Anda di halaman 1dari 18

OBSERVASI CIDERA OTOT LEHER DAN BADAN

MINI RESEARCH

Oleh Kelompok :

ABDI PARANGIN ANGIN

ABEDNEGO HUTAPEA 6192421004

CHRISTINE STEVANY HUTABARAT 6191121028

DIMAS ANGGARA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
ABSTRAK

SKRIPSI 1 (EFEKTIVITAS MANIPULASI TOPURAK UNTUK


PENYEMBUHAN NYERI DAN KETEGANGAN OTOT LEHER PASIEN
KLINIK OLAHRAGA TERAPI DAN REHABILITASI FIK UNY)

Nyeri dan ketegangan otot leher merupakan keluhan umum yang sering dirasakan
setiap orang. Membawa beban yang berlebihan, gerakan berulang, posisi statis
yang lama, serta trauma dapat memicu terjadinya nyeri dan ketegangan otot leher.
Penyembuhan nyeri dan ketegangan oto leher dapat dilakukan dengan berbagai
cara, antara lain terapi manipulasi. Topurak (Totok, Pukul, Gerak) merupakan
salah satu terapi manipulasi.Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektivitas
manipulasi Topurak untuk penyembuhan nyeri dan ketegangan otot leher pasien
Klinik Olahraga Terapi dan Rehabilitasi FIK UNY. Rancangan Pre-experimental
dengan One Group Pretest-Posttest Design digunakan dalam penelitian ini.
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien Klinik Olahraga Terapi dan
Rehabilitasi FIK UNY. Teknik pengambilan sampel menggunakan quota
sampling yang dihitung dengan rumus Slovin didapatkan quota sebesar 15 orang.
Data yang dikumpulkan adalah ROM, skala nyeri, dan skala fungsi baik sebelum
maupun sesudah perlakukan. Paired Samples t Test digunakan untuk menganalisis
data ROM dan uji Wilcoxon untuk data skala nyeri maupun skala fungsi. Hasil
penelitian menunjukkan adanya peningkatan ROM pada gerakan fleksi, ekstensi,
left lateral flexion, right lateral flexion, left rotation, dan right rotation.
Didapatkan juga adanya penurunan skala nyeri serta peningkatan skala fungsi
leher setelah manipulasi Topurak (p<0,05). Berdasarkan hasil tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa manipulasi Topurak efektif untuk penyembuhan nyeri
dan ketegangan otot leher.

Kata kunci: terapi manipulasi, nyeri dan ketegangan otot leher


SKRIPSI 2 (IDENTIFIKASI MACAM, JENIS DAN LOKASI CEDERA
OLAHRAGA ATLET PANAHAN KONTINGEN KLATEN)

Setiap cabang olahraga mempunyai risiko cedera termasuk olahraga panahan.


Teknik-teknik dalam olahraga panahan dalam pelaksanaanya sering kali
menimbulkan cedera baik traumatik maupun overuse. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi macam, jenis dan lokasi cedera olahraga atlet panahan
kontingen Klaten. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam
penelitian ini adalah atlet panahan di Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah.
Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 25 orang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan analisis statistik deskriptif persentase. Hasil penelitian diperoleh
kesimpulan macam cedera yang banyak terjadi pada atlet olahraga panahan adalah
cedera kronik dalam kategori sedang. Jenis cedera yang banyak terjadi pada atlet
olahraga panahan adalah cedera ringan dalam kategori sedang. Lokasi cedera pada
atlet olahraga panahan banyak terjadi pada ekstremitas atas dalam kategori
sedang.

Kata kunci : Macam, jenis, lokasi cedera, olahraga panahan


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karuniaNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah mini riset ini dengan judul
“Observasi Cidera Otot Leher dan Badan”

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada


Alin Anggreni Ginting ,S. Pd.,M. Kes. sebagai Dosen Pengampu yang telah
bersedia memberikan waktunya, perhatiannya, serta bimbingannya dalam
penyelesaian makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungannya hingga makalah ini dapat
diselesaikan.

Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, karena


terbatasnya ilmu yang dimiliki, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan makalah kami di masa
yang akan datang. Akhirnya, Penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan sumbangsih serta manfaat bagi kita semua.

17 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian

KAJIAN TERORITIS

2.1 Kajian Pustaka

2.2 Kerangka Berfikir

2.3 Hipotesis

METODOLOGI

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

3.2 Populasi dan Sampel

3.3 Variabel Penelitian

3.4 Prosedur Pelaksanaan Penelitian

3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.6 Analisis Data

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.2 Pembahasan

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
BAB I

PENDAHULUAN

1.5 Latar Belakang Masalah

Di zaman sekarang, banyak orang menghabiskan waktu seharian untuk


menyelesaikan pekerjaan maupun tugas-tugasnya tanpa memperdulikan efek
samping yang ditimbulkan,keluhan ini biasa disebut dengan gangguan
muskuloskeletal, yaitu gangguan fungsi otot, tendon, saraf, pembuluh darah, tulang,
dan ligamen (Ulfah et al., 2014: 313). Beberapa penyebab timbulnya nyeri leher
dapat dikarenakan kesalahan dalam menyikapi posisi tidur atau adanya pembebanan
berat pada bahu yang menjalar hingga leher. Secara rinci Samara (2007: 47)
menjelaskan bahwa nyeri pada leher disebabkan oleh gangguan muskuloskeletal
akibat adanya ketegangan dan peregangan otot maupun ligamen di daerah leher.

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis di Klinik Olahraga Terapi dan
Rehabilitasi FIK UNY didapatkan banyak pasien yang mengalami keluhan nyeri dan
kekakuan otot leher sampai menggangu fungsi gerak leher. Maka manipulasi Topurak
perlu diteliti untuk penyembuhan nyeri dan ketegangan otot leher sehingga penelitian
ini bertujuan untuk menguji efektivitas manipulasi Topurak untuk penyembuhan
nyeri dan ketegangan otot leher pasien Klinik Olahraga Terapi dan Rehabilitasi FIK
UNY.

Bahkan olahraga juga dapat menimbulkan cidera, Dalam olahraga yang


bersifat individu tetap memerlukan motivasi, baik dari pelatih, official maupun
orang yang terlibat dalam olahraga, karena dalam olahraga tetap semua saling
membutuhkan, saling berhubungan, saling berinteraksi dan serta saling
mempengaruhi baik dalam latihan maupun kompetisi. Banyak cabang olahraga
prestasi yang melibatkan kemampuan individu, misalnya pencak silat, golf dan
panahan.

Panah adalah semacam senjata yang berupa barang panjang, tajam


pada ujungnya diberi bulu pada pangkalnya yang dilepaskan dengan busur,
sedangkan memanah adalah melepaskan anak panah terhadap target (Yudik
Prasetyo, 2011: 1). Olahraga panahan sering diselenggarakan dalam setiap
event kejuaraan seperti pada Pekan Olahraga Nasional (PON), Surabaya Open
Archery Tournament dan POMNAS. Tetapi banyak atlet panahan yang sering
mengalami cedera.
Rumusan Masalah
1. Mengapa cedera pada otot leher dan tubuh sering terjadi di kalangan atlet ?
2. Bagaimana bentuk bentuk saja bentuk cedera pada otot ?
3. Bagaimana cara menghindari cedera pada otot ?

1.6 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui penyebab cedera otot leher
2. Mengetahui bentuk bentuk cedera otot leher dan tubuh
3. Mengetahui cara mencegah terjadinya cedera otot pada bagian leher dan
tubuh

1.7 Manfaat Penelitian


1. Mahasiswa mengetahui lebih banyak tentang otot leher dan tubuh
2. Mahasiaswa mengetahui bentuk bentuk cedera pada otot leher dan tubuh
3. Untuk menambah wawasan

BAB II

KAJIAN TERORITIS

2.1 Kajian Pustaka

A. Deskripsi Teori

1. Anatomi dan Fisiologi Leher

Leher merupakan bagian dari tulang belakang yang tersusun atas serangkaian
tulang yang terpisah, dan dipisahkan oleh bantalan fibrokartilago atau disebut
discus intervertebralis. Di dalam leher terdapat bagian penting seperti pembuluh,
saraf, dan kelenjar endokrin, (Moore et al., 2002: 409). Leher didukung dan
diperkuat oleh komponen penyusun tulang leher sehingga dapat berdiri tegak dan
menjadi satu kesatuan unit fungsional yang utuh. Komponen tersebut antara lain:

a. Tulang
Tulang merupakan alat gerak pasif yang memberi bentuk tubuh,
pelindung organ vital, dan tempat melekatnya otot sehingga
memungkinkan terjadinya gerakan (Luklukaningsih, 2011: 2). Samara
(2007: 139) mengatakan, leher tersusun atas 7 tulang vertebra yang
dimulai dari dasar kranium dan berakhir di atas vertebra torakal (C1-C7).

b. Otot
Otot merupakan jaringan dalam tubuh yang memiliki struktur yang teratur.
Jaringan otot (kontraktil) terdiri atas sel yang disebut serabut otot.
c. Ligamen
Ligamen merupakan penghubung tulang dengan tulang. Mirip dengan tendon,
ligamen terdiri atas kumpulan serat kolagen yang padat dan teratur.

d. Diskus Intervertebralis
Diskus intervertebralis merupakan bantalan lembut yang terletak di antara
badan vertebra.

e. Saraf
Otak dan sumsung tulang belakang bersama-sama membentuk sistem saraf
pusat (SSP).
2.2 Kerangka Berfikir

Leher merupakan bagian tubuh yang sensitif, tidak heran jika nyeri leher merupakan
keluhan yang umum dirasakan oleh setiap orang. Nyeri dan ketegangan leher
merupakan keluhan pada muskuloskeletal(suatu sistem yang terdiri dari
tulang,otot,kartilago,ligamrn,tendon,fascia,bursae,dan persendian) yang
menyebabkan nyeri, ketegangan otot, lingkup gerak sendi menjadi terbatas, sehingga
menurunkan fungsi leher. Topurak (totok, pukul, gerak) merupakan cara pengobatan
nyei di leher.

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, adapun gambaran kerangka berpikir sebagai


berikut:

Cedera olahraga dapat didefinisikan sebagai cedera yang terjadi selama kegiatan
olahraga atau latihan dan dapat mempengaruhi atlet yang berpartisipasi dalam
olahraga dari segala usia dan semua tingkatan kinerja (Christer, 2007: 1). Cedera
pada atlet olahraga panahan banyak macamnya, berdasarkan lokasinya terbagi
menjadi dua lokasi yang sering terjadi cedera yaitu cedera pada ektremitas
atas yang terdiri atas: leher,bahu, siku, pergelangan tangan, tangan, dan jari-jari,
Sedangkan cedera pada ektremitas bawah terdiri atas: Pinggul, paha
(hamstring), lutut, ankle, kaki (Robert S. Gotlin, 2008: 48).
Prosedur penelitian berupa kerangka berpikir yang dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:

2.3 Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir yang dibangun oleh kajian teori, maka didapatkan
hipotesis penelitian berupa “Topurak lebih baik untuk menyembuhkan nyeri dan
ketegangan otot leher.”
BAB III

METODOLOGI

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Desain penelitian pada otot leher itu menggunakan tiga tahapan yaitu pretest,
perlakuan, posttest,dan juga pengumpulan data.

3.2 Populasi dan Sampel

Untuk sampel pertama pasien Klinik Olahraga Terapi dan Rehabilitasi FIK UNY.
Penelitian ini diperkirakan berjalan selama tiga bulan maka penentuan jumlah
populasi dilakukan dengan menghitung jumlah pasien tiga bulan terakhir, dan
ternyata didapatkan adanya 28 pasien.

Dan tehnik pengambilan data mempunyai rumus seperti ini :

Sampel kedua populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet panahan
Kontingen Klaten di Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Sampel dalam
penelitian
ini diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Purposive
sampling adalah teknik sampling yang penentuan sampelnya berdasarkan
pertimbangan (Sugiyono 2011: 85). Pertimbangan tersebut adalah 25 atlet
panahan Kontingen Klaten yang telah mengikuti kejuaraan dari tingkat daerah
sampai nasional usia 15-25 tahun.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Manipulasi Topurak
merupakan manipulasi totok, pukul, dan gerak. Topurak pada leher terdiri atas
totok pada 17 titik sekitar bahu, dan leher serta dasar kepala. Pukul diterapkan
pada seluruh permukaan punggung, bahu, dada, lengan, dan leher. Gerak
anatomis yang diterapkan pada leher yaitu 9 gerakan. Manipulasi Topurak
dalam penelitian ini berfungsi untuk penyembuhan nyeri dan ketegangan
leher yang melibatkan pasien secara langsung untuk merelaksasikan otot
bagian leher, dan mengurangi nyeri.
2. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini atlet panahan
Kontingen Klaten usia 15-25 tahun yang dalam melakukan latihan panahan
dan yang mengikuti kejuaraan tingkat nasional pernah mengalami cedera.
Selanjutnya atlet panahan Kontingen Klaten pada saat latihan maupun
kejuaraan tingkat nasional tersebut diambil sebagai subjek penelitian,
berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Seteleh semua subjek
terkumpul dilakukan pengambilan data dengan menggunakan angket.

3.4 Prosedur Pelaksanaan Penelitian

3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.6 Analisis Data


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.2 Pembahasan
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran

Anda mungkin juga menyukai