literasi dasar seperti literasi finansial, literasi digital, literasi sains, literasi
kewarnegaraan dan kebudayaan.
• Kemampuan literasi dasar ini menjadi modal bagi para guru masa kini untuk menghadirkan
pembelajaran yang lebih variatif, tidak monoton hanya bertumpu pada satu metode pembelajaran yang
bisa saja membuat para peserta didik tidak berkembang. Guru Harus Mampu Menyajikan Modul Sesuai
Passion Siswa. Di era perkembangan teknologi yang semakin berkembang, modul yang digunakan
dalam pembelajaran tidak selalu menggunakan modul konvensional seperti modul berbasis paper.Guru
masa kini harus mampu menyajikan materi pelajaran dalam bentuk modul yang bisa diakses secara
online oleh para peserta didik. Sudah banyak fitur yang bisa dijadikan oleh guru sebagai sarana untuk
mengembangkan modul berbasis online. Namun demikian ketersediaan fitur untuk modul online ini
harus dibarengi dengan kemampuan guru dalam mengemas fitur-fitur tersebut. Kombinasi antara
pembelajaran tatap muka di kelas (konvensional) dan pembelajaran online ini dikenal dengan istilah
blended learning. Guru Harus Mampu Melakukan Autentic Learning yang Inovatif. Sekolah bukan
tempat isolasi para peserta didik dari dunia luar, justru sekolah adalah jendela untuk membuka dunia
sehingga para siswa mengenali dunia. Untuk menjadikan sekolah sebagai jendela dunia bagi para peserta
didik, guru harus memiliki kompetensi penyajian pembelajaran yang inovatif.Pembelajaran yang
disajikan harus mengarah pada pembelajaran yang joyfull and inovatif learning, yakni pembelajaran
yang memadukan hands on and mind on, problem based leraning dan project based learning.Dengan
pengemasan pembelajaran yang joyfull and inovatif learning akan menjadikan peserta didik lebih
terlatih dan terasah dalam semua kemampuannya, sehingga diharapkan lebih siap dalam menghadapi
perkembangan zaman.

6. Menguasai materi pelajaran dengan baik melebihi dan mampu memberikan pemahaman kepada mereka
dengan Guru harus menguasai metode mengajar . Guru harus menelaah buku-buku yang berkaitan
dengan pelajaran, studi-studi pendidikan, riset-riset psikologi dan sosial yang berbicara mengenai anak,
remaja, perubahan-perubahan fisik dan mental yang dilalui masing-masing, agar guru sanggup
menyampaikan informasi ( ilmu) dengan cara terbaik, selama situasi pengajaran.

Medan, 31 Maret 2021

Salsabila Aprilia Siregar

Anda mungkin juga menyukai