Anda di halaman 1dari 23

FISIOLOGI OLAHRAGA

CRITICAL BOOK REPORT

Nama: Salsabila Aprilia Siregar

NIM: 6201111019

Kelas: PJKR II A 2020

Dosen Pengampu: Dr. Sanusi Hasibuan, M. Kes

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puja dan
puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report. Sebagai salah satu tugas
yang diberikan oleh Bapak Dr. Sanusi Hasibuan, M.Kes

Makalah Critical Book Report ini telah disusun dengan maksimal. Dalam
pengerjaannya, makalah ini juga mendapat bantuan dari beberapa pihak. Untuk itu penulis
berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan pembuatan
Critical Book Report ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya masih ada kekurangan dalam
penulisan dan penyusunan tata bahasa. Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritik
dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita, dan dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi para pembaca.

Akhir kata, harapan dan tujuan penulis dalam menyelesaikan makalah ini adalah agar
dapat berguna dan dapat menambah pengetahuan bagi yang membacanya. Atas segala
perhatian, do’a dan dukungan semua rekan, penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, 9 Maret 2021

Salsabila Aprilia Siregar


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….....................…………………………………...........................

DAFTAR ISI...............................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN……………………………………………………………................

A. Latar
Belakang..................................................................................................................
B. Tujuan Penulisan………………………………………………………………………..
C. Manfaat Penulisan………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

A. BUKU I FISIOLOGI DAN


OLAHRAGA………………………………………………
I. IDENTITAS BUKU…………………………………………………………….
II. RINGKASAN ISI
BUKU……………………………………………………….

B. BUKU II ANATOMI DAN FISIOLOGI.......................………………………………..


I. IDENTITAS BUKU…………………………………………………………….
II. RINGKASAN ISI
BUKU……………………………………………………….

BAB III PENILAIAN

A. BUKU I FISIOLOGI DAN


OLAHRAGA………………………………………………

KELEBIHAN……………………………………………………………………………….

KEKURANGAN………………………………………………………………...................

B. BUKU II ANATOMI DAN FISIOLOGI


KELEBIHAN………………………………………………………………………............

KEKURANGAN……………………………………………………………………..........

BAB IV PENUTUP

A. SIMPULAN…………………………………………………………………………...
B. SARAN………………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSAKA………………………………………………………………………….

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Critical Book Report ini , mahasiswa dituntut untuk lebih banyak membaca
agar menambah pengetahuan di dalam mata kuliah Fisiologi Olahraga. Dan dapat mampu
mengkritisi buku serta mengambil kesimpulan isi buku dan kelemahan serta keunggulan isi
buku. Dan dalam Critical Book Report ini saya melakukan kajian tentang “Sistem Bio
Energi” dari buku:
 Buku I : Fisiologi Dan Olahraga, penulis Giri Wiarto.
Buku II : Anatomi Dan Fisiologi penulis Ethel Sloane
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari segi
informasi yang terkandung di dalamnya.
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Report ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih buku referensi. Selain itu, salah satu faktor yang melatar belakangi
penulis membuat Critical Book Report ini adalah agar kita bisa berpikir kritis dan mengetahui
kelebihan dan kekurangan dari sebuah buku.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan Critical Book Report ini adalah:

1. Untuk melatih mahasiswa berpikir kritis dalam mencari informasi yang disajikan oleh
buku.
2. Untuk mengajarkan mahasiswa mengulas atau menelaah isi buku.
3. Untuk melatih mahasiswa agar mampu membandingkan buku yang satu dengan buku
yang lainnya termasuk di dalamnya kelebihan dan kelemahan isi buku.
4. Untuk mengetahui tugas perkembangan remaja berkenaan dengan kehidupan
berkeluarga.
C. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan Critical Book Report ini antara lain:

1. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami isi buku.


2. Agar mahasiswa secara tidak langsung menguasai materi yang dibahas dalam buku
3. Menumbuhkan kekreatif berpikir dan menelaah sebuah buku
4. Agar mahasiswa mengetahui keunggulan dan kelemahan sebuah buku
5. Agar mahasiswa mampu memiliki kekreatif dalam mengembangkan ide dari setiap
pembahasan buku.
6. Dapat memahami tugas perkembangan remaja berkenaan dengan kehidupan berkeluarga.
BAB II
PEMBAHASAAN

A. Buku I Fisiologi Dan Olahraga

I. Identitas Buku

Judul : Fisiologi Dan Olahraga

Penulis : Giri Wiarto

Penerbit : Graha Ilmu

Kota Terbit : Yogyakarta

Tahun Terbit : 2013

Halaman : 212 Halaman

Judul Materi : Sistem Energi


II. Ringkasan Isi Buku

SISTEM ENERGI

Energi secara umum diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Secara
umum, aktivitas dalam olahraga terdiri dari dua jenis aktvitas yaitu aktivitas aerobic dan
aktivitas anaerobic. Aktvitas aerobic adalah aktivitas yang memerlukan oksigen, sedangkan
aktivitas anaerobic adalah aktivitas yang tidak memerlukan oksigen.

Aktivitas Aerobik

Aktivitas aerobic merupakan aktivitas dengan intensitas tinggi yang membutuhkan


energy secara cepat dalam waktu yang relative singkat. Aktivitas ini membutuhkan recovery
agar ATP dapat di regenerasi kembali sehingga dapat melakukan aktivitas fisik kembali.
Contoh olahraga dalam aktivitas aerobic adalah lari sprint 100 m, dan lompat jauh.

Aktivitas Anaerobik

Aktivitas anaerobic merupakan aktivitas dengan intensitas ringan-sedang yang dapat


dilakukan secara kontinu dalam waku yang cukup lama. Contoh olahraga dalam aktivitas
anaerobic adalah jogging, senam, dan renang.

Aktivitas Kombinasi Antara Aerobik Dan Anaerobik

Aktivitas ini merupakan aktivitas yang menggabungkan aktivitas aerobic dan aktivitas
anaerobic. Contoh olahraa dalam aktivitas kombinasi antara aerobic dan anaerobic adalah
sepak bola, dan polo air.
A. METABOLISME TUBUH

Metabolisme adalah proses kimia yang memungkinkan sel-sel untuk dapat


melangsungkan hidupnya. Definisi lain dari metabolisme adalah seluruh perubahan kimia
yang terjadi didalam tubuh. Energi yang diperlukan untuk kontaraksi otot diperoleh dari zat
makanan yang dikomsumsi setiap harinya. Namun, secara umum dibedakan menjadi jalur
aerobic dan anaerobic. Kedua jalur ini dijabarkan menjadi 3 jalur yang terjadi dalam aktivitas
fisik untuk kontraksi otot. Ketiga jalur tersebut adalah:

 Jalur energy ATP-PC


 Jalur energy Anarobik-glikolisis
 Jalur energy Aerobik

Metabolisme Anaerobik

Metabolisme anaerobic adalah suatu proses metabolisme energy yang tidak


memerlukan oksigen proses metabolisme anaerobic terjadi di sitoplasma.

- Sistem ATP-PC.

Sistem energy ATP-PC menyediakann energy yang digunakan untuk beraktivitas


dengan durasi waktu yang sangat singkat dan tiba-tiba dengan dengan intensitas tinggi.
Sumber energy ini berasal dari dari simpanan ATP-PC yang tersedia di otot yang dipecah.
Ketika melakukan aktivitas maksimun, sistem energy ini hanya mampu bertahan sekitas 7-10
detik. Hal ini dikarenakan simpanan ATP-PC dalam otot sangatla sedikit. Pada sistem ATP
saja yang tersimpan di otot digunakan pertama kali sekitas 2-3 detik yang kemudia disusul
oleh PC (Creatin Phosphate) untuk resintesa ATP sampai PC didalam otot habis yang
bertahan sekitar 7-10 detik.

- Sistem Anaerobik-glikolisis

Setalah ATP-PC digunakan dan aktivitas fisik terus berlanjut, secara otomatis tubuh
akan merubah ke sistem anaerobic-glikolisis untuk melanjutkan metabolisme tubuh untuk
menghasilkan ATP. Pada sistem anaerobic-glikolisis ini energy diperoleh dari glikogen otot
dan glukogen darah. Ketika melakukan aktivitas fisik dengan intensitas yang rendah dimana
ketersediaan oksigen di dalam tubuh cukup besar, molekul asam piruvat yang terbentuk dapat
di ubah menjadi CO2 dan HO2 di dalam mitokondria. Asam laktat adalah konversi dari
asaam piruvat ketika melakukan aktivitas fisik. Asam laktat yang menumpuk di otot
menyebabkan sel menjadi asam yang akan memengaruhi kerja otot yang tidak efisien, nyeri
otot, dan kelelahan otot sehingga harus diselilingi dengan istirahat.

Metabolisme Aerobik

Metabolisme aerobic adalah suatu proses metabolisme yang memerlukan oksigen dan
prosesnya terjadi di mitokondria. Sistem ini menghasilkan energy yang besar digunakan
untuk aktivitas dalam durasi yang lama. Sumber energy utama yang digunakan untuk
menyediakan energy bagi otot untuk kontaraksi berasal dari simpanan karbohidrat dan lemak.
ATP yang dihasilkan oleh sistem ini 20 kali lebih banyak daripada yang dihasilkan pada
proses metabolisme anaerobic yaitu sejumlah 38-39 ATP.

Ketika aktivitas fisik dimulai, ATP dihasilkan melalui proses anaerobic. Dengan
meningkatnya proses pernafasan dan detak jantung dan ketersediaan oksigen di dalam tubuh,
maka metabolisme aerobic dimulai dan akan terus berlangsung sampai ambang asam laktat
tercapai. Sistem energy aerobic dan sistem energy anaerobic bekerja secara serentak sesuai
dengan kebutuhan yang diperlukan oleh tubuh dalam aktivitas fisik.

Perbandingan sistem aerobic dan anaerobic

- Aerobik

 Penyediaan energy lebih lambat


 Energy yang dihasilkan banyak
 Energinya dapat dipergunakan dalam waktu yang lama

- Anaerobik

 Penyediaan energinya lebih cepat


 Jumlah energinya sedikit
 Energinya hanya dapat digunakan dalam waktu singkat antara 3-10 detik
Sistem energy arobik dan anaerobic mempunyai sumbangan yang besar terhadap
berbagai aktivitas. Namun bila dilihat dari kurva, maka sistem aerobic dan anaerobic
menunjukkan pemenuhan energy yang saling berlawanan dengan lamanya waktu yang
dipergunakan.
B. PROSES PEMBENTUKAN ATP

Pembakaran karbohidrat

Metabolisme glukosa di bagi menjadi 2 jenis yaitu aerob dan anaerobic. Terutama
glukosa, metabolisme tersebut berlangsung di dalam sitoplasma sel melalui proses anaerobic
glikolisis dan di dalam mitokondria sel melalui siklus asam sitrat

- Glikolisis
 Glikolisis Anaerobic

Proses ini berlangsung tanpa adanya oksigen, proses ini bergitu cepat dan
menghasilka 2-3 ATP. Disamping itu proses ini juga menghasilkan asam laktat yang akan
diolah kembali menjadi glukosa melalui siklus Corry.

 Glikolisi Aerobik

Glikolis ini berlangsung tanpa adanya oksigen. Proses ini sangat lambat dan menghasilkan
banyak ATP sekitar 38 ATP. Glukosa diubah menjadi ATP melalui siklus kreb’s

Pembakaran Asam Lemak

Pembakaran asam lemak terjadi di dalam mitokondria sel oleh beta oksidasi. Beta
oksidasi adalah proses kimiawi yang mengubah lemak mejadi ATP. Beta oksidasi
menghasilkan ATP bergantung pada jumlah atom C yang berasal dari jenis lemak tertentu

Pembakaran Protein

Proses kimiawi yang mengubah protein menjadi ATP adalah Deaminasi. Karena
nitrogren, protein sangat sulit sekali untuk dipecah menjadi ATP. Apabila glukosa atau asam
lemak dalam tubuh persediaan sudah habis, maka sel tubuh akan terpaksa menggunakan
protein untuk membentu glukosa dan energy. Pembakaran protein yang membutuhkan
hidrolisis pada komponen asam amini dan pemecahan asam amino tersebut menjadi senyawa
intermedia pada siklus asam sitrat.
C. KESEIMBANGAN ENERGI

Keseimbanga energy akan diperoleh apabila energy yang masuk ke dalam tubuh
melalui makanan yang kita makan sama dengan energy yang dikeluarkan. Aktivitas fisik
memerlukan energy luar kebutuhan untuk metabolisme basal. Metabolisme basal adalah
kebutuhan energy yang minimum dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses tubuh yang
vital. Metabolisme basal dipengaruhi beberapa faktor di antaranya sebagai berikut:

- Komposisi tubuh

- Ukuran tubuh

- Jenis kelamin

- Umur

- DLL

Cara menghitung energy basal pada tubuh dengan rumus

AMB laki = 66,5 + 13,7 BB (kg) + 5,0 TB (cm) – 6,8 U

AMB perempuan = 65,5+ 9,6 BB (kg) + 1,8 TB (cm) – 4,7 U


B.Buku II Anatomi Dan Manusia
I. Identitas Buku

Identitas buku II
Judul buku : Anatomi dan Fisiologi
Penulis : Ethel Sloane
Penerbit : EGC
ISBN : 978- 979- 448- 622- 1
Tahun Terbit : 2003
Bahasa : Indonesia
II. RINGKASAN BUKU
A. Metabolisme Aerobik
Respirasi sel, juga dikenal sebagai ‘metabolisme oksidatif’, adalah salah satu cara
kunci sel berguna mendapatkan energi. Ini adalah himpunan reaksi metabolik dan proses-
proses yang terjadi dalam organisme ‘biokimia sel untuk mengubah energi dari nutrisi
menjadi adenosin trifosfat (ATP), dan kemudian melepas produk-produk limbah. Reaksi
respirasi yang terlibat dalam reaksi katabolik yang melibatkan oksidasi satu molekul dan
pengurangan lain.
Nutrisi biasa digunakan oleh sel-sel hewan dan tumbuhan dalam respirasi termasuk
glukosa, asam amino dan asam lemak, dan agen oksidasi yang umum (penerima elektron)
adalah molekul oksigen (O2).Bakteri dan archaea juga dapat lithotrophs dan organisme ini
dapat bernafas menggunakan berbagai molekul anorganik sebagai donor dan akseptor
elektron, seperti belerang, ion logam, methane atau hidrogen.Organisme yang menggunakan
oksigen sebagai akseptor elektron terakhir dalam digambarkan sebagai respirasi aerobik,
sedangkan mereka yang tidak disebut sebagai anaerobic.
Energi yang dilepaskan dalam respirasi digunakan untuk mensintesis ATP untuk
menyimpan energi ini.Energi yang tersimpan dalam ATP kemudian dapat digunakan untuk
mendorong proses-proses yang membutuhkan energi, termasuk biosintesis, gerak atau
pengangkutan molekul melintasi membran sel.
Respirasi aerobik memerlukan oksigen untuk menghasilkan energi (ATP).Ini adalah
metode yang disukai breakdown dari glikolisis piruvat dan mensyaratkan bahwa piruvat
masukkan mitokondria agar dapat sepenuhnya teroksidasi oleh siklus Krebs. Produk dari
proses ini adalah energi dalam bentuk ATP (adenosin trifosfat), oleh fosforilasi tingkat
substrat, NADH dan FADH2.
Sederhana reaksi: C6H12O6 (aq) + 6 O2 (g) → 6 CO2 (g) + 6 H2O (l)
ΔG = -2.880 kJ per mol C6H12O6
Potensi yang mengurangi NADH dan FADH2 dikonversi menjadi lebih ATP melalui
rantai transpor elektron dengan oksigen sebagai “terminal akseptor elektron”.Sebagian besar
ATP dihasilkan oleh respirasi sel aerobik dibuat oleh fosforilasi oksidatif.Ini bekerja dengan
energi yang dilepaskan dalam konsumsi piruvat yang digunakan untuk menciptakan potensi
kemiosmotik oleh memompa proton melintasi membran.Potensi ini kemudian digunakan
untuk menggerakkan ATP sintase dan memproduksi ATP dari ADP. Buku pelajaran biologi
sering menyatakan bahwa 38 molekul ATP dapat dibuat per molekul glukosa dioksidasi
selama respirasi selular (2 dari glikolisis, 2 dari siklus Krebs, dan sekitar 34 dari sistem
transportasi elektron). [2] Namun, hasil maksimal ini tidak pernah cukup mencapai akibat
kerugian (bocor membran) serta biaya pindah dan ADP piruvat ke matriks mitokondria dan
perkiraan arus kisaran sekitar 29-30 ATP per glukosa. [2]
Metabolisme aerobik adalah 19 kali lebih efisien daripada metabolisme anaerob (yang
menghasilkan 2 mol ATP per 1 mol glukosa).Mereka berbagi jalur awal glikolisis tapi
metabolisme aerobik terus dengan siklus Krebs dan fosforilasi oksidatif.Glikolitik pos reaksi
terjadi di mitokondria dalam sel eukariotik, dan di sitoplasma dalam sel prokariotik.
Glikolisis
Artikel utama: Glikolisis
Glikolisis adalah jalur metabolik yang ditemukan dalam sitoplasma sel dalam semua
makhluk hidup dan anaerobik (yakni, oksigen tidak diperlukan). Proses mengkonversi satu
molekul glukosa menjadi dua molekul piruvat, dan membuat energi dalam bentuk dua
molekul ATP bersih. Empat molekul ATP per glukosa diproduksi sebenarnya, namun dua
dikonsumsi untuk tahap persiapan.Awal fosforilasi glukosa diperlukan untuk menggoyang
untuk pembelahan molekul menjadi dua triose gula.Selama membayar-off tahap glikolisis,
empat gugus fosfat ditransfer ke ADP oleh fosforilasi tingkat substrat untuk membuat empat
ATP, dan dua NADH yang dihasilkan ketika gula triose dioksidasi. Reaksi keseluruhan dapat
dinyatakan dengan cara ini:
Glukosa + 2 NAD + + 2 Pi + 2 ADP → 2 piruvat + 2 NADH + 2 ATP + 2 H + + 2 H2O
Dekarboksilasi oksidatif piruvat
Artikel utama: piruvat dekarboksilasi
Yang piruvat dioksidasi menjadi asetil-KoA dan CO2 oleh piruvat dehidrogenase
kompleks, sekelompok enzim-banyak salinan dari masing-masing dari tiga enzim-terletak di
mitokondria dari sel-sel eukariotik dan di dalam sitosol dari prokariota. Dalam proses satu
molekul NADH dibentuk per piruvat dioksidasi, dan 3 mol ATP dibentuk untuk setiap mol
piruvat. Langkah ini juga dikenal sebagai reaksi link, seperti link glikolisis dan siklus Krebs.
Siklus asam sitrat
Artikel utama: siklus asam sitrat
Ini juga disebut siklus Krebs atau siklus asam trikarboksilat.Ketika oksigen hadir,
asetil-KoA yang dihasilkan dari molekul piruvat diciptakan dari glikolisis. Setelah asetil-KoA
terbentuk, dua proses dapat terjadi, aerobik atau respirasi anaerobik. Ketika oksigen hadir,
mitokondria akan mengalami respirasi aerobik yang mengarah pada siklus Krebs. Namun,
jika oksigen tidak ada, fermentasi dari molekul piruvat akan terjadi. Dengan keberadaan
oksigen, ketika asetil-KoA yang dihasilkan, molekul kemudian memasuki siklus asam sitrat
(Siklus Krebs) di dalam matriks mitokondria, dan akan teroksidasi menjadi CO2, sementara
pada saat yang sama mengurangi NAD menjadi NADH. NADH dapat digunakan oleh rantai
transpor elektron untuk membuat ATP lebih lanjut sebagai bagian dari fosforilasi
oksidatif.Mengoksidasi sepenuhnya setara dengan satu molekul glukosa, dua asetil-KoA
harus dimetabolisme oleh siklus Krebs.Dua produk limbah, H2O dan CO2, diciptakan selama
siklus ini.
Siklus asam sitrat adalah sebuah 8-langkah proses yang melibatkan enzim dari 8. Di
seluruh siklus, asetil-KoA akan berubah menjadi sitrat, Isositrat, α-ketoglutarat, suksinil-
CoA, suksinat, Fumarat, malat, dan akhirnya, oksaloasetat. Memperoleh energi bersih dari
satu siklus adalah 3 NADH, 1 FADH, dan 1 ATP.Dengan demikian, total jumlah energi
seluruh hasil dari satu molekul glukosa (2 piruvat molekul) adalah 6 NADH, 2 FADH, dan 2
ATP.
Fosforilasi oksidatif
Artikel utama: oksidatif fosforilasi, elektron rantai transpor, gradien elektrokimia, dan ATP
sintase
Pada eukariota, fosforilasi oksidatif terjadi di krista mitokondria. Ini terdiri dari rantai
transpor elektron yang membentuk gradien proton (kemiosmotik potensial) melintasi
membran dengan mengoksidasi yang NADH yang dihasilkan dari siklus Krebs.ATP
disintesis oleh enzim ATP sintase ketika gradien kemiosmotik digunakan untuk mendorong
fosforilasi ADP.Elektron akhirnya ditransfer ke eksogen oksigen dan, dengan tambahan dua
proton, air terbentuk.
Fermentasi
Artikel utama: Fermentasi
Tanpa oksigen, piruvat tidak dimetabolisme oleh respirasi sel tetapi mengalami proses
fermentasi. Yang piruvat tidak diangkut ke dalam mitokondria, tetapi tetap dalam sitoplasma,
di mana waktunya akan diubah ke produk-produk limbah yang dapat dikeluarkan dari sel. Ini
melayani tujuan pembawa mengoksidasi hidrogen sehingga mereka dapat melakukan
glikolisis lagi dan mengeluarkan kelebihan piruvat. Produk limbah ini bervariasi tergantung
pada organisme.Dalam kerangka otot, produk limbah asam laktat.Jenis ini disebut fermentasi
asam laktat fermentasi.Dalam ragi, produk limbah etanol dan karbon dioksida.Jenis ini
dikenal sebagai fermentasi alkohol atau fermentasi etanol. ATP dihasilkan dalam proses ini
adalah dibuat oleh fosforilasi tingkat substrat, yang tidak memerlukan oksigen.
Fermentasi kurang efisien dalam menggunakan energi dari glukosa sejak 2 ATP
diproduksi per glukosa, dibandingkan dengan 38 ATP per glukosa diproduksi oleh respirasi
aerobik.Hal ini karena produk-produk dari fermentasi limbah masih mengandung banyak
energi.Etanol, misalnya, dapat digunakan di bensin (bensin) solusi. Glikolitik ATP Namun,
dibuat lebih cepat. Untuk prokariota untuk melanjutkan tingkat pertumbuhan yang cepat
ketika mereka dialihkan dari lingkungan aerobik ke lingkungan anaerobik, mereka harus
meningkatkan laju reaksi glikolitik. Untuk organisme multiseluler, selama semburan pendek
aktivitas berat, sel-sel otot menggunakan fermentasi untuk melengkapi produksi ATP dari
respirasi aerobik lebih lambat, sehingga fermentasi dapat digunakan oleh sebuah sel bahkan
sebelum tingkat oksigen habis, seperti yang terjadi dalam olahraga yang dilakukan tidak
mengharuskan atlet untuk kecepatan sendiri, seperti berlari.
Respirasi anaerobik
Artikel utama: Anaerobic Respiration
Respirasi anaerobik digunakan oleh beberapa mikroorganisme di mana tidak ada
oksigen (aerobik respirasi) maupun piruvat piruvat atau derivatif (fermentasi) adalah akseptor
elektron terakhir.Sebaliknya, seorang akseptor anorganik (misalnya, Sulfur) digunakan.

B. Pengertian Metabolisme Anaerobik dan Manfaat


Metabolisme anaerobik mengacu pada proses biologis yang menghasilkan energi
untuk organisme tanpa menggunakan oksigen. Hal ini didasarkan pada reaksi kimia dalam
tubuh di mana karbohidrat akan dipecah untuk melepaskan energi kimia. Proses ini terjadi
terutama ketika organisme membutuhkan tiba-tiba, meledak dalam jangka pendek energi atau
selama periode tenaga intens.
Sumber utama energi untuk fungsi selular adalah molekul yang disebut adenosin
trifosfat (C10H16N5O13P3), atau ATP, yang melepaskan energi ketika dipecah.Dalam
sebagian besar keadaan, tubuh memproduksi sebagian besar fiturnya ATP dari lemak dan
karbohidrat melalui reaksi kimia yang melibatkan oksigen, yang disebut metabolisme
aerobik.Oksigen yang dibawa dari sistem pernapasan sel-sel melalui aliran darah, dan ketika
peningkatan aktivitas fisik organisme, pernapasan dan detak jantung menjadi lebih cepat
untuk meningkatkan pasokan oksigen untuk reaksi-reaksi ini.
Proses ini membutuhkan waktu, namun, dan begitu juga tidak memadai jika
organisme membutuhkan lebih banyak energi dalam waktu singkat, untuk membuat gerakan
tiba-tiba, cepat, misalnya. Selain itu, selama aktivitas yang intens, metabolisme aerobik
sendiri tidak dapat memberikan energi yang cukup kali pun pasokan oksigen telah meningkat.
Di sinilah metabolisme anaerobik adalah penting.Ketika organisme perlu cepat
meningkatkan pasokan energi, metabolisme anaerobik memungkinkan untuk segera
melakukannya bukannya menunggu cukup oksigen untuk bahan bakar peningkatan
metabolisme aerobik.Hal ini juga dapat digunakan dalam kombinasi dengan metabolisme
aerobik ketika tingkat energi tinggi diperlukan. Sebagai contoh, seorang atlet manusia
menjalankan kecepatan tinggi berlari pendek menggunakan metabolisme anaerobik untuk
memasok dirinya dengan peningkatan dalam jangka pendek dalam energi, sementara
seseorang terjadi untuk jangka panjang, joging santai akan bergantung pada metabolisme
anaerobik ketika memulai tapi akhirnya beralih ke metabolisme aerobik terutama sekali
tubuhnya telah punya waktu untuk menyesuaikan diri dengan peningkatan aktivitas. Jika atlet
terlibat dalam aktivitas intensitas tinggi untuk jangka waktu lama, kedua bentuk metabolisme
dapat sangat dieksploitasi.
Metabolisme anaerobik didasarkan pada jalur metabolisme, atau serangkaian reaksi
kimia dalam tubuh, yang disebut glikolisis.Glikolisis dimulai dengan gula glukosa
(C6H12O6) dan, melalui serangkaian reaksi kimia dan senyawa antara, menggunakan mereka
untuk menghasilkan ATP. Proses ini jauh lebih hemat energi daripada metabolisme aerobik
glukosa dan menghasilkan molekul lebih sedikit ATP per molekul glukosa, yang mengapa
tubuh akan mencoba untuk bergantung pada metabolisme aerobik semaksimal mungkin dan
menggunakan metabolisme anaerobik terutama ketika metabolisme aerobik saja tidak
memadai. Glikolisis anaerob menghasilkan produk samping itu, saat terakumulasi dalam
jumlah yang cukup, memasuki aliran darah dan menyebabkan kelelahan.Dengan demikian,
semburan lama metabolisme anaerobik tidak berkelanjutan dari waktu ke waktu.
a) Pengertian Energi anaerobik
Energi anaerobik adalah energi yang dihasilkan oleh fermentasi asam laktat dan
glikolisis dalam tubuh.Anaerob artinya “tanpa udara,” dan jelas berbeda dengan energi
aerobik, yang berasal dari oksigen.Beberapa jenis olahraga, yang disebut latihan anaerobik,
membantu tubuh untuk memulai metabolisme anaerobik. Latihan anaerobik membantu
membangun massa otot dan kinerja, sedangkan latihan aerobik membantu memperkuat
sistem kardiovaskular dan mengelola berat badan. Latihan anaerobik yang intens, tetapi
hanya dilakukan untuk maksimal dua menit, di mana titik produksi energi anaerobik adalah
pada puncaknya.
Fermentasi asam laktat menghasilkan energi anaerobik dengan mengkonversi gula
seperti fruktosa, glukosa, dan sukrosa menjadi energi sel, membuat asam laktat sebagai
produk sampingan.Proses ini, disebut glikolisis, menciptakan adenosin trifosfat (ATP),
sebuah molekul yang mengangkut energi kimia dalam sel, dan piruvat, asam organik yang
menjadi asam laktat dalam ketiadaan oksigen.Asam laktat membantu mempertahankan
produksi energi, tapi akhirnya harus dikeluarkan oleh tubuh, sebagai kelebihan asam laktat
memberikan kontribusi untuk asidosis laktat dan nyeri otot.
Pada asidosis laktat, pH darah turun, menyebabkan darah menjadi asam.Asam laktat
dapat dikonversi kembali menjadi piruvat melalui oksidasi dalam siklus Krebs, atau dapat
dikonversi menjadi glukosa di hati melalui siklus Cori. Glukosa dibuat oleh siklus Cori hanya
akan menjalani glikolisis lagi, sehingga sangat penting bagi tubuh untuk mendapatkan
oksigen yang cukup untuk mencegah asidosis laktat. Karena tubuh membutuhkan oksigen
akhirnya untuk mempertahankan metabolisme yang sehat dan mencegah penumpukan asam
laktat, latihan anaerobik hanya dapat dilakukan dalam semburan singkat.
Tingkat intensitas latihan di mana asam laktat mulai menumpuk di aliran darah,
menandai batas produksi energi anaerobik, dan karenanya latihan yang efisien, dikenal
sebagai ambang laktat (LT) atau ambang anaerobik (AT).LT seseorang dapat ditingkatkan
dengan olahraga teratur. Hal ini umumnya dianggap antara 90 sampai 95 persen dari detak
jantung maksimum seseorang, sedangkan latihan aerobik dilakukan pada sekitar 70 sampai
80 persen dari detak jantung maksimum. Dalam pelatihan interval, seseorang latihan di atas
LT untuk waktu singkat untuk menghasilkan energi anaerobik dan membangun otot-otot,
kemudian latihan pada tingkat yang lebih rendah untuk memulihkan dan mengoksidasi tubuh,
kemudian mengulangi proses.

C. Latihan Aerobik Vs. Anaerobik


Meskipun menjadi komponen paling penting, oksigen bukanlah satu-satunya titik
perbedaan antara latihan aerobik dan anaerobik.
Latihan aerobik merupakan latihan dengan intensitas sedang yang dilakukan dalam
durasi yang lama (berlangsung selama sekitar 20 menit).
Di sisi lain, latihan anaerobik adalah latihan intensitas tinggi yang dilakukan dalam
durasi singkat (berlangsung selama sekitar 2-3 menit).
Latihan aerobik yang dilakukan dengan durasi yang lebih lama membutuhkan daya
tahan lebih tinggi dibandingkan dengan latihan anaerobik.
Meskipun kedua jenis latihan tersebut menghasilkan energi melalui proses glikolisis,
yaitu konversi glukosa menjadi piruvat, terdapat perbedaan pada substansi yang digunakan
untuk memecah glukosa.
Dalam latihan aerobik, oksigen digunakan untuk memecah glukosa, sedangkan pada
latihan anaerobik, phosphocreatine digunakan untuk memecah glukosa.Latihan aerobik
berfungsi memperlancar sirkulasi darah dan oksigen dalam tubuh.Latihan ini membantu
mengurangi tekanan darah dan membakar lemak.Latihan anaerobik, di sisi lain, membantu
meningkatkan kekuatan dan massa otot. Latihan ini membantu meningkatkan kekuatan,
kecepatan, dan laju metabolisme tubuh.
Sisi minus latihan aerobik adalah kecenderungannya untuk mengurangi massa tubuh
dan kekuatan seorang individu.Dibanding latihan anaerobik, banyak orang beranggapan
bahwa latihan aerobik lebih efektif untuk menurunkan berat badan.Latihan kardiovaskular,
seperti jogging dan skipping, memang membantu menurunkan berat badan, namun latihan
anaerobik memiliki kelebihan tetap membakar lemak bahkan ketika tubuh sedang
beristirahat.Lebih penting lagi, latihan anaerobik juga berfungsi membangun massa otot yang
dalam prosesnya juga membakar sejumlah besar kalori. Namun, hal ini tidak berarti latihan
anaerobik selalu lebih baik dibandingkan latihan aerobik.Misalnya, seseorang yang menderita
sakit punggung harus memilih latihan aerobik karena latihan anaerobik seperti angkat beban
dapat memperburuk nyeri punggung.
BAB III

PENILAIAN

A. Buku I Fisiologi Dan Olahraga


Kelebihan

Kelebihan di dalam Buku I Fisiologi Dan Manusia ini ialah memberikan penjelasan
secara jelas dan padat sehingga memudahkan pembaca untuk memahami buku tersebut.
Bukan itu saja, kelebihan di dalam Buku I Fisiologi Dan Manusia ini juga terdapat gambar
dan penjelasan setiap gambar dan nama-nama tulang tersebut dalam bentuk panahan untuk
menunjukkannya.

Kekurangan

Kekurangan di dalam Buku I Fisiologi Dan Manusia ialah tidak adanya warna dalam
gambar tersebut, sehingga pembaca sedikit sulit membedakan gambar- gambar sistem energi
yang tertera di buku tersebut. Bukan itu saja, kekurangan Buku I Fisiologi Dan Manusia ini
juga terdapat kata-kata yang salah dalam penjabaran dan penjelasan dalam sub judul.

B. Buku II Anatomi dan Fisiologi


Kelebihan
Dalam buku ke dua, yang berjudul ”Anatomi dan Fisiologi” keunggulannya yaitu
keunggulannya dapat dilihat dari daftar isi yang lengkap, dan juga memiliki daftar pustaka
yang tersusun rapi. Dalam pembahasannya dijelaskan dengan baik pengertian dan perbedaan
metabolism aerobic dan anaerobic Dengan lampiran ini pembaca diharapkan dapat langsung
memahami dan mempraktekkan seperti apa itu Metabolisme aerobic dan anaerobic. Buku ini
juga memuat pembahasan terkhusus metabolisme aerobic dan anaerobic yang dimana
pengertian, manfaat dan perbedaan dan juga bentuk latihan antara metabolisme aerobic dan
anaerobic dicantumkan dalam buku dengan penjelasan yang baik dan jelas.

Kelemahan

Saya kira tidak ada kekurangan dalam pembahasan kedua buku yang terkhusus membahas
tentang “Metabolisme Aerobik dan Anaerobik”.
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Adapun simpulan berdasarkan pembahasan dari Critical Book Report di atas adalah
Energi secara umum diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Secara umum,
aktivitas dalam olahraga terdiri dari dua jenis aktvitas yaitu aktivitas aerobic dan aktivitas
anaerobic. Aktvitas aerobic adalah aktivitas yang memerlukan oksigen, sedangkan aktivitas
anaerobic adalah aktivitas yang tidak memerlukan oksigen.

Aktivitas anaerobic merupakan aktivitas dengan intensitas ringan-sedang yang dapat


dilakukan secara kontinu dalam waku yang cukup lama. Contoh olahraga dalam aktivitas
anaerobic adalah jogging, senam, dan renang. Aktivitas aerobic merupakan aktivitas dengan
intensitas tinggi yang membutuhkan energy secara cepat dalam waktu yang relative singkat.
Aktivitas ini membutuhkan recovery agar ATP dapat di regenerasi kembali sehingga dapat
melakukan aktivitas fisik kembali. Contoh olahraga dalam aktivitas aerobic adalah lari sprint
100 m, dan lompat jauh.

B. Saran
Saran untuk Buku I Fisiologi Dan Manusia dengan penulis Giri Wiarto seharusnya
gambar-gambar diberikan warna agar pembaca mudah mengenal bagian-bagian sistem energi
tersebut dan mengggunakan kata-kata yang baik dan bener dalam penjelasan dan penguraian
materi tersebut. Dan saran saya untuk Buku II Anatomi Dan Fisiologi dengan penulis Ethel
Sloane seharusnya ada penjelasan dan penguraian dalam setiap materi agar pembaca mudah
memahami dan mudah dicerna. Dan seharusnya ada warna dalam setiap gambar yang tertera
sehingga pembaca dapat mudah untuk membedakan sistem sistem energy tersebut.
DAFTAR PUSAKA

Wiarto, Giri. 2013. Fisiologi Dan Manusia. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi.Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai