Anda di halaman 1dari 34

MATERI AJAR PEMERIKSAAN

PENYAKIT PADA SISTEM


PERNAFASAN (RESPIRATORI)

SMK PROGRAM KEAHLIAN ASISTEN KEPERAWATAN


KELAS XI

SMK NEGERI 4
Beny Wahyu Aristanto
BONDOWOSO
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan bahan ajar ini yang berjudul

“Materi Ajar Pemeriksaan Penyakit pada Sistem Pernafasan (Respiratori) SMK

Program Keahlian Asisten Keperawatan Kelas XI”. Bahan ajar ini membahas tentang

pemeriksaan penyakit yang dapat muncul pada sistem respiratori untuk bekal dalam

melaksanakan tindakan asuhan keperawatan guna meningkatkan pengetahuannya dalam

melaksanakan tugas asisten keperawatan. Materi ajar ini dikembangkan dengan

mengedepankan pendekatan higher order thinking skill (HOTS) dan mengintegrasikan

kerangka berpikir technological, pedagogical, content knowledge (TPACK).

Proses penyusunan bahan ajar ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan

baik dalam hal isi maupun cara penulisannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca demi terbentuk pola pikir yang

lebih baik dalam penulisan bahan ajar berikutnya. Pada kesempatan ini, penulis juga

menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan bahan ajar ini demi menunjang pembelajaran yang lebih baik lagi.

Bondowoso, Agustus

2021

Penulis
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

DAFTAR ISI

Halaman Sampul........................................................................................... i
Kata Pengantar............................................................................................... ii
Daftar Isi........................................................................................................ iii
Daftar Gambar............................................................................................... iv
Identitas Materi Ajar...................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Deskripsi Singkat........................................................................ 1
B. Petunjuk Belajar.......................................................................... 1
C. Materi Ajar.................................................................................. 2
BAB II. INTI MATERI AJAR...................................................................... 3
A. Capaian Pembelajaran................................................................. 3
B. Sub Capaian Pembelajaran.......................................................... 3
C. Uraian Materi.............................................................................. 3
1. Anatomi fisiologi sistem pernafasan.................................... 4
2. Penyakit yang dapat terjadi pada Sistem Respiratori........... 6
3. Penyakit Asma..................................................................... 9
4. Penyakit Tuberkulosis.......................................................... 12
5. Penyakit Pneumonia............................................................. 14
6. Pemeriksan dan Instrumen Lembar Pengkajian
Pemeriksaan pada Sistem
16
Respiratori.....................................................................
D. Rangkuman................................................................................. 17
E. Tugas Dikusi Terstruktur............................................................ 18
BAB III PENUTUP 17
A. Soal Post Tes............................................................................... 19
1. Soal Post Tes Pertemuan ke 1............................................... 19
2. Soal Post Tes Pertemuan ke 2............................................... 23
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 28

iii
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Sistem Pernafasan........................................................ 4


Gambar 2.2 Urutan Organ Sistem Respirasi Manusia................................... 5
Gambar 2.3 Gambaran Penyakit Bronkitis.................................................... 6
Gambar 2.4 Gambaran Laring Normal dan Laringitis.................................. 6
Gambar 2.5 Gambaran pada Penyakit Faringitis ......................................... 7
Gambar 2.6 Gambaran Asma pada Saluran Pernafasan................................ 8
Gambar 2.7 Gambaran Paru-Paru yang terkena TBC................................... 8
Gambar 2.8 Gambaran Penyakit Pneumonia................................................. 8
Gambar 2.9 Etiologi yang Mempengaruhi terjadinya Asma......................... 10
Gambar 2.10 Gambar Tanda dan Gejala Penyakit TBC............................... 13
Gambar 2.11 Gambaran dari Penyakit Pneumonia di Alveolus.................... 15

iv
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

IDENTITAS MATERI AJAR

Sekolah : SMKN 4 Bondowoso


Mata Pelajaran : Ilmu Penyakit dan Penunjang Diagnostik
Kelas/Semester : XI / 1
Materi Pokok : Pemeriksaan Penyakit pada Sistem Pernafasan (Respiratori)
Alokasi Waktu : 8 x 30 menit ( 3x Pertemuan)
A. Kompetensi Dasar:
3.5 Menerapkan pemeriksaan penyakit sistem pernafasan (respiratori) berdasarkan
manifestasi klinisnya
4.5 Melakukan pemeriksaan penyakit sistem pernafasan (respiratori) berdasarkan
manifestasi klinisnya

B. Indikator Pencapaian Kompetensi:


PERTEMUAN KE I
3.5.1 Menjelaskan anatomi fisiologi sistem pernafasan (C2)
3.5.2 Mengklasifikasikan jenis penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernafasan
(respiratori) berdasarkan manifestasi klinisnya (C3)
PERTEMUAN KE II
3.5.3 Menganalisis penyakit asma pada sistem pernafasan (respiratori) berdasarkan
manifestasi klinisnya (C4)
3.5.4 Menganalisis penyakit tuberculosis pada sistem pernafasan (respiratori)
berdasarkan manifestasi klinisnya (C4)
3.5.5 Menganalisis penyakit pneumonia pada sistem pernafasan (respiratori)
berdasarkan manifestasi klinisnya (C4)
PERTEMUAN KE III
4.5.1 Melakukan pemeriksaan penyakit sistem pernafasan (respiratori) berdasarkan
manifestasi klinisnya (P2)
C. Tujuan Pembelajaran
PERTEMUAN KE I
1. Setelah mengamati tayangan PPT, gambar/video yang diberikan oleh guru (ICT),
dan mengerjakan LKPD, diskusi, persentasi anatomi fisiologi sistem pernafasan
(respiratori) (C), peserta didik (A) mampu menjelaskan anatomi fisiologi pada
sistem pernafasan (respiratori) (B) dengan tepat (D)

v
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

2. Setelah mengamati tayangan PPT, gambar/video yang diberikan guru (ICT), dan
mengerjakan LKPD, diskusi, persentasi jenis penyakit sistem pernafasan
(respiratori) (C), peserta didik (A) mampu mengklasifikasikan penyakit yang dapat
terjadi pada sistem pernafasan (respiratori) (B) dengan minimal 3 penyakit di sistem
pernafasan (respiratori) dengan tepat (D).

PERETMUAN KE II
3. Setelah mengamati tayangan PPT, video yang diberikan guru (ICT), dan
mengerjakan LKPD, diskusi, persentasi penyakit asma (C) peserta didik (A) mampu
menganalisis penyakit asma pada sistem pernafasan (respiratori) (B) dengan
minimal 3 hal tentang asma diantaranya etiologi, manifestasi klinis dan
penatalaksanaan non farmakologi/komplikasi dengan tepat (D). (ICT)
4. Setelah mengamati tayangan PPT, video yang diberikan guru (ICT), dan
mengerjakan LKPD, diskusi, persentasi penyakit tuberculosis (C) peserta didik (A)
mampu menganalisis penyakit tuberculosis pada sistem pernafasan (respiratori) (B)
dengan minimal 3 hal tentang tuberculosis diantaranya etiologi, manifestasi klinis
dan penatalaksanaan non farmakologi/komplikasi dengan tepat (D)
5. Setelah mengamati tayangan PPT, video yang diberikan guru (ICT), dan
mengerjakan LKPD, diskusi, persentasi penyakit pneumonia (C) peserta didik (A)
mampu menganalisis penyakit pneumonia pada sistem pernafasan (respiratori) (B)
dengan minimal 3 hal tentang pneumonia diantaranya etiologi, manifestasi klinis
dan penatalaksanaan non farmakologi/komplikasi dengan tepat (D)

PERTEMUAN KE III
6. Setelah melakukan diskusi, mencari bahan informasi video dan prosedure
pemeriksaan di internet (ICT), dan melihat guru mempraktikkan terkait pemeriksaan
pada penyakit sistem sistem pernafasan (respiratori) (C) peserta didik mampu (A)
mampu melakukan pemeriksaan penyakit sistem pernafasan (respiratori) (B) dengan
minimal 3 hal pemeriksaan dengan tepat (D).

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Sistem respiratori merupakan salah satu organ vital manusia dalam menunjang
kehidupannya dalam beraktivitas. Manusia membutuhkan bernafanas dalam setiap
kegiatannya, manusia bernafasa menghirup okisigen dalam udara bebas dan
membuang karbondioksida ke lingkungan. Sistem pernafasan manusia tersusun atas
hidung, saluran penfasan (faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus) dan
paru-paru sebagai tempat pertukaran udara. Pernafasan merupakan proses untuk
memenuhi kebutuhan oksigen yang diperlukan untuk mengubah sumber energi
menjadi energi dan membuang CO2 sebagai sisa metabolisme. Apabila dalam
keadaan tertentu sistem pernafasan ini mengalami masalah maka proses
metabolisme tubuh menjadi terhambat dan apabila terjadi terus menerus maka
tubuh tidak akan bisa untuk memenuhi kebutuhaannya sehingga dapat
menyebabkan kematian pada seseorang. Penyakit pada sistem pernafasan
(respiratori) ini banyak sekali ditemukan di pelayanan kesehatan baik rumah sakit,
puskesmas dan klinik kesehatan. Maka dalam hal ini pentingnya dalam mengetahui
penyakit pada sistem respiratori sebagai bekal agar peserta didik asisten
keperawatan dapat mengerti dan memahami apabila dalam melaksanakan tugasnya
pada saat kegiatan prakerin di DUDI rumah sakit, puskesmas atau klinik kesehatan.
Selain itu juga dapat dijadikan bekal pada saat peserta didik sudah lulus dan siap
bekerja di pelayanan kesehatan.

B. Petunjuk Belajar

Kebermanfaatan materi ajar ini bergantung sepenuhnya dari cara Anda menggunakan
dan memanfaatkannya. Guna memperoleh hasil sesuai yang diharapkan dalam
mempermudah memahami, mempraktikkan dan menganalisis materi pembelajaran,
disarankan kalian selaku pengguna mempelajari materi ajar ini secara terstruktur.
Berikut petunjuk belajar penggunaan materi ajar ini:

1. Mengawali pembelajaran materi ajar ini diharapakan berdoa terlebih dahulu.


MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

2. Pelajari materi ajar ini secara berurutan halaman demi halaman. Jangan
paksakan diri kalian menyelesaikan modul ini, sebelum menguasai bagian demi
bagian dalam materi ajar ini dengan baik;

3. Materi ajar ini dapat kalian pelajari secara mandiri atau kelompok, baik di
sekolah maupun diluar sekolah dengan cara diskusi, demonstrasi, dan tanya
jawab;

4. Anda pelajari materi ajar ini dengan membaca, melihat dan mengamati contoh-
contoh dari gambar atau jika memungkinkan kalian dapat mengakses informasi
dari website yang tertulis pada modul ini;

5. Pelajari sumber-sumber belajar lainnya yang berkaitan, pilih materi yang tepat
dan sesuaikan dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang diharapkan;

6. Jika ada kendala dan mengalami kesulitan, diskusikan kembali dengan teman
Anda dan jika masih belum mendapatkan jawaban yang kurang memuaskan
tanyakan kepada guru atau pakar lainnya yang ada di sekitar Anda;

7. Setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan tugas, diskusi dan tes sumatif yang
harus dikerjakan untuk lebih mengausai materi pembelajaran;

8. Mengakhiri pembelajaran materi ajar ini dapat ditutup dengan berdoa.

C. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran pada modul ini diantaranya yaitu membahas tentang

1. Anatomi fisiologi sistem respiratori

2. Macam – macam penyakit sistem respiratori

3. Pengertian, etiologi, manisfestasi, klasifikasi, penatalaksanaan dan komplikasi

terkait dengan asma

4. Pengertian, etiologi, manifestasi klinis, klasifikasi, penatalaksaan dan komplikasi

terkait penyakit tuberkulosis

5. Pengertian, etiologi, faktor resiko, manifestasi klinis dari penyakit pneumonia

6. Pemeriksaan dan lembar pengkajian Pemeriksaan pada sistem respiratori

2
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

BAB II

INTI MATERI AJAR

A. Capaian Pembelajaran
Peserta didik setelah menyelesaikan pembelajaran pada materi ajar ini tentang
pemeriksaan penyakit pada sistem pernafasan (respiratori) diharapkan peserta didik
mampu menganalisis dan melakukan pemeriksaan fisik pada sistem respiratori
dengan yang tepat.

B. Sub Capaian Pembelajaran


Sub capaian pembelajaran dalam materi ini mencakup beberapa hal berikut ini
diantaranya:
1. Siswa mampu menerapkan penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernafasan
(respiratori)
2. Siswa mampu menganalisis penyakit asma pada gangguan pernafasan.
3. Siswa mampu menganalisis penyakit tuberkulosis pada sistem pernafasan.
4. Siswa mampu menganalisis penyakit pneumonia pada sistem pernafasan.
5. Siswa mampu melakukan pemeriksaan penyakit sistem pernafasan.
6. Siswa mampu menemukan data pemeriksaan penyakit sistem pernafasan.
7. Siswa mampu mengumpulkan data pemeriksaan penyakit sistem pernafasan.

C. Uraian Materi
MATERI PERTEMUAN I

Sistem respiratori merupakan salah satu organ vital manusia dalam menunjang
kehidupannya dalam beraktivitas. Manusia membutuhkan bernafanas dalam setiap
kegiatannya, manusia bernafasa menghirup okisigen dalam udara bebas dan
membuang karbondioksida ke lingkungan. Sistem pernafasan manusia tersusun atas
hidung, saluran penfasan (faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus) dan
paru-paru sebagai tempat pertukaran udara. Pernafasan merupakan proses untuk
memenuhi kebutuhan oksigen yang diperlukan untuk mengubah sumber energi
menjadi energi dan membuang CO2 sebagai sisa metabolisme. Sistem respiratori
yang sehat ditandai dengan proses sirkulasi oksigen yang normal, apabila sirkulasi

3
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

terhambat akibat keabnormalan dari organ-organ penyusun sistem respiratori ini


maka akan dapat menimbulkan berbagai penyakit bahkan kematian. Proses sistem
pernafasan dapat dilihat pada video berikut ini untuk mudah memahaminya
https://youtu.be/QiElDzKuDzo. Penafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari
pengambilan oksigen, pengeluaran karbondioksida, hingga penggunaan energi didalam
tubuh manusia( Lestari.dkk, 2018). Dalam mekanisme pernafasan terdapat 2 tahap yaitu
inspirasi (menghirup udara) dan ekspirasi (menghembuskan udara). Kita dapat melakukan
dua mekanisme pernafasan tersebut dengan pernafasan dada dan perut.

1. Anatomi sistem respiratori

Gambar 2.1. Anatomi jantung


Saluran pernafasan manusia pada dasarnya terdiri dari hidung, saluran pernafasan
(faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus), dan paru paru. Berikut
penjelasan organ tersebut:
a. Hidung berfungsi sebagai tempat masuknya udara, penyaringan udara melalui
rambut-rambut halus dan lendir didalam hidung, sebagai indra penciuman
b. Faring merupakan organ persimpangan antara saluran pernafasan
(tenggorokan) dan saluran pencernaa (kerongkongan) yang berfungsi untuk
meneruskan udara yang masuk menuju pangkal tenggorokan
c. Laring merupakan pangkal tenggorokan, berfungsi sebagai tempat
melekatnya selaput atau pita suara

4
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

d. Trakhea terletak didepan kerongkongan dilapisi oleh jaringan epitel berambut


yang berfungsi menahan dan mengeluarkan kotoran yang terbawa oleh udara
agar tidak masuk ke paru paru dan dikeluarkan melalui bersin
e. Bronkus merupakan percabangan trakea yang menuju paru-paru kanan dan
kiri
f. Bronkiolus adalah percabangan dari bronkus, saluran ini lebih halus.
Bronkiolus kiri berjumlah 2 sedangakan kanan berjumlah 3
g. Alveolus merupakan saluran udara membentuk gelembung-gelembung yang
berfungsi sebagai pertukaran gas antara oksigen dan karbondioksida
h. Paru-paru berjumlah sepasang, paru paru kanan berjumlah 3 lobus (gelambir)
dan kiri berjumlah 2 lobus (gelambir). Didalam paru paru terdapat alveolus
yang berjumlah kurang lebih 300 juta buah. Paru-paru dibungkus oleh pleura.
Pleura ada yang menempel langsung ke paru-paru disebut pleura visceral.
Sedangkan pleura parietal menempel pada dinding rongga dalam. Didalam
pleura terdapat cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas sehingga
memungkinkan pergerakan dan pengembangan paru secara bebas tanpa ada
gesekan dengan dinding dada.

Gambar 2.2 Urutan Organ Sistem Respirasi Manusia


Proses sirkulasi pernafasan diawali dengan masuknya oksigen ke hidung
kemudian oksigen tersebut masuk ke salauran pernafasan yaitu faring ->
laring -> trakea -> bronkus -> bronkiolus -> alveolus pada kedua lapang paru
paru. Oksigen yang masuk kedalam alveolus ini akan bertukar dengan
karbondioksida yang nantinya dikeluarkan dari tubuh dan oksigen masuk ke

5
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

dalam tubuh kemudian diedarkan ke seluruh tubuh melalui sirkulasi proses


peredaran darah guna memenuhi proses metabolisme tubuh.
2. Penyakit yang dapat Terjadi Pada Sistem Pernafasan.
Pernafasan manusia merupakan suatu hal yang penting dalam menunjang
kehidupan manusia guna memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen yang
digunakan dalam proses metabolisme tubuh. Apabila hal ini terganggu maka
akan dapat menimbulkan masalah pada manusia bahkan dapat mengancam jiwa
manusia tersebut. berikut beberapa penyakit yang dapat terjadi pada sistem
pernafasan (respiratori) manusia diantanya sebagai berikut:
a. Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-
paru). Jenis bronkitis berdasarkan penyababnya dibedakan menjadi 2 yaitu
bronkitis infeksiosa (karena virus dan bakteri) dan brokitis iritatif (debu, asap,
polusi udara, asap rokok). Manifestasi klinis bronkitis diantaranya yaitu batuk
berdahak, sesak nafas, bunyi nafas mengi, lelah, sering menderita penyakit
pernafasan(misal flu)

Gambar 2.3 Gambaran Penyakit Bronkitis


b. Laringitis adalah peradangan pada laring. Penyakit ini bisa terjadi karena
penggunaan suara yang berlebihan, reaksi alergi dan menghirup iritan.
Manifestasi klinisnya yaitu demam, tidak enak badan, kesulitan menelan,
sakit tenggorokam

6
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

Gambar 2.4 Gambaran Laring Normal dan Laringitis


c. Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan (faring). Penyakit ini
disebabkan oleh virus dan bakteri.manifeastasi klinisnya yaitu nyeri
tenggorokan, nyeri menelan, demam, pembesaran kelenjar getah bening,
peningkatan jumlah sel darah putih.

Gambar 2.5 Gambaran pada Penyakit Faringitis


d. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2
(SARSCoV-2). Masa inkubasi COVID-19 rata-rata 5-6 hari, dengan range
antara 1 dan 14 hari namun dapat mencapai 14 hari. Risiko penularan
tertinggi diperoleh di hari-hari pertama penyakit disebabkan oleh konsentrasi
virus pada sekret yang tinggi. Orang yang terinfeksi dapat langsung dapat
menularkan sampai dengan 48 jam sebelum onset gejala (presimptomatik)
dan sampai dengan 14 hari setelah onset gejala (KepMenkes, 2020).
Penularan penyakit ini terutama melalui droplet. Penularan droplet terjadi
ketika seseorang berada pada jarak dekat (dalam 1 meter) dengan seseorang
yang memiliki gejala pernapasan (misalnya, batuk atau bersin) sehingga
droplet berisiko mengenai mukosa (mulut dan hidung) atau konjungtiva
(mata). Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul

7
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

secara bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala


apapun dan tetap merasa sehat. Gejala COVID-19 yang paling umum adalah
demam, rasa lelah, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami
rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, nyeri kepala, konjungtivitis,
sakit tenggorokan, diare, hilang penciuman dan pembauan atau ruam kulit.
(KepMenkes, 2020).
e. Asma adalah gangguan inflamasi kronis saluran pernafasan yang melibatkan
banyak sel dan elemennya. Inflamasi kronis menyebabkan peningkatan
hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa
mengi, sesak nafas, dada terasa berat, dan batuk yang sering timbul pada
malam hari atau dini hari.

Gambar 2.6 Gambaran Asma pada Saluran Pernafasan


f. Tuberkulosis yang selanjutnya disingkat TB adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang paru
dan organ lainnya (Permenkes, 2016)

Gambar 2.7 Gambaran Paru-Paru yang terkena TBC

8
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

g. Pneumonia adalah proses inflamasi parenkim paru yang terdapat konsolidasi


dan terjadi pengisian rongga alveoli oleh eksudat yang disebabkan oleh
bakteri, virus, jamur, dan benda asing (Muttaqin, 2012)

Gambar 2.8 Gambaran Penyakit Pneumonia


h. Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) merupakan infeksi saluran
pernafasan atas yang disebabkan mikroorganisme di struktur sal. nafas atas
tidak berfungsi dalam pertukaran gas yang disebabkan oleh bakteri dan virus
(Yanti, 2018)

MATERI PERTEMUAN II

3. Penyakit Asma pada Sistem Pernafasan (Respirasi)


a. Pengertian
Asma adalah gangguan inflamasi kronis saluran pernafasan yang melibatkan
banyak sel dan elemennya. Inflamasi kronis menyebabkan peningkatan
hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa
mengi, sesak nafas, dada terasa berat, dan batuk yang sering timbul pada malam
hari atau dini hari(PDPI 2003 dalam Asri, 2015)
b. Jenis – Jenis Asma
Menurut Smeltzer dan Bare (2002), jenis –jenis asma adalah sebagai berikut:
1) Asma Alergik
Asma Alergik disebabkan oleh alergen (missal serbuk sari, binatang, makanan
dan jamur). Alergen banyak terdapat di udara dan bersifat musiman. Klien
dengan asma alergik biasanya mempunyai riwayat keluarga alergik dan riwayat
medis masa lalu. Pemajanan terhadap alergen menimbulkan asma. Anak-anak
dengan asma alergik biasanya dapat mengatasi kondisi tersebut sampai masa
remaja.
2) Asma Idiopatik

9
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

Asma idiopatik atau non-alergik tidak berhubungan dengan alergen spesifik.


Faktor-faktor seperti dingin, infeksi jalan nafas, latihan, emosi dan polutan
lingkungan dapat memicunya. Beberapa agen farmakologi seperti aspirin, agen
anti inflamasi, pewarna rambut, pengawet makanan juga dapat menjadi pemicu.
Serangan asma idiopatik atau non-alergik dapat menjadi lebih berat, yakni dapat
berkembang menjadi bronkitis kronis dan emfisema.
3) Asma Gabungan
Asma gabungan adalah bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai
karakteristik dari bentuk alergi maupun bentuk idiopatik atau nonalergik.

c. Etiologi
Menurut Tanjung (2003) ada beberapa hal yang menjadi faktor predisposisi dan
presipitasi timbulnya serangan asma bronkial
1. Faktor predisposisi (Pendukung): Genetik. Faktor yang diturunkan adalah
bakat alerginya, belum diketahui secara jelas bagaimana cara penurunannya.
Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit
asma bronkial jika terpapar dengan faktor pemicu. Selain itu, hipersensitivitas
saluran pernafasannya juga dapat diturunkan.
2. Faktor presipitasi (pencetus)
a. Alergen: inhalan (yang masuk melalui saluran pernafasan misal debu, bulu
binatang, spora, jamur, bakteri, polusi), Ingestan (yang masuk melalui mulut
misal makanan dan obat-obatan), Kontakkan (yang masuk melalui kontak
dengan kulit misal perhiasan, logam dan jam tangan).
b. Perubahan cuaca: cuaca lembap dan hawa pegunungan yang dingin sering
memengaruhi asma.
c. Stres: stres atau gangguan emosi dapat menjadi pemicu serangan asma, selain
itu dapat memperberat serangan asma yang ada..
d. Lingkungan Kerja: berhubungan langsung dengan sebab terjadinya serangan
asma. Misal orang yang bekerja dengan laboratorium hewan, industri tekstil,
pabrik ataupun polisi lalu lintas.

10
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

e. Olahraga/aktivitas jasmani yang berat: sebagian besar penderita asma akan


mendapat serangan jika melakukan aktivitas jasmani yang berat.

Gambar 2.9 Etiologi yang Mempengaruhi terjadinya Asma


d. Tanda dan Gejala
Tiga gejala umum asma adalah batuk, dispnea dan mengi. Serangan asma
biasanya terjadi mendadak dengan batuk dan rasa sesak dalam dada, disertai
dengan pernafasan lambat serta mengi. Ekspirasi selalu lebih susah dan panjang
dibanding inspirasi, hal tersebut mendorong klien untuk duduk tegak dan
menggunakan setiap otot aksesori pernafasan. Jalan nafas yang tersumbat
menyebabkan dispnea.
Tanda selanjutnya termasuk sianosis sekunder akibat hipoksia hebat, gejala
retensi karbondioksida, termasuk berkeringat, takikardia dan pelebaran tekanan
nadi. Serangan asma dapat berlangsung berlangsung dari 30 menit sampai
beberapa jam dan dapat hilang secara spontan.
Meski serangan asma jarang yang fatal, namun kadang terjadi reaksi kontinu
yang lebih berat, disebut dengan “status asmatikus”. Kondisi ini merupakan
yang dapat mengancam jiwa
e. Penatalaksanaan
Tujuh komponen penatalaksanaan asma sebagai berikut:
1. Edukasi
2. Menilai dan memonitor berat asma secara berkala
3. Identifikasi dan mengendalikan faktor pemicu
4. Merencanakan dan memberikan pengobatan jangka panjang

11
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

5. Menetapkan pengobatan pada serangan akut


6. Kontrol secara teratur
7. Pola hidup sehat
f. Komplikasi asma meliputi:
a. Pneumothoraks
b. Atalektasis
c. gagal nafas
d. Bronkitis
e. Fraktur iga

4. Penyakit Tuberculosis Penyakit Sisten Respirasi


a. Pengertian
Tuberkulosis yang selanjutnya disingkat TB adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang paru dan
organ lainnya (Permenkes, 2016)
Menurut Muttaqin (2012) tuberkulosis dibagi menjadi dua, yaitu tuberkulosis
primer dan tuberkulosis sekunder:
1) Tuberkulosis primer adalah infeksi mycobacterium tuberculosis dari penderita
yang belum mempunyai reaksi spesifik terhadap mycobacterium tuberculosis.
Jika bakteri tersebut terhirup maka akan mencapai alveoli, bakteri akan
ditangkap dan dihancurkan oleh makrofag yang berada di alveoli. Jika pada
proses ini bakteri ditangkap oleh makrofag yang lemah, bakteri akan
berkembang biak dalam tubuh makrofag yang lemah itu dan menghancurkan
makrofag
2) Tuberkulosis Sekunder: setelah terjadi infeksi primer, sejumlah kecil dari
bakteri mycobacterium tuberculosis masih hidup dalam keadaan dorman
(tidur) didalam jaringan parut. Sebanyak 90% diantaranya tidak mengalami
kekambuhan. Reaktivitas penyakit TBC terjadi apabila daya tahan tubuh
menurun, keganasan, diabetes melitus, dan AIDS
b. Etiologi

12
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

Penyebab dari TBC yaitu mycobacterium tuberculosis, yakni batang tahan asam
yang tumbuh dengan lambat dan sensitif terhadap panas dan sinar ultraviolet
(Smeltzer dan Bare, 2002)
c. Penularan dan Faktor Resiko
Smeltzer dan Bare (2002) menjelaskan bahwa tuberkulosis ditularkan melalui
udara. Indvidu terinfeksi melalui berbicara, batuk, bersin, tertawa atau
bernyanyi, melepaskan droplet lebih besar dan kecil. Droplet yang besar
menetap dan droplet yang kecil tertahan di udara dan terhirup oleh individu yang
rentan.
Individu yang beresiko tinggi tertular TBC sebagai berikut
1. Kontak dekat dengan seseorang yang TBC aktif
2. Individu yang mengalami penurunan imunitas
3. Individu yang tinggal didaerah perumahan kumuh
4. Petugas Kesehatan
d. Tanda dan Gejala
Sebagian besar klien menunjukkaan demam tingkat rendah, keletihan, anoreksia
dan penurunan berat badan, berkeringat malam, nyeri dada, dan batuk menetap.
Batuk pada awalnya bersifat nonproduktif, tetapi dapat berkembang ke arah
pembentukan sputum dengan hemoptisis

Gambar 2.10 Gambar Tanda dan Gejala Penyakit TBC


e. Penatalaksanaan

13
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

Terapi umum pada TBC yaitu istirahat, diet bebas atau tinggi kalori tinggi
protein (TKTP) dan medika mentosa.
Pencegahan penularan adalah sebagai berikut:
1. Kasus dengan penderita positif harus diobati secara efektif agar tidak menular
terhadap orang lain
2. Bila kontak langsung dengan penderita tuberkulosis sebaiknya lakukan
pemeriksaan tuberkulin dan foto toraks
3. Pada anak-anak lakukan vaksinasi BCG
4. Pada penderita tuberkulosis paru positif sebaiknya lakukan isolasi dalam
pengobatan dan perawatannya.
f. Komplikasi
a) TBC tulang
b) Pulmonary Destruction
c) Efusi pleura
d) Meningitis TBC

5. Penyakit Pneumonia pada Sistem Respirasi


a. Pengertian
Pneumonia adalah proses inflamasi parenkim paru yang disebabkan oleh agens
infeksius(Smeltzer dan Bare, 2002)
Pneumonia adalah proses inflamasi parenkim paru yang terdapat konsolidasi dan
terjadi pengisian rongga alveoli oleh eksudat yang disebabkan oleh bakteri,
virus, jamur, dan benda asing (Muttaqin, 2012)
b. Etiologi
Penyebab terjadinya pneumonia adalah sebagai berikut:
1. Bakteri (paling sering menyebabkan pneumonia pada dewasa):
a. Streptococcus pneumoniae
b. Staphylococcus aureus
c. Legionella
d. Hemophilus influnezae
2. Virus: virus influenza dan chicken pox (cacar air)

14
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

a. Organisme mirip bakteri: mycoplasma pneumoniae (terutama pada anak-


anak dan orang dewasa)
b. Jamur tertentu
Pneumonia pada anak anak paling sering disebabkan oleh virus pernafasan dan
puncaknya terjadi pada umur 2-3 tahun. Pada usia sekolah, pneumonia paling
sering disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae
c. Klasifikasi
Menurut Smeltzer dan Bare (2002), berdasarkan penyebabnya pneumonia dibagi
menjadi dua yaitu:
1. Pneumonia bakterial: disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae adalah
bakterialis yang paling umum dan prevalen selama musim dingin dan musim
semi dan infeksi traktus respiratorius atas yang sering terjadi.
2. Pneumonia atipikal: disebabkan oleh mikroplasma, fungi, demam dan virus

d. Tanda dan Gejala


Menurut Smeltzer dan Bare (2002), manifestasi klinis pneumonia dijelaskan
sebagai berikut:
1. Pneumonia bakterial: secara khas diawali dengan awitan menggigil demam
yang timbul dengan cepat (39,5-40,5 derajat celcius), dan nyeri dada yang
terasa ditusuk-tusuk karena dipicu oleh bernafas dan batuk. Klien mengalami
takipnea yang sangat jelas (25-45 kali/menit) disertai dengan pernafasan
mendengkur, pernafasan cuping hidung dan penggunaan otot aksesori
pernafasan
2. Pneumonia atipikal memiliki gejala yang beragam bergantung pada
organisme penyebab, Banyak klien mengalami infeksi saluran pernafasan
atas (kongesti nasal dan sakit tenggorokan). Gejala yang menonjol adalah
sakit kepala, demam tingkat rendah, nyeri pleuritis dan faringitis. Setelah
beberapa hari, sputum mukoid dikeluarkan. Nadi biasanya meningkat sekitar
10kali/menit untuk setiap kenaikan 1 derajat celcius

15
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

Gambar 2.11 Gambaran dari Penyakit Pneumonia di Alveolus


e. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan disesuaikan dengan indikasi klien, misalnya pemberian terapi
oleh dokter seperti oksigen, pemasangan infus untuk rehidrasi, obat seperti
antipiretik, mukolitik dan antibiotik yang harus diberikan kurang dari 8 jam
Pada penderita yang dirawat di ICU, apabila terdapat indikasi tersebut penderita
dipasang ventilator mekanik
f. Komplikasi Penyakit Pneumonia
Menurut PDPI (2003) komplikasi pneumonia yang dapat terjadi adalah
1. Efusi pleura
2. Empiema
3. Abses paru
4. Gagal nafas
5. Sepsis

6. Pemeriksaan dan Instrumen Pengkajian Pemeriksaan Penyakit pada Sistem


Respirasi

a. Pada proses pengkajian pemeriksaan penyakit pada pasien sebelumnya wajib cuci
tangan, menyiapkan alat pelindung diri seperti masker, skort dan sarung tangan
untuk keselamatan kesehatan kerjanya. Pada proses pengakajian sistem respirasi
diawali terlebih dahulu tentang pengkajian identitas, keluhan utama, riwayat
penyakit sekarang dahulu yang dialami pasien. Kemudian dilanjutkan dengan
pemeriksaan pada pemeriksaan fisik seperti inspeksi bentuk dada pola nafas dan

16
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

jumlah pernafasan, mengaukultasi suara nafas di kedua lapang paru paru, perkusi
di lapang paru secara normal bunyi sonor, pasien batuk atau tidak dan pengukuran
Sp O2 dengan menggunakan alat oksimetri.

b. Lembar Pengkajian Penyakit pada Sistem Respirasi

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 4
BONDOWOSO
Jalan Raya Mastrip Pancoran Telp/Fax (0332) 433350 Email : admin@smkn4bws.sch.id Website : www.smkn4bws.sch.id

BONDOWOSO 68219

PENGKAJIAN DATA

Nama/umur :___________________
No. Reg :___________________
Alamat :___________________
Jenis Kelamin :___________________
Tgl/jam pengkajian :__
Riwayat Sakit dan Kesehatan
Keluhan utama : ______________________________________________
Riwayat penyakit saat ini : _______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
_______________________________________________
Penyakit yang pernah diderita : _______________________________________________
Penyakit yang pernah diderita keluarga : _______________________________________________
Riwayat alergi : OYa OTidak Jenis Alergen :
Riwayat penggunaan Obat-obatan :
Observasi dan Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum : O Baik O Sedang O Lemah

Sistem Pernapasan
Pola nafas, irama : O Teratur O Tidak teratur

17
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

RR : x/menit
Jenis : O Dispnoe O Kusmaul O Ceyne Stokes
Suara nafas : O vesikuler O stridor O wheezing O Ronchi
Sesak nafas : O ya O tidak
Batuk : O ya O tidak Dahak : ○ ya ○ Tidak
Sp O2 : %

Lain-lain :

D. Rangkuman
1. Penafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,
pengeluaran karbondioksida, hingga penggunaan energi didalam tubuh manusia.
2. Dalam mekanisme pernafasan terdapat 2 tahap yaitu inspirasi (menghirup udara)
dan ekspirasi (menghembuskan udara). Kita dapat melakukan dua mekanisme
pernafasan tersebut dengan pernafasan dada dan perut.
3. Alat-alat pernafasan manusia meliputi hidung, saluran pernafasan (faring, laring,
trakea, bronkus, bronkiolus, alveolus), dan paru paru.
4. Macam-macam penyakit sistem pernafasan diantaranya bronkitis, laringitis,
faringitis, covid 19, asma, tuberkulosis, pneumonia, infeksi saluran pernfasan
atas (ISPA).
5. Asma adalah gangguan inflamasi kronis saluran pernafasan yang melibatkan
banyak sel dan elemennya. Inflamasi kronis menyebabkan peningkatan
hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa
mengi, sesak nafas, dada terasa berat, dan batuk yang sering timbul pada malam
hari atau dini hari.
6. Tuberkulosis yang selanjutnya disingkat TB adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang paru dan
organ lainnya
7. Pneumonia adalah proses inflamasi parenkim paru yang terdapat konsolidasi dan
terjadi pengisian rongga alveoli oleh eksudat yang disebabkan oleh bakteri,
virus, jamur, dan benda asing.

18
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

E. Tugas Diskusi Terstruktur


Pertemuan ke 1
Secara berkelompok kerjakan tugas diskusi yang ada pada Lembar Kegiatan
Peserta Didik (LKPD) yang berisi tentang:
1. Jelaskan secara runtut proses sistem pernafasan manusia mulai dari
masuknya oksigen kedalam tubuh manusia sampai terjadinya pertukaran gas
beserta organ yang dilaluinya
2. Sebutkan dan jelaskan 5 macam penyakit yang dapat terjadi pada sistem
pernafasan
3. Sebutkan etiologi/penyebab tentang 5 macam jenis penyakit yang anda
ketahui diatas

Pertemuan ke 2
Secara berkelompok kerjakan tugas diskusi yang ada pada Lembar Kegiatan
Peserta Didik (LKPD) yang berisi tentang:
1. Sebutkan minimal 3 etiologi, manifestasi klinis dan komplikasinya dari penyakit
asma(jelaskan apabila menemui istilah sulit)
2. Sebutkan minimal 3 etiologi, manifestasi klinis dan komplikasinya dari penyakit
tuberculosis (jelaskan apabila menemui istilah sulit)
3. Sebutkan etiologi, manifestasi klinis dan komplikasinya dari penyakit
pneumonia (jelaskan apabila menemui istilah sulit)

BAB III

PENUTUP

A. SOAL POST TEST


1. Pertemuan Ke I
Soal Pilihan Ganda
Pilihlah Jawaban Dibawah Ini Dengan Tepat!
1. Suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbondioksida,
hingga penggunaan energi didalam tubuh manusia disebut dengan...
a. Respirasi/pernafasan
b. Metabolisme
c. Pernafasan dada

19
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

d. Pernafasan perut
e. Pernafasan mengi
2. Pleura yang menempel langsung ke paru paru disebut dengan...
a. Pleura diafragma
b. Pleura parietal
c. Pleura visceral
d. Pleura rakitis
e. Pleura gargling
3. Persimpangan antara saluran pernafasan (tenggorokan) dan saluran
pencernaan disebut dengan...
a. Faring
b. Laring
c. Trakea
d. Alveoli
e. Bronkiolus
4. Organ yang menjadi percabangan trakea yang menuju paru paru kanan dan
kiri disebut dengan ...
a. Epiglotis
b. Karina
c. Bronkus
d. Bronkiolus
e. Alveolus
5. Saluran pernafasan yang berfungsi sebagai tempat pertukaran antara gas
oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh dan karbondioksida yang dikeluarkan
oleh tubuh terjadi pada ...
a. Epiglotis
b. Karina
c. Bronkus
d. Bronkiolus
e. Alveolus
6. Peradangan pada saluran nafas yang bisa terjadi karena penggunaan suara
yang berlebihan, reaksi alergi dan menghirup iritan disebut dengan penyakit

20
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

a. Faringitis
b. Laringitis
c. Perikarditis
d. Pleuritis
e. Epidkarditis
7. 1. Memakai masker dan jaga jarak
2.Menjaga jarak
3. mengisolasikan saudranya yang terkena
4. membantu merawat saudaranya dengan kontak langsung
Tn. Y mempunyai saudara yang di indikasikan sedang mengalami penyakit
covid 19. Dalam rangka pencegahan penyakit agar tidak tertular apakah yang
harus dilakukan Tn. Y agar dapat meminimalkan penularan penyakit tersebut
yang paling tepat ditunjukkan pada poin
a. 1, 2 dan 3
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 4
e. Semua benar
8. Tn. X saat ini mengalami gejala demam 39oC, batut pilek dan diare hingga
hilangnya indra penciuman sejak 5 hari yang lalu. Berdasarkan tanda dan
gejala yang dialami oleh Tn. X mengarah dan mengindikasikan pada
penyakit...
a. Laringitis
b. Faringitis
c. Covid-19
d. Asma
e. Bronkitis akut
9. Gangguan inflamasi kronis saluran pernafasan yang melibatkan banyak sel
dan elemennya. Inflamasi kronis menyebabkan peningkatan hiperesponsif
jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak
nafas, dada terasa berat, dan batuk yang sering timbul pada malam hari atau
dini hari. Berdasarkan hal tersebut merupakan pengertian dari penyakit...

21
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

a. ISPA
b. Pneumonia
c. Asma
d. TBC
e. Covid-19
10. Proses inflamasi parenkim paru yang terdapat konsolidasi dan terjadi
pengisian rongga alveoli oleh eksudat yang disebabkan oleh bakteri, virus,
jamur, dan benda asing. Berdsarkan hal tersebut merupakan pengertian dari
penyakit...
a. ISPA
b. Pneumonia
c. Asma
d. TBC
e. Covid-19

SOAL URAIAN

1. Penyakit covid 19 dan tuberkucolisi merupakan penyakit yang sama proses


penularannya melalui droplet yang dikelurakan oleh penderita dengan bersin
atau batuk. Berdasarkan kedua penyakit diatas carilah perbedaan terkait dengan
penyebab, tanda dan gejala yang menyertai dan khas pada tiap penyakit

2. Berikanlah penjelasan terkait dengan gambaran penyakit bonkitis, Tuberculosis,


infeksi saluran pernafasan atas

Kunci Jawaban:

SOAL PILIHAN GANDA


1. A
2. C
3. A
4. C
5. E
6. B
7. A

22
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

8. C
9. C
10. B
SOAL URAIAN
1. a. Penyebab covid 19 yaitu virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2
(SARSCoV-2) sedangkan TBC oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis
b. tanda gejala yang membedakan yaitu covid 19: terjadinya anosmia atau
kehilangan indra penciuman.
2. a. Bronkitis adalah suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).
Jenis bronkitis berdasarkan penyababnya dibedakan menjadi 2 yaitu bronkitis
infeksiosa (karena virus dan bakteri) dan brokitis iritatif (debu, asap, polusi
udara, asap rokok
b. Tuberkulosis yang selanjutnya disingkat TB adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang paru dan
organ lainnya
c. Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) merupakan infeksi saluran pernafasan
atas yang disebabkan mikroorganisme di struktur sal. nafas atas tidak berfungsi
dalam pertukaran gas yang disebabkan oleh bakteri dan virus

2. Pertemuan Ke II
Soal Pilihan Ganda
Pilihlah Jawaban Dibawah Ini Dengan Tepat!
1. Asma disebabkan oleh alergen misal serbuk sari, binatang, makanan dan
jamur. Alergen banyak terdapat di udara dan bersifat musiman.
Berdasarkan hal tersebut termasuk jenis asma …
a. Asma alergik
b. Asma idiopatik
c. Asma diagnostik
d. Asma tersier
e. Asma sekunder

23
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

2. Berikut di bawah ini yang termasuk penyakit faktor predisposisi dari


asma yaitu…
a. Genetik
b. Alergen
c. Hawa dingin
d. Stres
e. Olahraga
3. An. A mengalami serangan asma dan diperiksa ke rumah sakit karena
setelah makan udang. Berdasarkan pengkajian juga didapatkan Riwayat
keluarga juga ada yang mengalami asma dan An. A jika didaerah yang
dingin juga mengalami serangan asma. Berdasarkan kasus tersebut An. A
mengalami asma dengan jenis…
a. Asma alegik
b. Asma idiopatik
c. Asma diagnostic
d. Asma gabungan
e. Asma sekunder
4. 1. Kontak dekat dengan seseorang yang TBC aktif
2. Individu yang mengalami penurunan imunitas
3. Individu yang tinggal didaerah perumahan kumuh
4. Petugas Kesehatan
Berdasarkan hal tersebut individu beresiko tinggi tertular TBC yang
paling tepat ditunjukkan pada poin…
a. 1, 2 dan 3
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 4
e. Semua Benar
5. Berikut dibawah ini yang merupakan tanda gejala yang dapat muncul
dari penyakit tuberculosis yang paling tepat adalah, kecuali…
a. Anoreksia
b. Keletihan

24
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

c. Penurunan BB
d. Anosmia
e. Nyeri dada
6. Pencegahan penularan TBC dapat melalui Tindakan vaksinasi yaitu dengan

a. DPT
b. BCG
c. IPV
d. Polio
e. Hib
7. Proses inflamasi parenkim paru yang terdapat konsolidasi dan terjadi
pengisian rongga alveoli oleh eksudat yang disebabkan oleh bakteri, virus,
jamur, dan benda asing. Berdasarkan hal tersebut merupakan penjelas dari
penyakit…
a. Bronkitis
b. Pneumonia
c. Asma
d. PPOK
e. Faringitis
8. Pneumonia yang secara khas diawali dengan awitan menggigil demam yang
timbul dengan cepat (39,5-40,5 derajat celcius), dan nyeri dada yang terasa
ditusuk-tusuk karena dipicu oleh bernafas dan batuk. Klien mengalami
takipnea yang sangat jelas (25-45 kali/menit) disertai dengan pernafasan
mendengkur, pernafasan cuping hidung dan penggunaan otot aksesori
pernafasan. Berdasarkan hal tersebut yang termasuk tanda dan gejala dari
pneumonia…
a. Pneumonia konginetal
b. Pneumonia bakterial
c. Pneumonia atipikal
d. Pneumonia idiopatik
e. Pneumonia sekunder

Soal Uraian Post Test Pertemuan II

25
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

1. Komplikasi dari asma salah satunya adalah dapat terjadi fraktur iga.
Berdasarkan hal tersebut berikan penjelasan sesuai dengan bahasa yang
mudah anda pahami
2. Komplikasi dari penyakit TB paru adalah dapat terjadinya Meningitis TBC.
Berdasarkan hal tersebut berikan penjelasan sesuai dengan bahasa yang
mudah anda pahami
3. Komplikasi dari penyakit pneumonia adalah salah satunya terjadi emfisema
atau empiema. Berdasarkan hal tersebut berikan penjelasan sesuai dengan
bahasa yang mudah anda pahami

Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda

1. A
2. A
3. D
4. E
5. D
6. B
7. B
8. B

Kunci Jawaban Soal Uraian


1. Seseorang yang mengalami serangan asma yang tidak terkontrol akan
mengakibatkan proses pernafasan dengan frekeunsi yang lebih cepat atau
tidak terkontrol dari pada biasanya, hal ini akan mempengaruhi pergerakan
dada yang bergerak secara berlebihan. Apabila hal ini terus menerus terjadi
maka akan berdampak pada tulang iga agar terus menerus mengalami
pergerakan yang abnornal sehingga dapat memicu trauma dada. Dalam
beberapa waktu yang ber ulang akan mengakibatkan fraktur iga
2. Pada seseorang yang menderita penyakit TBC didalam paru parunya
mengandung mycobacterium tuberculosis, dimana paru paru merupakan
tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida melalui peredaran. Peredaran
darah yang melewati paru paru akan beresiko membawa bakteri tersebut ke
seluruh tubuh termasuk di daerah selaput otak atau meningen. Dalam hal ini

26
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

apabila terjadi dapat mengakibatkan infeksi di selaput otak sehingga terjadi


Meningitis TB
3. Pada penderita yang mengalami pneumonia akan menunjukkan tanda gejala
sesak nafas karena kebutuhan tubuh akan oksigen menjadi terganggu akibat
dari penumpukan cairan di bagian alveoli, sehingga fungsi alveoli sebagai
tempat perttukaran oksigen tidak maksimal. Hal ini yang mengakibatkan
kerja alveoli menjadi lebih berat sehingga elastisitas alveoli untuk
berkembang kempis menjadi berat. Dalam prses ini apabila terjadi secara
terus menerus akan mengakibtkan emfisema atau empiema

DAFTAR PUSTAKA

Asri, Yuni.2015. Dasar-Dasar Penyakit Bidang Keahlian Kesehatan untuk SMK


Kompetensi Keperawatan. Jakarta: EGC
Kepmenkes RI. No HK.01.07/Menkes/413/2020. Tentang Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (covid-19)
Lestari, dkk. 2018. Ilmu Penyakit dan Penunjang Diagnostik Kompetensi
Keahlian Asisten Keperawatan SMK/MAK Kelas XI. Yogyakarta: Andi
Permenkes RI. No 67 Tahun 2016. Tentang Penaggulangan Tuberculosis
Yanti, dkk. 2018. Ilmu Penyakit dan Penunjang Diagnostik Program Keahlian
Keperawatan Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan. Tangerang: In
Media

27
MATERI AJAR PEMERIKSAAN PENYAKIT PADA SISTEM JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
(KARDIOVASKULER)

28

Anda mungkin juga menyukai