Anda di halaman 1dari 20

FISIOLOGI OLAHRAGA

PROJECT
”LAPORAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN TES PENGUKURAN KAPASITAS
AEROBIK (VO2 MAX) DENGAN BLEEP TEST DAN BALKE TEST’

O
L
E
H

Nama: Salsabila Aprilia Siregar


NIM: 6201111019
Kelas: PJKR II A 2020
Dosen Pengampu: Dr. Sanusi Hasibuan, M. Kes

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Project pada mata kuliah Fisiologi Olahraga.
Sebagai salah satu tugas yang diberikan oleh Bapak Dr. Sanusi Hasibuan, M.Kes.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu, yaitu Bapak Dr. Sanusi
Hasibuan, M. Kes. Atas bimbingannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
Project pada mata kuliah Fisiologi Olahraga. Semoga ilmu yang bapak berikan kepada
penulis dapat bermanfaat dan berguna bagi penulis.
Dalam penulisan tugas ini, penulis menyadari masih adanya kekurangan dan belum
sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan mendidik
dari para pembaca agar penulis dapat lebih baik.

Akhir kata, harapan dan tujuan penulis dalam menyelesaikan Project ini adalah agar
dapat berguna dan dapat menambah pengetahuan bagi yang membacanya. Atas segala
perhatian, do’a dan dukungan semua rekan, penulis mengucapkan terima kasih.

Padang Lawas, 26 April 2021

Salsabila Aprilia Siregar


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….....................……………………………………………….......

DAFTAR ISI...............................................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN………………………………………………………………………

A. Latar

Belakang..................................................................................................................

B. Rumusan

Masalah……………………………………………………………………….

C. Tujuan Penulisan.………………………………………………………….....................

BAB II

PEMBAHASAN………………………………………………………….....................

A. Pengertian Dan Daya Tahan

Aerobik……………………………………………………

B. Faktor-Faktor Daya Tahan

Aerobik……………………………………………………..

C. Pengertian Bleep Test Dan Balke

Test…………………………………………………..

D. Hal-Hal Dalam Bleep Test Dan Balke

Test……………………………………………...

a) Tindakan Pencegahan Dalam Bleep Test Dan Balke

Test……………………….

b) Perlengkapan Dalam Bleep Test Dan Balke

Test………………………………..
c) Persiapan Pelaksanaan Dalam Bleep Test Dan Balke

Test………………………

d) Pelaksanaan Dalam Bleep Test Dan Balke

Test…………………………………

e) Penilaian Dalam Bleep Test Dan Balke

Test…………………………………….

BAB III

PENUTUP……………………………………………………………….....................

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………...

B. Saran……………………………………………………………………….....................

DAFTAR PUSAKA……………………………………………………………………………

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebugaran aerobik, didefinisikan sebagai kapasitas maksimum untuk menghirup,
menyalurkan, dan menggunakan oksigen, sebaiknya diukur dalam tes laboraturium yang
disebut maksimal pemasukan oksigen atau VO2Max (Brian J. Sharkey, 2003: 74). Menurut
Rusli Lutan, J. Hartoto, Tomoliyus (2001: 46) menyatakan bahwa “ kebugaran aerobik adalah
ukuran kemampuan jantung untuk memompa darah yang kaya oksigen kebagian tubuh
lainnya dan kemampuan untuk menyesuaikan serta memulihkan dari aktivitas jasmani. Untuk
mengetahui kesegaaran kardiopaskular, diperlukan pengukuran dengan cara tes. Satu di
antaranya digunakan tes VO2 Max. “VO2Max adalah jumlah oksigen yang dipergunakan
tubuh selama satu menit untuk setiap berat badan, dengan satuan ml/kg/men”. Berdasarkan
pendapat Soekarman (1989: 58) menyatakan bahwa “VO2Max adalah kemampuan jantung
memompa darah, kemampuan paru-paru untuk menyerap oksigen dan kemampuan sel-sel
untuk menyerap oksigen. faktor-faktor penentu yang mempengaruhi besarnya VO2Max
adalah: (a) Paru-paru; (b) Pembuluh darah; (c) Jantung; (d) Mitokondria. Untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan VO2Max pada seorang atlet yang akan kita teliti dapat dilakukan
dengan menggunakan beberapa jenis tes seperti tes Balke yaitu tes lari selama 15 menit; dan
tes Multi Tahap (Bleep Test)”.

A. Rumusan Masalah

Dalam laporan rencana pembelajaran ini memiliki rumusan masalah yaitu sebagai
berikut:

1. Berapa besar kemampuan daya tahan aerobic seseorang dalam melakukan Bleep Test?
2. Berapa besar kemampuan daya tahan aerobic seseorang dalam melakukan Balke Test?
3. Bagaimana susunan prosedur Bleep Test dan Balke Test?
4. Bagaimana Susunan langkah kerja Bleep Test dan Balke Test?
5. Apa saja peralatan-peralatan yang diperlukan Bleep Test dan Balke Test?

B. Tujuan Penulisan

Dalam laporan rencana pembelajaran ini memiliki tujuan penulisan yaitu sebagai
berikut:

1. Ingin mengetahui berapa besar kemampuan daya tahan aerobic seseorang dalam
melakukan Bleep Test?

2. Ingin mengetahui berapa besar kemampuan daya tahan aerobic seseorang dalam
melakukan Balke Test?

3. Ingin mengetahui bagaimana susunan prosedur Bleep Test dan Balke Test

4. Ingin mengetahui bagaimana Susunan langkah kerja Bleep Test dan Balke Test

5. Ingin mengetahui apa saja peralatan-peralatan yang diperlukan Bleep Test dan Balke
Test
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Daya Tahan Aerobik

Aerobik adalah suatu sistem yang memiliki aktivitas energi dengan menggunakan
oksigen. Dalam sistem aerobik ini dapat diketahui dari waktu yang digunakan dalam
mengerjakan sesuatu. Sistem energi aerobik bekerja dalam waktu yang relatif lama dan
panjang, serta dengan intensitas yang lambat hingga sedang. Dan sumber energi yang
digunakan dalam sistem aerobik ini adalah lemak dan oksidasi karbohidrat. Contohnya dalam
berolahraga seperti lari menengah jauh 800-1500 Meter.

Kapasitas sistem aerobik adalah suatu kemampuan tubuh dalam memenuhi kebutuhan
energi untuk melaksanakan kerja yang bersifat aerobik. Kerja aerobik dilaksanakan dalam
suatu kondisi dimana kebutuhan akan oksigen sangat diperlukan untuk melaksanakan
aktivitas yang sedang dilakuakan. Ciri-ciri aktivitas yang bersifat aerobik adalah lari jarak
jauh seperti lari 800 meter, 1500 meter atau aktivitas yang memerlukan waktu lebih dari 1
menit. Latihan aerobik menunjukan pada kegiatan yang memerlukan oksigen dalam waktu
yang panjang dan kebutuhan tersebut ada pada tubuh yang memerlukan pengembangan
kapasitas mengambil oksigen. Untuk memenuhi kebutuhan energi secara aerobik lemak
sebagai sumber energi utama dalam sel otot harus di tingkatkan.

Daya tahan, pada banyak kegiatan fisik seperti fisik seperti sepak bola, bola basket,
lari jarak jauh, renang, bersepeda dan sebagainya. Dibatasi oleh kapasitas system sirkulasi
(jantung, pembuluh darah, dan darah) dan system respirasi (paru) untuk menyampaikan
oksigen ke otot yang sedang bekerja dan mengangkut limbah dari otot- otot tersebut.
Kegiatan semacam ini dikategorikan sebagai daya tahan kardiorespiratori, daya tahan
kardiovakuler, atau daya tahan erobik. Oksigen diangkut dari atmosfir ke sel-sel tubuh
dengan system paru jantung. Selama melakukan olahraga system ini berfungsi mendukung
metabolisme erobik. Dengan meningkatnya aktivitas olahraga, semakin banyak pula oksigen
yang dialirkan ke otot yang aktif. System paru-jantung dari empat komponen yaitu paru,
jantung, pembuluh darah, dan darah. Komponen tersebut tersusun dalam suatu system
pembuluh tertutup dan organ-organ yang menyediakan sirkulasi darah secara tetap kepada
paru dan kepada seluruh jaringan tubuh lainnya.
Konsumsi oksigen maksimal yang disingkat VO2max, artinya VO2 menunjukkan
volume oksigen yang dikonsumsi, biasanya dinyatakan dalam liter atau milliliter, dan tanda
titik di atas V merupakan tanda yang menyatakan bahwa volume oksigen tersebut dinyatakan
dalam satu waktu, biasanya per menit. Jadi kalau ada pernyataan VO2 max = 3 L/menit,
artinya seseorang dapat mengkonsumsi oksigen secara maksimal 3 liter per menit. Istilah
konsumsi oksigen maksimal mempunyai pengertian yang sama dengan maximal oxygen
intake, dan maximal oxygen power, yang menunjukkan perbedaan yang terbesar antara
oksigen yang dihisap masuk kedalam paru dan oksigen yang dihembuskan ke luar.

B. Faktor-Faktor Daya Tahan Aerobik

Faktor-faktor utama yang membatasi sebagian terbesar bentuk latihan yang bersifat
erobik adalah kapasitas jantung, paru dan sirkulasi untuk menyampaikan oksigen ke otot
yang sedang bekerja (aktif). Oleh karena itu sebagai seorang guru olahraga atau pelatih yang
bermaksud hendak mengukur kemampuan seseorang dalam melakukan olahraga yang
bersifat erobik harus menilai kemampuan maksimal fungsi jantung, paru, dan sirkulasi murid
atau atletnya. Kemampuan maksimal fungsi paru. Jantung merupakan penilaian yang terbaik
untuk mengukur kemampuan seseorang untuk mengukur konsumsi oksigen maksimal.

Faktor-faktor daya tahan erobik yang menentukan konsumsi oksigen maksimal antara
lain sebagai berikut:

a) Jantung, paru, dan pembuluh darah

Jantung, paru, dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik, sehingga oksigen
yang dihisap ke dalam paru selanjutnya sampai ke darah.

b) Proses penyampaian oksigen

Proses penyampaian oksigen ke jaringan-jaringan oleh sel-sel darah merah harus


normal, yakni fungsi jantung harus normal, dan konsentrasi hemoglobin harus normal, jumlah
sel darah merah harus normal, dan konsentrasi hemoglobin harus normal, serta pembuluh
darah harus mampu mengalirkan darah dari jaringan-jaringan yang tidak aktif ke otot yang
sedang aktif yang membutuhkan oksigen lebih besar.
c) Jaringan-jaringan terutama otot

Jaringan-jaringan terutama otot, harus mempunyai kapasitas yang normal untuk


mempergunakan oksigen yang disampaikan kepadanya. Dengan kata lain harus mempunyai
metabolisme yang normal, demikian juga dengan fungsi mitokhondriannya.

C. Pengertian Bleep Test Dan Balke Test

Bleep test merupakan tes yang dilakukan di lapangan, sederhana namun menghasilkan
suatu perkiraan yang cukup akurat tentang konsumsi oksigen maksimal untuk berbagi
kegunaan atau tujuan. Pada dasarnya tes ini bersifat langsung yaitu tes berlari secara bolak-
balik sepanjang jalur atau lintasan yang telah diukur sebelumnya, sambil mendengarkan
serangkaian tanda yang berupa bunyi “Tut” yang terekam dalam kaset. Waktu tanda “Tut”
tersebut pada mulanya berdurasi sangat lambat, tetapi secara tertahap menjadi lebih cepat
sehingga akhirnya makin sulit testi untuk menyamakan kecepatan langkahnya dengan
kecepatan yang diberikan oleh tanda tersebut. Test berhenti apabila ia tidak mampu lagi
mempertahankan langkahnya, dan tahap ini menunjukkan tingkat konsumsi oksigen
maksimal testi tersebut

Balke Test adalah test yang bertujuan untuk


mengukur daya tahan kerja jantung dan pernapasan atau
dapat pula untuk mengukur VO2Max. Sehingga selain
menggunakan MFT (Multistage Fitness Test) dan TKJI
untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani dapat pula
menggunakan Tes Balke. Tes jalan lari adalah salah satu
tes untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani atau juga
VO2Max seseorang Tes ini tergolong mudah pelaksanaannya karena memerlukan peralatan
yang sederhana. Antara lain: Lapangan atau lintasan lari yang jaraknya jelas atau tidak terlalu
jauh, maksudnya adalah lintasan dapat dilihat dengan jelas oleh pengetes. Kelebihan dari tes
ini adalah mudah dilaksanakan dan dapat dipergunakan dalam sekali waktu untuk banyak
peserta (massal). Tes ini juga sudah sangat umum digunakan oleh pelatih-pelatih sepakbola
sehingga mudah dimengerti dan dilakukan peserta

C. Hal-Hal Dalam Bleep Test Dan Balke Test

a) Tindakan Pencegahan Dalam Bleep Test Dan Balke Test

Tindakan-tindakan pencegahan yang harus diperhatikan sebelum Bleep Test dan


Balke Test adalah sebagai beikut:

1) Apabila seorang test mengalami cidera atau menderita suatu penyakit, atau apabila
sedang tidak berada dalam kondisi sehat, sebaiknya seorang test berkonsultasi
kepada dokter sebelum melaksanakan tes ini.
2) Sebelum melakukan tes, seorang test harus melakukan pemanasan
3) Sebelum melaksanakan tes, seorang test dilarang makan selama 2 jam
4) Seorang test dianjurkan mengenakan pakaian olahraga dan alas kaki yang dapat
mengurangi kemungkinan tergelincir.
5) Sebelum melakukan tes, seorang test dilarang minum alkohol, obat atau merokok
jangan melakukan tes setelah selesai melakukan latihan berat pada hari yang sama.
6) Hindari kondisi udara lembab atau cuaca panas
7) Setelah menyelesaikan tes ini, seorang test harus melakukan pendinginan misalnya
dengan berjalan dan kemudian dilanjutkan dengan peregangan

b) Perlengkapan Dalam Bleep Test Dan Balke Test

Ada beberapa perlengkapan yang diperlukan dalam melakukan tes ini khususnya
Bleep Test adalah sebagai berikut:

1) Halaman, lapangan, atau permukaan datar dan tidak licin dengan panjang 22 meter.
2) Mesin pemutar kaset (tape recorder)
3) Kaset audio yang telah tersedia.
4) Pita pengukur atau meteran untuk mengukur jalur sepanjang 20 meter
5) Kerucut sebagai tanda batas jarak
6) Lebar lintasan kurang lebih 1 hingga 1,5 meter untuk tiap testi
7) Stopwatch
Ada beberapa perlengkapan yang diperlukan dalam melakukan tes ini khususnya
Balke Test adalah sebagai berikut:

1) Lintasan lari
2) Stopwacth
3) Asisten pencatat jarak
4) Peluit

c) Persiapan Pelaksanaan Dalam Bleep Test Dan Balke Test

Sebelum dilaksanakan Bleep Test, maka sebaiknya lebih dahulu persiapan dalam
pelaksanaan tes. Persiapan pelaksanaan Bleep Tes tersebut, antara lain:

1) Pertama-tama ukurlah jarak sepanjang 20 meter dan berilah tanda pada kedua
ujungnya dengan kerucut atau tanda lain sebagai tanda jarak.
2) Masukkan kaset rekaman ke dalam tape recorder kemudian pastikan bahwa pita telah
tergulung kembali kepermukaan sisinya (kedua belah sisi pita kaset tersebut sama
isinya).

Sebelum dilaksanakan Balke Test, maka sebaiknya lebih dahulu persiapan dalam
pelaksanaan tes. Persiapan pelaksanaan Balke Test tersebut, antara lain:

1) Pertama-tama siapkan lapangan dan berikan tanda start dan finish


2) Siapkan stopwatch untuk memulai Balke Test
3) Sediakan nomor dada peserta Balke Test

d. Pelaksanaan Dalam Bleep Test Dan Balke Test

Ada beberapa pelaksanaan yang harus dilakukan dalam tes ini, khususnya Bleep Test
adalah sebagai berikut:

1) Bleep Test  dilakukan dengan lari menempuh jarak 20 meter bolak-balik, yang dimulai
dengan lari pelan-pelan secara bertahap yang semakin lama semakin cepat hingga
atlet tidak mampu mengikuti irama waktu lari, berarti kemampuan maksimalnya pada
level bolak-balik tersebut.
2) Waktu setiap level 1 menit.
3) Pada level 1 jarak 20 meter ditempuh dalam waktu 8,6 detik dalam 7 kali bolak balik.
4) Pada level 2 dan 3 jarak 20 meter ditempuh dalam waktu 7,5 detik dalam 8 kali bolak-
balik.Pada level 4 dan 5 jarak 20 meter ditempuh dalam waktu 6,7 detik dalam 9 kali
bolak-balik, dan seterusnya.
5) Setiap jarak 20 meter telah ditempuh, dan pada setiap akhir level, akan terdengar
tanda bunyi 1 kali.
6) Start dilakukan dengan berdiri, dan kedua kaki di belakang garis start. Dengan aba-
aba “siap ya”, atlet lari sesuai dengan irama menuju garis batas hingga satu kaki
melewati garis batas.
7) Bila tanda bunyi belum terdengar, atlet telah melampuai garis batas, tetapi untuk lari
balik harus menunggu tanda bunyi. Sebaliknya, bila telah ada tanda bunyi atlet belum
sampai pada garis batas, atlet harus mempercepat lari sampai melewati garis batas dan
segera kembali lari ke arah sebaliknya.
8) Bila dua kali berurutan atlet tidak mampu mengikuti irama waktu lari berarti
kemampuan maksimalnya hanya pada level dan balikan tersebut.
9) Setelah atlet tidak mampu mengikuti irama waktu lari, atlet tidak boleh terus berhenti,
tetapi tetap meneruskan lari pelan-pelan selama 3-5 menit untuk cooling down.

Ada beberapa pelaksanaan yang harus dilakukan dalam tes ini, khususnya Balke Test
adalah sebagai berikut:

1) Peserta tes berdiri  digaris Start dan bersiap untuk berlari secepat-cepatnya selama 15
menit.
2) Bersamaan dengan aba-aba “YA” Peserta tes mulai berlari dengan pencatat waktu
mulai men-Onkan stopwatch.
3) Selama waktu 15 menit, pengetes member aba-aba berhenti, dimana bersamaan
dengan itu stopwatch dimatikan dan peserta menancapkan bendera yang telah
disiapkan sebagai penanada jarak yang telah ditempuhnya.
4) Pengetes mengukur jarak yang ditempuh peserta tes yang telah ditempuh selama 15
menit, dengan meteran.
e. Penilaian Dalam Bleep Test Dan Balke Test

Adapun penilaian yang harus dilakukan dalam tes ini, khususnya Bleep Test adalah
sebagai berikut:

Tingkat Bolak- Prediksi VO2 Tingkat Bolak- Prediksi VO2


Level Balik Max Level Balik Max
1 1 17,2 2 1 20,0
2 17.6 2 20,4
3 18,0 3 20,8
4 18,4 4 21,2
5 18,8 5 21,6
6 19,2 6 22,0
7 19,6 7 22,4
8 22,8
3 1 23,2 4 1 26,4
2 23,6 2 26,8
3 24,0 3 27,2
4 24,4 4 27,2
5 24,8 5 27,6
6 25,2 6 28,0
7 25,6 7 28,7
8 26,0 8 29,1
9 29,5
5 1 29,8 6 1 33,2
2 30,2 2 33,6
3 30,6 3 33,9
4 31,0 4 34,3
5 31,4 5 34,7
6 31,8 6 35,0
7 32,4 7 35,4
8 32,6 8 35,7
9 32,9 9 36,0
10 36,4
7 1 36,8 8 1 40,2
2 37,1 2 40,5
3 37,5 3 40,8
4 37,5 4 41,1
5 38,2 5 41,5
6 38,5 6 41,8
7 38,9 7 42,0
8 39,2 8 42,2
9 39,6 9 42,6
10 39,9 10 42,9
11 43,3
9 1 43,6 10 1 47,1
2 43,9 2 47,4
3 44,2 3 47,7
4 44,5 4 48,0
5 44,9 5 48,4
6 45,2 6 48,7
7 45,5 7 49,0
8 45,8 8 49,3
9 46,2 9 49,6
10 46,5 10 49,9
11 46,8 11 50,2
11 1 50,5 12 1 54,0
2 50,8 2 54,3
3 51,1 3 54,5
4 51,4 4 54,8
5 51,6 5 55,1
6 51,9 6 55,4
7 52,2 7 55,7
8 52,5 8 56,0
9 52,8 9 56,3
10 53,1 10 56,5
11 53,4 11 56,8
12 53,7 12 57,1

13 1 57,4 14 1 60,8
2 57,6 2 61,1
3 57,9 3 61,4
4 58,2 4 61,7
5 58,5 5 62,0
6 58,7 6 62,2
7 59,0 7 62,5
8 59,3 8 62,7
9 59,5 9 63,0
10 59,8 10 63,2
11 60,0 11 63,5
12 60,3 12 63,8
13 60,6 13 64,0
15 1 64,3 16 1 67,8
2 64,4 2 68,0
3 64,8 3 68,3
4 65,1 4 68,5
5 65,3 5 68,8
6 65,6 6 69,0
7 65,9 7 69,3
8 66,2 8 69,5
9 66,5 9 69,7
10 66,7 10 69,9
11 66,9 11 70,2
12 67,2 12 70,5
13 67,5 13 70,7
14 70,9
17 1 71,2 18 1 74,6
2 71,4 2 74,8
3 71,6 3 75,0
4 71,9 4 75,3
5 72,2 5 75,6
6 72,4 6 75,8
7 72,6 7 76,0
8 72,9 8 76,2
9 73,2 9 76,5
10 73,4 10 76,7
11 73,6 11 76,9
12 73,9 12 77,2
13 74,2 13 77,4
14 74,4 14 77,6
15 77,9
19 1 78,1 20 1 81,5
2 78,3 2 81,8
3 78,5 3 82,0
4 78,8 4 82,2
5 79,0 5 82,4
6 79,2 6 82,6
7 79,5 7 82,8
8 79,7 8 83,0
9 79,9 9 83,2
10 80,2 10 83,5
11 80,4 11 83,7
12 80,6 12 83,9
13 80,8 13 84,1
14 81,0 14 84,3
15 81,3 15 84,5
16 84,8
21 1 85,0
2 85,2
3 85,4
4 85,6
5 85,8
6 86,1
7 86,3
8 86,5
9 86,7
10 86,9
11 87,2
12 87,4
13 87,6
14 87,8
15 88,0
16 88,2

Contoh Blangko Pencatatan Bleep Test


Nama                       : Asa
Umur                       : 18 Tahun
Berat badan              : 60 kg

1        1  2  3  4  5  6  7
2        1  2  3  4  5  6  7  8
3        1  2  3  4  5  6  7  8
4        1  2  3  4  5  6  7  8  9
5        1  2  3  4  5  6  7  8  9
6        1  2  3  4  5  6  7  8  9  10
7        1  2  3  4  5  6  7  8  9  10
8        1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11
9        1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11 
10      1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11
11      1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11  12 
12      1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11  12
13      1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11  12  13
14      1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11  12  13
15      1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11  12  13
16      1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11  12  13  14
17      1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11  12  13  14
18      1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11  12  13  14  15 
19      1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11  12  13  14  15
20      1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11  12  13  14  15  16
21      1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11  12  13  14  15  16

Berikut merupakan rumus yang digunakan untuk menkonversikan nilai Bleep tes


kedalam nilai Prediksi VO2 Max, bila dibandingkan dengan nilai-nilai tabel Bleep TEST LA
Leger (1982), hasil akan terjadi kesalahan hingga ± 0,3 ml / kg / menit.
VO2 Max = 15 + (0,3689295 x TB) + (-0,000349 x TB x TB)
TB = Total Kumulatif Balikan Level + Balikan

Adapun penilaian yang harus dilakukan dalam tes ini, khususnya Balke Test adalah
sebagai berikut:

TABEL NORMA TES BALKE UNTUK LAKI – LAKI

NO                 NORMA            PRESTASI (DETIK)

1            BAIK SEKALI                    Keatas  61.00

2                  BAIK                    60.90 – 55.10

3               SEDANG                    55.00 – 49.20

4               KURANG                    49.10 – 43.30

5         KURANG SEKALI                     43.20 Kebawah


TABEL NORMA TES BALKE UNTUK PEREMPUAN

NO                 NORMA                PRESTASI (DETIK)

1            BAIK SEKALI                    Keatas  54.30

2                  BAIK                    54.20 – 49.30

3               SEDANG                    49.20 – 44.20

4               KURANG                    44.10 – 39.20

5         KURANG SEKALI                     39.10 Kebawah

 Rumus Tes Balke


                             Jarak Lari
Vo2 Max  = {(  - - - - - - - - - - - - -    -133 )  0,172 }  + 33,3
                                 15
Contoh cara mencari Vo2 Max dengna mengunakan tes BALKE:
Balke (orisinal) VO2 = 6.5 + 12.5 X Jarak tempuh (kilometer). Kemudian rumus ini
dimodifikasi oleh Horwill (1994) menjadi:
 VO2 = 0.172 x (meters / 15 - 133) + 33.3 
Contoh: Asa adalah peserta tes, setelah waktu berakhir 15 menit ia mampu menempuh jarak
3100 meter, VO2max nya…
Vo2max = 0,172 x (3100 /15-133) + 33.3
vo2max = 45,97 ml/kg/min 
 
Hasil dari perhitungan tersebut adalah hasil akhir ataupun ukuran VO2max seseorang
Keterangan:
VO2 Max = Kapasitas aerobic (ml/kg berat badan/menit)
X= adalah jarak dalam meter yang ditempuh oleh atlet lari selama 15 menit.
N= sampelnya usia 16 sampai 20 tahun

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tes adalah sebuah instrument
untuk mencari informasi dari seseorang atau objek untuk tujuan tertentu. Pengukuran
merupakan suatu proses pengambilan data untuk mendapatkan data bersifat atau secara
kuantitatif dengan menggunakan alat ukur yang baku yang sebaiknya di tera. Daya tahan
Aerobik dilakukan dalam sistem latihan yang mendorong kerja jantung, darah dan paru-paru
untuk periode waktu yang cukup untuk menghasilkan perbaikan- perbaikan dan keadaan
tubuh. Pada banyak kegiatan fisik seperti fisik seperti sepak bola, bola basket, lari jarak jauh,
renang, bersepeda dan sebagainya, dibatasi oleh kapasitas sistem sirkulasi (jantung,
pembuluh darah, dan darah) dan sistem respirasi (paru) untuk menyampaikan oksigen ke otot
yang sedang bekerja dan mengangkut limbah dari otot-otot tersebut. Kegiatan semacam ini
dikategorikan sebagai daya tahan kardiorespiratori, daya tahan kardiovakuler, atau daya tahan
aerobik.

Salah satu tes VO2Max yang dapat di gunakan yaitu Balke Test , dan Bleep Test. tes
Balke Test dengan cara lari selama 15 menit dan dihitung jarak total tempuhnya, dan Bleep
Test, yaitu lari bolak-balik menempuh jarak 20 meter. Dari ke dua tes tersebut mempunyai
pelaksanaan dan prosedur yang berbeda,akan tetapi intinya sama, yaitu untuk mengukur daya
tahan aerobik. Kelebihan dari kedua tes tersebut diatas adalah memiliki ketepatan yang
tinggi, tidak memerlukan peralatan yang mahal, prosedurnya sederhana, mudah
pelaksanaannya, dan mudah dalam penafsiran hasil tes. Tes Lapangan biasanya dilakukan
dalam kelompok besar, artinya dalam satu waktu kita dapat mengetes beberapa orang. Tes ini
dilakukan diluar ruangan, sehigga kondisi lingkungan dapat mempengaruhi hasil tes.
Berdasarkan dari pengamatan dapat disimpulkan bahwa Hasil tes jenis ini dapat
menunjukkan prosentase penggunaan O2 dalam kerja maksimal; atau dengan kata lain hasil
tes ini dapat memprediksi berapa banyak seseorang memerlukan oksigen untuk melakukan
kerja maksimal. Untuk mengukur kapasitas aerobik maksimal (VO2max), dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu:

 (tes balke) dengan lari 15 menit untuk mengetahui daya tahan kerja jantung dan
pernapasan;
 (tes bleep) untuk mengetahui kemampuan maksimal kerja jantung dan paruparu.
B. Saran

Dalam Materi tentang prosedur tes pengukuran kapasitas aerobik (VO2 max) Dengan
Bleep Test dan Balke Test. dalam pengerjaan laporan perlu menggambarkan kembali
gambaran yang disediakan dalam penuntun sehinga mudah dimengerti dalam pencapaian
materi tersebut, sehingga akan menambah wawasan kita.

DAFTAR PUSAKA

https://fdokumen.com/document/tugas-bleep-test.html

https://berbagaiinformasiberguna.blogspot.com/2017/04/tes-balke-lari-15-menit.html

Anda mungkin juga menyukai