NIM: 6201111019
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report. Sebagai salah satu tugas
yang diberikan oleh Bapak Dr. Sanusi Hasibuan, M.Kes
Makalah Critical Book Report ini telah disusun dengan maksimal. Dalam
pengerjaannya, makalah ini juga mendapat bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu penulis
berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan pembuatan
Critical Book Report ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya masih ada kekurangan dalam
penulisan dan penyusunan tata bahasa. Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritik
dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita, dan dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi para pembaca.
Akhir kata, harapan dan tujuan penulis dalam menyelesaikan makalah ini adalah agar
dapat berguna dan dapat menambah pengetahuan bagi yang membacanya. Atas segala
perhatian, do’a dan dukungan semua rekan, penulis mengucapkan terima kasih.
KATA PENGANTAR……….....................…………………………………...........................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………................
A. Latar
Belakang..................................................................................................................
B. Tujuan Penulisan………………………………………………………………………..
C. Manfaat Penulisan………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
KELEBIHAN……………………………………………………………………………….
KEKURANGAN………………………………………………………………...................
KEKURANGAN……………………………………………………………………..........
BAB IV PENUTUP
A. SIMPULAN…………………………………………………………………………...
B. SARAN………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSAKA………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Critical Book Report ini , mahasiswa dituntut untuk lebih banyak membaca
agar menambah pengetahuan di dalam mata kuliah Fisiologi Olahraga. Dan dapat mampu
mengkritisi buku serta mengambil kesimpulan isi buku dan kelemahan serta keunggulan isi
buku. Dan dalam Critical Book Report ini saya melakukan kajian tentang “Sistem Bio
Energi” dari buku:
Buku I : Fisiologi Dan Olahraga, penulis Giri Wiarto.
Buku II : Anatomi Dan Fisiologi penulis Ethel Sloane
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari segi
informasi yang terkandung di dalamnya.
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Report ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih buku referensi. Selain itu, salah satu faktor yang melatar belakangi
penulis membuat Critical Book Report ini adalah agar kita bisa berpikir kritis dan mengetahui
kelebihan dan kekurangan dari sebuah buku.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan Critical Book Report ini adalah:
1. Untuk melatih mahasiswa berpikir kritis dalam mencari informasi yang disajikan oleh
buku.
2. Untuk mengajarkan mahasiswa mengulas atau menelaah isi buku.
3. Untuk melatih mahasiswa agar mampu membandingkan buku yang satu dengan buku
yang lainnya termasuk di dalamnya kelebihan dan kelemahan isi buku.
4. Untuk mengetahui tugas perkembangan remaja berkenaan dengan kehidupan
berkeluarga.
C. Manfaat Penulisan
I. Identitas Buku
SISTEM ENERGI
Energi secara umum diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Secara
umum, aktivitas dalam olahraga terdiri dari dua jenis aktvitas yaitu aktivitas aerobic dan
aktivitas anaerobic. Aktvitas aerobic adalah aktivitas yang memerlukan oksigen, sedangkan
aktivitas anaerobic adalah aktivitas yang tidak memerlukan oksigen.
Aktivitas Aerobik
Aktivitas Anaerobik
Aktivitas ini merupakan aktivitas yang menggabungkan aktivitas aerobic dan aktivitas
anaerobic. Contoh olahraa dalam aktivitas kombinasi antara aerobic dan anaerobic adalah
sepak bola, dan polo air.
A. METABOLISME TUBUH
Metabolisme Anaerobik
- Sistem ATP-PC.
- Sistem Anaerobik-glikolisis
Setalah ATP-PC digunakan dan aktivitas fisik terus berlanjut, secara otomatis tubuh
akan merubah ke sistem anaerobic-glikolisis untuk melanjutkan metabolisme tubuh untuk
menghasilkan ATP. Pada sistem anaerobic-glikolisis ini energy diperoleh dari glikogen otot
dan glukogen darah. Ketika melakukan aktivitas fisik dengan intensitas yang rendah dimana
ketersediaan oksigen di dalam tubuh cukup besar, molekul asam piruvat yang terbentuk dapat
di ubah menjadi CO2 dan HO2 di dalam mitokondria. Asam laktat adalah konversi dari
asaam piruvat ketika melakukan aktivitas fisik. Asam laktat yang menumpuk di otot
menyebabkan sel menjadi asam yang akan memengaruhi kerja otot yang tidak efisien, nyeri
otot, dan kelelahan otot sehingga harus diselilingi dengan istirahat.
Metabolisme Aerobik
Metabolisme aerobic adalah suatu proses metabolisme yang memerlukan oksigen dan
prosesnya terjadi di mitokondria. Sistem ini menghasilkan energy yang besar digunakan
untuk aktivitas dalam durasi yang lama. Sumber energy utama yang digunakan untuk
menyediakan energy bagi otot untuk kontaraksi berasal dari simpanan karbohidrat dan lemak.
ATP yang dihasilkan oleh sistem ini 20 kali lebih banyak daripada yang dihasilkan pada
proses metabolisme anaerobic yaitu sejumlah 38-39 ATP.
Ketika aktivitas fisik dimulai, ATP dihasilkan melalui proses anaerobic. Dengan
meningkatnya proses pernafasan dan detak jantung dan ketersediaan oksigen di dalam tubuh,
maka metabolisme aerobic dimulai dan akan terus berlangsung sampai ambang asam laktat
tercapai. Sistem energy aerobic dan sistem energy anaerobic bekerja secara serentak sesuai
dengan kebutuhan yang diperlukan oleh tubuh dalam aktivitas fisik.
- Aerobik
- Anaerobik
Pembakaran karbohidrat
Metabolisme glukosa di bagi menjadi 2 jenis yaitu aerob dan anaerobic. Terutama
glukosa, metabolisme tersebut berlangsung di dalam sitoplasma sel melalui proses anaerobic
glikolisis dan di dalam mitokondria sel melalui siklus asam sitrat
- Glikolisis
Glikolisis Anaerobic
Proses ini berlangsung tanpa adanya oksigen, proses ini bergitu cepat dan
menghasilka 2-3 ATP. Disamping itu proses ini juga menghasilkan asam laktat yang akan
diolah kembali menjadi glukosa melalui siklus Corry.
Glikolisi Aerobik
Glikolis ini berlangsung tanpa adanya oksigen. Proses ini sangat lambat dan menghasilkan
banyak ATP sekitar 38 ATP. Glukosa diubah menjadi ATP melalui siklus kreb’s
Pembakaran asam lemak terjadi di dalam mitokondria sel oleh beta oksidasi. Beta
oksidasi adalah proses kimiawi yang mengubah lemak mejadi ATP. Beta oksidasi
menghasilkan ATP bergantung pada jumlah atom C yang berasal dari jenis lemak tertentu
Pembakaran Protein
Proses kimiawi yang mengubah protein menjadi ATP adalah Deaminasi. Karena
nitrogren, protein sangat sulit sekali untuk dipecah menjadi ATP. Apabila glukosa atau asam
lemak dalam tubuh persediaan sudah habis, maka sel tubuh akan terpaksa menggunakan
protein untuk membentu glukosa dan energy. Pembakaran protein yang membutuhkan
hidrolisis pada komponen asam amini dan pemecahan asam amino tersebut menjadi senyawa
intermedia pada siklus asam sitrat.
C. KESEIMBANGAN ENERGI
Keseimbanga energy akan diperoleh apabila energy yang masuk ke dalam tubuh
melalui makanan yang kita makan sama dengan energy yang dikeluarkan. Aktivitas fisik
memerlukan energy luar kebutuhan untuk metabolisme basal. Metabolisme basal adalah
kebutuhan energy yang minimum dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses tubuh yang
vital. Metabolisme basal dipengaruhi beberapa faktor di antaranya sebagai berikut:
- Komposisi tubuh
- Ukuran tubuh
- Jenis kelamin
- Umur
- DLL
Identitas buku II
Judul buku : Anatomi dan Fisiologi
Penulis : Ethel Sloane
Penerbit : EGC
ISBN : 978- 979- 448- 622- 1
Tahun Terbit : 2003
Bahasa : Indonesia
II. RINGKASAN BUKU
A. Metabolisme Aerobik
Respirasi sel, juga dikenal sebagai ‘metabolisme oksidatif’, adalah salah satu cara
kunci sel berguna mendapatkan energi. Ini adalah himpunan reaksi metabolik dan proses-
proses yang terjadi dalam organisme ‘biokimia sel untuk mengubah energi dari nutrisi
menjadi adenosin trifosfat (ATP), dan kemudian melepas produk-produk limbah. Reaksi
respirasi yang terlibat dalam reaksi katabolik yang melibatkan oksidasi satu molekul dan
pengurangan lain.
Nutrisi biasa digunakan oleh sel-sel hewan dan tumbuhan dalam respirasi termasuk
glukosa, asam amino dan asam lemak, dan agen oksidasi yang umum (penerima elektron)
adalah molekul oksigen (O2).Bakteri dan archaea juga dapat lithotrophs dan organisme ini
dapat bernafas menggunakan berbagai molekul anorganik sebagai donor dan akseptor
elektron, seperti belerang, ion logam, methane atau hidrogen.Organisme yang menggunakan
oksigen sebagai akseptor elektron terakhir dalam digambarkan sebagai respirasi aerobik,
sedangkan mereka yang tidak disebut sebagai anaerobic.
Energi yang dilepaskan dalam respirasi digunakan untuk mensintesis ATP untuk
menyimpan energi ini.Energi yang tersimpan dalam ATP kemudian dapat digunakan untuk
mendorong proses-proses yang membutuhkan energi, termasuk biosintesis, gerak atau
pengangkutan molekul melintasi membran sel.
Respirasi aerobik memerlukan oksigen untuk menghasilkan energi (ATP).Ini adalah
metode yang disukai breakdown dari glikolisis piruvat dan mensyaratkan bahwa piruvat
masukkan mitokondria agar dapat sepenuhnya teroksidasi oleh siklus Krebs. Produk dari
proses ini adalah energi dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat), oleh fosforilasi tingkat
substrat, NADH dan FADH2.
Sederhana reaksi: C6H12O6 (aq) + 6 O2 (g) → 6 CO2 (g) + 6 H2O (l)
ΔG = -2.880 kJ per mol C6H12O6
Potensi yang mengurangi NADH dan FADH2 dikonversi menjadi lebih ATP melalui
rantai transpor elektron dengan oksigen sebagai “terminal akseptor elektron”.Sebagian besar
ATP dihasilkan oleh respirasi sel aerobik dibuat oleh fosforilasi oksidatif.Ini bekerja dengan
energi yang dilepaskan dalam konsumsi piruvat yang digunakan untuk menciptakan potensi
kemiosmotik oleh memompa proton melintasi membran.Potensi ini kemudian digunakan
untuk menggerakkan ATP sintase dan memproduksi ATP dari ADP. Buku pelajaran biologi
sering menyatakan bahwa 38 molekul ATP dapat dibuat per molekul glukosa dioksidasi
selama respirasi selular (2 dari glikolisis, 2 dari siklus Krebs, dan sekitar 34 dari sistem
transportasi elektron). [2] Namun, hasil maksimal ini tidak pernah cukup mencapai akibat
kerugian (bocor membran) serta biaya pindah dan ADP piruvat ke matriks mitokondria dan
perkiraan arus kisaran sekitar 29-30 ATP per glukosa. [2]
Metabolisme aerobik adalah 19 kali lebih efisien daripada metabolisme anaerob (yang
menghasilkan 2 mol ATP per 1 mol glukosa).Mereka berbagi jalur awal glikolisis tapi
metabolisme aerobik terus dengan siklus Krebs dan fosforilasi oksidatif.Glikolitik pos reaksi
terjadi di mitokondria dalam sel eukariotik, dan di sitoplasma dalam sel prokariotik.
Glikolisis
Artikel utama: Glikolisis
Glikolisis adalah jalur metabolik yang ditemukan dalam sitoplasma sel dalam semua
makhluk hidup dan anaerobik (yakni, oksigen tidak diperlukan). Proses mengkonversi satu
molekul glukosa menjadi dua molekul piruvat, dan membuat energi dalam bentuk dua
molekul ATP bersih. Empat molekul ATP per glukosa diproduksi sebenarnya, namun dua
dikonsumsi untuk tahap persiapan.Awal fosforilasi glukosa diperlukan untuk menggoyang
untuk pembelahan molekul menjadi dua triose gula.Selama membayar-off tahap glikolisis,
empat gugus fosfat ditransfer ke ADP oleh fosforilasi tingkat substrat untuk membuat empat
ATP, dan dua NADH yang dihasilkan ketika gula triose dioksidasi. Reaksi keseluruhan dapat
dinyatakan dengan cara ini:
Glukosa + 2 NAD + + 2 Pi + 2 ADP → 2 piruvat + 2 NADH + 2 ATP + 2 H + + 2 H2O
Dekarboksilasi oksidatif piruvat
Artikel utama: piruvat dekarboksilasi
Yang piruvat dioksidasi menjadi asetil-KoA dan CO2 oleh piruvat dehidrogenase
kompleks, sekelompok enzim-banyak salinan dari masing-masing dari tiga enzim-terletak di
mitokondria dari sel-sel eukariotik dan di dalam sitosol dari prokariota. Dalam proses satu
molekul NADH dibentuk per piruvat dioksidasi, dan 3 mol ATP dibentuk untuk setiap mol
piruvat. Langkah ini juga dikenal sebagai reaksi link, seperti link glikolisis dan siklus Krebs.
Siklus asam sitrat
Artikel utama: siklus asam sitrat
Ini juga disebut siklus Krebs atau siklus asam trikarboksilat.Ketika oksigen hadir,
asetil-KoA yang dihasilkan dari molekul piruvat diciptakan dari glikolisis. Setelah asetil-KoA
terbentuk, dua proses dapat terjadi, aerobik atau respirasi anaerobik. Ketika oksigen hadir,
mitokondria akan mengalami respirasi aerobik yang mengarah pada siklus Krebs. Namun,
jika oksigen tidak ada, fermentasi dari molekul piruvat akan terjadi. Dengan keberadaan
oksigen, ketika asetil-KoA yang dihasilkan, molekul kemudian memasuki siklus asam sitrat
(Siklus Krebs) di dalam matriks mitokondria, dan akan teroksidasi menjadi CO2, sementara
pada saat yang sama mengurangi NAD menjadi NADH. NADH dapat digunakan oleh rantai
transpor elektron untuk membuat ATP lebih lanjut sebagai bagian dari fosforilasi
oksidatif.Mengoksidasi sepenuhnya setara dengan satu molekul glukosa, dua asetil-KoA
harus dimetabolisme oleh siklus Krebs.Dua produk limbah, H2O dan CO2, diciptakan selama
siklus ini.
Siklus asam sitrat adalah sebuah 8-langkah proses yang melibatkan enzim dari 8. Di
seluruh siklus, asetil-KoA akan berubah menjadi sitrat, Isositrat, α-ketoglutarat, suksinil-
CoA, suksinat, Fumarat, malat, dan akhirnya, oksaloasetat. Memperoleh energi bersih dari
satu siklus adalah 3 NADH, 1 FADH, dan 1 ATP.Dengan demikian, total jumlah energi
seluruh hasil dari satu molekul glukosa (2 piruvat molekul) adalah 6 NADH, 2 FADH, dan 2
ATP.
Fosforilasi oksidatif
Artikel utama: oksidatif fosforilasi, elektron rantai transpor, gradien elektrokimia, dan ATP
sintase
Pada eukariota, fosforilasi oksidatif terjadi di krista mitokondria. Ini terdiri dari rantai
transpor elektron yang membentuk gradien proton (kemiosmotik potensial) melintasi
membran dengan mengoksidasi yang NADH yang dihasilkan dari siklus Krebs.ATP
disintesis oleh enzim ATP sintase ketika gradien kemiosmotik digunakan untuk mendorong
fosforilasi ADP.Elektron akhirnya ditransfer ke eksogen oksigen dan, dengan tambahan dua
proton, air terbentuk.
Fermentasi
Artikel utama: Fermentasi
Tanpa oksigen, piruvat tidak dimetabolisme oleh respirasi sel tetapi mengalami proses
fermentasi. Yang piruvat tidak diangkut ke dalam mitokondria, tetapi tetap dalam sitoplasma,
di mana waktunya akan diubah ke produk-produk limbah yang dapat dikeluarkan dari sel. Ini
melayani tujuan pembawa mengoksidasi hidrogen sehingga mereka dapat melakukan
glikolisis lagi dan mengeluarkan kelebihan piruvat. Produk limbah ini bervariasi tergantung
pada organisme.Dalam kerangka otot, produk limbah asam laktat.Jenis ini disebut fermentasi
asam laktat fermentasi.Dalam ragi, produk limbah etanol dan karbon dioksida.Jenis ini
dikenal sebagai fermentasi alkohol atau fermentasi etanol. ATP dihasilkan dalam proses ini
adalah dibuat oleh fosforilasi tingkat substrat, yang tidak memerlukan oksigen.
Fermentasi kurang efisien dalam menggunakan energi dari glukosa sejak 2 ATP
diproduksi per glukosa, dibandingkan dengan 38 ATP per glukosa diproduksi oleh respirasi
aerobik.Hal ini karena produk-produk dari fermentasi limbah masih mengandung banyak
energi.Etanol, misalnya, dapat digunakan di bensin (bensin) solusi. Glikolitik ATP Namun,
dibuat lebih cepat. Untuk prokariota untuk melanjutkan tingkat pertumbuhan yang cepat
ketika mereka dialihkan dari lingkungan aerobik ke lingkungan anaerobik, mereka harus
meningkatkan laju reaksi glikolitik. Untuk organisme multiseluler, selama semburan pendek
aktivitas berat, sel-sel otot menggunakan fermentasi untuk melengkapi produksi ATP dari
respirasi aerobik lebih lambat, sehingga fermentasi dapat digunakan oleh sebuah sel bahkan
sebelum tingkat oksigen habis, seperti yang terjadi dalam olahraga yang dilakukan tidak
mengharuskan atlet untuk kecepatan sendiri, seperti berlari.
Respirasi anaerobik
Artikel utama: Anaerobic Respiration
Respirasi anaerobik digunakan oleh beberapa mikroorganisme di mana tidak ada
oksigen (aerobik respirasi) maupun piruvat piruvat atau derivatif (fermentasi) adalah akseptor
elektron terakhir.Sebaliknya, seorang akseptor anorganik (misalnya, Sulfur) digunakan.
PENILAIAN
Kelebihan di dalam Buku I Fisiologi Dan Manusia ini ialah memberikan penjelasan
secara jelas dan padat sehingga memudahkan pembaca untuk memahami buku tersebut.
Bukan itu saja, kelebihan di dalam Buku I Fisiologi Dan Manusia ini juga terdapat gambar
dan penjelasan setiap gambar dan nama-nama tulang tersebut dalam bentuk panahan untuk
menunjukkannya.
Kekurangan
Kekurangan di dalam Buku I Fisiologi Dan Manusia ialah tidak adanya warna dalam
gambar tersebut, sehingga pembaca sedikit sulit membedakan gambar- gambar sistem energi
yang tertera di buku tersebut. Bukan itu saja, kekurangan Buku I Fisiologi Dan Manusia ini
juga terdapat kata-kata yang salah dalam penjabaran dan penjelasan dalam sub judul.
Kelemahan
Saya kira tidak ada kekurangan dalam pembahasan kedua buku yang terkhusus membahas
tentang “Metabolisme Aerobik dan Anaerobik”.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Adapun simpulan berdasarkan pembahasan dari Critical Book Report di atas adalah
Energi secara umum diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Secara umum,
aktivitas dalam olahraga terdiri dari dua jenis aktvitas yaitu aktivitas aerobic dan aktivitas
anaerobic. Aktvitas aerobic adalah aktivitas yang memerlukan oksigen, sedangkan aktivitas
anaerobic adalah aktivitas yang tidak memerlukan oksigen.
B. Saran
Saran untuk Buku I Fisiologi Dan Manusia dengan penulis Giri Wiarto seharusnya
gambar-gambar diberikan warna agar pembaca mudah mengenal bagian-bagian sistem energi
tersebut dan mengggunakan kata-kata yang baik dan bener dalam penjelasan dan penguraian
materi tersebut. Dan saran saya untuk Buku II Anatomi Dan Fisiologi dengan penulis Ethel
Sloane seharusnya ada penjelasan dan penguraian dalam setiap materi agar pembaca mudah
memahami dan mudah dicerna. Dan seharusnya ada warna dalam setiap gambar yang tertera
sehingga pembaca dapat mudah untuk membedakan sistem sistem energy tersebut.
DAFTAR PUSAKA